Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Makalah Manajemen Farmasi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH MANAJEMEN FARMASI

PERSAINGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL

Dosen : Lili Musnelina, Dra,M.Si.


Di Susun Oleh : Oktavia Prahmono
Dwie Revina Yoga
Fiqi Fatimah
Karlina Mulyawati
Masrorroh Hayatun
Intan Wahyuni Saleh

FAKULTAS FARMASI
PROGRAM STUDI FARMASI

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL


JAKARTA SELATAN
2016
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penyusun panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Karena atas
kehendak-Nyalah makalah Farmakoterapi ini yang berjudul “PERSINGAN
INTERNAL DAN EKSTERNAL ” ini dapat diselesaikan.

Dalam menyelesaikan makalah ini, penyusun mendapatkan berbagai macam


informasi, referensi serta bimbingan dari berbagai pihak sehingga makalah ini dapat
di selesaikan dengan baik. Semoga makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan
tentang baik bagi para pembaca maupun bagi penyusun.

Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah


farmakoterapi . yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menyusun dan
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Serta ucapan terima kasih kami sampaikan
kepada berbagai pihak dan sumber yang telah membantu penyusun untuk dapat
menyelesaikan makalah ini.

Jakarta, Oktober 2016

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan masalah 2
C. Tujuan Penulisan 3
D. Metode penulisan 3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA


A. Persaingan internal dan eksternal 4
B. Analisis faktor internal dan eksternal 14
C. Kunci keberhasilan 15
D. Analisis SWOT 15
BAB III. PENUTUP
Kesimpulan 18
DAFTAR PUSTAKA 20

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap organisasi atau industri atau perusahaan pasti mempunyai dua jenis
permasalahan atau tantangan yang dihadapinya yaitu permasalahan
lingkungan internal dan permasalahan lingkungan eksternal. Semakin besar
suatu organisasi maka semakin komplek juga implikasi yang dihadapi, salah
satunya adalah proses pengambilan keputusaan semakin sulit dan rumit.
Secara internal, manajemen dihadapkan kepada tuntutan dan pemuasan
kepentingan dari berbagai pihak, baik itu di dalam organisasi maupun di luar
organisasi. Secara eksternal, manajemen dihadapkan pada suatu lingkungan
yang sifatnya tidak menentu dan suasana yang tidak pasti dimasa depan
seperti terjadi globalisasi ekonomi, perubahan geopolitik dan lain sebagainya.
Untuk itulah diperlukan strategi.

Persaingan industri yang makin ketat mengakibatkan setiap industri untuk


bersaing dan mampu mengikuti persaingan sehingga mendorong industri
tersebut tumbuh dan berkembang. Hal ini tidak akan terlepas dari masalah
yang ada baik dalam maupun dari luar industri. Adanya kebijakan pemerintah
terhadap perkembangan pembangunan khususnya dalam sector industri maka
dalam meningkatkan efisiensi dan pendapatan di sektor industri penekanan
diarahkan pada sektor perdagangan. Hal ini dimaksudkan untuk memperluas
arus barang dan jasa, sehingga akan tercipta peningkatan taraf kehidupan.

1
Pemasaran suatu produk dilakukan untuk mengetahui dan mamahami
konsumen dengan baik tentang produk sehingga produk yang dihasilkan
sesuai dengan kebutuhan konsumen. Strategi bisnis merupakan penentu
tentang cara-cara perusahaan bersaing dalam misi bisnis tertentu dan
mempromosikan dirinya diantara para pesaing. Dengan demikian strategi
bisnis mengacu pada pemikiran rasional yang disusun berdasarkanpokok
persoalan yang dihadapi. Salah satu strategi bisnis dirancang berdasarkan
analisis terhadap lingkungan internal dan lingkungan eksternal dengan
bantuan analisis SWOT (Strengths,Weaknesses, Opportunities dan Threats)
untuk menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman.

Suatu industri diharapkan dapat memberikan pelayanan yang baik bagi


masyarakat pengguna, sehingga dapat bersaing dipasaran, meningkatkan
penjualan, meningkatkan keuntungan. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu
adanya suatu perencanaan strategi yang berfungsi sebagai alat untuk
mengkomunikasikan tujuan perusahaan yang akan dicapai.Supaya dapat
bersaing perusahaan harus mempunyai strategi tertentu dalam upaya
meningkatkan volume penjualan dan memperluas pangsa pasar. Penetapan
strategi pemasaran akan berpengaruh pada naik turunnya volume penjualan
sehingga perlu memperhatikan dua faktor yaitu faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor eksternal adalah faktor yang tidak dipengaruhi oleh
kebijaksanaan perusahaan sedangkan faktor internal dapat dipengaruhi oleh
kebijakan perusahaan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu persaingan internal dan eksternal ?

2. Bagaimana analisis faktor persaingan internal dan eksternal ?

2
3. Apa saja kunci keberhasilan ?

4. Bagaimanakah analisis SWOT dengan mengevaluasi faktor eksternal dan


faktor internal?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk menjelaskan tentang analisis
persaingan lingkungan eksternal dan internal perusahaan.

D. Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah dengan
mengumpulkan data-data dan mempelajari data-data melalui kepustakaan dan
juga melalui internet.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Persaingan internal dan eksternal


Masalah persaingan timbul seiring dengan tumbuh dan
berkembangnya perusahaan. Masalah persaingan memperngaruhi aktivitas
perusahaan dalam melaksanakan program-program pemasaran. Masalah
tersebut dilihat dari 2 aspek yaitu meliputi aspek eksternal dan internal.
Persaingan eksternal adalah persaingan yang timbul dari luar perusahaan
sedangkan internal adalah persaingan yang timbul dari perusahaan itu sendiri.

1. Persaingan Internal
Menurut Jauch dan Glueck (1997), lingkungan internal adalah
proses dimana perencanaan strategi mengkaji faktor internal perusahaan
untuk menentukan dimana perusahaan memiliki kekuatan dan kelemahan
yang berarti sehingga dapat mengelola peluang secara efektif dan
menghadapi ancaman yang terdapat dalam lingkungan. Sedangkan
menurut Pearce dan Robinson Jr, dalam bukunya Kotler (2005), analisis
lingkungan internal adalah pengertian mengenai pencocokan kekuatan dan
kelemahan internal dengan peluang dan ancaman eksternal.

Lingkungan internal adalah lingkungan yang dapat dikendalikan


oleh perusahaan. Semua organisasi mempunyai kekuatan dan kelemahan
yang semua itu harus dianalisis. Keadaan internal perusahaan juga banyak
aspeknya yang tidak mungkin dianalis semuanya, sehingga yang perlu
dianalis adalah aspek-aspek kunci saja. Aspek kunci merupakan aspek
yang mempengaruhi kinerja perusahaan.

4
Pada tahap pertama adalah mengidentifikasi faktor strategi yang
penting. Untuk hal ini bisa diidentifikasi melalui ancaman fungsi dan
ancaman nilai. Ancaman fungsi adalah menilai perusahaan berdasarkan
fungsi-fungsi manajemen seperti pemasaran, keuangan, produksi,
personalia, litbank dan lain sebagainya, sedangkan ancaman nilai adalah
analisis yang dinilai berdasarkan proses.
Pada ancangan nilai tahap pertama adalah logistik ke dalam,
aktivitasnya yaitu menerima dan menyimpan input. Tahap selanjutnya
adalah operasi dengan aktivitas produksi adalah untuk menciptakan
produk. Logistik keluar adalah menyimpan dan mendistribusikan produk.
Pemasaran adalah aktivitas pemasaran seperti promosi, penjualan dan
penentuan harga. Sedangkan pelayanan adalah aktivitas melayani
pelanggan. Aspek pendukung tersebut adalah pembelian yaitu antara lain
(pembelian barang modal, produksi dan non produksi. Pengembangan
teknologi dan aktivitas pengembangan teknologi, sumber daya manusia
dan aktivitas pengembangan sumber daya manusia). Sedangkan
infrastruktur yaitu meliputi manajemen umum, pengembangan strategi,
perencanaan, seluruh aktivitas yang menunjang rantai nilai.
Perbedaan antara ancaman fungsi dan ancaman nilai adalah jika
ancaman fungsi semua aktivitas dikoordinasi dulu pada fungsi-fungsi
manajemen kemudian dilanjutkan ke pelanggan. Tahap selanjutnya adalah
analisis faktor ini pada perusahaan dan pesaing utama berdasarkan pada
posisi keunggulan bersaing, persyaratan bisnis pokok, dan kelemahan
perusahaan. Posisi keunggulan bersaing adalah faktor-faktor yang
memberikan keunggulan bagi perusahaan. Persyaratan bisnis pokok
adalah faktor-faktor yang harus ada pada industri. Kelemahan perusahaan
adalah faktor-faktor yang menjadi penghambat dalam mencapai tujuan
perusahaan.

5
 Aspek Persaingan Internal
a) Manajemen

Pada dasarnya, manajemen strategi yang berhasil


mengelola organisasi untuk menjadikan organisasi yang
dipimpinnya menjadi organisasi berkinerja tinggi dan mempunyai
daya saing yang tinggi. Ciri-ciri utama organisasi berkinerja
tinggi, ialah:
 Pertama organisasi berkinerja tinggi mempunyai arah yang
jelas untuk ditempuhnya. Arah tersebut tercermin pada visi
yang dimiliki oleh para manajer dalam organisasi tentang mau
kemana organisasi akan dibawa di masa depan dan mengapa.
Para manajer dalam organisasi memiliki keberanian
mengambil resiko “memasuki medan baru” dan tidak ragu-
ragu meninggalkan cara kerja, metode, teknik dan kultur lama
apabila dipandang bahwa hal-hal tersebut tidak sesuai lagi
dengan tuntutan internal dan external yang baru pula.
 Kedua manajemen yang berhasil menjadikan organisasi
berkinerja tinggi selalu berupaya agar dalam organisasi tersedia
tenaga-tenaga berpengetahuan, ahli dalam bidangnya dan
keterampilan tinggi disertai dengan oleh semangat
kewirausahaan. Manajer demikian sangat peka terhadap
kebutuhan dan perilaku para pengguna produk yang
dihasilkannya berarti berusaha memahami
kecenderungankecenderungan yang terjadi dipasaran. Tidak
kalah pentingnya ialah kecekatan mereka untuk memanfaatkan
setiap peluang yang timbul. Manajer yang efektif dan berhasil
selalu berupaya mencari cara kerja yang lebih efektif dan
efisien sumber gagasan untuk perbaikan pun digalinya dari

6
berbagai pihak, termasuk para pelanggan dan nasabahnya.
Pendekatannya dalam pelaksanaan tugas bersifat inovatif.
Mereka tidak segan mencoba hal-hal baru meskipun dengan
resiko kegagalan sekalipun. Satu kegagalan dipandangnya
sebagai keberhasilan yang tertunda dan oleh karena itu tidak
takut menghadapi kekurang berhasilan dan mencobanya lagi
sehingga keberhasilan diraihnya.
 Ketiga pada organisasi berkinerja tinggi, para manajernya
membuat komitmen kuat pada suatu rencana aksi strategi, yaitu
rencana aksi yang diharapkan membuahkan keuntungan
finansial yang memuaskan dan yang menempatkan organisasi
pada posisi bersaing yang dapat dihandalkan. Para manajer
organisasi bisnis yang berhasil memandang keunggulan
kompetitif lebih baik lagi apabila bersifat dominan sebagai
kunci untuk meraih keuntungan yang lebih tinggi dan kinerja
tinggi yang berkelanjutan.
 Keempat orientasi suatu perusahaan berkinerja tinggi adalah
“hasil” dan memiliki kesadaran yang tinggi tentang pentingnya
efektifitas dan produktivitas yang meningkat. Bagi mereka
mencapai sasaran tepat pada waktu yang ditetapkan merupakan
hal yang sangat penting. Oleh karena itulah mereka bersedia
membayar tinggi tenaga kerja yang memiliki pengetahuan,
keterampilan dan kemampuan yang secara kualitatif memenuhi
persyaratan yang telah ditetapkan, apalagi bila kualitatif
tersebut disertai oleh perilaku yang positif seperti loyalitas,
dedikasi, kemauan bekerja sama dan kesediaan menerima
tanggung jawab yang lebih besar ketimbang kemampuan
menuntut hak.

7
 Kelima salah satu sifat penting yang dimiliki oleh para manajer
yang berhasil ialah kesediaannya membuat komitmen yang
mendalam pada strategi yang telah ditentukan dan berupaya
bersama seluruh komponen organisasi lainnya agar strategi
tersebut membuahkan hasil yang diharapkan. Manajemen yang
efektif pada umumnya berusaha memahami persyaratan-
persyaratan internal apa yang harus terpenuhi agar
implementasi strategi berhasil.
Kemudian hal yang sangat penting bagi pertumbuhan dan
kesejahteraan perusahaan adalah kemampuannya meraih dan
mempertahankan keunggulan kompetitif salah satu cara melakukan
hal ini adalah melalui inisiatif strategi, inisiatif strategi adalah
kemampuan melakukan pengendalian atas perilaku strategi dalam
industri dimana perusahaan itu berkompetisi.
b) Kinerja
Kinerja adalah suatu hasil prestasi kerja optimal yang
dilakukan oleh seseorang ataupun kelompok ataupun badan usaha.
Pengukuran kinerja secara tradisional adalah pengukuran kinerja
yang berorientasi kepada bidang keuangan dan kemampuan untuk
mendapatkan laba. Suatu perusahaan dikatakan mempunyai
kinerja yang baik kalau dalam laporan keuangannya mendapat
keuntungan, sesuai dengan target yang telah ditetapkan
sebelumnya.Dengan menggunakan strategi pemasaran yang baik
dan membuat pelanggan sadar mengenai produk dan perusahaan
mereka berusaha meningkatkan kinerja bisnis mereka.

8
c) Sumber Daya

Sumber daya manusia merupakan elemen yang sangat


penting dalam satu perusahaan. Kegagalan mengelola sumber
daya manusia dapat mengakibatkan timbulnya gangguan dalam
pencapaian tujuan dalam organisasi, baik dalam kinerja, profit,
maupun kelangsungan hidup organisasi itu sendiri. Salah satu
masalah besar bagi perusahaan adalah menemukan SDM yang
profesional dan terampil dalam waktu yang instan, baik dari segi
teknologi, terlebih lagi dari segi manajerial. Jika permasalahan-
permasalahan SDM tersebut tidak diperbaiki, maka hal ini akan
berdampak negative terhadap produktivitas, efisiensi dan daya
saing perusahaan. Oleh sebab itu, salah satu tujuan dan strategi
perusahaan adalah mengembangkan kemampuan teknologi,
manajerial, dan profesionalisme dari sumber daya manusia, Serta
peningkatan produktivitas dengan meningkatkan value-added
contents dari produk dan atau jasa lebih cepat dari pesaing-
pesaingnya.

Selain hal tersebut diatas, ada beberapa permasalahan pada


sumber daya manusia yang membuat kegagalan perusahaan antara
lain: buruknya kualitas karyawan, sikap dan pola pikir negatif dari
para pegawai yang sudah berakar kuat dalam perusahaan,
tingginya perputaran karyawan yang berbiaya besar dan
beralihnya karyawan-karyawan penting ke perusahaan pesaing,
serta faktor-faktor lainnya meliputi buruknya program jaminan
insentif bagi karyawan.

9
d) Kapabilitas (Capability)
Kapabilitas adalah suatu kumpulan sumberdaya yang
menampilkan suatu tugas atau aktivitas tertentu secara integratif.
Menentukan kapabilitas suatu perusahaan didasarkan dua
pendekatan yaitu pendekatan fungsional dan pendekatan rantai
nilai (value chain). Kapabilitas dapat dirasakan bila pegawai dan
pelanggan perusahaan tersebut merasakan adanya kemampuan
menyelenggarakan usahanya dengan cara yang lebih baik dari
pesaingnya. Dalam ekonomi sekarang ini, perusahaan harus
memiliki seperangkat kepemilikan pengetahuan untuk dapat
merealisir tujuan usahanya. Kepemilikan perusahaan tersebut
antara lain berupa informasi,produksi, distribusi, dan afiliasi.
Kemampuan untuk mengolah semua pengetahuan ini yang
dilaksanakan seluruh pekerja perusahaan di seluruh lapisan tingkat
menghasilkan output yang dapat diberikan baik produk maupun
jasa kepada pelenggan. Tidaka ada standar baku atas kapabilitas
yang harus dimiliki setiap organisasi namun jelas ada sebelas
elemen kapabilitas yang cenderung untuk diraih oleh perusahaan :
 Talent
Kemempuan untuk menarik,memotivasi dan mempertahankan
orang yang kompeten dan mempunyai komitmen.
 Speed
Kemampuan yang baik dalam melakukan prubahan yang cepat
dan berlagsung cepat juga.
 Shared
Kemampuan yang baik untuk meyakinkan bahwa pelangggan
dan pekera mempunyai image yang positif dan konisten dan
berpengalaman dengan organisasi.

10
 Accountability
Kemampuan yang baik dalam mendapatkan kierja terbaik dari
pekerjanya.
 Collaboration
Kemampua yang baik untuk bekerja melalui batas yang ada
untu meyakika baik efisiensi dan cuma leveragenya.
 Learning
Kemampuan yang baik dalam menghasilkan dan elakukan
generalissi ide – ide yang berdampak positif.
 Leadership
Kemampuan yang baik dalam kepemimpinan yang mampu
melekatkan dirinya dengan organisasi.
 Customer connectivity
Kemampuan yang baik dalam membangun hubungan
berkelanjutan dengann suatu kepercayaan terhadap target
pelaggannya.
 Strategic unity
Kemampuan yang baik untuk mengartikulasikan dan
membagikan sutu pandangan strategis dan menciptakan
kedalam tiga tingkatan yaitu intelektual, behavior, dan
prosedur.
 Innovation
Kemampuan yang baik untuk mengerjakan sesuatu yang baru
baik dalam isi maupun prosesnya.
 Efficiency
Kemampuan yang baik untuk mengelola biaya.

11
2. Persaingan Eksternal
Persaingan eksternal adalah persaingan yang timbul dari luar
perusahaan. Persaingan eksternal timbul dari lingkungan eksternal itu
sendiri, adapun lingkungan eksternal adalah lingkungan yang tidak dapat
dikendalikan oleh perusahaan.
Lingkungan eksternal dibagi atas 3 sub kategori yaitu :
a) Lingkungan jauh
Adalah lingkungan yang tidak langsung berhubungan dengan
perusahaan. Lingkungan jauh memberi peluang dan ancaman bagi
perusahaan, tetapi pengaruhnya tidak langsung. Menurut pearce
lingkungan jauh dibagi atas 5 yaitu :
 Faktor ekonomi
Adalah faktor yang mempengaruhi aktivitas manusia untuk
memenuhi kebutuhannya. Faktor-faktor tersebut banyak sekali
seperti tingkat pendapatan masyarakat, inflasi, kesempatan
kerja, fluktuasi harga, fluktuasi penawaran dan permintaan,
jumlah uang beredar, tingkat suku bunga dan tingkat
pertumbuhan ekonomi
 Faktor sosial
Adalah faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas hubungan
sesama manusia. Banyak faktor sosial yang mempengaruhi
suatu perusahaan seperti kepercayaan, nilai, sikap, opini, gaya
hidup, kultur, demografi, agama, pendidikan, dan etnik.
 Faktor politik
Adalah faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas kekuasaan
dalam bernegara. Faktor-faktor politik yang mempengaruhi
perusahaan adalah penetapan undang-undang (hukum),
peraturan kebijakan pemerintah.

12
 Faktor teknologi
Faktor teknologi adalah faktor-faktor yang mempengaruhi
pembuatan produk.
 Faktor ekologi
Adalah faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas hubungan
manusia dengan lingkungan. Contoh : sesuai dengan musim (
musim hujan, produksi payung akan meningkat )
b) Lingkungan Industri
Adalah lingkungan yang terdiri dari perusahaan-perusahaan yang
menghasilkan produk yang sejenis, karena menghasilkan produk
sejenis maka dalam lingkungan industri terjadi suatu persaingan.
Persaingan akan semakin tajam apabila hambatan masuk untuk
mendirikan perusahaan sejenis sangat mudah. Dengan demikian
ada 5 kekuatan yang mempengaruhi perusahaan dalam lingkungan
industri yaitu :
 Tingkat persaingan dalam industri

 Kekuatan tawar pembeli

 Kekuatan tawar pemasok

 Hambatan masuk pendatang baru

 Ancaman produk substitusi

c) Lingkungan Operasional
Adalah lingkungan yang langsung berhubungan dengan
perusahaan. Dalam lingkungan operasional perusahan akan
langsung berhubungan dengan pesaing. Hal inilah yang akan
menentukan sukses atau tidaknya strategi perusahaan.

13
B. Analisis faktor internal dan eksternal

Melakukan analisis terhadap kondisi internal dan eksternal saat ini,


untuk mengetahui (scanning) dari faktor manakah yang menjadi penyebab
utama pencapaian sasaran

1. Analisis faktor internal


Analisis faktor internal adalah unsur-unsur sumber daya yang
dimiliki yang dapat menjadi kekuatan dan kelemahan. Unsur-unsur ini
berada di bawah kendali ( kontrol label ) seperti karyawan, barang uang
tehnik menjual dan peralatan.
Analisis faktor internal antara lain dapat berupa :
 Kondisi barang (apakah barang yang ada mampu memenuhi
permintaan konsumen)

 Kondisi pelayanan (apakah kualitas pelayanan yaitu kelengkapan


kecepatan harga yang ada telah memenuhi harapan konsumen)

 Kondisi likuiditas (apakah likuiditas dapat membayar hutang dagang


tepat waktu)

 Kondisi pegawai (apakah gaji pegawai telah dinaikkan atau belum).

2. Analisis faktor eksternal


Analisis faktor eksternal adalah unsur-unsur yang tidak dimiliki
yang dapat menjadi peluang atau ancaman terhadap keberadaan usaha.
Unsur-unsur berada di luar kendali (uncontrolable) seperti perilaku pasar
pemasok, pesaing dan peraturan.
Analisis faktor eksternal antara lain dapat berupa :
 Kondisi konsumen (apakah jumlah konsumen dan daya belinya
bertambah atau berkurang)

 Kondisi pemasok (apakah ada kenaikan harga dari suplier)

14
 Kondisi pesaing (apakah jumlah apotek bertambah atau tetap)

 Kondisi peraturan (apakah ada peraturan baru menganai kebijakan


harga dan tarif)

 Kondisi kemanan (bagaimana perkembangan kondisi keamanan di


wilayah tersebut)

C. Kunci keberhasilan
 Dalam bidang tehnologi: kemampuan riset, kemampuan berinovasi dalam
bidang proses produksi dan produk, serta penguasaan yang baik
(expertise) dalam bidang tehnologi tertentu
 Dalam bidang pemanufakturan (manufacturing): efisiensi yang
menghasilkan biaya rendah, kualitas manufaktur, pemanfaatan aktiva tetap
yang tinggi, akses ke sumber, penyedia tenaga kerja yang berkualitas
tinggi
 Produktivitas tenaga kerja yang tinggi
 Fleksibilitas manufaktur dalam menghasilkan aneka macam produk

D. Analisis SWOT
Alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan
adalah matrik SWOT. Matrik ini menggambarkan bagaimana peluang dan
ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan
kekuatan dan kelemahan yang dimiliki (Rangkuti Freddy, 2004). Pada
formulasi ini akan digunakan faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman yang diformulasikan ke dalam strategi. Unsur SWOT meliputi
:strength yaitu kemampuan dan situasi perusahaan mencapai keuntungan
strategis dalam usahanya untuk mencapai tujuan. Kekuatan didefinisikan
bagaimana suatu unit usaha strategis dapat memasarkan produknya secara
kompetitif. Weakness adalah situasi dan ketidakmampuan yang bisa atau telah

15
terjadi dalam kegagalan perusahaan mencapai tujuan. Opportunities adalah
faktor ekstrenal yang banyak membantu organisasi dalam usaha mencapai
atau meningkatkan tujuan. Threats adalah faktor luar yang terjadi dalam
kegagalan perusahaan mencapai tujuan, ancaman dapat berupa keunggulan
teknologi yang dilakukan pesaing.

1. Strategi Kekuatan dan Peluang (Strength – Opportunities)


 Meningkatkan kualitas produk guna memenuhi kebutuhan pelanggan
 Peningkatan pelayanan
 Distribusi produk yang cepat dan terjamin
 Perluasan pangsa pasar
 Mengoptimalkan SDM yang ada
 Melakukan perbaikan secara continue setiap aktivitas
 Meningkatkan volume penjualan guna mempertahankan posisi market
leader
2. Strategi Kekuatan dan Ancaman (Strength – Treaths)
 Meningkatkan kualitas kinerja
 Menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan
 Menetapkan strategi harga dan pelayanan
3. Strategi Kelemahan dan Peluang (Weaknes – Opportunities)
 Peningkatan promosi penjualan
 Meningkatkan pengembangan dan penelitian
 Pemanfaat pasar domestik terus dioptimalkan
 Pemanfaatan teknologi untuk menghasilkan produk yang unggul
 Meminimalkan biaya transportasi
 Mengembangkan produk yang ramah lingkungan
4. Strategi Kelemahan dan Ancaman (Weaknes – Treaths)
 Melakukan efisiensi biaya
 Menjalin kerjasama degan mitra local dan luar negeri

16
 Memperhatikan kualitas dan mutu pelayanan pelanggan
 Melakukan efisiensi perusahaan

17
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
 Lingkungan internal perusahaan merupakan lingkungan yang berada
dalam perusahaan tersebut yang mampu dikontrol oleh perusahaan.
Terdapat 6 aspek dalam lingkungan internal perusahaan, yaitu
manajemen, pemasaran, keuangan, produksi/operasional, penelitian dan
pengembangan, serta sistem informasi manajemen
 Kelemahan dan kekuatan lingkungan internal dapat dilihat dari aspek
struktur organisasi, sumber daya manusia (SDM), produk, pemasaran,
laporan keuangan, operasi dan produksi, dan Litbang.
 Aspek persaingan internal, meliputi : manajemen, strategi bersaing,
sumber daya, kinerja, kompatibilitas.
 Strategi dalam menghadapi persaingan dapat merupakan:
1. Game plan manajemen untuk memperkuat posisi perusahaan,
memuaskan konsumen dan mencapai target kinerja yang sudah
ditentukan
2. Rencana untuk menyerang/bersaing (a plan of attack)
3. Suatu proses dimana senior executive melaksanakan analisis
kelemahan dan kekuatan sebagai upaya untuk menentukan strategi
pasar yang ‘mengklopkan’ kemampuan perusahaan dengan peluang
pasar yang ada
4. Adalah penentuan tujuan jangka panjang perusahaan dan pemilihan
rencana tindakan/kegiatan beserta alokasi sumber daya yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut.

18
 Kunci keberhaasilan dalam perusahaan :
1. Dalam bidang tehnologi: kemampuan riset, kemampuan berinovasi
dalam bidang proses produksi dan produk, serta penguasaan yang baik
(expertise) dalam bidang tehnologi tertentu.
2. Dalam bidang pemanufakturan (manufacturing): efisiensi yang
menghasilkan biaya rendah, kualitas manufaktur, pemanfaatan aktiva
tetap yang tinggi, akses ke sumber, penyedia tenaga kerja yang
berkualitas tinggi.
3. Produktivitas tenaga kerja yang tinggi.
4. Fleksibilitas manufaktur dalam menghasilkan aneka macam produk

19
DAFTAR PUSTAKA

I.P.Cyrilla, R.W.Inneuke. Penentuan Faktor Internal dan Eksternal Dalam Rangka


Strategi Pemasaran Guna Meningkatkan Daya Saing. Institut Sains & Teknologi
AKPRIND Yogyakarta.
Sarwono,J. Faktor – Faktor Pendorong Persaingan Bisnis : Aplikasi Penawaran Jasa
Pendidikan. Journal
Suhartati,T,dkk. Pengaruh Strategi Bersaing Terhadap Hubungan Antara Supply
Chain Managemet dan Kinerja. Politeknik Negeri Jakarta, Universitas Indonesia.
S.Ag.,MAP.,Suratno. Strategi Manajemen Sumber Daya Manusia. Journal.

Persaingan-Eksternal-dan-Internal.pdf

http://repository.akprind.ac.id/sites/files/UPN%202013,Cyrilla%20Indri%20Parwati.
pdf

20

Anda mungkin juga menyukai