Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Makalah Pembelajaran Tematik

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 19

PEMBELAJARAN TEMATIK

“PEMETAAN TEMA “

Dosen pengampu :Nafi Isbadrianingtyas, M.Pd

Disusun Oleh:
Kelompok 4
PGSD 6 C

1. Siti Wahyu Ningsih (201610430311107)


2. Deddy Febrianshari (201610430311112)
3. Fitrianing Ayu (201610430311114)
4. Amelia Prasinta PS (201610430311144)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberi
rahmat dan karunianya, sehingga pada akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas pada
mata Pembelajaran Tematik. Adapun judul tugas makalah ini adalah “Pemetaan
Tema”.
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah ilmu pengetahuan kita
tentang Pembelajaran Tematik utamanya pada pembahasan Pemetaan Tema.
Kami menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bermanfaat sangat di harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat.

Malang, 10 Maret 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i

KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...................................................................................... 4


B. Rumusan Masalah ................................................................................ 4
C. Tujuan Pembahasan Masalah .............................................................. 5

BAB II PEMBAHASAN

A. Pemetaan Tema ..................................................................................... 6


B. Prinsip -Prinsip Pengembangan dan Pemilihan Tema .......................... 9
C. Pemetaan Ketehubungan KD dan Indikator ke dalam tema-tema
Pembelajaran ....................................................................................... 11
D. Menyusun Jaring-Jaring Tema ........................................................... 13

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................................... 18
B. Saran .................................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 19


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Istilah pembelajaran tematik sering disebut juga pembelajaran terpadu dan
dipersamakan dengan integrated teaching and learning, integrated curriculum
approach, a coherent curriculum approach. Konsep ini telah lama di kemukakan
oleh John Dewey sebagai upaya untuk mengintegrasikan perkembangan dan
pertumbuhan siswa-siswi dan kemampuan pengetahuannya (Beans, 1993 dalam
Sa’ud, dkk., 2006). Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang
menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat
memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa. Tema adalah pokok pikiran
atau gagasan pokok yang emnjadi pembicaraan. Dengan tema diharapkan akan
memberikan keuntungan. Pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan
konsep belajar sambil melakukan sesuatu. Oleh karena itu, guru harus merancang
pengalaman belajar yang akan mempengaruhi kebermaknaan belajar siswa.
Pengalaman belajar menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual yang menjadikan
proses pembelajaran lebih efektif.

Kaitan konseptual antar mata pelajaran yang dipelajari akan membentuk skema,
sehingga siswa memperoleh keutuhan dan kebulatan pengetahuan, selain itu, dengan
penerapan pembelajaran tematik disekolah dasar akan sangat membantu siswa, hal ini
dilihat dari tahap perkembangan siswa yang, masih melihat segala sesuatu sebagai
satu keutuhan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Pemetaan Tema ?
2. Bagaimana Prinsip – Prinsip Pengembangan dan pemilihan tema ?
3. Bagaimana Pemetaan Keterhubungan KD dan Indikator ke dalam Tema -
Tema Pembelajaran ?
4. Bagaimana Menyusun Jaring-Jaring Tema ?

C. Tujuan Pembahasan Masalah


1. Untuk Mengetahui Pengertian Pemetaan Tema
2. Untuk Mengetahui Prinsip – Prinsip Pengembangan dan pemilihan tema
3. Untuk Mengetahui Pemetaan Keterhubungan KD dan Indikator ke dalam
Tema -Tema Pembelajaran
4. Untuk Mengetahui Menyusun Jaring-Jaring Tema
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pemetaan Tema


Pemetaan Tema adalah suatu kegiatan untuk memperoleh gambaran secara
menyeluruh dan utuh semua standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator dari
berbagai mata pelajaran yang dipadukan dalam tema yang di pilih. Dalam penentuan
tema dapat ditetapkan sendiri oleh guru dan/atau bersama peserta didik. Pemetaan
tema dapat dijabarkan dalam diagram berikut ini.

Tahap Pertama

Perancangan oleh guru merupakan peringkat yang paling penting. Garis


panduan di bawah ini membantu guru dalam membentuk pengembangan tema dari
perspektif kurikulum berdasarkan tema yang dipilih.
Tahap Kedua

Peringkat ini, guru perlu mengambil permasalahan dan pengembangan dari


peringkat pertama dan mengetahui:

Apakah guru menginginkan agar peserta didik memahami tentang tema ?

Guru selanjutnya mengembangkan akitivitas-aktivitas pembelajaran


berdasarkan permasalahan tersebut. Aktivitas yang direncanakan itu bisa dilihat dari
beberapa aspek, contohnya:
Tahap Ketiga

Setelah aktivitas pengembangan tema dan pemetaan tema telah dilakukan,


pembelajaran tematik dapat dikaitkan dengan ke mata pelajaran lain seperti:

 Bahasa Indonesia
 Bahasa Inggris
 Matematika
 Pendidikan Agama
 IPA
 IPS
 Pendidikan Seni
 Pendidikan Jasmani dan Kesehatan

Setelah pemetaan, dapat dibuat jaringan tema yaitu menghubungkan


kompetensi dasar dengan tema pemersatu dan mengembangkan indikator
pencapaiannya untuk setiap kompetensi dasar yang terpilih. Dengan jaringan tema
tersebut akan terlihat kaitan antara tema, kompetensi dasar, dan indikator dari setiap
mata pelajaran. Kompetensi dasar dan materi yang luas dan tersebar pada masing-
masing mata plejaran dapat mengakibatkan pemahaman yang parsial dan tidak
terintegrasi, padahal memiliki jaringan tema keterhubungan kompetensi dasar dengan
tema pemersatu misalnya “Binatang” dalam bagan dan matriks digambarkan sebagai
berikut.

B. Prinsip- Prinsip Pengembangan dan Pemilihan Tema


Menurut Tim Pusat Kurikulum dari Departemen Pendidikan Nasional dalam
menetapkan tema perlu memperhatikan beberapa prinsip, yaitu:
1. Memperhatikan lingkungan yang terdekat dengan siswa-siswi
Tema yang dipilih sebaiknya tema-tema yang ada dalam kehidupan sehari-
hari dan dialami anak (Sukandi dkk., 2003). Mengangkat realita sehari-hari dapat
menarik minat siswa-siswi dan meningkatkan keterlibatan siswa-siswi dalam
pembelajaran. Dalam pembelajaran tematik, anak belajar tentang dunia nyata
sehingga pencapaian kompetensi dikaitkan dengan konteks kehidupan sehari-
hari.
Pembelajaran lebih bermakna karena mudah dipahami. Kebermaknaan
pembelajaran sangat penting karena dapat memberikan pencerahan (insight) pada
anak, juga membuat anak termotivasi dalam belajar sehingga mereka memiliki
minat tinggi dalam pembelajaran (Samani, 2007).
2. Dari yang termudah menuju yang sulit
Dari yang sederhana menuju yang kompleks. Pada tahapan usia sekolah dasar,
cara anak belajar berkembang secara bertahap mulai dari hal-hal yang sederhana
ke hal-hal yang lebih kompleks. Sehubungan dengan hal tersebut, maka perlu
diperhatikan mengenai urutan logis, keterkaitan antar materi, dan cakupan
keluasan serta kedalaman materi (Tim Pusat Kurikulum Balitbang Departemen
Pendidikan Nasional, 2006).
3. Dari yang konkrit menuju ke yang abstrak.
Anak tidak belajar hal yang abstrak, tetapi belajar dari fenomena kehidupan
dan secara bertahap belajar memecahkan problem kehidupan. Menurut Sukandi
(2003), dunia anak adalah dunia nyata. Tingkat perkembangan mental anak
selalu dimulai dengan tahap berpikir nyata. Anak-anak biasanya melihat
peristiwa atau objek yang didalamnya memuat sejumlah konsep/materi beberapa
mata pelajaran. Misalnya, dalam berbelanja di pasar, anak-anak dihadapkan pada
hitung-menghitung (Matematika), aneka ragam makanan sehat (IPA), dialog
tawar menawar (Bahasa Indonesia), penggunaan uang (IPS), tata cara dan etika
jual beli (Agama), dan mata pelajaran lainnya. Anak belajar beranjak dari hal-hal
yang konkrit yakni yang dapat dilihat, didengar, dibaui, diraba, dan diotak-atik,
dengan titik penekanan pada pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar.
Pemanfaatan lingkungan akan menghasilkan proses dari hasil belajar yang
lebih bermakna dan bernilai, sebab siswa-siswi dihadapkan dengan peristiwa dan
keadaan yang sebenarnya, keadaan yang alami, sehingga lebih nyata, lebih
faktual, lebih bermakna, dan kebenarannya lebih dapat dipertanggungjawabkan
4. Tema yang dipilih harus memungkinkan terjadinya proses berpikir pada diri
siswa-siswi dan membangun pemahaman konsep karena adanya sinergi
pemahama antar konsep yang dikemas dalam tema.
5. Ruang lingkup tema disesuaikan dengan usia dan perkembangan siswa-siswi,
termasuk minat dan kebutuhan.
Dalam pembelajaran tematik, berbagai mata pelajaran dihubungkan dengan
tema yang cocok dengan kehidupan sehari-hari anak, bahkan diupayakan yang
merupakan kesenangan anak pada umumnya sehingga siswa-siswi tertarik untuk
mengikuti pelajaran. Ketertarikan siswa-siswi pada "apa" yang dipelajari
merupakan "pintu" pertama belajar dan menjadi "kunci" keberhasilan belajar.
Sebaliknya, jika siswa-siswi tidak tertarik belajar bisa menjadi faktor kegagalan
dalam belajar bagi siswa-siswi (Samani, 2007).
Tema yang dipilih, menurut Sukandi (2003) dapat mengembangkan tiga ranah
sasaran pendidikan secara bersamaan, yaitu kognitif (seperti gagasan konseptual
tentang lingkungan dan alam sekitar), keterampilan (seperti memanfaatkan informasi,
menggunakan alat, dan mengamati gejala alam), dan sikap (jujur, teliti, tekun,
menghargai perbedaan, dan sebagainya).

C. Pemetaan Keterhubungan KD dan Indikator ke dalam Tema-Tema


Pembelajaran
Pemetaan KD dan Indikator ke dalam tema dimulai dengan kegiatan sebagai
berikut:
1. Memetakan semua mata pelajaran yang diajarkan di kelas 1-3. Karena
pembelajaran tematik adalah keterpaduan berbagai mata pelajaran yang diikat
dengan tema, dalam pemetaan tema harus dimulai dengan pemetaan mata
pelajaran yang diajarkan di kelas 1-3.
2. Mengidentifikasi Standar Kompetensi dalam setiap mata pelajaran yang diajarkan
di kelas 1-3.
3. Mengidentifikasi Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran yang diajarkan di kelas
1-3.
4. Menjabarkan Kompetensi Dasar ke dalam indikator. Penjabaran Kompetensi Dasar
ke dalam Indikator dapat menggunakan format berikut:

Pemetaan Keterhubungan KD dan Indikator ke dalam Tema

Mata Standar Kompetensi Indikator


Pelajaran Kompetensi Dasar

5. Mengidentifikasi tema-tema berdasarkan keterpaduan Standar Kompetensi,


Kompetensi Dasar, dan Indikator dari semua mata pelajaran yang diajarkan di
kelas 1-3. Melakukan Identifikasi dan analisis untuk setiap SK, KD dan Indikator
harus cocok untuk setiap tema sehingga semua SK, KD dan Indikator terbagi
habis, akan tetapi jika terdapat kompetensi yang tidak tercakup pada tema tertentu
tetap diajarkan melalui tema lain ataupun disajikan secara tersendiri. Artinya untuk
SK, 18 KD dan Indikator yang tidak dapat dipadukan dengan mata pelajaran lain
disajikan secara tersendiri
Contoh Keterhubungan Tema dengan KD dan Indikator 6.2

Agama

PPKn Kertakes

IPA KELUARGAKU IPS

Matematika Olaraga
Bahasa
Indonesia
D. Menyusun Jaring-Jaring Tema
Pembuatan jaringan tema melalui beberapa tahapan. Langkah-langkah yang
harus dilalui diantaranya :
Tentukan terlebih dahulu tema. Cara menetukan tema bisa dilakukan dengan dua cara
1. Cara pertama, mempelajari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang
terdapat dalam masing-masing mata pelajaran, dilanjutkan dengan menetukan
tema.
2. Cara kedua, menentukan terlebih dahulu tema-tema pengikat keterpaduan. Untuk
menentukan tema tersebut, guru dapat bekerjasama dengan siswa-siswi sehingga
sesuai dengan minat serta kebutuhan mereka.

Contoh Jaringan Tema, Kelas I Tema 4 “Keluargaku”


MAPEL KD
PPKn KD 1 dan 2
1.2. Menerima kebersamaan dalam
keberagaman sebagai anugerah Tuhan
Yang Maha Esa di lingkungan rumah dan
sekolah
2.2. Menunjukkan perilaku patuh pada
tata tertib dan aturan yang berlaku dalam
kehidupan sehari-hari di rumah dan
sekolah
2.3. Menunjukkan perilaku kebersamaan
dalam keberagaman di rumah dan
sekolah
KD 3 dan 4
3.2. Mengenal tata tertib dan aturan yang
berlaku dalam kehidupan seharihari di
rumah dan sekolah
4.3. Mengamati dan menceritakan
kebersamaan dalam keberagaman di
rumah dan sekolah.
Bahasa Indonesia KD 1 dan 2
1.1. Menerima anugerah Tuhan Yang
Maha Esa berupa bahasa Indonesia yang
dikenal sebagai bahasa persatuan dan
sarana belajar di tengah keberagaman
bahasa daerah
2.3 Memiliki perilaku santun dan sikap
kasih sayang melalui pemanfaatan bahasa
Indonesia dan/atau bahasa daerah.
KD 3 dan 4
3.3. Mengenal teks terima kasih tentang
kasih sayang dengan bantuan guru atau
teman dalam bahasa Indonesia lisan dan
tulis dengan kosakata bahasa daerah
untuk membantu pemahaman
3.4. Mengenal teks cerita diri atau
personal tentang keberadaan keluarga
dengan bantuan guru atau teman dalam
bahasa Indonesia lisan
dan tulis yang dapat diisi dengan
kosakata bahasa daerah untuk membantu
pemahaman
3.5. Mengenal teks diagram atau tabel
tentang anggota keluarga dan kerabat
dengan bantuan guru atau teman dalam
bahasa Indonesia lisan dan tulis yang
dapat diisi dengan kosakata bahasa
daerah untuk membantu pemahaman
4.4. Menyampaikan teks cerita diri atau
personal tentang keluarga secara mandiri
dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis
yang dapat diisi dengan kosakata bahasa
daerah untuk membantu penyajian.
Matematika KD 1 dan 2
2.1 Menunjukkan perilaku patuh pada
aturan dalam melakukan penjumlahan
dan pengurangan sesuai prosedur atau
aturan dengan memperhatikan nilai
tempat puluhan dan satuan
KD 3 dan 4
3.1. Mengenal bilangan asli sampai 99
dengan menggunakan bendabenda yang
ada di sekitar rumah, sekolah, atau
tempat bermain
3.11. Menentukan urutan berdasarkan
panjang pendeknya benda, tinggi
rendahnya tinggi badan, dan urutan
kelompok berdasarkan jumlah
anggotanya
4.1. Mengemukakan kembali dengan
kalimat sendiri dan memecahkan masalah
yang berkaitan dengan penjumlahan dan
pengurangan terkait aktivitas sehari-hari
di rumah, sekolah, atau di tempat
bermain serta memeriksa kebenarannya.
4.8. Mengurai sebuah bilangan asli
sampai dengan 99 sebagai hasil
penjumlahan atau pengurangan dua buah
bilangan asli lainnya dengan berbagai
kemungkinan jawaban.
SBdP KD 1 dan 2
1.1 Merasakan keindahan alam sebagai
salah satu tandatanda kekuasaan Tuhan
2.1. Menunjukkan rasa percaya diri untuk
berlatih mengekspresikan diri dalam
mengolah karya seni.
KD 3 dan 4
4.1. Menggambar ekspresi dengan
mengolah garis, warna, dan bentuk
berdasarkan hasil pengamatan di
lingkungan sekitar
4.5. Menyanyikan lagu anakanak dan
memperagakan tepuk birama dengan
gerak
4.7. Menyanyikan lagu anak-anak dan
berlatih memahami isi lagu
4.13. Membuat karya kreatif dengan
menggunakan bahan alam di lingkungan
sekitar melalui kegiatan melipat,
menggunting, dan menempel.
Penjas KD 1 dan 2
1.1 Menghargai tubuh dengan seluruh
perangkat gerak dan kemampuannya
sebagai anugerah Tuhan yang tidak
ternilai
2.1 Menunjukkan perilaku percaya diri
dalam melakukan berbagai aktivitas fisik
dalam bentuk permainan
2.2. Menunjukkan perilaku santun kepada
teman dan guru selama pembelajaran
penjas
KD 3 dan 4
4.1. Mempraktikkan pola gerak dasar
lokomotor yang dilandasi konsep gerak
(seperti konsep tubuh, ruang, hubungan,
dan usaha) dalam berbagai bentuk
permainan sederhana dan atau tradisional
4.6. Mempraktikkan pola gerak dasar
senam sederhana menggunakan pola
lokomotor dan nonlokomotor yang
dilandasi konsep gerak mengikuti irama
(ketukan) tanpa atau dengan musik.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pemetaan Tema adalah suatu kegiatan untuk memperoleh gambaran secara
menyeluruh dan utuh semua standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator dari
berbagai mata pelajaran yang dipadukan dalam tema yang di pilih. Dalam penentuan
tema dapat ditetapkan sendiri oleh guru dan/atau bersama peserta didik. Prosedur
Pemetaan Tema, menurut Tim Puskur Departemen Pendidikan Nasional, dapat
dilakukan dengan, Penjabaran Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ke dalam
indikator, Menentukan tema, Identifikasi dan analisis Standar Kompetensi,
Kompetensi dasar dan Indikator.
Kegiatan pemetaan keterhubungan KD dan Indikator ke dalam Tema yaitu
dengan memetakan semua mata pelajaran yang diajarkan di kelas 1-3.
Mengidentifikasi Standar Kompetensi dalam setiap mata pelajaran yang diajarkan di
kelas 1-3. Mengidentifikasi Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran yang diajarkan
di kelas 1-3. Menjabarkan Kompetensi Dasar ke dalam indikator serta
mengidentifikasi tema-tema. Kegiatan Pemetaan Keterhubungan Tema ke dalam
Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator. Mengidentifikasi tema-tema
yang digunakan sebagai pengikat sebagai pengikat keterpaduan berbagai mata
pelajaran.

B. Saran
Untuk lebih paham akan pemetaan dan tentang pembelajaran tematik, hendaknya
kita mencari dan menggali lebih dalam tentang bagaimana pembelajaran tersebut dari
berbagai sumber lain, baik dari buku-buku, internet, dan guru-guru yang sudah
menerapkan pembelajaran tematik ini.
DAFTAR PUSTAKA

Buku Lapis, Pembelajaran Tematik.2009.


Riyanto, Yatim, Paradigma Baru Pendidikan (Jakarta : Kencana Prenada Media
Group, 2010).
Trianto, Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik (Jakarta: Kencana, 2011)
Trianto, Pengembangan Model Pembelajaran Tematik, (Jakarta: Prestasi pustaka,
2009)
Rohani, Ahmad, Media Instruksional Edukatif (Jakarta: Renika Cipta, 1997).
http://tarmizi.wordpress.com/2008/11/22/pemetaan-pembelajaran-tematik/

Anda mungkin juga menyukai