Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Makalah Analisis Laporan Keuangan Pertemuan III Kelompok IV

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

Pelaporan dan Analisi Laporan Keunagan


(Analisis Laporan Keuangan)

Disusun Oleh :
Kelompok 3
Aah Koriah NIM.211011900005
Guntur Ramadan NIM. 211011900001

Dosen Pengampu: Dr. Nofryanti S.E., M.Akt

PROGRAM PASCA SARJANA


MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan


kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan
hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah berjudul Pelaporan dan
Analisis Keuangan tepat waktu.
Makalah Pelaporan dan Analisis Keuangan disusun guna memenuhi tugas
dosen pada mata kuliah Analisis Laporan Keuangan di Universitas Pamulang Selain
itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi
pembaca tentang Analisis Laporan Keuangan.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Dr. Nofryanti
S.E., M.Akt. selaku desen mata kuliah Analisis Laporan Keuangan. Tugas yang
telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang
ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang
telah membantu proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan
makalah ini.

Tangerang, 18 September 2022

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemahaman mengenai lingkungan pelaporan keuangan perlu disertai


pemahaman tujuan dan konsep yang mendasari informasi akuntansi yang disajikan
dalam laporan keuangan. Informasi tersebut disusun dan disajikan perusahaan
dalam bentuk neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal dan laporan arus
kas. Pengetahuan ini akan membantu dalam melihat posisi keuangan yang
sesungguhnya dan kinerja perusahaan yang lebih baik. Pada bab ini akan dibahas
lingkungan pelaporan keuangan. Kemudian akan dibahas tujuan pelaporan
keuangan—bagaimana tujuan tersebut menentukan baik kualitas informasi
keuangan dan prinsip serta konvensi yang mendasari aturan-aturan akuntansi.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PEMBAHASAN MATERI


1. LINGKUNGAN PELAPORAN KEUANGAN

Laporan keuangan merupakan produk lingkungan pelaporan keuangan yang


paling penting. Informasi dilaporan keuangan dinilai relative berdasarkan:
kebutuhan informasi dari pengguna dan sumber informasi alternatif seperti data
ekonomi, laporan analisis, dan pengungkapan sukarela manager.

a. Laporan Keuangan Wajib

Laporan keuangan wajib merupakan bagian terpenting dalam proses


pelaporan akuntansi. Laporan wajib terdiri dari 3, yaitu : laporan keuangan,
pengumuman laba, dan laporan wajib lainnya.

b. Laporan Keuangan

Laporan ini sering digunakan untuk memplubikasikan produk, jasa, dan


pencapaian perusahaan kepada pemegang saham dan pihak lain. SEC mewajibkan
perusahaan untuk mengisi form 10-Q setiap kuaratal untuk melaporkan beberapa
informasi keuangan. Dalam menganalisis informasi kuartalan perlu diperhatikan
dua hal berikut:

1. Musim. Saat memeriksa tren atau kecenderungan harus dipertimbangkan


dampak dari musim.
2. Penyesuaian akhir tahun. Pada kuartal terakhir biasanya perusahaan
sering membuat penyesuaian.
c. Pengumuman Laba

Pengumuman laba tersedia untuk para pelaku pasar modal melalui publikasi
keuangan seperti the wall street journal. Pengumuman laba rugi memberikan
ringkasan informasi pernting mengenai posisi keuangan dan kinerja perusahaan

2
baik untuk periode kuartalan maupun tahunan. Untuk menghindari kejutan negatif
yang tidak menyenangkan saat mereka melaporkan kinerja yang buruk maka
banayak perusahaan yang mengeluarkan pengumuman atas laba.

d. Laporan Wajib Lainnya

Selain laporan keuangan, perusahaan harus membuat laporan lain yang


diwajibkan SEC.

e. Faktor yang Mempengaruhi Laporan Keuangan Wajib

Informasi akuntansi keuangan merupakan komponen utama laporan


keuangan dan bebagai laporan wajib. Manajer dan mekanisme pelaksanaan yang
memastikan kualitas dan intergeritas laporan merupakan pihak lain yang
menentukan selain GAAP.

f. Prinsip-Prinsip Akuntansi Yang Berlaku Umum (GAAP).


1. Definisi GAAP. Merupakan kumpulan standar, pengumuman, pendapat,
interprestasi, dan panduan praktik. Dari sudut analisis , jenis aturan dan
panduan akuntansi yang penting yaitu:
1) Standar akuntansi keuangan
2) Opini badan prinsip akuntansi
3) Bulletin penelitian akuntansi
4) Pengumuman pendahuluan
5) Bulletin EITF yaitu bulletin yang dipublikasikan oleh tim satuan kerja
FASB.
6) Praktik industry.
2. Penetapan Standar Akuntansi. Penetapan standar akuntansi di Amerika
Serikat (berbeda dengan banyak Negara lain) merupakan tanggung jawab
dari pihak swasta bersama dengan profesi akuntansi. Penetapan standar oleh
FASB merupakan satu proses politik, dengan partisipas pengguna laporan
keuangan yang makin meningkat.
3. Peran Securities and Exchange Commission (SEC). badan pengawas
pasar modal AS, SEC, merupakan badan independen, separuh berbentuk

3
badan pemerintah yang mengeluarkan undang-undang pasar modal tahun
1933 dan 1934.
4. International Financing Reporting Standard. Standar Pelaporan
Keuangan Internasional (International Financing Reporting Standard)
merupakan standar yang dikeluarkan oleh International Accounting
Standards Boards (IASB).
g. Manajer

Manajer yaitu pihak yang paling bertanggung jawab atas laporan keuangan
yang wajar dan akurat. Disini manajer mempunyai control utama atas intergritas
atas sistem akuntansi dan catatan yang digunakan untuk membuat laporan keuangan.
Penilaian atau judgement diperlukan dalam penentuan angka pada laporan
keuangan.

Manajer merupakan kekuatan utama dalam menentukan standar akuntansi


dan memiliki penyeimbang dari keinginan para pemakai laporan keuangan dalam
menetapkan standar. Biasanya manajer akan melihat biaya dan akan menolak
standar yang mengurangi laba yang dilaporkan, meningkatkan fluktasi laba, dan
mengunkapkan informasi kompetitif mengenai segmen, produk, atau rencana
tertentu.

h. Mekanisme pengawasan dan pelaksanaan

Kendala dan intergritas laporan keuangan dapat dipastikan oleh mekanisme


pelaksanaan dan pengawas. Beberapa diantaranya seperti SEC, ditetapkan oleh
undang-undang. Mekanisme lain seperti audit berkembang sepanjang waktu. Audit
merupakan mekanisme penting untuk membantu terjaminnya keandalan dan
kualitas laporan keuangan. Semua laporan keuangan harus diaudit oleh seorang
akuntan publik yang independen.

Tuntutan hukum yaitu hal penting lainnya sehubunan dengan pengawasan


manajer dan auditor, kerugian yang dibayarkan oleh manajer, perusahaan, dan
auditor sehubungan dengan masalah akuntansi yang luar biasa sejak decade terakhir
yang mencapi miliaran dollar.

4
i. Sumber informasi alternatif

Laporan keuangan telah tersaingi oleh laporan alternatif. Sumber lainnya


adalah berita utama mengenai kondisi ekonomi, industry, dan perusahaan. Ada
beberapa informasi alternatif antara lain:

1. Informasi Ekonomi, Industri, Dan Perusahaan. Informasi ekonomi dan


industri untuk mempengaruhi ramalan perusahaan digunakan oleh investor.
2. Pengungkapan Sukarela. Pengungkapan sukarela oleh manajer
merupakan sumber informasi yang semakin penting . aturan ini
memberikan proteksi hokum ats kesalahan manajer yang tidak disengaja
dalam memberikan pengungkapan sukarela.
3. Perantara Informasi. Perantara informasi memainkan peranan penting
dan unik dalampelaporan keuangan. Oleh karenannya para pembuat
standar biasanya merespon permintaan analisis serta merespon ancaman
yang mereka miliki sebagai sumber informasi saingan. Berikut fungsi dari
perantara informasi :
1) Pengumpulan informasi.
2) Interpretasi informasi.
3) Analisis prospektif
4) Rekomendasi

2.1 SIFAT DAN TUJUAN AKUNTANSI KEUANGAN

Relevan yaitu kapasitas informasi untuk mempengaruhi suatu keputusan


dan merupakan kualitas primer pertama atas informasi akuntansi. Andal yaitu
karateristik penting dalam informasi keuangan , untuk menjadi andal informasi
harus disajikan dengan jujur, dapat diferivikasi, dan netral

a. Prinsip-Prinsip Akuntansi yang Penting


1. Akuntansi akrual. Berdasarkan akuntansi akrual , pendapatan diakui saat
dihasilkan dan beban saat terjadi.

5
2. Biaya Historis dan Penilaian Wajar. Nilai dari transaksi aktual
perusahaan dimasa lalu, sehingga akuntansi biaya historis disebut juga
dengan akuntansi berdasarkan transaksi
3. Materialitas. Sejauh mana kelalaian mencantumkan atau salah saji
informasi akuntansi dengan memperhatikan situasi.
4. Konservatisme. Terkait dengan melaporkan pandangan yang paling
penting tidak optimis saat menghadapi ketidak pastian pengukuran.
b. Relevansi dan Keterbatasan Akuntansi
1. Relevansi Informasi Akuntansi Keuangan

Relevansi merupakan aktivitas usaha tidak sempurna dan memiliki keterbatasan.


Mudah untuk melihat ketidaksempurnaan dan tetap menjadi satu-satunya sistem
yang relevan dan andal untuk mencatat.

2. Keterbatasan Informasi Laporan Keuangan

Ada 3 keunggulan dari sumber alternatif ini yaitu :

1. Tepat waktu. Laporan keuangan biasanya disusun paling sering setiap


kuartal dan biasanya dipublikasikan tiga sampai enam pekan setelah akhir
kuartal.
2. Frekuensi. Flaporan keuangan biasanya dibuat secara berkala tiap
kuartal.
3. Orientasi kemasa depan. Digunakannya informasi yang beroriantasi
kemasa depan khususnya laporan dan ramalan analisis.

2.3 AKRUAL—FONDASI AKUNTANSI KEUANGAN

1. Akuntansi Akrual

Akuntansi akrual merupakan kombinasi dari aturan-aturan yang rumit dan


tidak sempurna menghalangi tujuan laporan keuangan sampai menyajikan
informasi mengenai arus kas. Akuntansi akrual merupakan pengalih pehatian,
gangguan, yang merusak distribusi informasi ungkapan ini mrupakan kritik yang
paling ekstrem.

6
2. Konsep Akuntansi Akrual
a. Konsep Akrual

Konsep akrual bertujuan untuk memberikan informasi kepada pemakai


mengenai kosekuensi aktivitas usaha terhadap arus kas prusahaan dimasa depan
secepat mungkin dengan tingkat kepastian yan layak. Akrual dan arus kas sebelim
milihat hubungan keduanya lita harus mengenali beberapa jenis arus kas antaralain
yaitu: Arus kas bebas yaitu mencermikan dampak tambahan investasi dan divestasi
terhadap aset operasional, keunggulannya yaitu dapat digunakan dengan bebas
untuk membayar kewajiban.

1. Akrual dan Arus Kas. Akrual menurut definisi yaitu jumlah penyesuaian
yang membuat laba bersih berbeda dari arus kas bersih.penyesuaian ini
mencakup penyesuaian yang mempengaruhi laba saat tidak terdapat
dampak arus kas.
2. Akuntansi Akrual Mengurangi Masalah Ketepatan Waktu dan
Pengaitan. Akuntansi akrual ini mengatasi masalah tepat waktu maupun
pengaitan yang selalu terdapat pda akuntansi kas. Masalah tepat waktu
mengacu pada arus kas yang tidak selalu terjadi bersamaan dengan aktivitas
usahayang menghasilkan kas tersebut.
3. Proses Akrual— Pengakuan Pendapatan dan Pengaitan Beban. Proses
akrual sampai pengakua pendapatan dan pengaitan beban, terdiri atas dua
prinsip dasar sampai pengakuan pendapatan dan pengaitan beban:
1) Pengakuan pendapatan. Mengakuinya pendapatan saat diperoleh
maupun saat direalisasikan atau saat dapat direalisasika.
2) Pengaitan beban. Diharuskannya pengaitan beban pendapatan,
proses ini berbeda untuk dua jenis beban yaitu beban yang berasal
dari produksi atau jasa dan diakui saat produk dan jasa diserahkan.
4. Akrual Jangka Pendek dan Jangka Panjang. Akrual jangka pendek
mengacu pada perbedaan waktu pendek antara laba dan arus kas. Akrual
jangka panjang disebabkan oleh kapitalisasi.
3. Relevansi dan Keterbatasan Akuntansi Akrual

7
Relevansi akrual menyajikan penilaian kritis atas dampak akuntansi akrual
terhadap laporan keuangan.

4. Relevansi Akuntansi Akrual

Relevansi akuntansi akrual yang mepunyai keunggulan konseptual


akuntansi akrual dbandingkan arus kas yaitu dikrenakan laporan laba rugi berbasis
akrual lebih relevan untuk mengukur kapasitas perusahaan untuk menghasilkan kas
saat ini dan masa mendatang. Seperti penjelasan dibawah ini:

1. Relevansi Akrual Jangka Pendek yaitu diperbaikinya relevansi akuntansi


dengan cara mencatat pendapatan dan beban saat terjadinya
2. Relevansi Akrual Jangka Panjang yaitu melihat penggunaan akrual jangka
panjang bahwa arus kas bebas dihitung dengan mengurangkan investasi
jangka panjang dari arus kas operasi.

Keunggulan akrual dalam menyajikan informasi relevan atas kinerja dan


kondisi keuangan suatu perusahaan dan memprediksi arus kas masa depan,
dijelaskan sebagai berikut:

1. Kinerja keuangan. Pengakuan pendapatan dan pengaitan biaya


menghasilkan angka laba yang lebih unggul dibandingkan arus kas untuk
mengevaluasi kinerja keuangan.
2. Kondisi keuangan. Akuntansi akrual menghasilkan neraca yang lebih
merefleksi secara akurat sumber daya yang teredia bagisatu perusahaan
untuk menghasilkan arus kas masa depan.
3. Prediksi arus kas masa depan. Memprediksikan arus kas masa depan dari
pada memprediksikan arus kan padamasa sekrang karena adanya dua alasan
antara lain mengakui pendapatan yang mencerminkan kosekuensi arus kas
masa depan, dan kedua mengkaitkan arus kas masuk dan pelanggannya.

Perbedaan antara akrual dan arus kas yaitu ketepatan waktu pengakuan
aktivitas usaha, laba akrual mengakui dampak aktivitas usaha pada waktu yang
lebih tepat.

8
4. Mitos dan Fakta mengenai Akrual dan Arus Kas

Mitos akrual dan Arus kas. Terdapat beberapa mitos dan kesalahpahaman
mengenai akuntansi akrual,laba, dan arus kas :

1. Mitos : karena nilai perusahaan bergantung pada arus kas masa depan,
hanya arus kas kni yang relevan untuk penilaian. Meskipun nilai perusahan
hanya tergantung dari arus kas masa depan, tidak ada alasan untuk
mengaitkan arus kas kini dengan arus kas masa depan.
2. Mitos : semua arus kas memiliki nilai relevan. Banyak jenis arus kas yang
tidak memengaruhi nilai perusahaan—misalnya, kas dari pelunasan piutang
pelanggan.
3. Mitos : semua penyesuaian akuntansi akrual tidak relevan dalam hal nilai.
4. Mitos : arus kas tidak dapat dimanipulasi. Pernyataan ini bukan hanya salah,
bahakan arus kas lebih mudah dimanipulasi dibandingkan dengan laba.
Misalnya, arus kas dapat ditingkatkan dengan menunda pengeluaran modal
atau pembayaran beban.
5. Mitos : semua laba dimanipulasi.
6. Mitos : tidak mungkin untuk terus-menerus meningkatkan laba untuk jangka
waktu yang panjang.
5. Fakta Akrual dan Arus Kas
1. Fakta : akuntansi (laba) akrual lebih relevan dibandingkan arus kas. Baik
secara konseptual maupun praktis, laba akrual lebih relevan dibandingkan
arus kas dalam menguukur kondisi keuangan dan kinerja serta dalam
penilaian.
2. Fakta : arus kas lebih andal dibandingkan akrual. Pernyataan ini benar dan
menyarankan bahwa arus kas dapat memainkan peran pelengkap atas akrual.
3. Fakta : angka akuntansi akrual dapat menyebabkan distorsi akuntansi.
4. Fakta : nilai perusahaan dapa ditentukan dengan angka akuntansi akrual.
6. Haruskah Kita Mengganti Akrual dengan Arus Kas?

9
Akuntansi akrual memang tidak sempurna, banyak aturan yang berubah-
ubah, kesalahan estimasi dan adanya manajemen laba yang mendistorsi kegunaanya.
Meskipun memiliki kelemahan, akrual berguna dan penting untuk analisis
keuangan.

2.4 KONSEP LABA

Laba, (income—disebut juga earnings atau profit) merupakan ringkasan


hasil bersih aktivitas operasi usaha dalam periode tertentu yang dinyatakan dalam
istilah keuangan. Pada konsepnya, laba ditugaskan untuk menyediakan, baik
pengukuran perubahan kekayaan pemegang saham selama periode maupun
mengestimasi laba usaha sekarang, yaitu sampai sejauh mana perusahaan dapat
menutupi biaya operasi dan menghasilkan pengembalian kepada pemegang
sahamnya. Secara khusus, perannya yang kedua yakni sebagai indikator
profitabilitas perusahaan, sangat krusial bagi seorang analis, karena membantu
dalam mengestimasi potensi laba dimasa depan yang tidak diragukan lagi
merupakan satu dari tugas yang terpenting dalam analisis usaha.

2.5 KONSEP LABA EKONOMI

1. Laba Ekonomi

Laba ekonomi (economic income) biasanya ditentukan dengan cara arus


kas ditambah dengan nilai sekrang dari prediksi arus kas masa depan, khususnya
direpresentasikan dengan perubahan nilai pasar aset usah bersih.

Laba ekonomi mengukur perubahan nilai pemegang saham. Oleh karena itu,
laba ekonomi berguna jia tujuan analisis adalah menentukan tingkat pengembalian
yang tepat kepada pemegang saham untuk eriode tertentu.

2. Laba Permanen

Laba permanen (permanent income)—disebut juga dengan laba


berkelanjutan (sustainable) atau laba yang berulang (recurring)—merupakan rata-

10
rata stabil yang ditaksir dapat diperoeh perusahaan sepanjang umurnya, dengan
kondisi usaha masa sekarang.

3. Laba operasi

Laba operasi (operating income) yang merujuk pada laba yang timbul dari
kegiatan operasi perusahaan. Buku teks keuangan sering menganggap pengukuran
laba ini sebagai laba usaha bersih setelah pajak (net operating income after tax—
NOPAT ). Fitur kunci dari laba operasi bahwa ia tidak termasuk semua beban (atau
laba) yang timbul dari kegiatan keuangan perusahaan (fungsi treasury), setiap beban
bunga dan laba investasi, yang secara kolektif disebut dengan laba non
operas(nonoperating income).

Konsep Laba Akuntansi

Laba akuntansi atau laba dilaporkan (acounting income or reported


income) ditentukan bderdasarkan konsep akuntansi akrual. Meskipun laba
akuntansi sangat merefleksikan aspek laba ekonomi maupun laba permanen, namun
laba ini bukan merupakan pengukuran laba secara lansung seperti kedua laba
lainnya. Laba akuntansi juga mengalami masalah pengukuran, sehingga
mengurangi kemampuannya dalam mencerminkan realitas ekonomi.

Pengakuan Pendapatan dan Pengaitan

Dua proses utama dalam pengukuran laba adalah pengakuan pendapatan


dan pengaitan beban. Pengakuan pendapatan adalah titik awal pengukuran laba.
Dua kondisi wajib untuk dapat diakui adalah bahwa pendapatan :

1. Telah atau dapat direalisasikan (realized atau realizable). Untuk dapat


diakui perusahaan harus telah mendapatkan kas atau komitmen andal untuk
mendapatkan kas, seperti piutang yang sah.
2. Telah dihasilkan (earned). Perusahaan harus mnenyelesaikan seluruh
kewajibannya kepada pembeli, yaitu proses perolehan laba harus telah
selesai.

11
Laba Akuntansi dan Laba Ekonomi

Laba akuntansi tidak dimaksudkan untuk mengukur laba ekonomi atau


permanen, melainkan didasarkan pada seperangkat peraturan yang telah berulang
selama beberapa periode untuk memfasilitasi beberapa tujuan bahkan tujuan yang
saling bertentangan sekalipun. Beberapa penyebeb perbedaan laba akuntansi
dengan laba ekonomi adalah sebagai berikut :

1. Konsep laba alternatif. Konsep laba ekonomi sangat berbeda dengan


konsep laba permanen.
2. Biaya historis. Penggunaan biaya historis memengaruhi laba dalam dua
cara : (1) harga pokok penjualan berjalan tidak tercermin dalam laporan laba
rugi, misalnya jika digunakan metode persediaan FIFO dan (2) tidak
diakuinya keuntungan dan kerugian aset tetap yang belum direalisasi.
3. Basis transaksi. Laba akuntansi biasanya mencerminkan dampak transaksi .
misalnya, kontrak pembelian tidak diakui pada laporan keuangan sebleum
transaksi terjadi.
4. Konservatisme. Konservatisme mengharuskan pengakuan langsung
kejadian yang menurunklan laba meskipun belum ada transaksi yang
mendasarinya, mislana penurunan nilai persediaan.
5. Manajemen Laba. Manajemen laba menimbulkan distorsi pada laba
akuntansi yang tidak mencerminkan realitas ekonomi.

Komponen Permanen, Sementara dan Tidak Relevan dengan Nilai


Laba akuntansi terdiri atas tiga komponen :
1. Laba Permanen. Komponen laba akuntansi yang permanen (atau berulang)
diharapkan akan terjadi sepanjang waktu. Karakteristik komponen ini seruopa
dengan konsep laba permanen ekonomi. Untuk perusahaan yang masih
berlangsung, tiap dolar dari komponen permanen sama dengan 1/r dolar dari
nilai perusahaan, dimana r adalah biaya modal.
2. Komponen Sementara . Komponen laba akuntansi yang sementara (atau tidak
berulang) tidak diharapkan untuk terjadi lagi –biasanya merupakan peristiwa

12
yang terjadi satu kali (one time event). Komponen ini memiliki dampak dolar
(dollar -for -dollar) terhadap nilai perusahaan.
3. Komponen yang tidak relevan dengan nilai. Komponen yang tidak relevan
dengan nilai (value irrelevant component) tidak memiliki konten ekonomi –
komponen ini adalah distorsi akuntansi. Komponen ini timbul karena
ketidaksempurnaan akuntansi.

Penyesuaian Laba Permanen


Misalnya, seorang analis bisa saja mengeluarkan keuntungan dari hasil
penjualan segmen bisnis utama ketikan menentukan komponen permanen dari laba.
Penyesuaian laba seperti itu disebut dengan laba inti (core earnings) oleh analis
yang bertugas. Menentukan laba inti periode berjalan bermanfaat dalam teknik
penilaian menggunakan kelipatan laba. Menentukan laba inti juga bermanfaat
dalam memberikan langkah awal yang lebih berarti dalam melakukan prediksi dan
dalam membantu memberikan asumsi-asumsi dalam kegiatan peramalan.

Penyesuaian Laba Ekonomi


Salah satu cara untuk mendapatkan laba ekonomi adalah dengan
menghitung perubahan kekayaan pemegang saham yang berasal dari sumber bukan
pemilik, yang dapat berarti , dengan cara memasukkan semua hal yang menyangkut
perubahan kekayaan bersih pemegang saham.

Penyesuaian Laba Operasi


Laba operasi termasuk dalam semua komponen pendapatan dan beban yang
relevan dengan usaha operasi perusahaan tanpa menghiraukan apakah komponen
tersebut berulan atau tak berulang.

13
2.6 AKUNTANSI PENILAIAN WAJAR
Akuntansi secara perlahan, tetapi pasti akan bergerak menuju modl
akuntansi penilaian wajar. Meskipum model penilaian akuntansi penilaian wajar ini
hanya diaplikasikan secara terbatas sejak 20 tahun terakhir, terdapat kemajuan yang
signifikan menuju adopsi yang lebih luas. SFAS 157 menediakan pedoman dasar
dalam mengadopsi model akuntansi penilaian wajar dan SFAS 159
merekomendasikan adopsi sukarela bagi kelas aset dan kewajiban yang lebih luas.
Meskipun penggunaan akuntansi penilaian wajarmasih terbatas pada aset
kewajiban keuangan—seperti surat berharga atau instrumen utang—terdapat
indikasi bahwa adopsi yang komprehensif dari akuntansi penilaian wajar untuk
semua aset dan kewajiban—termasuk aset dan kewajiban operasi—mungkin
dilakukan dimasa depan.

Perbandingan Model Biaya Historis jdan Penilaian Wajar


Terdapat perbedaan yang mencolok dalam laporan keuangan yang disusun
dengan dua model ini. Apakah yang menyebabkan perbedaan ini ? Berikut beberapa
perbedaan mendasar antara kedua model yang bertujuan menjawab pertanyaan
diatas :

1. Penilaian transaksi versus penilaian sekarang. Dengan akuntansi biaya


historis, nilai aset dan kewajiban sangat bergantung pada transaksi aktual
perusahaandi masa lalu, model penilaian tidak menecerminkan kondisi
ekonomi sekarang. Sebaliknya, dengan model penilaian wajarm jmlah aset dan
kewajiban ditentukan dengan harga pasar paling akhir, dengan asumsi pasar,
penilaian tidak didasarkan pada transaksi aktual.
2. Biaya historis versus harga pasar. Penilaian biaya historis terutama
ditentukan dengan biaya yang dikeluarkan perusahaan, sementara dengan
model penilaian wajar didasarkan atas harga pasar (asumsi nilai pasar).
3. Pendekatan laba alternatif. Pendekatan alternatif dalam penentuan lab adari
dua model ini sangat penting untuk analisis. Laba dengan akuntansi biaya
historis merupakan bentuk yang jelas yang berusaha mengukur profitabilitas

14
periode berjalan, yaitu kemampuan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan
yang lebih besar daripada biaya.

Pertimbangan dalam Mengukur Nilai Wajar Mendefinisikan Nilai Wajar

Terminologi nilai wajar dipakai (dan bukannya “nilai pasar”—market


value) karena apabila pasar aset dan kewajiban yang bersangkutan, dalam rangka
memperoleh harga pasarnya, tidak ditemukan, kita tetap dapat mengestimasi nilai
wajarnya dengan mengambil rujukan pasar turunan (secondary market) atau
menggunakan teknik penilaian. Terdapat lima aspek yang perlu dicatat dari definisi
ini :
1) Tanggal Pengukuran, yaitu tanggal neraca—bukan tanggal ketika aset
tersebut pertama diperoleh (atau saat kewajiban pertama kali diakui).
2) Transaksi Hipotesis (hypotical transaction). Tidak ada penjualan
aktual aset (maupun transfer kewajiban) yang harus terjadi. Dngan
perkataan lain, nilai wajar ditentukan “jika” aset dijual pada tanggal
pengukuran.
3) Transaksi berurutan (orderly transaction) faham transaksi “berurutan”
menghapus kemungkinanpertukaran yang terjadi dalam kondisi luar
biasa, misalnya dalam situasi kekacauan.
4) Pengukuran dengan pasar (market – based measurement). Penilaian
wajar adalah pengukuran dengan dasar pasar, bukan pengukuran
spesifik perusahaan (entity- specific measurement).
5) Harga keluaran (exit prices). Nilai wajar aset adalah harga hipotesis
pada saat perusahaandapat menjual aset tersebut (harga keluaran).

Hierarki Input Nilai Wajar

Pada awalnya terdapat dua macam input yang diakui yaitu :

1. Input yang dapat diobsevasi (observable inputs);yaitu ketika harga pasar


dapatdiperoleh dari sumber yang independen terhadap perusahaan yang
membuat laporan.

15
2. Input yang tidak dapat diobservasi (unobservable inputs), yaitu ketika harga
pasar diperoleh berdasarkan asumsi perusahaan karena aset atau
kewajibannya tidak diperdagangkan.

Berikut tiga langkah hierarki input :

Hirarki Input Nilai Wajar

1. Input tingkat 1. ini dikutip dari harga dalam pasar aktif untuk aset atau
kewajiban tertentu yang sedang dinilai, lebih disukai pada saat tanggal harga.
2. Input tingkat 2. Input ini diperoleh dari :
1) Kutipan harga dalam pasar aktif untuk aset atau kewajiban
yang mirip, tetapi tidak identik.
2) Kutipan harga untuk aset atau kewajiban yang identik,
tetapi tidak dalam pasar aktif (jarang diperdagangkan).
3. Input tingkat 3. Merupakan input yang tak dapat di observasi
(unobservable inputs) dan digunakan ketia aset atau kewajiban tidak
diperdagangkan atau ketika subtitusi perdagangannya tidak dapat
diidentifikasi.

Teknik Valuasi

Teknik bvaluasi yang cocok tergantung pada ketersediaan data input.


Apabila suatu teknik dapat dipilih, maka harus digunakan secara konsisten, kecuali
jika terjadi perubahan keadaan yang mengakibatkan penentuan yang lebih akurat
atas nilai wajar. Tiga pendekatan dasar dari penilaian serbagai berikut :

1. Pendekatan Pasar. Pendekaktan ini langsung maupun tak langsung


menggunakan harga dari transaksi aktual pasar.
2. Pendekatan Laba. Pendekatan ini, nilai wajar diukur dengan
mendiskontokan perkiraan arus kas arus kas atau laba masa depan pada
masa sekarang.

16
3. Pendekatan Biaya. Pendekatan biaya digunakan untuk menentukan biaya
penggantian aset periode berjalan, yaitu menentukan biaya penggantian
kapasitas yang tersisa dari suatu aset.

Kelebihan dan Kekurangan Akuntansi Penilaian Wajar

Kelebihan dari akuntansi penilaian wajar adalah sebagai berikut :

1. Merefleksikan informasi sekarang. Dengan merefleksikan informasi


sekarang, akuntansi penilaian wajar diunguulkan lebih relevan dalam
pengambilan keputusan.
2. Kriteria pengukuran yang konsisten. Kelebihan lain yang dikemukakan
pembuat standar adalah bahwa akuntansi penilaian wajar menyediakan satu-
satunya kriteria pengukuran yang konsisten secara konseptualuntuk aset dan
kewajiban.
3. Komparabilitas (comparability). Karena sifatnya yang konsisten dalam
mengukur aset dan kewajiban, dikatakan bahywa akuntansi penilaianj wajar
akan meningkatkan daya komparatif, yaitu kemampuan untuk
membandingkan laporan keuangan dari berbagai perusahaan.
4. Tidak ada bias konservatif. Akuntansi penilaian wajar diharapakan dapat
menghilangkan bias konservatif yang pada saat ini terjadi dalam akuntansi.
5. Lebih bermanfaat dalam analisis ekuitas. Penggunaan biaya historis
yang konservatif menyebabkan kerugian (downside risk) daripada
mengevaluasi potensi keuntungannya (upside potensial).

Kekurangan dari akuntansi penilaian wajar adalah sebagai berikut :

1. Objektivitas lebih rendah. Kritikan untama dari akuntansi penilaian wajar


yaitu kurang andal karena kurangnya objektivitas.
2. Rentan terhadap manipulasi. Terdpat kekhawatiran akuntansi penilaian
wajar akan meningkatkan kemampuan manajer memanipulasi laporan
keuangan.

17
3. Penggunaan input tingkat 3. Karena input 3 kurang objektif, masalah
krusial yang akan menentukan kendala akuntansi penilaian wajar adalah
sampai sejauh mana input tingkat 3 akan digunakan.
4. Tidak adanya unsur konservatif. Pendukung akuntansi konservatif
diingatkan pengunaan model penilaian wajar—dengan tujuan
menghiklangkan bias –akan menyebabkan laporan keuangan dibuat lebih
agresif, sehingga mengurangi manfaatnya untuk kreditor, sebagai salah satu
dari pengguna yang utama dari informasi keuangan.
5. Fluktuasi yang berlebihan. Perubahan nilai wajar dari aset dapat
menyebabkan laba yang dilaporkan sangat rentan. Kerentanan ini sangat
mungkin menyebabkan perubahan nilai wajar aset dan kewajiban daripada
perubahan dasar tingkat profitabilitas operasi perusahaan, sehingga
ditakutkan laba menjadi kurang berguna untuk dianalisis.

Implikasi Analisis

Terdapat beberapa masalah penting yang perlu dipertimbangkan dalam


menganalisis laporan keuangan yang disiapkan dengan model penilaian wajar :

1. Fokus pada neraca. Neraca tidak terlalu informatif karena menggunakan


model nilai historis. Namun dengan akuntansi penilaian wajar, neraca akan
menjadi laporan yang penting—jika tidak dikatakan yang paling penting—
dalam analisis.
2. Menyatakan kembali Laba. Menganalisis dan menyatakan kembali laba
akan menjadi tugas yang krusial bagi analis. Seorang analis harus
menganalisis laba secara hati-hati untuk memisahkan akibat operasi
sekarang dari keuntungan yang belum diakui dan kerugian akibat perubahan
nilai wajar aset dan kewajiban.
3. Menganalisis kegunaan input. Ketika menggunakan analisis laporan
keuangan nilai wajar, analis harus menganalisis tingkat input yang telah
digunakan dalam menentukan nilai aset dan kewajiban.

18
4. Menganalisis kewajiban finansial. Nilai wajar surat utang menurun
dengan menurunnya kelayakan kredit dari peminjam. Hal ini merupakan hal
yang tidak masuk akal (counterintuitive) sehubungan dengan penilaian
kewajiban keuangan perusahaan (yaitu kewajiban melunasi hutang).

Status Terkini Penerapan Nilai Wajar

Akuntansi penilaian wajar diadopsi untuk seluruh aset dan kewajiban dalam
laporan keuangan. Perlu diperhatikan bahwa akuntansi penilaian wajar tidak dapat
diaplikasikan pada aset dan kewajiban untuk masa sekarang. Pada saat sekarang,
akuntansi penilaian wajar dapat diterapkan terutama pada aset dan kewajiban yang
bersifat keuangan dalam artian luas.

FASB (dan IASB) saat ini terlibat dalam memeriksa bagaimana penerapan
akuntansi penilaian wajar yang lebih kompeherensif dapat dilaksanakan, termasuk
menggunakan akuntansi penilaian wajar untuk aset dan kewajiban operasi.

PENGANTAR ANALISIS AKUNTANSI

Analisis akuntansi merupakan proses evaluasi sejauh mana angka akuntansi


perusahaan mencerminkan realitas ekonomi. Analisis akuntansi mencakup evaluasi
risiko akuntansi perusahaan dan kualitas laba, mengestimasi kekuatan laba, dan
membuat penyesuaian yang diperlukan agar laporan keuangan lebih baik
mencerminkan realitas ekonomi dan dapat membantu analisis keuangan.

Kebutuhan akan Analisis Keuangan

Kebutuhan akan analisis keuangan disebabkan 2 alasan yaitu, akuntansi


akrual memperbaiki akuntansi kas dengan mencerminkan aktivitas usaha pada
waktu yang lebih tepat. Dan, laporan keuangan dibuat untuk berbagai jenis
pemakaian dan kebutuhan informasi. Berikut adalah alasan mengapa periu adanya
analisis laporan keuangan.

Distorsi Akuntansi.

19
Distorsi akuntansi merupakan penyimpangan dari informasi yang
dilaporkan pada laporan keuangan terhadap realitas usaha sebenarnya. Berikut
adalah alasan mengapa distorsi bisa terjadi :

1. Standar Akuntansi. Ada 3 penyebab standar akuntansi menjadi alasan


terjadinya distorsi pada laporan keuangan. Pertama, standar akuntansi
merupakan hasil proses politik. Berbagai kelompok pemakai melakukan
lobi untuk melindungi kepentingan mereka. Penyebab distorsi yang kedua,
adanya prinsip-prinsip akuntansi dalam standar akuntansi. Ketiga, adalah
konservatisme. Konservatisme menyebabkan bias pesimis atas laporan
keuangan yang menguntungkan analisis kredit, tetapi bermasalah untuk
analisis ekuitas.
2. Kesalahan Estimasi. Estimasi sering menyebabkan kesalahan yang dapat
mendistorsi relevansi angka akuntansi akrual.
3. Keseimbangan Andal dan Relevan. Standar akuntansi
mempertimbangkan keseimbangan antara andal dan relevan. Penekanan
terhadap keandalan sering kali menunda pengakuan dampak dari transaksi
dan kewajiban tertentu pada laporan keuangan hingga konsekuensinya arus
kas dapat diestimasi dengan layak.
4. Manajemen Laba. Penggunaan penilaian dan estimasi dalam akuntansi
akrual mengizinkan manajer untuk menggunakan informasi dalam dan
pengalaman mereka untuk menambah kegunaan angka akuntansi. Namun
beberapa manajer menggunakan kebebasan ini untuk mengubah angka
akuntansi, terutama laba untuk keuntungan pribadi sehingga menyebabkan
terjadinya distorsi pada laporan keuangan.

Manajemen Laba

20
Manajemen laba dapat didefinisikan sebagai “intervensi manajemen dengan
sengaja dalam proses penentuan laba, biasanya untuk memenuhi kebutuhan pribadi”
(Schipper, 1989).

Strategi Manajemen Laba

Terdapat 3 jenis strategi manajemen laba, yaitu sebagai berikut :

1. Meningkatkan Laba. Salah satu strategi manajemen laba adalah dengan


meningkatkan laba yang dilaporkan pada periode kini untuk membuat
perusahaan dipandang lebih baik. Selain itu, perusahaan dapat melakukan
manajeman untuk meningkatkan laba selama beberapa tahun dan kemudian
membalik akrual sekaligus pada satu saat pembebanan. Pembebanan satu
saat ini sering dilaporkan “di bawah laba bersih” (bellow the line), sehingga
dipandang tidak relevan.
2. Big Bath. Big bath dilakukan melalui penghapusan (write-off) sebanyak
mungkin pada satu periode. Periode yang dipilih biasanya periode dengan
kinerja yang buruk (sering kali pada masa resesi di mana perusahaan lain
juga melaporkan laba yang buruk). Big bath juga sering dilakukan setelah
strategi peningkatan laba pada periode sebelumnya.
3. Perataan Laba. Pada strategi ini manajer menurunkan atau meningkatkan
laba yang dilaporkan untuk mengurangi fluktuasinya.

Motivasi Melakukan Manajemen Laba

Insentif utama untuk melakukan manajemen laba adalah sebagai berikut :

1. Insentif Perjanjian. Misalnya perjanjian kompensasi manajer biasanya


mencakup bonus berdasarkan laba. Perjanjian bonus biasanya memiliki
batas atas dan batas bawah, artinya manajer tidak akan mendapat bonus jika
laba yang diperoleh berada pada batas bawah, dan begitu juga sebaliknya
jika laba berada di batas atas. Hal tersebutlah yang menyebabkan manajer
memiliki insentif untuk memanajemen laba sesuai dengan keinginannya.

21
2. Dampak Harga Saham. Misalnya, manajer dapat meningkatkan laba untuk
menaikkan harga saham perusahaan sementara sepanjang satu kejadian
tertentu seperti merger yang akan dilakukan atau penawaran surat berharga,
atau rencana untuk menjual saham atau melaksanakan opsi.
3. Insentif Lain. Laba sering kali diturunkan untuk menghindari biaya politik
dan penelitian yang dilakukan badan pemerintah, misalnya untuk ketaatan
undang-undang antimonopoly dan IRS.

Mekanisme Manajemen Laba

Terdapat 2 metode utama manajemen laba yaitu :

1. Pemindahan Laba. Pemindahan laba merupakan manajemen laba dengan


memindahkan laba dari satu period eke periode lainnya. Pemindahan laba
dapat dilakukan dengan mempercepat atau menunda pengakuan pendapatan
atau beban. Contoh pemindahan laba adalah sebagai berikut :
1) Mempercepat pengakuan pendapat dengan membujuk distributor
atau pedagang untuk membeli kelebihan produksi pada akhir tahun
fiscal.
2) Menunda pengakuan beban dengan mengapitalisasi beban dan
mengamortisasi sepanjang periode masa depan.
3) Memindahkan beban pada periode berikut dengan mengadopsi
metode akuntansi tertentu.
4) Membebankan biaya yang cukup besar sekaligus pada satu waktu
tertentu misalnya penurunan nilai aset dan biaya restrukturisasi pada
periode antara.
2. Manajemen Laba melalui Klasifikasi. Laba juga dapat ditentukan dengan
secara khusus mengklasifikasi beban (dan pendapatan) pada bagian tertentu
laporan laba rugi. Bentuk umum dari manajemen laba melalui klasifikasi
adalah memindahkan beban di bawah garis, atau melaporkan beban pada
pos luar biasa dan tidak berulang, sehingga tidak dianggap penting oleh
analis.

22
Implikasi Manajemen Laba terhadap Analisis Laporan Keuangan

Karena manajemen laba mendistorsi laporan keuangan, identifikasi dan


membuat penyesuaian manajemen laba menjadi tugas penting dalam analisis
laporan keuangan. Sebelum menentukan apakah sebuah perusahaan melakukan
manajemen laba, seorang analis harus memeriksa hal berikut :

1. Insentif melakukan manajemen laba. Manajemen laba tidak dilakukan


kecuali jika terdapat insentif bagi manajer.
2. Reputasi dan masa lalu manajemen. Perlu untuk menilai reputasi dan
integritas manajemen.
3. Pola yang konsisten. Tujuan manajemen laba adalah memengaruhi angka
paling bawah seperti laba atau rasio utama seperti debt to equity atau interest
coverage.
4. Kesempatan melakukan manajemen laba. Sifat aktifitas usaha
menentukan sejauh mana manajemen laba dapat dilakukan.

Proses Analisis Akuntansi

Proses analisis akuntansi mencakup beberapa proses dan pekerjaan yang


saling terkait.

Evaluasi Kualitas Laba

Kualitas laba (atau tepatnya, kualitas akuntansi) memiliki arti berbeda untuk
berbagai pihak. Banyak analis mendefinisikan kualitas laba sebagai sejauh mana
perusahaaan mengaplikasi konservatisme—perusahaan dengan kualitas laba tinggi
diharapkan memiliki rasio harga terhadap laba (price-earning ratio) yang lebih
tinggi dibandingkan perusahaan dengan kualitas laba rendah. Tahap evaluasi
kualitas laba adalah sebagai berikut :

1. Identifikasi dan penilaian kebijakan akuntansi penting. Apakah


kebijakan tersebut wajar atau agresif ? Apakah kebijakan tersebut sejalan
dengan norma industri ? Apakah dampak dari kebijakan akuntansi pada
angka-angka yang disajikan pada laporan keuangan ?

23
2. Evaluasi tingkat fleksibilitas akuntansi. Penting untuk menilai tingkat
fleksibilitas yang tersedia pada saar pembuatan laporan keuangan.
3. Tentukan strategi pelaporan. Menentukan strategi pelaporan yang
digunakan oleh perusahaan.
4. Identifikasi dan menilai tanda bahaya. Tanda bahaya merupakan pos
yang memberikan peringatan bagi analis akan adanya potensi masalah yang
serius. Contoh tanda bahaya adalah :
Kinerja keuangan yang buruk—perusahaan yang putus asa biasanya
melakukan segala cara.
Secara konsisten laba yang dilaporkan selalu lebih tinggi
dibandingkan arus kas operasi.

24
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Laporan keuangan merupakan produk lingkungan pelaporan keuangan yang


paling penting. Laporan keuangan harus bersifat relevan dan andal. Akuntansi
akrual merupakan kombinasi dari aturan-aturan yang rumit dan tidak sempurna
menghalangi tujuan laporan keuangan sampai menyajikan informasi mengenai arus
kas. Laba, (income—disebut juga earnings atau profit) merupakan ringkasan hasil
bersih aktivitas operasi usaha dalam periode tertentu yang dinyatakan dalam istilah
keuangan. Akuntansi secara perlahan, tetapi pasti akan bergerak menuju model
akuntansi penilaian wajar. Meskipun model penilaian akuntansi penilaian wajar ini
hanya diaplikasikan secara terbatas sejak 20 tahun terakhir, terdapat kemajuan yang
signifikan menuju adopsi yang lebih luas. Analisis akuntansi mencakup evaluasi
risiko akuntansi perusahaan dan kualitas laba, mengestimasi kekuatan laba, dan
membuat penyesuaian yang diperlukan agar laporan keuangan lebih baik
mencerminkan realitas ekonomi dan dapat membantu analisis keuangan.

25
Daftar Pustaka

Subramanyan, KR. Wild, John J. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta :


Salemba Empat

26

Anda mungkin juga menyukai