MAKALAH KOMBIS KELOMPOK 3 (Gangguan Atau Hambatan Dalam Komunikasi Agribisnis)
MAKALAH KOMBIS KELOMPOK 3 (Gangguan Atau Hambatan Dalam Komunikasi Agribisnis)
MAKALAH KOMBIS KELOMPOK 3 (Gangguan Atau Hambatan Dalam Komunikasi Agribisnis)
Oleh: Kelompok 3
DEWI FATIMAH 05011181823185
IRSYAH HARIYANDA 05011181823031
MONA OCTHARINA 05011181823037
PUSPA JUWITA 05011281823061
Dosen Pengampu :
Muhammad Arbi, S.P., M.Sc.
INDRALAYA
2020
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Gangguan atau Hambatan dalam Komunikasi
Agribisnis” dan dengan harapan semoga makalah ini bisa bermanfaat dan menjadikan
referensi bagi kita.
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi para mahasiswa umum, khususnya
pada kelompok kami dan semua yang membaca makalah ini semoga bisa
dipergunakan dengan semestinya. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Akhir kata kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pembuatan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2Rumusan Masalah.................................................................................................2
1.3Tujuan...................................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................3
PEMBAHASAN............................................................................................................3
2.1Gangguan Komunikasi..........................................................................................3
2.1.1Hambatan internal..........................................................................................3
2.1.2Hambatan eksternal........................................................................................3
2.2Penyebab gangguan komunikasi...........................................................................4
2.3Jenis – Jenis Gangguan atau Hambatan dalam Komunikasi Agribisnis...............4
2.3.1Hambatan Teknis............................................................................................4
2.3.2Hambatan Mekanis.........................................................................................5
2.3.3Hambatan Semantik.......................................................................................5
2.3.4Hambatan Manusiawi.....................................................................................6
2.3.5Hambatan Psikologis......................................................................................7
2.4 Faktor–Faktor Penghambat dalam Komunikasi Agribisnis.................................7
2.4.1 Perbedaan Persepsi........................................................................................7
2.4.2 Reaksi Emosional..........................................................................................7
2.4.3 Ketidakkonsistenan Komunikasi Verbal dan Nonverbal..............................8
2.5 Cara Mengatasi Hambatan Komunikasi..............................................................8
2.6 Solusi Mengahadapi Hambatan Komunikasi.......................................................8
2.7 Solusi Menanggulangi Hambatan Komunikasi...................................................9
BAB III........................................................................................................................12
PENUTUP...................................................................................................................12
ii
3.1Kesimpulan.........................................................................................................12
3.2 Saran..................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
suatu iklim komunikasi. Iklim komunikasi merupakan keadaan karakteristik yang
terjadi dilingkungan kerja yang dianggap mempengaruhi perilaku orang yang dalam
organisasi tersebut. Iklim komunikasi juga merupakan gabungan dari persepsi-
persepsi suatu evaluasi secara makro mengenai peristiwa komunikasi perilaku
seseorang, harapan-harapan, konflik-konflik antar personal dan kesempatan bagi
pertumbuhan organisasi. Hal tersebut berlaku pada jenis organisasi semacam apapun,
termasuk komunitas yang juga merupakan lembaga baik formal maupun non-formal
sebagai wadah berkumpulnya individu-individu dengan kepentingan tujuan yang
sama selayaknya organisasi.
1. 2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
sampai pada komunikan dan audiensnya. Hal ini di karenakan beberapa
sebab.
Berikut ini adalah jenis – jenis atau model-model gangguan atau hambatan
dalam berkomunikasi, diantaranya :
4
2.3.2 Hambatan Mekanis
Hambatan mekanis dijumpai pada media yang dipergunakan dalam
melancarkan komunikasi. Contohnya: suara telepon yang kurang jelas, berita
surat kabar yang sulit dicari sambungan kolomnya, gambar yang kurang jelas
pada pesawat televisi dan lain-lain. Hambatan pada beberapa media tidak
mungkin diatasi oleh komunikator tapi biasanya memerlukan orang-orang
yang ahli di bidang tersebut misalnya teknisi.
5
2.3.4 Hambatan Manusiawi
Hambatan jenis ini muncul dari masalah-masalah pribadi yang dihadapi
oleh orang-orang yang terlibat dalam komunikasi, baik komunikator maupun
komunikan. Ada beberapa hambatan terhadap komunikasi yang efektif, yaitu:
1. Mendengar
Biasanya kita mendengar apa yang ingin kita dengar. Banyak hal atau
informasi yang ada di sekeliling kita, namun tidak semua yang kita
dengar dan tanggapi. Informasi yang menarik bagi kita, itulah yang
ingin kita dengar.
2. Meniai Sumber
Kita cenderung menilai siapa yang memberikan informasi. Jika ada
anak kecil yang memberikan informasi tentang suatu hal, kita
cenderung mengabaikannya.
3. Persepsi yang Berbeda
Komunikasi tidak akan berjalan efektif, jika persepsi si pengirim
pesan tidak sama dengan si penerima pesan. Perbedaan ini bahkan
bisa menimbulkan pertengkaran, diantara pengirim dan penerima
pesan.
4. Kata yang berarti lain bagi orang yang berbeda
Kita sering mendengar kata yang artinya tidak sesuai dengan
pemahaman kita. Seseorang menyebut akan datang sebentar lagi,
mempunyai arti yang berbeda bagi orang yang menanggapinya.
Sebentar lagi bisa berarti satu menit, lima menit, setengah jam atau
satu jam kemudian
5. Sinyal nonverbal yang tidak konsisten
Gerak-gerik kita ketika berkomunikasi – tidak melihat kepada lawan
bicara, tetap dengan aktivitas kita pada saat ada yang berkomunikasi
dengan kita-, mampengaruhi porses komunikasi yang berlangsung.
6. Pengaruh emosi
Pada keadaan marah, seseorang akan kesulitan untuk menerima
informasi. apapun berita atau informasi yang diberikan, tidak akan
diterima dan ditanggapinya.
7. Gangguan
6
Gangguan ini bisa berupa suara yang bising pada saat kita
berkomunikasi, jarak yang jauh, dan lain sebagainya.
7
2.4.3 Ketidakkonsistenan Komunikasi Verbal dan Nonverbal
Kita sering berpendapat bahasa lisan dan tulisan sebagai medium utama
komunikasi, tetapi pesan yang kita kirimkan dan kita terima amat dipengaruhi
factor non verbal seperti, gerkan tubuh, pakaian, ekspresi wajah, gerakan
mata, dan sentuhan badan. Kunci untuk menghilangkan ketidakkonsistenan
dalam komunikasi adalah mewaspadai dan berjaga-jaga agar komunikasi non
verbal selaras dengan pesan verbal.
8
tidak “in tune” dari frame of reference dan field of reference antara
komunikator dengan komunikan.
b. Hambatan yang bersifat subjektif, yaitu hambatan yang sengaja di buat
orang lain sebagai upaya penentangan, misalnya pertentangan
kepentingan, prasangka, tamak, iri hati, apatisme, dan mencemoohkan
komunikasi.
9
Mengecek umpan balik atau hasil. Memancing kembali si komunikator
dengan mengajukan pertanyaan mengenai hal atau pesan yang telah
disampaikan kepada komunikan.
Contoh: “Apakah kalian telah mengerjakan tugas yang saya berikan?”
Sebelumnya si komunikator telah berpesan pada komunikan
untukmengeerjakan tugas.
Mengulangi pesan yang disampaikan memperkuat dengan bahasa isyarat.
Contoh: “Tugas nya dikumpulkan minggu depan ya” sambil
menggerakkan tangan.
Mengakrabkan antara pengirim dan penerima. Dalam hal ini komunikator
lebih mendekatkan diri dengan berbincang mengenai hal-hal yang
menyangkut keluarga, keadaannya saat ini.
Membuat pesan secara singkat, jelas dan tepat. Si komunikator sebaiknya
menyampaikan hanya hal-hal yang berhubungan sehingga lebih efisien
dan tidak membuang-buang waktu.
Membuat suatu pesan secara berhati-hati, tentukan maksud dan tujuan
komunikasi serta komunikan yang akan dituju.
Meminimalkan gangguan dalam proses komunikasi, komunikator harus
berusaha dapat membuat komunikan lebih mudah memusatkan perhatian
pada pesan yang disampaikan sehingga penyampaian pesan dapat
berlangsung tanpa gangguan yang berarti.
Mempermudah upaya umpan balik antara si pengirim dan si penerima
pesan, cara dan waktu penyampaian dalam komunikasi harus direncanakan
dengan baik agar mengahasilkan umpan balik dari komunikan sesuai
harapan.
Gunakan umpan balik (feedback), setiap orang yang berbicara
memperhatikan umpan balik yang diberikan lawan bicaranya baik bahasa
verbal maupun non verbal, kemudian memberikan penafsiran terhadap
umpan balik itu secara benar.
Pahami perbedaan individu atau kompleksitas individu dengan baik.
Setiap individu merupakan pribadi yang khas yang berbeda baik dari latar
belakang psikologis, sosial, ekonomi, budaya dan pendidikan. Dengan
10
memahami, seseorang dapat menggunakan taktik yang tepat dalam
berkomunikasi.
Gunakan komunikasi langsung (face to face), komunikasi langsung dapat
mengatasi hambatan komunikasi karena sifatnya lebih persuasif.
Komunikator dapat memadukan bahasa verbal dan bahasa non verbal.
Disamping kata-kata yang selektif dapat pula digunakan kontak mata,
mimik wajah, bahasa tubuh lainnya dan juga meta-language (isyarat diluar
bahasa) yang membuat komunikasi lebih berdaya guna.
Gunakan bahasa yang sederhana dan mudah. Kosa kata yang digunakan
hendaknya dapat dimengerti dan dipahami jangan menggunakan istilah-
istilah yang sukar dimengerti pendengar. Gunakan pola kalimat sederhana
(kanonik) karena kalimat yang menandung banyak anak kalimat membuat
pesan sulit dimengerti.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
Tierney Elizabeth. 2003. 101 Cara Berkomunikasi Lebih Baik. Jakarta: Elex
Media Komputindo.
13