Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

NOVIANASADHILA - 1902012746 Tugas Isue

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH TREN DAN ISU KEPERAWATAN

Tren

“HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG ABORSI


DENGAN SIKAP REMAJA TERHADAP ABORSI”

Dosen Pembimbing :
Heny Ekawati, S.Kep.,Ns., M.Kep

Di susun oleh :
Noviana sadhila (1902012746)
5A Keperawatan

PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN
TAHUN AJARAN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat taufik dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “TREN DAN ISU
GLOBAL” Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita nabi besar
Muhammad SAW yang telah mengarahkan kita ke jalan yang lurus, yakni addinul islam.

Makalah ini di susun dan di ajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan
mengikuti proses belajar mengajar antara mahasisiwa dan dosen di Universitas
Muhammadiyah Lamongan. Selama penyusunan dan pembuatan makalah ini, kami
banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak dengan penuh keikhlasan. Oleh karena itu
pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. A.AZIZ ALIMUL HIDAYAT, S.Kep,Ns, M.Kes. selaku Rektor Universitas


Muhammadiyah Lamongan.

2. Arifal Aris, S.Kep., Ns., M.Kep. selaku Dekan Universitas Muhammadiyah Lamongan.

3. Suratmi, S.Kep., Ns., M.Kep. selaku Kaprodi S1 Keperawatan Universitas


Muhammadiyah Lamongan.

4. Heny Ekawati, S. Kep.,Ns.,M.Kes, selaku fasilitator mata kuliah Isu Global.

Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu segala saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan dalam
pembuatan makalah selanjutnya. Kami berharap agar makalah ini dapat di terima, dan
bermanfaat bagi kami serta bagi para pembaca pada umumnya.

Lamongan, 1 Februari 2022

Tim Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Judul…………………………………………………………………………...i
Kata Pengantar………………………………………………………………………….. ii
Daftar Isi………………………………………………………………………………... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang……………………………………………………………....
1.2  Rumusan masalah…………………………………………………………...
1.3  Tujuan penulisan …………….………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Tren dan isu dalam keperawatan ……………………………
2.2 Faktor – Faktor yang mempengaruhi trend dan issue keperawatan …
2.3 Kriteria tren dan isu keperawatan ………………..
2.4 Cara Identifikasi Tren dan Isu Keperawatan……………………….
2.5 Kasus trend dalam keperawatan maternitas ……………………………
2.6 Analisa Kasus Tren dan Isu Keperawatan ……………………
2.7 Peran Perawat dalam Tren dan Keperawatan …………………………
2.8 Pengaplikasian tren keperawatan di lapangan ……………………………

BAB III PENUTUP


            3.1 Kesimpulan………………………………………………………………….
            3.2 Saran …………...……………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………….
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Keperawatan sebagai bagian intergral dari pelayanan kesehatan, ikut menentukan


menentukan mutu dari pelayanan kesehatan. Tenaga keperawatan secara keseluruhan
jumlahnya mendominasi tenaga kesehatan yang ada, dimana keperawatan memberikan
konstribusi yang unik terhadap bentuk pelayanan kesehatan sebagai satu kesatuan yang
relatif, berkelanjutan, koordinatif dan advokatif. Keperawatan sebagai suatu profesi
menekankan kepada bentuk pelayanan professional yang sesuai dengan standart
dengan memperhatikan kaidah etik dan moral sehingga pelayanan yang diberikan dapat
diterima oleh masyarakat dengan baik. Tren paraktik keperawatanmeliputi berbagai
praktik di berbagai tempat praktik dimana perawat memiliki kemandirian yang lebih
besar. Perawat secara terus menerus meningkatkan otonomi dan penghargaan sebagai
anggota tim asuhan keperawatan. Peran perawat meningkat dengan meluasnya focus
asuhan keperawatan. Tren dalam keperawatan sebagai profesi meliputi perkembangan
aspek-aspek dari keperawatan yang mengkarakteristikan keperawatan sebagai profesi
meliputi: pendidikan, teori, pelayanan, otonomi, dan kode etik. Aktivitas dari
organisasi keperawatan professional menggambarkan trend dan praktik keperawatan.

Setelah tahun 2000, dunia khususnya bangsa Indonesia memasuki era globalisasi,
pada tahun 2003 era dimulainya pasar bebas ASEAN dimana banyak tenaga
professional keluar dan masuk ke dalam negeri. Pada masa itu mulai terjadi suatu masa
transisi/pergeseran pola kehidupan masyarakat dimana pola kehidupan masyarakat
tradisional berubah menjadi masyarakat yang maju. Keadaan itu menyebabkan
berbagai macam dampak pada aspek kehidupan masyarakat khususnya aspek kesehatan
baik yang berupa masalah urbanisaasi, pencemaran, kecelakaan, disamping
meningkatnya angka kejadian penyakit klasik yang berhubungan dengan infeksi,
kurang gizi, dan kurangnya pemukiman sehat bagi penduduk. Pergeseran pola nilai
dalam keluarga dan umur harapan hidup yang meningkat juga menimbulkan masalah
kesehatan.
Pada masyarakat yang menuju ke arah moderen, terjadi peningkatan kesempatan
untuk meningkatkan pendidikan yang lebih tinggi, peningkatan pendapatan dan
meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap hukum dan menjadikan masyarakat lebih
kritis. Kondisi itu berpengaruh kepada pelayanan kesehatan dimana masyarakat yang
kritis menghendaki pelayanan yang bermutu dan diberikan oleh tenaga yang
profesional. Keadaan ini memberikan implikasi bahwa tenaga kesehatan khususnya
keperawatan dapat memenuhi standart global internasional dalam memberikan
pelayanan kesehatan/keperawatan, memiliki kemampuan professional, kemampuan
intelektual dan teknik serta peka terhadap aspek social budaya, memiliki wawasan yang
luas dan menguasi perkembangan Iptek.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis merumuskan masalah sebagai


berikut:

1.2.1 Apa Pengertian Tren dan isu dalam keperawatan?

1.2.2 Apa saja Faktor – Faktor yang mempengaruhi tren dan isu keperawatan?

1.2.3 Apa saja kriteria tren dan isu keperawatan?

1.2.4 Bagaimana Cara Identifikasi Tren dan Isu Keperawatan?

1.2.5 Bagaimana Contoh Kasus Tren dalam Keperawatan?

1.2.6 Bagaiamana Analisa Kasus Tren dan Isu Keperawatan?

1.2.7 Apa Peran Perawat dalam Tren dan isu Keperawatan?

1.2.8 Bagaimana pengaplikasian tren keperawatan di lapangan?

1.3 TUJUAN

Sebagaimana rumusan masalah diatas, penulis mempunyai tujuan sebagai berikut:

1.3.1 Memahami pengertian Tren dan isu dalam keperawatan.


1.3.2 Mengetahui apa saja criteria trend an isu keperawatan.
1.3.3 Mengetahui apa saja Faktor – Faktor yang mempengaruhi tren dan isu
keperawatan.
1.3.4 Mengetahui bagaimanan cara identifikasi tren dan isu keperawatan.
1.3.5 Mengetahui contoh kasus tren keperawatan.
1.3.6 Dapat menganalisa Analisa Kasus Tren dan Isu Keperawatan.
1.3.7 Mengetahui peran perawat dalam tren dan isu keperawatan.
1.3.8 Memahami cara pengaplikasian tren keperawatan di lapangan.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tren dan Isu Keperawatan

Tren adalah hal yang sangat mendasar dalam berbagai pendekatan analisa, tren juga
dapat di definisikan salah satu gambaran ataupun informasi yang terjadi pada saat ini
yang biasanya sedang popular di kalangan masyarakat. Trend adalah sesuatu yang
sedang di bicarakan oleh banyak orang saat ini dan kejadiannya berdasarkan fakta.

Isu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat diperkirakan terjadi atau tidak
terjadi pada masa mendatang dan merupakan sesuatu yang sedang dibicarakan banyak
orang tetapi masih belum jelas fakta dan buktinya. Isu “sebagai“ suatu pernyataan
tentang fakta, nilai atau kebijakan yang dapat diperdebatkan (Heath & Nelson 1986).
Dapat ditarik garis besar untuk trend dan isu keperawatan merupakan sesuatu yang
sedang dibicarakan banyak orang tentang praktek maupun keperawatan baik itu
berdasarkan fakta atau tidak.

Dalam pengertian diatas dapat ditarik garis besar untuk trend dan isu keperawatan
merupakan sesuatu yang sedang dibicarakan banyak orang tentang praktek ataupun
mengenai keperawatan baik itu berdasarkan fakta atau tidak , trend issue keperawatan
tentunya menyangkut aspek legal dan etis dalam dunia keperawatan,(Nasir, 2009).

Trend dan Issu Keperawatan adalah sesuatu yang sedang di bicarakan banyak orang
tentang praktek/mengenai keperawatan baik itu berdasarkan fakta ataupun tidak, trend
dan issu keperawatan tentunya menyangkut tentang aspek legal dan etis keperawatan.

2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi tren dan isu dalam keperawatan

2.2.1 Faktor agama dan adat istiadat

Agama serta latar belakang adat-istiadat merupakan faktor utama dalam


membuat keputusan etis. Setiap perawat disarankan untuk memahami nilai-nilai
yang diyakini maupun kaidah agama yang dianutnya. Untuk memahami ini
memang diperlukan proses. Semakin tua dan semakin banyak pengalaman
belajar, seseorang akan lebih mengenal siapa dirinya dan nilai-nilai yang
dimilikinya.
Indonesia merupakan negara kepulauan yang dihuni oleh penduduk dengan
berbagai agama/kepercayaan dan adat istiadat. Setiap penduduk yang menjadi
warga negara Indonesia harus beragama/berkeyakinan. Ini sesuai dengan sila
pertama Pancasila : Ketuhanan Yang Maha Esa, dimana di Indonesia
menjadikan aspek ketuhanan sebagai dasar paling utama. Setiap warga negara
diberi kebebasan untuk memilih kepercayaan yang dianutnya.

2.2.2 Faktor sosial

Berbagai faktor sosial berpengaruh terhadap pembuatan keputusan etis. Faktor


ini antara lain meliputi perilaku sosial dan budaya, ilmu pengetahuan dan
teknologi, hukum, dan peraturan perundang-undangan. Perkembangan sosial dan
budaya juga berpengaruh terhadap sistem kesehatan nasional. Pelayanan
kesehatan yang tadinya berorientasi pada program medis lambat laun menjadi
pelayanan komprehensif dengan pendekatan tim kesehatan.

2.2.3 Faktor ilmu pengetahuan dan tekhnologi

Pada era abad 20 ini, manusia telah berhasil mencapai tingkat kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang belum dicapai manusia pada abad sebelumnya.
Kemajuan yang telah dicapai meliputi berbagai bidang.
Kemajuan di bidang kesehatan telah mampu meningkatkan kualitas hidup serta
memperpanjang usia manusia dengan ditemukannya berbagai mesin mekanik
kesehatan, cara prosedur baru dan bahan-bahan/obat-obatan baru. Misalnya
pasien dengan gangguan ginjal dapat diperpanjang usianya berkat adanya mesin
hemodialisa. Ibu-ibu yang mengalami kesulitan hamil dapat diganti dengan
berbagai inseminasi. Kemajuan-kemajuan ini menimbulkan pertanyaan-
pertanyaan yang berhubungan dengan etika.

2.2.4 Faktor legislasi dan keputusan juridis

Perubahan sosial dan legislasi secara konstan saling berkaitan. Setiap perubahan
sosial atau legislasi menyebabkan timbulnya tindakan yang merupakan reaksi
perubahan tersebut. Legislasi merupakan jaminan tindakan menurut hukum
sehingga orang yang bertindak tidak sesuai hukum dapat menimbulkan konflik.
Saat ini aspek legislasi dan bentuk keputusan juridis bagi permasalahan etika
kesehatan sedang menjadi topik yang banyak dibicarakan. Hukum kesehatan
telah menjadi suatu bidang ilmu, dan perundang-undangan baru banyak disusun
untuk menyempurnakan perundang-undangan lama atau untuk mengantisipasi
perkembangan permasalahan hukum kesehatan.

2.2.5 Faktor dana/keuangan

Dana/keuangan untuk membiayai pengobatan dan perawatan dapat


menimbulkan konflik. Untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat,
pemerintah telah banyak berupaya dengan mengadakan berbagai program yang
dibiayai pemerintah.

2.2.6 Faktor pekerjaan

Perawat perlu mempertimbangkan posisi pekerjaannya dalam pembuatan suatu


keputusan. Tidak semua keputusan pribadi perawat dapat dilaksanakan, namun
harus diselesaikan dengan keputusan/aturan tempat ia bekerja. Perawat yang
mengutamakan kepentingan pribadi sering mendapat sorotan sebagai perawat
pembangkang. Sebagai konsekuensinya, ia mendapatkan sanksi administrasi
atau mungkin kehilangan pekerjaan.

2.2.7 Faktor Kode etik keperawatan

Kelly (1987), dikutip oleh Robert Priharjo, menyatakan bahwa kode etik
merupakan salah satu ciri/persyaratan profesi yang memberikan arti penting
dalam penentuan, pertahanan dan peningkatan standar profesi. Kode etik
menunjukkan bahwa tanggung jawab kepercayaan dari masyarakat telah
diterima oleh profesi.
Untuk dapat mengambil keputusan dan tindakan yang tepat terhadap masalah
yang menyangkut etika, perawat harus banyak berlatih mencoba menganalisis
permasalahan-permasalahan etis.

2.2.8 Faktor Hak-hak pasien


Hak-hak pasien pada dasarnya merupakan bagian dari konsep hak-hak manusia.
Hak merupakan suatu tuntutan rasional yang berasal dari interpretasi
konsekuensi dan kepraktisan suatu situasi.

2.3 Kriteria Trend dan Isu Keperawatan

2.3.1 Kriteria tren

a. Terjadi pada saat ini

b. Tibicarakan banyak orang

c. Berdasarkan fakta

2.3.2 Krtiteria Isu

a. Terjadi pada saat ini

b. Dibicarakan banyak orang

c. Beum jelas faktanya

2.4 Cara Identifikasi trend dan issue dalam keperawatan

2.4.1 Cara Identifikasi Tren Keperawatan

a) Kumpulkan informasi dan data yang cukup mengenai suatu berita.


b) Pastikan sumber informasi dapat dipercaya dan kebenarannya diakui oleh
berbagai pihak.
c) Jangan dengan mudah mempercayai informasi yang baru saja didengar.
d) Data yang diperoleh diamati dalam jangka beberapa waktu, agar dari hasil
analisia tersebut dapat diketahui sampai berapa besar fluktuasi yang terjadi
dan faktor apa saja yang mempengaruhi perubahan tersebut.
2.4.2 Cara Identifikasi Isu Keperawatan
a) Cari tahu sumber data berasal.
b) Analisis kepentingan isi dari isu yang beredar.
c) Tanamkan prinsip bahwa isu yang beredar bukanlah fakta dan kebenaran dari
isu yang baru saja beredar belum terjamin
d) Persiapkan diri dalam menghadapi dan berespon terhadap isu, apakah
menerima atau menolak isu tersebut.
e) Pastikan isu yang beredar tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain.

2.5 Kasus Trend dalam Keperawatan Maternitas

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI


TERHADAP PENCEGAHAN ABORSI DI
STIK BINA HUSADA PALEMBANG
TAHUN 2018

Informasi tentang aborsi masih sangat sering didengar di masyarakat di Indonesia.


Angka aborsi di Indonesia diperkirakan mencapai 2,3 juta pertahun. Sekitar
750.000 diantaranya dilakukan oleh remaja. Apabila mahasiswi tidak dibekali
dengan pengetahuan dan sikap yang baik, hal ini dapat mengakibatkan terjadinya
hubungan seks pranikah yang kemudian berlanjut terhadap terjadinya kasus aborsi
dari hubungan yang tidak diinginkan. Dari sinilah, maka peneliti tertarik
melakukan penelitian mengenai pengetahuan dan sikap remaja khususnya di
STIK Bina Husada.
Adapun akar masalah menunjukkan aborsi pada remaja yang
disebabkan oleh pergaulan bebas yang dimulai dengan aktivitas “pacaran”, melihat
fenomena yang terjadi pada saat ini, banyak norma-norma yang telah dilanggar
dan seakan-akan para pasangan mudamudi tersebut telah menganggap dirinya
sebagai pasangan yang abadi. Mulai dari memberikan perhatian yang berlebihan,
seringnya berduaan, saling berkontak secara fisik (sentuhan, ciuman, maupun
berpelukan) hingga berlanjut kepada tindakan asusila, yakni melakukan hubungan
seksual pra nikah.

2.6 Analisa Kasus

Kasus tersebut merupakan salah satu tren keperawatan. Kasus tersebut


merupakan salah satu tren di dunia keperawatan maternitas karena :

1. Terjadi pada saat ini

World Health Organization (WHO) memperkirakan ada 22 juta


kejadian aborsi tidak aman (unsafe abortion) di dunia,9,5 % (19 dari 20 juta
tindakan aborsi tidak aman) diantaranya terjadi di negara berkembang. Sekitar 13%
dari total perempuan yang melakukan aborsi tidak aman berakhir dengan
kematian. Diwilayah Asia Tenggara, WHO memperkirakan 4,2 juta aborsi
dilakukan setiap tahun, dan sekitar 750.000 sampai 1,5 juta terjadi di Indonesia,
dimana 2.500di antaranya berakhir dengan kematian.

2. Dibicarakan banyak orang

Para mahasiswi di STIK Bina Husada juga tidak luput dengan arus
informasi yang semakin gencar tersebut. Apabila mahasiswi tidak dibekali dengan
pengetahuan dan sikap yang baik, hal ini mengakibatkan terjadinya hubungan seks
pranikah yang kemudian berlanjut terhadap terjadinya kasus aborsi dari hubungan
yang tidak diinginkan. Dari sinilah, maka peneliti tertarik melakukan penelitian
mengenai pengetahuan dan sikap remaja khususnya di STIK Bina
Husada.

3. Berdasarkan fakta

Informasi tentang aborsi masih sangat sering didengar di masyarakat di


Indonesia. Angka aborsi di Indonesia diperkirakan mencapai 2,3 juta pertahun.
Sekitar 750.000 diantaranya dilakukan oleh remaja.

2.6 Peran Perawat

2.6.1 Edukator

Perawat memberikan edukasi/ informasi yang mampu meningkatkan


pengetahuan akan bahaya aborsi dan cara melakukan pencegahan agar hal
tersebut tidak terjadi

2.6.2 Motivator

Perawat juga dapat menjadi sebagai motivator dalam kesehatan remaja agar
dapat melakukan pencegahan terhadap kasus aborsi

2.7 Aplikasi di Lapangan

Sampai dengan sekarang, penyuluhan terkait pencegahan aborsi sudah di terapkan


baik di kalangan sekolah menengah pertama atau sekolah menengah ke atas. Namun,
perlu di tingkatkan lagi karena masih terdapat banyak kasus aborsi di kalangan
masyarakat saat ini.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Trend adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak orang saat ini dan
kejadiannya berdasarkan dakta. Isu adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh
banyak namun belum jelas faktanya atau buktinya.

Cara identifikasi tren keperawatan yaitu kumpulkan informasi dan data yang cukup
mengenai suatu berita, pastikan sumber informasi dapat dipercaya dan kebenarannya
diakui oleh berbagai pihak, jangan dengan mudah mempercayai informasi yang baru
saja didengar, data yang diperoleh diamati dalam jangka beberapa waktu.

3.3 SARAN

3.3.1 Bagi Pihak Sekolah

Diharapkan agar pihak sekolah untuk memberikan penyuluhan dan


melakukan seminar kepada siswa dan siswi perihal dampak buruk dari sex
bebas yang berujung pada tindakan aborsi.

3.3.2 Bagi Siswa dan Siswi

Diharapkan agar siswa dan siswi agar dapat aktif dalam memperoleh
informasi dan saling membagi informasi tentang bahaya aborsi tidak aman
terhadap organ reproduksi dan segala dampak negatif yang ditimbulkan
akibat aborsi tidak aman.

3.3.3 Bagi Peneliti

Lain Pada penelitian selanjutnya diharapkan agar dapat mencari hubungan


atau korelasi ataupun faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya aborsi
pada remaja putri.
DAFTAR PUSTAKA

 Abiola, A. H. O., Oke, O. A., Balogun, M. R., Olatona, F.A., Omilabu, M. A. A.


2017. Knowladge, Attitude, and Practice of Abortion among Female Students of
two Public Senior Secondary Schools in Lagos Mainland Local Government Area,
Lagos State. Journal of Clinical Sciences. Volume 13 Nomor 8 Juni 2017

 Machfoedz, I. 2015. Metode Penwlitian Kualitatif dan Kuantitatif Edisi Revisi


2016. Yogyakarta: Fitramaya

 Dila N. Aborsi. [homepage on the Internet]. 2016 [cited 23 Oktober 2016].


Availablefrom:http://www.academia.edu/4869457.pdf.

 Malanda N. Konsep diri remaja yang melakukan aborsi. Depok: FPUG; 2017
LAMPIRAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN MENGENAI BAHAYA ABORSI


DENGAN SIKAP
TERHADAP ABORSI PADA SISWI DI SMK YAPPI WONOSARI
THE RELATIONSHIP BETWEEN THE KNOWLEDGE LEVEL ON ABORTION
DANGERS
AND THE ATTITUDE TOWARD ABORTION OF THE FEMALE STUDENTS IN
SMK
YAPPI WONOSARI
Amelia Elizabeth Notanubun1, Sri Handayani2, Firmina Theresia Kora3

ABSTRAK
Latar Belakang: WHO memperkirakan ada 21,6 juta kasus aborsi yang tidak aman di
seluruh dunia. Di Asia Tenggara, 4,2 juta aborsi dilakukan, dan sekitar 750.000 dilakukan
oleh remaja. Pengetahuan tentang aborsi remaja mungkin berpengaruh pada sikap remaja
tentang aborsi. Aborsi bisa berakibat kematian mendadak, kerusakan serviks, kanker
payudara, kemandulan dan bisa merusak kesehatan mental seperti kehilangan harga diri,
ingin bunuh diri dan menjerit histeris. Tujuan: mengetahui hubungan tingkat pengetahuan
tentang bahaya aborsi dan sikap terhadap aborsi pada siswa perempuan di SMK Yappi
Wonosari. Metode penelitian: Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan
pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah 100 siswa dengan sampel
50 siswa yang diambil dengan teknik simple random sampling dan analisis data
menggunakan uji statistik kendall tau. Hasil penelitian: Pengetahuan tentang aborsi bahaya
pada siswa perempuan di SMK Yappi kebanyakan terjadi pada kategori baik (57,4%) dan
siswa sebagian besar berperilaku positif (63,8%). Ada hubungan antara tingkat
pengetahuan tentang bahaya aborsi dan sikap terhadap aborsi bagi siswa perempuan di
SMK Yappi Wonosari dengan korelasi kendall tau sebesar 0,423 dengan nilai p 0,003.
Kesimpulan: ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang bahaya aborsi. dan sikap
aborsi terhadap mahasiswi di SMK Yappi Wonosari.
Kata kunci: Pengetahuan, sikap, aborsi.

ABSTRACT
The Background: WHO estimates there are 21.6 million cases of unsafe abortion
worldwide. In Southeast Asia, 4.2 million abortions were performed, and about 750,000
conducted by teenagers. A teenager's knowledge of abortion may have an effect on teenage
attitudes about abortion. Abortion can result in sudden death, cervical
damage, breast cancer, sterility and can damage mental health such as loss of self-esteem,
want to commit suicide and screaming hysterically. The Objective: to know the
relationship of the knowledge level about abortion dangers and the attitude toward
abortion of the female student at SMK Yappi Wonosari.The Research
method: This research type was analytic research with cross sectional approach. The
population in this study was 100 students with the sample of 50 students taken by simple
random sampling technique and the data analysis used statistical test of kendall tau.The
Result of research: The knowledge about abortion dangersof the female student in SMK
Yappi was mostly in good category (57,4%) and the students mostly behaved positively
(63,8%). There was a relationship between the knowledge level about the abortion dangers
and the attitude towards abortion for female students in SMK Yappi Wonosari with the
correlation of kendall tau of 0.423 with p value 0,003.Conclusion: there was a
relationship between the knowledge level about abortion dangers and the
attitude towards abortion for female students in SMK Yappi Wonosari.
Keywords: Knowledge, attitude, abortion.

TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP


REMAJA PUTERI TERHADAP BAHAYA ABORSI
DI SMAN 1 MANADO
Mohammad Reza Husain
Joice J. Kaeng
Eddy Suparman Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
Husain_reza92@yahoo.com

Abstrak: Sampai saat ini abortus masih merupakan masalah kontroversial di masyarakat
Indonesia, terutama bagi para remaja. Diwilayah Asia Tenggara, WHO memperkirakan 4,2
juta abortus dilakukan setiap tahun, dimana 2.500 di antaranya berakhir dengan kematian.
Angka abortus di Indonesia diperkirakan mencapai 2,3 juta pertahun. Sekitar 750.000
diantaranya dilakukan oleh remaja. Dari jumlah itu, 70.000 dilakukan oleh remaja putri
yang belum menikah. Minimnya pengetahuan tentang reproduksi dan bahaya dari abortus
yang diketahui remaja, dapat mengakibatkan remaja mencoba-coba untuk melakukan hal-
hal yang belum diketahui sebelumnya. Dimana aktivitas mereka seringkali merupakan
aktivitas yang beresiko, misalnya aktivitas seksual dalam berpacaran yang dilakukan
remaja dapat menyebabkan terjadinya hamil sampai melakukan tindakan abortus. Tujuan:
Untuk mengetahui pengetahuan dan sikap remaja putrid terhadap abortus.
Metode: Penelitian ini dilakukan di SMAN 1 Manado, penentuan besar Sampel akan
menggunakan cara Concecutive Sampling dengan membagikan kuesioner yang berisi
beberapa pertanyaan seputar abortus dan cara menyikapinya yang setiap pertanyaannya
diberi nilai. Hasil: Didapatkan responden sebanyak 95 siswi kelas XII. Kesimpulan: 53
responden (55.8%) tergolong memiliki pengetahuan yang baik terhadap tindakan abortus.
Begitu juga dari sikap, 54 responden (56,8%) menyikapi tindakan aborsi itu dengan baik.
Kata kunci: Abortus, remaja puteri.
Abstract: Until now, abortion remains a controversial issue in Indonesian society,
especially for adolescents. In Southeast Asia, the WHO estimates that 4.2 million abortions
performed each year, of which 2,500 of which ended in death. Abortion rate in Indonesia is
estimated at 2.3 million per year. Around 750,000 of them committed by juveniles. Of that
number, 70,000 carried by unmarried girls. The lack of knowledge about reproduction and
the dangers often age abortion known, can lead teens try to do things that have not been
previously known. Where their activity is often a risk activity, such as sexual activity in
aadolescentsrelationship that causing pregnant can lead to acts of abortion. Objective: To
determine the knowledge and attitudes of young women toward abortion.
Methods: This study was conducted at SMAN 1 Manado, the determination of the sample
will use a concecutive sampling method to distribute questionnaires which contains several
questions about abortion and how to react, each question will be rated. Results: There
were 95 female students respondents of grader XII.Conclusion: 53 respondents (55.8%)
classified as having a good knowledge of the act of abortion. Also of attitude, 54
respondents (56.8%) addressing abortionas well.

Keywords: abortion, teenage daughter.

Anda mungkin juga menyukai