Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

MAKALAH ANATOMI PERKEMIHAN Pernapasan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem perkemihan atau sering disebut dengan system urinary adalah salah satu sistem
yang berhubungan dengan eliminasi. Sistem perkemihan, adalah suatu sistem dimana
terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak
dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih di pergunakan oleh tubuh. Zat-zat
yang tidak dipergunakan oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin(air kemih).
Sistem urinari terdiri atas renal, ureter, vesica urinaria, dan uretra.
Selain mempunyai fungsi eliminasi, sistem perkemihan juga mempunyai fungsi lainnya
sebagai berikut yaitu meregulasi volume darah dan tekanan darah dengan mengeluarkan
sejumlah cairan ke dalam urine dan melepaskan eritropoietin serta melepaskan rennin,
meregulasi konsentrasi plasma dari sodium, potassium, klorida dan mengontrol kuantitas
kehilangan ion-ion lainnya ke dalam urine serta menjaga batas ion kalsium dengan
menyintesis kalsitrol, mengonsentrasi stabilisasi pH darah dengan mengontrol jumlah
keluarnya ion hydrogen dan ion bikarbonat ke dalam urine, menghemat pengeluaran nutrisi
dengan memelihara ekskresi pengeluaran nutrisi tersebut pada saat proses eliminasi produk
sisa, terutama pada saat pembuangan nitrogen seperti urea dan asam urat, membantu organ
hati dalam mendetoksifikasi racun dan selama kelaparan, deaminasi asam amino yang dapat
merusak jaringan, aktivitas sistem perkemihan dilakukan secara hati-hati untuk menjaga
komposisi darah dalam batas yang bisa diterima. Setiap adanya gangguan dari fisiologis di
atas akan memberikan dampak yang fatal.
Suatu organisme atau mahluk hidup memiliki bermacam-macam sistem jaringan atau
organ dalam tubuhnya, dimana sistem tersebut memiliki fungsi dan peranan serta manfaat
tertentu bagi mahluk hidup. Salah satu sistem yang ada pada suatu organisme yakni sistem
pernapasan. Sistem pernapasan ini sendiri memiliki fungsi dan peranan yang sangat struktural
dan terkoordinir.
Dalam ilmu histologi, sistem pernapasan akan dibahas secara detail bahkan sampai
anatominya, sehingga kita bisa mengetahui organ dan saluran apa saja yang ikut berperanan
dalam menyalurkan oksigen (O2) yang kita hirup.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja anatomi dan fisiologi sistem perkemihan dan pernapasan?
2. Apakah pengertian pernapasan ?
3. Apa sajakah saluran pada sistem pernapasan itu?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk Mengetahui saja anatomi dan fisiologi sistem perkemihan dan pernapasan
2. Untuk Mengetahui pengertian pernapasan
3. Untuk Mengetahui sajakah saluran pernapasan

1.4 Manfaat Penulisan


Adapun manfaat yang bisa diperoleh dari penulisan makalah ini yaitu untuk menyadarkan
mahasiswa bahwa pentingnya mempelajari dan memahami tentang anatomi dan fisiologi
sistem perkemihan dan pernapasan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Anatomi Dan Fisiologi System Perkemihan


A. Anatomi Organ – Organ Sistem Perkemihan

Sistem perkemihan merupakan suatu sistem dimana terjadinya proses penyaringan darah
sehingga darah bebas dari zat -zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-
zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan lagi oleh tubuh
larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih).
Sistem perkemihan terdiri dari :
1. Dua ginjal (Ren) yang menghasilkan urin
Ginjal terletak pada dinding posterior abdomen di belakang peritoneum pada kedua
sisi vertebra thorakalis ke 12 sampai vertebra lumbalis ke 3. Bentuk ginjal seperti biji
kacang. Ginjal kanan lebih rendah dari gijal kiri karena adanya lobus hepatis dexter
yang besar.

3
a. Anatomi Kasar Ginjal
1) Tampilan
Ginjal adalah organ berbentuk seperti kacang berwarna merah tua, panjangnya
sekitar 12,5 cm dan lebarnya 2,5 cm (kurang lebih sebesar kepalan tangan).
Setiap ginjal memiliki berat antara 125-175 g pada laki-laki dan 115-155 pada
perempuan.
2) Lokasi
a) Ginjal terletak diarea yang tinggi, yaitu pada dinding abdomen
posterior yang berdekatan dengan dua pasang iga terakhir. Organ ini
merupakan organ retroperitoneal dan terletak diantara otot-otot
punggung dan peritoneum rongga abdomen atas. Tiap-tiap ginjal
memiliki sebuah kelenjar adrenal diatasnya.
b) Ginjal kanan terletak agak kebawah dibandingkan ginjal kiri karena ada
hati pada sisi kanan.
3) Jaringan ikat pembungkus
Setiap ginjal diselubungi tiga lapisan jaringan ikat
a) Fasia renal adalah pembungkus terluar. Pembungkus ini melabuhkan
ginjal pada struktur disekitarnya dan mempertahankan posisi organ.
b) Lemak perirenal adalah jaringan adipose yang terbungkus fasia ginjal.
Jaringan ini membantali ginjal dan membantu orang tetap pada
posisinya.
c) Korpus fibrosa atau ginjal adalah membrane halus transparan yang
langsung membungkus ginjal dan dapat dengan mudah dilepas.
b. Struktur Internal Ginjal
1) Hilus (hilum) adalah tingkat kecekungan tepi medial ginjal
2) Sinus ginjal adalah rongga berisi lemak yang terbuka pada hilius. Sinus ini
membentuk perlekatan untuk jalan masuk dan keluar ureter, vena dan
arteri renalis, saraf dan limfatik.
3) Pelvis ginjal adalah perluasan ujung proksimal ureter. Ujung ini berlanjut
menjadi dua sampai tiga kaliks mayor, yaitu rongga yang mencapai
glandular, bagian penghasil urine pada ginjal. Setiap kaliks mayor
bercabang menjadi beberapa (8-18) kaliks minor.

4
4) Parenkim ginjal adalah jaringan ginjal yang menyelubungi struktur sinus
ginjal. Jaringan ini terbagi menjadi medulla dalam dan korteks luar.
a) Medulla terdiri dari masa-masa triangular yang disebut piramida ginjal.
Ujung yang sempit dari setiap piramida,papilla, masuk dengan pas
dalam kaliks minor dan ditembus mulut ductus pengumpul urine
b) Korteks tersusun dari tubulus dan tubulus darah nefron yang merupakan
unit structural dan fungsional ginjal. Korteks terletak didalam di antara
piramida-piramida medulla yang bersebelahan untuk membentuk
kolumna ginjal yang terdiri dari rubulu-tubulus pengumpul yang
mengalir ke dalam ductus pengumpul.
5) Ginjal terbagi lagi menjadi lobus ginjal. Setiap lobus terdiri dari satu
piramida ginjal, kolumna yang sering berdekatan, dan jaringan korteks
yang melapisinya
c. Fungsi Ginjal
1) Pengeluaran zat sisa organic. Ginjal mensekresi urea, asam urat, kreatinin,
dan produk penguraian hemoglobin dan hormone.
2) Pengaturan konsentrasi ion-ion penting. Ginjal mensekresi ion natrium,
kalium, kalsium, magnesium, sulfat dan phosfat. Eksresi ion-ion ini
seimbang dengan asupan dan eksresinya melalui rute lain, seperti pada
saluran gastroinstestinal atau kulit.
3) Pengaturan keseimbangan asam basa tubuh. Ginjal mengendalikan
ekskresi ion hydrogen (H+), bikarbonat (HCO3-), amonium (NH4+), serta
memproduksi urin asam atau basa, tergantung pada kebutuhan tubuh.
4) Pengaturan produksi sel darah merah. Ginjal melepas eritroprotein, yang
mengatur produksi sel darah merah dalam sumsum tulang.
5) Pengaturan tekanan darah. Ginjal mengatur volume cairan yang esensial
bagi pengaturan tekanan darah, dan juga memproduksi enzim rennin.
Rennin adalah komponen penting dalam mekanisme rennin-
antiangiotensin-aldosteron, yang meningkatkan tekanan darah dan retensi
air.
6) Pengendalian terbatas terhadap konsentrasi glukosa darah dan asam amino
darah. Ginjal melalui eksresi glukosa dan asam amino berlebih,
bertanggung jawab atas konsentrasi nutrient dalam darah.

5
7) Pengeluaran zat beracun. Ginjal mengeluarkan polutan, zat tambahan
makanan, obat-obatan atau zat kimia asing lain dari tubuh.
2. Dua ureter yang membawa urin dari ginjal ke vesika urinaria (kandung kemih)

Terdiri dari dua saluran pipa masing-masing bersambung dari ginjal ke vesika
urinaria.
Panjangnya ± 25-30 cm, dengan penampang 0,5 cm. Ureter sebagian terletak pada
rongga
abdomen dan sebagian lagi terletak pada rongga pelvis.
Lapisan dinding ureter terdiri dari :
a. Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa)
b. Lapisan tengah lapisan otot polos
c. Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa
Lapisan dinding ureter menimbulkan gerak-gerakan peristaltic yang mendorong
urin
masuk ke dalam kandung kemih.
3. Satu vesika urinaria (VU) tempat urin dikumpulkan

6
Vesika urinaria bekerja sebagai penampung urin. Organ ini berbentuk seperti kerucut
yang dikelilingi oleh otot yang kuat, berhubungan dengan ligamentum vesika
umbilikalis medius. Letaknya di belakang simfisis pubis di dalam rongga panggul.
Vesika urinaria dapat mengembang dan mengempis seperti balon karet.
Dinding kandung kemih terdiri dari :
a. Lapisan sebelah luar (peritoneum)
b. Tunika muskularis (lapisan berotot)
c. Tunika submukosa
d. Lapisan mukosa (lapisan bagian dalam)
4. Satu uretra, urin dikeluarkan dari vesika urinaria

Merupakan saluran sempit yang berpangkal pada vesika urinaria yang berfungsi
menyalurkan air kemih ke luar.
Pada laki-laki panjangnya kira-kira 13,7 – 16,2 cm terdiri dari :
a. Uretra pars Prostatica
b. Uretra pars membranosa (terdapat spinchter uretra externa)
c. Uretra pars spongiosa
Lapisan uretra laki-laki terdiri dari:
a. Lapisan mukosa (lapisan paling dalam)
b. Lapisan submukosa
Sedangkan uretra pada wanita panjangnya kira-kira 3,7 – 6,2 cm (Taylor) 3 – 5 cm
(Lewis). Sphincter uretra terletak di sebelah atas vagina (antara clitoris dan vagina)
dan uretra disini hanya sebagai saluran ekskresi.
Lapisan uretra wanita terdiri dari :
a. Tunika muskularis (lapisan sebelah luar)
b. Lapisan spongeosa

7
c. Lapisan mukosa (lapisan sebelah dalam)
Dinding uretra terdiri dari 3 lapisan :
a. Lapisan otot polos, merupakan kelanjutan otot polos dari vesika urinaria.
Mengandung jaringan elastis dan otot polos. Sphincter uretra menjaga agar
uretra tetap tertutup.
b. Lapisan submokasa, lapisan longgar mengandung pembuluh darah dan saraf
a. Lapisan mukosa pembentukan urine yang pekat.

B. Fisiologi Sistem Urinarius


Ginjal, ureter, kandung kemih dan uretra membentuk sistem urinarius. Fungsi utama
ginjal adalah mengatur cairan serta elektrolit dan komposisi asam basa cairan tubuh :
mengeluarkan produk akhir metabolic dari dalam darah : dan mengatur tekanan darah.
Urine yang terbentuk sebagai hasil dari proses ini diangkut dari ginjal melalui ureter ke
dalam kandung kemih tempat urine tersebut disimpan untuk sementara waktu. Pada saat
urinasi, kandung kemih berkontraksi dan urine akan diekskresikan dari tubuh lewat uretra.
Meskipun cairan serta elektrolit dapat hilang melalui jalur lain dan ada organ lain yang
turut serta dalam mengatur keseimbangan asam basa, namun organ yang mengatur
lingkungan kimia internal tubuh secara akurat adalah ginjal. Fungsi ekskresi ginjal
diperlukan untuk mempertahankan kehidupan. Namun demikian, berbeda dengan sistem
kardiovaskuler dan repiratorius, gangguan total fungsi ginjal tidak menimbulkan kematian
dalam waktu yang singkat. Dialysis (Ginjal artificial) dan bentuk – bentuk terapi lainnya
dapat dilakukan untuk menggantikan fungsi – fungsi tertentu dari ginjal. Cirri penting
sistem renal terletak pada kemampuannya untuk beradaptasi terhadap beban muatan
cairan yang sangat bervariasi sesuai kebiasaan dan pola hidup individu. Ginjal harus
mampu untuk mengekskresikan berbagai produk limbah makanan dan metabolisme dalam
jumlah yang dapat diterima serta tidak dieliminasi oleh organ lain. Jika diukur tiap hari,
jumlah produk tersebut biasanya berkisar dari 1 hingga 2 liter air, 6 hingga 8 gram
(natrium klorida), 6 hingga 8 gram kalium klorida dan 70 mg ekuivalen asam per hari.
Disampingitu ureum yang merupakan produk akhir metabolisme protein dan berbagai
produk limbah lainnya diekskresikan ke dalam urine. Jumlahsubstansi yang diterima
ginjal mungkin berbeda jika pasien mendapatkan infuse cairan intravena, nutrisi parental
total atu nutrisi enteral lewat selang nasogastrik.

8
2.2 Anatomi dan Fisiologi Sistem Pernapasan

A. Pengertian Sistem Pernafasan

Pernapasan (Respirasi) adalah peristiwa menghirup udara dari luar


yang,mengandung (oksigen) serta menghembuskan udara yang banyak memngandung
karbondioksida sebagai sisa dari oksidasi keluar dari tubuh. Pengisapan udara ini disebut
inspirasi dan menghembuskan disebut ekspirasi.

Sistem respirasi berperan dalam menjamin ketersediaan oksigen untuk kelangsungan


metabolisme sel-sel tubuh dan pertukaran gas. Melalaui peran sistem respirasi oksigen di
ambil dari atmosfir, di transport masuk ke paru-paru dan terjadi pertukaran gas oksigen
dengan karbondioksida di alveoli, selanjutnya oksigen akan di difusi masuk kapiler darah
untuk di manfaatkan oleh sel dalam proses metabolisme.

B. Anatomi Sistem Pernafasan


1. Rongga Hidung

9
Hidung merupakan organ utama saluran pernapasan yang langsung berhubungan
dengan dunia luar yang berfungsi sebagai jalan masuk dan keluarnya udara melalui
proses pernapasan. Selain itu hidung juga berfungsi untuk mempertahankan dan
menghangatkan udara yang masuk, sebagai filter dalam membersihkan benda asing
yang masuk dan berperan untuk resonansi suara, sebagai tempat reseptor alfaktorius.

2. Faring

faring merupakan tempat persimpangan antara jalan pernapasan dan jalan makanan,
terdapat di bawah dasar tengkorak, di belakang rongga hidung dan mulut sebelah
depan ruas tulang leher.

3. Laring

Laring merupakan saluran pernapasan yang terletak antara orofaring dan trakea ,
fungsi dari laring adalah sebagai jalan masuknya udara, membersihkan jalan
masuknya makanan ke esofagus dan sebagai produksi suara.

Laring sering disebut sebagai kotak suara dan terdiri atas :


- Epiglotis : daun katup kartilago yang menutupi ostium ke arah laring
selama menelan
- Glotis : ostium antara pita suara dalam laring
4. Trakhea

10
Trakea merupakan organ tabung antara laring sampai dengan puncak paru,
panjangnya sekitar 10-12 cm, setinggi servikal 6-torakal 5 Disebut juga batang
tenggorokan Ujung trakea bercabang menjadi dua bronkus yang disebut karina

5. Bronkus
Bronkus merupakan cabang dari trakea yang bercabang dua keparu-paru kanan dan
paru-paru kiri.Bronkus kanan lebih pendek dan lebih besar diameternya.Bronkus kiri
lebih horizontal, lebih panjang dan lebih sempit.
o Bronkus
 Terbagi menjadi bronkus kanan dan kiri Disebut bronkus lobaris kanan (3
 lobus) dan bronkus lobaris kiri (2 bronkus)
 Bronkus lobaris kanan terbagi menjadi 10 bronkus segmental dan
 bronkus lobaris kiri terbagi menjadi 9 bronkus segmental
 Bronkus segmentalis ini kemudian terbagi lagi menjadi subsegmental yang
dikelilingi oleh jaringan ikat yang memiliki : arteri, limfatik dan saraf
o Bronkiolus
 Bronkus segmental bercabang-cabang menjadi bronkiolus
 Bronkiolus mengadung kelenjar submukosa yang memproduksi yang
membentuk selimut tidak terputus untuk melapisi bagian dalam jalan napas
3. Bronkiolus Terminalis
Bronkiolus membentuk percabangan menjadi bronkiolus terminalis
(yang tidak mempunyai kelenjar lendir dan silia)
4. Bronkiolus respiratori
Bronkiolus terminalis kemudian menjadi bronkiolus respiratori
Bronkiolus respiratori dianggap sebagai saluran transisional antara jalan
napas konduksi dan jalan udara pertukaran gas

6. Paru Paru

11
Paru-paru merupakan sebuah alat tubuh yang sebagian besar berada pada rongga
dada bagian atas, di bagian samping di batasi oleh otot dan rusuk dan di bagianb
bawah di batasi oleh diafragma yang berotot kuat.

Merupakan organ yang elastis berbentuk kerucut Terletak dalam rongga dada
atau toraks Kedua paru dipisahkan oleh mediastinum sentral yang berisi jantung dan
beberapa pembuluh darah besar Setiap paru mempunyai apeks dan basis Paru kanan
lebih besar dan terbagi menjadi 3 lobus oleh fisura interlobaris Paru kiri lebih kecil
dan terbagi menjadi 2 lobus Lobos-lobus tersebut terbagi lagi menjadi beberapa
segmen sesuai dengan segmen bronkusnya.

7. Alveolus

Merupakan bagian terminal cabang-cabang bronkus dan bertanggung jawab akan


struktur paru-paru yang menyerupai kantong kecil terbuka pada salah satu sisinya
dan tempat pertukaran O2 dan CO2 Terdapat sekitar 300 juta yang jika bersatu
membentuk satu lembar akan seluas 70 m2

C. Fisiologi Sistem Pernafasan


Fungsi paru – paru ialah pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida.Pada pernapasan
melalui paru-paru atau pernapasan eksterna, oksigen dipungut melalui hidung dan mulut pada
waktu bernapas; oksigen masuk melalui trakea dan pipa bronkial ke alveoli, dan dapat
berhubungan erat dengan darah di dalam kapiler pulmonaris. Hanya satu lapis membran, yaitu
membran alveoli-kapiler, yang memisahkan oksigen dari darah. Oksigen menembus membran
ini dan dipungut oleh hemoglobin sel darah merah dan dibawa ke jantung. Dari sini dipompa
di dalam arteri ke semua bagian tubuh. Darah meninggalkan paru – paru pada tekanan oksigen
100 mm Hg dan pada tingkat ini hemoglobinnya 95 persen jenuh oksigen.

12
Di dalam paru-paru, karbon dioksida, salah satu hasil buangan metabolisme,
menembus membran alveoler-kapiler dari kapiler darah ke alveoli dan setelah melalui pipa
bronkial dan trakea, dinapaskan keluar melalui hidung dan mulut.
Semua proses ini diatur sedemikian sehingga darah yang meninggalkan paru-paru
menerima jumlah tepat CO2 dan O2. Pada waktu gerak badan, lebih banyak darah datang di
paru – paru membawa terlalu banyak CO2 dan terlampau sedikit O2; jumlah CO2 itu tidak
dapat dikeluarkan, maka konsentrasinya dalam darah arteri bertambah. Hal ini merangsang
pusat pernapasan dalam otak unutk memperbesar kecepatan dan dalamnya pernapasan.
Penambahan ventilasi ini mengeluarkan CO2 dan memungut lebih banyak O2.
Pernapasan jaringan atau pernapasan interna. Darah yang telah menjenuhkan
hemoglobinnya dengan oksigen (oksihemoglobin) megintari seluruh tubuh dan akhirnya
mencapai kapiler, di mana darah bergerak sangat lambat. Sel jaringan memungut oksigen dari
hemoglobin untuk memungkinkan oksigen berlangsung, dan darah menerima, sebagai
gantinya, yaitu karbon dioksida.

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dua ginjal terletak pada dinding posterior abdomen, diluar rongga peritoneum. Setiap
ginjal pada orang dewasa beratnya kira-kira 150 gram dan kira-kira seukuran kepalan
tangan. Sisi media setiap ginjal merupakan daerah lekukan yang disebut hilum tempat
lewatnya arteri dan vena renalis, cairan limfatik, suplai saraf, dan ureter yang membawa
urine akhir dari ginjal ke kandung kemih, dimana urin disimpan hingga dikosongkan.
Ginjal, ureter, kandung kemih dan uretra membentuk sistem urinarius. Fungsi utama
ginjal adalah mengatur cairan serta elektrolit dan komposisi asam basa cairan tubuh :
mengeluarkan produk akhir metabolic dari dalam darah : dan mengatur tekanan darah.
Urine yang terbentuk sebagai hasil dari proses ini diangkut dari ginjal melalui ureter ke
dalam kandung kemih tempat urine tersebut disimpan untuk sementara waktu. Pada saat
urinasi, kandung kemih berkontraksi dan urine akan diekskresikan dari tubuh lewat uretra.
Urine berasal dari darah yang dibawa arteri renalis masuk ke dalam ginjal, darah ini
terdiri dari bagian yang padat yaitu sel darah dan bagian plasma darah. Ada tiga tahap
pembentukan urine yaitu proses filtrasi, reabsorpsi, dan sekresi.
Saluran pernapasan pada manusia diantaranya hidung, saluran pernapasan (farink,
larink, trakea, bronkus) dan paru-paru.
Gerakan pernapasan ada 2 yaitu inspirasi dan ekspirasi. Saat Inspirasi atau menarik
napas adalah proses aktif yang diselengarakan kerja otot. Kontraksi diafragma meluaskan
rongga dada dari atas sampai ke bawah, yaitu vertikel. Penaikan iga-iga dan sternum, yang
ditimbulkan kontraksi otot interkostalis , meluaskan rongga dada kedua sisi dan dari
belakang ke depan. Paru-paru yang bersifat elastis mengembang untuk mengisi ruang
yang membesar itu dan udara ditarik masuk ke dalam saluran udara. Otot interkostal
eksterna diberi peran sebagai otot tambahan, hanya bila inspirasi menjadi gerak sadar.
Sedangkan saat Ekspirasi, udara dipaksa keluar oleh pengenduran otot dan karena
paru-paru kempis kembali yang disebabkan sifat elastis paru-paru itu. Gerakan ini adalah
proses pasif.

14
3.2 Saran
Sebagai mahasiswa kita harus mampu menjelaskan serta memahami anatomi dan
fisiologi sistem perkemihan dan pernapasan agar nantinya dapat mengaplikasikannya
dengan baik pada saat berada di rumah sakit dan bertemu dengan pasien langsung.

15
DAFTAR PUSTAKA

Guyton, Arthur C. & Hall, John E. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed. 9 Hal. 399 -
401. Jakarta : EGC

Brunner & Suddarth. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Ed. 8 Vol. 2 Hal. 1364 –
1371. Jakarta : EGC

Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Ed. 8 Vol.2. Jakarta :
EGC

Syaifuddin. 1997. Anatomi Fisiologi untuk Siswa Perawat Ed. 2 Hal.108.Jakarta : EGC

www.wikipedia.com/organ-wiki-sistem-pernapasan
www.scribd.com/anatomi-fisiologi-sistem-pernafasan

16

Anda mungkin juga menyukai