Manajemen Produksi Benih
Manajemen Produksi Benih
Manajemen Produksi Benih
Nama :
NIM
135040107111018
Kelas :
G Agribisnis
berumur 18 hari dan 35 hari. Sedangkan pupuk kandang, SP36 dan KCl diberikan
seluruhnya pada saat tanam.
2.1.7 Roguing
Roguing dilakukan dengan cara membuang tanaman yang diragukan. Hal
ini dimaksudkan untuk menghindari penyerbukan tanaman tetua betina oleh
tanaman yang tidak dikehendaki, damn pembentukan benih bukan dari tanaman
tetua yang diinginkan
2.1.8 Panen dan Pasca Panen
Ciri tanaman jagung sudah waktunya dipanen adalah kelobotnya sudah
berwarna putih kecoklatan dan tidak meninggalkan bekas apabila bijnya ditekan
menggunakan kuku.
3. Analsis Kelayakan Industri Benih Jagung Hibrida
1. Penggunaan Sarana Produksi
Uraian
Benih (kg)
Curater (kg)
Urea (kg)
SP 36 (kg)
KCl (kg)
Gramozone (ltr)
Matador (ltr)
Volume
15
8
300
200
100
7
2
jumlah
Nilai (Rp)
525.000
88.000
900.000
800.000
750.000
385.000
320.000
3.768.000
Volume
Borongan
30
20
pembumbunan (HOK)
Pemupukan,
10
Nilai (Rp)
2.200.000
1.500.000
1.000.000
500.000
pengendalian H & P
(HOK)
Panen (HOK)
Pemipilan (Tresher)
20
10 : 1
Jumlah
1.040.000
1.890.000
8.130.000 (68,33%)
Uraian
Penerimaan (Rp)
Keuntungan (Rp)
Nilai (Rp)
18.900.000
7.002.000
3.966
1.888
1.59