RKS Tiang Pancang
RKS Tiang Pancang
RKS Tiang Pancang
c. Sistem Pelaksanaan
• Ukuran tiangBorsesuaidengan yang
direncankandengandayadukungtiangborsesuaipersyaratan yang
direkomendasikandarihasilpenyelidikantanah.
• Pemboran dilaksanakan pada titik yang telah ditentukan, pelaksanaan
TiangBorhanyabolehdilakukansetelah rangkaiantulangan
TiangBor,pipaTremiedanpersiapanpengecoran telahsiapdi lapangan dan mendapat
persetujuan dari Konsultan Pengawas.
• Kedalaman Tiang Boradalah terhitung dari elevasi bawahpile cap
sepertiterterapadagambaratau bila sudahdjumpailapisankeras
sepertiyangdisyaratkandalamLaporanSoilTestdandisetujui olehDireksi.
ContohlapisankerastiaplobangBorharusdisimpandandiberi tanda secukupnya. Setelah
mencapai kedalaman rencana, pengeboran dihentikan, sementara mata bor dibiarkan berputar
tetapi beban penekanan dihentikan dan air sirkulasi tetap berlangsung terus sampai cutting
atau serpihan tanah betul-betul terangkat seluruhnya.
• Penyedia jasa harus menjaga (mempekercil seminim mungkin)
kemungkinantimbulkelongsoran-kelongsorantanah pada daerah lubang pengeboran
dansekitarnya.Khusus untuk di daerah permukaan
disyaratkanuntukmenggunakancasingpanjang+/-6matau menurut kebutuhan. Untuk
mencegah kemungkinan kelongsoranselain
menggunakancasingtersebutdiatas,makadiusahakanagar:
1) Menetralisasi tegangan air tanah, pada lobangpengeboran dan
daerahsekitarnyadenganselalumenjagatinggi mukaairtanahpada lobangpengeboran
selalu lebih tinggi dari muka air tanah asli sekitarnya.
2) Menggunakan "Betonite" untuk daerahyang terdapat lapisan pasir sesuai denganhasil
penyelidikan tanah.
• Setelah lubang bersih, penyedia jasa dan Konsultan Pengawas bersama-sama melakukan
pengukuran kedalaman lubang, dan setelah mendapat persetujuan dari konsultan Konsultan
Pengawas dilanjutkan dengan memasukkan besi tulangan ke dalam lubang bor, diikuti dengan
memasukkan tremi sampai ke dasar lubang agar supaya saat pengecoran tidak terjadi
segregasi antara agregat kasar dan halus akibat jatuh dari tempat yang relatif tinggi.
• Pengecoran dilakukan sesegera mungkin menggunakan tremi pipa galvanis diameter 6”
dengan ketebalan medium SNI panjang, setiap pipa 2 meter yang disambung dengan sistem
drat. Untuk memadatkan dan menurunkan freshconrete dalam pipa tremi, pada saat
pengangkatan pipa tremi dilakukan secara perlahan dan sambil dikocok.
• Untuk memisahkan adukan beton dari lumpur bor pada pengecoran awal, digunakan kantong
plastik yang telah diisi adukan beton dan diikat dengan kawat beton yang digantung di bagian
dalam lubang tremi.
• Setelah tenaga cor siap, beton ditampung di dalam corong cor dan ditahan oleh bola-bola
beton pada kantong plastik. Setelah cukup penuh, bola kantong plastik dilepas sehingga
terdorong beton yang ada di dalam lubang tremi. Selanjutnya penuangan beton dilakukan
dengan cepat sehingga cukup untuk mendorong air lumpur bor yang ada di dalam lubang
tremi. Slump adukan beton untuk tiang bor tidak boleh terlalu rendah (minimal 16 cm) sehingga
mudah mengalir dan mendorong lumpur yang ada di dalam lubang bor.
• Pengecoran selanjutnya dilakukan secara kontinyu dan tidak terputus lebih dari 10 menit.
Dengan sistem tremi ini pengecoran dimulai dari dasar lubang dengan mendorong air / lumpur
dari bawah keluar lubang.
• Setelah pipa tremi penuh dan ujung pipa tremie tertanam beton biasanya beton tidak dapat
mengalir karena ada tekanan dari bawah. Untuk memperlancar adukan beton didalam pipa
tremi, dilakukan hentakanhentakan pada pipa tremi. Pipa tremi harus selalu terbenam dalam
adukan beton dan pengisian di dalam corong harus dijaga terus menerus agar corong tidak
kosong.
• Pipa tremi dilepas setiap 2 meter dan dilakukan setelah pipa tremi naik ke permukaan lubang
lebih dari 2 meter.
• Pengecoran dihentikan setelah adukan beton yang naik ke permukaan telah bersih dari
lumpur. Bila pengecoran dihentikan di bawah permukaan tanah (karena perhitungan adanya
galian tanah), maka tinggi pengecoran minimal harus 0,5 meter di atas level rencana bagian
atas boredpile (sampai beton pada rencana bagian atas tidak tercampur Lumpur lagi) .
• Setelah pekerjaan pengecoran selesai, semua peralatan dibersihkan dari sisa beton dan
lumpur dan disiapkan kembali untuk dipakai pada titik bor berikutnya.
• Tidak diperkenankan melaksanakan dahulu semua pembuatan lobangbor baru
dilaksanakan pemasangan rangkaian tulangandanpengecoranTiangBor. Penundaan
pengecoran TiangBor terhadap lobangyang sudah dibuat
yangmelebihi60(enampuluh)menitdianggap sebagai kegagalan dan
Pemborongharusmenggantinyadengan Tiang Boryanglain.
d. Pengecoran
1) Pengecoran TiangBorharusmendapatperhatian khusus berhubungadanya air tanahpada
tanahlobangbor.
2) Pengecoranbetonharusmenggunakan"TremiePipe"yang panjangnya mencapai dasar
lobangbor, dengan cara sedemikian sehingga menjamin kontinuitas pengecoranbeton.
3) TremiePipe harus dalam keadaan bersih dan baik. Sebelum pengecoran dimulai
maka TremiePipe harus menyentuh dasar lubang, kemudian TremiePipediisioleh adukan
beton sampaimencapaimulutbor.Setelah itu TremiePipe diangkatsedikitdemi sedikit,
sedemikian rupa sehingga pengangkatanTremiePipetersebut harus lebih kecildaritinggimuka
beton cor dalamlobangbor danharusdipertahankanminimal1000mmdibawahmukacor
beton,untuk mencegah timbulnya "necking".
4) Pengecoran dihentukanapabila campuranantara beton cor dan lumpur/kotoran- kotoranlain
sudahnaik darilubang bor danmeluap serta berdasarkan jumlah kubikasibetonTiangBor
teritis danbilatidak adalongsoranlongsorandalam lubangbor.
5) Disyaratkan agar beton cor menggunakan bahan retarderuntuk mencegah
terjadinyasettingbetonpada waktu pengecoran selama +/- 5 jam. Slump beton digunakan+/-
15cm s/d 18 cm agardiperolehbetonyangmudahmengalirmelalui pipa Tremie. Selama proses
pengerasan beton maka harus dicegah adanya getaran-getaran yang dapat mengakibatkan
kerusakan-kerusakan pada beton TiangBor.
6) TestSilinder BetonDilakukununtukPengecoran setiap Tiang Bordiambil minimal
1(satu)testsilinder.Dan dilakukan CrushingTestpada Lab.Beton yangditunjuk olehPemberi
Tugas. Biaya pengujian menjadi beban penyedia jasa.
7) Pengecoran lubangTiangBorharussecepat mungkin dilaksanakan setelah pengeboran dan
pengurasan/pembersihan dari lumpur-lumpur/kotoran-kotoran lainnya disetujui secara
tertulis olehDireksi.
7.5. TOLERANSI
KedudukanTiangBorharusmemenuhi toelransi sebagai berikut:
a. Posisi TiangBortidakboleh mempunyai deviasilebihdari 75 mm( 3" ) dari posisi
TiangBoryangditentukandalam gambarstruktur.
b. Posisi vertikaldari TiangBor,perbandingan deviasi lateral terhadap panjang
TiangBortidakbolehlebihdari1:120. Bila terjadi deviasi yangmelebihi ketentuan-ketentuan
tersebutdiatas, maka segala perbaikan-perbaikan, perkuatan-perkuatanharusdilakukandan
menjadi bebanbiayaPemborong.
• Perincian tentang adanya hambatan/obstruksi dan waktu yang dibutuhkan untuk pemboran
lubang tiang.
• Perincian penundaan waktu dan alasannya
• Catatan-catatan lain yang diperlukan
e. Gambar deviasi tiang-tiang pada tiap titik kolom ini harus dibuat guna keperluan evaluasi
Konsultan Konsultan Pengawas Struktur terhadap deviasi yang akan terjadi dilapangan.
f. Dalam gambar tersebut selain tercantum deviasi masing-masing tiang maka harus
dicantuKonsultan Pengawasan juga deviasi resultante dari group tiang pada titik kolom tersebut.
c) Apabila hasil uji pembebanan tidak memenuhi daya dukung dalam perancangan, makaperlu
diadakan peninjauan kembali perancangan berdasarkan hasil uji pembebanantersebut.
d) Prosedur uji pembebanan harus dilaksanakan berdasarkan ASTM edisi terakhir.
e) Besarnya beban pada uji pembebanan minimum 200% dari beban rencana untuk prooftest.
Tambahandaripersyaratantersebutadalah:
1) N ≤ 1000; Nuji = 1,0% *N
2) 1000 < N ≤ 3000; Nuji = item a) + {0,8% * (1000 < N ≤ 3000)}
3) 3000 < N ≤ 6000; Nuji = item b) + {0,5% * (3000 < N ≤ 6000
4) 6000 < N ≤ 8000; Nuji = item c) + {0,4% * (6000 < N ≤ 8000)}
dengan N adalahjumlahtiang, dan minimal 40% uji dilakukan pada tahapkonstruksiserta
60% dapatdilakukansebelumtahapkonstruksi.
Besarbebanpercobaan pada pelaksanaan uji pembebanantiang yang bersifat “used pile”(used
pile = tiang yang akanmenjadibagiandarifondasibangunan) adalah 200% kali
dayadukungrencanauntukmemikuldayabebangravitasiuntuk uji bebanaksial, dan 200%
kalidayadukungrencanauntukmemikulbeban lateral akibatgravitasi dan
akibatbebangemparencana.
Batasan deformasi pada 200% pembebananrencana:
1) 25 mm untuktiangdengan diameter maksimum 80cm,
2) 4 % diameter untuktiang> 80cm.
Uji integritasmetode Sonic Echo atau Pile Integrity Test (uji PIT) adalah uji yang dapatdilakukan
pada seluruhjenisfondasidalamdenganmenggunakanstandar ASTM D5882edisiterbaru.
Jumlahtiangpercobaanadalah minimal 1 tianguntuksetiap 5 tiangdenganpenampangyang sama.