Sedimentologi 3 TSS Latap - Muhammad Mulyanto - 08051381823086 - B
Sedimentologi 3 TSS Latap - Muhammad Mulyanto - 08051381823086 - B
Sedimentologi 3 TSS Latap - Muhammad Mulyanto - 08051381823086 - B
SEDIMENTOLOGI
OLEH:
MUHAMMAD MULYANTO
08051381823086
KELAS B
DOSEN PENGAMPU:
DR. WIKE AYU EKA PUTRI, S. Pi., M. Si
GUSTI DIANSYAH, S. Pi., M. Sc
DR. MELKI, S. Pi., M. Si
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum kali ini yaitu :
1. Mahasiswa dapat memahami cara analisis Total Suspended Solid (TSS) di
kolom perairan.
2. Mahasiswa dapat memahami cara menganalisis data Total Suspended Solid
(TSS).
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari praktikum kali ini, yaitu :
1. Mahasiswa mampu memahami cara analisis Total Suspended Solid (TSS) di
kolom perairan.
2. Mahasiswa mampu memahami cara menganalisis data Total Suspended Solid
(TSS).
II TINJAUAN PUSTAKA
Kertas saring dikeringkan pada oven selama 24 jam pada kisaran suhu 60oC,
lalu didinginkan, dan ditimbang. Hasil timbangan di catat sebagai berat kering
filter (Wo) dan dilakukan 3 kali pengulangan
Kemudian bagian yang tersaring dikeringkan dengan suhu 103 - 105oC selama
1 jam
4.1 Hasil
Diketahui : Wo = 0,10 mg
Wt = 0,15 mg
Volume = 100 ml
Ditanya : TSS ?
Jawab :
4.2 Pembahasan
Diatas terdapat hasil perhitungan kadar TSS (Total Suspended Solid).
Dilihat dari hasil diatas bahwasannya kadar TSS yang didapat sebesar 0,5 mg/l.
Angka tersebut menunjukan kadar TSS rendah. Rendahnya kadar TSS disebabkan
oleh beberapa faktor seperti, ukuran butir sedimen yang kasar sehingga laju
kecepan untuk mengendap lebih cepat yang mengakibatkan kadar TSS akan
rendah. Dimana telah diketahui bersama bahwasannya semakin halus ukuran butir
maka tingkat kadar TSS akan lebih tinggi karena kemampuanya untuk mengendap
membutuhkan waktu yang lama. Selain itu, aktivitas manusia yang tidak
membuang limbah sembarangan keperairan, (misalnya detergen, sabun dan
lainnya) akan membantu mengurangi kadar TSS dalam perairan
TSS (Total Suspended Solid) merupakan suatu material padatan yang
terlarut dalam air namun masih dapat dipisahkan antara zat pelarut dan zat
terlarutnya. Bahan-bahan tersuspensi yang berdiameter > 1 µm dan tertahan pada
saringan millipore dengan diameter pori 0,45 µm sehingga dinamakan Total
Suspended Solid. Total Suspended Solid yang terdapat dalam perairan akan
mengakibatkan kekeruhan dalam perairan tersebut sehingga itensitas cayaha yang
dapat menembus perairan juga akan berkurang. Hal ini akan berdampak pada
proses fotositesis dalam perairan. Selain menyebabkan tingkat kekeruhan yang
tinggi, TSS ini juga menyebabkan berkurangnya kadar oksigen terlarut (DO)
didalam perairan.
Oksigen yang ada dalam suatu perairan juga akan dimanfaatkan oleh bakteri
aerob untuk mendegredasikan fitoplankton yang telah mati dan untuk
menguraikan limbah dari TSS yang masuk dalam perairan tersebut. TSS juga
menjadi salah satu bagian yang berperan dalam menentukan kualitas lingkungan
perairan, yang mana apabila kadar TSS melebihi ambang batas maka akan
berdampak negatif bagi organisme yang terdapat dalam perairan tersebut.
Pasir, lumpur, fitoplankton, zooplankton dan nutrien tergolong dalam Total
Suspended Solid diperairan laut. Maka dari itu, dapat dikatakan juga bahwasannya
TSS juga merupakan sedimen perairan. Adanya arus yang tinggi di suatu perairan
mengakibatkan TSS dalam perairan tersebut tinggi. Tingginya kadar TSS oleh
adanya arus yang tinggi menyebabkan TSS tersebut kesulitan untuk mengendap.
Kondisi perairan yang surut juga akan mengakibatkan kadar TSS akan meningkat,
karena pada saat surut maka kandungan TSS dari daratan dan perairan sungai
akan masuk kedalam perairan.
Aktivitas manusia juga mempengaruhi kadar TSS diperairan seperti
aktivitas industri yang berada didekat sungai sehingga pembuangan limbah
industri masuk kedalam perairan tersebut akan meningkatkan kadar TSS dalam
air. Selain itu aktivitas pertambangan daerah sekitar perairan, dimana hasil
pengerokkan tanah dari pertambangan tersebut terbawa oleh air hujan menuju
keperairan juga menyebabkan tingginya TSS dalam suatu perairan.
TSS akan berdampak negatif apabila kadarnya dalam perairan berlebihan.
Pada kadar yang melebihi 100 mg/l dapat menimbulkan kematian pada ikan.
Namun dalam suatu perairan terdapat pula dampak positif dari adanya TSS, yakni
dalam TSS terdapat nutien yang dibutuhkan oleh mikroalga dalam membantu
proses fotosintesis. Kadar TSS yang tinggi juga menyebabkan laju sedimentasi
yang tinggi sehingga terjadi pendangkalan suatu perairan karena TSS dalam air
lama kelamaan juga akan mengendap kebawah menjadi sedimen.
V. KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum kali ini yaitu :
1. Pasir, lumpur, fitoplankton, zooplankton dan nutrien tergolong dalam TSS di
perairan.
2. TSS menyebabkan terjadinya peningkatan kekeruhan dan penurunan kadar
oksigen terlarut dalam air.
3. Semakin tinggi arus maka kadar TSS akan semakin tinggi.
4. Kondisi perairan surut maka kadar TSS yang terkandung lebih tinggi
dibandingkan pada saat pasang.
5. Kadar TSS tinggi maka akan menyebabkan proses sedimentasi semakin
meningkat sehingga terjadi pendangkalan suatu perairan.
5.2 Saran
Praktikum kali ini cukup menyenangkan dan materi yang disampaikan oleh
pemateri sudah cukup baik dan mudah untuk dipahami. Hanya disayangkan
praktikum dilakukan secara virtual sehingga secara praktik cara kerja dan analisa
data TSS belum maksimal. Diharapkan untuk praktikum semster selanjutnya lebih
baik lagi dan dapat dilaksanakan secara offline.
DAFTAR PUSTAKA
Afu LOA, Emiyarti, Winnarsih. 2016. Distribusi total suspended solid permukaan
di perairan Teluk Kendari. Sapa Laut Vol. 1 (2) : 54 - 59
Jiyah, Sudarsono B, Sukmono A. 2017. Studi distribusi total suspended solid (tss)
di perairan pantai Kabupaten Demak menggunakan citra landsat. Jurnal
Geodesi Undip Vol. 6 (1) : 41 - 47
Nurfatimah FM, Afu LOA, Pratikino AG. 2019. Sebaran total suspended solid
(tss) permukaan di perairan desa Wawatu, Kecamatan Moramo Utara
Kabupaten Konawe Selatan. Sapa Laut Vol. 4 (3) : 123 - 126
Safarudin, Haya MY, Takwir A. 2019. Pola sebaran material padatan tersuspensi
(mpt) di perairan muara sungai La Balano Kabupaten Muna. Sapa Laut Vol.
4 (2) : 79 - 87
Siswanto AD. 2015. Sebaran total suspended solid (tss) pada profil vertikal di
perairan Selat Madura Kabupaten Bangkalan. Jurnal Kelautan Vol. 8 (1) :
26 - 32
Wibowo M, Rachman RA. 2020. Kajian kualitas perairan laut sekitar muara
sungai Jelitik Kecamatan Sungai Liat Kabupaten Bangka. Jurnal Presipitasi
Vol. 17 (1) : 29 - 37