Laporan Praktikum Toksikologi Ke
Laporan Praktikum Toksikologi Ke
Laporan Praktikum Toksikologi Ke
Mahasiswa dapat memahami dan mempraktekkan cara pemeriksaan skrining urine test narkoba
V. Dasar teori:
Urine merupakan spesimen yang paling sering digunakan untuk pemeriksaan narkoba rutin karena
ketersediaannya dalam jumlah besar dan memiliki kadar obat dalam jumlah besar sehingga lebih mudah
mendeteksi obat dibandingkan pada spesimen lain. Teknologi yang digunakan pada pemeriksaan
narkoba pada urin sudah berkembang baik. Kelebihan lain spesimen urin adalah pengambilannya yang
tidak invasif dan dapat dilakukan oleh petugas yang bukan medis. Urine merupakan matriks yang stabil
dan dapat disimpan beku tanpa merusak integritasnya. Obat-obatan dalam urine biasanya dapat
dideteksi sesudah 1-3hari. Kelemahan pemeriksaan urine adalah mudahnya dilakukan pemalsuan
dengan cara substitusi dengan bahan lain maupun diencerkan sehingga mengacaukan hasil
pemeriksaan. Pemeriksaan narkoba seringkali dibagi menjadi pemeriksaan skrining dan konfirmatori.
Pemeriksaan skrining merupakan pemeriksaan awal pada obat pada golongan yang besar atau
metobolitnya dengan hasil presumptif positif atau negatif. Secara umum pemeriksaan skrining
merupakan pemeriksaan yang cepat, sensitif, tidak mahal dengan tingkat presisi dan akurasi yang masih
dapat diterima, walaupun kurang spesifik dan dapat menyebabkan hasil positif palsu karena terjadinya
reaksi silang dengan substansi lain dengan struktur kimia yang mirip.Pada pemeriksaan skrining, metode
yang sering digunakan adalah immunoassay dengan prinsip pemeriksaan adalah reaksi antigen dan
antibodi secara kompetisi. Pemeriksaan skrining dapat dilakukan di luar laboratorium dengan metode
onsite strip test maupun di dalam laboratorium dengan metode ELISA (enzyme linked immunosorbent
assay). Pemeriksaan konfirmasi digunakan pada spesimen dengan hasil positif pada pemeriksaan skrinig.
Pemeriksaan konfirmasi menggunakan metode yang sangat spesifik untuk menghindari terjadinya hasil
positif palsu. Metoda konfirmasi yang sering digunakan adalah gas chromatography / mass spectrometry
(GC/MS) atau liquid chromatography/ mass spectrometry (LC/MS) yang dapat mengidentifikasi jenis
obat secara spesifik dan tidak dapat bereaksi silang dengan substansi lain. Kekurangan metode
konfirmasi adalah waktu pengerjaannya yang lama, membutuhkan ketrampilan tinggi serta biaya
pemeriksaan yang tinggi. Panel pemeriksaan narkoba tergantung jenis narkoba yang banyak digunakan,
tetapi biasanya meliputi 5 macam obat yaitu amfetamin, kanabinoid, kokain opiat dan PCP. Obat lain
yang sering disalahgunakan seperti benzodiazepin sering pula diperiksakan. Pada pemeriksaan narkoba
baik untuk skrining maupun konfirmasi, telah ditetapkan standar cutoff oleh NIDA untuk dapat
menentukan batasan positif pada hasil pemeriksaan. Pada tabel berikut disampaikan kadar cutoff
pemeriksaan narkoba untuk skrining maupun konfirmasi
XI. Hasil
Sample urine:
Atasnama pasien: patria
Umur : 19 tahun
Warna urine: kuning jernih
Volume 25ml
Hasil pemeriksaan
AMP NEGATIF,COC NEGATIF,BZO NEGATIF THC NEGATIF
XII. Pembahasan
Terdapat pemeriksaan sederhana untuk mendeteksi adanya manipulasi ataupun penambahan
zat2 yang mengganggu pemeriksaan. Kondisi urine berikut ini merupakan keadaan normal, dan
keadaan urine di luar kondisi berikut patut dicurigai terjadinya manipulasi maupun substitusi
urine:
1. Suhu urine harus dicatat dalam waktu 4 menit sesudah pengambilan sampel dengan suhu di
antara 32-380C dan tetap di atas 330C dalam waktu 15 menit.
2. pH urine normal berkisar antara 4,5-8
3. Berat jenis urine berkisar antara 1,002-1,020
4. Konsentrasi kreatinin lebih dari 20mg/dL
5. Tampilan urine normal (tidak berbusa, keruh, berwarna gelap atau sangat jernih dan kuning
muda) Saat ini sudah terdapat test strip yang dapat mendeteksi penambahan zat-zat yang dapat
menyebabkan hasil pemeriksaan invalid atau negatif palsu.
Pemeriksaan ini dapat dilakukan bila dicurigai kelainan integritas urine. Pada setiap test strip ini
terdapat 7 bantalan untuk mendeteteksi kadar kreatinin, nitrit, glutaraldehid, pH, berat jenis,
oksidan dan piridinium chlorchromat pada urine.
XIII. Kesimpulan:
Hasil pemeriksaan
AMP NEGATIF,COC NEGATIF,BZO NEGATIF THC NEGATIF
LAPORAN PRAKTIKUM TOKSIKOLOGI KE 2
Negatif: Hampir tidak ada perubahan warna dibandingkan dengan warna latar
belakang. Hasil negatif mengindikasi bahwa BAC di bawah 0.02%. Positif: Warna
yang jelas dihasilkan di seluruh pad. Hasil positif mengindikasi bahwa BAC melebihi
0.02%. Invalid: Tes harus dianggap invalid jika perubahan warna hanya terjadi di
bagian pinngir pad yang bisa disebabkan dari sampel yang kurang. Orang yang
bersangkutan harus menjalani ulang tes ini.
X. Kesimpulan
Hasil pemeriksaan negative
XI. Refrensi
Haifa Ari P
NIM.P07134219043