Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan video pembelajaran IPA dalam pembelajaran tatap muka terbatas di SD Muhammadiyah 9 Surabaya. Hasilnya menunjukkan bahwa 93% siswa menyatakan senang mengikuti pembelajaran tatap muka terbatas dibandingkan daring, 95% merasa termotivasi, dan 95% menyatakan suasana belajar lebih menyenangkan.
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
12 tayangan5 halaman
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan video pembelajaran IPA dalam pembelajaran tatap muka terbatas di SD Muhammadiyah 9 Surabaya. Hasilnya menunjukkan bahwa 93% siswa menyatakan senang mengikuti pembelajaran tatap muka terbatas dibandingkan daring, 95% merasa termotivasi, dan 95% menyatakan suasana belajar lebih menyenangkan.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan video pembelajaran IPA dalam pembelajaran tatap muka terbatas di SD Muhammadiyah 9 Surabaya. Hasilnya menunjukkan bahwa 93% siswa menyatakan senang mengikuti pembelajaran tatap muka terbatas dibandingkan daring, 95% merasa termotivasi, dan 95% menyatakan suasana belajar lebih menyenangkan.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan video pembelajaran IPA dalam pembelajaran tatap muka terbatas di SD Muhammadiyah 9 Surabaya. Hasilnya menunjukkan bahwa 93% siswa menyatakan senang mengikuti pembelajaran tatap muka terbatas dibandingkan daring, 95% merasa termotivasi, dan 95% menyatakan suasana belajar lebih menyenangkan.
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5
FORMAT CJR
Nama/NIM : YOGI PARTOGI SIHITE/4203151047
Nama jurnal : Jurnal pendidikan guru sekolah dasar Judul Jurnal : Analisis penggunaan Video pembelajaran IPA pada pembelajaran tatap muka di SD Muhammadiyah 9 Surabaya Vol/No/Tahun/hal :Vol VI No 1 (2022) Topik Skripsi :Analisis Penguasaan Konsep dan Kreativitas pada Pembelajaran IPA Berbasis STEM Materi Pencemaran Lingkungan
Sinta Jurnal :5
No Indikator/Aspek yang Dinilai Uraian Bobot
I Ringkasan Abstrak Ringkasan abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan video pembelajaran IPA dalam pembelajaran tatap muka terbatas di SD Muhammadiyah 9 Surabaya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas VI yang berjumlah 24 siswa, Wali kelas VI, dan Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 9 Surabaya. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah lembar angket siswa, lembar wawancara guru, dan kepala sekolah. 1 Penelitian ini menggunakan teknik analisis yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan. Data berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terdapat 93% siswa menyatakan senang mengikuti pembelajaran tatap muka terbatas dibandingkan dengan daring, 95% merasa termotivasi, 95% menyatakan suasana belajar lebih menyenagkan, 90% menyatakan materi lebih mudah difahami dan 95% menyatakan waktu belajar lebih efektif II. PENDAHULUAN 2 Ringkasan latar belakang pembelajaran tatap muka tidak terjadi semakin memberikan dampak negatif bagi peserta didik. Beberapa dampak yang dapat terjadi adalah (Kemdikbud, 2020): (a) No Indikator/Aspek yang Dinilai Uraian Bobot Ancaman putus sekolah: anak terpaksa harus bekerja untuk membantu keuangan keluarga. Orang tua berpandangan bahwa sekolah tidak berperan dalam proses pengajaran jika tidak dilakukan secara tatap muka. (b) Hambatan pertumbuhan dan perkembangan: perbedaan perolehan kualitas yang terjadi selama periode PJJ menyebabkan kesenjangan kinerja akademik siswa.Selain itu turunnya partisipasi Pendidikan Anak Usia Dini sehingga kehilangan tumbuh kembang. Hilangnya pembelajaran secara berkepanjangan (learning loss) berisiko terhadap pembelajaran jangka panjang, termasuk perkembangan kognitif dan karakter. (c) Tekanan psikososial dan kekerasan dalam rumah tangga: minimnya interaksi ditambah sulitnya PJJ dapat menyebabkan stress pada anak. Selain itu tanpa sekolah, banyak anak terjebak di kekerasan rumah tangga tanpa terdeteksi oleh guru. Rumusan masalah Covid-19 Membawa dampak buruk bagi 3 pendidikan Tujuan penelitian untuk 4 mengembalikan kompetensi yang “hilang” selama masa pembelajaran daring. Kekurangan/kelemahan latar 5 belakang 6 Kelebihan latar belakang III. KAJIAN TEORI 7 Teori-teori yang dikaji Penggunaan media pembelajaran adalah sarana meningkatkan minat belajar, pemilihan media juga disesuaikan dengan kondisi siswa dan hal yang dekat dengan mereka (Febriani, 2017). Pembelajaran di Sekolah Dasar (SD) terdiri dari beberapa mata pelajaran yang harus dipelajari oleh siswa, salah satu mata pelajaran wajib adalah mata pelajaran IPA, dimana pelajaran IPA ini turun berperan penting dalam upaya mewujudkan generasi emas masa depan. Mata pelajaran IPA merupakan mata pelajaran yang wajib ditempuh oleh peserta didik di sekolah dasar. Di tingkat SD/MI diharapkan ada penekanan pembelajaran Salingtemas (Sains, lingkungan, No Indikator/Aspek yang Dinilai Uraian Bobot teknologi, dan masyarakat) yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana (BSNP, 2010). IPA merupakan rumpun ilmu yang memiliki karakteristik khusus, yaitu mempelajari fenomena alam yang faktual, baik berupa kenyataan atau kejadian dan hubungan sebab- akibatnya (Wisudawati & Sulistyowati, 2014). Cabang ilmu yang termasuk anggota rumpun IPA saat ini antara lain Biologi, Fisika, IPA, Astronomi/ Astrofisika, Kimia, dan Geologi. Cakupan materi pembelajaran IPA di SD ditujukan untuk mengapresiasi, menyikapi, dan mengenalkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif, dan mandiri (Permendiknas, 2006). Berdasarkan cakupan materi yang dibelajarkan dalam pembelajaran IPA di sekolah dasar, satu di antaranya dapat dilakukan dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak usia sekolah dasar. Siswa sekolah dasar berada pada rentang usia antara 6-12 tahun. Pada masa ini ia mengalami transisi yang ditandai dengan berakhirnya masa kanak-kanak, yaitu suatu masa ketika anak tumbuh dan berkembang dalam semua bidang dan mulai pada suatu fase perkembangan yang lebih perlahan-lahan. Pada fase ini, terjadi proses adaptasi baru dalam memperoleh pengetahuan yang ditentukan juga oleh fase kognitifnya (Baharuddin & Wahyuni, 2015). Kelengkapan dan kesesuaian Teori yang dipaparkan sesuai dengan tuntutan 8 teori-teori yang dipaparkan dari latar belakang 9 Kekurangan/kelemahan 10 Kelebihan Menggunakan banyak referensi IV METODE 11 Metode penelitian yang Penelitian ini merupakan penelitian digunakan kualitatif, karena permasalahan berhubungan dengan manusia yang secara fumdamental bergantung pada pengamatan. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang ditujukan untuk mendiskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, No Indikator/Aspek yang Dinilai Uraian Bobot kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual atau kelompok (Sukmadinata, 2009). Dalam penelitian kualitatif beberapa diskripsi digunakan untuk menemukan prinsip-prinsip dan penjelasan yang mengarah pada penyimpulan. Kualitatif yang berbentuk deskripsi berdasarkan dari kemampuan dan kualitas peneliti terhadap hasil yang diperoleh. Kualitatif merupakan keunikan setiap situasi diakui, kualitas peneliti, kualitatif tidak mengklaim bahwa temuan dari situasi tertentu dapat ditransfer ke situasi lain juga (Julmi, 2019). Subjek yang dijadikan penelitian ini adalah siswa kelas VI SD Muhammadiyah 9 Surabaya. Populasi dan objek/sampel SD Muhammadiyah 9 Surabaya 12 penelitian Instrumen yang digunakan lembara angket siswa, wawancara terhadap 13 guru dan kepala sekolah 14 Teknik pengumpulan data Angket , wawancara dan analisis data 15 Teknik analisis data Tabel 16 Kekurangan/kelemahan 17 Kelebihan Lebih mudah memahami HASIL DAN V. PEMBAHASAN 18 Ringkasan hasil penelitian hasil angket siswa yaitu, Pembelajaran tatap muka terbatas sangat menyenangkan dibandingkan dengan daring dibuktikan dengan hasil 93% dengan kata gori sangat baik. kata gori sangat baik dengan hasil presentasi 95% membuktikan bahwa Pembelajaran tatap muka terbatas mampu membangkitkan motivasi siswa. Pembelajaran tatap muka terbatas dengan media video juga mampu membuat suasana belajar lebih menyenangkan sesuai dengan hasil analisis sebesar 95% dengan kata gori sangat baik.pembelajaran menggunakan video membuat materi yang disampaikan oleg guru menjadi lebih mudah difahami dibuktikan dengan hasil presentasi sebesar 90% dengan katagori sangat baik, dan waktu belajar yang digunakan dalam tatap muka terbatas menggunakan media video terasa lebih efektif hal ini dibuktikan dengan hasil presentasi 95% dengan kata gori sangat baik. Didapatkan sebanyak 95% dari hasil angket No Indikator/Aspek yang Dinilai Uraian Bobot siswa mengenai penerapan video pembelajaran IPA pada pembelajaran tatap muka terbatas dengan kata gori sangat baik, siswa menjadi lebih giat belajar karena menggunakan media tiga dimensi ini. Kejelasan penyajian data hasil Data disajikan secara jelas dan menggunakan 19 penelitian referensi Ringkasan pembahasan hasil bahwa pembelajaran tatap muka terbatas ini lebih efektif dari pada pembelajaran 20 daring. Dikarenakan kendala yang dihadapi wali kelas saat pembelajaran daring adalah sulit mengkondisikan siswa, 21 Kejelasan pembahasan Pembahasan diutarakan secara singkat Uraikan apakah isi pembahasan Hasil menjawab rumusan masalah karena membahas mengapa hasil metode yang digunakan membuahkan hasil penelitian demikian (menjawab yang positif dan meningkatkan motivasi 22 rumusan masalah) dan belajar siswa didukung dengan penelitian- penelitian yang relevan 23 Kekurangan/kelemahan Kelebihan Menggunakan metode yang sederhana dan 24 mendapatkan hasil yang diinginkan VI REFERENSI Ketepatan penulisan referensi Penulisan nya sudah tepat 25 (mulai dari pendahuluan s.d pembahasan) Kekayaan dan keterbaruan Refrensi yang digunakan adalah refrensi yang referensi yang digunakan terbaru 26 (mulai dari pendahuluan s.d pembahasan) V Topik Skripsi Uraikan keterkaitan Pemanfaatan stem berupa video pembelajaran 27 artikel/jurnal yang dianalisis dengan topik skripsi VI Indeks Jurnal Jurnal (Scimagojr atau jurnal 28 yang sudah terindeks sinta … Skor Total … Skor akhir = (skor total/140) … x 100