Tugas Pertemuan 1 - 22334084 - Nadya Jefri
Tugas Pertemuan 1 - 22334084 - Nadya Jefri
Tugas Pertemuan 1 - 22334084 - Nadya Jefri
Disusun Oleh :
Nadya Jefri (22334084)
Dosen Pembimbing :
Ns.Debby Silvia Dewi.S.Kep.M.Kep
PRODI KEPERAWATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
KATA PENGANTAR
Penulis
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ................................................................................................ 13
B. Saran ........................................................................................................... 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan merupakan suatu profesi untuk membantu
meningkatkan kesejahteraan khususnya di bidang kesehatan yang
berorientasi pada individu, keluarga atau masyarakat yang sehat maupun
sakit. Keperawatan merupakan ilmu kesehatan yang dinamis dan
berkembang secara terus-menerus untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
serta menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi. Keperawatan sebagai
profesi dituntut untuk mengembangkan keilmuannya sebagai wujud
kepedulian dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat baik dalam
tingkatan praklinik maupun klinik. Perawat adalah pekerja "garis depan"
di Sebagian besar organisasi perawatan Kesehatan, dan kontribusi mereka
diidentifikasi sebagai hal yang penting untuk mencapai tujuan
pembangunan dan memberikan kualitas perawatan yang baik.
Secara global, di abad ke-21, permintaan perawat meningkat. Namun,
ketersediaan perawat professional per populasi di bawah batas yang dapat
diterima. Perawat memiliki lebih banyak kemungkinan untuk hubungan
yang unik dan konstruktif dengan anak-anak, keluarga, dan individu di
sekitar mereka daripada petugas Kesehatan lainnya. Keperawatan
merupakan bagian penting dari masyarakat setiap negara, sulit untuk
mengembalikan statusnya sebagai profesi kesehatan dengan
mengidentifikasikannya konvensional keibuan.
Tren dan isu keperawatan adalah segala sesuatu yang sedang
dibicarakan banyak orang tentang praktek atau mengenai keperawatan
baik itu berdasarkan fakta ataupun tidak, tren dan isu keperawatan
tentunya menyangkut tentang aspek legal dan etis keperawatan. Tren dan
isu dalam keperawatan medikal bedah merupakan salah satu komponen
yang membentuk filosofi keperawatan dan penyedia layanan keperawatan
pada abad 21.
1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut :
1. Apa yang dimaksud Dengan Trend Dan Issue dalam Keperawatan
Medikal Bedah ?
2. Bagaimana karakteristik Keperawatan Medikal Bedah ?
3. Bagaimana peran Perawat Medikal Bedah ?
4. Apa Bentuk-Bentuk Dari Trend dan Issue dalam Keperawatan Medikal
Bedah di Indonesia ?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan ini yaitu :
1. Untuk mengetahui definisi Trend dan Issue dalam Keperawatan
Medikal Bedah
2. Untuk mengetahui karakteristik Keperawatan Medikal Bedah
3. Untuk mengetahui Peran Perawat Medikal Bedah
4. Untuk mengetahui Bentuk-Bentuk Dari Trend Dan Issue dalam
Keperawatan Medikal bedah di Indonesia
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Rizqi Alvian Fabanyo, Simon Lukas Momot, Alva Cherry Mustamu, "Buku Ajar Keperawatan Keluarga (Family
Nursing Care)", (. Jawa tengah : NEM), 2023, hlm.38.
2
Eltanina Ulfameytalia Dewi, dkk, "Keperawatan Kesehatan Komunitas", ( Yogyakarta : Rizmedia Pustaka
Indonesia), 2022, hlm.159.
3
kepada manusia (sebagai objek utama pengkajian filsafat ilmu
keperawatan : ontologis).
Keperawatan Medikal Bedah (KMB) mengacu pada asuhan
keperawatan pada klien dewasa dengan masalah-masalah kesehatan
baik aktual maupun yang dapat diantisipasi/diprediksi yang
berhubungan dengan perubahan fisiologi, trauma, dan
ketidakmampuan atau kecacatan. Pengertian keperawatan medikal
bedah Menurut (Raymond H. & Simamora, 2009: hal 20) mengandung
3 hal ialah:
a. Mengembangkan diri secara terus-menerus untuk meningkatkan
kemampuan professional professional dalam medikal bedah
dengan cara :
1) Menerapkan konsep-konsep keperawatan dalam melaksanakan
kegiatan keperawatan
2) Melaksanakan kegiatan keperawatan dalam menggunakan
pendekatan ilmiah.
3) Berperan sebagai pembaru dalam setiap kegiatan keperawatan
pada berbagai tatanan pelayanan keperawatan.
4) Mengikuti perkembangan IPTEK secara terus- menerus
melalui kegiatan yang menunjang.
5) Mengembangkan IPTEK keperawatan yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat dan perkembangan ilmu.
6) Berperan aktif dalam setiap kegiatan ilmiah yang relevan
dengan keperawatan.
b. Melaksanakan kegiatan penelitian dalam rangka pengembangan
ilmu keperawatan medikal bedah dengan cara :
1) Mengidentifikasi masalah kesehatan dengan menganlisis,
menyintesis informasi yang relevan dari berbagai sumber dan
memerhatikan perspektif lintas budaya.
2) Merencanakan dan melaksanakan penelitian dalam bidang
keperawatan keperawatan medikal bedah.
4
3) Menerapkan prinsip dan tekhnik penalaran yang tepat dalam
berpikir secara logis, kritis, dan mandiri.
4) Berfungsi sebagai anggota masyarakat yang kreatif, produktif,
terbuka untuk menerima perubahan, dan berorientasi pada masa
depan dengan cara:
a) Menggali dan mengembangkan potensi yang ada pada
dirinya untuk membantu menyelesaikan masalah
masyarakat yang terkait dengan keperawatan medikal
bedah.
b) Membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dengan memanfaatkan dan mengelola sumber yang tersedia.
Di dalam KMB terdapat area-area spesialisasi :
1. Keperawatan Kardiovaskuler
2. Keperawatan Gawat Darurat
3. Keperawatan Ginekologi
4. Keperawatan Pengendalian Infeksi (Infection Control Nursing)
5. Spesialisasi lain
5
4. Perawat medikal bedah tidak hanya fokus pada masalah komponen
fisiologis, tapi juga psikologis, sosial, budaya, dan spiritual.3
6
khususnya aspek Kesehatan yang berhubungan dengan infeksi, kurang gizi
dan kurangnya pemukiman sehat bagi penduduk. Adanya peningkatan
umur harapan hidup juga menimbulkan masalah kesehatan yang berkaitan
dengan kelompok lanjut usia dan penyakit degenerative.
Masyarakat yang mengarah pada pola modern, terjadi peningkatan
kesempatan untuk meningkatkan pendidikan yang lebih tinggi, pendapatan
meningkat dan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan menjadikan
masyarakat menjadi lebih kritis. Masyarakat menghendaki pelayanan yang
bermutu yang diberikan dengan tenaga kesehatan yang professional.
Keadaan ini memberikan implikasi bahwa tenaga kesehatan khususnya
keperawatan dapat memenuhi standar global internasional dalam
memberikan pelayanan keperawatan, memiliki kemampuan professional,
kemampuan intelektual dan teknik serta peka terhadap aspek sosial budaya,
memiliki wawasan yang luas dan menguasau perkembangan Iptek.
Ironisnya, upaya untuk mewujudkan perawat yang professional di
Indonesia belum bisa dipenuhi, karena masih banyak faktor yang dapat
menyebabkan masih rendahnya peran perawat professional.
Beberapa tren keperawatan medikal bedah di Indonesia dalam
berbagai bidang yang meliputi:
1. Telenursing
Dampak adanya Covid-19 Pandemi menyebabkan penggunaan
secara digital meningkat pesat. Tidak luput bidang kesehatan
khususnya keperawatan yang juga memberikan pelayanan keperawatan
secara online. Telenursing sudah menjadi tren keperawatan medical
bedah sebelum Pandemi Covid-19 muncul, tetapi setelah pandemic
muncul, telenursing semakin kuat untuk dijadikan suatu pelayanan
keperawatan yang efektif. Telenursing didefinisikan sebagai aktivitas
keperawatan yang diberikan melalui TIK dan telekomunikasi.
Telenursing menilai orang dari jarak jauh dan memberikan informasi
yang tepat, konsultasi Kesehatan, Pendidikan Kesehatan, dan
bimbingan melalui telekomunikasi empatik. Dengan munculnya
7
Pandemic Covid-19, telenursing sekarang tersebar luas di banyak
negara.
Dalam beberapa kasus, telenursing diberikan berdasarkan
telemonitoring dari keadaan fisik dan mental orang-orang di
pengaturan perawatan di rumah untuk membuat penilaian yang lebih
akurat. Telenursing dengan telemonitoring, efektif dalam mengurangi
jumlah kunjungan rawat jalan dan ruang gawat darurat, mempersingkat
masa tinggal di rumah sakit, meningkatkan kualitas hidup terkait
kesehatan dan menurunkan biaya perawatan kesehatan. Selain itu,
dengan perkembangan Internet of Things (IoT), robotika dan Artificial
Intelligence (AI) telah membuat kemajuan pesat dalam pemantauan
berkelanjutan terhadap orang yang tinggal di rumah. Jika
diperbolehkan untuk memilih antara perawatan tatap muka dan
telenursing, akan menjadi lebih baik untuk memberikan perawatan
kesehatan yang memuaskan bagi pasien dan penyedia layanan
kesehatan.
8
VCO dapat meningkatkan pembentukan pembuluh darah baru pada
luka. Aliran nutrisi dan oksigen yang baik dapat mempercepat
penyembuhan luka.
9
komplementer menjadi intervensi keperawatan karena filosofi holistik
yaitu adanya harmoni dalam diri dan promosi kesehatan yang ada
dalam terapi komplementer. Perawat yang berperan sebagai konsultan
dapat membantu klien memilih sesuai dengan batas kemampuan dan
kebutuhan klien.
10
E. Issue Keperawatan Medikal Bedah
Issue adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat diperkirakan
terjadi atau tidak terjadi pada masa mendatang. Atau issue adalah sesuatu
yang sedang dibicarakan oleh banyak orang namun belum jelas fakta atau
buktinya. Beberapa issue keperawatan medical bedah yang ada di
Indonesia yaitu:
1. Dokumentasi Keperawatan
Belum adanya dokumentasi keperawatan yang baku di Indonesia.
Dokumentasi keperawatan institusi rumah sakit menggunakan model
atau versi yang berbeda-beda. Namun, dengan berkembangnya
Organisasi Profesi Keperawatan dalam hal ini PPNI, mulai membantu
dalam keseragaman dalam pembuatan asuhan keperawatan, meskipun
masih ada di beberapa daerah belum menggunakan Standar Diagnosa
Keperawatan Indonesia.
2. Lulusan D3 Keperawatan
Lulusan D3 Keperawatan lebih banyak terserap di Rumah Sakit
pemerintah dibandingkan dengan S1 Keperawatan. Hal ini dapat
dilihat dari penerimaan tenaga kesehatan keperawatan di Rumah Sakit
Pemerintah atau formasi dalam penerimaan tenaga perawat, dengan
alasan tidak kuat menggaji lulusan S1 Keperawatan. Dengan adanya
level KKNI yang membatasi dalam memberikan pengetahuan dan
ketrampilan saat menjalani pendidikan, hal ini akan mempengaruhi
kualitas layanan asuhan keperawatan.
3. Pengaturan sistem tenaga Kesehatan
Sistem tenaga Kesehatan di Indonesia saat ini belum tertata
dengan baik. Pemerintah belum berfokus dalam memberikan
keseimbangan hak dan kewajiban antar profesi kesehatan. Berdasarkan
data WHO (2019), rasio perawat di Indonesia berada di level
10:10.000. Rasio ini sangatlah rendah, padahal setiap tahun pasokan
perawat baru dengan pertumbuhan 100.000 per tahun. Situasi ini
sebenarnya Indonesia tidak kekurangan pasokan tenaga perawat.
11
Selain itu, masih banyak tenaga perawat yang saat ini masih berstatus
tenaga sukarela ataupun honorer.4
4
Oleh Kheniva Diah Anggita, Isrofah, Putu Intan Daryaswanti, Masroni, Suratmi, Isni Lailatul Maghfiroh, Nur
Hidayati, Diah Eko Martini, Ilkafah, Hanifah, Afni Yan Syah, "Keperawatan Medikal Bedah", ( Jambi : PT.
Sonpedia Publishing Indonesia), 2023, hlm.32-40.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa Trend
merupakan hal yang sangat mendasar dalam berbagai pendekatan analisa
sedangkan Issue merupakan sesuatu yang sedang dibicarakan oleh banyak
orang namun masih belum jelas faktanya atau buktinya. Beberapa tren
keperawatan medikal bedah di Indonesia dalam berbagai bidang yang
meliputi: Telenursing, Prinsip Moisture Balance dalam perawatan luka,
Keperawatan Komplementer dalam perawatan pasien, Hospice Home Care.
Adapun issue keperawatan medical bedah yang ada di Indonesia yaitu:
Dokumentasi Keperawatan, Lulusan D3 Keperawatan, Pengaturan sistem
tenaga Kesehatan.
B. Saran
Seluruh perawat agar meningkatkan pemahamannya terhadap
berbagai trend dan isu keperawatan medikal bedah di Indonesia sehingga
dapat dikembangkan dalam tatanan layanan keperawatan. Diharapkan agar
perawat bisa menindaklanjuti trend dan isu tersebut melalui kegiatan riset
sebagai dasar untuk pengembangan Evidence Based Nursing Practice di
Lingkungan Rumah Sakit dalam Lingkup Keperawatan Medikal Bedah
13
DAFTAR PUSTAKA
14