Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Vulva Higiene Dan Memasang Kateter

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

YAYASAN PENDIDIKAN CENDIKIA UTAMA

UNIVERSITAS DR.SOETOMO
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM DIPLOMA-III KEBIDANAN
SK Akreditasi : 0779/LAM-PTKes/Akr/Dip/VIII/2016
Kampus: Jl. Semolowaru No. 84 Gedung H Lt. I Surabaya
Telepon: 031-5925970, 5924452, Fax. 031-5938935 Website:www.unitomo.ac.id

CHEKLIST SKILL LAB SEMESTER I (KDPK)


KETERAMPILAN PEMASANGAN KATETER

Petunjuk pengisian: Tanggal Skill lab : _________________________


Skor 3, jika dikerjakan benar tanpa bantuan Pembimbing
Skor 2, jika dikerjakan benar dengan bantuan Skill Lab : _________________________
Skor 1, jika dikerjakan tetapi masih salah
Skor 0, jika tidak dikerjakan
Tanda tangan : _________________________

NAMA MAHASISWA
BUTIR YANG DINILAI
N0

A Responsi (Bobot 2,5), rentang skor 10 –


100
Pemasangan Kateter
Definisi
- Kateter adalah pipa untuk
memasukkan atau mengeluarkan
cairan
- Kateter terbuat dari bahan karet atau
plastik, metal, woven silk dan silikon
- Kandung kemih adalah sebuah
kantong yang berfungsi untuk
menampung air seni yang berubah –
ubah jumlahnya yang dialirkan oleh
sepasang ureter dari sepasang ginjal
- Katerisasi kandung kemih adalah
dimasukkannya kateter melalui
urethra ke dalam kandung kemih
untuk mengeluarkan air seni atau
urine
Tujuan
- Untuk segera mengatasi distensi
kandung kemih
- Untuk pengumpulan specimen urine
- Untuk mengukur residu urine setelah
miksi di dalam kandung kemih
- Untuk mengosongkan kandung
kemih sebelum dan selama
pembedahan
- Penatalaksanaan pasien yang dirawat
karena trauma medulla spinalis,
gangguan neuromuskular, atau
inkompeten kandung kemih, serta
pasca operasi besar (pasien yang
terbatasi di tempat tidur)
- Mengatasi obstruksi aliran urine
- Mengatasi retensi perkemihan
- Melancarkan pengeluaran urin pada
pasien yang tidak dapat mengontrol
miksi atau mengalami obstruksi pada
saluran kandung kemih
- Memantau pengeluaran urine pada
klien yang mengalami gangguan
hemodinamik
Peringatan
- Beberapa pasien mungkin alergi
dengan lateks, perhatikan jika timbul
reaksi alergi
- Pantau munculnya komplikasi : bau
yang terlalu kuat, urin keruh, demam,
atau perdarahan
- Pemasangan kateter mungkin tidak
benar jika terjadi kebocoran, urine
sangat sedikit atau hampir tidak ada
urine di dalam kantong kemih
B Prosedur kegiatan (bobot 5), rentang skor
0–3
1 Persiapan Alat
1) Katheter sesuai dengan fungsi dan
ukuran yang dibutuhkan,
2) Urinebag steril
3) K-Y Jelly,
4) Kapas sublimat/savlon dalam
tempatnya,
5) Spuit Steril 10 cc
6) Aquadest for injection 25 cc,
7) plester/hypafix,
8) Gunting Plester,
9) verband,
10) Bengkok,
11) Handscoon steril,
12) Pinset anatomi,
13) Perlak dan alas bokong,
14) Bak instrumen,
15) Baki dan alas / trolly.
16) Tempat spesimen urine bila
diperlukan
17) Cuching berisi kassa
18) Kom tutup berisi kapas DTT
2 Persiapan Pasien dan lingkungan
1) Memberitahu dan menjelaskan
tentang tindakan yang akan
dilakukan,
2) Menutup pintu/jendela dan
memasang tabir,
3) Mengatur dalam posisi yang dorsal
recumbent,
4) Melepas pakaian dalam/bagian
bawah.
5) Untuk pasien laki laki posisi
terlentang sedangkan wanita posisi
dorsal recumbent atau posisi SIM.
6) Atur cahaya lampu sehingga
didapatkan visulisasi yang baik
3 Prosedur Tindakan
1) Mencuci tangan dan mengeringkan
dengan kain/handuk bersih dan
kering sekali pakai.
2) Siapkan deppers dan cucing,
tuangkan bethadine secukupnya
3) Kenakan handskoen dan pasang
pengalas di bokong pasien
4) Mengambil depers / kassa dengan
pinset dan celupkan ke bethadine
5) Lakukan antiseptic pada alat kelamin
- Bila pasien laki laki : pegang
penis dan arahkan keatas atau
hampir tegak lurus denga tubuh
untuk meluruskan dengan uretra
yang panjang dan berkelok agar
kateter dapat mudah di
masukkan . desinfeksi dimulai
dari meatus termasuk glans penis
dan memutar sampai dengan
pangkal penis. Pada saat
melakukann tindakan tangan kiri
memegang penis sedangkan
tangan kanan memegang pinset
dan pertahankan agar tetap steril.
- Bila pasien wanita : jari jari
tangan kiri membuka labia
minora, dan tangan kanan
melakukan desinfektan.
Desinfektan dimulai dari atas
(klitoris), urifisium urin vagina
lalu kearah bawah perineum dan
rectal lakukan sebanyak 3 kali .
6) Melumasi ujung kateter dengan jelly
10 cm (pasien laki- laki) 4 – 5 cm
(pasien wanita) khusus pada klien
laki – laki gunakan jelly dalam
jumlah yang agak banyak agar kateter
mudah masuk karena uretra berbelit
belit
7) Masukkan kateter ke dalam urifisium
utetra secara berlahan, ketika
memasukkan kateter minta pasien
untuk tarik nafas dalam agar tidak
terasa sakit dan juga kateter lebih
mudah masuk
- Untuk pasien laki – laki: tangan
kiri memegang penis dengan
posisi tegak lurus tubuh
penderita sambil membuka
orifisium uretra eksterna, tangan
kanan memegang kateter dan
memasukkannya secara pelan –
pelan dan hati hati bersamaan
dengan pasien menarik nafas
dalam . observasi kelancaran
pemasukan kateter jika ada
hambatan berhenti sejenak
kemudian dicoba lagi. Jika masih
ada tahanan kateterisasi
dihentikan. Menaruh bengkok di
bawah pangkal kateter sebelum
urine keluar. Masukkan kateter
sampai urine keluar sedalam 5 –
7,5 cm dan selanjutnya
dimasukkan lagi +/- 3 cm
- Untuk pasien wanita : jari
tangan kiri membuka labia
minora sedang tangan kanan
memasukkan kateter, jika ada
hambatan kateterisasi dihentikan.
Meletakkan bengkok di pangkal
kateter untuk menampung
pengeluaran urine. Masukkan
kateter sampai urine keluar
sedalam 18 – 23 cm dan
selanjutnya dimasukkan lagi +/-
3 cm
8) Ambil spesimen urin jika diperlukan
9) Menyambungkan pangkal kateter
dengan konektor urine bag
10) Masukkan aquabidest pada selang
kateter yang digunakan
11) Memfiksasi kateter
12) Meletakkan urine bag ditempat tidur
dengan posisi yang lebih rendah dari
kandung kemih
13) Lepaskan handskoen
14) Beri posisi nyaman pada pasien
15) Bereskan alat dan rapikan tempat
16) Cuci tangan dan keringkan
17) Melakukan dokumentasi
- Hari, tanggal dan jam
pemasangan kateter
- Tipe dan ukuran kateter yang
digunakan
- Jumlah, warna, bau urine dan
kelainan – kelainan lain yang
ditemukan
- Nama terang dan tanda tangan
pemasang
Jumlah skor prosedur : Perolehan skor (n) x 100
Skor maksimal (54)
C. Sikap (bobot 2,5), rentang skor 10 - 100
Teliti, Hati-hati, Komunikatif

Nilai = {(Skor responsi x 2,5) + (Skor prosedur


tindakan x 5) + (Skor Sikap x 2,5)} : 10

Anda mungkin juga menyukai