Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Makalah Kel 3 Wirausaha

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

Prinsip-Prinsip Kepemimpinan Dalam Kewirausahaan, Kemampuan

Inovasi Serta Menciptakan Produk Dan Layanan Yang Unggul


(Kreativitas Dan Inovasi, Menetapkan Produk Unggul, Serta Manajemen
Inovasi Dalam Kewirausahaan )
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok
Mata Kuliah : Kewirausahaan
Dosen Pengampu : Atika Nur Alami Hrp, M.Pd

Disusun Oleh : Kelompok III


Elvira
Nazar Ikhwan
Radhiatul Yusra
Ranisa Sagita
Rani Octaviani

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat meyusun makalah ini. Ucapan
terimakasih kami sampaikan kepada Ibu Atika Nur Alami Hrp, M.Pd selaku dosen
pengampu mata kuliah Kewirausahaan yang telah membimbing makalah ini.
Maksud dari penyusunan makalah ini adalah agar kami sebagai penyaji dan teman-
teman semua dapat membantu dan menambah wawasan kita lebih luas tentang materi ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran teman-teman untuk menyempurnakan makalah ini.

Medan, 11 Oktober 2023

Kelompok III

ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................................................ii
Daftar Isi..................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................2
C. Tujuan.............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3
A. Prinsip Prinsip Kepemimpinan Dalam Kewirausahaan.................................................3
B. kemampuan inovasi serta menciptakan produk dan layanan yang
unggul.............................................................................................................................4
a. Kreativitas dan inovasi……………………………………….................................6
b. Menetapkan Produk Unggul……………………….…….......................................6
c. Menejemen Inovasi Dalam Kewirausahaan……………………………………….8
BAB III PENUTUP .................................................................................................................9
A. Kesimpulan ....................................................................................................................9
B. Saran ..............................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kepemimpinan merupakan kekuatan aspirasional, kekuatan semangat, dan
kekuatan moral yang kreatif yang mampu mempengaruhi para anggota untuk
mengubah sikap, sehingga mereka menjadi konform dengan keinginan pemimpin.
Kekuatan dan keunggulan sifat-sifat pemimpin itu pada akhirnya merupakan
perangsang psikososial yang bisa memunculkan reaksi-reaksi bawahan secara
kolektif. Selanjutnya akan dimunculkan kepatuhan, loyalitas, kerjasama, dan respek
dari para anggota kelompok kepada pemimpinnya. Kepemimpinan, bagi seorang
kewirausahan, adalah modal yang sama pentingnya dengan kepercayaan dan
kreativitas. Kreativitas yang tinggi membuat anda inovatif dan adaptif, kaya dengan
pembaharuan dan tidak mudah dihambat oleh kejadian-kejadian dari luar.
Kepemimpinan menggabungkan kreativitas dan kepercayaan menjadi sebuah usaha
yang efiktif, yang berpengaruh luas dan hidup. Sebelum usaha yang dibangun tanpa
kepemimpinan yang kuat hanya akan menjadi usaha kecil yang stagnant (tidak
berkembang). Anda hanya mampu memimpin sedikit orang dari usaha kecil dan tidak
ada pertumbuhan usaha. Tanpa kepemimpinan, tidak ada orang hebat yang bekerja
pada anda karyawan anda tidak betah bekerja sama dengan anda, dan pengetahuan
atau pengalaman yang sudah anda tanam, hilang bersama kepindahan mereka. Tanpa
kepemimpinan, tidak ada visi besar yang dapat dibangun menjadi sebuah usaha besar.
Hanya orang-orang yang tak bisa ke mana-mana yang bertahan bekerja pada Anda.
Sebaliknya, kepemimpinanlah yang akan membentuk usaha Anda menjadi besar dan
banyak orang yang mau bekerja dengan Anda. Kepemimpinan dibentuk bertahap,
sejalan dengan tumbuhnya usaha. Dari kombinasi pengetahuan, pengalaman,
keterampilan, cara mengarahkan, dan penerimaan. Dalam suatu organisasi,
kepemimpinan merupakan salah satu faktor utama yang mendukung kesuksesan
organisasi dalam mencapai tujuan. Banyak ahli yang mencoba untuk mendefinisikan
kepemimpinan. Kepemimpinan adalah seni mempengaruhi dan mengarahkan orang
denan cara kepatuhan, kepercayaan, hormat, dan kerja sama yang bersemangat dalam
mencapai tujuan bersama (Timpe, 2002:181). Hughesc dalam Ria (2009:11)
menyatakan bahwa kepemimpinan merupakan fenomena kompleks yang melibatkan
tiga hal utama yakni pemimpin, pengikut, dan situasi. Fenomena mengenai
kepemimpinan ini diyakini memiliki pengaruh terhadap produktifitas dan kohefisitas
kelompok (Bass dalam Ria, 2009:11). Keberhasilan atau efektifitas kepemimpinan
tidak sajalah diukur bagaimana memberdayakan bawahannya tapi uga kemampuannya
menjalankan atau melaksanakan kebijakan perusahaan melalui cara atau gaya
kepemimpinannya. Pola atau gaya kepemimpinan sangat tergantung pada
karakteristik individu pemimpin menghadapi bawahan berdasarkan fungsinya sebagai
atasan. Tidak ada gaya kepemimpinan yang paling baik, karena gaya kepemimpinan
haruslah fleksibel dan harus disesuaikan dengan perilaku, sistem nilai yang dianut
bawahan, situasi lingkungan, kematangan dan situasi bawahan. Seorang pemimpin
yang berhasil dan efektif bila dapat melakukan gaya kepemimpinan yang tepat pada
situasi yang tepat. Terdapat kriteria perilaku kepemimpinan yang dapat menentukan
gaya kepemimpinan pengusaha adalah: (1) gaya kepemimpinan diktator, (2) gaya
kepemimpinan partisipasi, (3) gaya kepemimpinan delegasi, (4) gaya kepemimpinan
konsiderasi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Prinsip Prinsip Kepemimpinan Dalam Kewirausahaan?
2. Bagaimana kemampuan inovasi serta bagaimana menciptakan produk dan
layanan yang unggul?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Prinsip Prinsip Kepemimpinan Dalam Kewirausahaan
2. Untuk mengetahui kemampuan inovasi serta bagaimana menciptakan produk
dan layanan yang unggul

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Prinsip Prinsip Kepemimpinan Dalam Kewirausahaan


Menurut Greenberg et al. (Greenberg et al, 2011) kepemimpinan wirausaha melibatkan
model baru pemikiran dan tindakan, yang dimulai dengan pandangan dunia yang berbeda
secara fundamental dari bisnis dan menerapkan pengambilan keputusan yang tidak logis.
Sedangkan menurut Afiff (Afiff, 2012), Perusahaan berbasis kewirausahaan memiliki
kelebihan dimana kinerja kepemimpinan memiliki ruang gerak yang lebih leluasa. Berbeda
dengan perspektif organisasi secara umum dimana aspek kepemimpinan lebih dibatasi oleh
pengaturan organisasi, maka beberapa aspek perusahaan berbasis kewirausahaan lebih
memungkinkan memfasilitasi kemampuan pemimpin untuk mempengaruhi perubahan dan
kinerja.

Berikut ini 10 prinsip dan pelaksanaan yang mengajarkan dan menumbuhkan prinsip
kegiatan yang akan mengembangkan atribut kepemimpinan wirausaha kepada seluruh
organisasi,yaitu sebagai berikut:
1. Purposeful (Mmemiliki tujuan yang jelas untuk dicapai)
Memiliki tujuan yang jelas berarti punya pendirian, memiliki fokus, memiliki keyakinan
akan keputusannya, memiliki kemampuan memutuskan, dan berdaya tahan,
sesungguhnya merupakan kualitas pencapaian yang sukses dan tuntutan tujuan apa pun.
2. Responsible
Menanamkan akuntabilitas yang sebenarnya membutuhkan evaluasi yang teratur.
Kebiasaan memahami tanggung jawab terhadap apa yang dipikirkan dan dilakukan
merupakan hal bernilai. Menanamkan akuntabilitas yang sebenarnya pada diri orang lain
membutuhkan pujian dan evaluasi kinerja yang teratur. kebiasaan semacam ini akan
mengembangkan loyalitas yang lebih mendalam dan pemahaman yang lebih besar
sebagaimana tanggungjawab yang kita harapkan dari orang lain. (Geoffrey, 2009)
3. Integritas (Nilai yang sejati)
Kualitas yang tidak dapat diabaikan adalah melakukan sesuatu yang benar berdasarkan
kesadaran akan kehormatan dan penghargaan pada orang lain. Serta memahami apa yang
benar untuk dilakukan dan secara nyata mengerjakannya berarti memilki integritas.
4. Nonconformity (Ketidakcocokan)
Konformis tidak dilahirkan, mereka dibuat. Sesungguhnya tekanan terus-menerus
memborbadir individu dengan maksud bahwa mereka dapat diizinkan untuk mendaki
dari tangga penerimaan untuk sukses, datang dari semua sisi, hanya berbeda sedikit dari
generasi ke genarasi.
5. Coureqeous (Keberanian)
Ketika keberanian terhadap pendirian dan keberanian untuk menjadi diri sendiri dan
mengikuti jalan yang dipercaya sebagai yang terbaik merupakan kekuatan sejati yang
berkembang secara alami.
6. Intuitive (Keputusan yang sebenarnya)

3
Keputusan yang sebenarnya adalah sesuatu yang mempengaruhi masa depan dan
keberhasilan. Sedikit orang akan berpendapat bahwa salah satu kemampuan yang
terpenting dalam bisnis adalah untuk maju bersama dengan yang lain.
7. Patience (Kesabaran)
Sabar terhadap sesuatu yang hasilnya sudah tertentu karena dalam kepastian, hanya
sedikit ruang untuk kecemasan. Kesabaran merupakan kunci dasar dalam membangun
maupun mempertahankan hubungan.ketidak sabaran merupakan pembalasan keadilan
dari relasi dengan relasi konsumen.keyakinan dalam apa yang anda kerjakan dan
memiliki kepastian bahwa segala sesuatu terjadi pada saat yang tepat dan ditempat yang
tepat.
8. Listen (Mendengarkan)
Mendengarkan merupakan suatu hal vital dalam bisnis, khususnya dalam tiga area
utama, namun jarang kita menyediakan waktu untuk mereka satu persatu
area pertama berkaitan dengan siapa saja memiliki tanggung jawab besar untuk
mengajarkan. Area kedua adalah siapa saja yang terlibat dalam suatu posisi
tanggungjawab seharusnya selalu memiliki kemauan untuk mendengarkan ide dan
pemikiran kolega –koleganya. Area ketiga berkaitan dengan mendengarkan
menggunakan suatu cara hingga meyadari pada kenyataan dipasaran.
9. Enthusiasm (Antusiasme)
Optimisme dan anthusiasme keduanya saling membantu tidak mungkin ada seseorang
yang pesimis sekaligus antusias. Antuasisme satu orang akan berbeda dengan yang lain.
Namun, kita akan mengenali ketika orang lain memilikinya. Dia bergairah dalam apa
yang mereka kerjakan dan keyakinan mereka menular kepada yang lain.
10. Service (Layanan)
Layanan produk atau ide haruslah menciptakan nilai tambah, supaya keberhasilan itu
dapat bertahan. Kepemimpinan wirausaha melibatkan penciptaan nilai melalui layanan
yang maksimal melalui kesempatan /peluang.

B. kemampuan inovasi serta menciptakan produk dan layanan yang unggul


Salah satu tantangan dalam mengembangkan produk dan jasa yang unggul adalah
menetapkan salah satu dari sedemikian banyak produk yang dapat
dikembangkan. Penetapan produk dan jasa ini harus dilakukan untuk
memulai usaha dan juga memenangkan persaingan.

Tentunya tidak mudah dalam bagi wirausaha untuk menghasilkan produk dan
jasa yang unggul, dari berbagai alternatif, terutama banyak hal yang dipertaruhkan
terkait resiko dan investasi ketika mengembangkan produk baru atau jasa. Untuk
meminimalkan resiko dan mengalokasikan sumber daya investasi dengan
bijaksana, wirausaha harus mempertimbangkan faktor-faktor berikut :

4
a. Apakah spesifikasi produk atau jasa baru yang akan dihasilkan memenuhi
kebutuhan pelanggan?
b. Apakah produk atau jasa baru tersebut layak untuk dipasarkan?
c. Apakah proses pembuatan produk ini sudah dikuasai dengan baik?
d. Bagaimana produk dan jasa dibandingkan dengan produk pesaing?
e. Bagaimana strategi pemasaran produk atau jasa baru yang akan dipakai?

a. Kreativitas dan Inovasi


Kreativitas adalah sebagai keahlian untuk membuat ide-ide baru dan menemukan
metode-metode baru dalam melihat suatu masalah dan peluang. Jadi kreativitas merupakan
keahlian seseorang dalam membuat ide-ide atau gagasan-gagasan dengan berpikir kreatif untuk
membuatsesuatu yang baru. Sehingga ide yang ditemukan tersebut dapat menyelesaikan
masalah-masalah yang ada dalam masyarakat dan menciptakan peluang untuk menghasilkan laba
dari usahanya tersebut. Wirausaha yang kreatif akan dapat membuat peluang menjadi sesuatau
yang menghasilkan dan juga akan menciptakan lapangan pekerjaan yang baru. (Wiyono, 2020)
Kreativitas merupakan suatu topik yang relevan tidak hanya bagi wirausaha yang baru memulai,
tetapi juga bagi bisnis dan kegiatan bisnis pada umumnya. Kretivitas merupakan sumber penting
dalam penciptaan daya saing untuk semua organisasi yang peduli terhadap growth (pertumbuhan)
dan change (perubahan). (Hadiyati, 2012)
Aspek penting dalam kreativitas adalah pembangkitan ide. Pembangkitan ide secara individu
akan terkait dengan kebebasan dan beragam pola pemikiran. Ciri dari berpikir kreatif dan
individu yang dikatakan kreatif diantaranya didasarkan pada :
1. Mencoba mengemukakan ide-ide atau gagasan asli dengan membuat keterkaitan baru
diantara hal-hal yang telah diketahui
2. Memperhatikan hal-hal yang tidak diduga
3. Mempertimbangkan karakteristik pribadi seperti fleksibilitas dan spontanitas dalam
pemikiran
4. Kerja keras untuk membentuk gagasan-gagasan sehingga orang lain dapat melihat nilai
dalam dirinya. (Sya'roni)

Inovasi menurut Goman adalah penerapan secara praktis ide kreatif. Inovasi dapat
diwujudkan dengan adanya kreativitas yang cukup tinggi. Kreativitas adalah kemampuan untuk
menerapkan sesuatu yang baru ke dalam kehidupan kita. Banyak perusahaan yang maju dan
berkembang sampai detik ini karena melakukan kreativitas dan inovasi. Banyak waralaba dari
luar negeri yang telah menerapkan hal ini dalam bisnisnya bertahan sampai hari ini, Contoh
sederhana adalah seorang wirausaha menjual singkong keju, setelah tes pasar pelanggan begitu
menyukainya, sehingga terjual habis. (Wiyono, 2020)
Inovasi tidak lepas dari dua kriteria utama yakni kebaruan (novelty) dan perbaikan
(improvement). Kebaruan disini tidak harus berupa menciptakan menciptakan ebuah produk baru
tapi juga bisa pada sisi nilai guna, kondisi dan aplikasinya. Kriteria improvement disini

5
dimaksudkan pencarian alternative terbaik yang paling efisien dan efektif untuk sebuah proses
maupun sebuah produk. (Saragih, 2017)

b. Menetapkan Produk Unggul


Salah satu tantangan dalam mengembangkan produk dan jasa yang unggul adalah
menetapkan salah satu dari sedemikian banyak produk yang dapat dikembangkan.
Penetapan produk dan jasa ini harus dilakukan untuk memulai usaha dan juga
memenangkan persaingan.
Tentunya tidak mudah bagi wirausaha untuk menghasilkan produk dan jasa yang
unggul, dari berbagai alternatif, terutama banyak hal yang dipertaruhkan terkait resiko
dan investasi ketika mengembangkan produk baru atau jasa.
1. Manajemen inovasi
Inovasi adalah penerapan secara praktis gagasan yang kreatif. mendefinisikan inovasi
sebagai proses pembuatan produk komersial dari suatu hasil ciptaan (invention)
Seorang wirausaha memerlukan manajemen inovasi untuk mengatur ide-ide hasil
kreatifitas dan inovasi yang mungkin dapat menjadi sangat banyak. Keberadaan ide-
ide tersebut harus diatur dan disusun secara sistematis agar sesuai dengan
pengembangan usaha, melalui sistem yang terstruktur, sistematis, efisien, dan
berkelanjutan. Perlu disadari oleh wirausaha, bahwa dari 1000 ide yang brilian,
mungkin hanya satu yang menjadi inovatif.
Untuk menghasilkan 100 jenis produk dalam satu tahunnya, maka dibutuhkan
100.000 ribu ide brilian Banyaknya ide tersebut, akan menuntut manajemen inovasi
yang baik untuk menghindarkan ide-ide yang menumpuk dan terlambat untuk
diperkenalkan di pasar Kesalahan dalam meluncurkan produk dan jasa atau terlambat
diperkenalkan kepada pasar maka akan menimbulkan potensi kehilangan pendapatan
dan kehilangan kemampuan bersaing dengan yang lain.

2. Quality Function Deployment (QFD)


Salah satu cara utama untuk menyeleksi produk dan jasa yang akan dihasilkan adalah
dengan memperhatikan kualitas yang dihasilkan oleh produk. Pendekatan kepuasan
konsumen akan kualitas produk dan jasa adalah salah satu kunci sukses menetapkan
pasar dan menguasai pasar Oleh karena itu, dalam mengelola inovasi salah satu dasar
utama yang dilakukan adalah menilai keberhasilan penerapan kualitas pada produk
atau jasa yang diunggulkan.
Quality Function Deployment (QFD) adalah suatu proses menetapkan keinginan
pelanggan tentang hal-hal yang diinginkan konsumen dan menterjemahkannya
menjadi atribut pada produk dan jasa agar setiap area fungsional usaha dapat
memahami dan melaksanakannya. Alat yang digunakan dalam QFD adalah rumah
kualitas (house of quality) yaitu merupakan teknik grafis untuk menjelaskan
hubungan antara keinginan konsumen dan produk (barang atau jasa)

Menurut Cohen (1992) tahap-tahap dalam menyusun home of quality adalah sebagai
berikut:
a. Tahap I Matrik Kebutuhan Pelanggan, Tahap ini meliputi: Memutuskan siapa
pelanggan, Mengumpulkan data kualitatif berupa keinginan dan kebutuhan

6
konsumen, Menyusun keinginan dan kebutuhan tersebut,Pembuatan diagram
afinitas
b. Tahap II Matrik Perencanaan. Tahap ini bertujuan untuk mengukur kebutuhan-
kebutuhan pelanggan dan menetapkan tujuan-tujuan performansi kepuasan
c. Tahap III Respon Teknis. Pada tahap ini dilakukan transformasi dari kebutuhan-
kebutuhan konsumen yang bersifat non teknis menjadi data yang besifat teknis
guna memenuhi kebutuhan- kebutuhan tersebut.
d. Tahap IV Menentukan Hubungan Respon Teknis dengan Kebutuhan Konsumen
Tahap ini menentukan seberapa kuat hubungan antara respon teknis (tahap 3)
dengan kebutuhan-kebutuhan pelanggan (tahap 1)
e. Tahap V Korelasi Teknis. Tahap ini memetakan hubungan dan kepentingan antara
karakteristik kualitas Pengganti atau respon teknis. Sehingga dapat dilihat apabila
suatu respon teknis yang satu dipengaruhi atau mempengaruhi respon teknis
lainnya dalam proses produksi, dan dapat diusahakan agar tidak terjadi bottleneck
f. Tahap VI Benchmarking dan Penetapan Target. Pada tahap ini perusahaan perlu
menentukan respon teknis mana yang ingin Dikonsentrasikan dan bagaimana jika
dibandingkan oleh produk sejenis.

3. Proses Seleksi Barang dan Jasa


Keputusan produk merupakan hal yang fundamental dan mempunyai implikasi yang
besar pada fungsi operasi. Keputusan produk akan mempengaruhi biaya peralatan
modal, desain tata letak, kebutuhan ruang, keahlian orang-orang yang dipekerjakan,
bahan mentah, dan proses yang digunakan Memilih produk memang cukup rumit. Di
satu sisi, berbisnis dalam bidang yang langka membuat hati tenang karena minimnya
pesaing. Namun di sisi lain, pebisnis membutuhkan kesabaran karena produk yang
dijual bukan barang primer masyarakat. Sementara ketika memilih produk yang
dibutuhkan pasar dalam jumlah yang banyak, pasti banyak pesaing

Mengembangkan produk berarti adalah memenuhi kebutuhan konsumen, sebagai


sebuah solusi masalah sekaligus menghasilkan kualitas Oleh karena itu, diperlukan
pemahaman untuk merasakan bagaimana mengembangkan produk dan pada saat yang
sama perlu memperhatikan konsumen atau pelanggan

Salah satu cara utama untuk menyeleksi produk dan jasa yang akan dihasilkan adalah
dengan memperhatikan kualitas yang dihasilkan oleh produk. Pendekatan kepuasan
konsumen akan kualitas produk dan jasa adalah salah satu kunci sukses menetapkan
pasar dan menguasai pasar Oleh karena itu, dalam mengelola inovasi salah satu dasar
utama yang dilakukan adalah menilai keberhasilan penerapan kualitas pada produk
atau jasa yang diunggulkan. Proses pengembangan produk baru dimulai dari ide bisnis
hingga komersialisasi. Terdapat 7 tahap yang harus dilalui untuk merealisasikan
sebuah ide bisnis menjadi produk baru

1. Menggali ide bisnis adalah tahap paling awal dari langkah seorang entrepreneur
2. Menyaring ide-ide bisnis berdasarkan kapabilitas pribadi dirinya disatu sisi dan
Potensi pasar di sisi lain
3. Mengembangkan konsep bisnis dan menguji konsep tersebut.

7
4. Menyusun strategi pemasaran.
5. Melakukan analisis bisnis
6. Merancang pengembangan produk
7. Melakukan uji pasar/tahap komersialisasi

Tujuan mengadakan pengembangan produk antara lain adalah:

1. Memenuhi keinginan konsumen


2. Memenangkan persaingan
3. Meningkatkan jumlah penjualan
4. Mendayagunakan sumber-sumber produksi
5. Mencegah kebosanan konsumen

c. Manajemen Inovasi Dalam Kewirausahaan


Dalam perkembangan situasi serta kondisi saaat ini, seorang wirausaha atau
pengusaha dituntut lebih baik lagi untuk melihat peluang bisnis yang ada dengan
memperkecil resiko yang ada. Hal ini dapat dicapai oleh mereka sebagai pelaku bisnis
bila mereka selalu berpikir kreatif dan bertindak inovatif, sehinga bisnis mereka
bertahan bahkan berkembang didalam keadaan yang serba sulit. Cara dalam hal untuk
meningkatkan inovasi dalam bidang pelayanan :
a. Mempelajari inovasi deari pengalaman yang ada
b. Memberikan penghargaan kepada karyawan yang memiliki gagasan inovasi
c. Berorientasi pada prilaku untuk berinovasi
d. Menetapkan tujuan inovasi
e. Membuat produk penuh inovasi dengan cara yang sederhana
f. Memulai membuat produk dengan inovasi yang paling kecil
g. Memlakukan percobaan dan perbaikan
h. Mengikuti alur jadwal yang sudah ditentukan dalam berinovasi

Inovasi adalah sebagaimana cara mengimplementasikan suatu kreativitas tersebut.


Seuah produk akan dibeli oleh pelanggan tergantung dari produk itu dapat memenuhi
selera pelanggan atau tidak. (Wiyono, Ardiansyah, and Rasul 2020)
Inovasi yaitu usaha seseorang dengan mendaayagunakan pemikiran kemampuan
imajinasi berbagai stimulasi dan individu yang mengelilinginya dalam menghasilkan
produk baru baik penggguna dirinya maupun lingkungannya. Dalam mengguunakan
inovasi apat melakukan dengan cara yang pertama wirausaha tersebut garus
mengenali hubungan dengan banyak orang dalan penemuan inovasi, inovasi lahir
sebagai cara pandang tehdap kita dengan lingkungan alam sekitar orang yang kreatif
memiliki hubungan yang baik untuk dapat mengembangkan dan mengenali kreativitas
agar dapat berimajinasi yang inovatif.(dewi kurnia, yaspita hasanah 2020)
Terdapat beberapa tingkatan dalam manajemen usaha dengan tujuan untuk
menciptkan pertumbuhan bai usaha secara keseluruhan dan manejemen berbaai proses
lini produk yang berkembang sesuai dengan perkembangan usaha. Peran manajemen
untuk mengelola usaha kecil yang diterapkan pada unit bisnis sering disebut dengan

8
generic strategy , merupakan dasar dari usaha yang dikoordinasi dan ditopang, yang
diarahkan terhadap pencapaian tujuan usaha jangaka panjang. Bagaimana tujuang
jangaka panjang itu tercapai, dengn demikian, suatu manajemen usaa dapat
didefinisikan sebagai suatu pendekatan umum yang menyeluruh yang mengarahkan
tindakan-tindakan utama suatu perusahaan. (Anon n.d.)

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
kepemimpinan yang efektif dalam dunia kewirausahaan memerlukan
kombinasi antara kreativitas, visi strategis, dan kemampuan manajemen inovasi. Para
pemimpin wirausaha harus mampu memiliki kreativitas dalam usaha mereka,
memiliki visi yang jelas untuk mengarahkan usaha mereka, dan secara sistematis
mengelola proses inovasi untuk menghasilkan produk dan layanan yang kompetitif di
pasar. Dengan memadukan prinsip-prinsip kepemimpinan yang kuat dengan
kemampuan inovasi yang baik, pengusaha dapat menciptakan nilai tambah yang
signifikan dan meraih kesuksesan dalam dunia bisnis. Kepemimpinan yang efektif
adalah fondasi untuk menginspirasi kreativitas dan inovasi dalam tim, sedangkan
kemampuan inovasi yang baik membantu perusahaan untuk tetap relevan dan
kompetitif di pasar. Dengan mengikuti prinsip-prinsip kepemimpinan yang tepat,
berfokus pada pengembangan produk unggul, dan mengelola inovasi secara efisien,
pengusaha dapat mencapai keunggulan kompetitif yang berkelanjutan dan
memenangkan persaingan di pasar.

B. Saran
Kami menyadari banyak kesalahan kekurangan dalam penulisan makalah ini,
baik format maupun isinya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca untuk penyempurnaan makalah ini.

10
DAFTAR PUSTAKA

Nusantoro, J., 2011, Model Pengembangan Produk Unggulan Daerah Melalui


Pendekatan Klaster di Provinsi Lampung, Seminar Nasional Ilmu Ekonomi
Terapan, Fakultas Ekonomi UNIMUS 2011
Sandriana, N., Hakim, A., Saleh, C., 2015, Strategi Pengembangan Produk
Unggulan Daerah Berbasis Klaster Di Kota Malang, Reformasi, ISSN
2088-7469 (Paper) ISSN 2407-6864 (Online),Vol. 5, No. 1 2015.
Soebagiyo, D., dan Wahyudi, M., 2008, Analisis Kompetensi Produk Unggulan
Daerah Pada Batik Tulis Dan Cap Solo di Dati II Kota Surakarta, Jurnal
Ekonomi Pembangunan, Vol. 9, No. 2, Desember 2008, hal. 184 – 197
Anon. n.d. Www.Penerbitwidina.Com Www.Penerbitwidina.Com.
dewi kurnia, yaspita hasanah, yuliandi irine. 2020. “Manajemen Kewirausahaan.” P.
106 in. deepublish, 2020.
Wiyono, Harsoyo Dwijo, Tedy Ardiansyah, and Tarmizi Rasul. 2020. “Harsoyo
Dwijo Wiyono, Tedy Ardiansyah, Tarmizi Rasul, Kreativitas Dan Inovasi...|
19.” 1(2):19–25.
Geoffrey. (2009). Kepemimpinan dan Kewirausahaan Teori dan Praktek. Jakarta:
PT. Pustaka Jaya.
Suryana, D. (2011). Kepemimpinan dalam Kewirausahaan. Jakarta: Salemba Empat.
Greenberg, Danna., Sweet, Kate McKone., Wilson, H. James. (2011). The New
Entrepreneurial, Leader Developing Leaders Who Shape Social and
Economic Opportunity. California: Berrett-Koehler Publishers, Inc.
Afiff, Faisal. 2012. Kepemimpinan Berbasis Kewirausahaan.
http://fe.unpad.ac.id/id/arsip-fakultasekonomi-unpad/opini/2368 kepem
impinan-berbasis-kewirausahaan. Diakses Tanggal 03 Oktober 2023
Hadiyati, E. (2012). Kreativitas dan Inovasi Pengaruhnya Terhadap Pemasaran
Kewirausahaan Pada Usaha Kecil. Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan, 137.
Saragih, R. (2017). Membangun Usaha Kreativitas, Inovatif dan Bermanfaat
Melalui Penerapan Kewirausahaan Sosial. jurnal kewirausahaan, 28.
Sya'roni, D. A. (u.d.). Kreativitas dan Inovasi Penentu Kompetensi Pelaku Usaha
Kecil . 4.
Wiyono, H. D. (2020). Kreativitas dan inovasi dalam berwirausaha. jurnal usaha,
23-24.

11
12

Anda mungkin juga menyukai