Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

S1 - Fom CJR

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

FORMAT CJR

Nama/NIM : YOGI PARTOGI SIHITE/4203151047


Nama jurnal : Jurnal pendidikan guru sekolah dasar
Judul Jurnal : Analisis penggunaan Video pembelajaran IPA pada
pembelajaran tatap muka di SD Muhammadiyah 9 Surabaya
Vol/No/Tahun/hal :Vol VI No 1 (2022)
Topik Skripsi :Analisis Penguasaan Konsep dan Kreativitas pada
Pembelajaran IPA Berbasis STEM Materi Pencemaran Lingkungan

Sinta Jurnal :5

No Indikator/Aspek yang Dinilai Uraian Bobot


I Ringkasan Abstrak
Ringkasan abstrak Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan penggunaan video
pembelajaran
IPA dalam pembelajaran tatap muka
terbatas di SD Muhammadiyah 9
Surabaya.
Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah penelitian kualitatif
deskriptif dengan subjek penelitian adalah
seluruh siswa kelas VI yang berjumlah
24 siswa, Wali kelas VI, dan Kepala
Sekolah SD Muhammadiyah 9 Surabaya.
Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah lembar angket siswa,
lembar
wawancara guru, dan kepala sekolah.
1
Penelitian ini menggunakan teknik analisis
yang terdiri dari pengumpulan data,
reduksi data, penyajian data, dan
pengambilan
kesimpulan. Data berdasarkan hasil
penelitian yang dilakukan terdapat 93%
siswa
menyatakan senang mengikuti
pembelajaran tatap muka terbatas
dibandingkan
dengan daring, 95% merasa termotivasi,
95% menyatakan suasana belajar lebih
menyenagkan, 90% menyatakan materi
lebih mudah difahami dan 95%
menyatakan
waktu belajar lebih efektif
II. PENDAHULUAN
2 Ringkasan latar belakang pembelajaran tatap muka tidak terjadi
semakin memberikan dampak negatif bagi
peserta didik. Beberapa dampak yang dapat
terjadi adalah (Kemdikbud, 2020): (a)
No Indikator/Aspek yang Dinilai Uraian Bobot
Ancaman putus sekolah: anak terpaksa harus
bekerja untuk membantu keuangan keluarga.
Orang tua berpandangan bahwa sekolah tidak
berperan dalam proses pengajaran jika tidak
dilakukan secara tatap muka. (b) Hambatan
pertumbuhan dan perkembangan: perbedaan
perolehan kualitas yang terjadi selama
periode
PJJ menyebabkan kesenjangan kinerja
akademik siswa.Selain itu turunnya
partisipasi Pendidikan Anak Usia Dini
sehingga kehilangan tumbuh kembang.
Hilangnya pembelajaran secara
berkepanjangan (learning loss) berisiko
terhadap pembelajaran jangka panjang,
termasuk perkembangan kognitif dan
karakter. (c) Tekanan psikososial dan
kekerasan dalam rumah tangga: minimnya
interaksi ditambah sulitnya PJJ dapat
menyebabkan stress pada anak. Selain itu
tanpa sekolah, banyak anak terjebak di
kekerasan rumah tangga tanpa terdeteksi oleh
guru.
Rumusan masalah Covid-19 Membawa dampak buruk bagi
3
pendidikan
Tujuan penelitian untuk
4 mengembalikan kompetensi yang “hilang”
selama masa pembelajaran daring.
Kekurangan/kelemahan latar
5
belakang
6 Kelebihan latar belakang
III. KAJIAN TEORI
7 Teori-teori yang dikaji Penggunaan media pembelajaran
adalah sarana meningkatkan minat belajar,
pemilihan media juga disesuaikan dengan
kondisi siswa dan hal yang dekat dengan
mereka (Febriani, 2017). Pembelajaran di
Sekolah Dasar (SD) terdiri dari beberapa
mata
pelajaran yang harus dipelajari oleh siswa,
salah satu mata pelajaran wajib adalah mata
pelajaran IPA, dimana pelajaran IPA ini
turun
berperan penting dalam upaya mewujudkan
generasi emas masa depan. Mata pelajaran
IPA merupakan mata pelajaran yang wajib
ditempuh oleh peserta didik di sekolah dasar.
Di tingkat SD/MI diharapkan ada penekanan
pembelajaran Salingtemas (Sains,
lingkungan,
No Indikator/Aspek yang Dinilai Uraian Bobot
teknologi, dan masyarakat) yang diarahkan
pada pengalaman belajar untuk merancang
dan membuat suatu karya melalui penerapan
konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah
secara bijaksana (BSNP, 2010). IPA
merupakan rumpun ilmu yang memiliki
karakteristik khusus, yaitu mempelajari
fenomena alam yang faktual, baik berupa
kenyataan atau kejadian dan hubungan sebab-
akibatnya (Wisudawati & Sulistyowati,
2014). Cabang ilmu yang termasuk anggota
rumpun IPA saat ini antara lain Biologi,
Fisika, IPA, Astronomi/ Astrofisika, Kimia,
dan Geologi. Cakupan materi pembelajaran
IPA di SD ditujukan untuk mengapresiasi,
menyikapi, dan mengenalkan ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta
menanamkan kebiasaan berpikir dan
berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif, dan
mandiri (Permendiknas, 2006).
Berdasarkan cakupan materi yang
dibelajarkan dalam pembelajaran IPA di
sekolah dasar, satu di antaranya dapat
dilakukan dengan menggunakan media
pembelajaran yang tepat yang disesuaikan
dengan tingkat perkembangan anak usia
sekolah dasar. Siswa sekolah dasar berada
pada rentang usia antara 6-12 tahun. Pada
masa ini ia mengalami transisi yang ditandai
dengan berakhirnya masa kanak-kanak, yaitu
suatu masa ketika anak tumbuh dan
berkembang dalam semua bidang dan mulai
pada suatu fase perkembangan yang lebih
perlahan-lahan. Pada fase ini, terjadi proses
adaptasi baru dalam memperoleh
pengetahuan
yang ditentukan juga oleh fase kognitifnya
(Baharuddin & Wahyuni, 2015).
Kelengkapan dan kesesuaian Teori yang dipaparkan sesuai dengan tuntutan
8
teori-teori yang dipaparkan dari latar belakang
9 Kekurangan/kelemahan
10 Kelebihan Menggunakan banyak referensi
IV METODE
11 Metode penelitian yang Penelitian ini merupakan penelitian
digunakan kualitatif, karena permasalahan berhubungan
dengan manusia yang secara fumdamental
bergantung pada pengamatan. Penelitian
kualitatif adalah penelitian yang ditujukan
untuk mendiskripsikan dan menganalisis
fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap,
No Indikator/Aspek yang Dinilai Uraian Bobot
kepercayaan, persepsi, pemikiran orang
secara individual atau kelompok
(Sukmadinata, 2009). Dalam penelitian
kualitatif beberapa diskripsi digunakan untuk
menemukan prinsip-prinsip dan penjelasan
yang mengarah pada penyimpulan. Kualitatif
yang berbentuk deskripsi berdasarkan dari
kemampuan dan kualitas peneliti terhadap
hasil yang diperoleh. Kualitatif merupakan
keunikan setiap situasi diakui, kualitas
peneliti, kualitatif tidak mengklaim bahwa
temuan dari situasi tertentu dapat ditransfer
ke
situasi lain juga (Julmi, 2019). Subjek yang
dijadikan penelitian ini adalah siswa kelas VI
SD Muhammadiyah 9 Surabaya.
Populasi dan objek/sampel SD Muhammadiyah 9 Surabaya
12
penelitian
Instrumen yang digunakan lembara angket siswa, wawancara terhadap
13
guru dan kepala sekolah
14 Teknik pengumpulan data Angket , wawancara dan analisis data
15 Teknik analisis data Tabel
16 Kekurangan/kelemahan
17 Kelebihan Lebih mudah memahami
HASIL DAN
V.
PEMBAHASAN
18 Ringkasan hasil penelitian hasil angket siswa yaitu, Pembelajaran tatap
muka terbatas sangat menyenangkan
dibandingkan dengan daring dibuktikan
dengan hasil 93% dengan kata gori sangat
baik. kata gori sangat baik dengan hasil
presentasi 95% membuktikan bahwa
Pembelajaran tatap muka terbatas mampu
membangkitkan motivasi siswa.
Pembelajaran
tatap muka terbatas dengan media video juga
mampu membuat suasana belajar lebih
menyenangkan sesuai dengan hasil analisis
sebesar 95% dengan kata gori sangat
baik.pembelajaran menggunakan video
membuat materi yang disampaikan oleg guru
menjadi lebih mudah difahami dibuktikan
dengan hasil presentasi sebesar 90% dengan
katagori sangat baik, dan waktu belajar yang
digunakan dalam tatap muka terbatas
menggunakan media video terasa lebih
efektif
hal ini dibuktikan dengan hasil presentasi
95% dengan kata gori sangat baik.
Didapatkan sebanyak 95% dari hasil angket
No Indikator/Aspek yang Dinilai Uraian Bobot
siswa mengenai penerapan video
pembelajaran IPA pada pembelajaran tatap
muka terbatas dengan kata gori sangat baik,
siswa menjadi lebih giat belajar karena
menggunakan media tiga dimensi ini.
Kejelasan penyajian data hasil Data disajikan secara jelas dan menggunakan
19
penelitian referensi
Ringkasan pembahasan hasil bahwa pembelajaran tatap muka terbatas
ini lebih efektif dari pada pembelajaran
20 daring. Dikarenakan kendala yang dihadapi
wali kelas saat pembelajaran daring adalah
sulit mengkondisikan siswa,
21 Kejelasan pembahasan Pembahasan diutarakan secara singkat
Uraikan apakah isi pembahasan Hasil menjawab rumusan masalah karena
membahas mengapa hasil metode yang digunakan membuahkan hasil
penelitian demikian (menjawab yang positif dan meningkatkan motivasi
22
rumusan masalah) dan belajar siswa
didukung dengan penelitian-
penelitian yang relevan
23 Kekurangan/kelemahan
Kelebihan Menggunakan metode yang sederhana dan
24
mendapatkan hasil yang diinginkan
VI REFERENSI
Ketepatan penulisan referensi Penulisan nya sudah tepat
25 (mulai dari pendahuluan s.d
pembahasan)
Kekayaan dan keterbaruan Refrensi yang digunakan adalah refrensi yang
referensi yang digunakan terbaru
26
(mulai dari pendahuluan s.d
pembahasan)
V Topik Skripsi
Uraikan keterkaitan Pemanfaatan stem berupa video pembelajaran
27 artikel/jurnal yang dianalisis
dengan topik skripsi
VI Indeks Jurnal
Jurnal (Scimagojr atau jurnal
28
yang sudah terindeks sinta …
Skor Total …
Skor akhir = (skor total/140)

x 100

Catatan:

Anda mungkin juga menyukai