Bab 5 Thickening Time
Bab 5 Thickening Time
Bab 5 Thickening Time
Keterangan:
1. Lid
2. Slurry Container
3. Paddle
)
5.4. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Membuat suspensi semen dengan komposisi yang telah ditentukan yaitu
semen portland, air dan accelerator atau retarder.
2. Menyiapkan peralatan dan stopwatch, sebelum dilakukan pengujian
mengkalibrasi terlebih dahulu peralatan yang akan digunakan.
3. Menghidupkan switch master dan set temperatur pada skala yang
diinginkan.
4. Menuangkan suspensi semen ke dalam slurry container sampai
ketinggian yang ditunjukkan oleh garis batas.
5. Paddle yang telah dilapisi grease dipasang pada lid, kemudian
memasang lid yang telah terpasang paddle pada slurry container dan
dimasukkan ke dalam atmospheric consistometer.
6. Menghidupkan motor dan stopwatch dan baca dan catat skala penunjuk
uc pada lid.
5.5. PEMBAHASAN
Percobaan yang dilakukan kali ini adalah pengujian thickening time.
Thickening time merupakan waktu yang diperlukan oleh suspensi semen untuk
mencapai konsistensi sebesar 100 uc (unit of consistency) yang merupakan
batasan di mana suspensi semen masih bisa dipompakan. Namun biasanya satuan
yang digunakan dilapangan yaitu bc (bourden of consistency). Tujuan dari
percobaan ini adalah menentukan thickening time dari suatu suspensi semen
dengan menggunakan alat atmospheric consistometer dan mengetahui efek
penambahan additive terhadap thickening time tersebut. Thickening time yang
cepat dapat menyebabkan semen lebih cepat mengeras. Sebaliknya, thickening
time yang lama menyebabkan semen lebih lama mengeras.
Prinsip kerja alat atmospheric consistometer adalah centrifugal dan
pemanasan dimana sampel di panaskan melalui cairan yang terdapat di dalam
water bath dan juga sambil di putar secara sentrifugal.
Alat dan bahan yang di gunakan dalam praktikum kali ini adalah
Timbangan digital, Blender, Atmospheric consistometer, Gelas ukur, Stopwatch,
Semen portland, Air, dan accelerator atau retarder.
Cara kerja Atmospheric consistometer adalah membuat suspensi semen
terlebih dahulu dengan mencampurkan air dan bubuk semen portand serta
accelerator atau retarder secara perlahan, setelah itu menyiapkan peralatan yang
akan di gunakan serta stopwatch, kalibrasi peralatan, menghidupkan switch
master dan mengatur temperatur pada skala tertentu, Menuangkan suspensi semen
ke dalam slurry container sampai ketinggian yang ditunjukkan oleh garis batas
selanjutnya, Paddle yang telah dilapisi grease dipasang pada lid, kemudian
memasang lid yang telah terpasang paddle pada slurry container dan dimasukkan
ke dalam atmospheric consistometer. setelah itu hidupkan motor dan stopwatch,
dan baca skala penunjuk setiap menit yang ditentukan, dan mencatat skala pada
saat mencapai waktu yang ditentukan. Biasanya untuk ketentuan pembacaan
menit tergantung pada perusahaan masing-masing.
Pada percobaan thickening time, penambahan accelerator bertujuan untuk
mempercepat thickening time, terutama pada sumur-sumur dangkal dengan
tekanan dan temperatur yang pada umumnya rendah. Contohnya adalah garam –
garaman (KCL, NaCl, dll). Sedangkan penambahan retarder dilakukan pada
proses penyemenan sumur-sumur dalam dengan tekanan dan temperatur yang
tinggi. Hal ini bertujuan untuk mencegah suspensi semen mengeras sebelum
mencapai target atau zona yang ingin disemen. Contohnya adalah gula – gulaan
(Carboxymethyl Cellulose, dll).
Aplikasi lapangan dari percobaan ini adalah dengan mengetahui besarnya
thickening time suatu suspensi semen, maka kita dapat mengatur waktu
pemompaan suspensi semen tersebut. Waktu pemompaan suspensi semen harus
lebih kecil dari thickening time, agar semen mengeras tepat pada waktu dan zona
yang kita inginkan untuk disemen. Selain itu kita dapat mencegah penggunaan
tekanan pompa yang lebih besar dari yang seharusnya akibat bubur semen yang
mulai mengeras, sehingga dapat merusak pompa.
5.6. KESIMPULAN
1. Thickening time merupakan waktu yang diperlukan oleh suspensi semen
untuk mencapai konsistensi sebesar 100 uc (unit of consistency) yang
merupakan batasan di mana suspensi semen masih bisa dipompakan.
2. Thickening time yang cepat dapat menyebabkan semen lebih cepat
mengeras. Sebaliknya, thickening time yang lama menyebabkan semen
lebih lama mengeras.
3. Accelerator bertujuan untuk mempercepat thickening time, terutama pada
sumur-sumur dangkal dengan tekanan dan temperatur yang pada
umumnya rendah. Contohnya adalah garam – garaman (KCL, NaCl, dll).
4. Penambahan retarder dilakukan pada proses penyemenan sumur-sumur
dalam dengan tekanan dan temperatur yang tinggi. Hal ini bertujuan untuk
mencegah suspensi semen mengeras sebelum mencapai target atau zona
yang ingin disemen. Contohnya adalah gula – gulaan (Carboxymethyl
Cellulose, dll).
5. Aplikasi lapangan dari percobaan ini adalah dengan mengetahui besarnya
thickening time suatu suspensi semen, maka kita dapat mengatur waktu
pemompaan suspensi semen tersebut.