RISWANDI TUGAS 2 Lab Mikrobiologi
RISWANDI TUGAS 2 Lab Mikrobiologi
RISWANDI TUGAS 2 Lab Mikrobiologi
Disusun Oleh:
NAMA : RISWANDI
NIM : B1D120114
PROGRAM STUDI
D4 ANALIS KESEHATAN
UNIVERSITAS MEGA REZKY
MAKASSAR
2020
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita
nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah dengan judul “K3 di Laboratorium Mikrobiologi”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik
serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Apabila terjadi kecelakaan ringan seperti pecahnya tabung reaksi yang terdapat zat
atau kultur mikroorganisme di dalamnya dapat dilakukan tahapan berikut:
a. Memberi peringatan kepada seluruh praktikan yang bekerja disekitar tumpahan zat.
b. Mengisolasi area tumpahan agar tidak menyebar.
c. Memindahkan pecahan yang tajam dengan menggunakan sarung tangan.
d. Melakukan pengelapan dan dekontaminasi area
e. Melaporkan kepada penanggung jawab praktikum atau asisten praktikum.
f. Melakukan pengobatan ringan apabila ada yang terkena pecahan kaca.
g. Membuat laporan tertulis mengenai insiden yang terjadi secara rinci.
Ada beberapa hal tertentu yang mesti kita perhatikan (dalam bekerja di sebuah
laboratorium) yang dapat menyebabkan resiko bahaya, bahaya pada lab kimia akan berbeda
dengan lab mikrobiologi bahkan boleh jadi resiko bahaya di lab mikrobiologi lebih besar
dari resiko bahaya di lab kimia. analis yang bekerja didalam labmikrobiologi mungkin bisa
terinfeksi atau terkontaminasi oleh kultur bakteri saat isolasi, selain itu ada juga bahaya
tambahan dari reagen kimia yang digunakan. ada beberapa kasus yang telah
terdokumentasikan(tercatat) bahwa ada tenaga laboratorium yang tertular penyakit
(terkontaminasi) akibat pekerjaan mereka. Sekitar 20% dari kasus tersebut telah dikaitkan
dengan insiden lain, tapi selebihnya dikaitkan dengan kesalahan keamanan saat bekerja
praktek di laboratorium mikrobiologi. Ada kemungkinan bahwa kita (analis) bisa
terkontaminasi mikroba yang berpotensi membahayakan ketika kita (analis) mengisolasi
bakteri dari sampel lingkungan. jadi kita harus berasumsi (beranggapan) bahwa sample
yang diambil dari lingkungan berpotensi berbahaya karena mengandung bakteri pathogen.
1. Cuci tangan dengan sabun disinfektan ketika masuk ke laboratorium dan lakukan lagi
sebelum meninggalkan laboratorium.
2. Tidak diperkenankan makanan, minum, permen karet, maupun merokok di
laboratorium. Jangan menaruh apapun di mulut anda seperti pensil, pena, label, atau
jari. Tidak menyimpan makanan di daerah mana mikroorganisme disimpan.
3. Menggunakan jas lab atau kemeja lengan panjang yang kancingnya tertutup. Pakainan
tersebut (jas Lab) harus menutupi lengan dan dapat dilepas tanpa menariknya keatas
kepala.
4. Kenakan sepatu khusus (sandal jepit tidak diperbolehkan) di laboratorium, sepatu
tersebut tidak boleh digunakan untuk keluar laboratorium.
5. Jaga ruang kerja bebas dari semua bahan yang tidak perlu. Ransel, dompet, dan mantel
harus ditempatkan dalam rak-rak kecil atau loker diluar laboratorium.
6. Mendisinfeksi area kerja sebelum dan sesudah digunakan dengan etanol 70% atau
klorin 10%. Peralatan laboratorium dan permukaan kerja harus didekontaminasi dengan
disinfektan yang tepat secara rutin, dan terutama setelah tumpahan, cipratan, maupun
kontaminasi lainnya.
7. Berilabel segalanya dengan jelas.
8. Kencangkan tutup pada reagen, botol solusi, dan kultur bakteri. Jangan membuka
cawan Petri (yang berisi kultur) di dalam laboratorium kecuali benar-benar diperlukan.
9. Inokulasi loop dan jarum (ose) harus disterilkan dalam api (pembakar) Bunsen sebelum
disimpan.
10. Matikan pembakar Bunsen bila tidak digunakan.
11. Jika menggunakan Bunsen dengan bahan bakar sepirtus atau alkohol, pastikan tidak
ada kertas dibawah atau didekatnya.
12. Perlakukan semua mikroorganisme sebagai patogen potensial. Gunakan peralatan dan
alat pelindung diri yang tepat dan tidak membawa kultur keluar dari laboratorium.
13. Kenakan sarung tangan sekali pakai saat bekerja dengan mikroba yang berpotensi
menular atau mengkontaminasi (misalnya sampel limbah).
14. Seterilkan peralatan dan bahan yang akan digunakan.
15. Jangan pipet melalui mulut. Gunakan bantuan bulub atau pipettors volume disesuaikan.
[Di masa lalu, beberapa personel laboratorium diajarkan memipet dengan mulut.
Praktek ini telah menyebabkan banyak personil (analis) laboratorium terinfeksi.
Dengan tersedianya perangkat pipetting mekanik, memipet dengan mulut sangat
dilarang.]
16. Pertimbangkan segalanya Biohazard. Tidak menuangkan sesuatu ke dalam wastafel,
seperti media kaldu / broth. kultur dalam media broth atau media agar harus
didesturksi/disterilkan terlebih dahulu menggunakan autoklaf sebelum dibuang
17. Masukan semua materi sampah dalam kantong biohazard dan autoklaf sebelum dibuang
dalam tempat sampah biasa.
18. Mengetahui lokasi atau tempat peralatan keselamatan di laboratorium (misalnya,
shower pencuci mata , shower, wastafel, pemadam kebakaran, kabinet keamanan
biologis, pertolongan pertama, katup gas darurat, dll).
19. Buang pecahan kaca dalam wadah kaca yang pecah.
Cara menagani tumpahan kutur mikroba
1. Gunakan jas lab, sarung tangan dan masker sekali pakai, dan juga alat pelindung diri
yang sesuai.
2. Rendam handuk kertas atau tisu dengan cairan desinfektan yang sesuai seperti etanol
70% atau chlorine 10%, setelah itu letakan atau taruh disekitar tumpahan kemudaian
biarkan/diamkan selama 10 menit (waktu kontak desinfektan).
3. Bersihkan tumpahan dengancara mengelap dari bagian/sisi luar ke bagian/sisi dalam.
Pastikan untuk mendesinfeksi daerah dekat tumpahan.
4. Masukan semua handuk kertas atau tisu (yang tadi telah digunakan) dan juga sarung
tangan beserta masker kedalam kantung Biohazard dan autoklaf bahan-bahan tersebut
untuk disterilkan.
5. Lepas (ganti) jas Lab untuk didesinfeksi.
BAB III
PENUTUP
Sasaran kesehatan kerja khususnya adalah para pekerja dan peralatan kerja di
lingkungan Laboratorium Mikrobiologi. Melalui usaha kesehatan pencegahan di lingkungan
kerja masing-masing dapat dicegah adanya bahaya dan penyakit akibat dampak pencemaran
lingkungan maupun akibat aktivitas dan produk Laboratorium terhadap masyarakat
konsumen baik di lingkungan Laboratorium itu sendiri maupun masyarakat sekitarnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://azkafaradiba.blogspot.com/2018/04/pedoman-keselamatan-kerja-di.html
http://sulaiman-analis.blogspot.com/2013/09/bekerja-aman-di-laboratorium.html
https://www.safetyshoe.com/tag/k3-di-laboratorium-mikrobiologi/