Modul Ajar 6 Sistem Power Window & Central Lock - Elektrikal Kendaraan Ringan
Modul Ajar 6 Sistem Power Window & Central Lock - Elektrikal Kendaraan Ringan
Modul Ajar 6 Sistem Power Window & Central Lock - Elektrikal Kendaraan Ringan
HENDRA SETIAWAN, ST
KELAS XI TKRO
SEMESTER 3
TP. 2024 / 2025
FASE
ELEMEN :
B. Pemahaman Bermakna
• Pengertian Sistem Sistem Power Window dan Central Lock
• Fungsi Baterai Sistem Power Window dan Central Lock
• Komponen-Komponen Sistem Power Window dan Central Lock
C. Pertanyaan Pemantik
• Apa pengertian Sistem Power Window dan Central Lock ?
• Apa Fungsi Sistem Power Window dan Central Lock pada kendaraan ?
• Sebutkan Komponen-Komponen Sistem Power Window dan Central Lock yang kalian ketahui ?
D. Persiapan
Pembelajaran
• Memposting Materi dan Video pembelajaran
• Mempersiapkan LKPD dan Perangkat Asesmen
E. Kegiatan Pembelajaran :
PERTEMUAN 1
ALOKASI
TAHAPAN KEGIATAN
WAKTU
PENDAHULUAN ORIENTASI 25”
1. Guru membuka pelajaran dengan memberi salam dan peserta didik
menjawab salam dari guru
2. Salah satu peserta didik memimpin kegiatan berdoa sebelum
pembelajaran dimulai (P3 Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME)
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik dengan mengirimkan link
daftar hadir
4. Peserta didik melakukan assesment diagnostik kognitif dan non
kognitif
APERSEPSI
5. Guru memberikan apersepsi dengan menggali pengetahuan awal
peserta didik terkait :
• Memahami Pengertian Sistem Power Window dan Central Lock
• Memahami Fungsi Sistem Power Window dan Central Lock
• Memahami Komponen-Komponen Sistem Power Window dan
Central Lock
MOTIVASI
6. Guru memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi
yang akan dipelajari
PEMBERIAN ACUAN
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
E = Eksplorasi Konsep
Peserta didik diberikan masalah pada materi pembelajaran
Peserta didik menggali konsep tentang materi pembelajaran
(P3 bernalar kritis)
FASE 2 : Research
D = Demontrasi Kontekstual
Peserta didik mengerjakan tugas mandiri untuk lebih memahami materi
pembelajaran ( P3 Mandiri )
E = ( Elaborasi Pemahaman )
• Guru membimbing peserta didik yang mengalami kesulitan
• Peserta didik bisa bertanya jika ada kesulitan
A = (Aksi Nyata)
• Guru memberikan tugas mencari contoh lain yang ada di sekitar yang
berkaitan dengan materi
• Guru memberikan motivasi
• Guru menutup dengan memberikan salam
PERTEMUAN 2
ALOKASI
TAHAPAN KEGIATAN
WAKTU
PENDAHULUAN ORIENTASI 25”
1. Guru membuka pelajaran dengan memberi salam dan peserta didik
menjawab salam dari guru
2. Salah satu peserta didik memimpin kegiatan berdoa sebelum
pembelajaran dimulai (P3 Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME)
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik dengan mengirimkan link
daftar hadir
4. Peserta didik melakukan assesment diagnostik kognitif dan non
kognitif
APERSEPSI
5. Guru memberikan apersepsi dengan menggali pengetahuan awal
peserta didik terkait :
• Memahami Cara Perawatan Komponen-Komponen Sistem Power Window
dan Central Lock
MOTIVASI
6. Guru memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi
yang akan dipelajari
PEMBERIAN ACUAN
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
E = Eksplorasi Konsep
Peserta didik diberikan masalah pada materi pembelajaran
Peserta didik menggali konsep tentang materi pembelajaran
(P3 bernalar kritis)
FASE 2 : Research
R = ( Ruang Kolaborasi ) – Refleksi Terbimbing
• Guru membagi peserta didik membagi menjadi beberapa kelompok.
Masing- masing kelompok akan berdiskusi tentang permasalahan
dalam LKPD 1 ( yang telah diupload guru dalam Google Drive ) ( P3
Gotong royong )
• Guru membimbing peserta didik untuk dapat menemukan
berbagai pengetahuan tentang materi pembelajaran.
D = Demontrasi Kontekstual
Peserta didik mengerjakan tugas mandiri untuk lebih memahami materi
pembelajaran ( P3 Mandiri )
E = ( Elaborasi Pemahaman )
• Guru membimbing peserta didik yang mengalami kesulitan
• Peserta didik bisa bertanya jika ada kesulitan
A = (Aksi Nyata)
• Guru memberikan tugas mencari contoh lain yang ada di sekitar yang
berkaitan dengan materi
• Guru memberikan motivasi
• Guru menutup dengan memberikan salam
PERTEMUAN 3
ALOKASI
TAHAPAN KEGIATAN
WAKTU
PENDAHULUAN ORIENTASI 25”
1. Guru membuka pelajaran dengan memberi salam dan peserta didik
menjawab salam dari guru
2. Salah satu peserta didik memimpin kegiatan berdoa sebelum
pembelajaran dimulai (P3 Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME)
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik dengan mengirimkan link
daftar hadir
4. Peserta didik melakukan assesment diagnostik kognitif dan non
kognitif
APERSEPSI
5. Guru memberikan apersepsi dengan menggali pengetahuan awal
peserta didik terkait :
• Melakukan Perawatan dan overhaul Komponen-Komponen
Sistem Power Window dan Central Lock
MOTIVASI
6. Guru memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi
yang akan dipelajari
PEMBERIAN ACUAN
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
FASE 2 : Research
D = Demontrasi Kontekstual
Peserta didik mengerjakan tugas mandiri untuk lebih memahami materi
pembelajaran ( P3 Mandiri )
E = ( Elaborasi Pemahaman )
• Guru membimbing peserta didik yang mengalami kesulitan
• Peserta didik bisa bertanya jika ada kesulitan
A = (Aksi Nyata)
• Guru memberikan tugas mencari contoh lain yang ada di sekitar yang
berkaitan dengan materi
• Guru memberikan motivasi
• Guru menutup dengan memberikan salam
F. Asesmen
Kerjakan soal berikut ini dengan baik dan benar !
ASESMEN DIAGNOSTIK
A. Asesmen Non-Kognitif
D. ASESMEN SUMATIF
1. Pengayaan
Guru memberikan tugas pengayaan sebagai berikut :
• Membaca buku-buku tentang materi yang relevan.
• Mencari informasi secara online tentang materi
• Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang materi
• Mengamati langsung tentang materi yang ada di lingkungan sekitar.
• Melakukan pembelajaran antar teman sebaya dimana orang yang paham menjadi tutor kepada
teman yang kurang paham pada pembahasan.
2. Remedial
Bagi peserta didik yang belum mencapai tujuan pembelajaran, maka guru bisa memberikan soal
tambahan misalnya.
a. Apa yang kalian ketahui tentang Sistem Power Window dan Central Lock ?
b. Bagaimana Proses Perawatan dan Overhaul Sistem Power Window dan Central Lock ?
Pelaksanaan kegiatan inti disesuaikan dengan hasil asesmen formatif yang telah dilaksanakan.
Dengan pencermatan singkat hasil asemen formatif, guru memetakan profil umum penguasaan
peserta didik terhadap tujuan yang telah ditetapkan.
➢ Apabila berdasarkan hasil asesmen formatif yang telah dilakukan ternyata <50% peserta didik
yang mengusai tujuan pembelajaran maka pada tahapan evaluasi dan refleksi proses
penyelesaian masalah pada pertemuan berikutnya, guru perlu melakukan pendampingan
lebih intensif ke semua peserta didik agar mereka memahami apa yang sedang dibicarakan
➢ Apabila berdasarkan asesmen formatif yang dilakukan, ternyata terdapat 50 – 80% peserta didik
yang mengusai tujuan pembelajaran maka maka pada tahapan evaluasi dan refleksi proses
penyelesaian masalah pada pertemuan berikutnya, guru menyesuaikan proses yang dilakukan
sesuai dengan kemampuan rata-rata, dengan memberi perhatian khusus pada peserta
dengan kemampuan kurang, dan mengoptimalkan peserta didik dengan kemampuan
lebih untuk membantu peserta didik yang kesulitan.
➢ Apabila berdasarkan asesmen formatif yang dilakukan, ternyata >80% peserta didik telah
menguasai materi dengan baik, maka tahapan evaluasi dan refleksi proses penyelesaian
masalah pada pertemuan berikutnya dapat diperkaya dengan lebih banyak menggali “cara lain”
yang mungkin dapat digunakan.
4
i. Refleksi Peserta Didik dan Guru
Setelah mempelajari bab pertama, kalian tentu lebih memahami tentang pengertian,
konsep dan lingkup bisnis otomotif. Dari semua materi yang sudah dijelaskan pada bab
pertama ini tentukan hal berikut ini
• Materi pembelajaran atau topik mana yang menurut kalian paling sulit dipahami?
Jelaskan!
• Materi pembelajaran atau topik mana yang menurut kalian paling kalian suka?
Sebutkan alasanya!
• Coba diskusikan dengan teman maupun guru kalian, karena konsep dasar ini akan
menjadi fondasi dari materi- materi yang akan dibahas di bab-bab selanjutnya
LEMBAR REFLEKSI
Materi pembelajaran atau topik mana yang menurut kalian paling sulit dipahami? Jelaskan!
1 ....................................................................................
2 ...................................................................................
3 ....................................................................................
4 ....................................................................................
5 ....................................................................................
Materi pembelajaran atau topik mana yang menurut kalian paling kalian suka? Sebutkan alasanya!
1 ....................................................................................
2 ...................................................................................
3 ....................................................................................
4 ....................................................................................
5 ....................................................................................
BAHAN BACAAN
Kegiatan
POWER WINDOW
1
Tujuan Pembelajaran
Untuk lebih jelasnya cara kerja power window adalah sebagai berikut.
1. Menaikkan kaca kanan depan (Driver)
Kunci kontak “ON” switch ditekan kearah UP. Arus dari baterai mengalir ke power
wmain relay – point UP – power window relay – driver motor – power window
relay – massa. Motor berputar menaikkan kaca.
7
2. Menurunkan kaca kanan depan
Kunci kontak “ON”, switch ditekan kearah Down. Karena power main relay ON,
arus dari baterai ke power main relay – point down – power window relay – driver
motor – power window relay – massa. Motor berputar menaikkan kaca.
Untuk kaca kanan depan (kaca pengemudi), dapat digerakkan dengan dua cara yaitu
AUTO dan MANUAL. Bila dengan cara AUTO kaca tidak akan berhenti sebelum
mencapai kedudukan paling atas atau paling bawah, sekalipun penekan switch
dilepaskan.
3. Menaikkan kaca kiri depan
Kunci kontak “ON”, Switch pada pintu kiri depan ditekan kearah UP. Karena power
main relay ON, arus dari baterai mengalir melalaui power main relay – point UP
(Asisstant) – Asisstant motor – lock switch – massa. Motor berputar menaikkan
kaca
4. Menurunkan kaca kiri depan
Kunci kontak “ON”, switch ditekan kearah down. Karena power main relay ON,
arus mengalir dari baterai – power main relay – point down – assistant motor – lock
switch – massa. Motor berputar menurunkan kaca.
Untuk kaca pintu-pintu yang lain pada prinsip aliran arusnya sama.
Untuk menggerakkan kaca pintu selain kaca pengemudi, lock switch harus tidak
dalam keadaan tertekan.
Kegiatan
2
DOOR LOCK
Tujuan Pembelajaran
Komponen-komponen utama:
1. Manual switch.
Terletak pada sandaran tangan pintu pengemudi. Bila ditekan kearah LOCK
semua pintu terkunci. Bila ditekan kearah UNLOCK semua pintu terbuka.
2. Door lock switch
Terletak didalam solenoid dan mendeteksi apakah pintu-pintu terkunci atau
tidak. Switch tersebut OFF bila pintu-pintu terkunci, dan ON bila pintu-pintu
tidak terkunci.
Prinsipkerjanya:
a. Membuka (unlocking).
Bila arus listrik dating dari sebelah kiri menuju kekanan melalui dua buah
kumparan yang dirangkai seri (gambar a), kemagnetan dari electromagnet
akan timbul seperti ditunjukkan pada gambar b. Akibatnya magnet tetap
(permanent) yang menjadi satu dengan poros akan bergerak kekanan.
12
Gambar 6. Posisi selenoid pada saat membuka ( unlocking)
b. Mengunci (locking)
Bila arus listrik mengalir dari kanan kekiri, kemagnetan dari elektromagnet
akan berubah seperti ditnjukkan pada gambar dibawah. Akibatnya magnet
tetap (permanent) bergerak kekiri.
Gambar 15. Cara kerja rangkain door lock pada saat mengunci
Gambar 16.Cara kerja rangkaian door lock pada saat tidak mengunci
Terminal 10 : Massa
Terminal 2 (14) : Massa
Terminal 6 (5) : Massa Terbuka
Tr2 : On Selama 0,2 detik
Seluruh pintu : Tidak Mengunci
b. Bila switch pengontrol door lock digerakkan kesisi lock dengan anak kunci
dimasukkan kedalam ignition switch dan pintu terbuka, maka seluruh pintu
akan mengunci untuk sementara, kemudian terbuka. Hal ini terjadi bila terminal
10 pada relay pengontrol door lock dihubungkan kemassa melalui switch
pengontrol door lock sambil terminal 7 dan terminal 2 dihubungkan kemassa,
Tr1 menjadi on selama lebih kurang 0,2 detik, kemudian Tr2 menjadi on selama
kurang lebih 0,2 detik. Hal ini menyebabkan seluruh pintu mengunci, kemudian
terbuka.
Terminal 10 : Massa
Terminal 2 (14) : Massa
Terminal 10 : Terbuka Massa
Tr1 : On Selama 0,2 detik
Tr2 : On selama 0,2 detik
Seluruh pintu : Mengunci kemudian memmbuka
c. Bila kunci tertutup dengan anak kunci didalam ignition switch dan tuas
pengunci pintu tertekan (mengunci), yaitu bila tuas tersebut ditekan selama
kurang lebih 0,2 detik atau lebih sambil pintu sambil pintu tidak terkunci
melalui pengoperasian seperti (a), kemudian ditutup, pintu-pintu akan terbuka
22
setelah kurang lebih 0,8 detik. Apalagi seluruh pintu tidak membuka pada saat
pertama, maka akan membuka lagi setelah kurang lebih 0,8 detik berlalu.
Terminal 10 : Massa
Terminal 6 (5) : Terbuka
Terminal 2 (14) : Terbuka Massa
Tr2 : On Selama 0,2 detik, Setelah 0,8 detik
Seluruh pintu : Tidak mengunci
Bila seluruh pintu tidak memmbuka
Tr2 : On selama 0,2 detik, Seteelah 0,8 detik
Seluruh pintu : Tidak mengunci
9. Fungsi pengaman
fungsi ini tidak terdapat pada beberapa mobil kendaraan untuk daerah tertentu.
a. Bila kunci-kunci terkunci karena salah satu pengoperasian berikut, pintu-
pintu tidak akan terbuka walaupun switch pengontrol door lock digerakkan
kesisi unlock.
▪ Pintu dikunci dengan anak kunci bila kunci ignition switch berada pada
posisi selain dari posisi ON (biasanya bila anak kunci ditarik keluar dari
ignition switch), dan bila pintu-pintu pada sisi pengemudi dan penumpang
ditutup.
Terminal 1 : 0 volt
Terminal 2 : Terbuka
Terminal 14 : Terbuka
Terminal 12 : Terbuka Massa
Terminal 1 : 0 volt
Terminal 6 : Terbuka
Terminal 5 : Terbuka
Terminal 14 (2) : Terbuka
Terminal 2(14) : Massa terbuka
23
b. Fungsi pengaman akan bebas bila salah satu dari pengoperasian berikut
terjadi:
▪ Ignition switch diputar keposisi ON
Terminal 1 : 12 volt
▪ Switch pengoperasian kunci pada pintu sisi pengemudi diputar satu kali
kesisi unlock
Terminal 9 : Massa
Terminal 2 : Terbuka
Terminal 14 : Terbuka
Terminal 1 : 12 volt 0 volt
Tr4 dan Tr3 : On selama 60 detik
Terminal 15 : Outputnya 12 volt selama 60 detik
Relay power window : On selama 60 detik
Tr4 dan Tr3 menjadi on ketika ignition switch on, dan outputnya 12 volt
ke relay power window dari terminal 15.
24
4. Auto Lock
Pengunci pintu sistem auto lock adalah sistem pengunci pintu yang bekerja sendiri
apabila kendaraan berjalan dengan kecepatan lebih dari 20 km/jam. Pada sistem ini
relay pengontrol pintu (door control relay) selain mengontrol kerja sakelar juga
mengontrol kerja speedometer (kecepatan kendaraan). Relay pengontrol pintu terdiri
dari 8 buah transistor yang bekerja berlainan. Dibawah ini adalah keadaan ON dan
OFF nya transistor-transistor pada keadaan yang berlainan.
Kecepatan kendaraan Kecepatan kendaraan Pada saat saklar
Transistor
dibawah 25 km/jam diatas 25 km/jam tertahan (Hold)
Tr1 ON OFF OFF
Tr2 ON OFF OFF
Tr3 OFF OFF ON
Tr4 OFF ON OFF
Tr5 OFF ON OFF
Tr6 OFF OF ON
Tr7 OFF ON OFF
Tr8 OFF ON OFF
Pengunci pintu otomatis (auto lock) diatur oleh dua buah relay yaitu : Door control
relay dan Door control power relay. Sakelar pengatur pintu (door control switch) dan
solenoid pengunci/pembuka pintu (door lock solenoid) terletak pada pintu-pintu.
Speed sensor diletakkan dan berhubungan dengan speedometer yang berfungsi untuk
mensensor kecepatan kendaraan. Sensor speed memberi tanda ON – OFF pada door
control relay. Door control power relay diatur oleh door control relay. L1 dan P1 pada
door control power relay dipergunakan untuk solenoid pengunci pintu. L2 dan P2
dipergunakan untuk membuka pengunci pintu.
P1 menutup bila L1 dialiri arus listrik, suplai arus L1 diatur oleh ON dari Tr7 dan Tr8
sedangkan Tr8 = ON bila Tr7 = ON, Tr7 = ON bila Tr6 = ON bila C6 = OFF (tidak
dialiri arus) Tr4 = ON bila Tr2 dan Tr3 = OFF.
IG
25
A. Sistem Wiper
menjamin jarak pandang pengemudi untuk arah depan atau belakang kendaraan
agar tidak terhalang oleh: air hujan, debu dan kotoran. Penghalang di bersihkan
Sistem kerja wiper ada beberapa macam yaitu: Tandem System (Sistem
dengan satu cabang tanpa kontrol), Singel Arm Wiper System Controlled
B. Fungsi Wiper
kecil, dan mengurangi embun yang menempel pada kaca depan. Pada
1. Baterai
peralatan lainnya. Alat ini menyimpan listrik dalam bentuk energi kimia,
maka energi kimia yang tersimpan dalam baterai juga akan berkurang,
atau bahkan bisa habis. Oleh karena itu diperlukan alat untuk mengisi
Terdapat 3 posisi switch yaitu low, high dan intermittent. Switch wiper dan
washer terdapat di tangkai sebelah kiri switch multifungsi pada bagian bawah
kemudi.
30
3. Motor wiper
motor, tipe wound rotor yang menggunakan lilitan (coil) untuk membuat
motor DC.
(Toyota, 1994:24)
digunakan untuk motor wiper. Motor wiper terdiri dari motor itu sendiri,
31
dan gigi-gigi yang menyerap kecepatan yang keluar dari motor. Sebuah cam
switch tergabung didalam bagian gigi sehingga wiper akan berhenti setiap saat
a. Cam switch
Cam switch terdiri dari cam plate yang dipotong sebagian dan
memiliki 3 kontak point P1, P2 dan P3. Bila bagian yang terpotong pada
cam plate bertemu dengan kontak point, maka arus yang disuplai ke motor
oleh inersia.
Bila arus mengalir pada armature coil dari brush kecepatan rendah,
Bila arus mengalir pada armature coil brush kecepatan tinggi, maka
Saat ini tipe yang disatukan di dalam wiper switch paling banyak digunakan.
Sebuah relay kecil dan sebuah sirkuit transistor, termasuk capacitor dan
motor wiper dikontrol oleh internal relay intermittent wiper sebagai reaksi
secara intermittent.
Transistor terdapat dalam dua variasi, yaitu NPN dan PNP. Transistor
NPN tersusun dari semikonduktor tipe-P yang diapit oleh semikonduktor tipe-
oleh semikonduktor tipe-P. Pada transistor NPN dan PNP tegangan diberikan
pada arah yang brerlawanan. Pada transistor NPN, tanda panah menuju ke
apabila arus perangsang mengalir dari emitor ke basis maka arus dapat
kutub yaitu positif dan negatif serta memiliki cairan elektrolit dan biasanya
kapasitasnya lebih rendah, tidak mempunyai kutub positif atau negatif pada
kakinya.
arus listrik mengalir ke arah yang berlawanan jika tegangan yang diberikan
Zener". Ini berlainan dari diode biasa yang hanya menyalurkan arus listrik
ke satu arah.
5. Tuas wiper
Tuas wiper (wiper link) mengubah gerak putar dari motor wiper
menjadi gerak bolak balik pada poros wiper. Dalam mekanisme tipe
paralel tandem, maka motor mulai memutarkan crank arm bila motor
setengah lingkaran mengelilingi poros pivot. Linking rod lain yang terpasang
secara paralel. Bila poros pivot kiri dan kanan berputar pada arah yang sama,
maka lengan wiper kiri dan kanan dapat bekerja secara paralel.
Wiper arm terdiri dari head untuk mengikatnya pada wiper shaft,
sebuah pegas untuk menahan blade, arm piece untuk pemasangan blade
tempat penyimpanan wiper yang terletak antara kaca dan kap mesin,
fully-concealed.
7. Wiper blade
37
Wiper blade terdiri dari sebuah karet untuk menyapu permukaan kaca.
Kombinasi dari leaf spring packing dari beberapa lever, dan clip untuk
Ada beberapa cara melekatkan blade pada arm yaitu: tipe engsel tengah dan
(Toyota, 1995:6-60)
8. Sekring ( fuse)
Bila dilewati oleh arus yang berlebihan maka akan terbakar dan putus
(Dokumentasi, 2015)
metal dan rumah pelindung yang tembus pandang. Warna dari sekering
30 A Hijau
D. Washer
kecil di kaca depan dan belakang dengan cairan pembersih. Washer tipe listrik
umumnya paling banyak digunakan, tipe washer listrik terdiri dari tangki washer,
1. Tangki washer
(Toyota,1995:6-61)
dari tangki.Ada beberapa tipe pompa: tipe gigi (gear type), tipe squeeze dan
(Toyota, 1995:6-61)
pembersih, tetapi tidak mampu menghisap cairan ke atas dari tangki, maka
3. Nozzle
41
Nosel dibuat dari pipa tembaga, aluminium atau resin dengan satu atau
dua lubang. Dewasa ini, hanya digunakan nosel resin dengan lubang
E. Cara Kerja
Bila wiper switch pada posisi mist arus mengalir ke motor wiper
(Lo) seperti yang diperlihatkan dalam diagram dan wiper bekerja pada
kecepatan rendah.
(Toyota, 2004:66-5)
Wiper switch diputar ke off ketika motor wiper sedang bekerja, arus
mengalir ke motor wiper (lo) seperti pada diagram dan wiper bekerja pada
kecepatan rendah.
(Toyota, 2004:66-5)
44
Ketika wiper mencapai posisi stop, maka cam switch point beralih dari
sisi B ke sisi A dan motor berhenti. Karena tidak ada arus yang mengalir ke
(Toyota. 2004:66-5)
Ketika relay point bergeser ke sisi B, arus mengalir ke motor (lo) dan
(Toyota. 2004:66-5)
46
b) Tr1 segera mati lagi, menyebabkan relay point beralih kembali dari
sisi B ke sisi A. Tetapi sekali motor mulai berputar, cam switch point
(Toyota, 2004:66-5)
motor wiper seperti dalam diagram di atas dan wiper bekerja pada kecepatan
tinggi.
(Toyota, 2004:66-5)
bekerja pada kecepatan rendah satu atau dua kali. Lamanya Tr1 On
switch On.
(Toyota, 2004:66-6)
50
a) Saat wiper dan washer switch belakang diputar ke posisi ON, arus
on (on + wash)
Gambar 2.27 Diagram wiring wiper dan washer posisi On+ Wash
(Toyota, 2004:66-6)
c) Saat wiper dan washer switch belakang diputar ke posisi wash, arus
massa. Hasilnya, motor washer akan berputar dan memompa air keluar
dari tangki.
52
Gambar 2.28 Diagram wiring wiper dan washer belakang posisi wash
(Toyota, 2004:66-6)
53