Penyakit Jamur Kulit - Siregar
Penyakit Jamur Kulit - Siregar
Penyakit Jamur Kulit - Siregar
MIKOSIS SUPERFISIALIS
NONDERMATOSIS
Infeksi nondermatofitosis pada kulit biasanya terjadi pada kulit yang paling luar. Hal ini
disebabkan oleh jenis jamur ini tidak dapat mengeluarkan zat yang dapat mencerna keratin kulit
dan tetap hanya menyerang lapisan kulit yang paling luar. Yang termasuk golongan ini, yaitu:
1.
2.
3.
4.
Pitiriasis versikolor
Piedra
Otomikosis
Tinea nigra
Pitiriasis versikolor
Definisi
Pitiriasis versikolor disebabkan oleh Malassezia furfur. Pitiriasis versikolor adalah suatu penyakit
jamur kulit yang kronik dan asimtomatik serta ditandai dengan bercak putih sampai coklat yang
bersisik. Kelainan ini umumnya menyerang badan dan kadang-kadang terlihat di ketiak, sela
paha, tungkai atas, leher, muka, dan kulit kepala.
Distribusi penyakit
Di Indonesia penyakit ini mempunyai insiden yang tinggi.
Keluhan
Timbul berck putih ataupun kecoklatan dan kehitaman yang kadang gatal bila berkeringat. Bisa
pula tanpa keluhan gatal sama sekali, tetapi penderita mengeluh karena malu oleh adanya bercak
tersebut.
Klinis
Pada orang kulit berwarna, lesi yang terjadi biasanya tampak sebagai berck hipopigmentasi,
tetapi pada yang berkulit pucat lesi bisa berwarna kecoklatan atau kemerahan. Di atas lesi
terdapat sisik halus. Bentuk lesi tidak teratur dapat berbatas tegas sampai difus dan ukuran lesi
dapat miliar, lentikular, nummular, sampai plakat.
Pakaian, sprei, handuk, harus dicuci dengan air panas. Kebanyakan pengobatan akan
menghilangkan buktu infeksi aktif (skuama) dalam waktu beberapa hari, tetapi untuk menjadi
pengobatan yang tuntas pengoatan ketat ini harus dilanjutkan beberapa minggu.
Malassezia furfur dapat mengeluarkan zat yaitu asam azelat yang menghambat pertumbuhan
pigmen. Tinea versikolor tidak member respon yang baik terhadap griseofulvin.
Obat-obat tablet ketokonazol 1x200 mg/ hari selama 10-14 hari dapat member hasil pengobatan
yang baik. Obat turunan triazol seperti tablet itrakonazol 2x100 mg/hari selama 10-14 hari juga
member hasil yang memuaskan.
Piedra
Yaitu infeksi jamur terhadpa rambut sepanjang helaian rambut yang berupa benjolan-benjolan di
luar permukaan rambut tersebut. Ada 2 macam piedra, yaitu: Piedra putih (Piedra beigelli) dan
Piedra hitam (Piedraia hortae).
Piedra putih
Etiologi
Piedra beigelli (Trichosporon beigelli) terutama terdapat di daerah subtropics, daerah dingin (di
Indonesia belum ditemukan)
Cara infeksi: kontak langsung dari orang yang sudah terkena infeksi.
Gejala klinik: benjolan warna tengguli pada rambut, kumis, janggut, kepala, dan tidak ada gejalagejala keluhan.
Diagnosis: ditegakkan atas dasar gejala-gejala klinis dan pemeriksaan laboratorium dengan KOH
dan kultur.
Pengobatan: rambut dicukur atau dikeramas dengan sublimat 1/2000 (5 permil) dalam spiritus
dilutes.
Piedra hitam
Penyakit ini umumnya terdapat di daerah-daerah tropis dan subtropics.
Lokalisasi: terutama rambut kepala, kumis dan janggut, dan dagu.
Gejala-gejala: pada rmbut kepala, janggut, kumis akan tampak benjolan atau penebalan yang
keras berwarna hitam. Penebalan ini sukar dilepaskan dari helai rambut. Umumnya rambut lebih
suram, bila disisir sering memberikan bunyi seperti logam. Biasanya penyakit ini mengenai
rambut dengan kontak langsung atau tidak langsung.
Diagnosis: ditegakkan atas dasar:
a. Gejala klinis: rambut tampak lebih suram, benjolan bila disisir terasa seperti logam kasar.
b. Laboratorium:
Langsung dengan KOH 10-20% dari rambut yang ada benjolan tampak hifa
ndotrik (dalam rambut pada lapisan korteks) sampai ektotrik (di luar rambut) yang
besarnya 4-8 m berwarna tengguli, dan ditemukan spora yang besarnya 1-2.
Kultur rambut dalam media SDA tampak koloni mula-mula tumbuh sebagai
koloni ragi berwarna kuning, kemudian dalam 2-4 hari berubah menjai koloni
berfilamen.
Pengobatan: sebaiknya rabut dicukur, dapat juga dikeramas dengan larutan sublimat: 1/2000
dalam alcohol dilutes (spiritus 70%) hasil pengobatan akan tampak dalam 1 minggu.
Otomikosis
Adalah infeksi jamur pada ling telinga bagian luar. Jamur dapat masuk ke dalam telinga melalui
alat-alat pengorek telinga yang terkontaminasi atau melalui udara atau air. Penderita akan
mengeluhkan rasa gatal atau sakit dalam liang telinga.
Liang telinga tampak berwarna merah, ditutupi oleh skuama dan kelainan ini dapat
meluas ke bagian luar sampai muara liang telinga dan daun telinga sebelah dalam. Tempat yang
terinfeksi menjadi merh dan ditutupi skuama halus. Bila meluas ked lam sampai ke membrane
timpani, daerah ini akan menjadi merah, berskuama, dan mengeuarkan cairan serosanguinos.
Penderita akan mengalami gangguan pendengaran.
Bila ada infeksi sekunder dapat terjadi otoitis eksterna. Penyebab infeksi biasanya jamur
kontaminan seperti Aspergillus sp., Mucor, da Penisillium.
Diagnosis didasarkan pada:
a. Gelaja-gejala klinik yang khas: terasa gatal atau sakit di liang telinga dan daun telinga
menjadi merah, skuamos dan dapat meluas ke dalam liang telinga sampai 2/3 bagian luar.
b. Pemeriksaan labotarorium:
Preparat langsung. Skuama dari kerokan kulit liang telinga diperiksa dengan KOH
10% akan tampak hifa-hifa lebar, berseptum, dan kadang dapat ditemukan spora
Pengobatan: jaga telinga tetap kering, jangan mengorek telinga. Gunakan Neosporin dan larutan
gentian violet 1-2% juga dapat menolong.
Tinea nigra
Adalah infeksi jamur superficial yang biasanya menyerang kulit telapak kaki dan tangan dengan
memberikan warna hitam sampai coklat pada kulit yang terserang. Macula yang terjadi tidak
menonjol dari permukaan kulit, tidak terasa sakit dan tidak ada tanda-tanda radang, kadangkadang macula ini dapat meluas sampai di punggung kaki dan punggung tangan bahkan dapat
menyabar sampai di leher, dada, dan muka.
Gambaran efloresensi ini dapat berupa polisiklis, arsinar dengan warna hitam atau coklat
hampair sama, seperti setetes nitras argenti yang diteteskan pada kulit.
Penyebabkanya adalah Cladosporium werneckii dan jamur ini banyak menyerang anak-anak
dengan hygiene kurangang baik dan orang-orang yang banyak berkeringat. Diagnosis ditegakkan
berdasarkan:
a. Gejala klinis yang khas
b. Pemeriksaan lab:
PREPARAT LANGSUNG KEROKAN KULIT DNEGAN koh 10% AKAN
MENUNJUKKAN ADANYA HIFA DAN SPORA YANG TERSEBAR DI
zoofilik dan geofilik bersifat akut dan sedang serta mudah sembuh.
Dermatofita antropofilik, terutama menyerang manusa sebagai hospes tetapnya. Infeksi
oleh jamur ini dapat bersifat menahun. Contoh: M. audouinii dan Trichophyton. Rubrum.
Cara penularan
Penularan langsung terjadi melalui fomit, epitel, dan rambut- rambut yang mengandung jamur
baik dari manusia atau binatang, dan dari tanah. Penularan tak langsung dapat melalui tanaman,
kayu yang dihinggapi jamur, barang-barang atau pakaian, debu, atau air. Selain hal tersebut,
infeksi dipengaruhi oleh beberapa factor:
1. Factor virulensi jamur: masing-masing jamur memiliki afinitas yang berbeda. Missal: T.
rubrum jarang menyerang rumput, E. floccosum paling sering menyerang lipat paha
bagian dalam. Factor yang paling penting ialah kemampuan spesies jamur dalam
menghasilkan keratinasi dan mencerna keratin di kulit.
Gejala-gejala klinis
akan meninggalkan jaringan parut dan alopesia yang permanen. Penyebab utama
adalah T. schoenleinii, T. violaceum, dan T. gypseum. Karena tinea kapitis ini
sering menyerupai penyakit kulit yang menyerang daerah kepala, penyakit ini
harus dibedakan dengan penyakit-penyakit non-fungi, seperti Psoriasis vulgaris,
Dermatitis seboroik, dan Trikotilomania.
2. Tinea korporis (Tinea circinata = Tinea glabrosa).
Penyakit ini dijumpai pada orang yang bekerja di tempat panas, banyak berkeringat serta
kelembaban kuloitnya tinggi. Biasanya terdapat di muka, anggota gerak atas, dada,
punggung, dan anggota gerak bawah. Penyebab utamanya adalah T. violaceum, T.
rubrum, T. mentagrophytes, M. gypseum, M.canis, M. audolini. Penyakit ini sering
menyerupai Pitiriasis rosea, Psoriasis vulgaris, Morbus Hansen tipe tuberkuloid, dan Lues
stadium 11 bentuk makulopapular.
Lesi bulat atau lonjong dengan tepi yang aktif, perkembangan kea rah luar,
bercak-bercak bisa melebar akhirnya member gambaran polisiklis, arsinar atau sinsiner.
Bagian tepi aktif dengan tanda eritema, ada papul-papul dan vesikel, sedang bagian
tengah lebih tenang.
3. Tinea kruris (Eczema marginatum, Dhobi itch, Jockey itch)
Penyakit ini menimbulkan keluhan gatal-gatal menahun, bertambah hebat bila disertai
keluarnya keringat. Kelainan akut memberikan gambaran berupa macula yang
eritematosa dengan erosi dan kadang-kadang terjadi ekskoriasi. Pinggir kelainan kulit
tampak tegas dan aktif serta polisklis. Kekhasan penyakit ini adalah lokalisasinya yaitu di
daerah lipat paha bagian dalam, daerah perineum dan sekitar anus. Kadang dapat meluas
sampai gluteus, perut bagian baah, dan bahkan sampai ke aksila. Penyebab utamanya
adalah E. floccosum, T. rubrum, dan T. mentagrophytes.
4. Tinea manus dan Tinea pedis
Disebut juga (atheles foot = ring worm of the foot. Sering menyerang orang dewasa yang
bekerja di tempat basah seperti tukang cuci, pekerja di sawah, atau orang-orang yang
setiap hari harus memakai sepatu yang tertutup. Dapat tanpa keluhan atau dengan
keluhan gatal hebat dan nyeri bila ada infeksi sekunder. Ada 3 bentuk tinea pedis, yaitu:
a. Bentuk intertriginosa
b. Bentuk hyperkeratosis
c. Bentuk vesicular subakut
5. Tinea unguinum ( worm of the nails).
Terdapat dlm 3 bentuk:
6. Tinea imbrikata
Merupakan bentuk khas tinea korporis disebabkan oleh T. consentricum yang merupakan
dermatofit antropofilik. Gambaran klinis: macula ritematosa dengan skuama yang
melingkar. Bila diraba, skuamanya terasa jelas menghadap ke dalam. Penyakit ini sering
menyerang seluruh permukaan tubuh sehingga menyerupai eritrodermia, pemfigus
foliaseus, dan iktiosis yang sudah menahun.
Diagnosis : pemeriksaan lab
Pengobatan:
MIKOSIS INTERMEDIAT = KANDIDIASIS
Sebenarnya jamur ini dikelompokkan dalam jamur tak sempurna (fungi imperfecti), yaitu jamur
yang memiliki sifat-sifat seperti ragi. Golongan jamur ini hanya terdiri dari satu sel, contoh:
Candida.
Kandidiasis adalah infeksi akut atau subakut yang disebabkan oleh Candida albicans akadangkadang oleh spesies kandida yang lain, yang dapay menyerang berbagai jaringan tubuh.
Etiologi
Penyebab utama Candida albicans. Spesies lain seperti: C. krusei, C. stellatoidea, C. tropicalis,
C. pseudotropicalis, dan C. parapilosis, umumnya bersifat pathogen.
Sel-sel kandida berbentuk bulat, lonjong, atau bulat lonjong. Berkembang biak dengan
spora yang tumbuh dari tunas, disebut blastospora. Mudah tumbuh pada SDA membentuk koloni
ragi dengan sifat: koloni menonjol, permukaan halus, licin, berwarna putih kekuningan, berbau
ragi. Dapat hidup pada tubuh manusia sebagai parasit/saprofit dalam alat pencernaan, alat
pernafasan, atau vagina orang sehat. Pada keadaan tertentu dapat menjadi pathogen
menyebabkan kandidiasis/kandidosis.
Factor predisposisi:
Factor endogen
1. Perubahan fisiologi tubuh
a. Kehammilan
vagina ada bercak putih kekuningan, meninggi dari permukaan, disebut vaginal trush.
Bercak ini terdiri dari jamur kandida, jaringan nekrotik, dan sel-sel epitel. Secret vagina
kental dan jika sudah menahun tampak sebagai butir-butir tepung halus. Labia minora
dan mayora membengkak dengan ulkus-ulkus kecil berwarna merah dan disertai daerah
yang erosi. Factor predisposisi: kegemukan, diabetes mellitus, tidka bersih, pengaruh
obat.
Kandidiasis balanitis dan balanoptisis - sering terjadi pada pria yang tidak dikhitan.
Tampak berpa bercak eritema dan erosi disertai pustulasi.
Kandidiasis mukokutan kronis banyak ditemukan pada anak-anak dan penderita
defisiensi. Klainan berupa brecak merah di daerah mukokutan, erosi, dan timbul gatal dan
panas.
2. Kandidiasis kutis
Kandidiasis kutis lesi timbul pada daerah lipatan kulit seperti ketiak, bawah payudara,
lipat paha, antara jari-jari tangan dan kaki, sekitar pusat dll. Kelainan berupa kemerahan
kulit yang berbatas tegas, erosi dan bersisik. Kandidiasis pada sela jari sering disebut
sebagai kutu air. Kkulit disela jari lunak, terjadi maserasi dan dapat mengelupas
menyerupai kepala susu.
Kandidiasis perianal infeksi pada kulit sekitar anus, banyak terjadi pada bayi, dikenal
sebagai kandidiasis popok (diaper rash). Sering disebabkan oleh penggunaan popok
basah yang tidak segera diganti sehingga menyebabkan iritasi.
Kandidiasis kutis generalisata lesi pada kulit yang tidak berambut.
Paronikia dan onkomikosis infeksi dimulai dari pangkal kuku, kuku menjadi kusam,
warnanya kecoklatan sampai hitam, permukaan tidak rata dan menebal serta keras. Bila
kuku sudah menjadi rapuh, pecah-peah dan ada subinguinal hyperkeratosis disebut
onikomikosis. Onikomikosis sangat resisten terhadap pengobatan karena harus
menunggu pertumbuhan kuku dan bahkan obat-obat sulit mencapai sumber infeksi di
bawah kuku.
Pemeriksaan histopatologi dengan pengecatan hematoksilin eosin (HE) di dalam sediaan akan
dapat terlihat sel-sel reaksi radang berupa sell-sel neutrofil, sarang-sarang abses kecil, sel datia
yang dikelilingi oleh sel histiosit. Sel ragi tampak sebagai blastospora dan hifa semu.
Diagnoss banding
Kandidiasis kutis harus dibedakan dengan beberapa penyakit kulit lain:
1. Kandidiasis kutis dengan tinea unguinum : biasanya dimulai dari distal, kuku rapuh,
disertai subungual hyperkeratosis.
2. Vulvovaginitis dengan trikomoniasis vaginitis dan gonore.
a. T. vaginalis, biasanya menimbulkan flour albus, berbau, dan tidak ada bulir-bulir.
b. Gonore, pada penyakit ini kencing sakit dan mengeluarkan secret mukopurulen.
Obat
Antikandida (Gentian violet 1-2%, nistatin, amfoterisin B, natasin, trikomisin), imidazol dan
triazol.
MIKOSIS DALAM
Kelainan kulit yang disebabkan oleh mikosis dalam sebenarnya tidak khas karena penyakit ini
hamper menyerupai penyakit infeksi kronis lain, seperti infeksi tuberculosis, frambusia, atau
infeksi piokokus yang kronis. Biasanya kelainan yang ditimbulkan dapat berupa tumor, ulkus,
atau abses-abses kronis. Penyebab jamur ini dapat masuk ke dalamm tubuh manusia, biasanya
melalui luka kecil atau aberasi kulit, dan selanjutnya menyebabkan kerusakan di subkutis atau
menyerang alat yang lebih dalam. Jamur yang menyerang alat-alat dalam, pada umumnya
bersifat oportunistik, seperti kriptokokosis, aspergilosis, dan fikomikosis.
MISETONA
Adalah infeksi jamur kronik pada jaringan di bawah kulit, yang dapat meluas sampai ke fasia dan
tulang-tulang dengan menimbulkan kelainan-kelainan berupa pembengkakan kruris disertai
deeformitas pada jaringan yang terinfeksi seperti telapak kaki, tangan, pergelangan kaki, tangan
dan lutut.
Bentuk klinik
Tumor atau pembengkakan di bawah kulit ini dapat meluas sampai di bawah fasia dan otot,
bahkan dapat menyebabkan destrukti tulang. Pada plantar pedis, benjolan dan abses ini akhirnya
memecah ke permukaan kulit membentuk fistel sehingga memberikan kelainan bentuk pada kaki
disebut Madura foot. Penyakit ini selalui disertai pembengkakan kelenjar gtah bening, dan
kadang-kadang temperature badan akan naik. Pria lebih banyak diserang dapri pada wanita.
Berdasarkan penyebabnya misetoma dibagi menjadi 2 jenis:
a. Misetoma aktinomikotik penyebabnya aktinomisetes, nokardia dan streptomises.
b. Misetoma eumikotik penyebabnya spesies madurella, eleskeria, sefalosporium,
fialofora, dan genus kurfularia.
Diagnosis
1. Gejala klinis: benjolan-benjolan keras pada kaki, tangan atau lutut berwarna merah atau
coklat, mengeluarkan secret purulen. Kelenjar regional getah bening dapat membesar.
2. Pemeriksaan laboratorium.
a. Preparat basah dari secret yang keluar dari fistel. Ambil sedikit secret (1-2) tetes
letakkan di atas gelas objek dan tambahkan 1-2 tetes KOH 10-20%. Tutup dengan
gelas penutup, panaskan dengan hati-hati. Gelas penutup boleh ditekan perlahan
untuk memecah butir-butir yang ada dalam secret. Lihat dibawah mikroskop. Bila ada
elemen jamur akan tampak spora-spora atau klamidospora dan hif berseptum.
b. Pembiakan, secret yang dikumpulkan dicuci terlebih dahulu dengan air steril atau air
garam faal, dan butir-butir dihancurkan. Selanjutnya tanam ke media SDA atau BHI,
inkubasi 25-30 C. identifikasi.
c. Histopatologi, jaringan yang terinfeksi diwarnai dengan hematoksilin atau periodic
acid Schiff (PAS). Di daam sediaan akan tampak massa jamur yang tersebar dengan
bentuk teratur, berupa butir-butir yang tidak teratur seperti butir padi, warna coklat
atau kehitaman. Selanjutnya lihat apakah butir itu tediri dari hifa bersekat yang
menyerupai benang-benang atau bentuk-bentuk menyerupai bakteri yang sangat
halus. Selanjutnya dapat terlihat sel-sel infiltrate berupa sel epiteloid dan sel raksasa.
SPOROTRIKOSIS
Adalah penyakit jamur kronik yang disebabkan oleh Sporothrix schenckii, yaitu suatu jamur
yang bersift dimorfik. Jamur masuk ke dalam tubuh melalui luka. Manusia dapat ditulari dari
binatang, seperti kuda, kucing, anjing, atau tikus.
Ulkus bentuknya bulat atau lonjong, mengeluarkan secret yang seropurulen, dan berjejer
sepanjang perjalanan aliran limfa. Penderita tidak mengeluh sakit pada kelenjar dan saluran limfa
yang disebut Fixed Cutaneus Sporotrichosis.
Jamur tersebut selanjutnya dapat menyebar ke bagian lain melalui saluran limfa dan dapat
sampai ke paru-paru, saraf pusat, dan penernaan.
Diagnosis
Gambaran klinis: nodul atau ulkus berjejer disepanjang aliran limf dan saluran linfa mengeras
teraba seperti tali atau kawat. Pada pemeriksaan darah didapati limfositosis dan laju endap darah
yang meningkat.
Pemeriksaan lab pembantu:
a. Preparat langsung, elemen jamur dari secret ulkus sulit ditemukan karena bentuknya yang
sangat kecil dan jumlahnya terlampau sedikit untuk dapat dicari. Tetapi dengen
pemeriksaan fluoresen, antibody jamur dalam jaringan dapat diperlihatkan. Selnya berupa
sel memanjang menyerupai cerutu, bertunas, berbentuk seperti ini disebut badan-badan
cerutu.
b. Pembiakan, bahan diaspirasi dari kelenjar limfa atau dari ulkus dan dibiakkan dalam SDA
ditambah klormfenikol atau sikloheksamid, inkubasi pada suhu yang sesuai dengan
Sporothrix schenckii. Koloni tampak berwarna krem sampai coklat, menyerupai selaput
basah yang dapat dilihat 1-2 minggu inkubasu. Spora tampak bernbentuk jari-jari
sehingga menyerupai gambaran bunga aster.
c. Histopatologi, terlihat granuloma dengan pembentukan sel infiltrate berupa sel
polimorfonuklear, eosinofil, dan sel makrofag. Antara bagian tengah dan tepi terlihat sel
epiteloid dan sel raksasa tipe langhan, dan sel limfosit, sel plama, dan paling luar
ditemukan sel jarigan ikat.
Adalah suatu penyakit kamur yang dipredileksinya umumnya di selaput lendir, terutama hidup,
laring, mata, genitalis, telinga dan kadang-kadang di kulit.
Pada selaput lendir hidung dapat berbentuk tonjolan-tonjolan berupa polip, tergantung
seperti belalai di rongga hidung, tanpa nyeri. Permukaan tonjolan seperti kembang kol kasar
berbintik-bintik putih. Benjolan ini dapat keluar dari lubang hidung sehingga menyerupa belalai.
Pada kulit tumbuh menyerupai papiloma yang kecil-kecil yang dapat tumbuh pada semua
permukaan tubuh. Gejala ini tidak sakit maupun gatal, hanya kurang merasa enak karena di atas
permukaan kulit banyak tonjolan-tonjolan berwarna merah sampai coklat.
Pada genitalia dapat tumbuh menyerupai gejala papiloma ya g berwarna merah.
Diagnosis
1. Gejala klinik: khas berupa polip di mukosa hidung, berwarna merah, putih dengan
permukaan sedikit kasar. Pada kulit timbul benjolan kasar berwarna coklat, tidak nyeri,
dan tidak gatal.
2. Pemeriksaan langsung: bahan diambil dari secret hidung, potongan tumor, kandiloma
atau kerokan kulit. Pewarnaan dengan pewarnaan Romanowski tampak sporangium bsar
berisi spora.
3. Biakan: belum berhasil dibiakkan dalam media buatan.
4. Histopatologi: jaringan diambil dari tonjolan-tonjolan dan diwarnai dengan hematoksilin
eosin. Pada preparat terlihat tanda-tanda radang akut atau kronis, dengan pelebaran
pembuluh darah. Elemen jamur tampak berupa sporangium bundar d, dan di dalamnya
ada spora kecil.
Pengobatan: yang paling baik adalah operasi, baik stirpasi atau keuterasi, dan harus dijaga jangan
sampai terjadi penyebaran hematogen. Untuk kulit yang terbaik adalah kauterisasi secara steril.
AKTINOMIKOSIS
Adalah penyakit jamur kronis berupa kelainan lesi supurtif granulomatosa superficial atau
visceral yang timbulnya dari pemecahan abses-abses sehingga menimbulkan fistel-fistel yang
multiple.
Penyakit ini tersebar di seluruh dunia dan lebih sering ditemukan pada pria dewasa muda.
Penyebabnya adalah Actinomycetes israelii atau Actinomycetes bovis yang bersifat anaerob,
hidup komensal di dalam rongga mulut atau mukosa faring dan laring. Jamur ini berkembang
subur pada orang yang tidak menjaga kebersihannya dengan baik.
Dari rongga mulut penyakit ini dapat berkembang ke darha rahang, ke saluran cerna,
paru, dan akhirnya ke kulit.secara klinis dikenal 4 bentuk:
1. Aktinomikosis serfikofasialis. Penyebabnya mulai dari rongga mulut, meluas ke daerah
rahang bawah dan muka, membentuk tonjolan keras disebut Lumpy jaw.
2. Aktinomikosis torakalis. Terjadi infeksi endogen dari rongga mulut atau laring A> israelii
yang terhirup mauk ke paru-paru. Menyebabkan radang paru kronis seperti tbc,
bronkiektasis, atau asma bronkie, dengan batuk-batuk dan mengeluarkan dahak coklat
kekuningan kadang hematemesis. Selanjutnya jamur dapat menembus dinding torak
sampai permukaan kulit.
3. Aktinomikosis abdominalis. Jamur tertelan masuk ke saluran pencernaan menimbulkan
gejala-gejala menyerupai apendisitis akut atau subakut. Pada tahap lebih lanjut terjadi
perlekata dengan dinding perut sebelah dalam dan akhirnya menimbulkan fistel ke
permukaan dan selanjutnya terjadi peradangan kulit menjadi aktinomikosis kulit.
4. Aktinomikosis kulit. Biasanya terjadi sekunder dari tiga jenis yang telah diterangkan.
Bila menembus kulit terjadi ulkus di kulit. Dari dalam fistel keluar cairan purulen dan di
dalam ciran ini dapat ditemukan butiran-butiran jamur. Penyebaran hematogen efek
primer ini dapat meluas ke alar-alat dalam lain seperti otak, hati, ginjal, dan member
gejala sesuai infeksi dari organ yang terkena.
Diagnosis
a. Gejala-gejala yang khas, sesuai dengan bentuk yang telah diterangkan
b. Pemeriksaan rontgen terhadap rahang bawah dan paru
c. Pemeriksaan lab:
- Darah, menunjukkan leukositosis dan laju endap darah yang meninggi
- Preparat basah, bahan pemeriksaan dapat diambil dari cairan nanah yang keluar
dari fistel, cairan aspirasi abses, atau dahak. Satu sampai dua tetes