Critical Book Review Filsafat
Critical Book Review Filsafat
Critical Book Review Filsafat
SKOR NILAI:
NIM : 2203111045
OKTOBER 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan yang maha Esa sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya. Penulisan CBR ini bertujuan untuk memenuhi tuga
kelompok mata kuliah Bahasa Indonesia yang Filsafat Pendidikan. Dalam makalah ini
penulis membandingkan dua buku yang berkaiatan dengan Filsafat Pendidikan. Dengan
adanya makalah ini saya berharap bisa menambah wawasan para pembaca untuk
kedepannya. Saya memahami bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan
sehingga penulis sangat menharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
lebih baik lagi.
Penulis
Page 2
Daftar Isi
Kata Pengantar.................................................................................................................................2
Bab 1 Pendahuluan.........................................................................................................................4
Bab 3 Pembahasan.......................................................................................................................17
Bab 4 Penutup................................................................................................................................20
Daftar Pustaka................................................................................................................................21
Page 3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Rasionalisasi Pentingnya CBR
C. Manfaat CBR
Page 4
BAB 2
RINGKASAN ISI BUKU
BAB 1 PENDAHULUAN
A.PENGERTIAN FILSAFAT
Ditinjau dari segi harfiah, kata filsafat berasal dari bahasa Yunani, yaitu philos,
philare yang artinya cinta dan sophos, sophia yang artinya kebijaksanaan atau hikmah. Dari
defenisi sederhana ini dapat dipahami bahwa filsafat itu bukanlah hikmah itu sendiri,
melainkan cinta terhadap hikmah dan berusaha mendapatkannya.
Menurut Al-Syaibany (1978:28), filsafat adalah ilmu yang mencari hakikat dan
prinsip-prinsip yang berkaitan dengan sifat alam jagat, kehidupan, manusian dan wujud
penciptaan alam jagat dan kehidupan manusia dan sifat-sifat dan nilai-nilai kemanusiaan.
Untuk lebih mudah memahami pengertian filsafat, maka dapat diuraikan bahwa
istilah filsafat itu mengandung dua pengertian, yaitu:
Maka dapatlah dipahami bahwa filsafat itu ialah suatu ilmu yang membahas atau
mempersoalkan tentang segala sesuatu yang ada dan yang mungkin ada dalam alam jagat
raya ini secara universal (menyeluruh), sistematis (teratur, setahap demi setahap), dan
secara radikal (sedalam-dalamnya) untuk menemukan kebenaran hakiki atau hikmah yang
tertinggi.
Menurut Saifullah H.A. (1983:122), filsafat pendidikan tiada lain merupakan suatu
perumusan secara jelas dan tegas eksplisit tentang problema-probleman pembentukan
pola kehidupan mental dan moral, dalam kaitannya dalam menghadapi tentangan
kesulitan-kesulitan yang timbul pada kehidupan sosial kontemporer masa kini.
Page 5
Berdasarkan beberapa pengertian yang dikemukakan para ahli di atas, maka secara
sederhana dapat dipahami bahwa filsafat pendidikan itu ialah penerapan suatau analisis
filosofis terhadap pemecahan berbagai proplema pendidikan yang bersifat filosofis.
Dari pendapat para ahli di atas, jelaslah bahwa filsafat pendidikan itu sangat
bermanfaat bagi pelaksanaan pendidikan khususnya bagi calon guru dan juga mahasiswa
FKIP dan FTK sebagai calon guru/pendidik, karena filsafat pendidikan menjadi landasan
strategis dari pedoman atau arah bagi pelaksanaan pendidikan.
Page 6
BAB II HUBUNGAN FILSAFAT DAN PENDIDIKAN
A.HUBUNGAN FILSAFAT DAN PENDIDIKAN
Hubungan antara filsafat dan ilmu pendidikan tidak hnaya ke-insidental melainkan
suatu keharusan. John Dewer, seorang filosof Amerika, mengatakan bahwa filsafat itu
adalah teori umum dari pendidikan. Lebih dari itu, memang filsafat mengajukan beberapa
perantanyaan-pertanyaan dan menyelidiki faktor- faktor relita dan pengalaman yang
banyak terdapat dalam lapangan pendidikan.
Secara garis besar mengenai peranan filsafat dalam pendidkan dapat dikemukakan
sebagai berikut:
1. Filsafat akan membantu manusia menentukan pandangan hidup yang tegas, yang
menjadi pedoman dan landasan bagi perbuatan manusia dalam hidup ini.
2. Seseorang perlu mempunyai pandangan hidup yang jelas. Tujuan hidup berpangkal
pada filsafat tertentu, kepribadian seseorang dipengaruhi oleh filsafatnya atau
filsafat seseorang tercermin dalam kepribadiannya.
Sebagai seorang guru ia harus memiliki filsafat pendidikan yang menentukan sistem
nilai yang menjadi dasar atau sumber pedoman pekerjaan mendidik yang harus
dilaksanakannya. Suatu sitem nilai pedoman yang menentukan tujuan, alat dan sarana
pendidikan yang baik dan benar adanya (Ali Saifullah dalam TIM Dosen FIP IKIP Malang,
1987:42).
Page 7
2. Metode yang Digunakan Guru Berpedoman pada Tujuan Pendidikan
Apabila sekali telah ditetapkan suatu tujuan khusus, maka persoalan selanjutnya
bagi seorang guru adalah menetapkan suatu cara yang memberikan jaminan
tertinggi akan tercapainya tujuan itu sebaik-baiknya.
3. Sistem Penilaian Pendidikan Guru Berpedoman pada Tujuan Pendidikan
Penilaian pendidikan dilakukan adalah untuk mengetahui sejauh mana
kebearhasialn pendidikan itu telah terbukti.
Dinyatakan pula oleh Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI) dalam jurnal
pendidikan No. 2 tahun 1989 hal.13-14 yang dikeluarkan oleh ISPI, bahwa “apabila
diperhatikan, dalam khasanah filsafat pendidikan sekurang-kurangnya terdapat lima
pandangan yang dominan yaitu sebagai berikut:
Perenialisme
Esensialisme
Progresivisme
Rekonstuktusionisme
Eksistensialisme
Page 8
BAB III ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT DAN PENGARUHNYA DALAM PENDIDIKAN
Pendidikan itu berlangsung ada kaitannya atau dipengaruhi oleh beberapa faktor
aliran filsafat. Aliran-aliran filsafat yang dimaksud anatra lain:
1. Idealisme
2. Realisme
3. Pragmatisme
4. Naturalisme
5. Humanisme
1. Pengertian
Idealisme adalah aliran filsafat yang memandang bahwa kenyataan (realita)
yang ada dalam kehidupan alam bukanlah suatu kebenaran yang hakiki, melainkan
hanya gambaran dari ide-ide yang ada di dalam jiwa atau spirit manusia.
Paham filsafat idealisme pada abad ke-20 ini berpengaruh besar di kalangan
ahli pikir Jerman, sehingga muncullah bermacam-macam aliran idealisme yang
mempunyai corak khusus berupa:
a. Idealisme subyektif
b. Idealisme obyektif
c. Idealisme Rasionalistis
d. Idealisme yang ethis
e. Idealisme Aestetis
f. Idealisme religius
1. Pengertian
Realisme adalah aliran filsafat yang memandang bahwa dunia materi diluar
kesadaran ada sebagai suatu yang nyata dan penting untuk kita kenal dengan
memperggunakan intelegensi.
1. Pengertian
Pragmatisme pada pokoknya merupakan gerakan filsafat yang menjadi terkenal
selama satu abad terakhir. Ia adalah filsafat yang dengan kuat mencerminkan
sifat-sifat kehidupan Amerika.
Page 9
2. Pengaruh Pragmatisme dalam Pendidikan
Pendidikan dapat mengangkat tiap individu dengan pemilihan pengetahuan
tertentu, juga keterampilan-keterampilan yang ia sukai. Selanjutnya, sebagai
telah diikuti pendidikan, individu yang bersangkutan mampu mengadakan
penyesuaian diri (sosialisasi). Dengan penyesuaian diri ini dapat berperan
secara fungsional dalam masyarakat.
1. Pengertian
Naturalisme yaitu suatu aliran filsafat yang memandang bahwa kenyataan yang
sebenarnya adalah alam semesta yang lahiriah ini, artinya tidak ada alam lain
yang ada dibalik alam nyata ini.
1. Pengertian
Dalam filsafat humanisme adalah cara hidup yag berdasarkan pada kemampuan-
kemampuan manusia dan sumber-sumber masyarakat dan alam.
Page
10
BAB IV SUATU ANALISIS TENTANG PANDANGAN BEBERAPA ALIRAN FILSAFAT DAN
IMPLIKASINYA TERHADAP PENDIDIKAN DI INDONESIA.
A. Idealisme
Implikasi
Tujuannya antaralain adalah untuk membentuk manusia seutuhnya,
sedangkan bidang study menyacu kepada keahlian yang bersifat spesialisasi.
Sehingga dengan keahlian khusus tersebut para siswa akan dapat hidup layak
secara material di dalam masyarakat.
B. Realisme
Implikasi
Terlihat pada metode mengajar, yakni dengan memperkenalkan kepada
siswa inti-inti pengetahuan yang berada di dunia sekitarnya secara nyata, dengan
menunjukkan contoh-contoh melalui media pendidikan secara praktis.
C. Pragmatisme
Implikasi
Mengajar dengan menekankan pada keaktifan dan kreativitas anak. Metode
ini dilaksanakan di sekolah-sekolah di Indonesia, dengan menggunakan pendekatan
cara belajar siswa aktif (CBSA).
D. HUMANISME
Implikasi
Terlihat pada peranan guru yaitu sebagai fasilitator bagi siswa dalam belajar
dan ia memperlakukan siswanya secara manusiawi, hal ini berlaku di sekolah-
sekolah kita dewasa ini. Siswa diberikan kebebasan belajar atas bimbingan guru.
Page
11
BAB V ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN
a. Progressivisme
Pengertian dasar yang menjadi ciri dari aliran ini adalah progres, yang berarti maju.
Aliran ini lebih mengutamakan perhatiannya ke masa depan, kurang memperhatikan ke
masa lalu.
b. Essensialisme
c. Perenialisme
d. Rekonstuksionisme
Aliran ini dalam satu prinsip sependapat dengan perenialisme, bahwa ada satu
kebutuhan amat mendesak untuk kejelasan dan kepastian bagi budaya zaman modern
sekarang, yang sekarang mengalami ketakutan, kebimbaangan dan kebingungan. Tetapi
aliran ini tidak sependapat dengan jalan dengan cara dan jalan pemecahan yang ditempuh
filsafat perenialisme.
Page
12
BAB VI PEMIKIRAN RADIKAL TENTANG PENDIDIKAN
Ivan Illich dan Paulo Freire menyerang gaya pendidikan yang tradisional. Menurut
Illich kita terlalu berlebih-lebihan memberikan penghargaan terhadap ijazah, pengakuan
hak tungal, ppendidikan dan sekolah, kecenderungan untuk menyamakan mengajar dan
belajar.
Demikian pula, sistem pendidikan didominasi oleh guru, serta merenggut harga diri
warga belajar. Ini terutama disebabkan, karena cara seorang guru menghadapi warga-
warga belajarnya, dapat meniadakan rasa aman kemerdekaan para warga belajarnya.
Page
13
BAB VII FILSAFAT PENDIDIKAN PANCASILA
Pada gilirannya sistem pendidikan nasional ini sebagai sitem, bertumpu dan
dijiwai oleh suatu keyakinan, pandangan hidup atau filosofi tertentu. Inilah dasar
pikiran atau rasional mengapa filsafat pendidikan pancasila merupakan tuntutan
nasional atau konsekuensi sitem kenegaraan Republik, Indonesia Pancasila.
Tegasnya sistem pendidikan nasional dan sistem filsafat pancasila adalah sub-
sistem dan negara Pancasila wajar tercermin dan dilaksanakan di dalam berbagai
sub-sistem kehidupan nasional bangsa kita secara keseluruhan (Noor Syam 1986:
351).
1. Ontologi
Tinjauan ontology tentang filsafat pendidikan Pancasila meliputi kelima sila secara
utuh.
2. Epistemologi
Epistemologi dapat dianggap sebagai norma dari ilmu pengetahuan. Ilmu
pengetahuan itu haruslah sejalan dengan nilai-nilai yang terkandung di dalam setiap
sila dari kelima sila Pancasila sebagai filsafat hidup.
3. Axiolog
Adalah cabang filsafat yang membahas nilai. Semua yang terkandung di dalam
pancasila dijadikan sebagai rujukan bagi pendidikan di Indonesia.
Page
14
BAB VIII FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM
Filsafat pendidikan Islam tidak lain adalah pelaksanaan pandangan filsafat dan
kaedah filsafat Islam dalam bidang pendidikan yang didasarkan pada ajaran Islam. (Al-
Syaibany 1979:21).
Ruang lingkup pemikiran filsafat tentang pendidikan Islam tidak hanya terbatas
pada metode, sistem dan evaluasi pendidikan, namun filsafat pendidikan islam
memberikan pandangan objektif yang mendasar tentang kebutuhan manusia terhadap
pendidikan.
Sumber pokok filsafat kependidikan islam ialah Kitab Suci Al-Qur’an dan Sunnah
Rasulullah.
Inti pokok dari tujuan pendidikan islam itu tersimpul pada ketaatan manusia
kepada kekuasaan Allah yang mutlak itu mengandung makna menyerahkan diri secara
total kepadaNya.
Sistem metologis yang dinyatakan dalam Al-Quran bersifat multi approach yang
meliputi antara lain:
1. Pendekatan religius
2. Pendekatan yang memandang bahwa manusia adalah makhluk rasional
3. Pendekatan sosiokultural
4. Pendekatan scientific
Antara lain:
1. Permasalahan content
Page
15
2. Metode
3. Tujuan pendidikan
Page
16
BAB 3
PEMBAHASAN
A. PEMBAHASAN ISI BUKU
a. Pembahasan bab I tentang pengertian Filsafat
Menurut buku yang saya review pada buku Drs.H.Amsal Amri filsafat pendidikan
adalah penerapan suatau analisis filosofis terhadap pemecahan berbagai problema
pendidikan yang bersifat filosofis. Sedangkan Muhammad Anwar pada bukunya yang
berjudul Filsafat Pendidikan mengatakan Filsafat dalam arti pertama adalah jalan yang
ditempuh untuk memecahkan masalah. Sedangkan, pada pengertian ke dua, merupakan
kesimpulan yang diperoleh dari hasil pemecahan atau pembahasan masalah.
Maka berdasarkan kedua pendapat di atas, filsafat pendidikan adalah cara atau jalan
yang dutempuh untuk pemecahan masalah, terutama yang menyangkut masalah dalam
pendidikan.
Menurut buku yang saya review pada buku Drs.H.Amsal Amri, Hubungan antara
filsafat dan ilmu pendidikan tidak hnaya ke-insidental melainkan suatu keharusan. John
Dewer, seorang filosof Amerika, mengatakan bahwa filsafat itu adalah teori umum dari
pendidikan. Lebih dari itu, memang filsafat mengajukan beberapa perantanyaan-
pertanyaan dan menyelidiki faktor- faktor relita dan pengalaman yang banyak terdapat
dalam lapangan pendidikan. Sedangkan Muhammad Anwar pada bukunya yang berjudul
Filsafat Pendidikan mengatakan hubungan antara keduanya adalah saling melengkapi
antara satu terhadap yang lain.
Jadi jelaslah bahwa, hubungan antara filsafat dan pendidikan itu saling melengkapi
satu-sama lain.
Page
17
d. Pembahasan bab IV suatu analisis tentang pandangan beberapa aliran dan
implikasinya terhadap pendidikan di Indonesia.
Menurut Drs.H.Amsal Amri terdapat empat aliran yang memiliki pandangan dan
implikasinya yang bebeda terhadap pendidikan di Indonesia yaitu, aliran idealis, realisme,
pragmatisme, dan humanisme.
Sedangkan pada buku karangan Muhammad Anwar tidak ada disebutkan ataupun di
jelaskan hal diatas.
Amsal Amri dalam bukunya Filsafat Pendidikan mengutip pendapat dari Ivan Illich
dan Paulo Freire yang menyerang gaya pendidikan yang tradisional. Menurut Illich kita
terlalu berlebih-lebihan memberikan penghargaan terhadap ijazah, pengakuan hak tungal,
pendidikan dan sekolah, kecenderungan untuk menyamakan mengajar dan belajar.
Sedangkan pada buku Muhammad Anwar, dia mengutip pendapat dari seorang ahli
Jean Jacques Rousseau (1712-1778), seorang ilsuf bangsa Prancis, yang mengemukakan
pendapat dalam bukunya yang berjudul Emile, bahwa semua dalam keadaan baik pada
waktu datang dari tangan Sang Pencipta, tetapi semua menjadi buruk di tangan manusia.
Dengan kata lain, kedua pandangan ini menentang adanya pendidikan karena
baginya pendidikan bukanlah hal yang perlu dilebih-lebihkan.
Page
18
ini. Selanjutnya dia juga menjelaskan tentang hak yang seharusnya diperoleh oleh pelajar,
dan juga dicantumkan beberapa undang-undang yang membahas hal tersebut.
Amsal Amri dalam bukunya mengutip, Filsafat pendidikan Islam tidak lain adalah
pelaksanaan pandangan filsafat dan kaedah filsafat Islam dalam bidang pendidikan yang
didasarkan pada ajaran Islam. (Al-Syaibany 1979:21).
Namun, didalam buku karangan Muhammad Anwar, tidak disebutkan mengenai filsafat
pendidikan Islam.
1. Dilihat dari aspek tampilan buku (face value) buku yang di review adalah cukup
menarik, karen cover depan buku telihat rapi dan menarik untuk dibaca.
2. Dari aspek layout dan tata letak, serta tata tulis,termasuk penggunaan font adalah
cukup bagus, karena penulisan rapi, font menggunakan font standar sehingga
mudah untuk dibaca.
3. Dari aspek isi bukunya, buku ini sangat bagus karena sesuai dengan judulnya
mengenai studi filsafat pendidikan. Buku ini membahas mengenai seluk beluk
filsafat pendidikan di Indonesia khususnya.
4. Dari aspek tata bahasa, buku tersebut adalah baik karena menggunakan bahasa
Indonesia yang mudah dipahami.
Page
19
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. REKOMENDASI
Buku karya Amsal Amri ini sangat dianjurkan bagi mahasiswa untuk menambah
pengetahuan dalam berfilsafat itu sendiri. Buku ini sangat dapat membantu mahasiswa
untuk menambah informasi juga, khususnya mengenai filsafat pendidikan. Yaitu hubungan
antara filsafat dan pendidikan itu sendiri sangat jelas dipaparkan di dalam buku ini.
Page
20
DAFTAR PUSTAKA
Page
21