Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Tugas Tutorial 2 - 858552199 - Dadang Setiawan - NGUNUT - Penelitian Tindakan Kelas

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 6

BB03-RK17a-RII.

4
15 Agustus 2019

TUGAS TUTORIAL KE-1/2/3*


KODE/NAMA/SKS MATA KULIAH: IDIK 4008/ PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)/ 2 sks
PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Nama Penulis : Drs. Selamet Rianto, M.Pd.


Nama Penelaah : -
Status : Baru/Revisi**
Pengembangan
Tahun : 2021.1
Pengembangan

Sumber
Skor
No UraianTugas Tutorial Tugas
Maksimal
Tutorial
Sebagai peneliti PTK, kapan saja Anda perlu melakukan refleksi? 10 1, 2, 3
1. Mengapa Anda perlu melakukan refleksi?
2. Ketika Anda akan melaksanakan kegiatan pembelajaran, Anda 10 1, 2, 3
dituntut untuk menyusun RPP baik untuk kebutuhan pembelajarn
biasa, maupun untuk pembelajaran perbaikan (PTK). Jelaskan
perbedaan RPP untuk pembelajaran biasa dan RPP untuk
pembelajarn Perbaikan (PTK)!
3. Mengapa RPP Perbaikan perlu disimulasikan sebelum diterapkan
pada pembelajaran perbaikan yang sebenarnya?
4. Jelaskan perbedaan peran guru sebagai pengajar dan peneliti pada 10 1, 2, 3
setiap tahapan berikut:

a. tahapan persiapan mengajar


b. tahapan pelaksanaan pembelajaran dan
c. tahapan pasca pembelajaran!

5. Mengingat peran guru dalam penelitian tindakan ganda, yakni 10 1, 2, 3


sebagai pengajar sekaligus peneliti, maka kolaborasi menjadi
sesuatu yang sangat penting. Jelaskan tentang :

a. bagaimana cara membangun kolaborasi dengan


pihak-pihak yang pantas diajak berkolaborasi
b. hal-hal apa sajakah yang dapat dikolaborasikan
dalam PTK?
6. Jelaskan manfaat kolaborasi dalam Penelitian Tindakan Kelas! 10 1, 2, 3
7. Jelaskan mengapa Perbaikan Pembelajaran perlu dilakukan per 10 1, 2, 3
daur/ siklus?
8. Sebutkan dan jelaskan tahapan kegiatan dalam satu Siklus 10 1, 2, 3
Pembelajaran Perbaikan!
9. a. Jika Anda akan memperbaiki Proses dan Hasil belajar, data 10 1, 2, 3
apa saja yang Anda perlukan dalam penelitian ini?
b. Jelaskan Instrumen apa saja yang Anda perlukan untuk
mengumpullkan data-data tersebut!

10. Jelaskan kapan sebuah proposal penelitian diperlukan dalam 10 1, 2, 3


Penelitian Tindakan Kelas (PTK)?

*coret yang tidak sesuai

Catatan:

Hasil/ Jawaban harus sudah diunggah di laman LMS maksimal 6 hari, dengan
format PDF
Nama : Dadang Setiawan
Kelas /NIM : 1 A / 858552199
Pokjar : Ngunut
Tugas Mata : Tugas Tutorial 2 Penelitian Tindakan Kelas
Kuliah

1. Kapan dilaksanakannya refleksi, ketika seorang Guru sebagai pengajar atau pemberi
materi dalam pembelajaran merasa jika dirasa dalam melaksanakan pembelajaran kurang
tercapai tujuan atau tidak memuaskan (aktivitas atau materi pelajaran tidak tepat,
langkah-langkah yang lemah, atau pengelompokan siswa yang tidak tepat).

Mengapa perlu melakukan refleksi? Melalui refleksi ini guru akan dapat mengetahui dan
menetapkan apa yang telah dicapai, apa yang belum dicapai, serta apa yang perlu
diperbaiki lagi dalam pembelajaran berikutnya. Refleksi dapat dilakukan melalui analisis
dan sintesis, serta induksi dan deduksi. Analisis dilakukan dengan merenungkan kembali
secara intensif kejadian-kejadian atau peristiwa yang menyebabkan munculnya sesuatu
yang diharapkan atau tidak diharapkan.

2. Rpp untuk pembelajaran perbaikan (PTK) dibuat dengan format yang hampir sama
dengan format RPP pembelajaran biasa, perbedaannya yaitu dalam RPP perbaikan
biasanya terdapat tujuan perbaikan, deskripsi kegiatan lebih rinci, pertanyaan, soal, dan
kunci jawaban dicantumkan secara lengkap. Sedangkan dalam RPP Pembelajaran biasa
unsur-unsur tersebut tidak selalu ditulis. Format dapat disesuaikan dengan format yang
berlaku di sekolah masing-masing.
3. Dengan adanya Simulasi terhadap RPP perbaikan sebelum diterapkan, supaya kita lebih
mantap dan yakin dalam melaksanakan perbaikan, karena dengan adanya simulasi ini
kita memperoleh masukan (saran atau pendapat) dari kolega atau guru untuk
memperbaiki RPP dan mempersiapkan sarana dan fasilitas belajar lebih baik.
4. a. Tahapan Persiapan Mengajar.

Pada tahapan persiapan guru sebagai pelaksana PTK mempunyai peran tugas yang lebih
besar dibandingkan guru yang mengajar tanpa melaksanakan PTK. Pada tahap
perencanaan guruk sebagai pelaksana PTK harus membuat persiapan yang lebih rinci,
menetapkan tujuan perbaikan, mencantumkan pertanyaan yang akan diajukan,
mendeskripsikan dengan cermat setiap langkah kegiatan, serta melakukan kesepakatan
dengan teman sejawat yang akan membantu dalam pengamatan.

b. Tahapan Pelaksanaan Pembelajaran

Pada tahapan pelaksanaan pembelajaran, peran guru sebagai pelaksana PTK sangat
berbeda dari guru yang hanya bertugas sebagai pengajar. Jika guru yang mengajar hanya
memfokuskan diri pada pembelajaran, maka guru yang melaksanaka PTK mempunyai
peran lain yaitu sebagai peneliti. Sebagai pengajar ia harus memfokuskan diri pada
pembelajaran dan kemudian sebagai peneliti, guru sebagai PTK juga harus memfokuskan
pada pengumpulan data. Dalam pengumpulan data guru sebagai PTK bisa meminta
bantuan teman sejawat atau menggunakan alat perekam yang memungkinkan untuk
mendapat data yang diinginkan.
c. Tahapan Pasca Pembelajaran.

Seorang guru yang bertugas hanya mengajar mungkin segera dapat beristirahat, tetapi
berbeda dengan guru yang melaksanakan PTK masih punya tugas yang harus segera
diselesaikan pasca pembelajaran yaitu :

 Menghimpun/merangkum catatan yang dibuat selama pembelajaran.


 Berdialog dengan siswa jika diperlukan.
 Berdiskusi dengan teman sejawat untuk membahas data yang dikumpulkan.
 Melakukan refleksi, untuk mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi di dalam
kelas, mengapa peristiwa tersebut terjadi, dan apa dampaknya bagi siswa.
 Merangkum hasil perbaikan pembeljaran, yang mencakup apa yang sudah
tercapai dan apa yang belum tercapai.
 Merangkum penyebab belum tercapainya perbaikan yang dirangkum pada
kegiatan sebelumnya.
 Kemudian setelah itu guru harus mengakomodasi hasil perbaikan dalam
perencanaan perbaikan berikutnya, jika masih ada tujuan perbaikan yang belum
tercapai.

5. a. Kolaborasi atau kerja sama sangat penting dalam PTK. Dalam kegiatan kolaborasi
dapat dibangun melalui berbagai cara, seperti kerja sama sekolah dengan LPTK,
membentuk kelompok kerja seperti Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) serta
Kelompok Kerja Guru (KKG) dan Pusat Kerja Guru (PKG), rapat-rapat rutin sekolah
yang membahas upaya perbaikan, serta mengadakan hubungan langsung secara pribadi,
misalnya antar guru Matematika dengan dosen Matematika di LPTK atau kerja sama dua
orang guru di satu sekolah yang selalu saling membantu.

b. Peran kerjasama kolaborasi sangat menentukan keberhasilan PTK. Hal-hal yang dapat
dikolaborasikan dalan PTK yaitu : mengidentifikasi/mendiagnosis masalah, menyusun
usulan, melaksanakan tindakan, kegiatan observasi, kegiatan merekam data, evaluasi dan
kegiatan refleksi serta pada kegiatan menganalisis data.

6. Dalam PTK membangun kolaborasi dengan teman sejawat, baik di sekolah sendiri
maupun dari sekoalh lain sangat penting, ataupun pakar bidang studi dan dosen LPTK.
Kolaborasi perlu dilakukan karena didalam kegiatan kolaborasi memberikan manfaat
yaitu agar masalah yang dihadapi dapat dianalisis secara cermat, kemudian direncanakan
tindakan perbaikan yang sesuai dengan hakikat masalah, teori yang relevan, serta
pengalaman di bidang yang serupa .
7. Secara umum, penelitian tindakan kelas (PTK) terdiri atas beberapa siklus atau
pengulangan dari siklus. Setiap setiap siklus terdiri dari empat langkah, yaitu: (1)
perencanaan; (2) pelaksanaan, (3) pengamatan/observasi; dan (4) refleksi.Keempat
tahapan tersebut merupakan unsur yang membentuk sebuah siklus, yaitu satu putaran
kegiatan beruntun. Sehingga bentuk penelitian tindakan kelas tidak pernah merupakan
kegiatan tunggal, tetapi berupa rangkaian kegiatan yang akan kembali ke bentuk asal,
yaitu siklus. Mengapa Perbaikan Pembelajaran perlu dilakukan per daur/ siklus karena
dalam upaya perbaikan oleh guru harus dilakukan secara terus-menerus sampai terjadi
perbaikan pembelajaran yang optimal dan dalam perbaikan pembelajaran mencapai
tujuan serta berhasil.
8. 1. Tahap Perencanaan (Planning)
Pada tahap ini, peneliti menjelaskan tentang apa (what), mengapa (why), dimana (where),
kapan (when), dan bagaimana (how) penelitian dilakukan. Penelitian tindakan kelas
sebaiknya dilakukan secara kolaboratif, sehingga menghindarkan unsur subjektivitas.
Di dalam penelitian tindakan kelas, ada kegiatan pengamatan terhadap diri sendiri, yaitu
pada saat peneliti menerapkan pendekatan, model, atau metode pembelajaran sebagai
upaya menyelesaikan masalah pada saat praktik penelitian. Dibutuhkan rekan sejawat
untuk menilai kegiatan tersebut.
Di dalam tahap perencanaan, peneliti juga perlu menjelaskan persiapan-persiapan
pelaksanaan penelitian, seperti rencana pelaksanaan pembelajaran dan instrumen
pengamatan (observasi).
2. Tahap Pelaksanaan (Acting)
Pada tahap pelaksanaan, dilakukan kegiatan implementasi atau penerapan perencanaan
tindakan. Di dalam kegiatan implementasi ini, maka guru (peneliti) harus mentaati
perencanaan yang telah disusun.
Hal yang perlu diperhatikan pada tahap ini adalah pembelajaran harus berjalan seperti
biasanya, tidak boleh kaku dan terkesan dibuat-buat. Kolaborator disarankan untuk
melakukan pengamatan secara objektif sesuai kondisi pembelajaran yang dilakukan
peneliti.
Kegiatan ini penting karena tujuan penelitian tindakan kelas adalah untuk memperbaiki
proses pembelajaran.
3. Tahap Pengamatan (Observing)
Pada tahap pengamatan terdapat dua kegiatan yang akan diamati, yaitu kegiatan belajar
peserta didk dan kegiatan pembelajaran. Pengamatan terhadap proses belajar peserta
didik dapat dilakukan sendiri oleh guru pelaksana (peneliti) sambil melaksanakan
pembelajaran,
Sedangkan pengamatan terhadap proses pembelajaran, guru pelaksana (peneliti) dapat
meminta bantuan kepada teman sejawat yang bertindak sebagai kolaborator untuk
melakukan pengamatan. Kolaborator melakukan pengamatan pembelajaran berdasarkan
instrumen yang telah disusun oleh peneliti.
Hasil pengamatan dari kolaborator nantinya akan bermanfaat atau akan digunakan
peneliti sebagai bahan refleksi untuk perbaikan pembelajaran berikutnya.
4. Tahap Refleksi (Reflecting)
Kegiatan refleksi dilaksanakan ketika kolaborator sudah selesai melakukan pengamatan
terhadap peneliti dalam melaksanakan pembelajaran. Kegiatan ini dapat berupa diskusi
hasil pengamatan yang dilakukan oleh kolaborator dengan guru pelaksana (peneliti).
Tahap ini merupakan inti dari penelitian tindakan kelas, yaitu ketika kolaborator
mengungkapkan hal-hal yang dirasakan sudah berjalan baik dan bagian yang belum
berjalan dengan baik pada saat peneliti mengelola proses pembelajaran.
Hasil refleksi dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam merancang siklus
berikutnya. Sehingga pada intinya, refleksi merupakan kegiatan evaluasi, analisis,
pemaknaan, penjelasan, penyimpulan, dan identifikasi tindak lanjut dalam perencanaan
siklua berikutnya.

9. a. Jika Anda akan memperbaiki Proses dan Hasil belajar, data apa saja yang Anda
perlukan dalam penelitian ini?
 Melakukan observasi dan interprestasi, disini pada saat observasi/pengamatan
sekaligus interprestasi data tentang proses dan hasil tindakan.
 Catatan atau laporan harian guru, wawancara, angket
 Dokumentasi.
 Pekerjaan rumah/soal-soal ulangan /hasil soal latihan
b. data instrumen yang diperlukan : tes tertulis, observasi, interview, dokumentasi

10. Dalam konteks pendidikan, proposal atau usulan merupakan satu dokumen yang berisi
tentang rencana suatu kegiatan pendidikan yang dirancang oleh para pengusulnya,
Proposal memaparkan secara jelas apa yang akan dikerjakan, siapa yang terlibat dalam
kegiatan itu, apa yang akan dihasilkan dari kegiatan itu, bagaimana dan kapan kegiatan
tersebut dilaksanakan, serta berapa anggaran atau biaya yang diperlukan untuk
melaksanakan kegiatan tersebut.
Terkait dengan proposal PTK, hakikatnya tidak jauh berbeda dari proposal dalam bidang
penelitian lainnya. Proposal ini diajukan oleh guru atau satu tim (yang terdiri dari dosen
LPTK yang berkolaborasi dengan guru) untuk memenuhi satu persyaratan yang
dikeluarkan oleh sponsor.
Manfaat penyususnan proposal PTK adalah :
a. Sebagai panduan bagi arah kegiatan perbaikan kualitas pembelajaran melalui
PTK.
b. Sebagai arahan untuk kegiatan perencanaan pelaksaan PTK yang dilaksanakan
guru.
c. Sebagai syarat kelengkapan administrasi bagi pengajuan nilai kredit poin pada
kegiatan pengembangan profesi.
d. Sebagai sarana untuk mengajukan permohonan dana dari sponsor kegiatan
PTK yang ada di lingkungan pemerintah maupun donatur lain bagi orang yang
akan melakukan PTK.
Dilihat dari manfaat diatas kita dapat mengetahui kapan proposal PTK diperlukan,
proposal PTK dibutuhkan ketika pada saat seorang pelaksana PTK membutuhkan
perbaikan kualitas pembelajaran melalui PTK, sebagai arahan untuk kegiatan
perencanaan pelaksana PTK, pada saat membutuhkan persyaratan kelangkapan
administrasi pengajuan nilai kredit poin pada pengembangan profesi, dan sebagai sarana
untuk pengajuan permohonan dana dari sponsor kegiatan PTK.

Anda mungkin juga menyukai