Proposal Skripsi 2
Proposal Skripsi 2
Proposal Skripsi 2
PROPOSAL
Diajukan Oleh:
WAWAN FATHILLAH
NIRM: 2017.4.154.0020.1.000066
2021
KATA PENGANTAR
Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya menuju jalan yang senantiasa
kuliah.
Penulis sangat sadar bahwa dalam penyelesaian proposal skripsi ini tidaklah
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:
2. Kedua orang tua penulis yang selalu memberikan dukungan moral dan
I
3. Bapak dan ibu dosen jurusan Manajemen Pendidikan Islam Skolah Tinggi
kuliah.
skripsi ini.
Kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT dan kekurangan milik hambanya. Oleh
karena itu, penulis membuka lebar kesempatan bagi pembaca untuk memberikan
kritik dan saran supaya di kesempatan selanjutnya dapat menjadi lebih baik.
Penulis berharap semoga proposal skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca
Penulis
Wawan Fathillah
NIRM: 2017.4.154.0020.1.000066
II
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................I
DAFTAR ISI........................................................................................................III
BAB I: PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Identifikasi Masalah.......................................................................................5
C. Batasan Masalah.............................................................................................5
D. Rumusan Masalah...........................................................................................5
E. Tujuan Penelitian............................................................................................5
F. Manfaat Penelitian..........................................................................................6
A. Landasan Teori...............................................................................................7
1. Pengertian Kepribadian..............................................................................7
2. Kompetensi Kepribadian...........................................................................8
3. Motivasi...................................................................................................14
a. Pengertian Motivasi...............................................................................14
III
e. Bentuk-Bentuk Motivasi dalam Belajar................................................19
C. Kerangka Konseptual...................................................................................22
D. Hipotesis.......................................................................................................24
A. Jenis Penelitian.............................................................................................25
1. Populasi....................................................................................................25
2. Sampel.....................................................................................................26
1. Dokumentasi............................................................................................28
2. Angket (Kuisioner)..................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................33
IV
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dalam diri anak didik, kegiatan untuk mengembangkan potensi tersebut harus
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
1
yang serba instan. Nurhalda dan Raditio dalam Lalu Mukhtar Hully
ada dalam diri guru agar dapat mewujudkan kinerja secara tepat dan efektif. 3
bahwa ada 4 jenis kompetensi yang harus dikuasai guru. Kompetensi tersebut
Dalam Standar Nasional Pendidikan, pada pasal 28 ayat (3) butir b, dijelaskan
pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan
memberikan pengaruh dan corak yang kuat bagi pembinaan perilaku dan
obyek yang ada di hadapannya. Oleh karena itu, guru dituntut untuk memiliki
hanya dituntut untuk dapat memaknai pelajaran, akan tetapi juga yang paling
3
Lalu Mukhtar Hully, Profesi Keguruan, Alam Tara Institut Mataram, Yogyakarta,
2012, h. 21.
4
Undang-Undang Guru dan Dosen (UU RI No. 14 Th 2005), Sinar Grafika, Jakarta,
2009, h. 131.
5
Lalu Mukhtar Hully, Op.Cit, h. 29.
2
penting adalah bagaimana dia menjadikan pembelajaran sebagai ajang
yang baik, karena belajar mengajar adalah sebuah proses yang sangat
peserta didik sehingga mereka termotivasi untuk belajar merupakan salah satu
dalam kelas selalu menuntut adanya motivasi dalam diri setiap peserta didik.
Tidak hanya peserta didik yang dituntut untuk memiliki motivasi. Akan
tetapi, guru yang termotivasi juga akan memberikan hasil yang positif.
Mereka akan memiliki kepercayaan diri yang tinggi untuk dapat membantu
pembelajaran, dan bekerja sama dengan peserta didik untuk mencapai tujuan
belajar dan penguasaan materi. Akan tetapi, apabila motivasi menurun, maka
kualitas belajar mengajar juga akan berkurang. Oleh karena itu, seorang guru
6
Zakiah Darajat, Kepribadian Guru, Bulan Bintang, Jakarta, 1978, h. 117-118.
3
Kepribadian guru dapat mempengaruhi suasana kelas, mempengaruhi
belajarnya. Sosok guru yang memiliki hati, mengenal, dan mencintai peserta
ajarkan akan disenangi oleh peserta didik, dan peserta didik akan termotivasi
sendiri dalam mata pelajaran tersebut. Sebaliknya guru yang kurang disukai
oleh peserta didik, mata pelajaran yang ia ajarkan akan kurang disenangi pula
oleh peserta didik, dan membentuk sikap penolakan terhadap mata pelajaran
tersebut.
belajar mengajar berlangsung siswa terlihat lebih semangat dan ceria dalam
guru di MTs Zainul Hasan, metode yang digunakan hampir sama sehingga
peneliti menyimpulkan ada hal lain yang menimbulkan hal tersebut. Dari
Nangka.
4
B. Identifikasi Masalah
C. Batasan Masalah
keterbatasan waktu dan kemampuan yang peneliti miliki, maka penelitian ini
1. Penelitian ini mengambil obyek penelitian pada guru dan siswa kelas
motivasi belajar siswa kelas VIII di MTs Zainul Hasan Lendang Nangka.
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
motivasi belajar siswa kelas VIII di MTs Zainul Hasan Lendang Nangka.
5
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Akademis
Timur.
2. Manfaat Teoritis
3. Manfaat praktis
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian Kepribadian
dengan “Pola perilaku dan cara berfikir yang khas yang menentukan
bahasa latin Persona yang berarti topeng yang digunakan oleh para aktor
“Sistem yang relatif stabil mengenai individu yang bersifat internal, yang
7
Rita L. Atkinson et al, Pengantar Psikologi, (Terjemahan Nurdjannah Taufiq),
Airlangga, Jakarta, 1999, h. 145.
8
Syamsu Yusuf LN dan Achmad Juntika Nurihsan, Teori Kepribadian, Remaja
Rosdakarya, Bandung, 2007, h.3.
9
Ibid.
7
individu yang memberikan corak yang khas dalam caranya menyesuaikan
setiap individu memiliki kepribadiannya sendiri. Tidak ada dua orang yang
memiliki kepibadian yang sama, dan karena tidak ada dua orang yang
2. Kompetensi Kepribadian
sesuatu yang abstrak, sukar dilihat secara nyata, hanya dapat diketahui
penuh kesadaran.12
dengan perilaku guru itu sendiri yang kelak harus memiliki nilai-nilai
10
Baharudin, Psikologi Pendidikan: Refleksi Teoritis Terhadap Fenomena, Ar-Ruzz
Media, Yogyakarta, 2007, h. 210.
11
Ibid.
12
Jamal Ma’mur Asmani, 7 Kompetensi Guru Menyenangkan dan Profesional, Power
Books, Yogyakarta, 2009, h. 112-113.
8
luhur sehingga terpancar dalam perilaku sehari-hari.13 Dalam Standar
yang berkaitan dengan tingkah laku pribadi guru itu sendiri yang
perilaku sehari-harinya.
13
Moh Roqib dan Nurfuadi, Kepribadian Guru, STAIN Purwokerto Press, Yogyakarta,
2011, h. 122.
14
Undang-Undang Guru dan Dosen, Loc. Cit.
15
Facruddin Saudagar dan Ali Idrus, Pengembangan Profesionalitas Guru, Gaung
Persada Press, Jakarta, 2009, h. 41.
9
suri tauladan, serta menjadi contah bagi kehidupan dan peserta
didiknya.16
10
1) Mantab dan stabil, yaitu memiliki konsistensi dalam bertindak
didiknya.18
1) Faktor Biologis
11
berbeda-beda itu menyebabkan sikap dan sifat-sifat serta
2) Faktor Sosial
12
sekolahnya mulai dari guru-gurunya, teman-temannya, kurikulum
3) Faktor Kebudayaan
antara lain:
a) Nilai-Nilai (Values);
d) Bahasa.19
3. Motivasi
a. Pengertian Motivasi
13
untuk berusaha dalam belajar merupakan sebuah produk berbagai
20
Esa Nur Wahyuni, Motivasi dalam Pembelajaran, UIN-Malang Press, Malang, 2010,
h. 11-12.
21
Isbandi Rukminto Adi, Psikologi, Pekerjaan Sosial, dan Ilmu Kesejahteraan Sosial:
Dasar-Dasar Pemikiran, Grafindo Persada, Jakarta, 1994, h. 154.
22
Nyayu Khodijah, Psikologi Pendidikan, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2014, h. 150.
14
Jadi, motivasi adalah suatu pendorong yang mengubah energi dalam
belajar.23
23
Ibid, h. 150-151.
24
H. Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya: Analisis di Bidang
Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta, 2007, h. 23.
25
Ibid.
15
tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur
1) Motivasi Instrinsik
26
H. Hamzah B Uno, Op. Cit, h.23.
16
sekolahnya. Motivasi instrinsik dapat berupa kepribadian, sikap,
2) Motivasi Ekstrinsik
27
Nyayu Khodijah, Op. Cit, h. 152.
17
3) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan
motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik.
Dengan kata lain bahwa dengan adanya usaha yang tekun dan
belajarnya.29
18
a. Kebutuhan jasmani,
b. Kebutuhan sosial,
c. Kebutuhan intelektual,
d. Persaingan/kompetisi,
e. Ego-Invlovment,
f. Memberi ulangan,
g. Mengetahui hasil,
h. Pujian,
i. Hukuman,
k. Minat,
berikut:
penelitian ini ditulis oleh Widya Ningsih pada tahun 2016. Dalam
31
Sardiman, Op. Cit, h. 91-95.
19
penelitian ini mendeskripsikan tentang kompetensi kepribagian guru,
guru terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII di MTs Zainul Hasan
peserta didik kelas X pada mata pelajaran PAI. Metode yang digunakan
20
motivasi belajar siswa kelas VIII di MTs Zainul Hasan Lendang Nangka
TA. 2020/2021.
motivasi belajar siswa kelas VIII di MTs Zainul Hasan Lendang Nangka
TA. 2020/2021
pendidikan. Oleh karena itu, penelitian ini perlu untuk dilakukan untuk dapat
21
membentuk guru yang memiliki kompetensi kepribadian yang mampu
C. Kerangka Konseptual
sekali hal yang mempengaruhi keberhasilan dari sebuah pendidikan baik dari
segi manusia maupun hal lainnya. Guru sebagai pendidik memiliki peran
yang sangat penting dalam proses belajar mengajar untuk bisa tercapainya
didik berada pada tingkat yang lebih optimal. Dalam UU no 19 tahun 2005
penting yang harus dimiliki seorang guru. Hal ini dikarenakan kepribadian
Misalnya guru diharapkan membina hubungan baik dengan orang tua pesesrta
profesinya.
22
Muchlas Samani Berpendapat bahwa kompetensi kepribadian
bagi para siswa seperti kedekatan baik secara lahir maupun batin, yang semua
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran yang bersangkutan. Tanpa adanya
belajar yang baik.32 Dengan kompetensi kepribadian maka guru akan menjadi
32
Muchlas Samani et al, Mengenal Sertifikasi Guru di Indonesia, Surabaya, SIC, 2006,
h. 39.
33
Fachruddin Saudagar dan Ali Idrus, Op. Cit, h. 44.
23
Guru
Harus memiliki
Mempengaruhi
Motivsi Belajara
peserta didik
D. Hipotesis
kepribadian guru dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa kelas VIII MTs
24
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
mengambil data berupa angka atau data kualitatif dengan beberapa instrumen
penelitian dari sampel yang diambil secara acak untuk menguji hipotesis yang
telah ditetapkan.34
1. Populasi
kesimpulannya.35 Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan
benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang
34
Sugiyono, Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
Alfabeta, bandung, 2013, h. 14.
35
Ibid, h. 117.
25
ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh
dalam populasi. Oleh karena itu, subyeknya semua yang ada di dalam
menjadi populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII dan
guru yang mengajar di kelas VIII MTs Zainul Hasan Lendang Nangka.
2. Sampel
oleh populasi tersebut.38 Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin
36
Ibid.
37
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan praktik (EdisiRevisi VI),
Rineka cipta, Jakarta, 2006, h. 130-131.
38
Ibid, h. 118
39
Ibid.
26
penelitian populasi. Sedangkan jika subyeknya besar dapat diambil antara
obyek yang akan diteliti kurang dari 100 maka penelitian ini akan
Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data yang
dapat diselidiki secara langsung dan dapat dihitung dengan alat ukur
sederhana. Adapun data kuantitatif dalam penelitian ini adalah jumlah siswa
Sumber data kuantitatif adalah sumber data yang bisa dipaparkan dalam
penelitian ini adalah subyek dari mana data dapat diperoleh. Sumber data
menjadi sumber datanya adalah dokumen tertulis atau catatan. 41 Oleh sebab
itu, penelitian ini menggunakan angket sebagai alat pengumpul datanya, maka
40
Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian: Petunjuk Praktis untuk Pemul, Gajah Mada
University Press, Bandung, 2002, h. 45.
41
Nana Saodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, Rosdakarya, Bandung,
2007, h. 221.
27
adalah semua siswa kelas VIII dan guru yang mengajar di kelas VIII MTs
Zainul Hasan Lendang Nangka sebagai sumber data primer dan kepala
1. Dokumentasi
sarana dan prasarana, serta daftar nama siswa yang akan digunakan
2. Angket (Kuisioner)
42
Suharsimi Arikunto, Op. Cit, h. 158.
43
Sugiyono, Op. Cit, h. 199.
28
mengisi dan memberikan jawaban dengan informasi yang dibutuhkan
peneliti.
mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Untuk hal
2 Sering (Ser) 4
3 Kadang-kadang (Kad) 3
menyimpang supaya bisa memberikan data yang akurat dan sesuai untuk
a. Uji Validitas
29
valid mempunyai validasi tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang
persona dengan alat bantu program SPSS versi 16.0. Item angket
dalam uji validitas dikatakan valid jika harga rhitung (rh) > rtabel (rt) pada
nilai signifikan 5%. Sebaliknya, item akan dikatakan tidak valid jika
b. Uji Reliabilitas
apabila memiliki koefisien alpha sama dengan atau lebih besar dari
0.60.
30
bisa diukur, dilakukan dengan melihat pada dimensi perilaku, aspek, atau sifat
untuk belajar, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang
mendukung.
31
kuantitatif yakni analisis yang menggunakan model-model, seperti model
bantuan aplikasi SPSS. Regresi merupakan suatu alat ukur yang digunakan
dua, yaitu satu variabel terikat Y dan satu variabel bebas X. Pada
motivasi belajar siswa kelas VIII MTs Zainul Hasan Lendang Nangka.
44
M. Iqbal Hasan, Metodologi penelitian & Aplikasinya, Ghalia Indonesia, Jakarta,
2002, h. 98.
45
Ibid. h. 144.
32
DAFTAR PUSTAKA
33
Sukandarrumidi. (2002). Metodologi Penelitian: Petunjuk Praktis untuk Pemul,
Gajah Mada Bandung, University Press.
34