Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Askep DM

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN NY.

E DENGAN DM TYPE
II DI RUANG ANGGREK III RSUD TAMIANG LAYANG

A. PENGKAJIAN
Ruang / Kelas :
Tanggal Masuk RS :
Tanggal Pengkajian :
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. E
Tempat Tanggal Lahir :
Umur : 59 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah tangga
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Banjar
Alamat : Bambat
Diagnosa Medis : DM Type II +Dyspepsia

2. Riwayat Penyakit
a. Keluhan utama
Klien mengeluh nyeri ulu hati
b. Riwayat Kesehatan /penyakit sekarang
Klien mengatakan nyeri pada ulu hati perut terasa penuh, nyeri seperti di
tusuk-tusuk, nyeri dirasakan hanya pada ulu hati nyeri tidak menyebar,
klien mengatakan nyeri sedang (skala 4), klien mengatakan nyeri dirasakan
terutama ketika bergerak nyeri dirasa paling lama ±30 menit, klien
mengatakan badan lemas, nafsu makan kurang, mual, klien tampak
meringis kesakitan, pemeriksaan GDS 213 mg/dl
c. Riwayat Kesehatan/penyakit dahulu
Klien mengatakan mempunyai riwayat penyakit DM sejak 8 bulan lalu.
d. Riwayat Kesehatan/Penyakit Keluarga
Keluarga pasien tidak mempunyai penyakit keturunan dan penyakit yang
sama seperti yang diderita oleh pasien.
Genogram :

59
9
Keterangan :

= laki-laki = pasien
= perempuan = serumah
= hubungan dengan keluarga
= meninggal

e. Riwayat Sosial
Klien mengatakan dengan dengan keluarga terutama suami. Pola
komunikasi terbuka, cara membuat keputusan dilakukan dengan
musyawarah.

3. Keadaan umum
a. Kesadaran
Klien tampak sakit sedang , Kesadaran Composmentis GCS 4,5,6 (4
(respon mata) : membuka mata spontan, 5 (respon verbal) : orientasi
baik, 6 (respon motorik) : (mengikuti perintah).
b. Tanda-Tanda Vital
TD: 130/90 mmHg N: 82 x/m RR:20 x/m T: 36,9 0C
c. Pengukuran BB dan TB
BB sebelum Sakit : 47 kg
BB saat ini : 44 Kg
TB : 155 cm
IMT : 18,3 (Berat Badan Kurang)
4. Pemeriksaan Fisik (Head To Toe)
No Area Fisik Hasil Pemeriksaan Analisa
1 Kepala Dari hasil pengkajian kepala, Normal
rambut berwarna hitam, ditribusi
baik, keadaan umum kepala
tampak bulat, tidak terdapat
benjolan, tidak terdapat kelainan
pada kepala pasien.Tidak ada nyeri
tekan pada daerah kepala
2. Mata Dari hasil pengkajian mata alis Normal
pasien tambak simetris, rambut
alis ada, kelopak mata pasien
tampak simetris, ptosis (-),
kelopak mata tidak ada edema,
pupil dan refleks cahaya normal,
bola mata pasien tampak simetris,
pergerakan bola mata pasien baik,
konjungtiva pasien tidak anemis,
fungsi penglihatan pasien sudah
mulai menurun karena usia pasien
yang sudah tua, tetapi pasien tidak
menggunakan alat bantu
penglihatan (kacamata).Tidak ada
nyeri tekan pada daerah mata
kanan dan kiri.

3 Telinga Dari hasil pengkajian tampak Normal


telinga pasien simetris, tidak
terdapat massa dan edema, tidak
terdapat gangguan saat mendengar.
ada nyeri tekan pada daerah
telinga kanan dan kiri

4 Hidung Dari hasil pengkajian tampak Normal


lubang hidung pasien kiri dan
kanan simetris, tidak terdapat
sumbatan pada jalan nafas pada
hidung, polip (-), tidak terdapat
secret pada hidung pasien,
kesulitan bernafas (-). Tidak ada
nyeri tekan pada hidung

5 Mulut Dari hasil pengkajian mulut pasien Normal


tampak baik, bibir pasien tampak
lembab, keadaan gusi pasien
hiperemi (-),pasien tidak
menggunakan gigi palsu, tidak
terdapat gangguan menelan, tidak
terdapat peradangan pada mulut
gusi dan faring, tidak terdapat
gangguan lain pada mulut dan gigi.

6 Leher Leher : tidak terdapat pembesaran Normal


kelenjar tyroid, tidak terdapat
pemebesaran kelenjar limfe, tidak
terdapat keterbatasan gerak dan
kelainan lainnya.

7 Dada Inspeksi : Ekpansi dada pasien kiri Normal


(Jantung dan kanan simetris, pasien tidak
dan Paru) menggunakan alat bantu nafas.
Palpasi : Dada kiri dan kanan
pasien simetris, taktil premitus
pasien tidak terkaji dikarenakan
kondisi pasien yang lemah, tidak
terdapat nyeri tekan, ictus cordis
tidak teraba
Perkusi : Suara paru sonor
pada dada sebelah kanan sebelah
Auskultasi : Suara nafas
terdengar vesikuler, bunyi jantung
S1 S2 terdengar
8 Abdomen Inspeksi : Abdomen pasien Nyeri tekan pada
tampak baik, pergerakan nafas abdomen pada
cepat dan dangkal, benjolan (-), epigastrik
warna kulit sawo matang.
Aukultasi : Peristaltik usus
terdengar 11x/menit
Palpasi : Nyeri tekan (+) abdomen
pada epigastrik , turgor kulit
<2detik, asites (-)
Perkusi : Bunyi timpani

9 ekstremitas Dari hasil pengkajian ektremitas Normal


atas bawah pasien tidak
mengalami kelemahan,
keterbatasan gerak (-), infus
tampak terpasang pada ektremitas
kanan pasien.
Skala Otot :
Dextra Sinistra
4444 4444
4444 4444
Ket :
0 : Lumpuh total
1 : Adanya kontraksi
2 : Dapat bergerak dengan bantuan
3 : Dapat melakukan Gravitasi
4 : Dapat menahan tekanan
5 : Dapat menahan tekanan berat
10 Kulit Keadaan umum kulit pasien Normal
tampak bersih, integritas kulit
baik, tekstur lembab, turgor kulit <
2 detik, warna kulit sawo matang
tidak ada kelainan pada kulit

5. Pengkajian Pola Kesehatan


a. Persepsi kesehatan & pemeliharaan kesehatan
Jika ada anggota keluarga yang sakit, jarang berobat ke dokter.
Interpretasi :
Keluarga mengatakan bahwa ke dokter itu hanya jika sakitnya sudah
parah.
b. Pola nutrisi/ metabolik
BB sebelum Sakit : 47 kg
BB saat ini : 44 Kg
TB : 155 cm
IMT : 18,3 (Berat Badan Kurang)
Interpretasi: berdasarkan rumus IMT, pasien termasuk kategori berat
badan kurang
c. Pola eliminasi:
BAK
1) Frekuensi : 1800cc/jam
2) Jumlah : >1200-1500 cc/jam
3) Warna : berwarna kuning jernih
4) Bau : berbau khas
5) Kemandirian : mandiri/dibantu
BAB
1) Frekuensi : 1x/hari
2) Jumlah : normal
3) Warna : kuning
4) Bau : bau khas
5) Karakter : berbentuk
6) Kemandirian : mandiri /dibantu
Interpretasi :
Pola eliminasi yang dialami oleh klien tidak terganggu, karena feses dan
urine yang dikeluarkan sesuai atau normal.
d. Pola aktivitas dan latihan
Pasien dalam melakukan ADL perlu dibantu.
Aktivitas harian (Activity Daily Living)
Kemampuan perawatan
0 1 2 3 4
diri
Makan / minum √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilitas di tempat tidur √
Berpindah √
Ambulasi / ROM √
Ket: 0: tergantung total, 1: dibantu petugas dan alat, 2: dibantu
keluarga, 3: dibantu alat, 4: mandiri
e. Pola tidur dan istirahat
Durasi : Klien mengatakan tidur pada pukul 21.00 WIB-05.00 WIB (8 jam)
dan siang hari tidur selama 1 jam.
Interpretasi : klien tidak mengalami gangguan tidur
f. Pola kognitif dan perseptual
Fungsi Kognitif dan Memori :
Mampu berkomunikasi dan berorientasi dengan baik saat dilakukan
pengkajian. Penglihatan berfungsi dengan baik, Pendengaran , pengecapan
dan penciuman, klien berfungsi dengan baik. Sensori, klien masih mampu
membedakan sensori tajam dan tumpul sekalipun harus dengan tekanan yang
kuat.
Interpretasi :
Pasien mengalami gangguan.
g. Pola persepsi diri
a. Gambaran diri : Klien mengatakan tidak bisa melakukan aktivitas
sebagai ibu rumah tangga
b. Identitas diri : Pasien merupakan seorang ibu yang sudah memiliki
dua anak.
c. Harga diri : Pasien percaya dirinya dapat sembuh dan segera
melakukan aktivitas sehari hari yaitu menjalani hidup dengan keluarga
kecilnya.
d. Ideal Diri : Pasien ingin segera sembuh dan ingin segera pulang
dan berkumpul kembali dengan keluarga dan menjalan aktivitas seperti
sebelum sakit
e. Peran Diri : Pasien mengatakan dirinya tidak bisa melakukan
kegiatan yang terlalu berat
Interpretasi :
Pola persepsi diri pasien tidak mengalami gangguan, gambaran diri pasien
tidak mengalami gangguan
h. Pola seksualitas & reproduksi
Pasien mengatakan sudah mempunyai 2 anak. Klien mengatakan tidak pernah
memiliki riwayat gangguan reproduksi.
Interpretasi:
Tidak ada masalah
i. Pola peran dan hubungan
Klien mengatakan perannya klien adalah seorang ibu yang memiliki dua anak,
pekerjaan nya sebagai ibu rumah tangga. Hubungan klien dengan orang terdekat
tidak mengalami masalah. Setelah dirawat di rumah sakit klien akan menjaga
kondisinya saat ini dan akan selalu periksa ke dokter. Saat di rumah sakit klien
juga berinteraksi baik dengan keluarga pasien lain, perawat dan juga tenaga
medis lainnya.
Interpretasi :
Pasien tidak mengalami gangguan peran
j. Sistem nilai dan keyakinan
Klien mengatakan klien beragama Islam dan selalu taat dalam menjalankan
kewajiban sholatnya walaupun di tempat tidur
k. Pola koping dan stres
Klien mengatakan apabila ada masalah pasti didiskusikan dengan keluarganya
dan saudara terdekatnya. Klien menyelesaikan masalahnya dengan musyawarah..

B. PEMERIKSAAN DIAGNOSISTIK
Pemeriksaan pada tanggal 15/11/2018

Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan Metoda

HEMATOLOGI

Hemoglobin 12,00 14,00 - 16,00 gr/dL Colorimetric

Leukosit 11,5 * 4,0 - 10,5 ribu/uL Impedance

Eritrosit 3,89* 3,90 – 5,50 juta/uL Impedance

Hematokrit 37,9 37,00 – 47,00 vol % Analyzer Calculates

Trombosit 225 150 – 450 ribu/uL Impedance

RDW-CV 16,7 11,5 – 14,7 % Analyzer Calculates

MCV, MCH, MCHC

MCV 93,3 80,0-97,0 fl Analyzer Calculates

MCH 31,1 27,0-32,0 pg Analyzer Calculates

MCHC 33,4 32,0-38,0 % Analyzer Calculates

HITUNG JENIS

Gran % 71,5 50,0-70,0 % Impedance

Limfosit % 25,7 25,0-40,0 % Impedance

MID % 7,8 4,0-11,0 % Impedance

Gran # 8,4 * 2,50-7,00 ribu/ uL Impedance

Limfosit # 1,25 1,25-4,0 ribu/ uL Impedance

MID # 1,9 ribu/ uL Impedance

HEMOSTATIS

Hasil PT 17,9 9,9-13,5 Detik Nephelometri

INR 1,67 - Nephelometri


Control Normal PT 10,8 - - Nephelometri

Hasil APTT 36,9 22,2-37,0 Detik Nephelometri

Control Normal APTT 24,8 -

HATI

SGOT 42 0-46 u /l IFFC

SGPT 17 0-45 u/l IFFC

Albumin 3,67 3,5-3-55 g/dl Buret

KIMIA

Gula Darah Sewaktu 213* <200 Mg,dl GOD-PAP

Ginjal

Ureum 52* 10-50 Mg/dL Modif-Berhelot

Creatinin 1,3 0,7-1,4 Mg/dL Jaffe

Elektrolit

Natrium 140,7 135-146 Mmol/I ISE

Kalium 4,62 3,4-5,4 Mmol/I IS

Chlorida 99,3 95-100 Mmol/I ISE

C. MEDIKASI
Nama obat Indikasi Kontraindikasi Cara kerja Efek samping

RL 20 tpm Tetani hipokalsemik. Alergi Ringer Lakat Efek samping dari


Ketidakseimbangan terhadap bekerja sebagai larutan Ringer
elektrolit tubuh. sodium laktat sumber air dan Laktat adalah:
Diare. elektrolit tubuh Nyeri dada
Luka bakar. serta untuk Detak jantung
Gagal ginjal akut. meningkatkan abnormal
Kadar natrium rendah. diuresis Penurunan tekanan
Kekurangan kalium. (penambah darah
Kekurangan kalsium. cairan kencing). Kesulitan bernapas
Kehilangan banyak Obat ini juga Batuk
darah dan cairan. memiliki efek Bersin-bersin
Hipertensi. alkalis, dimana Ruam
Aritmia (gangguan irama ion laktat Gatal-gatal, dan
jantung). dimetabolisasi Sakit kepala
menjadi karbon
dioksida dan air
yang
menggunakan
hidrogen kation
sehingga
menyebabkan
turunnya
keasaman

Ranitidin Mengobati ulkus Pasien Ranitidin Nyeri dada, demam,


2x50 mg lambung dan duodenum hipersensitif bekerja dengan napas pendek,
Melindungi lambung dan terhadap cara mengurangi
duodenum agar tidak ranitidin produksi asam
sampai teradi ulkus lambung.
Mengobati masalah yang Sehingga, asam
disebabkan oleh asam lambung yang
pada kerongkongan, dilepaskan ke
contohnya pada GERD dalam sistem
Mencegah tukak pencernaan
lambung agar tidak Anda menjadi
berdarah berkurang. Hal
Mengobati sakit maag ini kemudian
beserta gejala-gejala dapat
yang ditimbulkannya. menyembuhkan
gastritis atau
penyakit lain
terkait asam
lambung.
Ranitidin
merupakan
golongan obat
yang dikenal
dengan
kelompok
histamin (H2)
blocker.
Ondansentr Meredakan mual dan Pasien Setelah Sakit kepala dan
on muntah hipersensitif pusing.
pemberian per
1 amp/8 terhadap Mudah mengantuk.
oral, Kepanasan.
jam Ondansetron
Pusing ketika
Ondansetron
berdiri.
yang diberikan Mudah lelah.
Konstipasi.
dengan dosis 8
mg akan diserap
dengan cepat
dan konsentrasi
maksimum (30
ng / ml) dalam
plasma dicapai
dalam waktu 1,5
jam.
Ketorolac Keterolak diindikasikan Asma, Keterolak Nyeri kepala berat
30 mg untuk penatalaksanaan urtikaria, atau Napas menjadi
termasuk dalam
jangka pendek (2 hari jenis reaksi pendek,
golongan pembengkakan
atau kurang) terhadap alergi lainnya
pada lengan atau
nyeri akut derajat sedang karena NSAID (anti-
tungkai
hingga berat segera paparan inflamasi non Merasa letih atau
setelah operasi. aspirin atau lemah
steroid).
obat anti
inflamasi non Keterolak
steroid lainnya merupakan obat
(berat dan
anti inflamasi
terkadang
reaksi non steroid yang
anafilaksis memiliki
fatal telah aktivitas
dilaporkan)
antipiretik
lemah.
Mekanisme
kerjanya dengan
menghambat
sintesis
prostaglandin
dan dianggap
sebagai
analgesik perifer
yang bekerja
perifer yang
tidak
mempunyai efek
terhadap
reseptor opiat.

Metpormin obat penurun gula darah Alergi Farmakodinami Mual dan muntah.
3x 500 mg bagi penderita kencing (hipersensitivit Penurunan nafsu
k metformin
manis (diabetes). as) terhadap makan
berbeda dengan Rasa logam dalam
metformin;
mulut
Penyakit obat antidiabetik
Sakit perut
jantung lainnya, yaitu Batuk dan suara
kongesti; serak.
dengan cara
Diare.
Peningkatan menurunkan Nyeri otot dan kram
keasaman Lemas dan
produksi
darah; mengantuk
glukosa hepatik,
Gagal ginjal; menurunkan

Wanita yang absorpsi glukosa


sedang intestinal,
menyusui. memperbaiki
sensitivitas
insulin dengan
cara
meningkatkan
pengambilan
dan penggunaan
glukosa perifer.

D. ANALISA DATA
No. Tanggal/Jam Data Fokus Etiologi Problem

1 16-11-2018 DS: Nyeri akut Agen cedera


11.00 wita P: Klien mengatakan biologis
nyeri pada ulu hati
perut terasa penuh,
Q: Klien mengatakan
nyeri seperti di
tusuk-tusuk,
R: Klien mengatakan
nyeri dirasakan
hanya pada ulu hati
nyeri tidak
menyebar,
S: Klien mengatakan
nyeri sedang (skala
4),
T: Klien mengatakan
nyeri dirasakan
terutama ketika
bergerak nyeri
dirasa paling lama
±30 menit,
DO:
Klien tampak meringis
kesakitan
TD: 130/90 mmHg N:
82 x/m RR:20 x/m T:
36,9 0C

2. 16-11-2018 DS : Ketidakseimbangan Asupan Diet


11:00 wita Klien mengatakan nutrisi kurang dari Kurang
badan lemas, nafsu
kebutuhan tubuh
makan kurang, mual,
klien mengatakan
mempunyai riwayat DM
sejak 8 bulan yang lalu
DO :
BB sebelum Sakit : 47
kg
BB saat ini : 44 Kg
TB : 155 cm
IMT : 18,3 (Berat
Badan Kurang)
pemeriksaan GDS 213
mg/dl
E. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b.d agen cedera biologis
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d asupan diet
kurang
F. PERENCANAAN KEPERAWATAN
NO Hasil yang diharapkan Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi

1 Nyeri akut b.d agen cedera Pain Management 1. Menilai nyeri 1. Melakukan 1. Melaporkan
biologis secara detail pengkajian nyeri bahwa nyeri
1. Lakukan untuk secara berkurang dari
Pain Level pengkajian menentukan komprehensif sedang menjadi
nyeri secara intervensi yang 2. Mengobservasi ringan (skala 1-
Setelah dilakukan tindakan komprehensif tepat diberikan reaksi nonverbal 3)
keperawatan selama 1x60 2. Observasi pada klien. dari 2. Tanda vital
menit diharapkan nyeri reaksi 2. Mengetahui nyeri ketidaknyamana dalam rentang
berkurang, dengan kriteria nonverbal dari yang tidak bisa n seperti wajah normal R: 16-20
hasil: ketidaknyaman diungkapkan meringis x/menit, N: 60-
an 3. Lingkungan yang 3. Mengontrol 100 x/menit
1. Melaporkan bahwa nyeri 3. Kontrol nyaman dapat lingkungan yang
berkurang dari sedang lingkungan mengurangi dapat
menjadi ringan yang dapat sensasi nyeri mempengaruhi
2. Tanda vital dalam rentang mempengaruhi secara pasikologi nyeri seperti
normal R: 16-20 x/menit, nyeri seperti 4. Mencegah suhu ruangan,
N: 60-100 x/menit suhu ruangan, timbulnya nyeri pencahayaan
pencahayaan yang seharusnya dan kebisingan
dan kebisingan dapat dicegah 4. Mengurangi
4. Kurangi faktor 5. Intervensi untuk faktor
presipitasi mengurangi nyeri presipitasi nyeri
nyeri secara 5. Berkolaborasi
5. Kolaborasi farmakologi pemberian
pemberian 6. Teknik non analgetik untuk
analgetik farmakologis mengurangi
untuk dapat nyeri pemberian
mengurangi meningkatkan Ranitidin
nyeri kenyamanan 6. Mengunakan
6. Gunakan teknik non
teknik non farmakologis
farmakologis untuk
untuk mengurangi
mengurangi nyeri seperti
nyeri tarik nafas
dalam
7. Menilai nyeri
setelah 30 menit
tindakan
2 (00179) Ketidakseimbangan Manajemen Nutrisi 1. Agar klien 1. Menginstruksika 1. Asupan makanan
nutrisi, kurang dari (1100) mengatahui n kepada klien dan cairan dari
kebutuhan nutrisi
kebutuhan tubuh 1. Instruksikan mengenai adekuat
yang diperlukan oleh
Setelah dilakukan asuhan kepada klien tubuh sehingga nutrisi kebutuhan nutrisi 2. Memilih
keperawatan 1x24 jam, mengenai klien dapat terpenuhi 2. Menentukan makanan yang
diharapkan nutrisi klien kebutuhan nutrisi 2. Pada klien yang jumlah kalori dan sesuai dengan
terpenuhi. 2. Tentukan jumlah meiliki penyakit DM jenis nutrisi yang diet
gizi hatus di atur
(1004) Status Nutrisi kalori dan jenis dibutuhkan oleh 3. Memilih
dengan ketat
1. Asupan makanan dan cairan nutrisi yang pasien untuk minuman yang
adekuat dibutuhkan oleh 3. Untuk memberikan memenuhi sesuai dengan
suassana yang
2. (1622) Perilaku patuh : diet pasien untuk kebutuhan gizi diet
nyaman dan
yang disarankan memenuhi meningkatkan nafsu 3. Menciptakan 4. Intake nutrisi
1. Memilih makanan yang kebutuhan gizi makan lingkungan yang yang sesuai
sesuai dengan diet yang 3. Ciptakan 4. Untuk mengontrol optimal pada saat dengan
ditentukan lingkungan yang status nutrisi mengkonsumsi kebutuhan
2. Memilih minuman yang optimal pada saat makanan individu
sesuai dengan diet yang mengkonsumsi 4. Monitor
ditentukan makanan kecenderungan
4. Monitor terjadinya
(1854) Pengetahuan : diet
kecenderungan kenaikan atau
yang sehat
terjadinya penurunan berat
Intake nutrisi yang sesuai kenaikan atau badan pada
dengan kebutuhan individu
penurunan berat pasien
badan pada pasien

G. EVALUASI KEPERAWATAN (CATATAN PERKEMBANGAN)


No Hari/ tanggal Catatan Perkembangan Paraf
1 17/11/2018 DS: klien mengatakan nyeri perut sudah berkurang
08.00 P: Klien mengatakan nyeri pada ulu hati
Q: Klien mengatakan nyeri seperti di tusuk-tusuk,
R: Klien mengatakan nyeri dirasakan hanya pada ulu hati nyeri tidak menyebar,
S: Klien mengatakan nyeri ringan (skala 3),
T: Klien mengatakan nyeri dirasakan terutama ketika bergerak nyeri dirasa paling lama ±5 menit,
DO:
Klien tampak tenang, wajah tidak meringis lagi
TD: 120/90 mmHg N: 82x/m RR:20 x/m T: 36,5 0C

2 17/11/2018 S : pasien mengatakan nafsu makan meningkat dan badan tidak terasa lemas
08.00
O:
-klien makan 3x sehari
-klien menghabiskan satu porsi makanan dari rumah sakit
A : masalah kebutuhan nutrisi kurang dapat teratasi sebagian
P : lanjutkan diet makanan sehat dan pantau asupan nutrisi untuk pasien
1 18/11/2018 DS: klien mengatakan nyeri perut sudah berkurang
09.00 P: Klien mengatakan nyeri pada ulu hati
Q: Klien mengatakan nyeri seperti di tusuk-tusuk,
R: Klien mengatakan nyeri dirasakan hanya pada ulu hati nyeri tidak menyebar,
S: Klien mengatakan nyeri ringan (skala 2),
T: Klien mengatakan nyeri dirasakan terutama ketika bergerak nyeri dirasa paling lama ±5 menit,
DO:
Klien tampak tenang, wajah tidak meringis lagi
TD: 120/80 mmHg N: 80x/m RR:20 x/m T: 36 0C

2 18/11/2018 S : pasien mengatakan nafsu makan meningkat dan badan tidak terasa lemas
09.00
O:
-klien makan 3x sehari
-klien menghabiskan satu porsi makanan dari rumah sakit
-BB naik 0,5 kg dari 44 kg menjadi 44,5 kg
A : masalah kebutuhan nutrisi kurang dapat teratasi sebagian
P : lanjutkan diet makanan sehat dan pantau asupan nutrisi untuk pasien

Anda mungkin juga menyukai