PKM K 2019 Mie Kelor (Fix)
PKM K 2019 Mie Kelor (Fix)
PKM K 2019 Mie Kelor (Fix)
BIDANG KEGIATAN
PKM KEWIRAUSAHAAN
Diusulkan oleh:
i
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
iii
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mie instan merupakan makanan siap saji yang dikemas, mudah
disajikan, praktis dan dapat diolah dengan cara sederhana (Fahmi, 2010). Mie
instan banyak dikonsumsi karena rasanya yang enak, dapat diproses dengan
mudah, praktis disajikan, dapat memenuhi selera sebagian besar kelompok
masyarakat baik dewasa maupun anak-anak. Produk mie yang baru lebih
mudah dikenal oleh masyarakat karena banyak dipromosikan berdasarkan jenis
produknya, ukuran dan harga yang terjangkau. Mie instan merupakan makanan
favorit semua kalangan masyarakat terutama orang-orang dengan kesibukan
yang tinggi dan tidak memiliki waktu untuk menyiapkan makanan
(Kurnianingsih, 2007).
Mie instan mengandung karbohidrat yang tinggi, namun kandungan zat
gizi lain seperti vitamin, mineral dan serat masih rendah (Astawan, 2004).
Kebutuhan gizi dapat dipenuhi dengan penambahan sayuran dan sumber
protein (Kurnianingsih, 2007). Sumbangan gizi dari 1 porsi mie instan dengan
berat 75gram adalah 8 gram protein, 45 gram karbohidrat, 15 gram lemak dan
7 gram vitamin dan mineral, sehingga total energi yang diperoleh adalah
350kkal energi (Kurnianingsih, 2007).
Sayur kelor (Moringa oleifera Lam.) adalah sayuran daun yang banyak
terdapat di daerah Palu dan biasa disebut dengan ‘Superfood’ karena
mengandung kandungan gizi yang tinggi dan manfaat bagi kesehatan yang
banyak. Kandungan gizi yang terdapat dalam kelor adalah 75,2 gram air, 92
kkal energi, 5.1 gram protein, 1.6 gram lemak, dan 8,2 gram serat. kelor juga
mengandung kalsium, kalium, zink, magnesium, zat besi dan tembaga yang
kaya (Kasolo et al., 2010), yaitu dengan kandungan kalsium sebanyak 1077
mg, 298mg kalium, β-karoten 3266 mg yang penting dalam pertumbuhan dan
perkembangan (Dirjen Kesmas, 2018). Kelor juga memiliki manfaat sebagai
anti-tumor, anti-inflamasi, anti-ulser, anti-ateroklerosis dan anti-konvulsan
(Chumark et al., 2008, DanMalam et al., 2001, Dahiru et al., 2006).
Ikan Roa (Hemiramphus sp.) merupakan ikan Julung-julung yang
diawetkan dengan cara diasapkan. Tujuan dari pengasapan adalah untuk
mengawetkan ikan, menambahkan rasa dan warna yang khas dari ikan olahan
serta menarik bagi konsumen dan mematikan bakteri patogen atau mikroba
pembusuk sehingga umur simpannya akan lebih panjang (Damongilala, 2009).
Dalam 100 gram ikan roa (ikan asap), terkandung 56.9 gram air, 204 kkal
energi, 34.2 gram protein, 5.6 gram lemak, 1.9 gram karbohidrat, 1.4 gram abu,
14mg kalsium, 399mg fosfor, 1.3mg zat besi, 176mg natrium, 588mg kalium,
1546 μg retinol, 0.53mg thiamin (vitamin B1), dan 0.07mg riboflavin (vitamin
B2) (Dirjen Kesmas, 2018).
Inovasi produk mie instan dari daun kelor dengan bumbu ikan roa dapat
menjadi alternatif makanan instan yang menyehatkan, praktis, murah dan
2
1.3 Tujuan
1. Menghasilkan produk inovasi mie instan berbahan daun kelor dengan
bumbu ikan Roa.
2. Meningkatkan nilai ekonomis daun kelor dan ikan roa yang diolah dalam
bentuk mie instan.
3. Memasarkan produk inovasi mie instan berbahan kelor dengan bumbu
ikan roa.
1.5 Manfaat
1. Bagi masyarakat : produk mie instan dari kelor dan bumbu Roa ini
diharapkan dapat menambah alternatif makanan instan yang menyehatkan,
mudah disajikan, dan praktis dengan citarasa lokal yang lebih disukai.
2. Bagi mahasiswa : memperoleh keuntungan dan media belajar untuk
melatih jiwa kewirausahaan. Selain itu, terbentuknya artikel ilmiah
‘MIKORO (Mie Kelor dengan Bumbu Roa): Inovasi Mie Kaya Protein’
3
bulan. Harga jual MIKORO adalah Rp 10.000,00 per kemasan dengan berat
95 gram, 75 gram mie instan kelor dan 20 gram saus ikan roa.
a. Perkiraan omset per bulan : Rp 10.000,00 x 1500
: Rp 15.000.000,00
b. Perkiraan omset per tahun : Rp 15.000.000,00 x 12 bulan
: Rp 180.000.000,00
Perkiraan omset di atas didasarkan dengan kondisi penjualan yang relatif
stabil.
Total biaya produksi = Total Investasi + Total Biaya Bahan Baku
per tahun + penyusutan per tahun (10%)
= Rp
= Rp 12.071.000 + (Rp 8.265.000,- x 12
bulan) + (Rp 3.806.000,00x 10%)
= Rp 12.071.000 + Rp 99.180.000,00 + Rp
380.600
Unit penjualan per tahun = 12 bulan x 1500 = 18.000 kemasan
Keuntungan per tahun = Penerimaan – Total Biaya Produksi
= Rp 180.000.000,00 - Rp 111.631.600,00
= Rp 68.368.400,00
diperoleh mie daun kelor yang berkualitas. Mie daun kelor diberi
tambahan bumbu sambal ikan roa dengan komposisi bumbu yang
sesuai dan aman dikonsumsi. Komposisi yang tepat, aman dan alami
tanpa bahan pengawet membuat keunggulan dari produk ini,
sehingga baik bagi kesehatan.
b. Pembelian alat – alat produksi
Untuk pembuatan mie daun kelor sendiri mambutuhkan alat – alat
seperti blender, saringan halus, loyang. Untuk pembuatan mie
diperlukan alat seperti mixer (penyampur), roll, cetakan, pengukus,
panggangan dan penggiling. Untuk pembuatan bumbu saus/sambal
diperlukan alat seperti penggorengan, blender, dan spatula.
c. Perancangan sistem produksi
Untuk memproduksi MIKORO, menggunakan sistem operasi
produksi secara manual, tanpa dibantu dengan mesin. MIKORO
dibuat dengan bentuk seperti pada umumnya mie instan tanpa
merubah struktur dan bentuk mie pada umumnya. MIKORO
mendapat perlakuan khusus, karena mienya nanti diberi toping saus
sambel ikan roa, jadi proses pembuatannya memerlukan pengawasan
secara langsung.
d. Pengemasan produk
Pengemasan MIKORO akan dibuat menjadi 2 versi, yaitu kemasan
premium dan kemasan regular. Kemasan premium berisi mie untuk
4-5 porsi yang dapat dimakan bersama keluarga, sedangkan kemasan
regular diperuntukkan untuk 1 orang saja dan dapat diseduh di
tempat pengemasannya.
2. Pembuatan produk
a. Persiapan Perlengkapan
Bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan Mie Kelor adalah daun
kelor, tepung terigu, tepung tapioca, telur, garam, dan air. Bahan
yang dibutuhkan untuk membuat sambal Roa adalah ikan roa,
tomat, bawang merah, cabe rawit, penyedap, merica, gula, garam,
dan minyak goreng untuk menumis.
b. Pengolahan
Pembuatan produk dilakukan dengan memperhatikan kualitas
produk. Berikut merupakan langkah-langkah pembuatan mie daun
kelor :
1) Daun kelor yang sudah dipisahkan dari batang dan rantingnya,
kemudian dicuci bersih.
2) Daun kelor diblender dengan menambahkan air sedikit saja,
kemudian dicampur dengan tepung terigu, tepung tapioka, telur
dan sedikit garam.
7
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota, Biodata Dosen Pembimbing yang
Ditandatangani
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Ashyfa Restu Wulandari
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi S1 GIZI
4 NIM 201804002
5 Tempat dan Tanggal lahir Palu, 08 Desember 1998
6 E-mail ashyfaxrpl@gmail.com
7 Nomor Telepon/Hp 081247013732
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM-K.
A.Identitas Diri
1 Nama Lengkap Herma Jafika
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi S1 Gizi
4 NIM 201804009
5 Tempat dan Tanggal Lahir Dongko, 28 Januari 2001
6 E-mail fhykarahman13@gmail.com
7 Nomor telepon/Hp 082299440085
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM-K.
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Ady Saputra
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi S1 Keperawatan
4 NIM 201601051
5 Tempat dan Tanggal Lahir Poso, 16 Mei 1998
6 E-mail Saputraady1605@gmail.com
7 Nomor telepon/Hp 082291231047
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-K
(Ady Saputra)
13
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Hepti Muliyati, S.Gz., M.Si
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi S1 Gizi
4 NIDN 0913048904
5 Tempat dan Tanggal Lahir Mapane, 13 April 1989
6 Alamat E-mail heptimuliyati@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 081219516632
B. Riwayat Pendidikan
Gelar Akademik Sarjana S2/Magister S3/Doktor
Nama Institusi Universitas Institut Pertanian -
Hasanuddin, Bogor, Bogor
Makassar
Jurusan/Prodi Ilmu Gizi Gizi Masyarakat -
Tahun Masuk-Lulus 2007-2011 2013-2015 -
C.2 Penelitian
No Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun
1 Pengaruh Pemberian Makanan Tambahan Internal STIKES 2016
terhadap Peningkatan Berat Badan Anak Widya Nusantara
Balita Gizi Kurang Palu
2 Suplementasi Vitamin A pada Ibu Nifas, Internal STIKES 2017
Riwayat Menyusui, dan Berat Badan Lahir Widya Nusantara
terhadap Morbiditas Bayi Usia 0-6 Bulan Palu
3 Pengaruh Pemberian Biskuit Kelor Internal STIKES 2018
(Moringa Oleifera) terhadap Peningkatan Widya Nusantara
Berat Badan Ibu Hamil Palu
14
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM-K.