Discovery Learning Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Discovery Learning Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Discovery Learning Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
SKRIPSI
Diajukan Oleh:
BINA MITRIANI
NIM. 150212028
v
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kita ucapkan kepada Allah SWT yang telah
tercurahkan kepada baginda kita Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing
manusia dari alam kebodohan ke alam yang berilmu pengetahuan, sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi yang berjudu, Efektifitas Media Video Sebagai Media
Bantu Model Discovery Learning Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dan
Skripsi ini disusun dengan tujuan guna memenuhi persyaratan gelar Sarjana
terimakasih atas bantuan, arahan serta bimbimngan yang telah diberikan kepada
penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini, terutama kepada yang terhormat :
1. Bapak Dr. Muslim Razali, Sh., M.Ag selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan
waku. Pikiran dan kesabaran dalam proses bimbingan sehingga skripsi ini
dapat terselesaikan.
vi
4. Bapak Salfiadis.S.pd selaku kepala sekolah SMP Negeri 1 Simeukue Cut,
serta bapak S.Legis. Amd.Pd selaku guru matapelajaran IPA pada kelas VII
serta seluruh kariawan dan guru-guru yang telah memberi izin dan juga
dan doa yang tak terhingga kepada penulis sehigga penulis dapat
7. Pihak PTI-PD (ICT) UIN Ar-Raniry yang telah memberikan bantuan yang
kritik dan saran serta ide-ide yang membangun dari semua pihak untuk
Bina Mitriani
vii
DAFTAR ISI
viii
1. Bernafas..................................................................................... 24
2. Bergerak .................................................................................... 25
3. Tumbuh dan Berkembang ......................................................... 25
4. Berkembang Biak ...................................................................... 26
5. Memerlukan Makanan .............................................................. 26
6. Peka Terhadap Rangsangan ...................................................... 26
7. Mengeluarkan Zat Sisa .............................................................. 27
8. Beradaptasi ................................................................................ 27
H. Belajar, Hasil Belajar dan Aktifitas Belajar .................................. 28
1. Belajar ....................................................................................... 28
2. Hasil Belajar .............................................................................. 29
3. Pengertian Aktifitas Belajar Siswa............................................ 30
I. Kerangka Berpikir ........................................................................... 33
J. Demografi SMP Negeri 1 Simeulue Cut......................................... 34
K. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ............................................ 35
BAB III : METODE PENELITIAN ................................................................ 36
A. Metode Penelitian .......................................................................... 36
B. Rancangan Penelitian ..................................................................... 37
C. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian ................. 38
1. Setting Penelitian. .................................................................... 38
2. Subyek Penelitian ..................................................................... 39
D. Variabel yang Diselidiki ................................................................ 39
E. Rancangan Tindakan ...................................................................... 40
F. Data dan Cara Pengumpulannya .................................................... 47
G. Instrumen Penelitian ...................................................................... 51
H. Jadwal Penelitian ........................................................................... 51
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 52
A. Hasil Penelitian .............................................................................. 52
1. Proses Pembelajaran Siklus I ..................................................... 52
a. Pendahuluan .............................................................................. 52
b. Perencanaan............................................................................... 53
c. Tindakkan.................................................................................. 54
d. Pengamatan ............................................................................... 54
e. Refleksi ..................................................................................... 58
ix
2. Proses Pembelajaran Siklus II ................................................... 59
a. Perencanaan............................................................................... 60
b. Tindakkan.................................................................................. 60
c. Pengamatan ............................................................................... 61
d. Refleksi ..................................................................................... 65
3. Implementasi Media Video ....................................................... 66
B. Analisis Hasil Penelitian ................................................................ 68
1. Aktifitas Belajar Siswa Menggunakan Model Discovry Learning
Berbantuan Media Video. ......................................................... 68
2. Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Discovry Learning
Berbantuan Media Video. ......................................................... 69
BAB V : PENUTUP .......................................................................................... 71
A. Kesimpulan .................................................................................... 71
B. Saran .............................................................................................. 72
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 73
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................... 73
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR GRAFIK
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
menciptakan suasana pembelajaran dan juga proses pembelajaran agar peserta didik
pendidikan yang memberi peluang pada peserta didik agar dapat memajukan
kemampuan yang ada dalam diri mereka, dimana dengan berjalannya waktu maka
perkembangan dan sikap akan semakin meningkat, ilmu serta keahlian yang dapat
pada dokumen kurikulum, agar setiap orang dapat menjadi pelajar yang mandiri 2.
1
Dini Arrum Putri, Efektivitas Metode Discovery Learning Ditinjau Dari Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematis Siswa , (Bandar Lampung, 2016), hlm. 11.
2 Dr. Rusman, M.pd. Januari. Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Standar Pendidikan. (Jakarta:
1
2
pada saat ini banyak proses penerapan pembelajaran masi belum seperti yang
pembelajaran di indosesia pada saat ini bisa terlihat pada hasil belajar peserta didik,
ini merupakan ilmu yang mempelajari tentang kehidupan, dan Biologi mencakup
yang yang di pelajari dalam klarifikasi yang umum digunakan ada lima kingdom.
Penggunaan model pembelajaran yang tidak tepat pada mata pelajaran IPA
biologi ini, dapat membuat proses pembelajaran tidak efektif, dikarenakan jika
media pada proses pembelajaran tersebut maka materi yang diberikan akan susah
untuk diterima oleh siswa. Siswa merasa bosan dan kurang mengerti karena tidak
3
Phopam, Dini Arrum Putri, Efektivitas Metode Discovery Learning Ditinjau Dari Kemampuan
Pemecahan Masalah Matemati Siswas, (Bandar Lampung, 2016), hlm .2.
4
Lason Lukman Sudjidto. Smart Book Biologi SMA Kelas X, XI,XII. (Jakarta: PT Grasindo, 2018),
hlm. 1.
3
diperoleh observasi lapangan pada SD Negri 20 Banda Aceh bahwa, data hasil
belajar siswa pada materi Ilmu Pengetahuan Alam umumnya masi rendah dan tidak
sesuai dengan Kreteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan, hal tersebut
disebabkan oleh peserta didik memandang pelajaran IPA merupakan pelajaran yang
membayangkannya saja5. Oleh sebab itu, peran penting guru yang dapat mengubah
semuanya menjadi efektif. Dari penentuan metode pembelajaran yang cocok untuk
materi yang akan diajarkan, model dan media yang dapat digunakan disesuaikan
dengan meteri yang akan disampaikan dalam pembelajaran, dan dapat membuat
siswa aktif dan berprestasi. hal itu dapat terjadi karena kreatifitas dan skil handal
guru tersebut yang dapat membuat pembelajaran lebih menarik perhatian peserta
didik.
Pada saat ini penggunaan teknologi bisa di jadikan satu alat untuk membuat
didik mendapatkan konsep dan prinsip dari mentalnya sendiri, sisawa melakukan
kesimpulan dalam menemukan prinsip tersebut. Disini siswa lebih mandiri dan
kreatif, model yang sangat tepat digunkan dalam proses pembelajaran, dimana kita
5 Fultifa Musliana. Pengembangan Media Pembelajaran Adobe Flash Berbasis Discovery Learning
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA di SD Negeri 20 Banda Aceh, (Medan 2019), Hlm. 2-3.
4
berbantuan media video dimanam media video animasi dapat lebih menarik
Sehingga siswa dapat lebih aktif dan lebih mengeti dengan apa yang di sampaikan
oleh gurunya. Dengan menggunakan video dapat melihat bentuk yang tidak dapat
kita lihat lansung tanpa menggunakan alat, tetapi dapat melihatnya dalam video
tersebut, siswa tidak diberatkan dengan menghayalkan apa yang telah di jelaskan
oleh guru, dan disini siswan dapat melakukan pengamatan dengan mudah sehingga
B. Rumusan Masalah
pada penelitian ini adalah, bagai mana melihat dan mengukur efektifitas media
video sebagai media bantu pada model discovery learning dalam materi ciri-ciri
makhluk hidup untuk meningatkan hasil belajar siswa dan aktifitas siswa ?
C. Tujuan Penelitian
media video sebagai alat bantu model discovery learning pada materi ciri-ciri
makhluk hidup untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan aktifitas belajar siswa.
D. Pembatasan Masalah
mempertegas lingkup yang diteliti agar inti persoalannya tersusun dan dapat dikaji
Masalah yang akan diteliti adalah seberapa efektif media video sebagai
media bantu model discovery learning dalam meningkatkan hasil beljar dan
materi.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yaitu:
3. Bagi siswa, diharapkan dapat lebih mengerti dan aktif dengan diterapkannya
pelajari
pembelajaran.
6
E. Definisi Oprasional
1. Efektifitas
2. Discovery Learning
tujuan untuk melatih siswa dalam menemukan konsep secara mandiri 6. Sisawa
3. Media Video
Media video merupakan suatu perangkat komponen atau media yang dapat
memperlihatkan gambar besrta suara dalam waktu yang bersamaan, Sukiman tahun
20127.
F. Penelitian Terdahulu
literasi sains siswa, dan respon siswa, jenis penelitian yang dipakai adalah
6 Apriani, Skripsi Penerapan Discovery Learning Melakukan Media Animasi Pada Materi Ikatan
Kimia Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di MAN 2 Aceh Tengah,(Banda Aceh, 2018) Hal.7
7 Dwi Yunita1, Astuti Wijayanti1, Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar IPA di
Tinjau dari Keaktifan Siswa (Jurnal LP3M, Agustus 2017), Vol 3, No 2, Hal 155.
7
yang terlaksana terkait discovery learning sebesar 88,2% dan 87,5%. Hasil
pencapaian literasi sains siswa pada level 2 dan terjadi peningkatan berada
Bagi Aanak Tuna Grahita Ringan di SDLB 20 Kota Solok. Penelitian ini
pada tingkat signifikan 95% atau alpha= 0,05 diperoleh Utab=0 untuk n=4,
meningkatkan pengenalan alat music tuna grahita untuk anak kelas ringan.
chips berbantu media video pada materi ikatan kimia terhadap hasil belajar
hasil yakni nilai signifikan sebesar 0,00 < 0,05. Maka dapat disimpulkan
9
bahwa “Hasil belajar siswa efektif jika dibelajarkan dengan model talking
chips berbantu media video pada materi ikatan kimia di SMA Negeri 1
Tujuan dalam penelitian ini untuk meningkatkan hasil belajar pada siswa
ketuntasan tiap siklus, siswa yang dinyatakan tuntas pada siklus pertama
berdasar pada hasil tes ada 7 siswa 26,92%, siklus ke 2 menjadi 65,38%
A. Efektifitas
Asal mula kata efektifitas timbul dari dalam bahasa Inggris yaitu effective
yang memiliki makna “berhasil“ atau suatu kegiatan yang berjalan dengan lancar
dan juga teratur. Efektifitas ini adalah inti dalam meraih suatu target yang sudah di
tentukan pada suatu kelompok atau organisasi, aktifitas ataupun program, dikatakan
efektif jika telah mencapai suatu tujuan ataupun sasaran seperti yang telah
ditetapkan. Efektifitas artinya berhasil. Efektif adalah kata dasar, dan kata sifat dari
Sedangkan menurut Susanto efeketifitas ialah daya pesan agar mempengaruhi atau
adalah suatu tolak ukur dimana dapat memberikan bayangan sejauh mana target
1
Angga Wiraperdana, Efektivitas Badan Kepegawian Daerah Dalam Penempatan Pegawai Negeri
Sipil di Lingkungan Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Tahun 2015. Hlm .10
2 Sedarmayanti dalam Putri Dian Purnama, Efektivitas Pelaksanaan Program Terpadu Peningkatan
Peran Perempuan Menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P3KSS) Kampung Onoharjo Kecamatan Terbanggi
Besar Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2015, http://digilib.unila.ac.id. Halaman 12
3 Susanto dalam Angga Wira Perdana, Efektivitas Badan Kepegawian Daerah Dalam Penempatan
Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, http://digilib.unila.ac.id. Halaman
11
11
12
dapat di capai. Kegiatan suatu lembaga akan terapai tujuannya dengan sangat
1. Ukuran Efktifitas
hal yang mudah, dikarenakan efektifitas ini bisa dikaji dari perspektif dan terkait
oleh siapa yang mengukur serta menginterpretasikannya. Jika dilihat pada segi
bahwa efektifitas ialah kualitas dan kuantitas (output) barang dan jasa.
level efektifitas bisa dinilai dengan membedakan antara konsep yang telah di
tetapkan serta prolehan nyata yang sudah terwujudkan. Namun jika cara atau hasil
suatu kegiatan yang telah dilakukan belum akurat hingga menjadikan target belum
2. Indikator Efektifitas
a) Pencapian Tujuan.
dilaksanakan agar mencapai tujuan harus dilihat sebagai proses. Oleh sebab
itu, agar tujuan akhir tercapai lebih baik, maka dibutuhkan tahapan proses,
4
Putri Dian Purnama, Efektivitas Pelaksanaan Program Terpadu Peningkatan Peran
Perempuan Menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P3KSS) Kampung Onoharjo Kecamatan Terbanggi
Besar Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2015, Dari situs : http://digilib.unila.ac.id. Halaman 16
13
tujuan mempunyai dua sub indikator yaitu : dalam waktu dan sasaran yang
kongkrit.
b) Integrasi
Integrasi ialah suatu cara mengukur tingkat baiknya keahlian dalam suatu
c) Adaptasi
B. Media Pembelajaran
tersebut adalah media yang memiliki kegunaan mentranfer informasi yang akan
diberikan. Gerlach dan Ely tahun 1980 dalam Nurrizqa menyebutkan bahwa
media pembelajaran bukan sekedar alat dan bahan saja, tetapi suatu hal yang
14
Menurut Gagne tahun 1970 media pembelajaran merupakan suatu unsur yang ada
Istilah media ini pertama di kenal dengan dengan alat peraga, dan
selanjutnya dikenal dengan istilah audio visual aids (alat bantu pandang/dengar),
Learning, “e” yang berarti elektronik, media pembelajaran dengan alat elektronik,
meliputi CD multimedia interaktif berguna untuk bahan ajar offline dan webside
untuk bahan ajar online dengan pengertian tersebut maka fungsi media
dapat dilihat dengan jelas dan dapat memberikan pengertian atau presapsi
5 Nurrizqa dan Khairan AR, Pengaruh Penggunaan Metode VideoCD Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Indonesia Pada Mis Lamgugob Banda Aceh,(Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi, Maret
2018), Vol 2, No 1, Hal.21.
6 Prof.Dr.H.M. Rudy Sumiharsono,MM dan Hisbiyatul Hasanah,S.Ag.,M.Pd.,Media
3. Media Jenis-jenis
media visual (media yang dapat dilihat) contohnya, gambar, foto, komik, gambar
tempel, majalah, poster, buku, miniatur, alat peraga dan lain-lain, selanjutnya media
audio (media audio merupakan media yang bisa di dengar) seperti contohnya suara,
lagu, music, alat music, siaran radio, dan kaset suara, selanjutnya media audio
visual (Merupakan media yang dapat dilihat dan di dengar secara serentak)
(Rangkuman segala jenis media) seperti internet, penggunaan media dalam belajar
berarti menggunakan semua media yang ada termasuk pembelajaran jarak jauh 8.
C. Media Video
Video merupakan alat bantu ajar yang juga di desain sebagai suatu bahan
ajar. Video tidak hanya bisa di lihat tetapi juga dapat kita dengar, dan juga fungsi
dari video ini yaitu bisa memikat keinginan, perhatian siswa, memperjelasnya
sajian ide dan mengilustrasikat sehingga siswa lebih tidak mudah lupa 9. Media
video termasuk media audiovisual dimana dapat menampilkan unsur pesan dan
(sesuatu yang terjadi secara bersamaan). Program video ini bisa menjadi media
membahas gabungan antara unsur gerak dan unsur suara didalamnya. Dengan
8
Satrianawati M.Pd, Media dan Sumber Belajar,(Yokyakarta: CV Budi Utama Maret 2018) Hal.10
9
Nadya Putri, Skripsi Efektifitas Penggunaan Media Video untuk Meningkatkan Pengenalan Alat
Musik Daerah Pada Pembelajaran IPS Bagi Anak Tuna Grahita Ringan , (Mei 2012), Vol 1, No 2, Hal.321.
17
menggunakan media video, penonton dapat menyaksikan cara dan kejadian secara
yang aman, alat untuk mengkaji ilmu dan keahlian khusus, menunjukkan model
prilaku serta aktifitas yang bisa dipelajari, memotivasi timbulnya pemahaman atau
Erickson dan Curl pada buku pinnington tahun 1992 yang berjudul Using
diperoleh dari media video sebagai mana menjadi alat pembelajaran diantaranya: 12
10 Benny A. Pribadi, Media dan Teknologi dalam Pembelajaran (Jakarta: Kencana Juni 2017) Hlm.
137-138.
11
Robert Heinich dkk, dalam buku Benny A. Pribadi, Media dan Teknologi dalam Pembelajaran
(Jakarta: Kencana Juni 2017) Hlm.142.
12
Benny A. Pribadi, Media dan Teknologi………Hlm.144-145.
18
tersebut.
D. Model Pembelajaran
Model pembelajaran ialah suatu proses pembelajaran yang tergambar dari awal
sampai akhir yang di tampilkan khas oleh guru, yang berfungsi untuk pedoman guru
terampil dan mendapatkan ide serta informasi dan menjadikan ide sebagai ilmu
pengetahuannya 14.
pembelajaran, menurut Kardi dan Nur terdapat lima model pembelajaran yang bisa
13
Ibid ……….Hlm. 147.
20
Nining Mariyaningsih, Mistina Hidayati. Bukan Kelas Biasa.(Sura Karta: CV Kekata Groub
2018), Hlm.13.
19
strategi. Dalam memastikan model pembelajaran yang tepat , guru harus kreatif dan
cerdas dalam memilihnya, dimana harus melihat keadaan dan kondisi siswanya,
Colin Marsh tahun 1996 menyampaikan dimana guru harus mempunyai kompetensi
yang tepat. Selanjutnya dengan cara ini dapat mendorong semangat peserta
didik dalam kekompakkan mereka, dan juga cara ini dipakai ke setiap mata
pembelajaran ini diterapkan pada kelompok kecil yang berjumlah 4-5 orang,
media.
Ada banyak contoh dari model pembelajaran yang telah ditentukan, namun
pada penelitian kali ini peneliti mengangkat model “Discovery Learning” sebagai
E. Discovery Learning
learning ialah model pembelajaran dimana peserta didik akan mendapatkan konsep
learning ini merupakan model dimana dapat dipakai pada peserta didik yang merasa
dimunculkan oleh guru. Model discovery learning dimana membuat siswa lebih
mengambil kesimpulannya17.
kesimpulan18.
tahapan kegiatan yang dapat di lakukan pada kegiatan pembelajaran, secara umum
sebagai berikut19:
Langkah awal dalam tahap ini siswa dipertemukan pada seuatu masalah
20 Mia Yuliani dkk.,Pembelajaran Model Discovery Learning dan Stategi Bowling Kampus untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif dan Motivasi Belajar IPA,(Jurnal Ilmia Mahasiswa Fakultas Biologi
Universitas Kristen Satya Wacana,( Februari 2017), Vol 10, N0 1, Hlm. 24.
18 Erlita Fidiana dkk,”Penerapan Discovery Learning untuk Meningkatkan Keterampilan Berfikir
Luwes Materi Larutan Penyangga” jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Kimia, Vol. VII, No 1, April 2018,
Hlm. 105-106
19
Eko Wahjudi, Penerapan Discovery Learning Dalam Pembelajaran IPA Sebagai Upaya untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IX-I di SMP Negeri 1 Kalianget(Jurnal Lentera Sains, Mei 2015)
Vol 5, Jilit 1, Hal.2-3.
22
Pada poin ini berguna agar dapat memberi jawaban atas problem atau
ini merupakan siswa akan belajar secara aktif agar mendapatkan sesuatu
yang berkenaan dengan permasalahan yang ada, oleh karena itu secara tidak
dimiliki.
Data processing ini adalah suatu aktifitas mengolah data dan juga
e. Verification (pembuktian)
Dalam tahapan ini peserta didik akan menyelidiki dengan teliti agar
alternatif, dikaitkan dengan hasil data yang telah diolah. Verifikasi memiliki
tujuan agar pelaksanaan berjalan lancar dan kreatif jika guru memberi
peluang untuk peserta didik menjumpai sebuah konsep, teori, patokan atau
pernyataan atau hipotesis yang sudah dirumuskan pada awal lalau dicek,
kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku pada setiap
F. Pembelajaran Biologi
Biologi diartikan sangat luas. Ilmu Biologi membahas tentang semua makhluk
hidup yang terdapat di bumi. Ilmu Biologi juga mengungkap keterkitan antara
setiap makhluk hidup yang ada. Ilmu Biologi juga mengemukakan kaitan antara
Biologi atau dikenal dengan ilmu hayat merupakan ilmu yang membahas
bagian fisik kehidupan, istilah “biologi” di pinjam dari bahasa Belanda, dan biologi
diturunkan dari bahasa yunani yaitu, bios (hidup) dan logos (ilmu). Juga memiliki
makna dari Bahasa Arab yang berarti “ilmu kehidupan” objek kajian biologi saat
Pada saat ini, biologi membahas aspek akademik yang amat luas,
berhubungan bersama aspe-aspek sains yang lain dan kerap di pandang sebagai
ilmu yang mandiri. Percabagan biologi selalu mengikuti tiga dimensi yang saling
2. Klasifikasi
5. Energi
8. Pencemaran lingkungan
9. Perubahan iklim
Beberapa materi yang di bahas pada kelas VII, namun peneliti mengangkat
ciri-ciri makhluk hidup dimana bagian pembahasan pada poin klarifikasi sebagai
hidup, dengan ciri-ciri makhluk hidup kita dapat membedakan antara mahkuk hidup
dengan benda mati. Ciri-ciri yang dapat kita lihat yaitu bernafas, bergerak, tumbuh
1. Bernafas
oksigen dari udara yang digunakan dalam sel-sel tubuh untuk membakar sari
makanan (glukosa), cara ini menghasilkan energi yang dapat mengeluarkan zat sisa
yaitu karbon dioksida, dan energi tersebut dapat digunakan makhluk hidup untuk
beraktifitas, alat bernafas pada makhluk hidup pun berbeda-beda seperti makhluk
hidup yang tinggal di darat dengan di air berbeda cara bernafasnya, makhluk hidup
menggunakan insang, dan ada beberapa serangga yang bernafas dengan trakea, dan
stomata.
2. Bergerak
Suda pasti makhluk hidup itu bergerak, tetapi pergerakan manusia, hewan,
dan tumbuhan berbeda-beda seperti pada burung yang bergerak dengan sayap, ikan
dengan sirip, dan manusia dengan kaki, kemudian pada tumbuhan tidak telihat jelas
karena bertambah jumlah sel dan pembesaran jumlah sel-sel tubuh dan bersifat
kuantitatif yang dapat di ukur, hewan dan manusia mempunyai pertumbuhan yang
terbatas pada usia dewasa, pada usia dewasa pertumbuhan pada manusia dan hewan
akan berhenti. Berbeda dengan tumbuhan yang tidak terbatas asalkan kebutuhannya
terpenuhi. Perkembangan ialah proses menuju dewasa pada makhluk hidup dan
27
bersifat kualitatif yang tidak dapat di ukur, kedewasaan manusia dengan hewan
dapat di lihat dari kematangan sel-sel kelamin, pada tumbuhan tingkat rendah
proses kedewasaan dilihat pada pembentukan sel-sel kelamin pada ganggang atau
pembentukan spora.
4. Berkembang Biak
jenisnya tidak punah dan perkembang biakan di bagi menjadi dua macam
5. Memerlukan Makanan
Makanan sangat lah penting untuk makhluk hidup sebagai sumber energi
dalam melakukan aktifitas dan juga untuk tumbuh dan berkembang serta perbaikan
sel-sel yang rusak. Makhluk hidup memiliki cara berbeda-beda untuk mendapatkan
memerlukan senyawa organik kompleks karbon dan nitrogen dari hewan dan
Makhluk hidup dapat beraksi dan merespon setiap perubahan yang terjadi di
dan bahan kimia. Rasa dingin ketika naik gunung, rasa sakit terkena duri, hal itu
dikarenakan kita memiliki panca indra, contohnya mencium bau dengan hidung,
melihat dengan mata, mendengarkan dengan telinga, hewan juga memiliki fungsi
panca indra seperti manusia namun juga memiliki organ khusus yaitu, gurat sisi
Berbagai macam makhluk hidup yang ada pasti mengeluarkan zat sisa karena
dapat menjadi racun jika tidak di keluarkan, kita mengeluarkan karbon dioksida
(CO2) dan uap air (H2O) disaat kita mengeluarkan nafas. Alat pengeluarannya
dan ginjal untuk membuang urin, tumbuhan juga mengeluarkan zat sisa berupa air,
8. Beradaptasi
air pada lingkungannya bersuhu panas. Teratai memiliki daun yang pipih dan luas
berguna untuk memacu penguapan air pada daerah yang berair. Pohon jati akan
Semua sampel tersebut merupakan bukti bahwa makhluk hidup dapat beradaptasi
1. Belajar
berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”. Oleh karna itu belajar merupakan
suatu aktifitas agar mencapai kepandaian atau ilmu yang belum dimiliki
sebelunnya. 24
kompetensi, keahlian, dan prilaku, belajar di mulai dari kecil hingga akhir hayat.
anak dan remaja, sejumlah prilaku, nilai, dan keahlian beraktifitas social di capai
Belajar berfungsi baik bagi diri sendiri juga bagi masyarakat. Bagi diri
sendiri, kecakapan dalam belajar dengan giat akan membarikan sokongan pada
24 Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran (Yogyakarta: AR-Ruzz
26 Ibid…….Hlm. 14.
30
2. Hasil Belajar
Dari penjelasan prncangan di atas, dapat disimpulkan arti hasil belajar yaitu
berbagai transformasi yang timbul pada peserta didik, baik yang melibatkan bagian
kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai bentuk perolehan dari akftifitas belajar.
Hasil belajar yang telah di bahas di atas dapat di simpulakan menjadi tingkat
kesuksesan siswa pada saat belajar materi pelajaran disekolah yang dinyatakan pada
skor yang didapatkan dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu. 28
Agar dapat memahami apakah hasil belajar yang sudah sinkron pada maksud
yang diharapkan dapat diketahui dari evaluasi. Evaluasi ialah cara yang
evaluasi bisa dijadikan feedback atau tindak lanjut, atau teknik dalam mengukur
sebeb itu, dapat artikan bahwasanya hasil belajar merupakan pergantian sikap
secara menyeluruh tidak hanya sebagian daya kemanusiaan saja. jadi hasil aktifitas
27 Ibid
28 Ahmad Susanto dalam Revi Selfi Neli, Teori Belajar dan Pembelajaran DiSekolah Dasar,
(Jakarta : Kencana, 2013), hlm. 5.
29 Revi Selfia Neli, Skripsi Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Thalking Chips Berbantu
Media Video Pada Materi Ikatan Kimia Di SMA Negri 1 Krung Barona Jaya , (2018), Hlm. 28.
31
Hasil pembelajaran yang akan raih oleh siswa adalah hasil kegitan antara
beberapa aspek yang dapat mempengaruhi, baik internal maupun eksternal. Secara
a. Faktor internal dimana berasal dari dalam diri siswa, dimana yang
b. Aspek eksternal, yaitu aspek yang timbul dari luar diri siswa, dimana hal
yang dapat memberi efek pada hasil belajar siswa tersebut yaitu keluarga,
tua pada anaknya, serta budaya sehari-shari memiliki perilaku yang tidak
mendidik dari orang tua dalam kebiasaan sehari-hari sangat berefek dalam
Aktifitas merupakan segala sesuatu yang dilakukan baik secara jasmani atau
30 Ibid……….hlm. 29.
31 Ibid.
32
keinginan siswa dalam belajar. Aktifitas siswa adalah suatu tindakkan yang
pertanyaaan guru dan dapat bekerja sama dengan siswa lain, serta menyelesaikan
tugas yang diberikan. Pembelajaran tidak berlansung jika tidak ada aktifitas. Oleh
sebab itu aktifitas adalah prinsip yang begitu penting pada interaksi belajar
mengajar. 32
aspek jasmani ataupun aspek rohani dan harus dimengerti juga dikembangkan oleh
guru agar tercapainya tujuan pembelajaran ditandai dengan keterkaitan pada aspek
intelektual, emosional, dan fisik.36 aktifitas peserta didik sangat berperan dalam
a. Prinsip-Prinsip Aktifitas
Prinsip-prinsip aktifitas belajar pada poin ini dapat dilihat dari sisi
kemajuan konsep jiwa berdasarkan ilmu jiwa. Dengan cara memandang sudut
Dipandang dari sudut ilmu jiwa, maka tentulah yang menjadi pusat perhatian
32
Sadirman dalam teya faza fazila, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar,
(Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada, 2008), h. 95
33
jika akan mengartikan jiwa manusia itu sebagai sesuatu yang dinamis,
kemampuan dan energi terdapat pada setiap anak. Guru bertugas hanya
orang lain.
interupsi, diskusi
menyalin, angket.
grafik
33
Ibid…. hlm. 97
34
Ibid….. hlm. 100
34
aspek intern dan aspek eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang
I. Kerangka Berpikir
Pembelajaran sangatlah penting bagi setiap manusia oleh karena itu pada
pembelajarannya, metode dan model yang diberikan serta media yang ditambahkan
yang maksimal.
35
Ibid…. hlm. 101
35
masi menggunakan model ceramah, hal itu dapat membuat siswa tidak aktif dan
siswa pada pembelajaran yang berlansung, juga dapat mengurangi hasil proses
pembelajaran, oleh karena itu pemilihan model dan juga media yang tepat sangat
pembelajaran.
SMP Negri 1 Simeulue Cut adalah salah satu sekolah dasar menengah
pertama yang terletak pada kecamatan Simeulue Cut, yang berjarak 64 km dari
pusat kota simeulue yaitu Sinabang yang dipimpin oleh kepala sekolah bernama
Salfiadis.S.pd , dengan jumlah kelas sebanyak 7 ruang kelas, dimana penelitian ini
tertuju pada kelas VII. Kelas VII terdapat 2 ruang kelas dengan siswa sebanyak 39
siswa. Pada sekolah ini memiliki siswa sebanyak 148 orang dimana laki-laki
sebanyak 82 orang dan juga perempuan sebanyak 62 orang, kemudian sekolah ini
memiliki lebar 50 meter dan, dan panjang 90 meter memanjang dari utara ke
selatan36, dimana beralamat Jl. Teungku di Ujung, desa Kuta Padang, Kecamatan
Simeulue Cut. Pada penelitian ini informasi pada demografi SMP 1 Simeulue Cut
ditetapkan pada kelas VII dimana siswa-siswa memiliki pemikiran yang masi labil
36 Masradin. diambil dari laporan bulanan mei 2018 SMP 1 Simeulue Cut, (komunikasi pribadi,
Januari 24,2019)
36
dan juga menyukai sesuatu yang lansung tampak pada pengelihatannya, seperti
diantaranya yaitu, memakai acuan kriteria, yakni memakai kriteria tertentu untuk
dipahami sebagai “Kriteria Ketuntasan Belajar (KKB) yang ditentukan oleh satuan
pendidikan” dan “KKM pada akhir jenjang satuan pendidikan untuk kelompok
mata pelajaran selain ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan nilai batas
adalah “batas ketuntasan masing-masing pelajaran yang telah ditetapkan oleh pihak
awal tahun ajaran dimulai karena KKM ialah kriteria minimal sebagai tolok ukur
tercapainya kompetensi dan serta sebagai standar pengukuran paling awal untuk
mengukur serta menilai prolehan hasil belajar yang telah diperoleh setiap siswa
37
Depdiknas, Rancangan Hasil Belajar (Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas-
Direktorat Jendral Mangemen Pendidikan Dasar dan Menengah-Departemen Pendidikan Nasional, 2008), 32
38
Direktorat Pendidikan Agama Islam, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam dan Kementrian Agama
Republik Indonesia, Modul Pengembangan Profesionalisme Guru: Materi Peningkatan Kompetensi Guru
37
Salah satu fungsi dari KKM yaitu, KKM dapat dipergunakan untuk bagian
Pendidikan Agama Islam (GPAI), (LPTK Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya, 2012),Hlm.112-
114.
39 Ibid….Hlm 116-117.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Pada tahapan penelitian ini memakai metode Penelitian Tindak Kelas (PTK),
bertujuan memecahkan permasalahan yang ada dengan memakai model dan alat
kemudian siswa lebih aktif, sehingga pembelajaran yang di inginkan akan terwujud.
PTK dimana diterapkan oleh guru pada kelasnya sendiri melalui refleksi diri,
bertujuan agar menaikkan hasil belajar peserta didik hingga kriteria ketuntasan
berbentuk suatu aktifitas, sengaja diadakan dan dilaksanakan pada kelas secara
bersama. Aktifitas itu ditransfer oleh pendididk atau pendidik memberi arahan yang
walaupun data yang diperoleh bisa jadi kuantitatif, dimana keterangannya bersifat
1 Suharisimi arikunto, dkk, Penelitian Tindakatn Kelas, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009) h.
2
Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembang Profesi Guru,
38
39
B. Rancangan Penelitian
hanya menjadi penonton dengan apa yang dilaksanakan guru pada siswanya, namun
bertugas secara kolaboratif (Bekerja sama) dengan guru untuk memeahkan jalan
keluar pada problem yang ada. Selanjutnya pada PTK diharapkan siswa secara aktif
bahwa bentuk penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang
memiliki sifat kolaboratif. Peneliti bekerja sama dengan guru pada perancangan,
3
Darsono dkk, buku Sukidin dkk, Manajemen Penelitian Tindakan Kelas (Surabaya;Percetakan
Insan Cendekia; 2002) Hal, 59
4
Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 16
40
Penelitian model kemmis dan MC. Taggart yang dimulai pada aktifitas
Dalam penelitian ini dilaksanakan sebanyak 2 siklus, jika hasil penilaian pada siklus
Jenis penelitian tindak kelas ini menggunakan mixed method yaitu jenis
dimana penggunaan penelitian kualitatif dan kuantitatif secara serentak dengan nilai
berbeda, terdapat metode primer dan sekunder yaitu, pada metode primer mencari
data pokok dan metode skunder mencari data pembantu pada prolehan data primer.5
mixed method dimana jenis penelitian yang dilaksanankan jika peneliti mempunyai
masalah yang perlu di uji dari segi outcomes (hasil) dan juga prosesnya, dan terkait
gabungan antara metode kuantitatif dan kualitatif pada satu penelitian. Pendekatan
1. Setting Penelitian.
a. Tempat Penelitian
5Lies Mustaf Siroh, Pengaruh Penggunaan Media Komik Pada Pembelajaran 敬語 (KEIGO),
Provinsi Aceh. Tepatnya pada salah satu sekolah yaitu, SMP Negeri 1
Simeulue Cut pada kelas VII, dimana kelas VII yang mempelajari materi pada
penelitian ini yaitu ciri-ciri makhluk hidup, untuk melihat tingkatan pemaham
dan keaktifan siswa tentang materi ciri-ciri mehluk hidup dengan menerapkan
pembelajarannya.
b. Siklus PTK
refleksi. Pada 2 siklus yang telah di rancang tersebut dapat diamati penerapan
2. Subyek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Simeulue Cut,
Mata pelajaran yang menjadi sasaran penelitian adalah mata pelajaran IPA
E. Rancangan Tindakan
Penelitian ini dilakukan sesuai pada susunan penelitian model MC. Taggart
penelitian ini dilaksanakan sebanyak 2 siklus, jika evaluasi atau penilaian pada
siklus 1 masih belum tuntas, selanjutnya maka akan dilaksanakan perbaikan pada
perbaikan pada siklus 2. Dimana tahapan pada penelitian yang akan dilaksanakan
Siklus I
1. Pendahuluan
a. Meminta surat ijin penelitian dari pihak fakultas Tarbiyah Uin Ar-
raniry.
evaluasi.
peroses pembelajaran pada kelas yang akan diteliti, dan permasalahan apa yang
dihadapi guru selama proses pembelajaran. Observasi awal pada kelas yang di teliti
2. Perencanaan
3. Tindakan
a. Kegiatan Awal
b. Kegiatan Inti
akan dibahas.
45
3) Guru meminta siswa agar menulis satu pertanyaan yang terdapat pada
8) Pada saat siswa diskusi, peneliti melihat keaktifan siswa dalam kelas.
10) Setelah materi di jelaskan oleh guru dan juga siswa telah selesai
c. Kegiatan Akhir
selanjunya.
1. Pengamatan (Observasi)
Pada pengamatan ini melibatkan sejumlah orang yaitu guru dan Peneliti,
observasi yang disusun oleh peneliti. Poin penting yang harus diamati oleh observer
melakukan analisis hasil observasi agar mengetahui tingkat keaktifan siswa, guru
2. Refleksi
dijelaskan, kemudian disimpulkan pada tahap refleksi, refleksi memiliki tujan agar
discovery learning pada materi ciri-ciri makhluk hidup memakai media video. Pada
Jika pada siklus 1 tidak berhasil, maka dilaksanakan siklus 2, pada siklus ini
proses belajar yang di terapkan pada siklus 2 ini juga serupa dengan pembelajaran
yang di terapkan pada siklus 1, bedanya dilaksanakan lebih hati-hati dan juga lebih
memperhatikan hal apa saja yang masih belum tercapai dan sempurna pada saat
diharapkan.
47
Siklus II
1. Perencanaan
makhluk hidup.
2. Tindakan
a. Kegiatan Awal
b. Kegiatan Inti
dipelajari.
3) Guru memberi LKS pada setiap kelompok untuk diisi pada saat
observasi.
menit.
membahasnya bersama.
c. Kegiatan Akhir
soal.
3. Pengamatan (Observasi)
Dalam hal ini melibatkan beberapa orang diantaranya guru dan Peneliti,
observasi yang disusun oleh peneliti. Poin penting yang harus diperhatikan oleh
melaksanakan analisis hasil observasi agar dapat melihat keaktifan siswa, guru
4. Refleksi
dijelaskan, kemudian disimpulkan pada tahap refleksi, refleksi memiliki tujan agar
discovery learning pada materi ciri-ciri makhluk hidup memakai media video pada
siklus 2 ini.
Data yang didapatkan dari hasil penelitian ini ialah data kualitatif dan data
kuantitatif, data kualitatif ialah data yang didapatkan dan dianalisis bukan dalam
observasi aktifitas guru, hasil wawancara guru biologi dan juga hasil catatan
lapangan adalah data kualitatif, sedangkan data kuantitatif merupakan data yang
didapat dari hasil perhitungan angka-angka, data kuantitatif yaitu hasil observasi
aktifitas siswa dan hasil tes evaluasi siswa sesudah mengikuti pembelajaran dengan
50
1. Sumber Data
Data ini bersumber dari dari siswa kelas VII SMP Negeri 1 Simeulue Cut
Tahun ajaran 2019/2020 agar mengetahui seberapa efektif model dan media
dalam pembelajaran.
a . Observasi
pedoman observasi yang telah disusun, aktifitas dan perhatian siswa dilihat diamati
aktifitas siswa dan apakah kegiatan yang dilakukan guru telah selesai dengan
b. Tes Evaluasi
dilaksanakannya pembelajaran pada materi ciri- ciri mahluk hidup, bentuk tes yang
c. Wawancara
wawancara digunakan agar mengetahui perancangan pembelajaran yang di
pakai guru dan juga proses yang di lakukan dan evaluasi, juga mengetahui kendala-
kendala yang di alami dalam proses pembelajaran, serta bagai mana tingkat hasil
d. Catatan Lapangan
cara ini berguna agar memperoleh informasi berbagai aktifitas yang tidak
terangkum pada pedoman observasi dan RPP yang sudah disusun oleh peneliti,
pada penelitian ini peneliti bertugas untuk menulis catatan lapangan sebagai
pelaksana tindakan.
Tehnik analisis data ini dilaksanakan pada suatu penelitian agar menarik
kesimpulan pada semua data yang sudah didapatkan, dimana data yang dianalasis
merupakan hasil observasi aktifitas guru dan siswa, hasil wawancara, hasil catatan
lapangan, dan hasil tes evaluasi siswa. Data hasil observasi aktifitas guru, hasil
wawancara, dan hasil catatan lapangan dianalisis berbentuk deskripsi dalam bentuk
penarikan kesimpulan. Pada data hasil tes evaluasi siswa dan hasil observasi
hitung apakah sudah sesuai dengan Kreteria ketuntasan minimal, yang telah
R
NP= —X 100%
SN
Keterangan :
NP = Nilai Persentase
R = Nilai siswa yang memperoleh nilai ≥ 70
SN = Jumlah keseluruhan siswa.
Rumus menganalisis keaktivan siswa :
A
Pa= —X 100 %
N
Keterangan :
66 – 79 Baik
56 – 65 Cukup
40 – 55 Kurang
≤ 40 kurang sekali
Dari hasil pengukuran observasi aktifitas guru dan siswa maka akan di analisis
70-84 Aktif
G. Instrumen Penelitian
H. Jadwal Penelitian
A. Hasil Penelitian
penelitian ini metode tindakan kelas dilaksanakan dalam 2 siklus, yaitu 2 kali
belajar peserta didik dan juga keaktifan peserta didik pada pembelajaran dalam
materi ciri-ciri makhluk hidup pada mata pelajaran IPA. Adapun proses yang di
laksanakan yaitu:
a. Pendahuluan
Pada tahapan ini dilakuknnya perencanaan yang di awali dari meminta surat
izin penelitian dari pihak fakultas, kemudian izin kepada kepala sekolah SMP
Negeri 1 Simeulue cut bahwa ingin dilakukannya penelitian pada kelas VII Materi
wawancara pada guru IPA kelas VII yang bermaksud untuk memperoleh informasi
dilanjutkan dengan mengobservasi lansung pada kelas VII untuk melihat proses
55
56
observasi selesai, peneliti bersama guru menentukan jadwan yang tepat untuk di
laksanakannya siklus 1.
guru yang mengajar pada metri ciri-ciri makhluk hidup, dimana bertujuan untuk
pembelajaran yang di terapkan juga hidup dan menarik perhatian sebagian siswa,
tetapi ada beberapa siswa yang memang tidak aktif bahkan hanya diam. Diperoleh
dari wawancara, hasil pembelajaran IPA secara umum dikela VII rata-rata mulai
dari nilai KKM keatas, tetapi pada kelas VII A nilai pada materi ciri-ciri makhluk
hidup kurang dari KKM, kemudian media yang sering digunakan pada proses
pembelajaran sesuai dengan materi karena media yang di gunakan seperti, carta
b. Perencanaan
peneliti juga menyusun pedoman kegiatan dalam observasi agar observasi yang
dilakukan dapat lebih terarah, serta menyusun soal evaluasi untuk melihat
kemampuan siswa, tak lupa pula peneliti melakukan pengarahan kepada guru
tentang proses pembelajaran dan juga pengarahan tentang media dan model
pembelajaran yang akan dipakai, selanjutnya peneliti dan juga guru menyusun LKS
c. Tindakkan
tindakkan, yang di mana pengamat dalam melihat aktivitas siswa dan guru adalah
peneliti, dan proses pembelajaran ini ada 3 tahapan yang telah di rancang dalam
RPP yaitu, tahapan pendahuluan, tahapan inti dan juga tahapan penutup. Pada
meningkatkan lagi motivasi pada siswa agar siswa lebih bersemangat. Pada tahapan
inti juga terlihat baik namun juga banyak yang perlu di tingkatkan dan diperbaiki
agar meningkatkan hasil dan tingkat aktifitas siswa. Pada tahapan penutup berjalan
d. Pengamatan
perbaikan pembelajaran dengan PTK, dalam hasil catatan lapangan pada siklus 1,
terdapat siswa yang asyik bercerita dengan teman yang berada dibangku depannya,
Hasil pengamatan pada catatan lapangan ini, bahwa siswa sangat antusias
dan juga mengamati penjelasan yang ada pada media video yang di tampilkan oleh
58
guru, pada saat siswa mengobservasi diluar kelas, terdapat siswa yang tidak serius
siswa lebih serius dalam pengamatannya, tetapi banyak juga siswa yang dari awal
hingga akhir pengamatan sangat serius dalam mengamati sesuatu yang berkaitan
dengan ciri-ciri makhluk hidup, setelah pengamatan selesai guru mencoba meminta
siswa untuk memasuki kelas, siswa terlihat patuh dan langsung memasuki kelas,
mengganjal pada pikiran mereka pada saat pengamatan yang dilakukan diluar kelas,
tentang ciri-ciri makhluk hidup, tetapi terlihat sangat sedikit siswa yang
semangat pada siswa agar siswa ingin memberikan satu pertanyaan yang
Setelah kelompok sudah di bagi guru memberikan LKS pada siswa yang
berisi pertanyaan agar dapat di diskusikan oleh setiap kelompok, pada saat diskusi
karena di awasi oleh guru, tetapi ada beberapa kelompok terlihat ada anggota
pada saat diperingati siswa tampak diam namun pasif dalam diskusi, pada saat siswa
membacakan hasil diskusinya tampak sebagian besar siswa kurang aktif dalam
membacakan hasil, hanya beberapa siswa yang telihat aktif dan juga
berani, walau guru terus memberi semangat pada siswanya, dan pada saat
pembacaan hasil, siswa pasif dan tak mau bertanya, guru terus mendorong siswa
hingga siswa bertanya dan berani, tetapi pada saat siswa membacakan hasil
kelompoknya, terlihat siswa pada kelompok lainya rebut dan tidak menyimak
pembelajaran yang baik, namun ada beberapa poin yang harus di tingkatkan agar
Total 23
Baik
Rata-rata Aktifitas Siswa (%) 57,5%
pembelajaran berlansung pada penelitian siklus 1 ini, terdapat 8 aspek yang diamati
berkategori cukup, dan rata-rata stifitas siswa sebesar 57,5%. Dari hasil tersebut
melaksanakannya dengan baik, tetapi pada saat pengelolaan kelas guru terlihat
kesulitan karena sebagian murit yang ribut, pada saat memotifasi siswa guru perlu
peningkatan dalam hal itu kerena motivasi dapat membangkitkan semangat siswa
suasana guru tergolong dalam kategori cukup dan dalam mengorganisir siswa
terlihat dalam kategori cukup juga karena pada awalnya siswa membentuk
kelompoknya sendiri sehingga siswa ribut. Dalam proses pembelajaran pada siklus
1 ini guru sudah baik dalam penerapan pembelajaran walaupun terdapat beberapa
e. Refleksi
Pada hasil nilai evaluasi siswa pada siklus 1 dapat di lihat bahwa
dari 21 siswa, 14 siswa memperoleh hasil pembelajaran yang tuntas, dan 7 siswa
62
memperoleh hasil pembelajaran tidak tuntas dalam materi ciri-ciri makhluk hidup.
Dan memperoleh nilai rata-rata 66,66% sedangkan KKM pada mata pelajaran IPA
yaitu 70 dan perlu adanya peningkatan dalam proses pembelajaran sehingga dapat
memenuhi KKM .
Dari hasil yang diperoleh pada siklus 1 masi terdapat beberapa kekurangan,
oleh sebab itu peneliti menyimpulkan bahwa akan dilakukannya perbaikan pada
siklus 2. Perbaikan di lakukan agar tercapinya ketuntasan hasil belajar siswa dan
makhluk hidup dengan meodel discovery learning berbantuan video. Dalam siklus
2 ini memiliki 4 tahapan karena tidak adanya pendahuluan seperti siklus 1, dimana
a. Perencanaan
Pada tahapan perencanaan siklus 2 ini sama dengan perencanaan pada siklus
observasi aktifitas guru dan siswa dimana hal yang di observasi masi sama seperti
b. Tindakkan
Tahapan tindakan pada siklus 2 sama dengan tahapan tindakan pada silkus
1, yang dimana pengamat dalam melihat aktivitas siswa dan guru adalah peneliti,
pembelajaran dalam RPP sebumnya, tetapi tahapan nya masi sama seperti RPP
sebelumnya dimana tahapan pendahuluan, tahapan inti, dan juga tahapan penutup.
Perbedaan yang ada pada siklus 1 dengan siklus 2 terdapat pada RPP
sekolah.
c. Pengamatan
sebelumnya, pada siklus 2 ini diperoleh catatan lapangan, bahwa pada siklus 1
terdapat siswa yang dimana pada saat pembelajaran berlansung, ada siswa yang
berbicara dengan teman yang ada pada bangku lain, namun pada silus 2 ini hal
tersebut tidak di temukan lagi, tetapi ada beberapa siswa yang diganggu oleh siswa
kelas lain dari jendela sehingga siswa tidak focus dengan penjelasan guru.
Dalam hal ini juga terlihat guru lebih semangat dalam menjelaskan
pembelajaran dari siklus sebelumnya, sehingga siswa ikut semangat dalam proses
pembelajaran, siswa terlihat tampak antusias dalam pembelajaran, pada saat guru
menampilkan media video siswa disarankan oleh guru untuk mencatat hal yang
penting dari video tersebut, siswa tampak sangat memerhatikan apa yang di
tampilkan dalam video tersebut, dalam halnya pembagian kelompok pada siklus
kali ini, siswa lebih tenang, karena guru membimbing siswa dalam pembagian
kelompok.
Guru memberikan LKS pada setiap klompok agar dapat mengisinya pada
saat pengamatan sesuatu yang berkaitan dengan ciri-ciri makhluk hidup disekitaran
kelas, pada waktu pengamatan di lakukan, dapat disimpulkan bahwa siswa kurang
kompak dalam kelompok. Keaktifan siswa dalam bertanya pada siklus 2 ini terlihat
lebih baik dari siklus sebelumnya, dimana dapat terlihta pada saat guru meminta
65
menyaksikan media video dan juga telah melakukan pengamatan. Dalam hal
menjawab pertanyaan, siswa juga terlihat lebih baik dari siklus sebelumnya.
Skor
No Aspek Pengamatan Kreteria
pengamatan
Total 29
Baik
Rata-rata Aktifitas Siswa (%) 72,5%
pembelajaran berlansung pada penelitian siklus 2 ini, terdapat 8 aspek yang diamati
66
dimana terdapat 5 aspek berkategori baik, 3 aspek berkategori cukup, dan rata-rata
stifitas siswa sebesar 72,5%. Dari hasil tersebut terlihat peningkatan dalam
keaktifan siswa yang baik, dimana siklus 1 memperoleh hasi 62%, terdapat 10,5%
guru yang meningkat dari hasil observasi pada siklus 1, terlihat pada saat tahapan
kemudian, dalam hal nya menciptakan suasana kelas, guru tampak bersemangat dan
melakukan beberapa cara agar siswa tidak tegang dalam pembelajaran. Kemudian
siswa terhibur sehingga kelas tampak hidup, guru mengelola kelas dengan baik dan
teratur, guru membimbing siswa dengan baik dalam kelas dan di luar kelas pada
saat pengamatan dilakukan oleh siswa. Tetapi dalam memberi kesempatan bertanya
guru masi sama dengan siklus sebelumnya. Dalam proses ini guru telah
melaksanakan tugasnya dengan baik, sehingga terdapat perbaikan pada siklus 2 ini.
d. Refleksi
67
Nilai evaluasi siswa pada siklus 2 dapat di lihat bahwa dari 21 siswa 15
siswa memperoleh hasil pembelajaran yang tuntas, dan 6 siswa memperoleh hasil
pembelajaran tidak tuntas dalam materi ciri-ciri makhluk hidup. Dan memperoleh
a. Tampilan awal dari video yang telah di buat, di desain dengan warna hijau
dan biru yag mnggambarkan alam dan langit, serta di tambahkan animasi
agar dapat menarik perhatian siswa dalam menyimak isi dalam video
tersebut.
dua, dimana menggunakan bentuk yang juga dapat menarik perhatian siswa
Penelitian ini dilakukan untuk melihat tingkat keaktifan siswa, dan hasil
pembelajaran discovery learning berbantun media video. Peneliti di bantu oleh guru
IPA pada kelas VII SMPN 1 Simeulue Cut, dalam melakukan pengumpulan data
pengamatan aktifitas guru dan siswa serta catatan lapangan di lakukan oleh peneliti.
80%
70%
60%
50%
40%
72,5%
30% 57,5%
20%
10%
0%
SIKLUS I SIKLUS II
siklus, dimana siklus 1 memperoleh nilai persentase aktifitas siswa sebesar 57,5%
berkategori baik, dan pada siklus 2 memperoleh nilai persentase aktifitas siswa
sebesar 72,5% berkategori baik. Kategori yang didapatkan sama, namun ada
71
peningkata saat perbaikan pada siklus 1, hal itu membuktikan bahwa guru
berbantuan video, peningkatan grafik dari siklus 1 hingga siklus 2 sebesar 15%.
Media Video.
Nilai evaluasi siswa yang diberikan pada saat akhir pembelajaran di analisis
dengan cara memasukkan data kedalam tabel, dan dihitung dengan menggunakan
rumus presentase. Kemudian data yang didapatkan dari hasil tes evaluasi dari dua
siklus, di analisis apakah mencapai nilai KKM (kretria ketuntasan minimal) yang
telah di tentukan sebesar 70. Jika nilai tersbut sama atau lebih dari KKM yang di
71.00%
70.00%
69.00%
68.00%
71.42%
67.00%
66.00%
66.66%
65.00%
64.00%
SIKLUS I SIKLUS II
discovery learning berbantuan video sudah tuntas, karena nilai yang di peroleh pada
siklus 2 terdapat peningkaran sebesar 71,42%, dari hasil siklus I sebesar 66,66%
minimal yang di tentukan. Oleh karena itu dapat di katakan efektifitas model
discovery learning berbantuan media video pada proses pembelajaran IPA materi
ciri-ciri makhluk hidup sudah efektif, karean dapat meningkatkan hasil belajar
A. Kesimpulan
pada materi ciri-ciri makhluk hidup berbantuan media video dalam meningkatkan
hasil belajar dan aktifitas siswa SMP Negeri 1 Simeulue Cut dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Dari hasil aktifitas siswa pada penelitian tindakan kelas (PTK) siklus I
2. Aktifitas guru dalam melakukan pembelajaran yang telah disusun pada siklus
I cukup aktif, dan pada siklus II aktifitas guru dalam melakukan pembelajaran
terlihat lebih baik dari siklus sebelumnya, guru lebih bersemangat dan aktif
3. Hasil belajar siswa pada penelitian tindakan kelas (PTK) siklus I memperoleh
66,66% dengan kategori baik, dan pada siklus II memperoleh 71,42% dengan
sebesar 4,76 %, dan pada siklus 2 tersebut telah memenuhi standar Kriteria
B. Saran
73
74
1. Diharapkan pada peneliti yang lain yang ingin melakukan penelitian yang sama
agar dapat menemukan media lain atau materi yang cocok dan dapat dijadikan
2. Guru dapat menggunakan media video sebagai media bantu model discovery
3. Diharapkan kepada guru SMP agar dapat menggunakan media yang lebih
pembelajaran yang baru dan tidak menggunakan media dan model lama.
DAFTAR PUSTAKA
Adriani, Rika, dkk. 2015. Buku Ajar Biologi Reproduksi Dan Perkembangan.
Yokyakarta: CV Budi Utama. Hal. 1-2.
Baharuddi, dan Esa Nur Wahyuni. 2015. Teori Belajara dna Pembelajaran.
Yokyakarta: AR-Ruzz Media. Hlm. 15.
http://pengertianahli.id/2013/10/pengertian-biologi-apa-itu-biologi.html. Diakses
pada 24 Februari 2019. Pukul 14:21.
Mariyaningsih, Nining dan Mistina Hidayati. 2018. Bukan Kelas Biasa. Sura Karta:
CV Kekata Groub.
75
76
Sudjidto, Lason Lukman. 2018. Smart Book Biologi SMA Kelas X, XI,XII.
Jakarta: PT Grasindo.
Yuliani, Mia, dkk. 2017. Pembelajaran Model Discovery Learning dan Stategi
Bowling Kampus untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif dan Motivasi
Belajar IPA. Jurnal Ilmia Mahasiswa Fakultas Biologi Universitas Kristen
Satya Wacana. Vol 10. N0 1.
Yunita, Dwi dan Astuti Wijayanti. 2017. Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap
Hasil Belajar IPA di Tinjau dari Keaktifan Siswa. Jurnal LP3M, Agustus.
Vol 3. No 2.
Lampiran 1: Surat Keputusan (SK) Pembimbing
lampiran 1: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) SIKLUS 1
Kelas/Semester : I (Satu)
proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
KI4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
3.2. Mengidentifikasi ciri hidup dan tak hidup dari benda-benda dan
yang diamati
C. Indikator
1.1.1 Menunjukkan sikap mengagumi keteraturan dan kompleksitas makhluk
hidup dan benda tak hidup di sekitar kita sebagai wujud kekaguman
ataskebesaran Tuhan
2.1.1 Memiliki rasa ingin tahu terhadap ciri-ciri makhluk hidup yang ada di
sekitarnya.
2.1.2 Memiliki rasa tanggung jawab dalam bekerja baik secara kelompok
maupun individu.
3.2.1 Membandingkan ciri benda-benda tak hidup dengan makhluk hidup.
3.2.2 Mengklasifikasikan benda-benda dan makhluk hidup yang ada di
lingkungan sekitar.
4.3.1 Menyajikan hasil observasi tentang ciri-ciri makhluk hidup didalam
table.
4.3.2 Menyampaikan hasil observasi ciri-ciri makhluk hidup dan benda tak
hidup.
D. Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu :
keanekaragaman hayati.
4. Siswa dapat membedakan makhluk hidup dan benda tak hidup dari
di dapatkan.
E. Materi Pembelajaran
mahkuk hidup dengan benda mati. Ciri-ciri yang dapat kita lihat yaitu
a. Bernafas
Adalah proses mengambil oksigen dari lingkungan dan
b. Bergerak
gerak. Alat gerak dapat berupa kaki untuk berlari, sirip untuk
menjadi besar.
d. Berkembang biak
anak sapi.
e. Memerlukan makanan
mengganti sel tubuh yang rusak. Sedangkan, air berfungsi sebagai zat
membutuhkan makanan.
Rangsangan dapat berupa cahaya, panas, dingin, bau dari gas, sentuhan,
disebut ekskresi. Ekskresi sangat diperlukan karena zat sisa bersifat racun
F. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific
2. Model pembelajaran : Discovery Learning
3. Metode : Penemuan, LKS, diskusi kelompok,
presentasi.
G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media : video animasi tentang ciri-ciri-ciri makhluk hidup
2. Alat : komponen computer, laptop, spidol,proyektor
3. Sumber:
-Deswaty Furqonita,S.Si.,M.Biomed,2006. Biologi SMP kelas VII.
Jakarta: Quadra
-https://www.erlangga.co.id/materi-belajar/smp/8876-ciri-ciri-
makhluk-hidup.html
selanjunya.
(RPP) SIKLUS 2
pengawasan langsung.
3.2. Mengidentifikasi ciri hidup dan tak hidup dari benda-benda dan
diamati.
H. Indikator
1.1.2 Menunjukkan sikap mengagumi keteraturan dan kompleksitas
makhluk hidup dan benda tak hidup di sekitar kita sebagai
wujud kekaguman ataskebesaran Tuhan
2.1.1 Memiliki rasa ingin tahu terhadap ciri-ciri makhluk hidup
yang ada di sekitarnya.
2.1.2 Memiliki rasa tanggung jawab dalam bekerja baik secara
kelompok maupun individu.
3.2.1 Membandingkan ciri benda-benda tak hidup dengan makhluk
hidup.
3.2.2 Mengklasifikasikan benda-benda dan makhluk hidup yang ada
di lingkungan sekitar.
4.3.1 Menyajikan hasil observasi tentang ciri-ciri makhluk hidup
didalam table.
4.3.2 Menyampaikan hasil observasi ciri-ciri makhluk hidup dan
benda tak hidup.
I. Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu :
4. Siswa dapat membedakan makhluk hidup dan benda tak hidup dari
J. Materi Pembelajaran
Dengan ciri-ciri makhluk hidup kita dapat membedakan antara mahkuk hidup
dengan benda mati. Ciri-ciri yang dapat kita lihat yaitu bernafas, bergerak, tumbuh,
a. Bernafas
adalah proses mengambil oksigen dari lingkungan dan mengeluarkan gas
b. Bergerak
Setiap makhluk hidup dapat bergerak. Manusia dan hewan dapat bergerak
bebas atau pindah tempat. Untuk bergerak, manusia dan hewan memerlukan
sarana bantu untuk bergerak yang disebut alat gerak. Alat gerak dapat
berupa kaki untuk berlari, sirip untuk berenang, dan sayap untuk terbang
c. Tumbuh
e. Memerlukan makanan
mengganti sel tubuh yang rusak. Sedangkan, air berfungsi sebagai zat
membutuhkan makanan.
tubuh..
I. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific
2. Model pembelajaran : Discovery Learning
3. Metode : Penemuan, LKS, diskusi kelompok, presentasi.
J. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
papan tulis)
3. Menbaca do’a yang akan di pimpin oleh ketua kelas
Awal 4. Memberikan motivasi kepada siswa berkaitan dengan
materi yang akan dipelajari diantaranya:
5. Memberi skemata berupa pritest seperti:
6. Sebutkan 4 contoh ciri-ciri makhluk hidup?
7. Menyampaikan materi yang akan di pelajari.
.
kelompok mereka.
terjawab
ini.
`
5. Guru merefleksi pembelajaran hari ini dengan 10 mnt
Penutup
memberikan soal cos.
pertemuan selanjunya.
Satuan Pendidikan :
Kelas/Semester :
Hari/Tanggal :
A. Pengantar
Kegiatan observasi yang dilaksanakan untuk mengamati kegiatan
Learning.
B. Keterangan Skor
B. Lembar pengamatan
Skor
No Aspek Pengamatan Kreteria
pengamatan
1 Keaktifan dalam bertanya
2 Keaktifan dalam menjawab
3 Memberikan tanggapan pada materi
4 Membantu siswa lain
5 Berinteraksi dengan siswa lain
6 Aktif dalam kelompok
7 Antusias dalam mengikuti pembelajaran
8 Keaktifan dalam melaksanakan intruksi yang di
berikan oleh guru
Total
Rata-rata Aktifitas Siswa (%)
lampiran 2:Lembar Pengamatan Aktifitas Guru
Satuan Pendidikan :
Kelas/Semester :
Hari/Tanggal :
Nama Guru :
Nama Pengamat :
Keterangan Skor
1. Sangat 2. 5. Baik
3. Cukup 4. Baik
Kurang Kurang Sekali
Skor
No Aspek Pengamatan pengamata
n
1 Menerapkan langkah-langkah pembelajaran
2 Menjelaskan materi
3 Mengelola kelas
4 Memotivasi siswa
5 Memberi kesempatan bagi siswa untuk
bertanya
6 Membimbing siswa
7 Menciptakan suasana
8 Mengorganisir Siswa
lampiran 1: Catatan Lapangan
Kunci Jawaban:
1.C
2. B
3.C
4.C
5.C
6.D
7.A
8.B
9. A
10.B
lampiran 2: Soal Evaluasi Siklus II
Kunci Jawaban:
1.C
2.A
3.A
4.A
5.C
6.C
7.A
8.B
9.C
10.A
lampiran 1:Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran
lampiran 7: Guru mengarakan siswa pada saat pengamatan pada diklus II.
lampiran 8: Dokumentasi bersama siswa dan guru setelah pembelajaran