Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Pengendalian Mutu

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

1.

Judul Kalibrasi alat - alat Laboratorium


Praktikum
2. Tujuan - Untuk mengetahui prosedur kalibrasi alat-alat laboratorium
Praktikum - Untuk mengetahui layak atau tidaknya alat-alat yang ada di laboratorium dan
dapat diketahui ketelitian suatu pengukuran.
3. Prinsip - Standar Ukur(Alat standar kalibrasi, Prosedur/Metrode standar (Mengacu ke
standar kalibrasi internasional atau prosedur yg dikembangkan sendiri oleh
laboratorium yg sudah teruji (diverifikasi))
- Operator / Teknisi ( Dipersyaratkan operator/teknisi yg mempunyai
kemampuan teknis kalibrasi (bersertifikat))
- Menurut ISO/IEC Guide 17025:2005 bahwa semua alat ukur setelah melewati
mobilisasi atau pergeseran dari satu tempat ke tempat lainnya, maka sebaiknya
di lakukan kalibrasi menyeluruh untuk mendapatkan keakuratan
- Lingkungan yg dikondisikan (Suhu dan kelembaban selalu dikontrol,
Gangguan faktor lingkungan luar selalu diminimalkan & sumber
ketidakpastian pengukuran)
- Prinsip kalibrasi alat ukur volume dilakukan dengan mengukur bobot suatu
volume air destilata yang dikeluarkan oleh alat ukur volume. Bobot ini
kemudian dibandingkan dengan bobot jenis air pada suhu pengukuran volume
tersebut dilakukan, sehingga dapat ditentukan nilai ketepatannya.
4. Dasar Teori Kalibrasi adalah kegiatan yang menghubungkan nilai yang ditunjukkan oleh
instrumen ukur atau nilai yang diwakili oleh bahan ukur dengan nilai yang sudah
diketahui tingkat kebenarannya (yang berkaitan dengan kisaran yang diukur).
Kalibrasi yang biasa dilakukan dengan membandingkan suatu standarisasi. Manfaat
kalibrasi ini adalah menjaga kondisi instrumen ukur dan bahan ukur agar tetap sesuai
dengan spesifikasinya. Kemampuan untuk tepat mengukur volume larutan sangat
penting untuk akurasi dalam kimia analisis. Adapun persyaratan kalibrasi, yaitu:
1. Standar acuan yang mampu telusur kestandar nasional ataupun internasional
2. Metode kalibrasi yang telah diakui
3. Personil kalibrasi yang terlatih, yang jika perlu telah dibuktikan dengan
sertifikasi dari laboratorium yang terakreditasi
4. Ruangan atau tempat kalibrasi yang terkondisi, seperti suhu, kelembaban,
tekanan udara, aliran udara dan kedap getaran
5. Alat yang dikalibrsi dalam keadaan berfungsi baik / tidak rusak.
Manfaat kalibrasi:
 Menjaga kondisi instrumen ukur dan bahan ukur agar tetap sesuai dengan
spesefikasinya
 Untuk mendukung sistem mutu yang diterapkan di berbagai industri pada
peralatan laboratorium dan produksi yang dimiliki.
 Bisa mengetahui perbedaan (penyimpangan) antara harga benar dengan harga
yang ditunjukkan oleh alat ukur
Kalibrasi diperlukan untuk:
 Perangkat baru
 Suatu perangkat setiap waktu tertentu
 Suatu perangkat setiap waktu penggunaan tertentu (jam operasi)
 Ketika suatu perangkat mengalami tumbukan atau getaran yang berpotensi
mengubah kalibrasi
 Ketika hasil pengamatan dipertanyakan
Kalibrasi, pada umumnya, merupakan proses untuk menyesuaikan keluaran atau
indikasi dari suatu perangkat pengukuran agar sesuai dengan besaran dari standar yang
digunakan dalam akurasi tertentu. Contohnya, termometer dapat dikalibrasi sehingga
kesalahan indikasi atau koreksi dapat ditentukan dan disesuaikan (melalui konstanta
kalibrasi), sehingga termometer tersebut menunjukan temperatur yang sebenarnya
dalam celcius pada titik-titik tertentu di skala.
Alat ukur volume merupakan bagian dari perangkat peralatan yang digunakan
dalam praktikum kimia analitik. Pipet merupakan alat ukur volume yang bisa
memindahkan suatu volume dari suatu wadah ke wadah lainnya. Pipet dibedakan
menjadi pipet volumetrik dan pipet serologis.
Pipet volumetrik hanya bisa memindahkan suatu volume yang tetap, sedangkan
pipet serologis atau pipet Mohr merupakan pipet yang bisa memindahkan berbagai
volume sampai kapasitas maksimumnya. Labu takar merupakan alat ukur volume
yang mengandung sejumlah volume cairan yang diisi sampai tanda batas. Kalibrasi
alat ukur volume dilakukan untuk menyesuaikan keluaran atau indikasi dari suatu
perangkat pengukuran volume agar sesuai dengan besaran dari standar yang digunakan
dalam akurasi tertentu.
Untuk mengurangi kesalahan dalam pengukuran, alat-alat yang akan digunakan
perlu dilakukannya kalibrasi terlebih dahulu. Pengkalibrasian dapat dilakukan dengan
cara membandingkan dua data dengan menggunakan alat ukur yang berbeda. Pada
percobaan tentang kalibrasi, alat ukur yang digunakan untuk membandingkan data
adalah thermometer dan termokopel.
5. Alat - Oven
dan Bahan - Inkubator
- Neraca
- Refigrator dan showcase
- Waterbath
- Pipet ukur
- Pipet volume
- Labu ukur
- Aquadest
- Thermometer
- Botol timbang
- Bulp
- Mikropipet
- Anak timbang
- Gelas ukur
- Pipet volume
6. Cara Kerja a. Inkubator:
 Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
 Sambungkan kabel pada listrik
 Tekan tombol power
 Biarkan suhu naik hingga 370C
 Masukkan termometer kedalam inkubator
 Stopwatch selama 5-10 menit
 Melihat dan mencatat hasil dari suhu yang tertera pada termometer
 Setelah selesai digunaka, tekan tombol power kembali untuk
mematikan inkubator.
b. Oven 1 :
 Sambungkan kabel pada aliran listrik
 Tekan tombol ON/OFF
 Setting suhu yang akan diperiksa dengan menekan tombol set
 Atur suhu yang diinginkan secara bertaahap setiap kenaikan 10
 Setelah nipa PV dan SV sama (37) masukkan termoeter selama 5-10
menit
 Ambil termometer
 Lalu tekan tombol set
 Lalukan hal yang sama seperti pada suhu 37 pada suhu 50 dan 80
 Ambil termometer
 Tekan tombol set
 Turunkan suhu secara perlahan setiap 10
 Nyalakan tombol blower agar mempercepat proses penurunan suhu
 Setelah suhu mencapai 37 oven boleh dimatikan.
c. Oven 2 :
 Sambungkan kabel pada aliran listrik
 Tekan tombol ON/OFF
 Teken display ( yang bulat hitam dipojok atas kiri)
 Atur suhu dengan memutar tombol yang bulat besar sesuai yang
diinginkan
 Tunggu suhu sampai sesuai yang kita inginkan
 Masukkan termometer
 Lakukan hal yang sama pada suhu 50 dan 80
 Turunkan suhu dengan menekan tombol hitam kotak
 Tekan tombol hitam yang ada di pokok kiri
 Atur suhu ke 37
 Setelah suhu oven mencapai 37 oven boleh dimatikan.
d. Refrigerator :
 Sapkan alat dan bahan yang akan digunakan
 Memasukkan termometer ke dalam refrigerator bukan freezer
 Stopwatch selama 5-10 menit
 Melihat dan mencatat hasil dari suhu yang tertera pada termometer
e. Show case :
 Sapkan alat dan bahan yang akan digunakan
 Memasukkan termometer ke dalam showcase
 Stopwatch selama 5-10 menit
 Melihat dan mencatat hasil dari suhu yang tertera pada termometer
f. Waterbath :
 Menyambungkan
 Mengisi waterbath dengan aquades
 Menyalakan tombol power
 Mengatur suhu yang diinginkan (37°C)
 Waterbath siap digunakan
g. Neraca:
- Cara kalibrasi neraca digital analitik :
 Siapkan alat dan bahan.
 Pastikan posisi neraca berada di bidang yang datar, dan posisi
waterpass berada di tengah-tengah.
 Bersihkan neraca menggunakan kuas, agar tidak ada bahan lain yang
tertimbang.
 Nyalakan neraca, kemudian tekan tombol zero terlebih dahulu.
 Bersihkan anak timbang menggunakan alcohol swab agar tidak ada
kotoran yang menempel.
 Buka sebagian kaca neraca, letakkan anak timbang menggunakan
penjepit, tutup kembali kaca neraca secara rapat.
 Amati dan catat hasil penimbangan.
 Lakukan sehari dua kali selama 1 minggu.
- Cara kalibrasi neraca digital:
 Siapkan alat dan bahan.
 Pastikan posisi neraca berada di bidang yang datar, dan posisi
waterpass berada di tengah-tengah.
 Bersihkan neraca menggunakan kuas, agar tidak ada bahan lain yang
tertimbang.
 Nyalakan neraca, kemudian tekan tombol zero terlebih dahulu.
 Bersihkan anak timbang menggunakan alcohol swab agar tidak ada
kotoran yang menempel.
 Letakkan anak timbang menggunakan penjepit.
 Amati dan catat hasil penimbangan.
 Lakukan sehari dua kali selama 1 minggu.
h. Pipet ukur (5ml):
 Menyiapkan alat dan bahan
 Menimbang botol timbang dengan timbangan analitik.
 Mengukur suhu aquadest dengan termometer selama 5-10 menit (untuk
mencari nilai bj)
 Memipet aquadest menggunakan pipet yang akan di kalibrasi (pipet
ukur 5ml)
 Kemudian menimbang di timbangan analitik
 Mencatat hasil, lalu melakukan perhitungan
i. Pipet ukur (10 ml):
 Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
 Menyalakan neraca analitik terlebih dahulu
 Menimbang botol timbang kosong, yang nilainya akan ditetapkan
sebagai A dengan satuan mg
 Mengukur suhu aquadest yang akan dipipet atau diukur menggunakan
termometer (Mengukur nilai BJ aquadest)
 Memasukan aquadest ke dalam pipet ukur yang akan dikalibrasi
sebanyak 10 mL
 Menimbang botol timbang dan aquadest yang sudah diketahui nilai BJ
nya dari pipet ukur yang akan ditetapkan sebagai nilai B dengan
satuan mg
 Menghitung hasil dan melihat batas toleransi pada tabel
 Membereskan dan membersihkan meja kerja
j. Mikropipet 1000µl :
 Siapkan semua alat dah bahan yang diperlukan.
 Ukur suhu aquadest menggunakan thermometer , lalu catat hasil.
 Kemudian timbang botol timbang ukuran 50 mL kosong menggunakan
neraca analitik, lalu catat hasil.
 Pipet aquadest menggunakan mikropipet yang akan dikalibrasi
sebanyak 1000µl, lalu masukkan kedalam botol timbang yang telah
ditimbang menggunakan neraca analitik.
 Kemudian timbang botol timbang yang sudah berisi aquadest
menggunakan neraca analitik, lalu catat hasil.
 Setelah semua tahap selesai lakukan perhitungan.
k. Labu ukur (10 ml):
 Siapkan alat dan bahan
 Timbang botol timbang kosong
 Ukur suhu aquadest yang akan digunakan menggunakan
termometer,tunggu selama 10 menit
 Masukkan aquadest kedalam labu ukur 10 ml
 Aquadest yang telah dimsukkan kedalam labu ukur, pindahkan kedalam
botol timbang yang telah ditimbang tadi
 Catat hasil, tulis menggunakan perhitungan
l. Gelas ukur(10 ml):
 Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
 Menyalakan neraca analitik terlebih dahulu
 Menimbang botol timbang kosong , yang nilainya akan ditetapkan
sebagai A dengan satuan mg
 Mengukur suhu aquadest yang akan dipipet atau diukur menggunakan
termometer (Mengukur nilai BJ aquadest)
 Memasukan aquadest ke dalam gelas ukur yang akan dikalibrasi
sebanyak 10 mL
 Menimbang botol timbang dan aquadest yang sudah diketahui nilai BJ
nya dari gelas ukur yang akan ditetapkan sebagai nilai B dengan
satuan mg
 Menghitung hasil dan melihat batas toleransi pada tabel
 Membereskan dan membersihkan meja kerja
m. Pipet volume(2 ml):
 Menyiapkan alat dan bahan
 Menimbang botol timbang dengan timbangan analitik.
 Mengukur suhu aquadest dengan termometer selama 5-10 menit (untuk
mencari nilai bj)
 Memipet aquadest menggunakan pipet yang akan di kalibrasi (pipet
volume 2ml)
 Kemudian menimbang di timbangan analitik
 Mencatat hasil, lalu melakukan perhitungan
7. Hasil 1. Inkubator:
Pengamatan
Inkubator I Inkubator II
Tanggal
Pagi Siang Pagi Siang
Senin
360C 380C 360C 360C
(24-9-2018)
Selasa
360C 380C 360C 380C
(25-9-2018)
Rabu
370C 370C 370C 370C
(26-9-2018)
Kamis
370C 360C 360C 370C
(27-9-2018)
Jumat
360C 380C 380C 360C
(28-9-2018)
Sabtu
370C 360C 360C 370C
(29-9-2018)
Minggu
- - - -
(30-9-2018)
Senin
360C 380C 370C 360C
(01-10-2018)

Keterangan :
 Praktikum ini dilakukan dilaboratorium bakteriologi yang memiliki 2
inkubator

2. Oven:
 Hari ke-1 (Senin, 24 September 2018)
Oven 1
 Suhu 37oC = 36oC
 Suhu 50oC = 46oC
 Suhu 80oC = 51oC
Oven 2
 Suhu 37oC = 40oC
 Suhu 50oC = 58oC
 Suhu 80oC = 89oC
 Hari ke-2 (Selasa, 25 September 2018)
Oven 1
 Suhu 37oC = 34oC
 Suhu 50oC = 81oC
 Suhu 80oC = 85oC
Oven 2
 Suhu 37oC = 39oC
 Suhu 50oC = 57oC
 Suhu 80oC = 88oC
 Hari ke-3 (Rabu, 26 September 2018)
Oven 1
 Suhu 37oC = 33oC
 Suhu 50oC = 52oC
 Suhu 80oC = 78oC
Oven 2
 Suhu 37oC = 38oC
 Suhu 50oC = 55oC
 Suhu 80oC = 83oC
 Hari ke-4 (Kamis, 27 September 2018)
Oven 1
 Suhu 37oC = 36oC
 Suhu 50oC = 46oC
 Suhu 80oC = 51oC
Oven 2
 Suhu 37oC = 39oC
 Suhu 50oC = 57oC
 Suhu 80oC = 86oC
 Hari ke-5 (Jum’at, 28 September 2018)
Oven 1
 Suhu 37oC = 38oC
 Suhu 50oC = 57oC
 Suhu 80oC = 78 oC
Oven 2
 Suhu 37oC = 40oC
 Suhu 50oC = 56oC
 Suhu 80oC = 87oC
 Hari ke-6 (Senin, 1 Oktober 2018)
Oven 1
 Suhu 37oC = 39oC
 Suhu 50oC = 55oC
 Suhu 80oC = 84oC
 Keterangan : Untuk nilai oven yang memenui standar yaitu jangan
melebhi selisih anatara 1-2 ( Dinyatakan layak ) tetai hasil yag didapat
setelah kalibrasi pada oven manual (Oven 1) yang di setting 37,50 dan
80 hasil yang diperoleh tidak sesuai artinya oven tersebut sudah tidak
layak di gunakan.

3. Refigerator dan Show case

Lab Lab Kimia Lab Lab. Lab.


Bakteriologi Klinik Hematologi Parasitologi Imunoserologi
Tanggal
Pagi Siang Pag Siang Pagi Siang Pag Siang Pagi Siang
i i
Senin
(24-9- 90C 60C 50C 30C 60C 40C 90C 60C 40C 30C
2018)
Selasa
(25-9- 80C 50C 50C 40C 50C 40C 90C 50C 40C 40C
2018)
Rabu
(26-9- 90C 50C 50C 40C 40C 20C 80C 50C 20C 30C
2018)
Kamis
(27-9- 80C 60C 40C 30C 60C 60C 80C 60C 60C 30C
2018)
Jumat
(28-9- 60C 40C 30C 30C 50C 40C 60C 40C 40C 30C
2018)
Sabtu
(29-9- 90C 60C 30C 30C 40C 20C 90C 60C 20C 30C
2018)
Minggu
(30-9- - - - - - - - - - -
2018)
Senin
(01-10- 60C 50C 50C 40C 50C 30C 90C 50C 30C 20C
2018)
 Keterangan:
1. Laboratorium Bakteriologi memiliki 2 showcase
2. Laboratorium Kimia Klinik memiliki 1 refrigerator
3. Laboratorium Hematologi memiliki 1 refrigerator
4. Laboratorium Parasitologi memiliki 1 refrigerator
 Laboratorium Imunoserologi memiliki 1 show case:
Pemeliharaan pada alat laboratorium dengan mengukur suhu pada alat show
case dan refrigerator di semua laboratorium Prodi D-III Analis Kesehatan
masih dikatakan baik dan layak digunakan, karena masih berada dalam batas
<100C.
4. Waterbath:
Suhu Waterbath
No Tanggal Waterbath I Waterbath II Waterbath
. III
Pagi Sore Pagi Sore Pagi Sore
1. 24/09/201 37ºC 37ºC 40ºC 40ºC 37ºC 37ºC
8
2. 25/09/201 37ºC 37ºC 41ºC 40,5ºC 37ºC 37ºC
8
3. 26/09/201 36,5ºC 37ºC 43ºC 40ºC 37ºC 37ºC
8
4. 27/09/201 36,5ºC 36,5ºC 40,5ºC 41,5ºC - -
8
5. 28/09/201 36,5ºC 37ºC 41,5ºC 40,5ºC 37ºC 37ºC
8
6. 29/09/201 36,5ºC 37ºC 41,5ºC 40,5ºC 37ºC 37ºC
8
Keterangan:
 Waterbath I : Waterbath pabrikan YNC-WBE-8L (Laboratorium Hematologi)
 Waterbath II : Waterbath pabrikan H-WBE-8L (Laboratorium Hematologi)
 Waterbath III : Waterbath pabrikan NOUHAI (Laboratorium Kimia dasar)

5. Neraca:
Alat yang di kalibrasi
No
Hari/Tanggal Neraca digital Neraca Ket.
.
analitik digital
Senin, 24 Sept Pagi 20,0171 g 20,01 g
1.
2018 Siang 20,0174 g 20,01 g
Selasa, 25 Sept Pagi 20,0168 g 20,01 g
2.
2018 Siang 20,0168 g 20,01 g
Rabu, 26 Sept Pagi 20,0171 g 20,01 g
3.
2018 Siang 20,0171 g 20,01 g
Kamis, 27 Sept Pagi - - -
4.
2018 Siang - - -
Jum’at, 28 Pagi 20,0168 g 20,01 g
5.
Sept 2018 Siang 20,0168 g 20,01 g
Sabtu, 29 Sept Pagi 20,0168 g 20,01 g
6.
2018 Siang 20,0168 g 20,01 g

Keterangan:
- Merk alat : 1. Neraca digital analitik (FUJITSU FS-AR-210)
: 2. Neraca digital teknis (VIBRA)
- Tempat : Laboratorium Kimia Dasar
- Berat anak timbang : 20 g
Tidak samanya hasil kalibrasi neraca digital analitik bisa dikarenakan kaca
neraca tersebut sudah patah sebagian dibagian atas, yang memungkinkan
adanya udara yang masuk ke dalam neraca.

6. Pipet ukur(5 ml):


- Nilai A = 18,0989
- Suhu = 27oC, bj = 0,996373
- Nilai B = 23,0268

B− A
Volume = Keterangan :
BJ
- A = Botol timbang kosong
- Berat botol timbang ditambah aquadest yang sudah dipipet
menggunakan pipet ukur 5mL yang akan dikalibrasi.
- BJ = Nilai yang telah disamakan dengan tabel berat setelah diketahui
suhu aquadest
23,0268−18 , 0989
Volume =
0,996373
= 4,946 – 5 (ukuran pipet yang di kalibrasi 5ml)
= 0,054
 Nilai tabel toleransi = 0,01, sehingga pipet ukur ini tidak layak pakai,
karena nilai hasil kalibrasi melebihi batas nilai toleransi.

7. Pipet ukur(10 ml):


Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan maka hasilnya bisa jabarkan
sebagai berikut :
 Berat Botol Timbang kosong (A)= 18,6124
 Berat botol timbang + aquadest (B) = 28,5105
 Berat Jenis aquadest (BJ) = 0,996232
 Suhu = 280C
Perhitungan :
Berat botol timbang+aquadest ( B )−Berat Botol Timbang kosong ( A )
Volume =
Berat Jenis Aquadest (BJ )
B− A
Volume = - Volume gelas ukur yang dikalibrasi (mL)
BJ
28,5105−18,6124
= - 10
0,996232
= 9,9355 -10
= -0,0645
Batas toleransi untuk pipet ukur = 0, 01 (Lihat batas tolerasni pipet ukur 10
mL)
Catatan : Perlakuan ini sudah dilakukan sebanyak 2 kali dengan nilai yang
hampir sama atau mendekati.

8. Mikropipet 1000µl:
Rumus Perhitungan
B− A
Volume=
BJ
Keterangan
A = Botol timbang kosong
B = Berat botol timbang ditambah aquadest yang sudah dipipet menggunakan
mikropipet yang akan dikalibrasi
BJ = Nilai yang didapatkan pada table berat jenis sesuai suhu aquadest yang
akan digunakan yang telah diukur menggunakan thermometer

Hasil Praktikum
A = 17,8004
B = 18,8149
BJ = 0,995943 ( Suhu 29o C )

B− A
Volume =
BJ
= 18,8149-17,8004
0,995943
= 0,986-1 ml ( volumemikro pipet yang diklaibrasi)
= 0,0131
Untuk volume µl batas toleransi maksimum adalah 1% = 0,01, dengan batas
tolerasi tersebut maka dari hasil kalibrasi mikropipet 1000 µl dengan merk
Huawei yang digunakan di laboratorium STIKes Muhammadiyah Ciamis
masih layak untuk digunakan.

9. Labu ukur (10 ml):


 Labu ukur 10 Ml :
 Nilai A = 19,2507
 Nilai Bj = 27 (0,996511)
 Nilai B = 29,0336
B− A
Volume =
BJ

29.0336−19.2507
Volume =
0.996511
= 9.817152-10
= 0.182848

Keterangan :
Untuk hasil, didapatkan hasil perhitungan 0.182848,sedangkan toleransi yang di
perbolehkan 0,02. Jadi, labu ukur 10 mL tidak layak dipakai karena melebihi batas
toleransi dan tidak memenuhi syarat.

10. Gelas ukur:


Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan maka hasilnya bisa jabarkan
sebagai berikut :
 Berat Botol Timbang kosong (A)= 18,1397
 Berat botol timbang + aquadest (B) = 27,9040
 Berat Jenis aquadest (BJ) = 0,9997536
 Suhu = 270C
Perhitungan :
Berat botol timbang+aquadest ( B )−Berat Botol Timbang kosong ( A )
Volume =
Berat Jenis Aquadest (BJ )
B− A
Volume = - Volume gelas ukur yang dikalibrasi (mL)
BJ
27,9040−18,1397
= - 10
0,9997536
= 9,7984 -10
= -0,2015
= 0, 2015 (Lihat batas tolerasni gelas ukur 10 mL)
Catatan : Perlakuan ini sudah dilakukan sebanyak 3 kali dengan nilai yang
hampir sama atau mendekati.

11. Pipet volume(2ml)


Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan maka hasilnya bisa jabarkan
sebagai berikut :
 Berat Botol Timbang kosong (A)= 19,2496
 Berat botol timbang + aquadest (B) = 21,2380
 Berat Jenis aquadest (BJ) = 0,995943
 Suhu = 290C
Perhitungan :
Berat botol timbang+aquadest ( B )−Berat Botol Timbang kosong ( A )
Volume =
Berat Jenis Aquadest (BJ )
B− A
Volume = - Volume gelas ukur yang dikalibrasi (mL)
BJ
21,2380−19,2496
= -2
0,995943
= 4,946-2
= 0,0035 (Lihat batas tolerasni pipet volume 2 mL)
8. Pembahasan Percobaan pengkalibrasian ini dilakukan dengan mengkalibrasi alat-alat yang ada
di laboratorium seperti, oven, inkubator, neraca, waterbath, refigrator, pipet ukur, labu
ukur, mikropipet. Pada percobaan mengkalibrasi inkubator selama seminggu, terjadi
penyimpangan suhu sebesar 2oC. Artinya inkubator masih layak untuk dipakai karena
bila penyimpangan suhu lebih dari 2oC maka pengaturan suhu perlu di setel kembali.
Pada pengkalibrasian oven selama seminggu, di dapat hasil yang memenui standar
yaitu jangan melebhi selisih anatara 1-2 ( Dinyatakan layak ) tetapi hasil yag didapat
setelah kalibrasi pada oven manual (Oven 1) yang di setting 37,50 dan 80 hasil yang
diperoleh tidak sesuai artinya oven tersebut sudah tidak layak di gunakan.
Pada pengkalibrasian refigerator dan show case di semua laboratorium Prodi D-III
Analis Kesehatan masih dikatakan baik dan layak digunakan, karena masih berada
dalam batas <100C. Pada pengkalibrasian waterbath di dapat hasil:
- Waterbath I
 Mesin baik
 Kabel penyambung kurang baik
 Suhu air waterbath yang telah disetting kadang sesuai kadang tidak dengan
termometer suhu (selisih 0,5ºC)
- Waterbath II
 Display buruk, angka suhu air waterbath tidak dapat terlihat jelas
 Tombol setting suhu turun ▼ tidak berfungsi dengan baik sehingga suhu
tidak dapat distabilkan pada angka suhu yang diinginkan
 Suhu air waterbath yang telah disetting kadang sesuai kadang tidak dengan
termometer suhu (selisih 0,5ºC)
- Waterbath III
 Mesin baik
 Visual waterbath kotor dan berkarat
 Suhu air waterbath yang telah diseting sesuai dengan termometer suhu
Pada pengkalibrasian neraca tidak samanya hasil kalibrasi neraca digital analitik
bisa dikarenakan kaca neraca tersebut sudah patah sebagian dibagian atas, yang
memungkinkan adanya udara yang masuk ke dalam neraca. Pada pengkalibrasian
pipet ukur volume 5ml, di dapat nilai hasil perhitungan sebesar 0,054. Sedangkan
batas nilai tabel toleransi adalah 0,01, sehingga pipet ukur ini tidak layak pakai,
karena nilai hasil kalibrasi melebihi batas nilai toleransi. Dari hasil praktikum yang
telah dilakukan didapatkan hasil kalibrasi pada pipet ukur 10 mL adalah 0,0645. Batas
toleransi untuk pipet ukur 10 mL adalah 0,01 sehingga dapat dinyatakan bahwa salah
satu pipet ukur 10 mL dengan merk pyrex yang ada dikimia dasar sudah tidak layak
digunakan karena hasil kalibrasi melebihi batas toleransi.
Berdasarkan hasil praktikum, untuk volume mikropipet 1000 µl batas toleransi
maksimum adalah 1% = 0,01, dengan batas tolerasi tersebut maka dari hasil kalibrasi
mikropipet 1000 µl dengan merk Huawei yang digunakan di laboratorium STIKes
Muhammadiyah Ciamis masih layak untuk digunakan. didapatkan hasil perhitungan
0.182848,sedangkan toleransi yang di perbolehkan 0,02. Jadi, labu ukur 10 mL tidak
layak dipakai karena melebihi batas toleransi dan tidak memenuhi syarat. Berdasarkan
hasil praktikum yang telah kelompok kami lakukan, gelas ukur yang digunakan di
laboratorium kimia dasar memiliki batas toleransi 0,2015 yang artinya melebihi batas
toleransi yang sudah ditetapkan pemerintah dalam permenkes yaitu sebesar 0,08 untuk
gelas ukur dengan volume 10 mL. Gelas ukur sering digunakan dalam pemeriksaan
kualitatif, sehingga nilai toleransi 0,2015 masih bisa dimaklumi hal ini karena hasil
dari pemeriksaan kualitatif hanya menentukan keberadaan dan tidak menentukan
kadar atau jumlah zat nya, sehingga gelas ukur 10 mL yang ada di laboratorium kimia
dasar masih bisa digunakan dengan baik dalam proses praktikum. Pada
pengkalibrasian pipet volume ukuran 2ml di dapat hasil 0,0035 sedangkan batas
toleransi untuk pipet volume(2 ml) adalah 0,01. Sehingga pipet volume ini layak pakai
karena nilai kalibrasi masih dibawah batas nilai toleransi.
9. Kesimpulan  Kalibrasi adalah kegiatan yang menghubungkan nilai yang ditunjukkan oleh
instrumen ukur atau nilai yang diwakili oleh bahan ukur dengan nilai yang
sudah diketahui tingkat kebenarannya (yang berkaitan dengan kisaran yang
diukur).
 Faktor-faktor yang mempengaruhi kalibrasi adalah suhu, kelembaban, massa
jenis, dan lain-lain.
 Semakin besar nilai penyimpangan yang diperoleh dari percobaan, maka
semakin berkurang keakuratan suatu pengukuran.
 Berdasarkan hasil praktikum, alat-alat yang sudah di kalibrasi dan masih layak
untuk dipakai antara lain, inkubator, refrigerator dan show case, waterbath,
neraca, mikropipet 1000 µl, gelas ukur 10 mL, pipet volume 2 mL.
 Sedangkan yang tidak layak digunakan yaitu, oven, pipet ukur 5mL, pipet ukur
10 mL, labu ukur 10 mL.
10 Daftar  Ahmad, Hiskia, 2007, Kimia Larutan. PT. Citra aditia bakti, Bandung.
. Pustaka  Baitz, Muzakkir. 2012. Penuntun Praktikum Analisis Instrumen Spektroskopi
Kuantitatif dan Elusidasi Struktur Molekul. Universitas Muslim Indonesia :
Makassar.
 Harsojo., 2012, Kajian Kalibrasi Timbangan Analit dengan Penjaminan Mutu
ISO 17025, Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVI HFI Jateng & DIY. ISSN :
0853-0823

Anda mungkin juga menyukai