Heru Suharyadi
Heru Suharyadi
Heru Suharyadi
RINGKASAN
Sumber daya alam merupakan salah satu modal dasar dalam pembangunan nasional,
oleh karena itu harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat dengan memperhatikan
kelestarian lingkungan hidup sekitarnya. Salah satu kegiatan dalam memanfaatkan sumber daya alam adalah
kegiatan penambangan bahan galian. kegiatan penambangan tersebut dapat menimbulkan perubahan bentang alam
daerah setempat dan berubahnya estetika lingkungan. Salah satu bentuk penanganan terhadap akibat kegiatan
penambangan adalah melakukan reklamasi yang terencana. Pada intinya reklamasi bertujuan untuk
mengembalikan tataguna lahan sesuai peruntukannya.
Rencana Reklamasi yang dilakukan adalah dengan penata gunaan lahan, Penanggulangan erosi dan
sedimentasi serta Revegetasi. Kegiatan penatagunaan lahan dilakukan agar kondisi yang terjadi akbibat adanya
penambangan dapat diperbaiki atau disesuaikan dengan kondisi yang stabil sehingga dampak lingkungan dapat
teratasi. Dengan penatagunaan lahan berupa pembentukan teras bangku dan pembuatan guludan serta melakukan
penanaman dengan system POT dengan dimensi POT 1x1x1 m dengan jumlah lubang 3068 lubang dengan waktu
kerja 13 hari dengan 18 pekerja. Selain itu juga dilakukan penanggulagan Erosi, yaitu dengan pembuatan Teras
Bangku dan Pembuatan saluran terbuka berbentuk trapesium dengan sudut kemiringan maksimum 60 o. Dengan
Dimensi saluran 1 lebar atas 1,27 m, lebar bawah 0,63 m, kedalaman 0,66 m dan kemiringan sisi 60 o. Saluran 2
lebar atas 1,55 m, lebar bawah 0,76 m, kedalaman 0,79 m dan kemiringan sisi 60o Saluran 3 lebar atas 1,04 m,
lebar bawah 0,52 m, kedalaman 0,54 m dan kemiringan sisi 60 o. Kegiatan revegetasi dilakukan dengan penanaman
cover crop berupa Vetiver Rumput gajah,dan LCC serta tanaman keras berupa Sengon laut. Sehingga setelah
dilakukan Kegiatan reklamasi dapat diketahui mengalami penurunan bobot kerusakan lingkungan menjadi 25
sehingga tingkat kerusakan tidak ada (baik). Dengan demikian dapat diketahui biaya reklamasi total untuk
melakukan penatahan lahan di tambang sebear Rp. 229.194.720.
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sumber daya alam merupakan salah satu modal dasar dalam pembangunan nasional, oleh karena itu harus
dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat dengan memperhatikan kelestarian lingkungan hidup
sekitarnya. Salah satu kegiatan dalam memanfaatkan sumber daya alam adalah kegiatan penambangan bahan
galian.. Adapun kegiatan penambangan yang dilakukan dapat menimbulkan perubahan bentang alam daerah
setempat dan berubahnya estetika lingkungan. Salah satu bentuk penanganan terhadap akibat kegiatan
penambangan adalah melakukan reklamasi yang terencana. Reklamasi adalah kegiatan yang bertujuan
memperbaiki tata guna lahan yang terganggu akibat kegiatan usaha pertambangan agar dapat berfungsi dan
berdaya guna sesuai peruntukannya.
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Sungai Daerah yang dijadikan lokasi penelitian
Kokap, Dusun Ngaseman. adalah area Penambangan Batu andesit Kecamatan
d. Sebelah Timur berbatasan dengan Jalan Kokap Kabupaten Kulon Progo Provinsi daerah
Propinsi Hargowilis - Kota Kokap. Istimewa Yogyakarta. Dengan target produksi rata-
Secara astronomis terletak pada rata per tahun 82.500 ton, direncanakan
110°05’29,71” BT - 110°05’57,89” BT dan penambangan akan berlangsung selama 5 tahun.
7°49’31,11” LS - 7°49’56,90” LS dengan ketinggian Kegiatan penambangan di akan dilakukan dengan
250 m diatas permukaan laut.. Lokasi penambangan Sistem tambang terbuka dengan tipe penambangan
dapat ditempuhi melalui perjalanan darat berupa Quary Metode Open Cast.
jalan aspal dengan menggunakan kendaraan Kegiatan penambangan diawali dengan
bermotor baik sepeda motor maupun mobil melalui pembersihan lahan dari semak belukar dan tanaman
beberapa jalan artenatif : penutup lainnya, sehingga pengupasan tanah pucuk
a. Dari arah Yogyakarta ditempuh kurang lebih dan tanah penutup dapat berjalan dengan lancar.
60 menit, kearah barat melalui jalan Jogja Pengupasan tanah pucuk dilakukan secara bertahap
Wates. dengan ketebalan 0,50 m dan dibatasi hingga
b. Dari arah Sleman kearah selatan melalui jalan kedalaman 1 m dari permukaan tanah. Selanjutnya
kabupaten kemudian kearah barat jalan Jogja- tanah pucuk yang telah dikupas akan diangkut
Wates 40 menit. menuju stock soil dan selanjutnya akan digunakan
c. Dari Kabupaten Bantul kearah barat melalui untuk reklamasi dan revegetasi
jalan raya Brosot ditempuh lebih kurang 40
menit. 3.1.
Rona Awal Daerah Penelitian
d. Dari arah Kabupaten Purworejo, kearah Lahan penambangan merupakan area hutan
timur, kurang lebih ditempuh sejauh 30 milik masyarakat. Sebelum dilakuakan
menit. penambangan area tersebut merupakan daerah
Kokap adalah salah satu kecamatan di Kulon perbukitan dengan ketinggian mencapai 359 Mdpl
Progo dengan luas wilayah 379,95 Ha atau 12,59% (lampiranT), dan dimanfaatkan oleh warga setempat
dari total luas wilayah Kulon Progo. untuk berkebun dan tempat mencari rumput untuk
pakan ternak. Vegetasi didaerah tersebut terdiri dari
III. HASIL PENELITIAN tanaman semak belukar dan vegetasi perpohonan.
adapun wilayah dibagi sebagai berikut :
Tabel 3. 1
Persentase Kawasan Hutan pada lokasi Izin Usaha Pertambangan
3
Rencana Reklamasi Pada lahan Bekas … Heru Suharyadi
4
Rencana Reklamasi Pada lahan Bekas … Heru Suharyadi
Bobot Total 45
Tabel 3.3.
Rencana Reklamasi Handika Karya 2015-2019
Jalan dan
Disposal Total
Tahun PIT (Ha) Fasilitas
(Ha) (Ha)
(Ha)
1 ₋ 0.112 0.046 0.158
2 ₋ 0.168 0.036 0.204
3 ₋ 0.185 0.049 0.23419
4 0.01 0.204 0.034 0.24757
5 2.2961 0.25 0.034 2.5801
Total 2.3061 0.453571 0.068 2.82767
3.4.2 Luas Area yang Akan Direklamasi dilaksanakan penambangan. Tanah pucuk
Ketersediaan tanah pucuk di diambil dari digunakan sebagai media tanam yang digunakan
kegiatan pembersihan lahan yaitu pengupasan tanah untuk kegiatan revegetasi pada area penambangan.
penutup dan tanah pucuk. pada saat akan adapun tanah pucuk yang tersedia sebagai berikut :
Tabel 3.5
Ketersediaan Total Tanah Pucuk
5
Rencana Reklamasi Pada lahan Bekas … Heru Suharyadi
IV. PEMBAHASAN
Daerah pertambangan saat ini Berada pada 4.1. Penataan bentuk lahan
tahap Produksi, dimana kegiatan penambangan Penataan areal CV Handika Karya
sedang berlangsung. Dari hasil pembobotan, tingkat dilakukan dengan menggunakan alat berat seperti
kerusakan lingkungan lahan pertambangan batu bulldozer. Dump Truck, excavator Bulldozer. akan
andesit termasuk kedalam lahan dengan tingkat bekerja untuk membentuk permukaan lahan rata dan
kerusakan Sedang. Pembobotan ini dilakukan memiliki kemiringan < 8%. Sesuai dengan
berdasarkan Keputusan Gubernur Daerah Istimewa Permenhut P.4/Menhut-II/2011 salah satu perlakuan
Yogyakarta Nomor 63 Tahun 2003 tentang Kriteria reklamasi untuk areal yang memiliki kemiringan <
Baku Kerusakan Lingkungan bagi Usaha dan/atau 8% adalah dengan menanami dengan cover crops.
Kegiatan Penambangan Bahan Galian Golongan C Tujuannya adalah untuk memperkecil kecepatan air
di Wilayah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. limpasan dan meningkatkan infiltrasi.
Berdasarkan hasil dari analisis kerusakan lahan Penataan lahan juga membentuk teras
tersebut, dapat ditentukan langkah kebijakan dalam bangku pada lereng dengan kemiringan 45o dan
pengendalian kerusakan lingkungan. Langkah tinggi 5 meter. Teras bangku efektif dalam
paling tepat dalam pengendalian kerusakan pengendalian erosi karena mampu mengurangi
lingkungan adalah reklamasi. kecepatan air mengalir menuruni lereng.
Reklamasi adalah kegiatan yang dilakukan
sepanjang tahapan usaha pertambangan untuk 4.1.1 Penataan tanah Pucuk
menata, memulihkan, dan memperbaiki kualitas Dalam rangka penataaan lahan
lingkungan dan ekosistem agar dapat berfungsi penambangan setelah dilakukan penataan disposal
kembali sesuai peruntukannya. Pada permasalahan yang merupakan tempat penimbunan Overburden
ini, lahan yang akan direklamasi adalah lahan yang yang harus kita lakukan adalah penataan tanah
merupakan lahan Pertambangan yang masih aktif. pucuk yang akan digunakan pada kegiatan
Berdasarkan kondisi lahan yang ada, akan dibuat revegetasi untuk itu kita harus mengetahui metode
rencana reklamasi yang dalam pelaksanaannya yang digunakan. Metode penataan tanah pucuk yang
mencakup penataan lahan, pengendalian erosi dan digunakan adalah metode Guludan dan metode POT
sedimentasi, revegetasi dan pemeliharaan. dengan volume tanah pucuk yang ditata sebagai
Reklamasi telah dilakukan oleh namun belum berikut :
optimal dilakukan.
Tabel 4.1
Jumlah Kebutuhan Tanah
Kebutuhan Tanah Dengan Metode
Volume Tersedia Metode yang Sisa Volume
Tahun Area
Volume Volume Volume POT (m3) Digunakan (m3)
Perataan (M3) Guludan (m3) (m3)
1 Jenjang (disposal) 790 437 49 380.9591 POT 331.9591
2 Jenjang (disposal) 1020 542 61 823.2833 Guludan 281.2833
3 Jenjang (disposal) 1170.95 472 54 1058.68575 Guludan 586.68575
4 Jenjang (disposal) 1237.85 668 74 1303.50785 Guludan 635.50785
Jenjang (disposal) 1020 368 278 1864.47735 Guludan 1496.47735
5
PIT 11480 242092 2551 POT -1054.5227
Total 16718.8 244579 3067 5430.91335 2277.3907
4.1.2 Penataan Lahan Dalam Pengendalian Debit air tambang yang digunakan dalam
Erosi dan Sedimentasi perhitungan merupakan debit terbesar yang berasal
Dalam rangka penanggulangan erosi dari push back Setelah dilakukan penataan lahan
selain pembuatan teras bangku dan penanaman dengan kegiatan diatas seperti pembuatan teras, prah
cover crop dilakukan juga pembuatan saluran penelitan yang terembuatan saluran terbuka,
terbuka untuk mengalirkan air limpasan. Pembuatan penataan tanah pucuk maka tingkat bahaya erosi
saluran terbuka berbentuk trapesium dengan sudut pada daerah penelitian yang terganggu akibat
kemiringan maksimum 60o. Dengan Dimensi kegiatan penambangan batu Andesit, mengalami
saluran 1 lebar atas 1,27 m, lebar bawah 0,63 m, perubahan seperti yang diketahui sebelum dilakukan
kedalaman 0,66 m dan kemiringan sisi 60o. Saluran penataan tingkat bahaya erosi pada daerah penelitian
2 lebar atas 1,55 m, lebar bawah 0,76 m, kedalaman dikatagorikan sangat berat dengan kelas V dengan
0,79 m dan kemiringan sisi 60 o Saluran 3 lebar atas kehilangan tanah sebesar 112234,33 ton/ha/tahun
1,04 m, lebar bawah 0,52 m, kedalaman 0,54 m dan seperti pada lampiran O.
kemiringan sisi 60o. Setelah dilakukan penataan lahan dalam
rangka kegiatan reklamasi maka, lahan
4.2. Tingkat Bahaya Erosi Setelah Dilakukan penambangan dapat menekan bahaya erosi hingga
Penatan Lahan pada keadaan sedang atau kelas III dengan
6
Rencana Reklamasi Pada lahan Bekas … Heru Suharyadi
kehilangan tanah hanya sebesar 82,055 yang digunakan adalah sengon laut dan pada
ton/ha/tahun. Pada lahan penambangan tidak dapat disposal dan area jalan selain ditanam dengan
dilakukan penurunan hingga keadaan ringan tanaman keras juga dilakukan penanaman cover
crop . Sehingga untuk melakukan reklamasi pada
4.3. Revegetasi area reklamasi kebutuhan tanaman dapat terlihat
Revegetasi yang dilakukan adalah dengan pada Lampira K sebagai berikut :
penanaman tanamankeras. Adapun tanaman keras
Tabel 4.2
Jumlah Kebutuhan Tanaman
dalam melakukan penanaman perlu dilakukan pembuatan lubang dan pengisian lubang dimana dapat
dilihat waktu pembuatan lubang dan pengisian lubang sebagai berikut :
Tabel 4.3
Jumlah Hari Kerja Pembuatan Lubang
Jumlah Waktu Kerja Jumlah
Tahun
Orang Pembuatan Lubang Pengisian Lubang Hari
1 2 0.3 0.15 1
2 2 0.38 0.2 1
3 2 0.34 0.17 1
4 2 0.46 0.23 1
5 10 5.9 3 9
Total 18 7.38 3.75 13
Tabel 4.4
Biaya Reklamasi
7
Rencana Reklamasi Pada lahan Bekas … Heru Suharyadi
NO DESKRIPSI BIAYA Tahun ke-1 Tahun ke-2 Tahun ke-3 Tahun ke-4 Tahun ke-5
Biaya Langsung (Rp)
a. Biaya Penatagunaan Lahan
1). Biaya pembuatan tempat persemaian 0 0 0 0 0
1). Biaya pengaturan permukaan lahan 375,200 527,400 879,000 8,332,000 1,582,200
1 2). Biaya pembongkaran dan pengangkutan tanah pucuk 4,750,500.00 13,749,000 18,518,500 26,995,500 55,451,500
4). Pengendalian erosi dan pemantauan air 500,000 500,000 500,000 500,000 500,000
5). Pemantauan dan pengelolaan 1,000,00 1,000,01 1,000,02 1,000,03 1,000,04
b. Biaya revegetasi 406,427 491,006 521,278 612,919 70,789,300
Sub Total 1 (Rp.) 6,032,127 15,267,406 20,418,778 36,440,419 128,323,000
Total biaya langsung
Biaya Tidak Langsung (Rp)
a. Biaya mobilisasi dan demobilisasi alat (2.5% biaya langsung) 150,803 381,685 510,469 911,010 3,208,075
b. Biaya perencanaan (2%-10% biaya langsung) 150,803 381,685 510,469 911,010 3,208,075
2
c. Biaya administrasi dan keuntungan kontraktor (3-14%) 180,964 458,022 612,563 1,093,213 3,849,690
d. Biaya supervisi (2%-7% biaya langsung) 180,964 458,022 612,563 1,093,213 3,849,690
Sub Total 2 (Rp.) 663,534 1,679,415 2,246,066 4,008,446 14,115,530
Total biaya tidak langsung
Total jaminan reklamasi per tahun 6,695,661 16,946,821 22,664,844 40,448,865 142,438,530
Total Jaminan Reklamasi 229,194,720
4.5. Perhitungan Tingkat Kerusakan Setelah terhadap tanah pucuk dan pencegahan erosi dan
Reklamasi revetasi maka tingkan kerusakan dapat dilihat
Setelah dilakukan perbaikan pada kegiatan sebagai berikut :
reklamasi berupa penataan yang baik perlindungan
Tabel 4.5
Bobot Total Tingkat Kerusakan Lahan pada Lokasi Tanah Perbukitan
Bobot Total 25
Hasil kumulatif nilai bobot masing–masing Secara kumulatif tingkat kerusakan lahan dibagi
parameter akan menghasilkan nilai kerusakan lahan. menjadi tiga tingkat yaitu rusak ringan, rusak
8
Rencana Reklamasi Pada lahan Bekas … Heru Suharyadi
sedang, dan rusak berat. Nilai Tingkat Kerusakan 3 lebar atas 1,04 m, lebar bawah 0,52 m,
Lahan. Maka dari hasil pembobotan yang dilakukan kedalaman 0,54 m dan kemiringan sisi
berdasarkan (Lampiran X )Keputusan Gubernur 60o Sedangkan utuk tanaman cover crop
Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 63 Tahun 2003 yang dipilih adalah LCC, Vetiver dan
tentang Kriteria Baku Kerusakan Lingkungan bagi Rumput gajah.
Usaha dan/atau Kegiatan Penambangan Bahan 4. Revegetasi dilakukan dengan
Galian Golongan C di Wilayah Propinsi Daerah menggunakan tanaman sengon laut
Istimewa Yogyakarta, lahan penambangan setelah sebanyak 3068 tanaman sengon laut.
dilakukan reklamasi Tergolong memiliki tingkat Penanaman dilakukan bersamaan
kerusakan baik. dengan pengelolaan tanah pucuk
selama 13 hari dengan tenaga manusia.
I. PENUTUP Pemeliharaan tanaman sengon laut
1.1. Kesimpulan dilakukan dengan penyulaman,
Berdasarkan dari hasil pembahasan yang pemupukan, pemangkasan pohon dan
telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan dari penyiangan gulma.
hasil kegiatan penataan lahan pada lahan 5. Penurunan Tingkat Bahaya Erosi (TBE)
penambangan batu andesit Kecamatan Kokap dari 112.234,3355 ton/Ha/tahun (kelas
Kabupaten Kulon Progo Propinsi Daerah Istimewa V, sangat berat) menjadi 82,055
Yogyakarta sebagai berikut : ton/Ha/tahun (Kelas III, sedang).
1. Berdasarkan pada Keputusan Gubernur 6. biaya jaminan relamasi yang harus
Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 63 dikeluarkan oleh perusahaan setiap
Tahun 2003 tentang Kriteria Baku tahun tahun ke 1 Rp. 6.695.661 tahunke
Kerusakan Lingkungan bagi Usaha dan/atau ke 2 Rp. 16.946.821, tahun ke 3 Rp.
Kegiatan Penambangan Bahan Galian 22.664.844 tahun ke 4 Rp. 40.448.865
Golongan C di Wilayah Propinsi Daerah dan tahun ke 5 Rp. 142.438.530
Istimewa Yogyakarta lahan Penambangan sehingga total Rp. 229.194.720.
sekarang memiliki tingkat kerusakan
lingkungan sedang dengan bobot 45 setelah 5.2 Saran
dilakukan reklamasi mengalami penurunan Berdasarkan dari hasil penelitian akhir,
bobot menjadi 25 sehingga tingkat maka dapat ditarik saran :
kerusakan yaitu baik. 1. Sebaiknya dilakukan penataan yang
2. Penataan lahan dilakukan untuk baik terhadap kegiatan penataan tanah
menyiapkan lahan menjadi lahan siap pucuk dan revegetasi area
tanam dengan tanaman yaitu Sengon penambangan .
Laut. Berdasarkan kondisi lahan yang 2. Perlu dilakukan perawatan dan
ada, lahan akan ditata dan dibentuk pemeliharaan tanaman yang telah
teras Bangku. Dengan menggunakan dilakukan reklamasi sebagai bentuk
Excavator Caterpillar 320 D, Dump pemantauan area reklamasi.
Truck Mitsubishi HD 125 PS dan 3. Sebaiknya penyemaian bibit tanaman
Buldozzer Cat D3C/LGP, dengan sengon laut dilakukan oleh warga
ketinggian lereng 5 meter, dengan setempat sebagai fungsi CSR dari
volume total yang harus diratakan perusahaan.
4563,913 M3 dalam waktu lima tahun.
System penanaman dengan II. DAFTAR PUSTAKA
menggunakan system guludan dan 1. Arsyad, S. 1982, Pengawetan Tanah
system Pot dimana untuk lubang tanam dan Air. Departemen Ilmu-Ilmu Tanah.
1x1x1 m dengan jumlah lubang 3068 Fakultas Pertanian Institut Pertanian
lubang dengan waktu kerja 13 hari Bogor. Bogor.
dengan 18 pekerja. 2. Asdak, C. 1995, Hidrologi dan
3. Pengendalian erosi dan sedimentasi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai.
dilakukan dengan pembuatan teras, Fakultas Pertanian Universitas
pembuatan saluran terbuka dan Padjajaran. Bandung.
penanaman cover crops. Dari hasil 3. Constantine C. Popoff. 1966.
perhitungan dilakukan dimensi saluran Computing reserves of mineral
terbuka berbentuk trapesium masing deposits: principles and conventional
Saluran 1 lebar atas 1,27 m, lebar bawah methods. Washington, D.C. U.S: Dept.
0,63 m, kedalaman 0,66 m dan of the Interior, Bureau of Mines.
kemiringan sisi 60o. Saluran 2 lebar atas 4. Departemen Kehutanan, 1985. Petunjuk
1,55 m, lebar bawah 0,76 m, kedalaman Memperkirakan Besarnya Erosi Pada
0,79 m dan kemiringan sisi 60 o Saluran Suatu Lahan Dengan Menggunakan
9
Rencana Reklamasi Pada lahan Bekas … Heru Suharyadi
10