Faktor Persekutuan Terbesar
Faktor Persekutuan Terbesar
Faktor Persekutuan Terbesar
Dosen Pembimbing:
Disusun oleh:
TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. karena telah melimpahkan karunia-Nya kepada kita
semua, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Faktor Persekutuan
Terbesar (FPB)” secara tepat waktu tanpa terkendala suatu halangan apapun. Tidak lupa
shalawat serta salam kita tujukan kepada Nabi Muhammad SAW. yang kita nantikan
syafaatnya di akhirat kelak.
Makalah ini disusun unutk memenuhi tugas mata kuliah “Pendalaman Materi
Matematika” dari Ibu Siti Maryatul Kiptiyah, S.Si, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pengampu yang
memberikan tugas ini.
Makalah ini disusun dari beberapa sumber internet dan buku. Tak lupa kami
mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini.
Oleh karena itu, diharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan yang lebih
baik dimasa mendatang. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang semakin pesat telah
membawa implikasi perubahan dalam dunia pendidikan. Oleh karena itu, dibutuhkan
matematika sebagai salah satu ilmu dasar yang dewasa ini telah berkembang amat pesat,
baik materi maupun kegunaannya.
Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) merupakan salah satu materi penting yang
wajib dikuasai terutama sebagai calon guru di tingkat SD yang nantinya akan diajarkan
kepada siswa mulai kelas 4. Namun seringkali siswa masih kesulitan saat memecahkan
soal FPB. Hal ini karena beberapa factor, yakni penguasaan konsep yang kurang
maksimal dan metode mengajar guru yang kurang bervariasi dalam menyampaikan
materi, sehingga siswa merasa bahwa materi FPB sangat sulit dipahami di awal-awal.
B. Rumusan Masalah
4
C. Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Faktor persekutuan adalah faktor yang sama dari dua bilangan atau lebih. Faktor
Persekutuan Terbesar (FPB) adalah faktor persekutuan yang nilainya terbesar di antara
faktor-faktor persekutuan lainnya. Konsep FPB sering digunakan untuk
menyederhanakan pecahan, menentukan berapa potong kain yang terbesar, dan
sebagainya.
1. Faktor
Faktor adalah bilangan-bilangan yang dapat membagi habis sebuah bilangan.
Contoh:
Angka 10 bisa dibagi habis oleh 1, 2, 5, 10. Jadi, 1, 2, 5, dan 10 adalah faktor dari 10.
2. Faktor Persekutuan
Faktor persekutuan adalah faktor-faktor yang sama dari dua bilangan atau lebih.
Contoh:
Tentukan faktor persekutuan dari 12 dan 18!
Faktor dari 12 adalah 1, 2, 3, 4, 6, 12
Faktor dari 18 adalah 1, 2, 3, 6, 9, 18
Jadi, faktor persekutuan dari 12 dan 18 adalah 1, 2, 3, dan 6.
3. Bilangan Prima
Bilangan prima adalah bilangan bulat positif dengan dua faktor, yaitu hanya dapat
dibagi 1 dan bilangan itu sendiri.
Contoh:
2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19, …
4. Faktor Prima
Faktor prima adalah faktor-faktor yang merupakan bilangan prima.
Faktor dari 15 adalah 1, 3, 5, 15
Jadi, faktor prima dari 15 adalah 3 dan 5.
6
5. Faktorisasi Prima
Faktorisasi prima adalah proses menyatakan suatu bilangan bulat sebagai hasil
perkalian dari faktor-faktor prima.
Contoh:
Faktorisasi prima dari 75 adalah 3×5×5 atau 3×52
7
Jawab:
48 = 2 x 2 x 2 x 2 x 3 = 24 x 3
64 = 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 = 26
Jadi, FPB dari 64 dan 48 adalah 24 = 16
2) Tentukan FPB dari 24, 40, dan 72
Jawab:
8
24 = 2 x 2 x 2 x 3 = 23 x 3
40 = 2 x 2 x 2 x 5 = 23 x 5
72 = 2 x 2 x 2 x 3 x 3 = 23 x 32
Jadi, FPB dari 24, 40 dan 72 adalah 23 = 8
1) Pak Glen menyediakan bantuan berupa 125 buah buku tulis dan 75 buah pena untuk
dibagikan ke anak-anak sebanyak-banyaknya. Tiap anak mendapatkan buku tulis dan
pena sama banyak. Berapa pena yang didapatkan oleh tiap anak?
Penyelesaian:
Diketahui: 125 buku dan 75 pena
Ditanya: pena yang didapatkan tiap anak
Jawab:
Tentukan dulu FPB dari 125 dan 75
125 = 5 x 5 x 5 = 53
75 = 3 x 5 x 5 = 3 x 52
9
FPB dari 125 dan 75 adalah 52 atau 25. Jadi, banyaknya anak yang mendapatkan
bantuan buku tulis dan pena sama banyak adalah 25 anak.
Bilangan Prima adalah bilangan yang hanya memiliki dua faktor pembagi (berupa
bilangan bulat positif), yaitu satu dan bilangan itu sendiri. Contoh bilangan yang
termasuk bilangan prima adalah 2, 3, 5, 7, 11, 13, dan 17. Kenapa bilangan-bilangan
tersebut adalah bilangan prima? Karena bilangan-bilangan tersebut hanya akan habis
dibagi oleh satu dan bilangan itu sendiri.
Sebagai contoh, 5 hanya akan habis dibagi oleh 1 dan 5, lalu 11 hanya akan habis
dibagi oleh 1 dan 11, dan seterusnya. Kenapa 1 bukan bilangan prima?
10
Perhatikan definisi bilangan prima. Adapun 1 hanya memiliki satu faktor, yaitu 1. Maka
sudah jelas bahwa 1 bukan bilangan prima karena hanya memiliki satu faktor.
Faktor prima adalah faktor-faktor suatu bilangan yang berbentuk bilangan prima.
Sedangkan faktorisasi prima adalah perkalian faktor-faktor prima tersebut. Cara untuk
mendapatkan faktor prima dari sebuah bilangan adalah membagi bilangan tersebut
dengan bilangan prima sampai didapat hasil bagi berupa bilangan prima.
Sebagai contoh, kita ambil angka 12. Pertama-tama kita bagi 12 dengan 2,
didapat hasil baginya adalah 6. Selanjutnya, 6 kita bagi dengan 2, didapat hasil baginya
adalah 3. Karena 3 adalah bilangan prima, maka proses pemfaktoran selesai. Dengan
demikian didapat:
Unsur (anggota, elemen) dari C yang terbesar adalah 2. Dalam hal ini, 2 disebut faktor
persekutuan yang terbesar dari a=6 dan b=8.
2 juga disebut bilangan bulat positif terbesar yang membagi a=6 dan b=8.
Dengan jalan yang sama, jika diambil 𝑎 = −6 dan 𝑏 = −8, maka juga akan diperoleh
faktor persekutuan terbesar dari 𝑎 = −6 dan 𝑏 = −8 adalah 2. Jika untuk menyatakan
faktor persekutuan terbesar dari a dan b digunakan lambang (𝑎, 𝑏) maka dapat ditentukan
bahwa:
(6,8) = 2
(−6,8) = 2
(−6, −8) = 2
Apa yang dapat Anda simpulkan?
11
Bagaimana dengan 𝑎 = 0 𝑑𝑎𝑛 𝑏 = 6?
Bandingkan jika 𝑎 = 0 𝑑𝑎𝑛 𝑏 = 0!
Definisi 1
Ditentukan 𝑥, 𝑦 𝜖 𝑍 dan keduanya tidak bersama-sama bernilai 0.
𝒑 𝝐 𝒁 disebut pembagi (faktor) persekutuan (common divisor, common factor) dari x
dan y jika 𝑝 ⃒ 𝑥 dan 𝑝 ⃒ 𝑦.
Notasi:
d =(x,y) dibaca d adalah faktor (pembagi) persekutuan terbesar dari x dan y.
Perlu diperhatikan bahwa d =(a,b) didefinisikan untuk setiap pasang bilangan bulat
𝑎, 𝑏 𝜖 𝑍 kecuali 𝑎 = 0 dan 𝑏 = 0 secara bersama-sama.
Demikian pula, perlu dipahami bahwa (a,b) selalu bernilai bilangan bulat positif, yaitu
𝑑 𝜖 𝑍 dan 𝑑 > 0 (atau 𝑑 ≥ 1).
Dari contoh di atas tampak adanya pola bahwa (p,q) dapat dinyatakan sebagai kombinasi
linier px+qy dengan 𝑥, 𝑦 𝜖 𝑍.
Teorema 1
Jika 𝑑 = (𝑥, 𝑦) maka d adalah bilangan bulat positif terkecil yang mempunyai bentuk
px+qy untuk suatu 𝑝, 𝑞 𝜖 𝑍, yaitu d dapat dinyatakan sebagai kombinasi linear dari x dan
y.
12
Teorema 2
Jika k 𝜖 𝑁, maka 𝑘(𝑥, 𝑦) = (𝑘𝑥, 𝑘𝑦).
Contoh
(10, 17) = (6.10, 6.17) = 6 (10,17) = 6.1 = 6
Teorema 3
𝑥 𝑦
Jika x,y 𝜖 𝑍 dan 𝑑 = (𝑥, 𝑦), 𝑚𝑎𝑘𝑎 (𝑑 , 𝑑) = 1.
Teorema 4
Jika (𝑥, 𝑡)dan (𝑦, 𝑡) = (𝑥𝑦, 𝑡) = 1
13
Teorema 5. Algoritma Euclides
Contoh:
Carilah (205, 75) dengan Algoritma Euclides!
Jawab:
205 = 2.75 + 55,
75 = 1.55 + 20,
55 = 2.20 + 15,
20 = 1.15 + 5,
15 = 3.5 + 0
Jadi, (205, 75)= 5
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
Ruang Guru. 2020. FPB dan KPK Serupa Tetapi Tak Sama.
https://www.google.com/amp/s/www.ruangguru.com/blog/fpb-dan-kpk-serupa-tetapi-tak-
sama%3fhs_amp=true (diakses pada tanggal 12 Maret 2021)
Kelas Pintar. 2020. FPB, Pengertian dan Berbagai Cara untuk Menghitungnya.
https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/fpb-pengertian-dan-berbagai-cara-untuk-
menghitungnya-5506/amp/ (diakses pada tanggal 12 Maret 2021)
16