Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Saik

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

Nama : Rani Cornelia Sinambela

No BP: 1710532046

Financial Reporting and Analysis


1. Pengertian Financial Report (Pelaporan Keuangan)
Pelaporan keuangan adalah laporan keuangan yang ditambah dengan
informasi-informasi lain yang berhubungan, baik langsung maupun tidak langsung
dengan informasi yang disediakan oleh sistem akuntansi keuangan, seperti informasi
tentang sumber daya perusahaan, earnings, current cost, informasi tentang prospek
erusahaan yang merupakan baian integral dengan tujuan untuk memenuhi tingkat
pengungkapan yang cukup.
Financial reporting dibuat hanya untuk tujuan internal. Pelaporan Keuangan
meliputi segala aspek yang berkaitan dengan penyediaan dan peyampaian informasi
keuangan. Aspek-aspek tersebut antara lain lembaga yang terlibat (misalnya
penyusunan standar, badan pengawas dari pemerintah atau pasar modal, organisasi
profesi, dan entitas pelapor), peraturan yang berlaku termasuk PABU (prinsip
akuntansi berterima umum atau generally accepted accounting principles/GAAP). 
2. Jenis Financial Report (Pelaporan Keuangan)
Dalam financial report  tidak terdapat jenis-jenis, karena financial
reporting bersifat fleksibel. Namun dalam financial reporting biasanya berisi
hal-hal sebagai berikut:
1.    Profil Perusahaan
2.    Ikhtisar Saham
3.    Pembahasan hasil kinerja keuangan
4.    Laporan keuangan konsolidasi
5.    Data perusahaan

3. Lingkungan Pelaporan Keuangan


Informasi dalam laporan keuangan dinilai berdasarkan (1) kebutuhan informasi dari
pengguna laporan keuangan, dan (2) sumber informasi alternative, seperti data
ekonomi dan industry, laporan analisis, dan pengungkapan sukarela manajer. Faktor-
faktor yang mempengaruhi sifat dan isi laporan keuangan adalah prinsip-prinsip
akuntansi yang berlaku umum (GAAP), motivasi manajer, mekanisme pengawasan
dan pelaksanaan, badan pengatur, sifat industry, dan sumber informasi lain.

1.       Laporan Keuangan Wajib


Tiga kategori laporan keuangan wajib:
a)    Laporan Keuangan
Laporan keuangan ada yang disusun tahunan dan kuartal, dalam menganalisa
laporan keuangan kuartal perlu memperhatikan: (1) Musim/seasonality (pada Q4
biasanya pendapatan meningkat tajam dibanding Q1,Q2, dan Q3), analisis
sebaiknya membandingkan Q4 tahun tertentu denga Q4 tahun sebelum-
sebelumnya, bukan denan Q1-Q3; (2) Penyesuaian akhir tahun (year-end
adjustments) yang sejatinya mempengruhi pada Q1,Q2, dan Q3.
b)   Pengumuman Laba (earnings announcement)
Pengumuman laba  disediakan bagi para pelaku pasar modal melalui sebuah
media keuangan seperti The Wall Street Journal. Pengumuman laba menyajikan
ringkasan informasi penting mengenai posisi keuangan dan kinerja perusahaan
untuk periode kuartalan maupun tahunan.
c)    Laporan wajib lainnya
Selain laporan keuangan, perusahaan harus membuat laporan lain yaitu laporan
proksi (proxy statement) yang berisi laporan mengenai kejadian yang tidak biasa
seperti perubahan auditor dan prospectus.
2.       Faktor yang Mempengaruhi Laporan Keuangan Wajib
a)    Prinsip-prinsip Akuntansi yang berlaku umum (GAAP)
Laporan keuangan dibuat berdasarkan GAPP yang berupa aturan dan panduan
akuntansi keuangan (contoh US GAPP dan International Financial Reporting
Standard-IFRS)
b)   Manajer
Biasanya, manajer menentang standar akuntansi dengan (1) menurun laba yang
dilaporkan, (2) meningkatkan volatilitas laba, atau (3) mengungkapkan informasi
kompetitif mengenai segmen, produk, atau rencana.
c)    Mekanisme pengawasan dan pelaksanaan
Untuk memastikan keandalan dan integritas laporan keuangan, beberapa
diantaranya melalui auditor, corporate governance, komisi pertukaran dan saham,
langkah hukum.

4. SIFAT DAN TUJUAN AKUNTANSI KEUANGAN


1.    Kualitas Informasi Akuntansi yang Diinginkan
Relevan (relevance) merupakan kemampuan informasi untuk mempengaruhi suatu
keputusan Informasi dapat relevan dalam dua cara, yaitu: pertama, informasi dapat
langsung membantu pembuat keputusan memprediksi hasil di masa depan; kedua,
informasi dapat membantu pemakai menegaskan atau mengubah prediksi.
Andal (reliability), informasi harus dapat diverifikasi, disajikan dengan jujur, dan
netral.
Dapat dibandingkan (comparability) dan konsisten. Dapat dibandingkan berarti
informasi diukur dengan cara yang sama pada berbagai perusahaan, konsisten
berarti metode yang sama digunakan untuk transaksi yang sama sepanjang waktu.
2.    Prinsip-Prinsip Akuntansi yang Penting
Kualitas informasi akuntansi yang diinginkan merupakan criteria konseptual
prinsip akuntansi. Hal ini mencakup:
Akuntansi akrual (accrual accounting). Berdasarkan akuntansi akrual,
pendapatan diakui saat dihasilkan dan beban saat terjadi, tanpa memperhatikan
penerimaan atau pembayaran kas.
Biaya Historis dan Nilai Wajar, biaya historis adalah nilai dari transaksi yang
sebenarnya berdasar harga perolehan (akuntansi berbasis transaksi). Nilai wajar
merupakan perkiraan nilai ekonomi suatu aset atau kewajiban pada saat ini.
Materialitas (materiality),  perubahan karena kesalahan penulisan maupun
kesalahan informasi yang mengakibatkan perubahan penilaian sesorang.
Konservatisme (conservatism) tidak optimis dalam melaporkan, (1)
konservatisme menyajikan aktiva dan laba terlalu rendah, (2) konservatisme
menunda pengakuan kabar baik dan cepat mengakui kabar buruk pada laporan
keuangan.
3.    Relevansi dan Keterbatasan Akuntansi
Relevansi Informasi akuntansi Keuangan, Keputusan usaha seperti investasi
ekuitas dan perpanjangan kredit membutuhkan berbagai data yang memiliki
keandalan dan relevansi yang berbeda Yang mencakup informasi mengenai kondisi
ekonomi, kecenderungan industry, integritas dan motivasi manajer.
Keterbatasan Informasi Laporan Keuangan, sehingga perlu informasi dari
sumber alternatif berupa ramalan, laporan, dan rekomendasi analisis, keunggulan
sumber alternatif ini adalah :
a)      Tepat waktu, informasi dari sumber alternatif dapat disajikan secara real
time, sedangkan laporan keuangan paling cepat quartalan.
b)      Frekuensi, sumber informasi alternative, termasuk laporan analis, disajikan
setiap dibutuhkan, sedangkan laporan keuangan dibuat secara berkala.
c)       Orientasi ke masa depan. Sumber informasi alternative, khususnya
laporan dan ramalan analis, menggunakan informasi yang berorientasi ke masa
depan

5. PENGANTAR ANALISIS AKUNTANSI KEUANGAN


Analisis akuntansi merupakan proses evaluasi sejauh mana angka akuntansi
perusahaan mencerminkan realitas ekonomi. Kualitas analisis keuangan, dan
kesimpulan yang dibuat, bergantung pada kualitas informasi akuntansi yang
digunakan, dan bahan mentah dari analisis ini.
1.    Kebutuhan akan Analisis akuntansi
Kebutuhan akan analisis akuntansi disebabkan 2 alasan, yaitu; (1) akuntansi akrual
memperbaiki akuntansi kas dengan mencerminkan aktivitas usaha pada waktu
yang lebih tepat. (2) laporan keuangan dibuat untuk berbagai jenis pemakai akan
kebutuhan informasi.
Distorsi Akuntansi. Distorsi akuntansi merupakan penyimpangan dari informasi
yang dilaporkan pada laporan keuangan terhadap realitas usaha sebenarnya.
Distorsi ini timbul dari sifat akuntansi akrual, yang meliputi :
a)      Standar Akuntansi. Standar akuntansi terkadang menyebabkan distorsi
karena 3 hal; (1) standar akuntansi merupakan hasil proses politik, (2)
beberapa prinsip akuntansi, (3) konservatisme.
b)      Kesalahan Estimasi. Akuntansi akrual mensyaratkan ramalan dan estimasi
lain mengenai konsekuensi atas arus kas masa depan. Penggunaan estimasi
memperbaiki kemampuan angka akuntansi untuk mencerminkan transaksi
usaha secara tepat waktu. Namun, estimasi ini menyebabkan kesalahan yang
dapat mendistorsi relevansi angka akuntansi akrual.
c)       Keseimbangan Andal dan Relevan. Standar akuntansi
mempertimbangkan keseimbangan antara andal dan relevan. Penekanan
terhadap keandalan sering kali menunda pengakuan dampak dari transaksi dan
kewajiban tertentu pada laporan keuangan.
d)      Manajemen Laba. Manajemen laba barangkali merupkana hasil akuntansi
akrual yang paling bermasalah. Manajemen laba terjadi karena beberapa
alasan, meningkatkan kompensasi, menghindari persyaratan utang, memenuhi
ramalan analis, dan mempengaruhi harga saham. Manajemen laba dapat
dilakukan dengan 2 cara, yaitu: (1) mengubah metode akuntansi, yang
merupakan bentuk manajemen laba yang paling jelas terlihat, (2) mengubah
estimasi dan kebijakan akuntansi yang menentukan angka akuntansi, suatu
bentuk manajemen laba yang lebih samar.
2.    Manajemen Laba
Manajemen laba mencakup mempercantik laporan keuangan, terutama angka yang
paling bawah, yaitu laba. Manajemen laba dapat berupa “kosmetik”, jika manajer
memanipulasi akrual yang tidak memiliki konsekuensi arus kas. Manajemen laba
juga dapat “murni”, jika manajer memilih tindakan dengan konsekuensi arus kas
dengan tujuan mengubah laba.
a)      Strategi Manajemen Laba
Terdapat 3 jenis manajemen laba. (1) manajer meningkatkan laba periode kini,
(2) Manajer melakukan “mandi besar” (big bath) melalui penghapusan pada
suatu periode ketika performa perusahaan sedang rendah, (3) Manajer
mengurangi fluktuasi laba dengan perataan laba (income smoothing).
b)      Motivasi Melakukan Manajemen Laba
Motivasi melakukan manajemen laba yaitu meningkatkan kompensasi manajer
yang terkait dengan laba yang dilaporkan, meningkatkan harga saham, dan
usaha mendapatkan subsidi pemerintah.  Insentif utama untuk melakukan
manajemen laba yaitu: Insentif perjanjian, dampak harga saham, insentif lain
(perubahan manajemen).
c)       Mekanisme Manajemen Laba
Area yang memberikan kesempatan optimal untuk manajemen laba mencakup
pengakuan pendapatan, penilaian persediaan, estimasi cadangan seperti beban
piutang tak tertagih dan pajak tangguhan, dan beban yang hanya terjadi satu
kali seperti restrukturisasi dan penurunan nilai aktiva.  Dua metode utama
manajemen laba yaitu: pemindahan laba yaitu dilakukan dengan mempercepat
atau menunda pengakuan pendapatan atau beban, dan manajemen laba
melalui klasifikasi, yaitu memindahkan beban dibawah garis, atau melaporkan
beban pada pos luar biasa dan tidak berulang sehingga tidak dianggap penting
oleh analis.
d)      Implikasi Manajemen Laba terhadap Analisis Laporan Keuangan
Sebelum menentukan apakah suatu perusahaan melakukan manajemen laba,
seorang analis harus memeriksa hal-hal berikut: Insentif melakukan manajemen
laba, reputasi dan masa lalu manajemen, pola yang konsisten, kesempatan
melakukan manajemen laba.
e)      Proses Analisis Akuntansi
Proses analisis akuntansi dilakukan melalui 2 bidang yaitu :
§  Evaluasi Kualitas Laba
Banyak analis mendefenisikan kualitas laba sebagai sejauh mana
perusahaan mengaplikasi konservatisme – perusahaan dengan kualitas laba
tinggi diharapkan memiliki rasio harga terhadap laba (price-earning ratio)
yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan dengan kualitas laba rendah.
Defenisi kualitas laba alternative adalah sehubungan dengan distorsi
akuntansi – perusahaan memiliki laba berkualitas tinggi jika informasi
laporan keuangan mencerminkan aktivitas usaha secara akurat. Evaluasi
kualitas laba mencakup tahapan sebagai berikut :
(1)    Identifikasi dan penilaian kebijakan akuntansi penting
(2)    Evaluasi tingkat fleksibilitas akuntansi
(3)    Temukan strategi pelaporan
(4)    Identifikasi dan menilai tanda bahaya
§  Penyesuaian Laporan Keuangan

Pekerjaan terakhir dalam analisis akuntansi adalah membuat penyesuaian


yang layak atas laporan keuangan, terutama laporan laba rugi dan neraca. 

Anda mungkin juga menyukai