Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Pengertian Instrument Tes Dan Pengunaan Tes Dalam BK

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

PENGERTIAN INSTRUMEN DAN PENGUNAAN

INSTRUMEN TES DALAM BK

Pengampu Mata Kuliah : Assesment Teknik Tes


Rani Mega Putri, M.Pd.,Kons
Sigit Dwi Sucipto, M.Pd

Oleh :

Fitri Okta Viani

NIM : 06071381823053

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2020
DAFTAR ISI

Daftar isi …………………………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………

I.I Latar Belakang ………………………………………………………..

I.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………

I.3 Tujuan Penelitian ……………………………………………………..

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………..

2.I Pengertian instrument tes …………………………………………….

2.2 pengunaan tes dalam bk ………………………………………………

2.3 peran tes psikologi dalam pendidikan ………………………………..

BAB III PENUTUP …………………………………………………………......

3.3 Kesimpulan …………………………………………………………...

DAFTAR PUSAKA ……………………………………………………………..


BAB I

PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang

Bimbingan dan Konseling merupakan bagian integral dalam pendidikan.


Pada umumnya dalam proses pendidikan yang baik terdapat program BK yang
memberikan layanan sesuai kebutuhan siswa. Dalam menyelenggarakan
layanannya, Bimbingan dan Konseling menyesuaikan dengan kebutuhan siswa
(konseli). Konselor menggunakan teknik tertentu sebagai upaya memahami
kebutuhan siswa dan mengetahui potensi siswa dan memperoleh data yang
seakurat mungkin yang dapat dipergunakan sebagai informasi pendukung dalam
menyelesaikan masalah siswa (konseli) tersebut. Bahkan terdapat asumsi bahwa
semakin banyak data yang diperoleh dari konseli, maka semakin tepat dalam
pemberian layanan (penyelesaian masalah).

Proses pemerolehan data untuk memahami konseli membutuhkan


instrumen, yaitu instrumen tes dan non tes. Tes merupakan suatu alat yang
digunakan untuk mengetahui potensi seseorang dan tes sebagai alat untuk
mengukur pengetahuan, keterampilan, perasaan dan sikap dari individu atau
kelompok. Instrumen tes berupa Tes IQ (kecerdasan), tes bakat, tes minat, tes
prestasi. Instrumen tes memiliki kedudukan yang urgen dalam bimbingan dan
konseling, berikut ini akan dibahas secara mendalam mengenai kedudukan tes dan
aplikasi tes dalam bimbingan dan konseling.

I.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah dari makalah ini


adalah sebagai berikut :

1. Apa pengertian tes dalam assessment bimbingan konseling ?


2. Bagaimana pengunaan instrument tes dalam bimbingan konseling ?
3. Bagaimana Peran Tes Psikologi dalam pendidikan ?
I.3 Tujuan Pemakalah

Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah untuk :

1. Memaparkan pengertian tes dalam assesment bimbingan konseling ?


2. Memaparkan bagaimana pengunaan instrument tes dalam bimbingan
konseling ?
3. Memaparkan bagaimana Peran Tes Psikologi dalam pendidikan ?
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tes

Tes merupakan himpunan pertanyaan yang harus dijawab, atau


pertanyaan– pertanyaan yang harus ditanggapi dengan tujuan untuk mengukur
suatu aspek perilaku atau memperoleh informasi tertentu . Tes merupakan suatu
alat yang digunakan untuk mengetahui potensi seseorang, sebagaimana
dikemukakan oleh Bimo Walgito, bahwa tes merupakan suatu metode
pengumpulan data atau fakta-fakta yang lain dari testee dengan menggunakan
soal-soal, pertanyaan, tugas lain dimana persoalan/pertanyaan tersebut telah
dipilih dengan seksama dan telah di standardisasikan oleh tester.

Menurut Guy, tes merupakan alat untuk mengukur pengetahuan,


keterampilan, perasaan dan sikap dari individu atau kelompok. Selain itu, tes
digunakan untuk mengukur prestasi belajar (achievement test) ataupun untuk
mengungkap aspek–aspek psikologis, dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu tes
kemampuan (power test) dan tes kecepatan (speed test).

2.2 Pengunaan Instrument Tes

A. Pemilihan Tes Berdasarkan Kriteria

Untuk melaksanakan tes dalam bimbingan konseling hal penting yang harus
dilakukan adalah memilih atau menyeleksi alat tes yang harus digunakan untuk
keprluan tertentu, salah satu hal penting adalah kriteria tes. Ada pun kriteria tes
yang baik yakni;

1. Norma usia : Dalam tes usia sangat berpengaruh terhadap kondiisi


testi, oleh karena itu norma usia merupakan kriteria penting. Norma
usia dapat mempresentasikan performa tes individu-individu yang
dikelompokkan dan dinormakan berdasarkan usia kronologisnya.
2. Validitas : Suatu tes layak digunakan apabila memenuhi kriteria valid,
baik dalam konstruksi atau penyusunan maupun dari segi isi. Validitas
konstruk menyoroti ketepatan teori atau konsep yang melandasi
instrument tes tertentu, sedangkan validitas isi mencakup hal-hal yang
hendak diketahui melalui tes tersebur harus terwakili didalam isi dari
suatu tes tertentu.
3. Reliabilitas : Reliabilitas tes memampukam konselor atau pengguna
lainnya menentukan taraf di mana bisa melakukan prediksi secara
konsisten.
4. Praktikalitas : Dalam pelaksanaan tes, kriteria penting lainnya adalah
suatu tes tertentu harus praktis dalam penggunaan, dalam penskoran,
dan dalam menginterpretasikannya. Kepraktisan lain yang harus di
pertimbangkan adalah dari segi biaya dan waktu yang di perlukan.

B. TUJUAN PENGGUNAAN TES DALAM KONSELING

Secara umum penggunaan tes dapat digolongkan kedalam dua klasifikasi


besar yaitu untuk tujuan bukan untuk konseling dan tujuan untuk konseling.

Yang termasuk ke dalam tujuan bukan untuk konseling ialah:

1. Seleksi calon masuk lembaga


2. Penempatan individu dalam lembaga
3. Adaptasi latihan lembaga untuk memenuhi kebutuhan dan ciri-ciri
individu tertentu
4. Pengembangan dan revisi latihan lembaga untuk memenuhi kebutuhan
ciri-ciri siswa atau pekerja pada umumnya.

Sedangkan penggunaan tes dalam tujuan untuk konseling meliputi:


1. Informasi diagnostik prakonseling
2. Informasi untuk mengarahkan proses konseling berikutnya
3. Informasi berkaitan dengan keputusan klien pasca konseling
Selain itu, tujuan tes dalam pelayanan bimbingan dan konseling ialah:
1. Agar siswa mampu mengenal aspek-aspek dirinya (kemampuan, potensi,
bakat, minat kepribadian, sikap dan sebagainya.
2. Dengan mengenal aspek-aspek dirinya diharapkan siswa dapat menerima
keadaan dirinya sebagai objektif
3. Membantu siswa untuk mampu mengemukakan berbagai aspek dalam
dirinya
4. Membantu siswa untuk dapat mengelola informasi dirinya

Membantu siswa agar dapat menggunakan informasi mengenai dirinya sebagai


dasar perencanaan dan pembuatan keputusan masa depan

C. JENIS INSTRUMEN TES DALAM BK

Bimbingan dan Konseling menggunakan tes dalam proses konseling


sebagai upaya untuk memperoleh tambahan data atau informasi dari konseli.
Adapun jenis instrument Bimbingan dan Konseling yang pada umumnya
digunakan di sekolah, antara lain:

1. Tes IQ (kecerdasan) Intelegensi merupakan keahlian memecahkan


masalah dan kemampuan untuk beradaptasi pada ligkungan dan belajar
dari pengalaman hidup sehari-hari. Menurut Wechsler, intelegensi
adalah kemampuan bertindak dengan menetapkan suatu tujuan, untuk
berpikir secara rasional dan untuk berhubungan dengan lingkungan
disekitarnya secara memuaskan. Tes kecerdasan digunakan untuk
mengukur kemampuan akademik, kemampuan mental dan kemampuan
kecerdasan, yang paling populer dari tes ini adalah digunakan untuk
mengukur IQ  atau sering dikenal dengan nama tes kecerdasan
Stanford-Binet, sesuai dengan  nama perancang yakni Alfred Binet
pada tahun 1904.  
2. Tes Kepribadian Anastasi dan Urbina berpendapat bahwa tes
kepribadian merupakan instrument untuk mengukur karakteristik
emosi, motivasi, hubungan antar pribadi dan sikap, sesuatu yang
dibedakan dari bakat atau keterampilan. Tes Kepribadian yang biasa
digunakan adalah MMPI (Minnesota Multiphasic Personality
Inventories).  MMPI adalah tes kepribadian yang paling luas
digunakan dan paling dalam diteliti dan dipandang sebagai tes
kepribadian terkemuka dan digunakan pada subyek-subyek yang
normal.
3. Tes Bakat adalah memperkenalkan suatu kondisi dimana
menunjukkan potensi seseorang untuk mengembangkan kecakapannya
dalam suatu bidang tertentu. Tes bakat digunakan untuk mengukur
kemampuan individu dalam mengungkapkan kecakapan dan
keterampilan tertentu. Dalam hal ini, tes bakat banyak digunakan oleh
para  konselor dan tenaga professional lainnya untuk :
1. Kemampuan potensial yang tidak disadari individu
2. Mendukung pengembangan kemampuan istimewa atau
potensial individu tertentu
3. Menyediakan informasi untuk membantu individu membuat
keputusan pendidikan dan  karir atau alternative pilihan yang
ada
4. Membantu memprediksi tingkat sukses akademis atau
pekerjaan yang bisa di antisipasi individu
5. Pengelompokkan individu sesuai dengan  bakat yang serupa
untuk mencapai dan meningkatkan perkembangan kepribadian
dan pendidikan.
4. Tes minat diberikan untuk membantu individu mengembangkan self-
awareness, mengidentifikasi dan menganalisis alternatif okupasional.
Salah satu instrument tes minat adalah Career Decision Making
System (CDM). CDM dikembangkan oleh T.F.Harrington dan A.O
Shea berdasarkan teori Holland kemudian di kembangkan menjadi
tipe-tipe okupasi diantaranya crafts (realistic), scientific
(investigative), arts (artistic), business (enterprise); clerical
(conventional) dan social (social).
5. Tes Prestasi belajar berhubungan dengan tingkat pengetahuan,
keterampilan atau pencapaian dalam suatu bidang sehingga dapat
digunakan untuk mengidentifikasi prestasi anak-anak,
mengelompokkan siswa menurut tingkat pengetahuannya dan
memberikan informasi pada orangtua tentang kelemahan dan kelebihan
bidang akademik anaknya.

D.    Dasar Interpretasi Tes

Interpretasi dilakukan terhadap hasil tes yang merupakan data tentang


karakteristik individu yang telah mengikuti tes tertentu. Data yang telah diperoleh
dianalisis selanjutnya diinterpretasi guna pengambilan keputusan tindakan yang
tepat. Dalam melakukan interpretasi tersebut yang menjadi hal penting adalah
pemahaman terhadap fungsi teori dan teknik interpretasi yang memadai. Dari
beberapa buku menyebutkan bahwa interpretasi dapat dilakukan dalam empat
tipe,  yakni deskriptif, genetik, prediktif, dan evaluatif.

E. Kaitan Tes dengan Statistik


Dalam penggunaan tes baik oleh konselor dan juga tenaga professional lainnya
sangat dibutuhkan kontribusi statistik dalam menginterpretasikan hasil tes atau
penilaian. Pemahaman mendasar tentang statistik dan psikologi memampukan
konselor untuk :
1. mendeskripsikan karakteristik individu atau kelompok dibandingkan
kelompok atau populasi lain,
2. memprediksi kemungkinan sukses atau gagalnya performa ke depan
berdasarkan perilaku saat ini atau masa lalu yang di tes, dan
3. menyimpulkan karakteristik suatu populasi dari sampel populasi tersebut.
Oleh karena itu pengatahuan tentang statistik merupakan salah satu syarat
bagi konselor atau pengguna tes.
2.3 Peran Tes Psikologi dalam pendidikan
A. Peran Psikolog
Psikolog dapat menginterpretasikan hasil tes dan menyampaikan
hasilnya pada pengguna tes (kepala sekolah/ konselor) dan orang tuanya
sebagai dasar acuan dalam pemilihan jurusan yang sesuai maupun dalam
pemilihan arah karir sehingga siswa tidak akan merasa keliru dalam
pemilihan jurusan yang tidak cocok dengan kemampuan, bakat dan minat
siswa.
Psikotes atau Tes psikologi juga sering dipakai untuk penyeleksian
siswa yang melamar masuk sekolah-sekolah profesional. Lembaga
pendidikan profesional menuntut siswa untuk memiliki keahlian di bidang
tertentu sehingga memerlukan seleksi yang lebih ketat dalam penerimaan
siswa baru. Contoh untuk sekolah penerbang yang akan mencetak pilot
yang handal, membutuhkan calon siswa yang memiliki tingkat konsentrasi
yang tinggi.
BAB III

PENUTUP

3.3 Kesimpulan

Tes merupakan himpunan pertanyaan yang harus dijawab, atau


pertanyaan– pertanyaan yang harus ditanggapi dengan tujuan untuk mengukur
suatu aspek perilaku atau memperoleh informasi tertentu . Tes merupakan suatu
alat yang digunakan untuk mengetahui potensi seseorang, sebagaimana
dikemukakan oleh Bimo Walgito, bahwa tes merupakan suatu metode
pengumpulan data atau fakta-fakta yang lain dari testee dengan menggunakan
soal-soal, pertanyaan, tugas lain dimana persoalan/pertanyaan tersebut telah
dipilih dengan seksama dan telah di standardisasikan oleh tester. Pengunaan
instrument tes adalah : pemilihan tes berdasarkan kreteria, tujuan pengunaan tes
dalam konseling, jenis instrument tes dalam bk, dasar interprestasi tes, kaitan tes
dengan statistic.

Psikotes atau Tes psikologi juga sering dipakai untuk penyeleksian siswa
yang melamar masuk sekolah-sekolah profesional. Lembaga pendidikan
profesional menuntut siswa untuk memiliki keahlian di bidang tertentu sehingga
memerlukan seleksi yang lebih ketat dalam penerimaan siswa baru. Contoh untuk
sekolah penerbang yang akan mencetak pilot yang handal, membutuhkan calon
siswa yang memiliki tingkat konsentrasi yang tinggi.
DAFTAR PUSAKA

1. https://www.academia.edu/34188035/KEDUDUKAN_TES_DAN_APLIK
ASI_TES_DALAM_BIMBINGAN_KONSELING
2. https://zulviarifa.wordpress.com/2017/05/18/teknik-tes-dan-non-tes-
bimbingan-konseling/
3. https://eprints.uny.ac.id/64309/2/Bab%20I.pdf
4. https://mutupendidikan.com/manfaat-tes-psikologi-bagi-pendidikan/

Anda mungkin juga menyukai