Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Penyusunan Tes Prestasi Belajar

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

PENYUSUNAN TES PRESTASI BELAJAR

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

Evaluasi Pembelajaran MI/SD

Dosen Pengampu:

Apri Triana, M.Pd.

Disusun Oleh:
Kelompok 6 (PGMI 5F)
1. Diyah Putri Imas Nilu Ningtyas (12205173021)
2. Muhamad Kurniawan (12205173059)
3. Tanti Umayah (12205173171)
4. Asna Alfinnisa (12205173212)

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
TULUNGAGUNG
SEPTEMBER 2019
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur selalu kami haturkan kehadirat penguasa seluruh alam
yang tiada lain kecuali Allah SWT. Karena berkat limpahan rahmat, taufik, hidayah,
serta inayah-Nya, kami bisa menyelesaikan tugas penyusunan makalah ini. Makalah
ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian
PendidikanMI/SD. Kami selaku penyusun makalah bagaimanapun juga kami ucapkan
terima kasih kepada:
1. Bapak Prof.Dr. Mafthukin, M.Ag. selaku rektor IAIN Tulungagung
2. Bapak H. M. Nurul Huda, SP., MA selaku kaprodi PGMI
3. Ibu Apri Triana,M.Pd. selaku dosen mata kuliah Evaluasi Pendidikan MI/SD yang
Telah memberikan arahan dan bimbingan dalam penyusunan makalah ini
4. Kedua orang tua yang yang tak pernah lelah mendukung kelancaran tugas kami, serta
pada teman-teman kelas PGMI-5F yang selalu memberikan motivasi demi lancarnya
penyusunan makalah ini.

Dalam makalah Pembelajaran Evaluasi Pendidikan MI/SD kami membahas


tentang Penyusunan Tes Prestasi Belajar. Tak ada gading yang tak retak, begitulah
adanya makalah ini masih jauh dari sempurna. Dengan segala kerendahan hati, saran
dan kritik yang konstruktif sangat kami harapkan dari para pembaca demi perbaikan
dan peningkatan kualitas penyusunan makalah dimasa yang akan datang.

Dan kami berharap, semoga makalah ini bisa memberikan suatu kemanfaatan
bagi kami penyusun dan para pembaca serta referensi bagi penyusun makalah yang
senada di waktu yang akan datang. Amin

Tulungagung, September 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................ii

Daftar isi ......................................................................................................... iii

BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar belakang .............................................................................................. 1
B. Rumusan masalah ........................................................................................ 1
C. Tujuan pembahasan ..................................................................................... 2

BAB II : PEMBAHASAN
A. Indikator tes prestasi belajar ........................................................................ 3
B. Tabel spesifikasi .......................................................................................... 7
C. Bentuk tes prestasi belajar ........................................................................... 8
D. Soal dan jawaban tes ................................................................................... 8

BAB III : PENUTUP


A. Kesimpulan ................................................................................................ 12
B. Saran .......................................................................................................... 12

DAFTAR PUSAKA ....................................................................................... 13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada dasarnya pembelajaran merupakan upaya untuk mengarahkan peserta


didikdalam proses belajar agar mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan yang
diharapkan. Untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut perlu adanya evaluasi yang
harus dilakukan agar semua tujuan pembelajaran tercapai dengan maksimal.

Dalam evaluasi mutu hasil belajar tersebut, penyusunan tes merupakan salah
satu hal pokok yang dapat menjadikan hasil belajar menjadi lebih maksimal. Karena
dalam penyusunan tes terdapat hal-hal penting yang harus diperhatikan, maka
evaluasi dalam penyusunan tes juga penting untuk dilakukan. Dengan alat pengukur
berupa tes tersebut, maka guru akan mengetahui adanya perbedaan antar peserta
didik. Suatu tes dapat disebut valid jika tes tersebut benar-benar mampu menilai apa
yang harus dinilai tes tersebut, jika digunakan dapat mencapai sesuai dengan tujuan
yang telah direncanakan sebelumnya. Dengan kata lain, sebagai alat evaluasi, tes
tersebut merupakan alat yang jitu dan cermat karena telah mengalami perbaikan-
perbaikan sehingga akhirnya merupakan tes standar.

Salah satu alat penilaian kemampuan mengajar guru di sekolah adalah


kemampuan guru untuk melaksanakan evaluasi belajar siswa yang dilaksanakan. Pada
umumnya, evaluasi yang dilaksanakan berupa evaluasi formatif, sumatif dan
remedial.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana indikator tes prestasi belajar?
2. Bagaimana tabel spesifikasi tes prestasi belajar?
3. Bagaimana bentuk tes prestasi belajar?
4. Bagaimana soal dan jawaban tes prestasi belajar?

1
2

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui indikator tes belajar prestasi.


2. Untuk mengetahui tabel spesifikasi tes prestasi belajar.
3. Untuk mengetahui bentuk tes prestasi belajar.
4. Untuk mengetahui bentuk soal dan jawaban tes prestasi belajar.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Indikator
Indikator merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan
perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran,
satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang
terukur dan/atau dapat diobservasi.Menurut depag indikator adalah wujud dari
kompetensi dasar yang lebih spesifik. Sedangkan menrut E Mulyasa indikator
merupakan penjabaran dari kompetensi dasar yang menunjukkan tanda-tanda
perbuatan dan respon yang dilakukan atau ditampilkan oleh peserta didik. Indicator
juga dikembangkan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan potensi daerah dan
peserta didik dan juga dirumuskan dalam rapat kerja operasional yang dapat diukur
dan diobservasi sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam penyusunan alat
penilaian.
Sedangkan Darwin Syah berpendapat Indikator pembelajaran adalah
karakteristik, cirri-ciri, tanda-tanda perbuatan atau respon yang dilakukan oleh siswa,
untuk menunjukkan bahwa siswa telah memiliki kompetensi dasar tertentu.
Dari beberapa pengertian menurut para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa
indikator adalah kompetensi dasar secara spesifik yang dapat dijadikan untuk menilai
ketercapaian hasil pembelajaran dan juga dijadikan tolak ukur sejauh mana
penguasaan siswa terhadap suatu pokok bahasan atau mata pelajaran tertentu.
Hal-hal yang perlu di pertimbangkan dalam mengembangkan indikator adalah
sebagai berikut:
1. Tuntutan kompetensi yang dapat dilihat melalui kata kerja yang digunakan
dalam Kompetensi Dasar
2. Karakteristik mata pelajaran, peserta didik, dan sekolah
3. Potensi dan kebutuhan peserta didik, masyarakat, dan lingkungan atau daerah.
Selain hal-hal di atas, dalam merumuskan indikator juga perlu diperhatikan beberapa
ketentuan sebagai berikut:
1. Setiap KD dikembangkan sekurang-kurangnya menjadi tiga indikator
2. Keseluruhan indikator memenuhi tuntutan kompetensi yang tertuang dalam kata
kerja yang digunakan dalam SK dan KD. Indikator harus mencapai tingkat
3
4

kompetensi minimal KD dan dapat dikembangkan melebihi kompetensi


minimal sesuai dengan potensi dan kebutuhan peserta didik
3. Indikator yang dikembangkan harus menggambarkan hierarki kompetensi
4. Rumusan indikator sekurang-kurangnya mencakup dua aspek, yaitu tingkat
kompetensi dan materi pembelajaran
5. Indikator harus dapat memenuhi karakteristik mata pelajaran sehingga
menggunakan kata kerja operasional yang sesuai
6. Rumusan indikator dapat dikembangkan menjadi beberapa indikator penilaian
yang mencakup ranah kognitif, afektif, dan atau psikomotorik.

Adapun Indikator berfungsi sebagai berikut:


1. Pedoman dalam mengembangkan materi pembelajaran
Pengembangan materi pembelajaran harus sesuai dengan indikator
yang dikembangkan. Indikator yang dirumuskan secara cermat dapat
memberikan arah dalam pengembangan materi pembelajaran yang efektif
sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, potensi dan kebutuhan peserta
didik, sekolah, serta lingkungan.
2. Pedoman dalam mendesain kegiatan pembelajaran.
Desain pembelajaran perlu dirancang secara efektif agar kompetensi
dapat dicapai secara maksimal. Pengembangan desain pembelajaran
hendaknya sesuai dengan indikator yang dikembangkan, karena indikator
dapat memberikan gambaran kegiatan pembelajaran yang efektif untuk
mencapai kompetensi. Indikator yang menuntut kompetensi dominan pada
aspek prosedural menunjukkan agar kegiatan pembelajaran dilakukan tidak
dengan strategi ekspositori melainkan lebih tepat dengan strategi discovery-
inquiry.
3. Pedoman dalam mengembangkan bahan ajar
Bahan ajar perlu dikembangkan oleh guru guna menunjang pencapaian
kompetensi peserta didik. Pemilihan bahan ajar yang efektif harus sesuai
tuntutan indikator sehingga dapat meningkatkan pencapaian kompetensi
secara maksimal.

4. Pedoman dalam merancang dan melaksanakan penilaian hasil belajar.


5

Indikator menjadi pedoman dalam merancang, melaksanakan, serta


mengevaluasi hasil belajar, Rancangan penilaian memberikan acuan dalam
menentukan bentuk dan jenis penilaian, serta pengembangan indikator
penilaian. Pengembangan indikator penilaian harus mengacu pada indikator
pencapaian yang dikembangkan sesuai dengan tuntutan SK dan KD.
Adapun contoh indikator dalam matematika yaitu:
1. Menuliskan teorema pythagoras pada segitiga siku-siku dalam berbagai posisi.
2. Menentukan panjang sisi-sisi segitiga siku-siku menggunakan teorema pythagoras.

Mekanisme Pengembangan Indikator


Dalam mekanisme pengembangan indikator membutuhkan beberapa langkah-
langkah, yaitu:
1. Menganalisis Tingkat Kompetensi dalam SK dan KD.
Langkah pertama pengembangan indikator adalah menganalisis tingkat
kompetensi dalam SK dan KD. Hal ini diperlukan untuk memenuhi tuntutan
minimal kompetensi yang dijadikan standar secara nasional. Sekolah dapat
mengembangkan indikator melebihi standar minimal tersebut.Tingkat
kompetensi dapat dilihat melalui kata kerja operasional yang digunakan dalam
SK dan KD. Tingkat kompetensi dapat diklasifikasi dalam tiga bagian, yaitu
tingkat pengetahuan, tingkat proses, dan tingkat penerapan. Kata kerja pada
tingkat pengetahuan lebih rendah dari pada tingkat proses maupun penerapan.
Tingkat penerapan merupakan tuntutan kompetensi paling tinggi yang
diinginkan.
Klasifikasi tingkat kompetensi berdasarkan kata kerja yang digunakan
disajikan dalam tautan ini (Tingkat Kompetensi Kata Kerja Operasional).
Selain tingkat kompetensi, penggunaan kata kerja menunjukan penekanan
aspek yang diinginkan, mencakup sikap, pengetahuan, serta keterampilan.
Pengembangan indikator harus mengakomodasi kompetensi sesuai tendensi
yang digunakan SK dan KD. Jika aspek keterampilan lebih menonjol, maka
indikator yang dirumuskan harus mencapai kemampuan keterampilan yang
diinginkan. Klasifikasi kata kerja berdasarkan aspek kognitif, Afektif dan
Psikomotorik disajikan dalam tautan ini Kata Kerja Ranah Kognitif, Afektif
dan Psikomotor.
6

Selain tingkat kompetensi, penggunaan kata kerja menunjukan


penekanan aspek yang diinginkan, mencakup sikap, pengetahuan, serta
keterampilan. Pengembangan indikator harus mengakomodasi kompetensi
sesuai tendensi yang digunakan SK dan KD. Jika aspek keterampilan lebih
menonjol, maka indikator yang dirumuskan harus mencapai kemampuan
keterampilan yang diinginkan. Klasifikasi kata kerja berdasarkan aspek
kognitif, Afektif dan Psikomotorik.
2. Menganalisis Karakteristik Mata Pelajaran, Peserta Didik, dan Sekolah
Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik tertentu yang
membedakan dari mata pelajaran lainnya. Perbedaan ini menjadi
pertimbangan penting dalam mengembangkan indikator. Karakteristik mata
pelajaran bahasa yang terdiri dari aspek mendengar, membaca, berbicara dan
menulis sangat berbeda dengan mata pelajaran matematika yang dominan
pada aspek analisis logis. Guru harus melakukan kajian mendalam mengenai
karakteristik mata pelajaran sebagai acuan mengembangkan indikator.
Karakteristik mata pelajaran dapat dikaji pada dokumen standar isi mengenai
tujuan, ruang lingkup dan SK serta KD masing-masing mata pelajaran.
Pengembangkan indikator memerlukan informasi karakteristik peserta
didik yang unik dan beragam. Peserta didik memiliki keragaman dalam
intelegensi dan gaya belajar. Oleh karena itu indikator selayaknya mampu
mengakomodir keragaman tersebut. Peserta didik dengan karakteristik unik
visual-verbal atau psiko-kinestetik selayaknya diakomodir dengan penilaian
yang sesuai sehingga kompetensi siswa dapat terukur secara proporsional.
Karakteristik sekolah dan daerah menjadi acuan dalam pengembangan
indikator karena target pencapaian sekolah tidak sama.
Sekolah kategori tertentu yang melebihi standar minimal dapat
mengembangkan indikator lebih tinggi. Termasuk sekolah bertaraf
internasional dapat mengembangkan indikator dari SK dan KD dengan
mengkaji tuntutan kompetensi sesuai rujukan standar internasional yang
digunakan. Sekolah dengan keunggulan tertentu juga menjadi pertimbangan
dalam mengembangkan indikator.
3. Menganalisis Kebutuhan dan Potensi
Kebutuhan dan potensi peserta didik, sekolah dan daerah perlu
dianalisis untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam mengembangkan
7

indikator. Penyelenggaraan pendidikan seharusnya dapat melayani kebutuhan


peserta didik, lingkungan, serta mengembangkan potensi peserta didik secara
optimal. Peserta didik mendapatkan pendidikan sesuai dengan potensi dan
kecepatan belajarnya, termasuk tingkat potensi yang diraihnya. Indikator juga
harus dikembangkan guna mendorong peningkatan mutu sekolah di masa yang
akan datang, sehingga diperlukan informasi hasil analisis potensi sekolah yang
berguna untuk mengembangkan kurikulum melalui pengembangan indikator.
Secara lebih ringkas berikut adalah langkah-langkah dalam merumuskan
indikator:
1. Memahami kompetensi dan ruang lingkup materi dari KD. Hal ini
dilakukan dengan memisahkan kompetensi dan ruang lingkup materi
2. Menyusun daftar kriteria kompetensi. Hal ini dilakukan dengan mengukur
menggunakan kata kerja operasional
3. Merumuskan indikator dengan menggabungkan kriteria kompetensi
dengan materi.1

B. Tabel Spesifikasi
Aspek yang di tangkap
Pokok
Ingatan Pemahaman Aplikasi Jumlah butir
Materi
Bab 1 3 3 4 10

Bab 2 4 4 7 15

Bab 3 4 4 7 15

Bab 4 3 3 6 10

jumlah 50

1
Eka Lestari, dkk. https://www.scribd.com/doc/98365101/Makalah-Pengembangan-Indikator-Dalam-
Kurikulum-Tingkat-Satuan-Pendidikan-2 diakses pada 26 September 2019, pukul 14.00
8

C. Bentuk Tes Prestasi Belajar


Secara garis besar ada dua bentuk tes yang banyak digunakan di sekolah-
sekolah yaitu: bentuk tes uraian dan bentuk tes objektif. Tes uraian ini biasanya
merupakan pertanyaan yang umum memungkinkan siswa menulis bebas dalam
menjawab pertanyaan. Tes uraian ini dibagi menjadi dua golongan menurut
penilaiannya, yaitu: tes uraian non objektif dan tes uraian objektif.
Pokok Bahasan atau Sub Pokok Bahasan (PB/SPB) merupakan salah satu
komponen yang perlu diujikan. Pemilihan ini dilakukan karena di dalam suatu tes,
kita tidak mungkin menanyakan semua PB/SPB yang telah dianjurkan. Oleh sebab itu
kita perlu memilih PB/SPB yang penting-penting saja. Pemilihan PB/SPB yang
penting ini dilakukan dengan memperhatikan kriteria sebagai berikut:
1. Merupakan pokok bahasan atau sub pokok bahasan lanjutan yang
merupakan pedoman dari satu atau lebih pokok bahasan atau sub pokok
bahasan yang sudah dipelajari seblemunya.
2. Merupakan pokok bahasan atau sub pokok bahasan penting yangmar
seharusnya dikuasai oleh siswa.
3. Merupakan pokok bahasan yang berkesinambungan yang terdapat pada
semua jenjang kelas.
4. Merupakan pokok bahasan atau sub pokok bahasan yang memiliki nilai
terapan dalam kehidupan sehari-hari. 2

D. Soal dan Jawaban Tes

Contoh Pengembangan Butir Tes Prestasi

Mata Pelajaran: IPA


Jenis Evaluasi : Evaluasi Sumatif
Kelas/Semester: 3/Genap

2
Mardapi Djemari, Konstruksi tes dan analisis butir,( makalah yang dipresentasikan dipresentasikan
pada Lokarya Metodologi Interaksi Pembelajaran Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2003), hal.9
9

Indikator Bentuk Soal Pembahasan/Jawaban Tingkat Pedoman


Soal Kognitif Penilaian

Menentukan Pilihan Berikut ini, B C1  Benar =


apa saja yang Ganda yang bukan 1
termasuk merupakan  Salah =
golongan golongan 0
makhluk makhluk
hidup hidup
adalah...
a. Hewan
b. Tanah
c. Manusia

Menetukan Perhatikan A C1  Benar =


hewan apa nama-nama 1
saja yang hewan berikut  Salah =
termasuk ke ini : 0
dalam hewan (A) Elang
pemakan (B) Kucing
daging (C) Sapi
(D) kerbau
(E) harimau
Hewan diatas
yang
termasuk
pemakan
daging
adalah...
10

a. A, B, E
b. D, B, C
c. B, E, C

Menentukan Esay Hewan yang Hewan amfibi C1  Benar =


penyebutan Singkat dapat hidup di 2
hewan yang darat dan  Salah =
dapat hidup hidup di air 1
di darat dan dinamakan...
di air

Menyebutkan Proses  Benar =


apa nama pembuatan Fotosintesis C1 2
pembuatan makanan pada
 Salah =
makan pada tumbuhan
1
tumbuhan dinamakan...

Menyebutkan Uraian Sebutkan 5 - Berkembang biak C2  Benar =


ciri-ciri ciri-ciri -bergerak 5
makhluk makhluk -tumbuh  Salah =
hidup. hidup ! -Makan 2
-bernafas
11

Menyebutkan Sebutkan 3 Hewan yang hidup di C2  Benar =


hewan yang hewan yang air 5
hidup didarat hidup di darat -Ikan  Salah =
dan di air. dan 3 hewan -Kepiting 2
yang hidup di -Udang
air ! Hewan yang hidup di
darat
-Kambing
-Sapi
-Jerapah
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

1. Indikator merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan


perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Adapun Indikator berfungsi sebagai berikut: pedoman dalam
mengembangkan materi pembelajaran, pedoman dalam mendesain kegiatan
pembelajaran, pedoman dalam mengembangkan bahan ajar, pedoman dalam
merancang dan melaksanakan penilaian hasil belajar.
2.
Aspek yang di tangkap
Pokok Ingatan Pemahaman Aplikasi Jumlah
Materi butir
Bab 1 3 3 4 10
Bab 2 4 4 7 15
Bab 3 4 4 7 15
Bab 4 3 3 6 10
jumlah 50

3. Secara garis besar ada dua bentuk tes yang banyak digunakan di sekolah-
sekolah yaitu: bentuk tes uraian dan bentuk tes objektif.

B. Saran
Adanya makalah ini penulis berharap pembaca lebih mengetahui mengenai
evaluasi hasil belajar dan letak taksonomi dalam pendidikan dari segi evaluasi
formatif, evaluasi sumatif, dan taksonomi bloom agar penerapannya mudah dan
sederhana dan cepat dipahami.

12
DAFTAR PUSTAKA

Djemari, Mardapi. 2003. Konstruksi tes dan analisis butir,( makalah yang dipresentasikan
dipresentasikan pada Lokarya Metodologi Interaksi Pembelajaran Universitas
Muhammadiyah Surakarta)

Eka Lestari, dkk. https://www.scribd.com/doc/98365101/Makalah-Pengembangan-Indikator-


Dalam-Kurikulum-Tingkat-Satuan-Pendidikan-2 diakses pada 26 September 2019,
pukul 14.00

13

Anda mungkin juga menyukai