Bab 1 Model Diskusi
Bab 1 Model Diskusi
Bab 1 Model Diskusi
A. Metode Diskusi
berkomunikasi dengan orang lain seperti teman, tetapi sebagian besar dari
Siswa sering menggunakan kata-kata keren yang biasa siswa gunakan untuk
berbicara. Siswa yang seperti itu sangat perlu diberikan pelatihan dalam
sebagai berikut,
2
tujuan utama dari penerapan metode ini adalah untuk memecahkan suatu
diinginkan bersama.
secara bersama oleh guru dan siswa. Yang mengatur jalannya diskusi disini
adalah guru itu sendiri. Kedua, diskusi kelompok. Pada diskusi ini siswa
dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri atas tiga sampai
tujuh orang. Pembahasan masalah juga dilakukan bersama antara guru dan
siswa, tatapi pada proses diskusi ini diakhiri dengan laporan setiap
kelompok diskusi.
emosional.
lain:
a. Diskusi Kelas
(guru, siswa, atau ahli tertentu dari luar) memaparkan masalah yang
dalam sub masalah yang harus dipecahkan oleh setiap kelompok kecil.
hasil diskusinya.
c. Simposium
sebelumnya.
d. Diskusi Panel
oleh beberapa orang panelis yang biasanya terdiri dari empat sampai
melaksanakan diskusi.
yang digunakan, hal penting yang perlu diperhatikan adalah diskusi yang
6
antara lain:
b. Peserta adalah pengamat yang lebih baik dari pada penyuluh dalam
penyelesaian praktis. Hal ini terjadi karena peserta dalah orang
yang merasakan langsung masalah-masalah yang mereka hadapi.
c. Dalam diskusi kelompok ada hubungan yang kuat antara
penetahuan dengan praktek sehari-hari, yang biasanya tidak
terdapat dalam metode lain seperti ceramah atau media massa.
d. Bahasa yang digunakan dalam diskusi lebih akrab bagi peserta,
sehingga memungkinkan peserta didik tidak malu untuk berbicara.
e. Peserta dapat memberikan pertanyaan, menyampaikan gagasan
atau memperbaiki pertanyaan yang pernah diungkapkan terdahulu.
f. Diskusi kelompok lebih banyak mendorong kegiatan peserta
apabila divariasikan dengan metode lain seperti bermain peran atau
permainan kartu.
g. Peserta diskusi berkesempatan untuk menemukan aspek masalah
yang tidak diketahuinya. Hal ini akan memungkinkan peserta
untuk mengadopsi pemecahan masalah yang dibicarakan dalam
kelompok.
h. Peserta biasanya lebih tertarik karena dapat memberikan kontribusi
pada penentuan masalah yang akan didiskusikannya.
i. Norma kelompok dapat dilihat dan dipertimbangkan oleh penyuluh
dan secara perlahan dapat diubah jika memang diperlukan
(http ://sangmalam. wordpress. com//2008/03/01/metode diskusi/).
ide-ide.
e. Memperluas wawasan.
diantaranya:
anggota kelompok sehingga anggota yang lain merasa minder atau takut
diskusi.
a. Langkah persiapan
diantaranya:
dalam pelaksanaan.
10
b. Pelaksanaan diskusi
adalah:
menyenangkan.
tidak fokus.
c. Menutup diskusi
selanjutnya.
a. Langkah persiapan
fasilitasnya.
b. Pelaksanaan diskusi
12
di Sekolah Dasar
1. Hakikat Berbicara
Channel/saluran
Symbol/lambang
Message/pesan
Receiver/komunikan
Sender/komunikator
oleh kedua belah pihak. Simbol tersebut memerlukan saluran agar dapat
PEMBICARA PENYIMAK
Transisi (peralihan)
jaringan saraf yang menghubungkan otak kecil dengan mulut, telinga, dan
organ tubuh lain yang ikut dalam aktivitas berbicara. Faktor semantik
didiknya.
2. Bentuk-Bentuk Berbicara
dibagi menjadi dua bidang, yaitu (1) berbicara terapan atau fungsional (the
spech art) dan (2) pengetahuan dasar berbicara (the spech sience)”.
Dengan kata lain, berbicara dapat ditinjau sebagai seni dan sebagai ilmu.
mekanisme berbicara dan mendengar, (2) latihan dasar tentang ujaran dan
aspek, antara lain (1) arah pembicaraan, (2) tujuan pembicaraan, dan (3)
berbicara satu arah (pidato dan ceramah), dan berbicara dua atau multi
3. Pengajaran Berbicara
agar aktifitas kelas dinamis, hidup, dan diminati oleh anak sehingga benar-
1. Bercerita
sebagai bumbu dalam kehidupan. Ada tiga manfaat yang dapat dipetik
17
2. Berdialog
3. Berpidato
masa dan bersifat formal dan non fomal. Pidato yang sering dilakukan
4. Berdiskusi
suatu masalah.
18