Suppositoria
Suppositoria
Suppositoria
2. Penggunaan Sistemik
Aminofilin Suppo untuk obat
asma, dll
Jenis
Supositoria
Supositoria rektal.
Panjang sekitar 3,2 cm,
Bentuk silindris, torpedo
Beratnya untuk dewasa 2 g, anak-
anak dan bayi 1 g (bentuk seperti
pensil)
Supositoria vaginal.
Umumnya berbentuk bulat atau
bulat telur
berbobot lebih kurang 5 g,
dibuat dari zat pembawa yang
larut dalam air atau yang dapat
bercampur dalam air, seperti
polietilen glikol atau gelatin
tergliserinasi.
Suppositoria uretral (bougie):
Bentuk seperti pensil
Untuk pria: diameter 3-6 mm,
panjang 140 mm
berat 4 g
Untuk wanita: panjang 70 mm, berat
c.a 2 g
Keuntungan
Suppositoria
1. Tidak menyenangkan
ekonomis
Macam Basis
Suppositoria
1. Basis Lemak (co : Oleum Cacao)
R/ Glycerin 5 bag
Sapo medicatus 1 bag
Cara pembuatan
Suppo
1. Metode
Pelelehan
2. Metode Tangan
3. Metode
Kompresi
Prinsip Pembuatan Suppos
dengan pelelehan
Ket:
F : faktor pengganti
E : bobot basis suppositoria murni
G : bobot suppositoria dengan bahan aktif X%
X : % bahan aktif
Density factor
Faktor densitas adalah jumlah gram zat
aktif yang setara dengan 1 g basis.
Ditanya: G ?
Jawab :
Jawab:
Diperlukan : 10 x 0,3 g = 3 g aminofillin
Berat suppositoria 10 x 4 g = 40 g.
Faktor pengganti aminofilin : 3 g x 0,86 = 2,58 g
Jadi, oleum caco yang diperlukan adalah:
40 g – 2,58 g = 37,24 g
Soal 3
Buatlah suppositoria yang mengandung 300 mg
fenobarbital dengan menggunakan oleum cacao
sebagai basis. Density factor dari fenobarbital: 1,2
dan oleum cacao : 0,9. bila berat dari 1 suppositoria
adalah 3 g, hitunglah berapa banyak oleum cacao
yang harus digunakan untuk membuat 10 buah
supositoria.
Diketahui:
density factor fenobarbital = 1,2
density factor oleum caco = 0,9
zat aktif = 300 mg
berat 1 suppos = 3 g
suppos yang akan dibuat = 10 buah
Uji penetrasi
Untuk mengontrol kualitas supositoria atau
mengukur stabilitas fisik terhadap waktu.
Supositoria ditempatkan dalam suatu
chamber yang dicelupkan dalam penangas air
37oC. Permukaan atas supositoria
ditempatkan suatu tungkai yang akan
menembus supo setelah supositoria meleleh
Pada uji penetrasi: dilakukan
pengukuran waktu yang
Kriteria penerimaan:
1. Terlarut sempurna.
2. Komponen supositoria terpisah: lelehan basis
lemak mengapung di permukaan medium,
komponen larut medium dan zat tidak larut yang
berada di dasar wadah medium.
3. Supositoria melunak dan berubah dari bentuk
awalnya tanpa terjadi pemisahan komponen
secara sempurna.
4. Tidak ada residu yang tersisa pada alat perforasi
uji, kalaupun ada berupa massa lunak yang tidak
mempunyai inti padat
Faktor-Faktor
Absorbsi Obat
1. Faktor fisiologi