Presntasi Proposal Skripsi Sri Bulan Suci
Presntasi Proposal Skripsi Sri Bulan Suci
Presntasi Proposal Skripsi Sri Bulan Suci
PROPOSAL PENELITIAN
Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Pendidikan (S.
Pd.) pada Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Jurusan Tarbiyah dan
Keguruan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN ) MAJENE.
Oleh
10156117086
STAIN MAJENE
2021
KATA PENGANTAR
الر حيم
ّ الر حمن
ّ بسم اهلل
Assalamu’Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT., yang telah melimpahkan
rahmat, nikmat dan petunjuk-Nya sehingga Proposal Penelitian dengan judul :
Studi komparasi hasil belajar Siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak Antara
yang tinggal di pondok dan di luar pondok siswa kelas VIII Mts Awaluddin Kuo
Mamuju Tengah dapat diselesaikan.
Adapun proposal ini dibuat dengan tujuan dan pemanfaatnnya ini telah saya
usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak,
sehingga dapat memperlancar proposal ini. Pada kesempatan kali ini, peneliti
ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak-pihak yang telah
membantu atau dukungan moril dan materiil sehingga proposal penelitian ini
dapat selesai dengan baik. Hal ini ucapan terima kasih ditujukan kepada :
1. Ibu Prof. Dr. Wasilah, S.T., M.T selaku pimpinan Sekolah Tinggi Agama
Islam Negeri Majene;
2. Dr. H. M. Nafis Djuwaeni, MA,. selaku ketua Sekolah Tinggi Agama Islam
Negeri Majene periode 2017-2020;
3. Bapak Dr. Muliadi, S.Ag., M.Sos.I. selaku wakil ketua I dalam bidang
akademik dan kelembagaan di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Majene;
4. Bapak Dr. Suddin Bani, M. Ag., wakil ketua II dalam bidang administrasi
umum, perencanaan, dan keuangan di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
Majene dan selaku penguji pertama dalam pelaksanan seminar proposal;
5. Bapak Dr. Anwar Sadat, S.Ag., M.Ag,. selaku wakil ketua III dalam
kemahasiswaan dan kerjasama di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
Majene
6. Bapak Dr. Hamzah S. Fathani, S.Ag., M.Th.I., selaku ketua Jurusan Tarbiyah
Dan Keguruan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Majene;
i
7. Ibu Usri, M.Pd selaku ketua prodi pendidikan agama Islam Sekolah Tinggi
Agama Islam;
8. Bapak Muhammad Saddang, S.Si. M. Pd., selaku Penguji II;
9. Ibu Zulfianah Sunusi, M.Pd selaku Dosen Pembimbing I dalam proses
pembuatan penyusunan proposal penelitian, atas bimbingan, saran dan
motivasi yang diberikan;
10. Bapak Burhanuddin, S.Pd.,M.Pd. selaku Dosen Pembimbing II dalam
penyusunan proposal penelitian atas bimbingan, saran, dan motivasi yang
diberikan;
11. Seluruh dosen-dosen dan civitas akademik Sekolah Tinggi Agama Islam
Negeri Majene;
12. Terimah kasih kepada kedua Orang tua saya yang telah mendoakan saya, dan
mendorong saya lebih semangat dalam mengerjakan proposal ini.
13. saudara-saudara kami atas doa bimbingan dan kasih sayang yang selalu
tercurah selama ini;
Namun tidak lepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasa maupun segi lainnya. Oleh karena itu
dengan lapang dada dan tangan terbuka saya membuka selebar-lebarnya bagi
pembaca yang ingin memberikan saran serta kritik kepada saya sehingga saya
dapat memperbaiki proposal ini.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................5
C. Hipotesis........................................................................................................5
D. Definisi Operasional dan Ruang Lingkup Pembahasan...........................6
E. Kajian Pustaka..............................................................................................6
F. Tujuan Penelitian.........................................................................................8
G. Manfaat Penelitian.......................................................................................9
BAB II TINJAUAN TEORITIS..............................................................................9
A. Hasil Belajar.................................................................................................9
H. Akidah Akhlak............................................................................................15
I. Pondok Pesantren.......................................................................................18
J. Kerangka Pikir............................................................................................24
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................26
A. Jenis dan Lokasi Penelitian.......................................................................26
K. Pendekatan Penelitian................................................................................26
L. Populasi dan Sampel..................................................................................26
M. Metode Pengumpulan Data.......................................................................28
N. Instrumen Penelitian..................................................................................30
O. Validasi dan Realibilitas Instrumen.........................................................31
P. Teknik Pengolahan dan Analisis Data.....................................................32
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................37
LAMPIRAN-LAMPIRAN.....................................................................................41
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
setiap individu sampai kapan pun. Oleh karena itu, pendidikan tidak hanya
dilaksankan di dalam ruangan kelas saja akan tetapi bisa juga terlaksana di luar
sekolah.
yang cukup luas yaitu segala sesuatu yang berkaitan dengan pengembangan fisik,
1
Ali Miftakhu Rosyad dan Muhammad Anas Ma’arif, Paradigma Pendidikan Demokrasi
dan Pendidikan Islam dalam Menghadapi Tantangan Globalisasi di Indonesia, Jurnal Pendidikan
Islam, (Vol. 3,No. 2, tahun 2020), h. 76.
2
Depertemen Agama RI, Kendali Mutu Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Juli 2003
41.938 exp), h. 10.
3
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional 2003 (UU RI No. 20 Tahun 2003), Bab 1,
Pasal 1, Ayat 5
2
terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.4 Belajar diartikan sebagai aktivitas
yang menghasilkan perubahan pada diri individu yang belajar, baik yang aktual
Belajar adalah kegiatan dan perilaku siswa yang membingungkan, jadi belajar
hanya mampu dilakukan oleh siswa yang sebenarnya. Di manakah siswa menjadi
kemampuan yang dilakukan oleh siswa dengan usaha sungguh-sungguh. Hasil ini
yang memilik pengembangan aspek akhlak, dengan akhlak tersebut muncul dari
iman yang tumbuh baik dalam hati. Tentu lembaga pendidikan islam tidak hanya
akan terpaku pada keilmuan yang itu-itu saja, tetapi lembaga berupaya agar
menyesuaikan dengan kemajuan zaman. Oleh karena itu, materi agama islam
fenomena nyata di masyarakat. Hal ini bertujuan agar para peserta didik mampu
4
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional 2003 (UU RI No. 20 Tahun 2003), Bab
XI, Pasal 39, Ayat 2
5
Noehi Nasution, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: 25 Juni 1998) h. 3
3
pengalaman anak didik mereka. Siswa yang kurang berhasil dalam hasil
belajarnya, guru akan bekerja sama dengan orang tua agar masalah yang dialami
anak didik bisa diatasi. Dengan hal ini orang tua akan meyadari bahwa kondisi
lingkungan sekitar itu dapat memperngaruhi hasil belajar atau bisa menghalangi
Hal ini sesuai dengan yang sedang dialami oleh siswa atau santri MTs di
Dimana santri-santri di pondok pesantren ini terbagi atas dua bagian, yaitu santri
mukim atau yang tinggal di asrama dan santri nonmukim atau yang tinggal di
tempat tinggal bagi santri yang berasal dari luar daerah atau yang memiliki tempat
tinggal cukup jauh. Dengan keberadaan asrama, maka orang tua santri tidak lagi
adanya program dan pembelajaran tambahan dari pihak pondok yang menjadi
tujuan penting dari pondok pesantren tersebut pasti membutuhkan waktu lain di
luar jam sekolah. Para santri yang tinggal di dalam asrama juga diharapkan bisa
lingkungan tempat tinggal. Perbedaan latar belakang tempat tinggal siswa akan
dapat berimbas pada perbedaan hasil belajar, terutama pada hasil belajar mata
pelajaran akidah akhlak. Siswa yang tinggal di asrama lebih tinggi hasil
belajarnya, karena siswa yang tinggal diasrama akan lebih paham mengenai
ustadz atau kiyai. Akan tetapi biasanya hal tersebut tidak selalu benar, karena
hasil belajar siswa yang tidak tinggal di asrama kadang memiliki nilai hasil belajar
tinggi, bahkan kadang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang tinggal di
asrama.
Oleh karena itu peneliti ingin meneliti terkait betapa pentingnya memilih latar
sangat penting memilih tempat atau lingkungan belajar yang baik, terutamanya di
tunjukkan kepada orang tua dalam memilihkan tempat tinggal bagi anak-anak
yang ingin menuntut ilmu, sehingga anak bisa lebih fokus dalam pelajaran.
yang menetap di pesantren dan santri yang menetap di rumah pada pelajaran fiqih
rumah orang tua. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh (Tria
dengan pondok pesantren pada mata pelajaran sejarah kebudayaan Islam di Man 2
Kuningan Jawa Barat. Dia mendapatkan kesimpulan bahwa tidak ada perbedaan
yang signifikan pada siswa tinggal di asrama maupun pondok pesantren pada
Studi komparasi hasil belajar siswa pada mata pelajaran akidah akhlak
antara siswa yang tinggal di pondok dan di luar pondok siswa kelas VIII
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah hasil belajar siswa pada mata pelajaran akidah akhlak kelas
2. Bagaimanakah hasil belajar siswa pada mata pelajaran akidah akhlak kelas
3. Adakah perbedaan hasil belajar siswa pada mata pelajaran akidah akhlak
kelas VIII di MTs Awaluddin Kuo antara siswa yang tinggal di asrama
C. Hipotesis
terhadap suatu masalah penelitian yang kebenarannya masih lemah sehingga harus
diuji secara empiris. Hipotesis berasal dari kata hupo dan thesa artinya sementara
kebenarannya dan tesis artinya pernyataan teori. Jadi hipotesis adalah pernyataan
Berdasarkan dari teori atau pendapat tersebut, maka rumusan hipotesis dalam
Ho : Tidak ada perbedaan hasil belajar siswa pada mata pelajaran akidah akhlak
antara siswa yang tinggal di pondok dan di luar pondok siswa kelas VIII di MTs
Ha : Ada perbedaan hasil belajar siswa pada mata pelajaran akidah akhlak antara
siswa tinggal di pondok dan di luar pondok siswa kelas VIII di MTs Awaluddin
6
Wawan Kurniawan dan Aat Agustini, Metodologi Penelitian Kesehatan dan
Keperawatan,( Jawa Barat : CV. Rumah Pustaka, 2021). h. 38.
6
Variable penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang di
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas variabel (Y) dan
variabel (X). Yang menjadi variable terpengaruh adalah hasil belajar siswa yang
tinggal di pondok sedangkan variabel pengaruh adalah hasil belajar yang tinggal
di luar pondok pesantren. Adapun indikator variabel dalam penelitian ini adalah:
1. Nilai hasil belajar siswa pada cacatan penilaian khusus yang dikeluarkan
oleh guru.
3. Siswa yang tinggal di luar pondok, yaitu siswa yang tinggal di rumah
asrama.
E. Kajian Pustaka
1. Skripsi Suci Firidianti (2017), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
pesantren dan santri yang menetap di rumah pada mata pelajaran fiqih di
7
Lira Agusinta, Pengantar Metode Penelitian Manajemen, ( Surabaya, CV. Jakad Media
Publishing, 2020) h. 57.
7
hasil belajar bidang studi fiqih antara siswa yang menetap di pesantren dan
yang tinggal di asrama dan luar asrama smp boarding school putra
diteliti tentang adakah perbedaan prestasi belajar Bahasa Arab Siswa yang
tinggal di asrama dan luar asrama SMP Boanding School Putra Harapan
arab siswa yang tinggal diasrama dan diluar asrama di SMP Boarding
School Putra Harapan. Persamaan antara skirpsi ini dengan penelitian yang
penelitian yaitu siswa yang tinggal di asrama dan luar asrama. Sedangkan
hasil belajar mata pelajaran fikih antara siswa berasrama dengan non
yang signifikan antara siswa dan tinggal di asrama dengan siswa yang
tinggal di luar asrama yang dinyatakan dengan hasil perhitungan (0, 15) <
faktor yang berasal dari dalam siswa seperti faktor minat, bakat,
bahwa ada suatu persamaan dan perbedaan dengan skripsi yang akan penulis teliti.
yang berada di antara dua tempat. Dengan ini peneliti meneliti hasil belajar siswa
antara siswa di asrama dengan hasil belajar siswa yang tinggal di asrama.
yaitu tempat dan mata pelajaran yang akan diteliti. Pelajaran terebut yaitu mata
pelajaran akidah akhlak. Dari pelajaran tersebut yang di ambil yaitu nilai hasil
belajar siswa.
F. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah tersebut, maka yang menjadi tujuan dari
penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran akidah akhlak kelas
2. Mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran akidah akhlak kelas
G. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Dalam penelitian ini diharapkan dapat dijadikan dasar bagi orang tua siswa
bahwa memilih tempat tinggal yang baik akan dapat meningkatkan hasil
belajar anak. Sekolah juga dapat menjadikan landasan untuk membuat inovasi
2. Manfaat praktik
atau siswa yang tidak tinggal di asrama. Terutama pada mata pelajaran akidah
akhlak.
b. Bagi guru penelitian ini bisa memberikan pengajaran dengan banyak inovasi.
Agar dalam kegiatan pelajaran aqidah akhlak lebih diminati peserta didik,
terutama pada mata pelajaran akidah akhlak tanpa harus melihat status
TINJAUAN TEORITIS
A. Hasil Belajar
Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yaitu hasil dan
belajar. Hasil berarti sesuatu yang diadakan (dibuat dijadikan) oleh suatu
melalui proses.8
Hasil belajar merupakan tujuan akhir setelah proses kegiatan belajar atau
tindak lanjut atau cara untuk mengukur tingkat penguasaan siswa. 9 Jadi, hasil
belajar merupakan prestasi yang diraih oleh setiap siswa dalam proses
kegiatan belajar.
Hasil belajar atau bentuk perubahan tingkah laku yang diharapkan itu
meliputi tiga aspek, yaitu aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotor,
namun sudah sejak lama orang pada umumnya sangat mengutamakan aspek
8
Muh. Yusuf Mappeasse, Pengaruh Cara dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar
Programmable Logic Controller (PLC) Siswa Kelas III Jurusan Listrik SMK Negeri 5 Makassar,
Jurnal MEDTEK, (Vol. 1, No. 2, Oktober 2009)
9
Sarifah Rukhoiyah dan M. Zaimuddin W. As’ad, Studi Perbandingan Hasil Belajar
Fiqih antara siswa yang tinggal di Pondok dengan yang luar Pondok, Jurnal Pendidikan Islam
( Vol. 4, No. 1 Juni 2020) h. 79-80.
10
Faktor internal yaitu faktor yang ada dalam diri setiap siswa yang belajar
1) Aspek fisiologis
belajar seseorang. Orang yang dalam keadaan segar jasmaninya akan berlainan
belajarnya dari orang yang dalam keadaan cacat tubuh. Hal ini kondisi panca
sebagaian besar yang dipelajari oleh manusia dengan belajar langsung dengan
2) Aspek psikologi
Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada hal atau suatu
(kecenderungan hati) kepada sesuatu untuk belajar seperti belajar sholat, belajar
menulis huruf Arab, atau belajar membaca Al-Qur’an. Minat pada anak sering
b) Kecerdasaan
Kecerdasan menurut Steven J. Gould dari Harvard adalah kapasitas mental umum
dari pengalaman, dan dapat diukur dengan tes IQ yang tidak dipengaruhi oleh
budaya dan genetik yang berperan besar. Secara tertahap IQ distabilkan selama
c) Bakat
terhadap proses hasil belajar seseorang. Hampir tidak ada orang yang membantah,
bahwa belajar pada bidang yang sesuai dengan bakat memperbesar kemungkinan
berhasilnya usaha itu. Jadi bakat merupakan kemampuan seseorang yang tidak
dimiliki oleh orang lain. Misalnya seseorang mempunyai bakat mengetik, maka ia
dapat mengetik dengan lancar dan cepat dibandingkan dengan orang yang kurang
۸٤ . قُ ْل ُكلٌّ َي ْع َم ُل َعلَى َشا كِلَثِ ِه َفَر بُّ ُك ْم أ َْعلَ ُم مِب َ ْن ُه َو أ َُه َدى َسبِْياًل.
Artinya: “ Tiap-Tiap orang berbuat menurut keadaanya masing-masing.”
Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalanNya. (Q. S Al
Isra’/17: 84)
10
Kadek Suarca, Soetjiningsih, IGA, dan Endah Ardjana, Kecerdasaan Majemuk pada
anak, sari Pediantri, (Vol. 7, No. 2, September 2005 ) h. 86.
11
Indah Ayu Anggraini, Wahyuni Desti Utami, dan Salsa Bila Rahma, Mengidentifikasi
Minat Bakat Siswa Sejak Usia Dini di SD Adiwiyata, Jurnal Keislaman dan Ilmu Pendidikan,(Vo.
2, No. 1, Januari 2020) h. 162.
12
“syaakilah” itu ? “Syakl” dalam bahasa arab artinya bentuk. Setiap orang
lain. Dan setiap orang harus berusaha mencari tahu, bagaimana kepribadian
Jadi kata syaakilah dalam Al- Qur’an yaitu bakat yang merujuk pada
d) Motivasi
Motivasi merupakan salah satu aspek dinamis yang sangat penting. Karena
sering terjadi siswa yang kurang berprestasi bukan disebabkan oleh kemampuan
yang kurang, akan tetapi dikarenakan tidak adanya motivasi untuk belajar
seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai prestasi tertentu sesuai dengan
12
Kementrian agama, Qur’an kemenag dan terjemahan bahasa mandar, Jakarta: 2019
13
https://medium,com/kajian/kang-firman-talent-mapping-59e79ce70d0b(diakses pada 4
februari 2020, pukul 23.01
14
Siti Suprihatin, Upaya Guru dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa,Jurnal
Pendidikan Ekonomi Um Metro,(Vol. 03 No. 1 Tahun 2015) h. 74.
13
lingkungan masyarakat.
1) Lingkungan keluarga
dan anak-anak yang memiliki hubungan sedarah. Dalam hal ini seorang ibu
pendidikan sosial. Karena keluarga itu tempat pendidikan yang sempurna sifat
yang utuh, tidak saja bagi kanak-kanak tapi juga bagi para remaja. 15 Jadi,
pertama kali, dalam keluarga pula anak pertama kali mengenal nilai dan norma
dalam hidupnya.16
2) Lingkungan sekolah
sarana dan prasarana belajar yang ada, sumber-sumber belajar, media belajar
Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas 6 SDN Limbangan, Jurnal Ilmiah Indonesia, ( Vol. 1, No.
4 Desember tahun 2016 ) h. 43.
14
lingkungan sekolah. Pada lingkungan ini memiliki nuansa ilmu agama islam.
islam dalam kehidupan sehari-hari yang dibentuk oleh para kiyai dan ustadz
sebagai orang tua siswa. Siswa yang belajar di pondok pesantren disebut
dengan santri. Santri dalam pondok pesantren dibagi menjadi dua bagian yaitu
santri yang tinggal di pondok dan santri yang di luar pondok. Hal ini yang
pelajaran tambahan seusai kegiatan sekolah yang biasa disebut dengan diniyah.
17
Sri Wahyuningsih dan M. Djazari, Pengaruh Lingkungan Sekolah dan Kebiasaan
Belajar Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 SRANDAKAN,
Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia, h. 142.
18
Umar Tirtarahardjra dan L. La Sulo, Pengantar Pendidikan,….. h. 174-175.
15
B. Akidah Akhlak
Akhlak berasal dari Bahasa Arab, yaitu bentuk jamak dari kata khuluqun
yang artinya tabiat, budi perketi, al-‘aadat yang artinya kebiasaan, al-
murruu’ah yang artinya peradaban yang baik, dan ad-din yang berarti agama.
Akhlak merupakan sifat yang tertanam dalam jiwa seseorang yang berakibat
Akhlak dapat juga diartikan sebagai perangai yang menetap pada diri seseorang
jiwa seorang muslim, maka tertanamlah dalam jiwanya rasa bahwa Allah
sajalah yang paling berkuasa, segala wujud yang ada ini hanyalah makhluk
belaka.22
19
Sulaiman Saat, Faktor-faktor Determinan Dalam Pendidikan, jurnal Al-Ta’dib, ( Vol.
8, No. 2, Juli-Desember, tahun 2015) h. 15.
20
Dedi Wahyudi, Pengantar Aqidah Akhlak dan Pembelajaranya, (Yogyakarta: 2017) h.
2.
21
Dedi Wahyudi, Pengantar Aqidah Akhlak dan Pembelajaranya, …..h. 3.
22
Fitri Fatimatuzahroh, Lilis Nurteti, dan S. Koswara, Upaya Meninggakatkan Hasil
Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak Melalui Metode Lectures Vary, Jurnal
Penelitian Pendidikn Isla, (Vol. 7, No. 1, 2019), h. 38.
16
aturan atau norma perilaku yang mengatur hubungan antar sesama manusia
tetapi juga norma yang mengatur hubungan antara manusia dengan Allah SWT
berikut:
اج ِة اِىَل ِ ِ ِِ
َ ص ُد ُر ااْل نْف َعا ُل ب ُس ٍر م ْن َغرْيِ َح
ِ ِ الن ْف
ْ َس َراس َخةٌ َعْن َها ت َّ اَخْلُلُ ُق َعبَا َع ْن َهْيئَ ٍة ىِف
فِ ْك ٍر َو ُر ْؤيٍَة.
“Akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah
dan pertimbangan.
Akhlak diartikan sebagai situasi jiwa yang mengajak pada perbuatan yang
dilakukan secara spontan, tanpa harus berpikir atau pertimbangan yang matang
nilai-nilai akhlak, atau bahkan secara umum, al-qur’an itu sendiri adalah
akhlak, dalam arti pakaian, cara kita hidup, berpikir dan berbuat serta
kedua orang tua, kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin. Dan
23
Hadi Yasin, Ayat-ayat akhlak dalam Al-Qur’an (membangun menuju kemulian
peradaban), Jurnal Pendidikan Islam, ( Vol. 2, No. 2, 2019), h. 2.
17
Israil (iyamo): “Da mie’ passomba sangadinna Puang Allah Taala, anna
nanaeke beong, anna to kasi-asi, anna pappauo mie’ pau mapia lao di rupa
hidup siswa, baik perkataan maupun amal perbuatan, dalam berbagai aspek
a. Pembentukan keyakinan atau keimanan yang benar dan kokoh pada diri siswa
dan qadar, yang kemudian diwujudkan dalam bentuk sikap dan perbuatan
(rukun iman), serta mana akhlak yang baik dan yang buruk terhadap diri
sendiri, orang lain, dan alam lingkungan yang bersifat pelestarian alam,
kemauan yang kuat dari siswa untuk mewujudkannya dalam sikap dan
3) Kemauan yang kuat (memotivasi iman) dari siswa untuk membiasakan diri
bernegara.
tercela.24
C. Pondok Pesantren
24
Rh Azizah, Impelementasi Pembelajaraan Akidah Akhlak Dalam Membentuk Akhlakul
Karimah Siswa Kelas X di MAN 2 Tulungangung, ( Skripsi, Fakultar Pendidikan Agama Islam
Negeri Insitut Agama Islam Negeri Tulungangung,Tulungangung 2016) h. 20-21.
19
tiga unsur, yaitu Kiyai/Ustadz yang mendidik serta mengajar, masjid dan
pondok atau asrama25
Pondok pesantren adalah tempat mengali ilmu pendidikan islam yang
diajarkan oleh kiyai dan ustadz di tempat-tempat yang ada di pondok seperti
masjid, asrama dan ruangan kelas.
Kamus Besar Bahasa Indonesia menyebutkan “pondok” dan “pesantren”
dengan pengertian yang sama, yaitu “ asrama dan tempat murid-murid belajar
mengaji.” pendeknya kedua sebutan tersebut mengandung lembaga
pendidikan Islam yang di dalamnya terdapat unsur- unsur “ Kiai” (pemiliki
sekaligus guru), “santri” (murid), “Masjid dan Musollah” (tempat belajar ),
“asrama” (penginapan santri), dan kitab-kitab klasik Islam (bahan
pembelajran).26
2. Elemen-elemen pesantren
25
Rh Azizah, Impelementasi Pembelajaraan Akidah Akhlak Dalam Membentuk Akhlakul
Karimah Siswa Kelas X di MAN 2 Tulungangung, ……h.111-112.
26
Suci Firidianti, Studi Komparasi Hasil Belajar Siswa yang Menetap di Pesantren dan
Satri yang Menetap di Rumah pada Mata Pelajaran FIQIH di Mts Inayatullah Gasing Laut”,
( Skripsi, Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah
Palembang, Palembang 2017) h. 47.
20
kedua kelompok ini dipisahkan oleh rumah kediaman kiyai, atau ustadz, masjid
dan tempat ruang belajar.27
b. Masjid
Dalam struktur pesantren, masjid merupakan unsur dasar yang harus di miliki
pesantren, karena ia merupakan tempat umum yang ideal untuk mendidik dan
melatih para santri, khususnya dalam mengerjakan tata cara ibadah, pengajaran
pesantren.28
c. Kiyai
Kiyai merupakan elemen yang paling esensial dari suatu pesantren dan
merupakan pendiri pondok pesantren maka sudah wajarnya jika pondok pesantren
karena itu kiyai dan pesantren merupakan dua sisi yang selalu berjalan bersama.
Menurut Saiful Akhyar Lubis, Kiyai adalah tokoh sentral dalam suatu pondok
karisma sang kiyai. Oleh karena itu, tidak jarang terjadi, apabila sang kyai pada
salah satu pondok pesantren wafat, maka pamor pondok pesantren tersebut
menurun karena kiyai yang menggantikannya tidak terkenal kiyai yang telah
wafat itu.29
27
Mansur Alam, “ Model Modern Sebagai Alternatif Pendidikan Masa Kini dan
Mendatang” (All Right Reserved, Jakarta : 2011) h. 6- 7.
28
Mansur Alam, “ Model Modern Sebagai Alternatif Pendidikan Masa Kini dan
Mendatang” …...h.7.
29
Khoirul murti ulfiyah, Pengaruh Pondok Pesantren Asrama Penguruan Islam
Tegalrejo Magelang Jawa Tengah,( Skripsi, Ushuluddin Adab Dan Humaniora Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Salatiga, 2021) h. 45.
21
Jumlah santri dalam sebuah pesantren biasanya dijadikan tolok ukur atas
semakin maju. Santri ada dua macam, yaitu santri mukim dan santri kalong. Santri
mukim adalah santri yang selama menuntut ilmu tinggal di dalam pondok yang
disediakan pesantren. Sedangkan santri kalong adalah santri yang tinggal di luar
lingkungan pesantren, baik dirumah sendiri maupun di rumah-rumah penduduk di
sekitar lokasi pesantren. Secara umum pengertian santri adalah pemuda yang
pesat. Santri yang berhasil meraih sebuah prestasi sama halnya dengan mengukir
30
Mansur Alam, Model Modern Sebagai Alternatif Pendidikan Masa Kini Dan
Mendatang, …..h. 9.
31
Mansur Alam, Model Modern Sebagai Alternatif Pendidikan Masa Kini Dan
Mendatang,…..h. 9-10.
32
Fathur Rohman, Pembelajaran fiqih berbasis masalah melalui kegiatan musyawah di
pondok pesantren al-anwar sarang rembang,Jurnal Pendidian Agama, (Vol 8 No. II 2017), h. 189-
190.
22
sejarah penting dalan kehidupan. Kemudian prestasi itu akan menjadi cacatan
pesantren memiliki sarana fisik yang minimal terdiri dari sarana dasar yaitu
masjid atau pendopo sebagai pusat kegiatan, rumah tempat tinggal kiyai dan
sekolah.
biasanya lebih baik dari yang tinggal di rumah. 34 Dalam lingkungan pondok
pesantren banyak kegiatan yang bersifat keagamaan yang bersumber dari Al-
Qur’an, buku dan beberapa kitab-kitab klasik, seperti antara lain: tauhid, tafsir,
hadits, fiqh, ushul fiqh, tasawuf, bahasa Arab, mantiq dan akhlak.
dari tinggal yang mudah sampai pada tingkat ilmu yang membahas masalah
kitab. sehingga terdapat bentuk tingkat awal, tingkat menengah dan tingkat
lanjut. Sebelum masuk dalam pembelajaran kitab, siswa lebih dulu diajarkan
berkembang dalam mata pelajaran yang lain. Adapun sumber materi pelajaran
yang diajarkan cukup berbeda dengan sekolah lainnya karena dalam pondok
pesantren diajarkan kitab klasik yang bisa disebut dengan “kitab kuning” yang
33
Tantomi Simamora, “Santri Milenial. Cerdas, Berprestasi dan Berkarakter”,
(Quepedia, 2020) h. 25 & 28.
34
Umar Sidiq, Pengembangan Standarisasi Pondok Pesantren, Jurnal Pendidikan Islam,
(Vol. 7, No. 1, tahun 2013), h. 72.
23
sejak dahulu sudah di ajarkan oleh para ulama. Kitab kuning tersebut memiliki
pengetahuan tetnag ilmu pendidikan agama islam, bahasa arab dan lainnya.
informal, non formal maupun formal. Hal ini Yang dimaksud dengan segi
hadits, bahasa arab, hafalan al-qur’an, fiqih dan ilmu keIslaman yang langsung
dilakukan dengan latihan kultum tiap individu saat sebelum masuk dalam
ruangan kelas dan dilaksanakan pada pagi hari, pengajian setiap malam-malam
selesai. Sebagian besar mereka adalah orang- orang yang memiliki tempat
tinggal yang cukup jauh dari tempat mereka belajar. Namun ada pula yang
tinggal tidak begitu jauh namun ingin mengikuti segala program yang hanya
asrama. Semua siswa yang tinggal di pondok atau biasa disebut asrama
memiliki aturan tersendiri yang dibuat oleh Kiyai. Mereka juga diberikan
dan pelatihan tambahan ini tidak lain adalah sebagai salah satu upaya
35
Srijatun, Implementasi Model Pendidikan Pondok Pesantren di Panti Asuhan Puteri
Aisyiyah Slawi Kabupaten Tegal, Jurnal Pendidikan Islam, (Vol. 10, No. 1, tahun 2016), h. 122.
24
Siswa yang tinggal di luar pondok adalah siswa yang tinggal di rumah
asrama ataupun Pondok. Namun tidak ada larangan bagi mereka yang ingin
D. Kerangka Pikir
Hasil belajar siswa merupakan prestasi yang dicapai siswa dalam proses
tingkah laku seseorang. Adapun faktor- faktor yang mempengaruhi hasil belajar
yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Akidah akhlak merupakan poros atau
inti kemanakah tujuan hidup manusia. Apabila akidah akhlaknya bagus maka
sejahtera dan damailah lahir dan batinnya. Begitupun sebaliknya jika akidah
akhlak buruk tentu akan rusak lahir dan batinnya, oleh karena itu akidah dan
akhlak merupakan salah satu kunci jatuh bangunnya peradaban suatu bangsa.
Tempat tinggal yang kondusif dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata
pelajaran akidah akhlak. Begitu pula dengan maksud pengadaan sebuah asrama,
yang diharapkan mampu memberikan lingkungan yang lebih baik bagi para
berkelompok. Para siswa yang setiap saat mendapatkan pelajaran tambahan setiap
selesai melaksanakan sholat dengan hal ini akhlak siswa akan lebih baik dari yang
tinggal di rumah.
Berbeda dengan siswa yang tinggal di luar asrama, yang dalam kesehariannya
sibuk mengerjakan pekerjaan rumah dan tidak memiliki waktu luang untuk
belajar. Sehingga tidak jarang saat soal ujian yang membahas tentang akidah
akhlak mereka tidak bisa menjawab dengan benar. Akan tetapi siswa yang tinggal
25
di rumah terlihat lebih banyak bertanya di kelas, apalagi jika materi yang belum
belajar siswa dengan tingkat yang berbeda, atau salah satu tempat tinggal bisa
memberikan pengaruh hasil belajar yang lebih baik tanpa dibarengi dengan minat
dan luar asrama sama-sama memiliki pengaruh untuk meningkatkan hasil belajar.
dapat memberikan respon yang baik guna meningkatkan hasil belajar siswa.
Hasil Belajar
Akidah Akhlak
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Jenis penelitian
lapangan field research yaitu sebuah penelitian yang dilakukan dengan turun
penelitian ini, maka peneliti akan mencari informasi terkait dengan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran akidah akhlak pada siswa yang tinggal di
2. Lokasi penelitian
Kuo yang beralamat di Jl. Santri no. 1 Desa Kuo Kecematan Pangale,
B. Pendekatan Penelitian
membandingkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran aqidah akhlak antara
1. Populasi
Populasi adalah wilayah geniralisasi yang terdiri atas : obyek/ subjek yang
penelitian ini adalah seluruh kelas VIII A, VIII B, dan VIII C Mts Awaluddin
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi.37 Jika dalam situasi tertentu peneliti
mendapati populasi yang besar, maka dalam hal ini peneliti tidak mungkin
Jumlah 18 18 36
36
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D), Bandung :Alfabeta,cv, 2018, h. 117.
37
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan
R&D), …, h. 118.
38
Riduwan, Belajar mudah Penelitian untuk Guru- Karyawan dan Peneliti Pemula,
(Bandung : Alfabeta, 2004) h. 62
28
belajar siswa antara yang tinggal di pondok dan luar pondok pesantren. Adapun
1. Metode dokumentasi
mencari data-data atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat
Dibandingkan dengan metode lain, maka metode ini tidak begitu sulit, dalam
artian apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap, belum berubah.
Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda hidup tetapi benda
mati.39
Dokumentasi ini guna untuk mengetahui hasil belajar santri yang menetap
santri.
b. Kondisi Mts Awaluddin Kuo seperti keadaan guru, keadaan murid, fasilitas-
c. Hasil belajar siswa belajar akidah akhlak yang terdapat dalam raport siswa
kelas VIII MTs Awaluddin Kuo, yaitu siswa yang tinggal di pondok
39
Umar Sidiq & Moh. Miftachul Choiri, Metode Penelitian Kualitatif Di Bidang
Pendidikan,( Ponogoro : CV. Nata Karya, 2019) h. 72.
29
2. Metode observasi
penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan. Apabila objek
kejadian yang ada di dalam sekitar), proses kerja dan penggunaan responden
kecil.40 Mengobservasikan dapat dilakukan melalui panca indra dalam hal ini
keadaan objek secara langsung serta keadaan wilayah, sarana dan prasarana di
3. Metode wawancara
akan menjadi responden adalah siswa yang tinggal di asrama dan siswa yang
tinggal di luar asrama, guru dan orang tua yang mencakup nilai hasil belajar
siswa
40
Riduwan, Belajar mudah Penelitian untuk Guru- Karyawan dan Peneliti Pemula,
(Bandung : Alfabeta, 2004) h. 76.
41
Mamik, Metodologi Kualitatif, (Taman Sidoarjo :Zifatama Publisher, 2015) h. 108-109.
30
E. Instrumen Penelitian
alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua alat yang digunakan
1. Dokumentasi yang digunakan untuk memcari tahu hasil belajar siswa yang
tinggal di pondok dan siswa yang tinggal di luar pondok dari nilai raport
dalam mata pelajaran Akidah akhlak selama satu semester, dan dokumen-
Awaluddin Kuo.
informasi yang ingin diketahui oleh peneliti yang mengcakup tentang mata
1. Validasi
42
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan
R&D), …, h. 148.
31
Validasi adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur tersebut benar-
instrumen. Adapun teknik korelasi yang biasa dipakai adalah teknik korelasi
pertanyaan itu significant, maka dapat dilihat pada tabel nilai product moment
tidak valid harus dibuang atau tidak dipakai sebagai instrument pertanyaan.
Rumus :
r xy= N ¿ ¿
Keterangan:
2. Reliabilitas
43
Juliansyah Noor, Metodologi penelitian skripsi, tesis,disertasi dan karya ilmiah,…….
h. 132
32
pengukur itu menunjukkan hasil yang sama, dalam kondisi yang sama.44
Rumus:
r 11= (
k ∑ σi 2
k−1 ). 1- σ t2
Keterangan :
r 11= Realibilitas Instrumen.
σ t = Varians total
2
dari seluruh responden atau sumber data terkumpul. Setelah semua data yang
Sehingga mengandung arti dan dapat diambil kesimpulan dari penelitian yang
dilakukan. Berikut ini adalah langkah-langkah analisis data pada penelitian ini:
44
Juliansyah Noor, Metodologi penelitian skripsi, tesis,disertasi dan karya ilmiah,
……..,h. 132
33
Rumus:
x́=
∑x
n
Keterangan:
x́ = Rata-rata
∑x = Jumlah distribusi sampel
n = Jumlah data
b. Presentase.
Rumus :
F
P= × 100 %
N
Keterangan:
P = Presentase
F = Frekuensi
45
Leni Masnidar Nasution, Statistik Deskriptif, Jurnal Hikmah, (Vol. 14, No. 1, Januari-
Juni 2017), h. 49.
34
hasilnya akan digenerasikan atau kesimpulan untuk populasi dari asal sampel
itu diambil.46
pengujian homogenitas varian, uji normalitas data dan uji t. adapun rumus
dalam hasil belajar siswa pada mata pelajaran akidah akhlak kelas VIII di Mts
Awaluddin Kuo Antara siswa yang tinggal di pondok dan di luar pondok.
homogenitas varian.
berdistribusi normal dan tidak.47 untuk data dari penelitian komparatif dua sampel
dengan jenis data ordinal dapat digunakan teknik analisis data Kolmogorov
Smirnov. Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 (> 0,05) maka data
dinyatakan berdistribusi normal. Sedangkan jika nilai signifikansi lebih kecil dari
0.05 (< 0,05) maka data dinyatakan berdistribusi tidak normal. Hal-hal yang perlu
diperhatikan yaitu:
1) Hipotesis
46
Yeri Sutopo & Achmad Slamet, Statistika Inferensial, Yogyakarta
47
Izzah Imaniyah, Siswoyo, & Fauzi Bakri, Pengaruh Model Pembelajaran Learning
Cycle 7E Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa SMA, Jurnal Penelitian & Pengembangan
Pendidikan Fisika, (Vol. 1, No 1, Juni 2015) h. 21.
35
3) Statistik uji
L=mak|F T −F S|
x i− x́
Z=
SD
Keterangan:
c. Uji- t
belajar siswa pada mata pelajaran aqidah akhlak Kelas VIII di Mts Awaluddin
Kuo antara siswa yang tinggal di pondok dan siswa yang tidak tinggal di pondok
Jika n1= n2 dan varian homogeny ( σ12 = σ22) maka dapat digunakan rumus uji-
t baik untuk separated varian maupun pooled varian. Untuk menentukan nilai t
48
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D,
(Bandung : Alfabeta, 2015), h. 273.
36
x́1 −x́2
t=
s12 s 22
√ +
n1 n2
Keterangan :
x́ 1 = Rata-rata dari sampel 1
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, Indah Ayu. Wahyuni Desti Utami, dan Salsa Bila Rahma,
Tulungangung,Tulungangung 2016.
Alam, Mansur. “ Model Modern Sebagai Alternatif Pendidikan Masa Kini Dan
Depertemen Agama RI, Kendali Mutu Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Juli
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 1999.
Daradjat, Zakiah. dkk, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2004.
Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak Melalui
2019.
Palembang 2017.
https://medium,com/kajian/kang-firman-talent-mapping-59e79ce70d0b(diakses
Mappeasse, Muh. Yusuf pengaruh cara dan motivasi belajar terhadap hasil
2009.
November 2013.
Nasution, Leni Masnidar. Statistik Deskriptif, Jurnal Hikmah, Vol. 14, No. 1,
Januari-Juni 2017.
2020.
Belajar Fiqih Antara Siswa Yang Tinggal Di Pondok Dengan Yang Luar
Riduwan, Belajar mudah Penelitian untuk Guru- Karyawan dan Peneliti Pemula,
Quepedia, 2020.
Puteri Aisyiyah Slawi Kabupaten Tegal, Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 10,
Sidiq, Umar. & Moh. Miftachul Choiri, Metode Penelitian Kualitatif Di Bidang
2017.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1
PEDOMAN OBSERVASI
Nama sekolah :
Tanggal observasi :
Awaluddin Kuo
Awaluddin Kuo
42
Lampiran 2
PEDOMAN DOKUMENTASI
5. Data-data mengenai hasil belajar siswa satu semester pada mata pelajaran
Lampiran 3
PEDOMAN WAWANCARA
UNTUK SISWA
A. Petunjuk wawancara
B. Identitas narasumber
Nama :
Kelas :
Hari/tanggal :
C. Daftar pertanyaan
sekolah?
7. Kendala apa yang kalian hadapi dalam belajar saat di rumah ataupun di
asrama?
8.
45
PEDOMAN WAWANCARA
A. Petunjuk wawancara
B. Identitas narasumber
Nama :
Umur :
Pekerjaan :
C. Daftar pertanyaan
1. Hal apa yang dilakukan oleh anak selesai dari pulang sekolah?
2. Adakah kegiatan khusus yang diberikan anak kepada siswa selesai dari
kegiatan di sekolah?
3. Apakah tindakan Bapak/Ibu selaku orang tua siswa apabila terdapat siswa
belajar siswa?
PEDOMAN WAWANCARA
UNTUK GURU
A. Petunjuk wawancara
B. Identitas narasumber
Nama :
NIP :
Umur :
Jabatan :
C. Daftar pertanyaan
3. Apakah ada materi tambahan untuk siswa yang tinggal di pondok selesai
5. Apakah Bapak/ Ibu selaku guru memperlakukan sama antara siswa yang
dalam kelas?
7. Apakah nilai hasil belajar didapatkan dari nilai belajar yang terdiri dari