BAB ! Test Psikologi Dalam Layanan Bimbingan Dan Konseling Ok
BAB ! Test Psikologi Dalam Layanan Bimbingan Dan Konseling Ok
BAB ! Test Psikologi Dalam Layanan Bimbingan Dan Konseling Ok
Tes
Evaluasi
Pengukuran
Penilaian
PENGERTIAN TES
3
Tes merupakan alat untuk mengukur
pengetahuan, keterampilan, perasaan dan sikap
dari individu atau kelompok.
5
Jadi beberapa ciri tes adalah:
1.Tes adalah prosedur yang sistematik. Maksudnya
(a) aitem-aitem dalam tes disusun menurut cara dan aturan tertentu, (b)
prosedur administrasi tes dan pemberian angka (scoring) terhadap
hasilnya harus jelas dan dipesifikasikan secara terperinci, dan (c) setiap
orang yang mengambil tes itu harus mendapat aitem-aitem yang sama
dalam kondisi yang sebanding.
11
Fungsi Pengukuran
Dewa Ketut Sukardi dan Desak P.E. Nila Kusmawati, Analisis Tes Psikologis Teori dan Praktek,
(Jakarta: Rineka Cipta, 2009), hal:5
TUJUAN PENGGUNAAN TES DALAM
KONSELING
16
Tes IQ (kecerdasan)
Intelegensi merupakan keahlian memecahkan masalah dan
kemampuan untuk beradaptasi pada ligkungan dan belajar dari
pengalaman hidup sehari-hari.
Menurut Wechsler, intelegensi adalah kemampuan bertindak
dengan menetapkan suatu tujuan, untuk berpikir secara rasional dan
untuk berhubungan dengan lingkungan disekitarnya secara
memuaskan. Tes kecerdasan digunakan untuk mengukur
kemampuan akademik, kemampuan mental dan kemampuan
kecerdasan, yang paling populer dari tes ini adalah digunakan untuk
mengukur IQ atau sering dikenal dengan nama tes kecerdasan
Stanford-Binet, sesuai dengan nama perancang yakni Alfred Binet
17
pada tahun 1904.
Tes Kepribadian
Anastasi dan Urbina berpendapat bahwa tes kepribadian
merupakan instrument untuk mengukur karakteristik
emosi, motivasi, hubungan antar pribadi dan sikap,
sesuatu yang dibedakan dari bakat atau
keterampilan.
Tes Kepribadian yang biasa digunakan adalah MMPI (Minnesota
Multiphasic Personality Inventories). MMPI adalah tes kepribadian
yang paling luas digunakan dan paling dalam diteliti dan dipandang
sebagai tes kepribadian terkemuka dan digunakan pada subyek- 18
subyek yang normal.
Tes Bakat
21
KEDUDUKAN TES DALAM PELAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING
22
Menurut Rochman Natawidjaja, bimbingan karir adalah
suatu proses membantu seseorang untuk mengerti dan
menerima gambaran tentang diri pribadinya dan gambaran
tentang dunia kerja di luar dirinya, mempertemukan
gambaran diri tersebut dengan dunia kerja itu untuk pada
akhirnya dapat memilih bidang pekejaan, memasukinya dan
membina karir dalam bidang tersebut.
23
Tujuan bimbingan karier dapat dirinci sebagai
berikut:
a) Layanan Informasi
b) Layanan Konseling
c) Layanan Konsultasi
d) Layanan Penempatan
e) Layanan Appraisal dan Tindak Lanjut 25
KAITAN TES DENGAN STATISTIK
Suatu tes hanya boleh diberikan oleh petugas yang berwenang menggunakan
dan menafsirkan hasilnya
Data hasil testing harus diperlakukan “setaraf” seperti data dan informasi
27
tentang konseli.
Konselor harus memberikan orientasi yang tepat kepada konseli
mengenai alasan digunakannya tes dan apa hubungannya dengan
masalahnya. Hasilnya harus disampaikan kepada konseli dengan
dengan disertai penjelasan tentang arti dan kegunaannya.
30
3. Conveying Relevant Information to The Person In
Counseling. Maksudnya klien berhak mendapatkan informasi mengenai
konseling yang akan mereka jalani.
Informasi tersebut adalah:
Counselor qualifications: konselor harus memberikan informasi tentang
kualifikasi atau keahlian yang ia miliki.
33
PSIKIATER – bergelar dr. dan Sp.KJ (Spesialis Kesehatan
Jiwa). Psikiater adalah seorang dokter yang melanjutkan studi S2 dalam
bidang Psikiatri, sehingga mendapat gelar Spesialis dalam bidang Kesehatan
Jiwa.
Gelar konselor bisa diperoleh dari program Pendidikan (S.Pd. / M.Pd. yang melanjutkan
spesialisasi dalam bidang Konselor), atau dari program Teologi. Program Konselor di
bawah Fakultas Psikologi di Indonesia memang belum ada. Di luar negeri, Konselor
atau Counseling Psychology merupakan program yang ada di bawah Program Studi
Psikologi. Itulah sebabnya ada beberapa konselor yang bergelar M.A. (Master of Arts).
Pendekatan seorang konselor mirip dengan psikologi.
Fokus kerja seorang konselor ialah kepada individu yang normal bermasalah. Normal
bermasalah berarti mereka yang sebenarnya memiliki masalah dan tantangan dalam hidup,
namun tidak sampai menyebabkannya mengalami gangguan jiwa yang serius,
Pendekatan seorang konselor ialah bahwa setiap manusia memiliki kapasitas penuh untuk
menentukan hidupnya ke arah yang positif dan konstruktif, sehingga peran konselor ialah
untuk menjadi seorang teman, mentor, dan pendengar yang baik bagi individu tersebut.
35