Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

MAKALAH Pengntr Adm Publik Kelompok2

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

Diajukan Untuk Memunuhi Sebagian Syarat Mata Kuliah Pengantar Ilmu Administrasi

Dosen Pembimbing : Dr. Febri Yuliani, M.Si

OLEH

KELOMPOK 2 :

Desi Muslimah (1601110241)

Reny Indah Sari (1601110503)

Riska Indriyana (1601111413)

Vera Darasni Putri (1601110434)

Atikah Rizkiyani (1601110159)

Medinarahma (1601111643)

Maya Dayana (160110419)

Rahma Hayati br.tarigan (1601110484)

Fanny Rahmasari (

Nidia Sondang (1601110161)

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI PUBLIK
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2016
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, serta hidayah-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ilmu
Administrasi Publik pada Semester ganjil Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, jurusan
Administrasi Publik di Universitas Riau.

Dengan terselesaikannya makalah ini, kami sampaikan terima kasih yang sebanyak-
banyaknya kepada anggota kelompok yang telah bekerjasama menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan sehingga perlu
ditingkatkan lagi mutunya, oleh karena itu saran dan kritik sangat kami harapkan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Pekanbaru, 28 Oktober 2016


Penyusun,

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar....................................................................................................................... i

Daftar Isi.................................................................................................................................. ii

Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang.................................................................................................................... 1
B. Rumusan masalah................................................................................................................ 1
C. Tujuan.............................................................................................................................. ....1

BAB II Pembahasan
A. Sejarah Perkembangan Administrasi.......................................................................... 2
B. Unsur – Unsur dan Kriteria Administrasi................................................................... 4
C. Filsafat ................................................................................................ ........................7

BAB III Kesimpulan dan Saran


A. Kesimpulan....................................................................................................... 13
B. Saran...........................................................................................................................

Daftar Pustaka………………………………………………………………………. 16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Administrasi merupakan cabang ilmu yang paling penting di dalam kehidupan, banyak
teori yang timbul mengenai administrasi. Pada dasarnya administrasi telah ada sudah berabat-
abat lamanya yang timbul dari berbagai pemikiran para tokoh ahli pada saat itu. Melalui
sejarah yang panjang administrasi berkembang dengan sangat pesat dan banyak dikenal oleh
tokoh masyarakat.

Karena berbagai macam asumsi mengenai administrasi maka timbul lah berbagai
kriteria- kriteria yang dapat dikatakan sebagai administrasi. Hal ini dilakukan agar anggapan
mengenai administrasi tidak melenceng dari arti yang sebenarnya.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, maka masalah yang akan dibahas pada makalah ini dapat
dirumuskan sebagai berikut :

1) Bagaimana Sejarah Administrasi Publik?

2) Bagaimana Perkembangan Ilmu Administasi Publik?

3) Apa saja Unsur dan Kriteria Pokok Ilmu Administrasi Publik?

4) Bagaimana Filsafat Administrasi Publik?

C. Tujuan

Adapun tujuan yang dapat dicapai, sesuai permasalahan di atas.

1) Makalah ini dibuat untuk mengetahui dan memahami sejarah dan perkembangan
administasi publik hingga saat ini.

2) Makalah ini dibuat untuk mengetahui unsur dan kriteria pokok ilmu administrasi publik

3) Dibuat untuk memahami filsafat admninstasi publik.

1
BAB II
Pembahasan

A. Sejarah Perkembangan Administrasi

Administrasi telah ada sejak dahulukala karena administrasi timbul dengan


timbulnya peradaban manusia. Apabila sejarah perkembangan administrasi itu dipelajari lebih
mendalam akan terlihat bahwa dalam setiap kebudayaan, apapun tujuannya, bagaimanapun
bentuk dan strukturnya, unsur-unsur administrasi tersebut pasti selalu ada. Oleh karenanya
dapat dikatakan bahwa administrasi selalu ada pada setiap kegiatan.
Ada dua hal yang akan dijelaskan yaitu,pertama administrasi sebagai seni yaitu
perkembangannya selalu dipengaruhi oleh perkembangan masyarakat dinamis. Demikian
juga sebaliknya. Secara historical perkembangan administrasi sebagai seni itu didasarkan
kepada pengetahuan masyarakat modern sekarang tentang kejadian-kejadian dimasa lalu pada
kebudayaan tertentu pula. Yang kedua, administrasi sebagai ilmu pengetahuan, tepatnya
sebagai ilmu pengetahuan sosial.

 Perkembangan Administrasi Sebagai Seni


Perkembangan administrasi sebagai seni dapat dibagi menjadi tiga fase utama, yaitu
sebagai berikut.
1. Tahap prasejarah yang berakhir pada tahun 1 m.
2. Tahap sejarah yang berakhir pada tahun 1886.
3. Tahap modern yang dimulai pada tahun 1886dan masih berlangsung hingga sekarang
ini.
1. Tahap prasejarah
Bukti-bukti sejarah menunjukan dengan jelas bahwa pada tahap prasejarah ini
administrasi sudah berkembangdengan baik. Meskipun mungkin secara tidak sadar,
masyarakat purba telah menjalankan roda administrasi sebagaimana apa yang
sekarang disebut sebagai prinsip-prinsip administrasi . karena kebutuhan masyarakat
yang dipuaskan melalui penerapan prinsip-prinsip administarsi dan manajemenpun
relative masih sederhana maka pada umumnya system administrasi yang
dipergunakan belum serumit yang digunakan sekarang ini.

2
2. Tahap sejarah (1 masehi sampai tahun 1886)
Berhubungan dengan gelapnya sejarah dunia, umumnya selama 15 abad
pertama dari sejarah dunia modern, bidang administrasi pun mengalami
kegelapan. Berarti tidak banyak yang diketahui dalam 15 abad itu. Kemudian
diketahui bahwa timbulnya gereja katolik roma telah mempunyai pengaruh sangat
besar terhadap perkembangan teori administrasi. Dengan kata lain gereja katolik roma
memberikan sumbangan yang besar terhadap perkembangan administrasi, malahan
sesungguhnya pola dasar struktur organisasi yang telah diciftakan oleh gereja katolik
roma, telah ditiru oleh hampir semua organisasi modern hingga sekarang ini,
meskipun sudah barang tentu timbul perkembangan lanjutan.
3. Zaman modern
Pada zaman ini, administrasi mulai dikenal sebagai ilmu, karena pada zaman
itu yang dipelopori oleh f.w. taylor (seorang sarjana pertambangan) dari amerika
serikat, mulai mengadakan penyelidikan-penyelidikan dalam rangka mempertinggi
efesiensi perusahaan dan peningkatan produktivitas pekerja. Pada saat itu dia melihat
bahwa efesiensi perusahaan tidak terlalu tinggi dan produktivitas pekerjanya rendah
karena terlalu banyaknya waktu dan gerak-gerik kaum buruh yang tidak produktif,
kemudian dia melakukan studi yang dikenal dengan time and motion study untuk
mempelajari penggunaan waktu yang oleh kaum buruh serta gerak-gerik mereka
dalam melaksanakan pekerjaan, terutama para buruh tingkat bawah. Hasil studinya
dituliskan dalam satu buku yang berjudul the principle of scientific management, yang
diterbitkan pada tahun 1911.

 Perkembangan Ilmu Administrasi

Ilmu dapat didefinisikan sebagai suatu obyek ilmiah yang mengandung


sekelompok prinsip dalil rumus dan kaidah yang bersifat universal modial.

 Fokus Analisis Ilmu Administrasi

Telah ditekankan bahwa sesuatu cabang ilmu pengetahuan lahir karena


manusia menghendakinya. Ilmu administrasi tidak dapat disangkal bahwa manusia
mahkluk yang sangat kompleks. Tidak ada satu pun cabang ilmu pengetahuan yang
mampu menjelaskan semua segi kehidupan manusia. Yang diharapkan terjadi ada
dua hal :

a. Masing-masing cabang ilmiah mempunyai focus analisis sebagai


domainnya yang khas.
3
b. Agregasi berbagai pendekatan dan hasil analisis pemahaman tentang manusia.

Relevan menekankan bahwa dengan klasifikasi berbagai cabang ilmu


pengetahuan dalam tiga kategori, ada tiga hal yang perlu mendapat perhatian, yaitu :

1. Semua cabang ilmu pengetahuan mempunyai prinsip, rumus, dalil dan kaidah tang
bersifat universal mondial.
2. Dalam menerapkan prinsip, dalail, rumus dan kaidah ilmu-ilmu eksakta berlaku
hokum adopsi, dalam arti dapat diterapkan secara murni karena tidak mengenal
batas waktu, kondisi dan tempat.
3. Ilmu sosial dan humaniora yang meskipun mempunyai prinsip, rumus, dalil dan
kaidah yang bersifat universal mondial, dalam penerapannya berlaku hokum
adaptasi.

Ilmu administrasi merupakan salah satu cabang ilmu-ilmu sosial. Satu catatan
penting dalam kaitan ini ialah bahwa pencabangan dalam ilmu administrasi belum
diterima secara universal oleh para ilmuan.

 Tahap-Tahap Perkembangan Ilmu Administrasi

Administrasi mempunyai dua status, yaitu sebagai seni yang usianya sama
dengan usia peradapan manusia dan sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan.
Administrasi sebagi seni dewasa ini didasarkan pada prinsip-prinsip ilmiah dan sebagai
ilmu ia merupakan disiplin ilmiah yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
dengan memperhitungkan aspek seninya.
Pertumbuhan dan perkembangan ilmu administrasi dapt dikategorikan pada tiga
tahap :

1. Tahap pertumbuhan awal


Tahun 1886 sering dikatakan sebagai tahun lahirnya ilmu administrasi, karena
pada tahun itulah Gerakan Manajemen Ilmu dimulai di Amerika Serikat dengan
Frederick W Tailor sebagai pelopor utamanya.

2. Tahap Gerakan Human Relations


Lahirnya gerakan manajemen ilmiah juga dikenal sebagai lahirnya gerakan
efisiensi. Alasan utamanya karena pada tahap pertumbuhan awal berbagai
penelitian yang dilakukan sebagian besar ditujukan kepada usaha untuk
meningkatkan efisiensi kerja para karyawan.

3. Tahap keprilakuan
Gerakan keprilakuan lanjutan logis dari gerakan human relations, karaena
gerakan human relations berhasil meluruskan pandangan tentang posisi sentral
manusia dalam seluruh proses administrasi. Gerakan keprilakuan berusaha
mempelajari faktor-faktor apa saja yang berpengaruh pada prilaku manusia dalam
kehidupan organisasionalnya.

4
B. Unsur – Unsur dan Kriteria Administrasi

1. Unsur – Unsur Administrasi

A. Unsur Administrasi menurut The Liang Gie:


1. Unsur statis:
o Organisasi
o Manajemen
o Komunikasi
o Informasi
o Personalia
o Finansia
o Materia
o Relasi Publik
2. Unsur dinamis:
o Tata keragaan
o Tata pimpinan
o Tata hubungan
o Tata keterangan
o Tata kepegawaian
o Tata keuangan
o Tata perbekalan
o Tata humas
B. Unsur administrasi secara umum

 Organisasi
 Manajemen
 Komunikasi
 Kepegawaian
 Keuangan
 Perbekalan
 Ketatausahaan
 Hubungan masyarakat

5
C. Uraian unsur-unsur administrasi:
o Organisasi proses kegiatan yang berkenaan dengan pengaturan, penyususnan,
pembagian kerja dari suatu usaha kerjasama unutk mencapai tujuan tertentu.
o Manajemen adalah aktivitas menggerakan segenap orang dan mengarahkan
semua fasilitas unutk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
o Komunikasi adalah suatu prose transaksi yang mengandung arti dari
kemunikator ke komunikan untuk mencapai tuhuan tertentu. Adapun unsur-
unsur komunikasi diantaranya komunikan, komunikator, media/saluran, pesan,
gangguan, dan umpan balik.
o Kepegawaian adalah suatu kegiatan yang berkaitan dengan pengurusan tenaga
kerja manusia yang dimulai sejak dari penrimaan, pengankatan, penempatan,
pembibimbingan, pengarahan, pemberihentian, pemindahan,/promosi, sampai
dengan pemberhentian/pensiun/tidak pensiun.
o Keuangan adalah suatu kegiatan usaha kerjasama sari sekelompok orang untuk
mencapai tujuan tertentu yang berkaitan dengan pembiayaa atau uang.
o Perbekalan adalah kegiatan yang berkaitan dengan pengurusan barang-barang
o perbekalan yang dapat membawa terlaksananya suatu kegiatan dari
sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu.
o Ketatausahaan adalah kegiatan yang berkenaan dengan penyediaan bahan-
bahan keterangan yang diperlikan dalam kegiatan usaha kerjasama
sekelompok orang untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
o Hubungan masyarakat adalah kegiatan yang berkenaan dengan usaha utnuk
menjaga adanya hubungan baik antara organisasi yang satu dengan organisasi
yang lain dan juga masyarakat sekitar.

Unsur-unsur Administrasi

Unsur administrasi adalah bagian-bagian yang harus ada dalam kegiatan


administrasi. Tanpa adanya unsur-unsur tertentu, administrasi tidak dapat
dilaksanakan dengan baik. Dalam literatur ditemukan adanya dua klasifikasi
unsur, yaitu: unsur pokok dan unsur umum ilmu administrasi

a. Unsur Pokok Ilmu Administrasi. Disebut juga dengan unsur mutlak ilmu
administrasi. S.P.Siagian (opcit) membagi atas 4 (empat) unsur pokok dari
administrasi, yaitu: 1) Dua orang manusia atau lebih, 2) tujuan, 3) tugas yang
hendak dilaksanakan, 4) peralatan dan perlengkapan.

1. Dua orang manusia atau lebih. Asumsinya bahwa manusia tidak dapat
bekerjasama dengan dirinya sendiri tetapi harus memerlukan bantuan dan
pertolongan orang lain. Juga manusia memiliki kebutuhan dengan
kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya dengan serba keterbatasan.
Karena itu harus ada orang lain yang secara sukarela atau dengan cara lain
diajak turut serta dalam proses kerjasama itu.
Apabila kita berhasrat mengangkat dan memindahkan sebuah
benda ke tempat lain, akan tetapi tidak dapat mengerjakannya dengan
sendirian, maka tentunya dengan meminta bantuan pada orang lain untuk
bersama-sama mengangkatnya dan memindahkannya. Contoh yang sangat
sederhana tersebut menunjukkan bahwa kerjasama tidak dapat dilakukan
oleh hanya satu orang akan tetapi perlu ada bantuan orang lain
2. Tujuan ialah nilai-nilai atau kebutuhan manusia, baik jasmaniah maupun
rohaniah yang diperjuangkan dengan perbuatan-perbuatan yang nyata oleh
orang agar dapat dipenuhi. Dalam perusahaan yang menentukan tujuan
adalah yang punya perusahaan, dalam bidang kenegaraan sesuai asas
negara itu, kalau berasaskan monarki absolut, yang menentukan tujuan
adalah raja. Kalau berasaskan kedaulatan rakyat, yang menentukan tujuan
negara adalah rakyat melalui Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) atau
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) – Indonesia. Tetapi di dalam
prakteknya melalui suatu pendelegasian kekuasaan kepada Administrator
perusahaan, atau Administrator Negara (Perdana Menteri atau Presiden).
Jadi yang menentukan tujuan dalam administrasi adalah Administrator.
Tujuan tidak hanya menjadi milik administrator. Orang yang harus
mempunyai gambaran yang jelas dan memahami tujuan organisasi bukan
hanya administrator saja, melainkan seluruh anggota organisasi yang ada,
bahkan pihak luar pun harus mengetahuinya. Oleh karena itu,
administrator dalam menentukan tujuan perlu melibatkan para
pembantunya dan harus memperkenalkan setiap orang agar mempunyai
pemahaman yang sama dan pandangan yang jelas tentang tujuan
organisasi yang ia pimpinnya
3. Tugas dan pelaksanaannya. Berbicara mengenai tugas yang hendak
dilaksanakan, orang beranggapan bahwa proses administrasi baru timbul
apabila ada kerjasama. Tidak demikian halnya. Dengan perkataan lain,
kerjasama bukan merupakan unsur administrasi. Meskipun demikian perlu
ditekankan bahwa pencapaian tujuan akan lebih efisien dan ekonomis
apabila semua orang yang terlibat mau bekerjasama satu sama lain. Akan
tetapi kerjasama pun, misalnya dalam hal dipaksakan proses administrasi
dapat terjadi, karena dengan paksaan proses administrasi dapat timbul.
Kerjasama dalam administrasi dapat digolongkan kepada dua golongan,
yaitu kerjasama yang ikhlas dan sukarela (voluntary cooperation) dan
kerjasama yang dipaksakan (compulsory atau antagonistic cooperation)
4. Peralatan dan Perlengkapan. Ada ungkapan dari Thomas Carlile yang
mengatakan manusia dapat berbuat karena alat, tanpa alat ia tidak bisa
berbuat apa, dengan alat maka ia dapat berbuat segala apa. Ungkapan ini
menunjukkan pentingnya peralatan bagi manusia termasuk dalam proses
administrasi. Peralatan dan perlengkapan yang diperlukan dalam suatu
proses administrasi tergantung dari berbagai faktor, seperti: 1) jumlah
orang yang terlibat dalam proses itu, 2) sifat tujuan yang hendak dicapi, 3)
ruang lingkup serta aneka ragamnya tugas yang hendak dijalankan, dan 4)
sifat kerjasama yang dapat diciptakan dan dikembangkan. Barangkali
secara “aksiomatis” dapat dikatakan bahwa semakin sedikit jumlah orang
yang terlibat, semakin sederhana tujuan yang hendak dicapai serta semakin
sederhana tugas-tugas yang hendak dilaksanakan, semakin sederhana pula
peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan.

b. Unsur Umum Ilmu Administrasi. Berbeda halnya dengan konsepsi yang


dikemukakan oleh The Liang Gie (1978) dan Pariata Westra, dkk.; (1980)
bahwa dalam proses penyelenggaraan administrasi mempunyai unsur-unsur
yang merupakan pola perbuatan manusia dalam bidang administrasi tersebu,
yakni: 1) organisasi, 2) manajemen, 3) komunikasi, 4) kepegawaian, 5)
keuangan, 6) perbekalan, 7) ketatausahaan, dan 8) hubungan masyarakat.
1. Organisasi - sebagai unsur pertama dari administrasi merupakan rangka
atau wadah di mana usaha kerjasama itu diselenggarakan. James D.
Money (1947) menyebutnya sebagai bentuk perserikatan manusia untuk
pencapaian suatu tujuan bersama. (the form of every human association
for the attainment of a common purpose). Sejalan dengan ini, maka
proses mengorganisir (pengorganisasian - organizing) ialah penyusunan
rangka itu dengan membagi-bagi dan menghubung-hubungkan orang,
wewenang, tugas dan tanggungjawab menjadi kesatuan yang laras.
Termasuk pula dalam proses mengorganisir atau membentuk organisasi
ini ialah penentuan tujuan yang hendak dicapai.
Penelaahan terhadap rangka di mana administrasi itu berlangsung
menimbulkan sekelompok pengetahuan yang disebut:
 teori organisasi (theory of organization)
 analisis organisasi dan methode (organization and methods analysis
– O & M analysis)
 tingkah laku administratif (administrative behavior), perilaku
keorganisasian (organizational behavior)
 hubungan manusia (human relations)
2. Manajemen sebagai suatu proses yang menggerakkan kegiatan dalam
administrasi itu sehingga tujuan yang telah ditentukan benar-benar tercapai.
Sarjana Oliver Sheldon (1957) mengatakannya sebagai “the process by which
the execution of a given purposes is put into operation and supervised”
(proses dengan mana pelaksanaan dari suatu tujuan tertentu dijalankan dan
diawasi). Manajemen mempunyai fungsi-fungsi yang sebagian sarjana berbeda
klasifikasi. Menurut Henry Fayol, yaitu: Perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), pemberian komando (comanding),
pengkoordinasian (coordinating), pengawasan (controlling). G.R. Terry
dengan akronim POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controlling). The
Liang Gie dengan fungsi perencanaan, pengambilan putusan, pembimbingan,
pengkoordinasian, pengendalian dan penyempurnaan. Dalam perkembangan
manajemen telah muncul berbagai pengetahuan sepertinya: Total quality
management (manajemen mutu terpadu), management by objectives
(manajemen berdasarkan sasaran), Management Information System (Sistem
Informasi Manajemen), Manajemen Stratejik, Manajemen Sumber Daya
Manusia dan banyak pengetahuan ekonomi yang memakai istilah manajemen
5
3. seperti manajemen pemasaran, manajemen keuangan, manajemen koperasi,
dan manajemen akuntansi, bahkan pada lembaga pendidikan di bidang
ekonomi terbentuk jurusan/program studi manajemen.
4. Komunikasi. Ini merupakan urat nadi yang memungkinkan orang-orang
dalam usaha bersama itu mengetahui apa yang terjadi atau diinginkan
oleh masing-masing. Tanpa komunikasi yang baik, tak mungkin
kerjasama dapat terlaksana dengan baik. Pengetahuan yang merupakan
segi-segi komunikasi ini misalnya: reporting techniques (tehnik
pelaporan) Sistem informasi (information system),
5. Kepegawaian. Ini merupakan segi yang berkenaan dengan sumber
tenaga manusia (working force) yang harus ada pada setiap usaha
kerjasama. Penelaahan terhadap unsur ini menimbulkan sekelompok
pengetahuan yang dicakup dengan nama Administrasi Kepegawaian
(Personnel Administration) yang dewasa ini kecenderungan
menggunakan istilah sumber daya manusia. Administrasi ini pada
pokoknya mempelajari segenap proses penggunaan tenaga manusia itu
dari penerimaannya (recruiting) sampai pemberhentiannya (retirement).
Termasuk pula di sini ialah analisis dan klasifikasi jabatan (job analysis
and classification) serta pengembangan tenaga itu melalui latihan-latihan
(training)
6. Keuangan. Ini merupakan segi pembiayaan (financing) dalam setiap
administrasi. Dari sini timbullah Administrasi keuangan yang mencakup
penganggaran belanja (budgeting), pembukuan (accounting),
pemeriksaan (auditing) serta tindakan-tindakan lainnya dalam bidang
keuangan.
7. Perbekalan. Istilah lainnya perlengkapan, persediaan, logistik, dan
urusan rumah tangga. Ini merupakan segi yang mengurusi kebutuhan-
kebutuhan kebendaan dan kerumahtanggaan yang juga tentu ada dalam
setiap usaha bersama. Pada bidang ini berkembanglah pengetahuan
tentang administrasi perlengkapan (supply administration), pembelian
(procure-ment), persediaan, pergudangan, klasifikasi dan standardisasi
8. alat-alat, pengendalian harta benda (inventory and property control)

6
9. Ketatausahaan, yaitu rangkaian kegiatan merencanakan, mengada-kan,
mengirim, dan menyimpan pelbagai keterangan yang diperlukan dalam
usaha kerjasama. Pada bidang ini berkembang pengetahuan tentang
administrasi perkantoran (office administration) atau manajemen perkan-
toran (office management), kesekretarisan, tata persuratan, kearsipan,
dan dokumentasi.
10. Hubungan Masyarakat. Ini merupakan segi yang menggambarkan pada
pihak luar segala sesuatu yang berlangsung mengenai usaha kerjasama
itu, demikian pula sebaliknya menyalurkan sesuatu hasrat, cita atau
pendapat dari luar ke dalam sesuatu usaha bersama, dengan demikian
tercapai pengertian yang sebaik-baiknya antara suatu administrasi
dengan keadaan sekelilingnya. Aspek ini justru amat pentingnya bagi
kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun
perusahaan agar mendapat dukungan dari rakyat bagi pemerintah dan
kesukaan konsumen bagi perusahaan. Pada akhir-akhir ini timbullah
pengetahuan dalam bidang ini, yaitu hubungan masyarakat (publik
relation), keprotokolan, dan dalam bidang perusahaan dengan
periklanan (advertising).

2. Kriteria Pokok Administrasi


a. Rasionalitas, karena setiap tindakan kerjasama untuk mencapai tujuan itu akan
selalu didasarkan pada pertimbangan akal sehat (logis dan objektif),
b. Keefektifan, sebagai usaha untuk mencapai tujuan yang diharapkan semaksimal
mungkin. Seorang manajer yang efektif berarti memiliki kemampuan untuk
memilih dan menentukan tujuan, pekerjaan, metode dan peralatan yang tepat guna
mencapai tujuan,
c. Efesiensi, untuk mencapai efektivitas dengan pengorbanan yang seminimal
mungkin. Jadi sebagai perbandingan yang terbaik antara hasil yang dicapai
dengan pengorbanan yang dikeluarkan. Seorang manajer yang efisien memiliki
kemampuan untuk memperhitungkan secara cermat bagaimana menghasilkan
keluaran yang lebih tinggi (produktivitas) dibanding masukan yang digunakan
(tenaga kerja, bahan, uang, peralatan dan waktu).
7
Keefektifan adalah melakukan pekerjaan yang benar (doing the right thing) dan
efesiensi adalah melakukan pekerjaan dengan benar (doing things right). Jadi yang
terpenting bagi para manajer adalah bagaimana menemukan pekerjaan yang benar
untuk dilakukan dan memusatkan sumber daya dan usaha pada pekerjaan tersebut
bukan melakukan pekerjaan dengan benar (Drucker dalam Handoko, 1991:7). Apabila
seorang manajer (pimpinan) mempunyai pengetahuan dasar manajemen dan
mengetahui cara menerapkanya pada situasi yang ada maka akan memiliki kemampuan
untuk melakukan fungsi-fungsi manajerial dengan efesien dan efektif.

Sehubungan dengan penjelasan itu Beard mengatakan, bahwa di masa depan


tiada masalah yang lebih penting daripada masalah administrasi (Siagian, 1982:13).
Artinya maju mundurnya sebuah pemerintahan akan sangat ditentukan oleh
administrasinya sedangkan administrasi itu sendiri sangat ditentukan oleh orang-orang
yang melaksanakanya dengan bekal dasar kemampuan manajemen yang baik. Sehingga
sangat beralasan bila manajemen dapat dipandang sebagai inti administrasi (aspek
pokok administrasi) di samping sebagai wadah administrasi dan manajemen (Lipawsky
dalam Siagian, 1982:17).

C. FILSAFAT

Sekali lagi tentang filsafat. Filsafat berasal


dari bahasa Yunani terdiri dari dua suku kata,
yaitu Philos atau Philien yang berarti cinta
dan sophia yang berarti kebijaksanaan. Jadi

Dapat dipahami bahwa filsafat berarti cinta


kebijaksanaan. Dan seorang filsuf adalah pencari
kebijaksanaan, pecinta kebijaksanaan dalam arti
hakikatPhil dan Sophia. Philos biasanya
diterjemahkan dengan istilah gemar, senang, atau
cinta. Sophia dapat diartikan kebijaksanaan atau
kearifan. Dengan demikian dapat dikatakan filsafat berarti cinta kepada kebijaksanaan.

Filsafat merupakan ilmu kedua yang dikenal oleh manusia. Filsafat sering disebut
sebagai induk semua ilmu pengathuan. Dinamika masyarakat menurut perkembanganya
lebih jauh dari filsafat. Secara sederhana dalam perkembanganya, ilmu filsafat bercabang
tiga yaitu :

1. Ilmu-ilmu eksakta
2. Ilmu-ilmu social
3. Humaniora
8
Menjadi bijaksana berarti berupaya mendalami hakikat sesuatu, apalagi yang
berhubungan dengan kehidupan. Dengan demikian dapat pula dikatakan bahwa berfilsafat
berarti berusaha mengetahui hakikat tentang sesuatu (dengan sedetail-detailnya), baik
dari sisi karakteristik, fungsi dan manfaat, tujuan, permasalahan dan pemecahannya.

Pokok utama yang dikaji dalam filsafat adalah logika (tentang rasionalitas), etika
(tentang pantas dan ketidakpantasan) dan estetika (tentang keindahan). Filsafat ilmu
merupakan bagian dari epistemology (filsafat pengetahuan), dimana ilmu merupakan
cabang ilmu pengetahuan yang menunjukan karakteristik tertentu.

Menurut Sondang P. Siagian (1989), Administrasi adalah keseluruhan proses kerja


sama antara dua orang manusia atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Unsur – unsur administrasi terdiri
dari:

1. Dua orang manusia atau lebih.


2. Tujuan.
3. Tugas, fungsi yang hendak dilaksanakan.
4. Sarana dan prasarana tertentu.

Ilmu administrasi negara, atau disebut ilmu administrasi publik adalah ilmu yang
mempelajari seluruh aspek-aspek yang berjalan dalam setiap kegiatan birokrasi di negara
ini. Hubungannya dengan ilmu filsafat adalah karena dalam menjalankan kegiatan negara,
diperlukan nilai-nilai pengambilan keputusan publik yang realistis (filsafat). Manusia
merupakan makhluk yang tidak pernah puas untuk memenuhi kebutuhannya. Sebagai
makhluk sosial, ia juga tidak dapat hidup tanpa orang lain atau dengan kata lain, ia
senantiasa membutuhkan bantuan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya yang tak
terbatas itu. Seperti diketahui, bahwa jumlah barang pemuas kebutuhan tidaklah
sebanding dengan apa yang diinginkan. Untuk itu, dibutuhkan suatu ilmu yang mampu
mengatur bagaimana agar kebutuhan tersebut dapat terpenuhi tanpa menimbulkan
permasalahan antara satu dengan yang lainnya.

Filsafat administrasi adalah berpikir secara matang dan mendalam terhadap hakikat
dan makna yang terkandung dalam materi ilmu administrasi. Ontologi administrasi
merupakan ilmu pengetahuan yang sifat jangkauannya sangat universal dan
menyeluruh dari struktur kehidupan manusia. Epistemologi merupakan bagian dari
filsafat ilmu yang mempelajari dan menetapkan kodrat atau skop suatu jenis ilmu
pengetahuan serta dasar pembentukannya. Aksiologi ilmu administrasi merupakan salah
satu bagian dari filsafat ilmu, maka tidak heran begitu banyak pertanyaan yang dapat
dimunculkan karena memang filsafat mencari hakikat kandungan makna yang mendalam.
Secara fenomenologis, komunitas dengan organisasi sangat sulit dibedakan.Hal semacam
inilah merupakan keajaiban ilmu pengetahuan, dimana pandangan ilmuwan administrasi
lebih populer dengan menggunakan istilah organisasi, sedangkan bagi ilmuwan sosiologi
lebih populer dengan menggunakan istilah komunitas masyarakat.
Berfilsafat merupakan rangkaian kegiatan atau aktivitas dengan menggunakan pemikiran
dan perasaan manusia. Pemikiran dan pemahaman ini senantiasa bersifat memantul
kepada diri sendiri untuk memahami pekerjaan, pikiran, dan perasaan tersebut.
9
Perasaan manusia selalu diarahkan untuk menelaah fenomena yang dialami oleh
manusia sehingga dapat melahirkan suatu pemikiran. Berfilsafat adalah merenungi
fenomena yang dihadapi oleh manusia, kemudian melahirkan berbagai pertanyaan
tentang fenomena itu.Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa korelasi antara filsafat
dengan administrasi terletak pada bidang kajiannya, yaitu sama-sama mengkaji tentang
manusia dan masyarakat.

Filsafat Administrasi

1. Filsafat administrasi adalah berpikir secara matang dan mendalam terhadap hakikat
dan makna yang terkandung dalam materi ilmu administrasi.
Sumber :http://indaahwahyuni.blogspot.com/2013/04/filsafat-dan-administrasi.html. (
Indah Wahyyuni. April, 2013 )

2. Filsafat administrasi adalah rangkaian aktivitas pemikiran reflektif yang berusaha


menentukan segi – segi metafisik, epistimologis, metodologis, logis, etis dan estetis
dari kegiatan administrasi.
Sumber : http://www.anneahira.com/filsafat-administrasi.html. ( Anne Ahira )

3. Filsafat administrasi adalah proses berpikir secara metode, berstruktur dan mendalam
terhadap hakikat dan makna yang terkandung dalam materi ilmu administrasi.
Sumber : http://anakromba.blogspot.com/2013/09/makalah-filsafat-ilmu.html. ( Ata
Romba. September, 2013 )

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa :

Filsafat administrasi adalah berpikir secara luas, mendalam dan kritis terhadap segala
sesuatu yang berhubungan dengan administrasi.

Jadi, di dalam filsafat administrasi itu bukan kerja perorangan yang hanya
mementingkan dirinya sendiri, tapi disini lebih terarah kepada hubungan kerja sama
dengan orang lain berdasarkan hubungan rasionalitas / berpikir yang baik dalam
mengambil keputusan yang tepat dengan maksud untuk mendapatkan tujuan yang ingin
dicapai.

Sebenarnya pengertian ini merujuk pada administrasi yang merupakan hubungan


kerja sama antara dua orang atau lebih, hanya memasukkan unsur filsafat didalamnya.

Maksudnya adalah, jika seseorang sedang melakukan kegiatan administrasi, maka


orang itu harus memasukkan unsur filsafat didalamnya - dengan bersifat rasionalitas,
maka orang itu dapat mengambil keputusan yang tepat dalam melakukan hubungan kerja
sama dengan orang lain. Dengan demikian maka tujuan yang ingin dicapai akan tercapai.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Administrasi telah muncul sejak dulu seiring dengan perkembangan peradaban


manusia. Ilmu ini lahir dengan berbagai macam bidang mulai dari seni hingga administrasi
sebagai ilmu. Secara umum ada berbagai macam kriteria dari administrasi,kriteria tersebut
dapat pula dibagi melalui berbagai sudut pandang.

Selain sejarahnya yang panjang administrasi juga memiliki beberapa dasar filsafat
yang bisa menjadi acuan untuk lebih memahami apa itu administrasi sehingga menjadi lebih
jelas bagaimana administrasi itu bisa ada dikalangan masyarakat.

B. SARAN
Setelah membaca makalah ini pembaca diharapkan lebih mengerti dan memahami
bagaimana sejarah dari administrasi sehingga menjadi lebih mengerti dan tertarik pada
administrasi. Jika terdapat kesalahan pada pembuatan makalah ini diharapkan kerjasama nya
untuk memberitahukan kepada kami agar kami bisa langsung memperbaiki dan makalah ini
menjadi lebih baik lagi.

11
DAFTAR PUSTAKA :

1. Siagian, Sondang P. 2003. Filsafat Administrasi. Jakarta : PT Bumi Aksara. Edisi Revisi.
2. http://manusiapinggiran.blogspot.com/2013/02/pengertian-filsafat-ilmu-dan-filsafat.html
( Arif Fajar Nasucha. Februari, 2013 )
3. Suryarini, Trisni, & Tarsis Tarmudji. 2012. Pajak di Indonesia. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Edisi Pertama.
4. http://indaahwahyuni.blogspot.com/2013/04/filsafat-dan-administrasi.html.(Indah
Wahyyuni. April, 2013 )
5. http://www.anneahira.com/filsafat-administrasi.html. (AnneAhira )

6. http://anakromba.blogspot.com/2013/09/makalah-filsafat-
ilmu.html.(AtaRomba.September, 2013 )
7. Sumber: Sutarto. 1982. Ilmu Administrasi. Yogyakarta: Supersukses

12

Anda mungkin juga menyukai