Metode Pembelajaran Diskusi
Metode Pembelajaran Diskusi
Metode Pembelajaran Diskusi
A. PENGERTIAN
Diskusi adalah aktivitas dari sekelompok siswa, berbicara saling bertukar
informasi maupun pendapat tentang sebuah topik atau masalah, dimana setiap anak ingin
mencari jawaban / penyelesaian problem dari segala segi dan kemungkinan yang ada.
(Departemen Pendidikan dan Kebudayaan : 1994).
B. JENIS-JENIS DISKUSI
Terdapat bermacam pengemembangan metode diskusi, berikut ini beberapa
jenis diskusi yang dapat digunakan guru, antara lain :
1. Buzz Group
Suatu kelas yang besar dibagi ke dalam beberapa kelompok kecil 4 atau 5 orang.
Tempat duduk diatur sedemikian rupa sehingga siswa saling berhadapan untuk
memudahkan pertukaran pendapat. Diskusi ini dapat diadkan di tengah-tengah atau
akhir.
2. Fish Rowt
Diskusi terdiri dari beberapa orang peserta yang dipimpin oleh seorang ketua. Tcmpat
duduk diatur setengah lingkaran dengan dua atau tiga kursi kosong menghadap
peserta, seolah-olah menjaring ikan dalam sebuah mangkuk fish boxvli. Kelompok
pendengar yang ingin menyumbangkan pikiran dapat duduk di kursi kosong tersebut.
Ketua mempersilahkan berbicara dan setelah selesai kembali ketempat semula.
3. Whole Group
Suatu kelas merupakan satu kelompok diskusi dengan jurnlah anggota tidak lebih dari
15 anggota.
4. Syndicate group
Suatu kelas dibagi menjadi beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 3-6 orang. Guru
menjelaskan garis besar masalah dengan aspek-aspeknya. kemudian tiap kelompok
bertugas membahas suatu aspek tertentu dan membuat kesimpuian untuk diiaporkan
dalam sidang pleno serta didiskusikan lebih lanjut.
5. Brainstorming
Merupakan suatu diskusi di mana anggota kelompok bebas menyumbangkan ide-ide
baru terhadap suatu masalah tertentu. di bawah seorang ketua. Semua ide yang sudah
masuk dicatat. untuk kemudian diklasifikasikan menurut suatu urutan tertentu. Suatu
saat mungkin ada diantara ide baru tersebut yang dirasa menarik untuk
dikembangkan.
6. Informal debate
Kelas dibagi menjadi dua team yang agak sama besarnya unluk memperdebatkan
suatu bahan yang problematis, tanpa memperhatikan peraturan diskusi panel.
7. Colloqinin
Merupakan suatu kegiatan dimana siswa’mahasiawa dihadapkan pada nara sumber
untuk mengajukan pertanyaan. selanjuinya mengandung pertanyaan-pertanyaan
tambahan dari siswa. mahasiswa yang lain. Pelajaran dengan maksud untuk
memperjelas bahan pelajaran yangtelah diterima.
8. Panel
Merupakan suatu diskusi orang-orang yang dianggap ahli, terdiri dari 3-6 orang dan
dipimpin oleh seorang moderator. Para panelis dihadapkan pada para peserta yang
hanya berfungsi sebaeai pendengar. Maksudnya untuk memberikan stimulus kepada
para peserta akan adanya masalah-masalh yang masih dipecahkan lebih lanjut.
9. Simposium
Merupakan suatu pembahasan masalah yang bersifat lebih formal. Pembahasan
dilakukan oleh beberapa orang pembicara (sedikitnya 2 orang) yang sebelumnya telah
menyiapakan suatu prasarana dan pembicara yang lain mengemukakan prasarana
banding/sanggahan. Suatu pokok persoalan disoroti dari beberapa aspek. yang
masing-masing dibacakan oleh prasarana kemudian diikuti sanggahan dan pandangan
umiun dari para pendengar. Moderator mengkoordinasi jalannya pembicaraan.
Bahasan dan sanggahan itu selanjutnya dirumuskan oieh panitia perumus.
10. Seminar
Merupakan suatu pembahasan yang bersifat ilmiah. Suatu pokok persoalan dibahas
secara teoritis, bila perlu dibuka suatu pandangan umum. Berdasarkan kertas kerja
yang ada, peserta menjadi beberapa kelompok untuk membahas lebih lanjut.
Pimpinan kelompok sewaktu waktu menyimpulkan kerja keiompoknya dan dari hasil-
hasil kelompok disusun suatu perumusan oleh panitia perumus.
Peranan guru yang memimpin suatu diskusi lebih sukar daripada bila ia memakai cara
mengajar yang lain. Cara ini meminta persiapan yang seksama dan bimbingan yang
cakap. Guru harus mempunyai latar belakang pengalaman dan simpanan pengetahuan
agar dia bisa memimpin sebuah diskusi secara kreatif. guru tidak mendominasi
pembicaraan, atau bahkan bisa sekedar sebagai stimulus, informan, dan motivator dalam
seluruh rangkaian kegiatan.