Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Implementasi Konsep Budaya 5R

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 4 No.

1 April 2016
ISSN : 2503-4413, Hal 93 - 106

Implementasi Konsep Budaya 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat Dan Rajin)


Sebagai Upaya Meningkatkan Kinerja Perusahaan Dari Sisi Non Keuangan

Oleh :
Iman Sidik Nusannas. SS., ME
Program Studi Manajemen – STIE Dr. KHEZ Muttaqien

Abstract

5R or commonly known as 5R (Seiri, Seiton,Seiso, Seiketsu, Shitsuke) a Japanese work culture


first applied in Japan is now spread to the world. This 5R motivate many enterprises to improve
their work culture. This short study is to describe what is 5R, who should use this, and why it is
powerful to increase a disciplin of an enterprise. Although has no direct relationship to increase
profit, the kaizen way 5R will guide an enterprise to an eficient management on many sector of
company.

Key words: Kinerja Perusahaan, budaya perusahaan ,5R

PENDAHULUAN
Perubahan jaman semakin maju dan yang baik karena didalamnya terdapat sebuah
perkembangan teknologi yang semakin proses produksi yang saling berkaitan antar
canggih menghasilkan berbagai inovasi lini. Proses produksi harus mengedapankan
dalam berbagai bidang kehidupan, termasuk asas-asas efektifitas kerja, efisiensi,
bidang industri. Kemajuan inimemberikan produktifitas dan keselamatan kerja agar
banyak manfaat bila dapat dinikmati oleh produk yang dihasilkan memenuhi standar
banyak pihak (Kristanto Jahja, 2009). yang ditetapkan.
Perubahan dunia industri semakin Unit paling dasar dalam produksi
cepat, semakin banyak pula tuntutan kerja adalah machiningatau pemesinan. Unit
yang diinginkan perusahaan. Untuk machinery merupakan tempat proses
mendukung pekerjaan agar dapat dilakukan produksi yang penting untuk mensuplai unit-
lebih mudah dan lebih nyaman, salah satu unit lain dalam proses produksi. Di dalam
yang harus dibangun adalah budaya kerja. Unit Machinery and Tool terdapat proses
Budaya kerja di perusahaan perlu pengerjaan mesin bubut, CNC, frais, bor,
diciptakan dan dibutuhkan untuk gerinda, dan packaging yang membutuhkan
perkembangan perusahaan dimasa yang akan ketelitian, keakuratan, ketepatan, dan
datang dalam menghadapi tantangan di dunia kecepatan pendistribusian masing-masing
industri. Perusahaan yang bergerak dalam komponen ke unitproduksi lain.
proses manufacture memerlukan iklim kerja

93
94

Perusahaan melaksanakan MESH halnya dengan perusahaan di Indonesia,


System (Management, Environment, Safety, mereka juga menerapkan prinsip kerja ini
and Health System) sebagai wujud kesadaran sehingga menjadi budaya perusahaan.
akan pentingnya keadaan lingkungan kerja, Prinsip kerja 5R ini merupakan satu
kesehatan dan keselamatan kerja. Salah satu kesatuan dengan Kaizen (perubahan yang
cara mengimplementasikan MESH System lebih baik) dimana pada prinsip kaizen
dengan melakukan penerapan house keeping terdapat dua hal penting yaitu kaizen
management dari Jepang, yaitu: 5R yang 5R(perapihan lingkungan dan tempat kerja)
terdiri dari Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan dan kaizen proses. Jika kaizen 5R memulai
Shitsuke.5R diartikan ke dalam bahasa dari hal-hal yang bersifat fisik seperti
Indonesia menjadi 5R yaitu: Ringkas, Rapi, pengaturan persediaan, penempatan bahan
Resik, Rawat dan Rajin. Sistem baku, perapihan tempat kerja dan
Housekeeping diterapkan karena terjadi menempatkan segala sesuatu pada
ketidak teraturan penempatan tools di tempat tempatnya, maka pada kaizen proses yang
kerja, khususnya departemen produksi. dilaksanakan adalah efisiensi sebuah proses
Program 5R diharapkan menghilangkan pada sebuah alur kegiatan.
pemborosan yang ada dapat diminimalkan Prinsip kaizen 5R ini berhubungan
sehingga terjadi peningkatan produktifitas dengan pengelolaan sumber daya manusia
dan efektivitas dari perusahaan (Osada, yang merupakan faktor penting bagi setiap
2011). organisasi, sebab tanpa sumber daya
Metode 5R merupakan tahap untuk manusia, tujuan dan sasaran organisasi tidak
mengatur kondisi tempat kerja yang akan tercapai sesuai yang direncanakan.
berdampak terhadap efektifitas kerja, Menurut Raymond A. Noe et. al (2010: 5)
efisiensi, produktifitas dan keselamatan Human Resources Management (HRM) atau
kerja.Salah satu cara menciptakan suasana manajemen sumber daya manusia mengacu
kerja yang nyaman adalah pada kebijakan-kebijakan, praktik-praktik
perusahaanmenerapkan sikap kerja serta sistem-sistem yang mempengaruhi
5R(Kristanto Jahja, 2009). Lingkungan kerja perilaku, sikap dan kinerja karyawan.Dengan
yang sebelumnya kurang nyaman bagi kata lain bahwa perilaku organisasi ialah apa
pekerja dapat diperbaiki dan disusun dengan yang dilakukan individu dalam organisasi
program 5R. yang dapat selalu diarahkan kearah yang
Prinsip kerja 5R (Seiri, Seiton,Seiso, positif, yaitu perilaku yang menunjang
Seiketsu, Shitsuke) yang jika diterjemahkan pencapaian sasaran organisasi secara efektif.
akan menjadi 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Manajemen sumber daya manusia adalah
Rawat, Rajin). Hal tersebut berawal dari suatu sistem yang saling berkaitan satu sama
pelaksanaan 5R oleh Toyota Corporation, lain dengan mengatur dan memanfaatkan
yang kemudian diikuti oleh berbagai sumber daya manusia dari apa yang dimiliki
perusahaan Jepang lainnya hingga menyebar oleh mereka untuk kepentingan perusahaan
ke berbagai perusahaan kelas dunia. Sama atau organisasi.

KAJIAN PUSTAKA yang dimengerti dan dipatuhi bersama, yang


Budaya perusahaan dimiliki suatu organisasi sehingga anggota
Konsep 5 R Sebagai Budaya Kerja organisasi merasa satu keluarga dan
Budaya perusahaan(corporate culture) menciptakan suatu kondisi yang berbeda
sering diartikan sebagai nilai-nilai, simbol dengan perusahaan lain.
95

Pengertian budaya untuk menjalankan budaya organisasi


organisasi/perusahaan menurut Stephen sebaik-baiknya.
Robbins dalam (Wibowo, 2010: 17) adalah g. Stabilitas (Stability) adalah sejauh mana
sebuah persepsi umum yang dipegang oleh kegiatan organisasi menekankan status
anggota organisasi dan merupakan suatu quo sebagai kontras dari pertumbuhan
sistem tentang keberartian bersama, penerapan dalam organisasi antara lain
berkepentingan dengan bagaimana pekerja manajemen mempertahankan karyawan
merasakan karakteristik suatu budaya yang berpotensi evaluasi penghargaan
organisasi.Karakteristik tersebut menangkap dan kineja oleh manajemen ditekankan
hakikat dari budaya suatu organisasi, kepada upaya-upaya individual
sekaligus sebagai dimensi budaya walaupun senioritas cenderung menjadi
organisasi. Karakteristik tersebut adalah faktor utama dalam menentukan gaji
sebagai berikut: atau promosi.
a. Inovasi dan keberanian mengambil Menurut Umar (2010: 207) Budaya
risiko (Inovation and risk taking) adalah organisasi adalah suatu sistem nilai dan
sejauh mana organisasi mendorong para keyakinan bersama yang diambil dari pola
karyawan bersikaf inovatif dan berani kebiasaan dan falsafah dasar pendirinya
mengambil risiko selain itu bagaimana yang kemudian berinteraksi menjadi norma-
organisasi menghargai tindakan norma, dimana norma tersebut dipakai
pengambilan risiko oleh karyawan dan sebagai pedoman cara berpikir dan
membangkitkan ide karyawan. bertindak dalam upaya mencapai tujuan
b. Perhatian secara detail (Attention to bersama.
detail), adalah sejauh mana organisasi Geert Hofstede dalam (Wibowo,
mengharapkan karyawan 2010: 15) menyatakan bahwa budaya terdiri
memperlihatkan kecermatan analisis dan dari mental program bersama yang
perhatian kepada rincian. mensyaratkan respon individual pada
c. Berorientasi kepada hasil (outcome lingkungannya. Definisi tersebut
Orientation) adalah sejauh mana mengandung makna bahwa kita melihat
manajemen memusatkan perhatian pada budaya dalam perilaku sehari-hari,tetapi
hasil dibandingkan perhatian teknik dan dikontrol oleh mental program yang
proses yang digunakan untuk meraih ditanamkan sangat dalam.
hasil tersebut. Sedangkan menurut Rivai dan
d. Berorientasi kepada manusia (People Mulyadi (2012: 374), menyatakan bahwa
Orientation) adalah sejauh mana Budaya organisasi adalah suatu kerangka
keputusan manajemen kerja yang menjadi pedoman tingkah laku
memperhitungkan efek hasil-hasil pada sehari-hari dan membuat keputusan untuk
orang-orang di dalam organisasi karyawan dan mengarahkan tindakan
e. Berorientasi tim(Team Orientation) mereka untuk mencapai tujuan organisasi.
adalah sejauh mana kegiatan kerja Berdasarkan pengertian di atas maka
diorganisasikan sekitar tim hanya pada dapat di ambil kesimpulan bahwa budaya
individu-individu untuk mendukung organisasi adalah sistem penyebaran
kerjasama. kepercayaan dan nilai-nilai yang
f. Agresifitas (Agressiveness) adalah berkembang dalam suatu organisasi dan
sejauh mana orang-orang dalam mengarahkan perilaku anggota-anggotanya,
organisasi itu agresif dan kompetitif dengan kata lain bahwa budaya organisasi
96

merupakan perilaku kolektif dari orang yang Faktor-faktor Pembentuk Budaya


merupakan bagian dari sebuah organisasi, Organisasi
juga dibentuk oleh nilai-nilai organisasi, Menurut Tika(2010: 5) ada beberapa
visi, norma, sistem dan simbol termasuk unsur yang mempengaruhi terbentuknya
keyakinan dan kebiasaan. budaya organisasi yaitu:
a. Asumsi dasar.
Proses Pembentukan Budaya Organisasi Asumsi dasar berfungsi sebagai
Proses pembentukan budaya pedoman bagi anggota maupun
organisasi menurut Kotler dan Heskett dalam kelompok dalam organisasi untuk
(Tika 2010: 18) bisa berasal dari mana saja berperilaku.
yaitu dari perorangan atas kelompok serta b. Keyakinan untuk di anut.
dari tingkat bawah atau puncak organisasi. Dalam budaya organisasi terdapat
Akan tetapi dalam perusahaan, gagasan ini keyakinan yang di anut dan
sering dihubungkan dengan pendiri atau dilaksanakan oleh para anggota
pemimpin awal yang mengartikulasikannya organisasi.Keyakinan ini mengandung
sebagai suatu visi, strategis bisnis, filosofi nilai-nilai yang dapat terbentuk slogan
aatau ketiga-tiganya.Budaya Organisasi yang atau motto, asumsi dasar, tujuan umum
diciptakan oleh manajemen puncak kemudian organisasi/perusahaan, filosofi usaha.
diimplementasikan menjadi visi dan misi atau c. Pemimpin atau kelompok pencipta
strategi bisnis. pengembangan budaya organisasi.
Kemudian visi dan strategi itu Budaya organisasi perlu diciptakan dan
diimplementasikan oleh anggota organisasi dikembangkan oleh pemimpin
sehingga menjadi perilaku organisasi.Para organisasi atau kelompok tertentu dalam
manajer atau anggota senior kelompok organisasi tersebut.
organisasi mengkomunikasikan nilai-nilai d. Pedoman mengatasi masalah.
pokok secara terus menerus dalam Dalam organisasi terdapat dua masalah
percakapan sehari-hari melaui ritual atau pokok yang sering muncul, yakni
percakapan khusus sehingga mendorong masalah adaptasi eksternal dan integrasi
anggota baru untuk menerapkan dalam internal.Kedua masalah tersebut dapat di
beperilaku yang pada akhirnya dapat atasi dengan asumsi dasar keyakinan
membawa organisasi memiliki budaya kuat yang di anut bersama anggota
yang berkinerja baik. Sesui dengan apa yang organisasi.
dikemukakan oleh (Robbins dan Coulter, e. Berbagi nilai (Sharing Of Value).
2012: 80-81) bahwa Suatu budaya yang kuat Dalam budaya organisasi perlu berbagi
ditandai oleh nilai-nilai inti organisasi yang nilai terhadap apa yang paling di
dipegang dan disepakati serta dijalankan oleh inginkan atau apa yang lebih baik atau
para anggotanya. Semakin banyak anggota berharga bagi seseorang
organisasi menerima nilai-nilai inti dan f. Pewarisan (learning Process).
semakin besar komitmen mereka terhadap Asumsi dasar dan keyakinan yang di
nilai-nilai tersebut, semakin kuat suatu anut oleh anggota organisasi perlu
budaya. diwariskan kepada anggota-anggota baru
dalam organisasi sebagai pedoman
untuk bertindak dan berperilaku dalam
organisasi perusahaan tersebut.
g. Penyesuaian atau adaptasi.
97

Perlu adanya penyesuaian terhadap Budaya membimbing kata dan


pelaksanaan peraturan atau norma yang perbuatan pekerja, membuat jelas apa
berlaku dalam organisasi tersebut, serta yang harus dilakukan dan kata-kata
penyesuaian antara organisasi dengan dalam situasi tertentu, terutama berguna
perubahan lingkungan. bagi pendatang baru. Budaya
Kesimpulan dari penulis bahwa mengusahakan stabilitas bagi perilaku,
faktor-faktor pembentuk budaya organisasi, keduanya dengan harapan apa yang
masing-masing unsur membantu menyatukan harus dilakukan pada waktu yang
sebagai perekat organisasi yang membentuk berbeda dan juga apa yang harus
suatu ciri khas perusahaan. dilakukan individu yang berbeda disaat
yang sama.
Fungsi Budaya Organisasi
Menurut Greenberg dan Baron dalam Indikator Budaya Organisasi
Wibowo (2011: 51) fungsi budaya organisasi Budaya Organisasi menurut Hofstede (1993)
adalah: dalam Fuad Mas’ud (2004) dapat dapat di
bentuk oleh 5 indikator, Adapun indikator
a. Memberikan rasa identitas dari Budaya Organisasi dapat diartikan dalam
Semakin jelas persepsi dan nilai-nilai empat konsep yaitu: Budaya Organisasi dapat
bersama organisasi didefinisikan, diartikan dalam empat konsep yaitu:
semakin kuat orang dapat disatukan a. Profesionalisme; mutu, kualitas dan
dengan misi organisasi dan merasa tindak tanduk yang merupakan ciri suatu
menjadi bagian penting darinya. profesi dalam suatu Organisasi.
b. Membangkitkan komitmen pada misi b. Jarak Manajemen; ketidakseimbangan
organisasi dalam pembagian kekuasaan dalam
Kadang-kadang sulit bagi orang untuk organisasi dan anggota menganggap hal
berpikir di luar kepentingannya sendiri, itu sebagai hal yang wajar.
seberapa besar akan mempengaruhi c. Percaya pada rekan kerja ; Sikap yang
dirinya. Tetapi apabila terdapat strong timbul untuk mengakui dan meyakini
culture, orang akan merasa bahwa kepada seseorang.
mereka menjadi bagian dari yang besar, d. Integrasi; Suatu tindakan pembauran
dan terlibat dalam keseluruhan kerja hingga menjadi kesatuan yang bulat dan
organisasi. utuh.
c. Memperjelas dan memperkuat standar
perilaku.
98

5R Sabagai Budaya Kerja elimination. Perbaikan tidak perlu makan


waktu yang lama untuk menunggu inovas
Salah satu konsepbudaya industri adalah karena menunggu inovasi juga waste di
budaya 5R.Konsep ini sederhana, mudah waiting. Yang lebih penting adalah siklus
dipahami dan langkah awal penyebarluasan pemikiran sampai implementasi dilakukan
budaya industri. 5R berasal dari 5S, terus bertahap, terus menerus. Ide Deming
singkatan dari Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu tidak populer di Amerika yang sedang
dan Shitsuke. 5R berasal dari Jepang yang dominasi ekonomi dunia saat itu.
terkenal kemampuannya mengelola industry
di Indonesia. Konsep 5R yang sederhana 5 R adalah proses perubahan sikap dengan
sering terabaikan. Industri tanpa 5R tak akan menerapkan pemilahan ditempat kerja,
mampu berprestasi secara layak. Di Jepang mengadakan penataan, pembersihan,
orang menyebut 5R sebagai fondasi bagi memelihara kondisi yang mantap dan
semua jenis industri.5R memiliki pengertian melakukan pemeliharaan terhadap kebiasaan
tentang tempat kerja yang Ringkas, Rapi, – kebiasaan yang diperlukan untuk
Resik, Rawat dan Rajin.Penerapan konsep melaksanakan pekerjaan supaya hasilnya bisa
5R merupakan landasan kokoh dalam menjadi lebih baik. 5R atau 5 S berasal dari
menyongsong era industri. 5R merupakan kata dalam bahasa Jepang yaitu Seiri, Seiton,
budaya tentang bagaimana seseorang Seiso, Seiketsu dan Shitsuke atau dalam
memperlakukan tempat kerja secara bahasa Indonesia berarti 5 R yaitu Ringkas,
benar.Tempat kerja yang tertata rapi, bersih, Resik, Rapi, Rawat, Rajin. Penjelasan dari
dan tertib memudahkan pekerjaan masing-masing S pada 5R menurut Osada
perorangan. Dengan kemudahan bekerja ini, (1995) yaitu :
4 bidang sasaran pokok industri berupa: a. Seiri, berarti mengatur segala sesuatu,
efisiensi kerja, produktivitas kerja, kualitas memilah sesuai dengan aturan atau
kerja dan keselamatan kerja dapat mudah prinsip tertentu yang ditetapkan baik
dipenuhi. Pemenuhan 4 bidang sasaran berdasarkan yang diperlakukan
pokok ini merupakan syarat industri dalam dengan yang tidak diperlukan dan
berkembang di era globalisasi.Manfaat 5R klasifikasi.
bukan saja bagi perusahaan,juga bagi b. Seiton, berarti menyimpan barang
karyawan (Kristanto Jahja, 2009). ditempat yang tepat atau seharusnya
dengan tujuan untuk mengurangi
Kaizen 5R waktu proses karena pencarian.
Penataan diawali dengan studi
Setelah perang dunia II berakhir, Jepang
efisiensi intensif dan mendetail.
membangun kembali negara dan
Berikut ini adalah beberapa hal yang
perekonomiannya. Untuk mencapai tujuan itu
diperhatikan dalam menerapkan
diperlukan strategi untuk maju. Prof. Edward
Seiton :
Deming, seorang ahli statistik telah
1. Eliminasi barang yang tidak
mempelajari proses dan management. Dari
digunakan
studi yang dilakukan disdapat kesimpulan
2. Penyimpanan barang tak terduga
bahwa di proses apa pun terutama bisnis
3. Penyimpanan barang yang jarang
banyak waste atau limbah. Agar didapat hasil
digunakan
yang lebih baik maka diperlukan kerja yang
4. Penyimpanan barang yang
lebih dan memfokuskan padawaste
sewaktu-waktu digunakan
99

5. Penyimpananbarang yang sering e. Shitsuke, berarti pembiasaan


digunakan di area kerja atau mengenai disiplin dan pembentukan
penyimpanan pribadi oleh perilakusecara benar dan yang baik di
pekerja. tempat kerja. Penerapan 5R tidak
Penyimpanan barang atau alat akan berhasiltanpa pembiasaan. Salah
berdasarkan pada intensitas satu cara pembiasaan adalah dengan
pemakaian dankeperluan agar mudah merancangdaftar periksa atau
ditemukan dalam pencarian. Efisiensi, checksheet yang juga merupakan
kemanan, mutupenyimpanan dan area bentuk daripengontrolan
tata letak juga harus diperhatikan agar terlaksananya 5R.
barang yangdisimpan tetap dapat Penerapan 5R memberikan banyak
mendukung kelancaran dalam bekerja keuntungan baik secara langsung maupun
dan menyingkatwaktu proses tidak langsung. Menurut Osada (1995)
produksi. keuntungan yang diperoleh darimenerapkan
c. Seiso, berarti pembersihan yaitu 5R antara lain:
membersihkan barang-barang atau a. Tempat kerja yang menyenangkan.
area kerjamenjadi bersih dan bebas Tempat kerja yang bersih, rapi dan
dari kotoran dan sampah yang teratur memungkinkan pekerja
mengganggukelancaran proses lebihtermotivasi dan bersemangat
produksi. Istilah 5R pembersihan untuk bekerja.
berarti membuangsampah, kotoran, b. Mengefisienkan pekerjaan. Waktu
benda-benda asing, serta yang digunakan untuk mencari
membersihkan segala barang atau peralatan yang
sesuatu.Pembersihan merupakan satu dibutuhkan mempengaruhi
bentuk dari pemeriksaan. Langkah- keefisienan pekerjaan. Penerapan 5R
langkahdalam pembersihan yaitu: yangmemperhatikan peletakan dan
1. Membersihkan segala sesuatu dan penataan keperluan ditempat yang
menangani penyebab mudahdijangkau dan memudahkan
keseluruhannya (makro). proses pencarian membuat pekerjaan
2. Membersihkan tempat kerja dan menjadilebih cepat dan efektif.
bagian mesin khusus (individual). c. Memperkecil kecelakaan kerja.
3. Membersihkan bagian dan alat Lingkungan yang menerapkan konsep
khusus, serta mengidentifikasi 5R akan membawa pekerja
penyebab kotoran untuk untukbekerja dilingkungan yang
dibersihkan (mikro). bebas bahaya maupun kecelakaan
d. Seiketsu, berarti pemantapan yaitu kerja.Lingkungan kerja yang rapi dah
pemeliharaan secara terus menerus bersih dari penerapan 5R berarti
danberulang-ulang dari 3S yang telah menjaminkeselamatan kerja dan
dilakukan yaitu pemilahan, penataan menghindarkan pekerja dari bahaya
danpembersihannya.Pemantapan yang mungkintimbul dari lingkungan
mencakup kebersihan pribadi yang berantakan dan tidak sehat.
danlingkungannya.Pemantapan d. Kualitas produk yang lebih baik dan
memerlukan manajemen visual yang peningkatan produktivitas.
dapatdilakukan dengan pemberian Perusahaan yang telah menerapkan
kode warna, label dan peta. 5R menunjukkan jumlah cacat
100

yangrelatif lebih rendah dari pada c. Terwujudnya disiplin kerja yang


perusahaan yang belum menerapkan dibutuhkan untuk mencapai standar
karenamenerapkan 5R berpengaruh kerja.
kepada produktivitas kerja yang lebih d. Terjaganya keselamatan dan kestabilan
baik. kerja dan mutu hasil kerja selamaoperasi
Sasaran program 5R yang dirumuskan berlangsung.
Quality Productivity Development ( 1989 e. Tercapainya perbaikan efisiensi dan
)adalah sebagai berikut: efektivitas di masing-masing fungsi.
a. Terciptanya tempat kerja yang bersih, f. Terbinanya suasana kerja yang nyaman
cerah, teratur dan menyenangkan. dan menyenangkan, berdisiplin
b. Terawatnya peralatan dan perlengkapan, dansaling menghargai antar pekerja.
serta bangunan selama proseskerja.
dan banyak diadopsi oleh perusahaan utama di
didunia saat ini, di Indonesia sistem ini dapat
Strategi Menerapkan Metode Kaizen 5R/ diterjemahkan dan dikenal dengan istilah 5R
5S yang Effektif di Perusahaan (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin).
Seperti yang diungkapkan seorang ahli kaizen Walaupun awalnya banyak yang menganggap
(Wolio; 2015) dalam Jurnal Teknik Indsutri. 5R hanya sebatas program bersih-
Keberhasilan banyak perusahaan di dunia bersih,namun seiring dengan
dalam menerapkan metode 5R telah menjadi perkembangannya ternyata telah terbukti
pijakan awal yang mendasar sebagai bagian bahwa apabila sistem ini diterapkan secara
yang fundamental dalam mencanangkan sungguh-sungguh, sistemik dan tepat sasaran
penerapan startegi perbaikan terus menerus ternyata secara lansung memiliki peranan yang
(continuous improvement) sehingga cukup signifikan dalam menopang terciptanya
menempatkan metode 5R sebagai salah satu budaya kerja produktif untuk menunjang
elemen yang penting dalam melakukan peningkatan kinerja perusahaan yang
penerapan Lean Management yang saat ini berdampak pada efektifitas kapasitas produksi,
sedang populer. peningkatan kualitas produk, pengurangan
biaya, pengiriman tepat waktu, menjamin
5R adalah suatu sistem untuk mengurangi
terciptanya keselamatan kerja serta
pemborosan dan mengoptimalkan
meningkatkan pelayanan di beberapa
produktivitas melalui terciptanya tempat kerja
perusahaan jasa yang menerapkannya.
yang teratur, rapih, sistimatis dengan
Selebihnya penerpan 5R juga ternyata dapat
menggunakan isyarat visual untuk mencapai
menciptakan pola kerja dengan disiplin tinggi,
hasil operasional yang efektif jika jalankan
bermoral dan lingkungan kerja yang terkontrol
dengan konsisten.
dengan suasana yang bersih/sehat dan nyaman
Secara historis 5R awalnya merupakan embrio sehingga dapat menciptakan kesan yang postif
dari karakter management gaya Jepang yang terhadap siapa saja termasuk para
dikenal sebagai bagian dari manajemen tempat pelanggannya. Namun demikian, berdasarkan
kerja yang paling fundamental dan sangat penelusuran kami, dilain pihak tidak sedikit
efektif untuk mendisiplinkan karyawannya perusahaan yang mencoba menerapkan metoda
dalam mengelola tempat kerja dengan rapih, 5R justru merasa gagal dan tidak memberikan
bersih, terorganisir, produktif dan berbudaya. kontribusi yang berarti terhadap kinerja
Seiring dengan perkembangannya yang pesat perusahaan yang ingin dicapai. Kenapa..?
101

salah satu penyebabnya adalah tidak adanya bereaksi untuk mengusulkan suatu tindakan
komitmen bersama dan dukungan penuh yang perbaikan ketika terjadi permasalahan yang
konsisten dari level top manajemen dalam muncul secara mendadak, akan tetapi harus
menjalankan sistem 5R. Harus disadari bahwa merupakan suatu kegiatan yang dilakukan
penerapan metoda 5R merupakan suatu secara rutin dalam konteks budaya
pendekatan berbasis tim/kelompok yang perusahaan/organisasi yang harus dibangun
memerlukan dukungan manajemen puncak dan sebagai wujud tindakan perbaikan yang
keterlibatan semua karyawan di area kerja agar spontan dan berkesinambungan. Sebagai suatu
selalu perduli dengan lingkungan kerjanya langkah awal yang strategis sebaiknya
melalui tindakan memantau, mengidentifikasi pelaksanaan 5R harus berawal dari merubah
kemudian mengevaluasi atas dasar keperdulian paradigma karyawan untuk mengatasi
yang tinggi untuk selalu melakukan perbaikan. kurangnya toleransi karyawan terhadap sikap
Merujuk dari perusahaan yang berhasil dan pola pikir dalam mengatasi hal-hal yang
menerapkan system ini dapat disimpulkan tidak standar yang biasa terjadi dalam suatu
bahwa untuk memperoleh kinerja pelaksanaan lingkungan kerja. Dalam level
5R yang optimal sebaiknya dilakukan di perusahaan/organisasi yang besar dan
bawah bimbingan seorang yang menengah, tahapan strategi yang efektif dalam
berpengalaman baik melalui pelaksana internal memulai pelaksanaan metoda 5R dalam
yang telah terlatih yang berasal dalam lingkup konteks perusahaan secara kolektif diseluruh
perusahaan yang bersangkutan maupun bagian adalah sebagai berikut :
menyewa konsultan ahli untuk memberikan in-
house training 5R sebagai usaha untuk a. Membentuk Team 5R
memberikan pemahaman standar kepada Tahapan pertama yang harus ditempuh
seluruh karyawan yang terkait. Kenapa ? dalam menerapkan metode 5R adalah
karena melalui pelaksanaan pelatihan secara membentuk tim inti pelaksana 5R yang
menyeluruh dan terprogres diharapkan seluruh berasal dari berbagai departmen/bagian
karyawan akan dibekali pengertian yang kerja. Anggota tim 5R harus
memadai agar memiliki pola pikir yang sama terorganisir dengan baik serta dibekali
dalam pelaksanaan tahapan tahapan penerapan pemahaman yang memadai tentang
5R yang benar dan efektif. penerapan 5R yang sistematis dan tepat
sasaran. Mengapa ? Karena apabila
Mereka-mereka yang terlibat dalam penguasaan/pemahaman 5R dari
penanganan 5R diharapkan mampu mengatasi anggota tim yang terbentuk belum
setiap aspek yang berpotensi menjadi sumber memungkinkan maka langkah yang
yang menyebabkan pemborosan yang banyak harus ditempuh adalah mengutus
ditemukan di lingkungan kerja yang tidak beberapa diantara mereka untuk
teroganisir dengan baik bahkan secara visual mendapatkan pembekalan pemahaman
dapat memperlihatkan kesan sangat semrawut yang cukup melalui pelatihan
dan berdampak buruk terhadap aspek penerapan 5R diluar lingkungan
produktifitas, biaya, qualitas produk maupun perusahaan. Alternatif lain yang sering
sistem pelayanan. Pelaksanaan metoda 5R dilakukan pihak perusahaan dapat
bukalah tindakan kegiatan yang dilakukan mendatangkan trainer dari luar
sekali saja ataupun sesaat yang hanya perusahaan untuk melakukan workshop
dilakukan tergantung kondisi dan kemauan pelatihan 5R yang bertujuan untuk
manajemen tingkat atas yang biasanya baru mengoptimalkan pemahaman
102

penerapan 5R. Cara ini akan lebih terapkan, apakah terdapat beberapa
efektif karena selain dapat dijadikan factor yang berpotensi menyebabkan
sebagai ajang pengenalan 5R kepada kecelakaan dll. Simpulkan apakah
seluruh anggota tim maupun karyawan, semua aktifitas yang dilakukan
juga dapat merupakan momentum berdampak besar terhadap timbulnya
terciptanya inisiatif untuk mendapatkan banyak gerakan yang tidak efektif
ide/gagasan baru yang lebih baik dalam karena factor manusia, alat, metoda
mengoptimalakan hasil penerapan 5R kerja, linkungan kerja dan
yang akan di jalankan. penyimpanan material yang kurang
b. Merancang Sistem Pelaksanaan 5R baik sehingga menjadi sumber yang
Sebelum memulai, team harus berpotensi mendatangkan pemborosan.
menyusun dan merencanakan sistem Dari catatan pemantauan yang
pelaksanaan 5R yang baik sesuai dilakukan oleh tim, dapat menjadi
kondisi aktual di perusahaan. Lakukan alternatif pertimbangan dalam
observasi di lapangan dengan melihat memetahkan rencana sistem
dan mengevaluasi lansung situasi kerja pelaksanaan 5R yang baik. Metoda
yang sebenarnya agar benar-benar penerapan 5R adalah merupakan
mengacuh pada aktualisasi sistem kerja konsep tim yang dilakukan secara
yang sedang berjalan dilapangan. terpadu dan menyeluruh dalam suatu
Lihatlah situasi areal lingkungan kerja areal kerja, hal ini membutuhkan
yang ada, bagaimana orang bekerja, partisipasi semua pihak untuk
seberapa jauh pekerjaan yang merancang, pengimplementasikan dan
dilakukan dan alat-alat serta fasilitas mempertahankan itu semua sesuai
yang digunakan di masing-masing dengan karakter tempat kerja dimasing
bagian, bagaimana penanganan masing bagian.
material dan bahan baku yang di
c. Pilot Project 5R awal yang berfungsi sebagai proyek
Saat rancangan prosedur pelaksanaan percontohan yang selanjutnya dapat
5R terselesaikan, maka langkah ditindaklanjuti dan diikuti
selanjutnya adalah memulai penerapannya pada areal lain yang
menerapkan metoda pelaksanaan 5R berbeda. Pelaksanaan pilot proyek akan
sesuai prosedur aturan yang telah lebih efektif jika dilakukan oleh tim 5R
ditetapkan. Untuk skala perusahaan yang terpilih dalam suatu aktivitas
organisasi yang besar dan menengah, workshop. Tim 5R yang terlibat harus
mengingat ketersediaan waktu dari melakukan evaluasi pelaksanaan
beberapa bagian berbeda-beda untuk dengan memantau aspek kelemahan
menetapkan kapan waktu yang tepat yang masih berpotensi terjadi untuk
memulai menerapakan 5R maka cara kemudian dilakukan evaluasi dalam
yang efektif sebaiknya mengawali keperluan perbaikan yang lebih lanjut.
penerapannya pada salah satu area/dept. d. Kick Off Penerapan 5R
tertentu sebagai pilot project ( proyek Ketika sistem 5R ingin diterapkan dan
percontohan) yang pelaksanaannya diperkenalkan kepada seluruh jajaran di
dapat dilakukan dengan melibatkan perusahaan, pada umumnya diawali
beberapa pihak dari lintas karyawan. dengan event resmi semacam kick off
Cara ini sangat efektif sebagai tahapan sekaligus sebagai wadah pemberitahuan
103

dimulainya penerapan 5R secara resmi e. Training 5R Training 5R


kepada seluruh karyawan yang Penerapan pendekatan 5R memiliki
sebaiknya disampaikan secara resmi tahapan strategis yang diperlukan bagi
oleh jajaran direksi/pimpinan. Hal ini setiap yang menjalankannya.
sangat penting sebab disamping wadah Dibutuhkan suatu pelatihan yang
pemberian dukungan penuh pihak memadai bagi karyawan yang ingin
manajemen yang diperlihatkan kepada menerapakan metode 5R yang baik
seluruh karyawan juga merupakan karena penguasaan metoda serta
wujud tindakan keperdulian lansung pengetahuan dasar bagaimana
yang dapat diharapkan sangat efektif menjalankan 5R melalui tahapan
dalam memompa semangat karyawan training yang terpadu adalah sangat
untuk maju dengan harapan dapat penting mengingat hal ini sangat
melahirkan komitmen kebersamaan berhubungan dengan kualiatas
yang kokoh dalam menjalankannya impelementasi riil di lapangan.
setiap sistem yang dapat memajukan Namunpun demikian awal pelaksanaan
perusahaan. Mengapa hal diatas 5R harus dimulai dengan perubahan
dianggap penting ? Karena dari “mind set” karyawannnya sehingga
beberapa pemantaun kami, banyak dapat memperkokoh komitmen setiap
perusahaan yang menerapkan system pihak yang menjalankan. Ingat, bahwa
5R tidak bisa berjalan dengan baik penerapan 5R tidak harus disikapi
secara berkesinambungan sesuai sebatas aktifitas bersih-bersih di
dengan yang diharapkan karena tidak lingkungan kerja tapi selebihnya jika
adanya komitmen dan dukungun penuh penerapannya dapat di rancang secara
dari jajaran direksi maupun pimpinan sistimatis dan terintagrasi maka akan
perusahaan/instansi yang mampu menjadi alat yang dapat
menyelenggarakannya. Kurangnya atau mendisiplinkan dan membangun mental
tidak adanya sosialisi pemahaman karyawan dalam bekerja. Oleh sebab itu
penerapan dan tujuan 5R kepada desain system dan prosedurnya
seluruh jajaran karyawannya juga merupakan aspek yang harus
merupakan suatu hal yang paling diutamakan dan semua hal tersebut
subtansial menyebabkan penerpan 5R harus di bimbing dan diarahkan oleh
gagal terimplementasikan. Pentingnya seorang instruktur atau trainer yang
sebuah aktifitas kick-off dalam berpengalaman. Terwujudnya
memulai sesuatu aktivitas yang berbasis pelaksanaan 5R yang sistimatis akan
kemajuan perusahaan adalah momen bermuara pada sasaran yang merupakan
yang paling tepat untuk dapat tahapan paling penting dari penerapan
mengumpulkan seluruh jajaran 5R dalam mendukung kualitas dan
karyawan yang terlibat. Sehingga saat efisiensi karena hasil akhirnya dapat
inilah yang paling tepat untuk menyentuh pembangunan budaya yang
membahas, menjelaskan hal-hal yang positif pada lingkungan kerja itu
berhubungan dengan proyek serta sendiri.
meminta dukungan, komitmen serta f. Melaksanakan Audit 5R
kerjasama dari seluruh karyawan. Langkah yang paling benar dan tepat
dalam menjamin pelaksanaan program
pelaksanaan 5R yang stabil dan
104

konsisten sesuai prosedur harus g. Visualisasi hasil pencapaian 5R


ditempuh pelaksanaan audit 5R yang Visualisasi Kinerja 5R Setiap
efektif dimana dalam pelaksanaannya penerapan 5R memilki tujuan baik dan
audit 5R dapat diterapkan secara berdampak positif dalam menopang
terjadwal sebagai tindakan pencapaian visi suatu perusahaan sesuai
pengendalian yang terkontrol dan dengan yang diharapkan yaitu
ketahui oleh semua pihak terkait. terciptanya lingkungan kerja yang
Disamping Pelaksanaan audit 5R perlu bersih, rapih, terorganisir hingga dapat
dilakukan secara terjadwal namun menciptakan disiplin karyawan yang
demikian pelaksanaan audit dengan tinggi dalam bekerja. Untuk menjamin
sistem acak yang bersifat mendadak pengelolaan yang baik dan konsisten
oleh pihak top management untuk dibutuhkan tranparansi melalui
mengindari pihak yang biasanya hanya visualisasi pencapaian kinerja
menerapkan aktifitas pengendalian 5R, penerapan 5R agar diketahui semua
yang biasanya masih terdapat pihak pihak mulai dari level pelaksanan,
pihak yang hanya melakukannya jajaran manajemen, bahkan customer
sebagai persiapan yang hanya maupun siapa saja yang berada
dilakukan sebelum audit 5R dilingkungan kerja. Penerapan sistem
dilakasanakan. Tujuan pelaksanaan visual management menyangkut
audit diatas sedikitnya dapat pencapaian 5R pada beberapa
memberikan sinyal pemberitahuan yang perusahaan menggunakan papan board
bersifat peringatan agar selalu konsisten yang mudah diakses oleh siapa saja
dalam menerapakan kaidah 5R kepada dengan menyajikan informasi penting
setiap karyawan agar selalu memantau tentang kemajuan penerapan 5R dan
secara konsisten tentang kemajuan temuan permasalahan yang ada seperti :
pelaksanaan 5R yang diterapkan. Yang jadwal audit 5R, hasil audit 5R,
paling penting, meninjau hasil dan item kemajuan yang telah dicapai dalam
tindakan (yang baik dan yang buruk) menjalankan 5R, laporan permasalahan
dengan kelompok yang bertanggung yang terjadi, lokasi terjadinya
jawab untuk area yang diaudit. Dengan permasalahan, siapa yang bertanggung
selalu mengharapkan untuk jawab dalam melakukan
mendapatkan umpan balik dan ide-ide penanggulanangan atas permasalahan
karyawan. yang ditemukan serta status
penyelesaian perbaikan yang dilakukan
apakah sudah terlaksana atau belum
.
105

PENUTUP melakukan perbaikan yang berbasis 5R akan


melebihi kesempurnaan yang ada. Dalam
KESIMPULAN filosofi kaizen tidak boleh merasa puas dari
apa yang telah dicapai karena ketika dalam
Terbentuknya budaya 5R yang baik sesuai
diri kita tertanam prinsip untuk selalu lebih
yang diharapkan dapat menjadi mekanisme
baik dari waktu kewaktu. Mulailah hari ini…
yang efektif dalam menemukan potensi
dengan selalu berprinsip tidak ada yang baik
perbaikan dari yang berskala kecil maupun
tapi selalu ada yang lebih baik
besar karena aktifitas 5R yang konsisten dan
efektif akan mampu menemukan aspek Proses kaizen 5R berkaitan erat dengan
pemborosan yang ada disetiap dilingkungan pembentukan budaya perusahaan. Kaizen 5R
kerja. Sehingga dengan demikian semakin dapat dilakukan seiring dengan peningkatan
terciptanya penerapana 5R yang berhasil dan kedisiplinan lingkungan sekitar tempat
tepat sasaran sesuai kebijakan manajemen pekerjaan. Dimulai dari menyederhanakan
dalam menjalankan 5R yang berhasil maka penyimpanan peralatan yang diperlukan di
akan semakin memungkinkan tim kerja anda lingkungan kerja sehingga masuk ke tahap
untuk melakaukan kaizen (continuous rapi, lalu kemudian menjadi resik kemudian
Improvement/perbaikan berkesinambungan dirawat dan dilakukan secara terus menerus
yang berbasis 5R dengan frekwensi yang akan menjadikan sebuah tempat kerja yang
lebih besar dengan hasil yang lebih besar. menyenangkan dengan pembentukan disiplin
Kemajuan yang dicapai dengan selalu yang tidak memerlukan biaya besar.

DAFTAR PUSTAKA

Imai, Masaaki. 1999, Gemba Kaizen : Rivai, Veithzal. dan Mulyadi, Deddy. 2012.
Pendekatan Akal Sehat, Berbiaya Kepemimpinan dan
Rendah Pada Manajemen, Penerbit PerilakuOrganisasi. Edisi Ketiga.
PPM, Jakarta. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Kreitner dan Knick.2005. Perilaku Organisasi Robbins, Stephen P. 2008. Perilaku


Edisi pertama.. Jakarta: Organisasi Edisi 12 Buku 1 dan 2.
SalembaEmpat. Jakarta:Salemba Empat.

Noe, Raymond A., et. al. 2010. Human Simamora, Henry, 2004, Manajemen Sumber
Resource Management, Gaining Daya Manusia, Edisi Ketiga,
Competitive Advantage 3rd Edition. Cetakan Pertama, Bagian Penerbitan
McGraw-Hill. STIE YKPN, Yogyakarta.

Osada, Takashi.1995. ”Sikap Kerja 5R”. Sinungan, Muchdarsyah. 2003. Produktivitas,


Jakarta : PT. Pustaka Binaman Apa dan Bagaimana. Jakarta :
Pressindo. BinaAksara.
106

Supriyanto, Agus. 2014. Pengaruh Sikap Osada, T. (2011). Sikap Kerja 5R. Jakarta:
Kerja 5 S (Seiri, Seiton, Seiso, PPM
Seiketsu,Shitsuke) terhadap
Produktivitas.Riset Manajemen & Jahja, Kristanto. (2009). Seri Budaya
Akuntansi Volume 5Nomor 9. Unggulan 5R (Ringkas, Rapi, Resik,
Rawat, Rajin), 3 ed. Jakarta:
Tika, H. Moh. Pabundu. 2010. Budaya Productivity and Quality
Organisasi dan Peningkatan Management Consultans th
KinerjaPerusahaan. Jakarta : PT.
Bumi Aksara. Wolio, Shopfloor Management & Genba
Kaizen Specialist. Evaluasi
Umar, H., 2010. Desain Penelitian MSDM Penerapan Metode 5R Dalam
dan Perilaku Karyawan. Paradigma Peningkatan Produktivitas; Strategi
Menerapkan Metode 5R yang
Wibowo. 2010. Budaya Organisasi. Jakarta: Effektif di Perusahaan. Jurnal Reka
Rajawali Pers. Integra. Teknik Industri No 04 Vol
02. ITENAS. 2015. Bandun.g

Anda mungkin juga menyukai