Teobil Kelompok 10
Teobil Kelompok 10
Teobil Kelompok 10
DOSEN PEMBIMBING
Oleh:
Kelompok 11
JURUSAN MATEMATIKA
SINGARAJA
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik
dan tepat waktu. Makalah yang kami buat diharapkan dapat menjadi panduan
dalam mempelajari Teori Bilangan. Dalam proses pembuatan makalah ini kami
juga sangat banyak berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dan membimbing kami dalam pembuatan makalah ini. Tak lupa juga kami
mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu Dr. Ni Nyoman Parwati, M.Pd. selaku pengampu mata kuliah Teori
Bilangan di Undiksha Singaraja.
2. Teman yang telah membantu kami dalam menyelesaikan Makalah tentang
Menyelesaikan Teorema Sisa/Chinese Remainder Theorem
Dalam pembuatan Makalah mengenai Menyelesaikan Perkongruenan Linier
ini masih banyak terdapat kekurangan, sehingga kami mengharapkan saran dan
kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan Makalah ini. Semoga
Makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan pembaca.
Penulis,
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
2.1 Teorema dan Pembuktian Teorema Sisa............................................................3
2.2 Cara – Cara Menyelesaikan Perkongruenan Linier............................................3
BAB III PENUTUP................................................................................................6
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................6
3.2 Saran...................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................7
iii
BAB I PENDAHULUAN
1
dari masalah keterbagian. Karena membahas konsep keterbagian dan sifat-
sifatnya merupakan pengkajian secara lebih dalam dengan menggunakan konsep
kongruensi. Sehingga kongruensi merupakan cara lain untuk mengkaji
keterbagian dalam himpunan bilangan bulat. Sedangkan untuk sistem kongruensi
linier merupakan suatu sistem yang terdiri lebih dari satu kongruensi dan
variabel dan mempunyai modulo yang sama. Salah satu pokok bahasan dalam
teori bilangan adalah menyelesaikan perkongkurenan linier. Pada makalah ini
akan dijabarkan bagaimana cara cara penyelesaikan perkongruenan linier.
2
BAB II PEMBAHASAN
….. …. …. …. …. …..,
Andaikan untuk () = 1
Karena () = 1 untuk Karena () = 1 perkongruenan
. Memiliki solusi untuk setiap I, dengan kata lain untuk setiap I terdapat
sedemikian sehingga
Dan Untuk setiap i. Kemudian karena ( atau Karena itu, solusinya tunggal
modulu m
3
2.2 Cara – Cara Menyelesaikan Perkongruenan Linier
Cara – cara meyelesaikan perkongruenan ax ≡b (mod m) apabila a , b dan m
bilangan – bilangan besar dapat menggunakan beberapa metode sebagi berikut :
Contoh
Selesaikan 7 x ≡ 1432(mod 5317)
Penyelesaian
7 x ≡ 1432(mod 5317) direduksi
5317 y ≡−1432 ( mod 7 )
5317=k .7+ 4
−1432=h.7+ 3
Sehingga
5317 ≡−1432(mod 7) menjadi
4 y ≡ 3 ( mod 7 )
y 0 ≡6 ( mod 7 )
5317.6=1432
Jadi x 0 = =4762(mod 5317)
7
4
ax ≡b (mod m) menurut definisi dapat dinyatakan sebagai ax=mk+b .
Kurangi kedua ruas dengan mx diperoleh(a−m)x=m( k−x)b
Karena k dan x bilangan bulat, maka k −x juga bilangan bulat. Jadi, bentuk
(a−m)x=m(k−x)+ b setara dengan (a – m) x ≡ b ( mod m ) .
Contoh
Selesaikan 26 x ≡ 17(mod 33)
Penyelesaian
26 x ≡ 17(mod 33)
−7 x ≡ 17(mod 33)
7 x ≡−17 (mod 33)
7 x ≡ 49( mod 33)
7 x ≡ 7.7(mod 33)
Menurut teorema 5.5 (2), jika ax ≡ay ( mod m) dan ( a , m )=1 maka x ≡ y (mod m),
jadi diperoleh x ≡ 7(mod 33)
a b m
3. ax ≡b (mod m) direduksi menjadi
(a , m)
x≡
(a , m) (
mod
(a , m) ) dengan
(a , m) ǀ b
Bentuk ax ≡b (mod m) dapat dinyatakan sebagai ax-b=mk, bagi kedua ruas
dengan (a,m), diperoleh
ax−b m
= k
(a , m) (a , m)
ax−b b m
− = k
(a , m) (a , m) (a , m)
Setara dengan
a b m
(a , m)
x≡
(
(a , m)
mod
(a , m) )
b
Persamaan terakhir sahih karena (a , m) ǀ b, jadi bilangan bulat.
(a , m)
Contoh
Selesaikan1700 x ≡300 ( mod 2300 )
Penyelesaian
1700 x ≡300 ( mod 2300 ) direduksi menjadi
5
1700 300 2300
(1700,2300)
x≡
(1700,2300)
mod
((1700,2300) )
17 x ≡ 3 ( mod 23 )
−6 x ≡ 3 ( mod 23 )
6 x ≡−3 ( mod 23 )
x 0 ≡11 (mod 23)
a m b a k b
x= k + ⟺ x= m+
d d d d d d
Contoh
Selesaikan 1700 x ≡300 ( mod 253 )
Penyelesaian
1700 x ≡300 ( mod 253 )
17 x ≡ 3 ( mod 253 )
Karena m bilangan besar, dilanjutkan dengan cara (1) sehingga
17 x ≡ 3 ( mod 253 ) direduksi menjadi
253 y ≡−3 ( mod 17 )
−2 y ≡−3 ( mod 17 )
2 y ≡−3 ( mod 17 )
y0 ≡10 (mod 17)
253.10+3
x 0≡ =149(mod 253)
17
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
6
1. Menyelesaikan perkongruenan linier dengan a,b dan m bilangan besar dapat
memanfaatkan berbagai teorema mengenai perkongruenn linier.
2. Cara – cara meyelesaikan perkongruenan ax ≡b (mod m) apabila a , b dan m
bilangan – bilangan besar dapat menggunakan beberapa metode sebagi
berikut:
1. Dengan mereduksi ax ≡b ( mod m ) menjadi my ≡−b ( mod a )
2. Dari ax ≡b ( mod m ) bila m/2<a< m, maka ax ≡b ( mod m ) direduksi menjadi
( a−m ) x ≡b ( mod ) m .
a b m
3. ax ≡b (mod m) direduksi menjadi
(a , m)
x≡
(
(a , m)
mod
(a , m))dengan
(a , m) ǀ b
4. Bila (a , m)=1, maka ax ≡b (mod m) menjadi ¿ dengan d=(a , b).
3.2 Saran
Dengan dibuatnya makalah ini, diharapkan pembaca dapat lebih mudah dalam
memahami materi yang berkaitan dengan penyelesaian perkongruenan linier.
Dalam penulisan makalah, penulis tentunya masih menyadari jika makalah
masih terdapat banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan
memperbaiki makalah dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang
membangun dari para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
7
Parwati, Ni Nyoman. 2014. Teori Bilangan. Yogyakarta: Graha Ilmu.