Modul Sasis
Modul Sasis
Modul Sasis
DISUSUN OLEH :
ARIES MUNANDAR, S.Pd
NIP. 19881027 201503 1 001
Modul Chasis Sepeda Motor ini digunakan sebagai panduan kegiatan belajar untuk membentuk
salah satu kompetensi, yaitu : Memeriksa, Merawat, Memperbaiki dan Menyetel Sistem Rem. Modul ini
dapat digunakan untuk siswa Program Keahlian teknik sepeda motor.
Modul ini memberikan latihan untuk mempelajari pemeriksaan, perawatan, perbaikan dan
penyetelan sistem rem sepeda motor. Modul ini terdiri atas empat (4) kegiatan belajar. Kegiatan belajar 1
membahas tentang memeriksa, merawat, memperbaiki dan menyetel rangka & sistem kemudi sepeda
motor. Kegiatan belajar 2 membahas tentang memeriksa, merawat, memperbaiki dan menyetel sistem
rem
sepeda motor. Kegiatan belajar 3 membahas tentang memeriksa, merawat, memperbaiki dan menyetel
sistem suspensi sepeda motor. Kegiatan 4 membahas tentang memeriksa, merawat dan memperbaiki roda
sepeda motor.
Setelah mempelajari modul ini mahasiswa diharapkan dapat Memeriksa, Merawat, Memperbaiki
dan Menyetel Chasis Sepeda Motor.
Halaman
HALAMAN SAMPUL ........................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii
I. PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI ................................................................................................................... 4
B. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL .................................................................................. 4
1. Petunjuk Bagi Siswa ...................................................................................................... 4
2. Petunjuk Bagi Guru/Instruktur ........................................................................................ 4
II. PEMBELAJARAN
A. KEGIATAN BELAJAR ...................................................................................................... 5
1. Kegiatan Belajar : Memeriksa, Merawat, Memperbaiki Dan Menyetel Sistem Rem
Sepeda Motor ................................................................................................................... 5
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran ........................................................................................ 5
b. Uraian Materi ............................................................................................................... 5
c. Rangkuman ................................................................................................................ 16
d. Tugas ........................................................................................................................ 17
e. Tes Formatif .............................................................................................................. 17
f. Lembar Kerja .............................................................................................................. 17
III. EVALUASI
A. Uji Kompetensi Kognitif ................................................................................................
18
B. Uji Kompetensi Psikomotorik dan Afektif ....................................................................... 18
C. Ktireria Kelulusan ........................................................................................................ 18
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul Chasis Sepeda Motor ini membahas tentang beberapa hal penting yang perlu
diketahui agar dapat melakukan Pemeriksaan, Perawatan, Perbaikan dan Penyetelan Chasis
Sepeda Motor secara efektif, efisien dan aman. Cakupan materi yang akan dipelajari dalam
modul ini meliputi : (a) Memeriksa, merawat, memperbaiki dan menyetel sistem rem sepeda
motor.
Modul ini melaksanakan kegiatan belajar membahas tentang memeriksa, merawat,
memperbaiki dan menyetel sistem rem sepeda motor.Setelah mempelajari modul ini siswa
diharapkan dapat Memeriksa, Merawat, Memperbaiki dan Menyetel Chasis Sepeda Motor.
b. Uraian Materi
SISTEM REM SEPEDA MOTOR
Kendaraan tidak dapat segera berhenti walaupun katup gas ditutup penuh dan mesin
tidak lagi dihubungkan dengan pemindah daya, akan tetapi mempunyai kecenderungan untuk
tetap bergerak karena gaya kelembamannya. Kelemahan ini harus diatasi dengan maksud
menurunkan/mengurangi kecepatan kendaraan hingga berhenti.
Sistem rem dirancang untuk mengontrol kecepatan/laju (mengurangi/ memperlambat
kecepatan dan menghentikan laju) kendaran, dengan tujuan meningkatkan keselamatan dan
untuk memperoleh pengendaraan yang aman.
Mesin mengubah energi panas menjadi energi gerak untuk menggerakkan kendaraan.
Sebaliknya, rem mengubah energi gerak menjadi energi panas untuk menghentikan
kendraaan. Pada umumnya, rem bekerja disebabkan adanya sistem gabungan penekanan
melawansistem gerak putar. Efek pengereman (braking effect) diperoleh dari adanya gesekan
yang ditimbulkan antara dua obyek.
Sistem Rem
Sistem rem sepeda motor dirancang untuk mengontrol kecepatan/laju
(mengurangi/memperlambat kecepatan dan menghentikan laju) sepeda motor, dengan tujuan
meningkatkan keselamatan dan untuk memperoleh pengendaraan yang aman.
Prinsip kerja rem adalah dengan mengubah energi gerak/kinetik menjadi energi panas dalam
bentuk gesekan. Pembagian tipe rem pada sepeda motor menurut konstruksinya : 1) Rem
tromol (drum brake), dan 2) Rem cakram (disc brake).
Tipe rem tromol yang digunakan pada sepeda motor dibedakan menjadi dua (2), yaitu :
a) Single Leading Shoe Type / Leading Trailing Shoe Type, dan b) Double Leading Shoe Type.
(2) Piringan rem (Cakram), pada umumnya dibuat dari besi tuang yang diberikan lubang pada
permukaan geseknya untuk ventilasi dan menampung kotoran/debu yang menempel pada
permukaan cakram maupun pada brake pad.
(3) Brake pad/disc pad, terbuat dari campuran metallic fiber dan sedikit serbuk besi (biasa
disebut
semi metallic disc pad). Pada beberapa pad, penggunaan metallic plate (anti-sequel shim)
dipasangkan pada sisi piston dari pad untuk mencegah bunyipada saat pengereman.
(4) Caliper, sering disebut cylinder body, berfungsi untuk memegang piston-piston dan
dilengkapi
dengan saluran minyak rem. Jenis-jenis rem cakram yang digunakan pada sepeda motor
pada
umumnya dibedakan berdasarkan jenis kalipernya, yaitu : a) tipe fixed caliper, dan b) tipe
floating caliper.
(5) Pipa/slang rem, merupakan saluran yang berfungsi menyalurkan tekanan hydraulic fluida
dari
master cylinder ke caliper.
(6) Minyak rem, merupakan fluida yang berfungsi sebagai media penerus gaya pengereman
dalam
bentuk tekanan hidrolis (hydraulic pressure) ke brake piston pada caliper.
Mekanisme kerja sistem rem cakram penggerak hidrolik dapat dilihat pada gambar di
bawah ini.
Minyak Rem
Minyak rem adalah cairan yang tidak mengandung minyak bumi, sebagian besar terdiri
dari alkohol dan susunan kimia dan ester.
Persyaratan kualitas yang diperlukan pada minyak rem :
(1) Titik didih yang tinggi, agar tidak mudah mendidih oleh temperatur yang tinggi akibat
proses kerja pengereman. Minyak rem yang mendidih akan menyebabkan berkurangnya
gaya pengereman karena timbul gelembung-gelembung udara di dalam saluran minyak rem
(Vapour lock).
(2) Kemampuan mencegah karat pada logam dan karet. Kerapatan akan berkurang bila minyak
rem merusak seal, dan ini akan menyebabkan kebocoran yang berdampak hilangnya tenaga
hidrolis. Minyak rem dibuat dari bahan sintetis dengan maksud agar tidak merusak karet, dan
menghindari karat pada logam.
(3) Viskositas. Minyak rem harus memiliki kekentalan (viscosity) tertentu untuk meneruskan
tekanan dengan perubahan temperatur yang bervariasi.
Minyak rem mempunyai 4 klasifikasi FMVSS (Federal Motor Vehicle Safety Standard).
Klasifikasi ini berdasarkan titik didih minyak rem tersebut, dinyatakan oleh DOT (Department
Of Transportation). Semakin tinggi nilai DOT, titik didih minyak rem tersebut semakin tinggi
(atau dengan kata lain kualitasnya juga semakin tinggi).
Tabel 1. Klasifikasi Minyak Rem oleh DOT
Hal-hal yang wajib diperhatikan dalam melakukan penanganan minyak rem :
(1) Jangan mencampur minyak rem yang memiliki kemampuan berbeda,
(2) Jangan sampai minyak rem tercemar dengan air atau minyak lain yang tidak sejenis,
(3) Menyimpan minyak rem yang tidak digunakan di dalam tempat kemasan yang tertutup
rapat.
Kesalahan penanganan minyak rem akan menyebabkan komposisinya berubah,
menurunkan titik didih maupun mengotori/mencemari minyak rem sehingga kualitasnya
menurun.
(2) Permukaan gesek sepatu rem yang kotor karena debu/terlihat mengkilap dapat
dipergunakan
kembali setelah dibersihkan dengan cara diamplas. Jangan menggunakan tekanan udara
ataupun sikat kering untuk membersihkan rem, karena debu rem mengandung asbes dan
partikel lain yang berbahaya bagi kesehatan.
(3) Sepatu rem wajib diganti apabila :
(a) Ketebalan kurang dari batas service yang diijinkan.
(b) Permukaan gesek sepatu rem terkena gemuk/oli pelumas.
e) Memeriksa ketepatan pemasangan wear indicator plate dan brake arm terhadap tanda
pemasangannya.
(2) Belakang
Gambar. Penyetelan Jarak Main Bebas Tuas/Pedal Rem
g) Menyetel switch lampu rem belakang. Spec : lampu menyala saat pedal rem ditekan 20
mm dan rem mulai bekerja.
(4) Memeriksa permukaan dinding cylinder caliper dari cacat, goresan dan ukur diameter
dalamnya
pada arah sumbu X dan Y di beberapa posisi. Bandingkan hasil pengukuran dengan batas
service yang diijinkan.
(5) Memeriksa kondisi piston caliper secara visual terhadap cacat maupun goresan, dan ukur
diameternya pada arah sumbu X dan Y di beberapa posisi. Bandingkan hasil pengukuran
dengan batas service yang diijinkan.
Catatan :
- Pastikan semua komponen dibersihkan sebelum dirakit kembali
- Ganti dust seals dan piston seals dengan yang baru apabila keduanya dilepas
- Lapisi dust seals dan piston seals serta piston caliper dengan minyak rem baru sebelum
Dipasang
(2) Memeriksa permukaan dinding master cylinder dari cacat, goresan dan ukur diameter
dalamnya pada arah sumbu X dan Y di beberapa posisi. Bandingkan hasil pengukuran
dengan
batas service yang diijinkan.
(3) Memeriksa kondisi piston master cylinder secara visual terhadap cacat maupun goresan,
dan
ukur diameternya pada arah sumbu X dan Y di beberapa posisi. Bandingkan hasil
pengukuran
dengan batas service yang diijinkan.
(2) Permukaan gesek brake pad yang kotor karena debu/terlihat mengkilap dapat
dipergunakan
kembali setelah dibersihkan dengan cara diamplas. Jangan menggunakan tekanan udara
ataupun sikat kering untuk membersihkan rem, karena debu rem mengandung partikel-
partikel yang berbahaya bagi kesehatan.
(3) Brake pad wajib diganti apabila :
(a) Ketebalan kurang dari batas service yang diijinkan.
(b) Permukaan gesek brake pad terkena gemuk/oli pelumas.
(4) Melakukan air bleeding setelah melakukan pembongkaran sistem hidrolik rem
(a) Menekan brake lever, kemudian membuka bleed valve ¼ putaran sampai minyak rem
keluar,
kemudian menutup lagi bleed valve tersebut.
Catatan :
- Jangan melepas brake lever atau pedal sampai bleed valve ditutup
- Sesering mungkin menjaga jumlah minyak rem di reservoir di atas batas minimum agar tidak
ada
udara masuk melalui reservoir pada waktu memompa.
(b) Melepaskan brake lever perlahan-lahan dan tunggu beberapa detik.
(c) Ulangi langkah (a) dan (b) beberapa kali sampai minyak yang terpompa keluar tidak
mengandung gelembung udara. Kencangkan bleed valve dan pastikan bahwa minyak
rem cukup di dalam reservoir master cylinder. Pasang kembali tutup master cylinder.
C. Rangkuman
Sistem rem sepeda motor dirancang untuk mengontrol kecepatan/laju
(mengurangi/memperlambat kecepatan dan menghentikan laju) sepeda motor, dengan tujuan
meningkatkan keselamatan dan untuk memperoleh pengendaraan yang aman. Prinsip kerja
rem adalah dengan mengubah energi gerak/kinetik menjadi energi panas dalam bentuk
gesekan.
Pembagian tipe rem pada sepeda motor menurut konstruksinya : 1) Rem tromol (drum
brake), dan 2) Rem cakram (disc brake).
1) Rem Tromol
Prinsip kerja rem tromol dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Pada rem tromol,
kekuatan tenaga pengereman diperoleh dari sepatu rem yang diam menekan permukaan
tromol yang berputar besama dengan roda. Rem tromol mempunyai keuntungan dibandingkan
dengan tipe rem cakram, yaitu adanya self energizing effect yang memperkuat daya
pengereman, hanya saja konstruksinya agak rumit dan tertutup sehingga radiasi panas ke
udara luar dan water recovery kurang baik. Tipe rem tromol yang digunakan pada sepeda
motor dibedakan menjadi dua (2), yaitu : a) Single Leading Shoe Type / Leading Trailing Shoe
Type, dan b) Double Leading Shoe Type.
2) Konstruksi rem cakram pada umumnya terdiri atas cakram (disc rotor) yang terbuat
dari besi tuang yang berputar dengan roda, bahan gesek (disc pad) yang menjepit &
mencengkeram cakram, serta kaliper rem yang berfungsi untuk menekan & mendorong bahan
gesek sehingga diperoleh daya pengereman. Daya pengereman dihasilkan oleh adanya
gesekan antara bahan gesek dan cakram.
Menurut mekanisme penggeraknya, rem cakram sepeda motor dibedakan menjadi dua
jenis, yaitu :
a) Rem cakram penggerak mekanik, dan
b) Rem cakram penggerak hidrolik.
d. Tugas
Jelaskan konstruksi dan cara kerja dari sistem rem :
(a) Single Leading Shoe Type / Leading Trailing Shoe Type
(b) Double Leading Shoe Type.
(c) Rem cakram penggerak mekanik
(d) Rem cakram penggerak hidrolik
Lengkapi keterangan dengan sketsa/gambar!
e. Tes Formatif
1) Jelaskan dengan sketsa/gambar mengenai konstruksi dan cara kerja sistem rem :
a) Single Leading Shoe Type / Leading Trailing Shoe Type
b) Double Leading Shoe Type.
c) Rem cakram penggerak mekanik
d) Rem cakram penggerak hidrolik
2) Jelaskan langkah-langkah pemeriksaan, perawatan, perbaikan dan penyetelan pada
sistem rem :
a) Rem tromol
b) Rem cakram
g. Lembar Kerja
1) Alat dan Bahan
a) Sepeda motor
b) Alat-alat tangan
c) Jangka Sorong
d) Mistar Baja
e) Thickness Gauge
f) Amplas halus
2) Keselamatan Kerja
a) Gunakanlah peralatan yang sesuai dengan fungsinya.
b) Ikutilah instruksi dari instruktur ataupun prosedur kerja yang tertera pada lembar
kerja.
c) Mintalah ijin dari instruktur anda bila hendak melakukan pekerjaan yang tidak
tertera
pada lembar kerja.
d) Bila perlu mintalah buku manual dari training object.
3) Langkah Kerja
a) Persiapkan alat dan bahan praktek secara cermat, efektif dan seefisien mungkin.
b) Perhatikan penjelasan prosedur penggunaan alat, baca lembar kerja dengan teliti.
c) Mintalah penjelasan pada instruktur mengenai hal yang belum jelas.
d) Buatlah catatan-catatan penting kegiatan praktek secara ringkas.
e) Setelah selesai, bersihkan dan kembalikan semua peralatan dan bahan yang telah
digunakan kepada petugas.
4) Tugas
a) Buatlah laporan kegiatan praktek saudara secara ringkas dan jelas!
b) Buatlah rangkuman pengetahuan yang anda peroleh setelah mempelajari materi
kegiatan !
BAB III
EVALUASI
C. KRITERIA KELULUSAN
Kriteria Skor Bobot Nilai Keterangan
(1-10)
Kognitif 3 Syarat Lulus
Nilai Minimal 75
Psikomotorik 5
Afektif 2
Nilai Akhir