Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

JWBN Diskusi 5 B Indo

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

Nama : Muhamad Rafli

NIM : 043339827
Tahap /Langkah-Langkah Membuat karya tulis ilmiah
Pada tahap-tahap tertentu penulis dalam karya ilmiah perlu memperhatikan alur proses
dalam memproduksi tulisannya melalui proses yang tidak singkat, akan tetapi perlu
upaya yang dilakukan, diantaranya:

a. Tahap persiapan atau perencanaan


Perencanaan merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan bagi seorang penulis karya
tulis ilmiah, karena dengan merencanakan segala aspek dari apa yang akan dibahas dan
dikaji dapat ter-sampaikan dengan adanya perencanaan.

b. Tahap pengumpulan informasi


Adapun bahan dari pengumpulan informasi dalam pembuatan karya ilmiah sebagai
berikut ini:
1) Manfaat perpustakaan
2) Memanfaatkan internet
3) Kelola dan pilah bahan-bahan pustaka
4) Membuat ringkasan dan melakukan paraphrase
5) Membuat kutipan
6) Membuat daftar instrumen wawancara, observasi dan pertanyaan yang dipersiapkan

c. Tahap Pelaksana Draf


Setelah direncanakan, selanjutnya adalah pelaksanaan yang harus dipersiapkan dengan
baik diantara, menyiapkan bahan referensi yang cukup sesuai dengan tema yang akan
dibahas itu apa, dan bagaimana pelaksanaan dalam membuat karya tulis ilmiah, seperti
buku, jurnal ilmiah, Prosiding, laporan ilmiah, semua memiliki petunjuk teknis yang
berbeda, dan masing-masing dari kita dalam membuat karya ilmiah ditentukan oleh
tujuan, termasuk pemenuhan tugas yang diberikan seperti halnya saat kuliah.

d. Tahapan menulis draf


1) Mengekspresikan ide-ide kedalam bentuk tulisan kasar
2) Mengembangkan ide kreatif yang masih bersifat tentative
3) Konsentrasi pada ekspresi atau gagasan, bukan pada aspek mekanik

5. Tahapan revisi
1) Memperbaiki ide dalam karangan karya tulis ilmiah yang berfokus pada
penambahan, pengurangan, penghilangan, penataan isi sesuai dengan kebutuhan
pembaca
2) Membaca ulang seluruh isi draf data, atau referensi yang akan dijadikan bahan
sehingga memudahkan kita untuk mereduksi kedalam bahan yang siap jadi
3) Sharing atau berbagai pengalaman tentang draf kasar dengan berbagai teman
untuk menemukan apa yang menjadi kekurangan kelebihan

6. Tahap penyuntingan
1) Memperbaiki dan mengevaluasi perubahan-perubahan aspek mekanik karangan
(huruf capital, ejaan, struktur kalimat, tanda baca, istilah, kosakata, format
karangan).
2) Memperbaiki karangan pada aspek kebahasaan dan kesalahan menarik yang
dilakukan guna meminimalisir kesalahan yang terjadi

7. Tahap publikasi
1) Tulisan yang kita buat akan berarti dan lebih bermanfaat jika dibaca orang lain
2) Sesuaikan tulisan dengan media publikasi yang akan kita tuju.

8. Evaluasi
Apa perlu kah evaluasi dilakukan dalam membuat karya ilmiah, bagi penulis sangat
perlu, karena dengan evaluasi dapat mengukur kemampuan kita untuk bisa
mengerjakan, maupun menyelesaikan apa yang bisa kita lakukan dalam membuat karya
ilmiah yang bagus, terutama bagi pemula atau yang akan memulai membuat karya tulis
ilmiah, dengan melakukan evaluasi maka kita berarti ingin selalu melakukan perbaikan
agar apa yang kita kerjakan menjadi terukur dan maksimal. Adapun evaluasi yang lebih
utama ada (fokus, pembangunan, organisasi, gaya konvensi).

Tips Penting Dalam Penulisan Karya Ilmiah


1. Membuat Judul Karya Ilmiah
Langkah pertama dalam membuat karya ilmiah adalah membuat judul, judul yang
diambil harus konkrit, tidak bias atau meluas serta menggambarkan ide dari hasil karya
tulis ilmiah yang kita buat, untuk itu kita perlu menentukan tema terdahulu sebelum
kita membuat judul karya tulis ilmiah.

2. Memberikan isi latar belakang yang bagus


Latar belakang masalah sudah menjadi bagian utama penelitian, yang bertujuan supaya
yang membaca memiliki pemahaman awal mengenai ulasan karya ilmiah yang kita buat,
dalam isi latar belakang berkaitan dengan esensi idealist masalah, fakta masalah, data,
analisis, solusi serta (state of the arts) penelitian terdahulu yang memperkuat masalah
yang perlu dilakukan.

3. Membuat rumusan masalah


Rumusan masalah menjadi bagian terpenting dari penelitian yang melingkupi apa yang
mau di teliti serta dikaji dari karya ilmiah yang kita buat, yang merumuskan masalah
ialah dengan menghadapkan sebuah hal yang ideal terhadap realitas yang terjadi di
lapangan, maka yang harus diperhatikan ialah memperhatikan apa yang mau dibuat
serta dilakukan untuk dipecahkan masalahnya.
4. Membuat pembahasan yang sederhana dan sesuai dengan variabel judul
Untuk karya ilmiah yang perlu dipersiapkan penulis adalah memberikan analisis
bahasan yang dilakukan untuk memperkuat argumentasi dan diskusi ilmiah yang
dilakukan yang kita buat, caranya dengan menerapkan beberapa hal ideal dengan fakta
yang pastinya ada beberapa faktor yang mempengaruhi maupun menghalanginya.
5. Membuat kesimpulan
Cara membuat karya tulis ilmiah yang paling akhir dan terpenting adanya kesimpulan
yang diberikan untuk membuat pembaca memahami maksud dari apa yang diteliti
maupun dibuat dari tulisan, sehingga paham akan tujuan karya yang ditulis tersebut.
Sistematika penulisan karya ilmiah
1. Bagian pembuka
Adapun bagian pembuka yang ada didalam karya ilmiah terdiri dari: sampul, halaman
judul, dan juga halaman pengesahan, dan juga ada abstraksi dalam 1 atau 2 bahasa, kata
pengantar serta daftar isi
2. Bagian isi
Pada sistematika pembuatan karya tulis ilmiah pada bagian isi harus terdiri dari
pendahuluan, adanya latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah dan
pembahasan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, sistematika penulisan dan
siginifikasinya serta metode yang digunakan diantaranya: Pendahuluan (latar belakang
masalah, perumusan masalah, pembahasan atau pembatasan masalah, tujuan dari
penelitian, manfaat penelitian, kajian teori atau tinjauan Kepustakaan, pembahasan
teori, kerangka pemikiran dan argumentasi keilmuan, pengajuan hipotesis).
3. Pembahasan
Untuk isi pada bagian pembahasan karya tulis ilmiah harus mencantumkan kajian teori
atau tinjauan pustaka yang disesuaikan dengan variabel yang dikaji serta dijelaskan
untuk memberikan argumentasi keilmuan dan kerangka pemikiran serta pengajuan
hipotesis masalah yang diteliti. Melihat hal itu maka dalam pembahasan haruslah
dijelaskan secara terperinci dan jelas serta perlu memperhatikan kaidah-kaidah ilmiah
baku sesuai aturan serta memenuhi unsure ke-ilmiahan.
4. Metodologi penelitian
Metodologi ilmiah merupakan alat analisis atau pisau analisis yang bekerja dalam
penelitian yang digunakan untuk melakukan kinerja penelitian yang dilakukan, pada
tahapan metodologi ini kita perlu mencantumkan waktu & tempat objek penelitian,
bagaimana metode dan rancangan penelitian, apa saja populasi & sampel-nya berapa
jumlahnya, serta bagaimana instrument penelitian dan pengumpulan data dan analisis
reduksi data yang akan dilakukan dalam penelitian, sehingga jelas arah tujuan serta
maksud dari penelitian yang Anda lakukan tersebut.

Adapun yang perlu ada pada metodologi penelitiannya: (waktu serta tempat penelitian.
metode dan rancangan penelitian, populasi dan sampel, instrumen penelitian,
pengumpulan data dan analisis data, hasil penelitian, jabaran variabel penelitian, hasil
penelitian, pengajuan hipotesis, diskusi penelitian, mengungkapkan pandangan teoritis
tentang hasil yang didapatnya).
5. Hasil penelitian
Pada bagian hasil penelitian peneliti harus menyertakan jabaran variable penelitian,
bagaimana hasil penelitian, pengajuan hipotesisnya, tentang tanggapan diskusi
penelitian yang diberikan, memberikan pandangan teoritis terkait hasil yang sudah
didapatkan kemudian melakukan memberikan kesimpulan mengenai apa telah didapat
dari hasil meneliti tersebut.
6. Bagian penutup
Adapun bagian penutup dalam karya tulis ilmiah, adanya bab akhir penutup yang
berisikan kesimpulan dan saran serta implikasi penelitian yang didapat.
7. Bagian penunjang
Pada bagian penunjang yang ada dalam karya ilmiah adalah adanya lampiran, seperti
daftar pustaka, lampiran instrument penelitian, dan juga daftar table, daftar gambar,
daftar bagan yang bisa memberikan penjelasan pada pembaca karya tulis ilmiah Anda.
https://sevima.com/%E2%88%9A-panduan-cara-membuat-karya-tulis-ilmiah-
lengkap/
Pengertian notasi ilmiah

Teknik penggunaan dan implementasi acuan teoretik yang dijadikan sumber rujukan
disebut teknik notasi ilmiah. penerapan dalam merujuk referensi dapat dilakukan
dengan berbagai teknik atau cara yang sudah dianggap standar baku. seorang penulis
diharapkan menguasai aspek-aspek yang bersifat esensial dan mampu
mengomunikasikan gagasannya secara ilmiah, atau paling tidak mampu memahami
sebuah karya ilmiah.
Dalam praktiknya teknik notasi ilmiah mempunyai beberapa aspek yang dilakukan
sebagai berikut :
a) Mengutip tulisan dari halaman-halaman yang berhubungan dengan pokok
bahasan tulisan/penelitian yang sedang disusun.
b) Kutipan langsung maksimal 30 persen dari seluruh kutipan dalam tubuh tulisan
dengan menggunakan pernyatan yang telah disimpulkan dan ditulis sendiri
(parafase).
c) Meringkas tulisan yang diambil dari teks dalam bahasa yang berbeda tanpa
mengurangi substansinya kandungan isinya.
d) Mengambil sari dan kesimpulan dari tulisan orang lain, yaitu membuat abstrak
tulisan yang sudah ada dengan gaya cara tertentu sehingga lebih singkat, padat,
dan mudah dimengerti.
e) Menerjemahkan teks yang dikutip dari bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia
dan mencantumkan penulis aslinya dan tanda kurung di belakang kalimat
tersebut.
f) Membuat catatan kaki, yaitu tulisan yang berisi nomor urut pencatatan,
pengarang, judul, tempat terbit, penerbit, tahun terbit, dan halaman buku
tersebut.
g) Membuat catatan pada akhir tiap bab adalah pemindahan catatan kaki padahal
aman tersendiri dengan keterangan lebih rinci. Hal ini biasanya dilakukan untuk
buku teks ilmiah, bukan merupakan laporan hasil penelitian.
h) Membuat daftar pustaka untuk semua bahan rujukan yang telah dimanfaatkan
dalam menulis karya tersebut.
http://d-teksi.blogspot.com/2013/06/teknik-notasi-ilmiah.html

Anda mungkin juga menyukai