Technology & Engineering">
SKKNI Pengolahan Tuna
SKKNI Pengolahan Tuna
SKKNI Pengolahan Tuna
KEPUTUSAN MENTERI
TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
REPUBLIK INDONESIA
TENTANG
PENETAPAN SKKNI
SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN
SUBSEKTOR INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN
BIDANG INDUSTRI PENGOLAHAN DAN PENGAWETAN IKAN
SUBBIDANG INDUSTRI PENGOLAHAN TUNA
KEPUTUSAN
II/IENTERI
TENAGAKERJA DAN TRANSMIGRASI
REPUBLIKINDONESIA
TENTANG
PENETAPANSTANDARKOIIIPETENSI KERJA NASIONALINDONESIA
SEKTORINDUSTRIPENGOLAHAN SUBSEKTORINDUSTRI IIIIAKANAN
DANMINUMANBIDANGINDUSTRIPENGOIAHAN DANPENGAWETAN IKAN
SUB BIOANGINDUSTRIPENGOIAHAN TUNA
e.jaNasionar
rndonesia
sekrtr
nduslriPensorahansub sekrorIndusr Makanandan Minuman
Bdanq ndtrsrriPensoahandan Pengawelan tkan Sub Bidans
ndustrPengoahan TunadenganKepulusan Menler;
'
und"T u idc ig
keienasake4aan (Lembaran
RepubrikIndonesaNomor427e);
31 lahun 2006lentang
S srem
Nesa€ R€pubrik
IndoneeaNomor.1637);
kal dtubahterakhirdensan
Kepulusan
P€sden Nomor31/PTahun 2007
c.agr r- a d-' I d' .a's d{ \on o
PER.21IMENDU2007tenlangTalaca€ Penetapan Standa
Kompe'ensKertaNasonaIndonesia;
P € n l t d ' S L b B d a n qI ' d L i a
u padaran9qar
diteiapkan
IIIENTERI
LAMPIRAN
KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR KEP. 60 / MEN / III / 2009
TENTANG
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
Kode Unit. : Kode unit diisi dan ditetapkan dengan mengacu pada format
kodifikasi SKKNI.
Judul Unit. : Mendefinisikan tugas/pekerjaan suatu unit kompetensi yang
mengambarkan sebagian atau keseluruhan standar
kompetensi.
Deskripsi Unit : Menjelaskan judul unit yang mendeskripsikan pengetahuan
dan keterampilan yang dibutuhkan dalam mencapai standar
kompetensi.
Elemen :
Kompetensi : Mengidentifikasi tugas-tugas yang harus dikerjakan ke dalam
beberapa aktivitas/kegiatan yang mencakup pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja untuk mencapai kompetensi
berupa pernyataan yang menunjukkan komponen-
XXX XX 00 000 00
Sektor/ Lapangan
Usaha : Diisi dengan singkatan 3 huruf kaPHTal dari nama sektor/
lapangan usaha Industri Pengolahan dan Pengawetan
Ikan dan Biota Perairan lainnya, atau setara yang
dimaksud, yaitu Industri Pengolahan Hasil Perikanan Tuna
(PHT).
Sub-Sektor/Sub-
Lapangan Usaha: Diisi dengan singkatan 2 huruf kapital dari sub sektor, jika
tidak ada sub sektor, diisi dengan huruf OO, diisi kode
dengan Area Pekerjaan pada Sub Bidang Industri
Pengolahan dan Pengawetan Tuna, Bidang Industri
Pengolahan dan Pengawetan Ikan dan
Biota Perairan Lainnya, sebagai berikut :
1. Kompetensi Umum (KU)
2. Kompetensi Inti/Fungsional (KI)
2.1. Bahan Baku Pengolahan Tuna
2.1.1. Bahan Baku Ikan Tuna (BT)
2.2. Pengolahan Tuna
2.2.1 Ikan Tuna Segar untuk Sashimi (TS).
Kelompok Unit
Kompetensi : Diisi dengan 2 digit angka yaitu :
01. Kelompok Unit Kompetensi Umum yang
diperlukanuntuk dapat bekerja pada sektor, sub sektor
dan bidang tertentu.
02. Kelompok Unit Kompetensi Inti yang diperlukanuntuk
mengerjakan tugas-tugas inti pada sektor, sub sektor,
bidang tertentu
03. Kelompok Unit Kompetensi Khusus yang
diperlukanuntuk mengerjakan tugas khusus pada
sektor, sub sektor dan bidang tertentu.
04. Kelompok Unit Kompetensi Pilihan yang
diperlukanuntuk mengerjakan tugas tertentu pada
sektor, sub sektor dan bidang tertentu.
No. Urut Unit :Diisi dengan nomor urut unit kompetensi dengan
menggunakan 3 digit angka mulai dari unit kompetensi
terendah sampai unit kompetensi tertinggi, yaitu mulai dari
001, 002, 003, 004 dan seterusnya.
1. Komite RSKKNI
BAB II
A. Kodifikasi Pekerjaan/Profesi
X 00 00 00 00 00 00 Y 00
NO URAIAN KETERANGAN
1 2 3
1. Kategori D. Industri Pengolahan
Kode Pekerjaan : D 15 12 11 1 1 1 I 01
Kode Pekerjaan : D 15 12 11 1. 2. 1. I 01
Kode Pekerjaan : D 15 12 11 1. 2. 2. I 01
4) Paket SKKNI Operator Produksi Ikan Tuna Loin Segar dan Loin Beku
Sektor : 15. Industri Pengolahan
Sub Sektor : 12. Industri Makanan dan Minuman.
Bidang : 11. Industri Pengolahan dan Pengawetan Ikan.
Sub Bidang : 11. Operasi dan Pengawasan Pengolahan Ikan Tuna
Sertifikat : 1. Kualifikasi Berjenjang, Sertifikat I (satu).
Area Pekerjaan : 2. Pengolahan Ikan Tuna Loin Segar dan Loin Beku.
Pekerjaan/Profesi: 1. Operator Produksi Ikan Tuna Loin Segar dan Loin
Beku
Kode Pekerjaan : D 15 12 11 1. 2. 1. I 01
5) Paket SKKNI Pengemas Produk Ikan Tuna Loin Segar dan Loin Beku
Kode Pekerjaan : D 15 12 11 1. 2. 2. I 01
Kode Pekerjaan : D 15 12 11 1. 4. 1. I 01
Kode Pekerjaan : D 15 12 11 1. 4. 2. I 01
Kode Pekerjaan : D 15 12 11 1 5 1 I 01
Kode Pekerjaan : D 15 12 11 1 5 2 I 01
Kode Pekerjaan : D 15 12 11 1. 6. 1. I 01
Kode Pekerjaan : D 15 12 11 1. 1. 2. II 01
Kode Pekerjaan : D 15 12 11 1. 2. 3. II 01
13) Paket SKKNI Supervisor Produk Ikan Tuna Loin Segar dan Loin Beku
Kode Pekerjaan : D 15 12 11 1. 3. 3. II 01
Kode Pekerjaan : D 15 12 11 1. 4. 3. II 01
Kode Pekerjaan : D 15 12 11 1 5 3. II 01
Kode Pekerjaan : D 15 12 11 1. 6. 2. II 01
Kode Pekerjaan : D 15 12 11 2. 2. 1. II 01
18) Paket SKKNI Teknisi Perlengkapan Alat dan Mesin Pengolahan Ikan Tuna
Sektor : 15. Industri Pengolahan
Sub Sektor : 12. Industri Makanan dan Minuman
Bidang : 11. Industri Pengolahan dan Pengawetan Ikan
Sub Bidang : 11. Operasi dan Pengawasan Pengolahan Ikan Tuna
Sertifikat : 2. Kualifikasi Tertentu, Sertifikat II (dua)
Area Pekerjaan : 2. Pengolahan Ikan Tuna
Pekerjaan/Profesi: 2. Teknisi Perlengkapan Alat dan Mesin Pengolahan
Ikan Tuna
Kode Pekerjaan : D 15 12 11 2. 2. 2. II 01
20) Paket SKKNI Pengawas Mutu Produk Ikan Tuna Segar untuk Sashimi
1 2 3
1. PHT. UM01.001.01 Melaksanakan K3 di tempat kerja
2. PHT. UM01.002.01 Melakukan kerjasama dengan rekan kerja
3 PHT. UM01.003.01 Melakukan komunikasi di tempat kerja
.4 PHT. UM01.004.01 Mengkoordinir lingkungan kerja bersih, sehat dan
aman sesuai prinsip K3 industri pengolahan ikan
tuna
5. PHT. UM01.005.01 Melaksanakan persyaratan kerja di industri
pengolahan ikan tuna
6. PHT. UM01.006.01 Membuat rencana dan jadwal kerja
7. PHT. UM01.007.01 Melaksanakan persyaratan keselamatan,
kesehatan dan dampak lingkungan di tempat kerja.
8. PHT. UM01.008.01 Mengatur penyelesaian masalah pada bahan baku,
operasi, pengemasan dan penyimpanan produk
pengolahan ikan tuna
9. PHT. UM01.009.01 Memelihara sistem komunikasi
10. PHT. UM01.010.01 Mengkoordinasikan tugas-tugas kelembagaan
perusahaan
11. PHT. UM01.011.01 Mengkoordinasikan pelaksanaan K3 pada industri
pengolahan ikan tuna
12. PHT. UM01.012.01 Melaksanakan prinsip-prinsip managemen industri
pengolahan ikan tuna
13. PHT. UM01.012.01 Memberikan motivasi
14. PHT. UM01.014.01 Menyusun perencanaan strategi produksi
15. PHT. UM01.015.01 Mengelola operasional produksi pengolahan ikan
tuna
16. PHT. UM01.016.01 Memberikan bimbingan kepada asisten manager
17. PHT. UM01.017.01 Menerapkan inovasi prosedur K3 di industri
pengolahan ikan tuna
18. PHT. UM01.018.01 Melakukan komunikasi dengan lembaga/institusi
Terkait dengan industri pengolahan ikan tuna
1 2 3
1. PHT. BT02.001.01. Menyiapkan sarana dan prasarana bahan baku ikan
tuna
2. PHT. BT02.002.01. Menerima dan menimbang dan mencatat bahan
baku ikan tuna
3. PHT. BT02.003.01. Menyeleksi, mensortasi dan membebaskan bahan
baku ikan tuna dari mata pancing
4. PHT. BT02.004.01. Mencuci, meniris dan menimbang bahan baku ikan
tuna hasil sortiran
5. PHT. BT02.005.01. Menyiapkan peralatan penyimpanan bahan baku
ikan tuna
6. PHT. BT02.006.01. Melayani bahan baku ikan tuna segar atau tuna
beku
7. PHT. BT02.007.01. Mengawasi penerimaan bahan baku ikan tuna
8. PHT. BT02.008.01. Mengidentifikasi penyediaan jenis-jenis bahan baku
ikan tuna segar/beku
9. PHT. BT02.009.01. Mengidentifikasi penyediaan bahan penolong untuk
pengolahan ikan tuna
10 PHT. BT02.010.01. Mengklasifikasi jenis, nilai, ukuran dan berat ikan
tuna
11 PHT. BT02.011.01. Menyusun dan menyimpan bahan baku ikan tuna
12 PHT. BT02.012.01. Menghitung kebutuhan bahan baku ikan tuna
13 PHT. BT02.013.01. Mengorganisir tatalaksana penerimaan bahan baku
dan bahan penolong ikan tuna.
14 PHT. BT02.014.01. Menyediakan permintaan kebutuhan bahan baku
dan bahan penolong ikan tuna
15 PHT. BT02.015.01. Menangawasi penerimaan bahan baku ikan tuna
16 PHT. BT02.016.01. Menilai kualitas penanganan bahan baku ikan tuna
17 PHT. BT02.017.01. Menangani dan mempertahankan mutu bahan baku
ikan tuna.
18 PHT. BT02.018.01. Melaksanakan administrasi dan laporan supervisor
penerimaan bahan baku ikan tuna
19 PHT. BT02.019.01. Membuat statistik data quality control
20 PHT. BT02.020.01. Melaksanakan administrasi dan laporan pengawas
mutu (QC) bahan baku ikan tuna
1 2 3
1. PHT. TS02.001.01. Menerima persediaan bahan baku ikan tuna dari
receiver
2. PHT. TS02.002.01. Menyortir mutu (grading), jenis dan ukuran ikan
tuna
3. PHT. TS02.003.01. Mencegah kontaminasi/pencemaran bakteri patogen
4. PHT. TS02.004.01. Membuang isi perut dan insang ikan tuna
5. PHT. TS02.005.01. Memotong sirip ikan tuna
6. PHT. TS02.006.01. Menjaga kehalusan permukaan kulit ikan tuna segar
7. PHT. TS02.007.01. Mencuci ikan tuna dengan air dingin
8. PHT. TS02.008.01. Menimbang dan menyimpan ikan tuna segar
9. PHT. TS02.009.01. Melakukan pengusapan (swabbing) ikan tuna segar
10 PHT. TS02.010.01. Mengidentifikasi dan mengklasifikasi jenis ikan tuna
11. PHT. TS02.011.01. Melakukan pengawasan mutu bahan baku siap olah
12. PHT. TS02.012.01. Mengkoordinasikan pelayanan bahan penolong
pengolahan ikan tuna
13. PHT. TS02.013.01. Mengawasi pekerjaan operator dan pengemas
produk ikan tuna segar untuk sashimi
14. PHT. TS02.014.01. Membina teknik pelaksanaan proses produksi untuk
operator produksi dan pengemas produk ikan tuna
segar untuk sashimi
15. PHT. TS02.015.01. Mengawasi hasil produksi ikan tuna segar untuk
sashimi
16. PHT. TS02.016.01. Mengawasi hasil kemasan produk ikan tuna segar
untuk sashimi
17. PHT. TS02.017.01. Mencatat dan membuat statistik hasil produksi dari
operator produksi dan pengemas produk ikan tuna
segar untuk sashimi
18. PHT. TS02.018.01. Melaksanakan administrasi dan laporan supervisor
operator dan pengemas produk pengolahan ikan
tuna
19. PHT. TS02.019.01. Mengorganisir tatalaksana penanganan limbah
pengolahan ikan tuna
20. PHT. TS02.020.01. Mengontrol mutu hasil produk dan kemasan produk
pengolahan ikan tuna
21. PHT. TS02.021.01. Melaksananakan administrasi dan laporan
pengawas mutu (QC) produk pengolahan ikan tuna
1 2 3
1. PHT. LS02.001.01 Membuang kepala, isi perut dan memotong sirip ikan
tuna
2. PHT. LS02.002.01 Menyiangi ikan tuna dengan cepat, cermat dan
Saniter
3. PHT. LS02.003.01 Membuat ikan tuna loin dengan membelah ikan
menjadi empat bagian secara membujur
4. PHT. LS02.004.01 Membekuan ikan tuna loin pada alat pembeku
(freezer)
5. PHT. LS02.005.01 Menimbang ikan tuna loin segar atau loin beku
6. PHT. LS02.006.01 Melakukanpembungkusan (wrapping) ikan tuna loin
segar/loin beku
7. PHT. LS02.007.01 Mengawasi pekerjaan operator dan pengemas produk
ikan tuna loin segar/loin beku
8. PHT. LS02.008.01 Membina teknik pelaksanaan proses produksi untuk
operator dan pengemas produk ikan tuna loin segar/loin
beku
9. PHT. LS02.009.01 Mengawasi hasil produksi ikan tuna loin segar/loin beku
10. PHT. LS02.010.01 Mengawasi hasil pengemas produk ikan tuna loin
segar/loin beku
11. PHT. LS02.011.01 Mencatat dan membuat statistik hasil produksi dari
operator produksi dan pengemas produk ikan tuna loin
segar/loin beku
1 2 3
1. PHT. SB02.001.01. Melakukan pengulitan dan perapihan loin segar atau
loin beku
2. PHT. SB02.002.01. Memotong loin segar/loin beku menjadi steak dengan
bentuk dan ukuran yang sesuai
3. PHT. SB02.003.01. Membekikan ikan tuna steak pada alat pembeku
(freezer)
4. PHT. SB02.004.01. Menggelas ikan tuna steak beku
1 2 3
1. PHT. LT02.001.01 Menyiapkan peralatan laboratorium mikrobiologi
pangan
2. PHT. LT02.002.01 Mengidentifikasi mikroorganisme patogen bahan
baku ikan tuna
3. PHT. LT02.003.01 Mengidentifikasi mikroorganisme patogen hasil
produksi pengolahan ikan tuna
4. PHT. LT02.004.01 Menghambat dan mengisolasi mikroorganisme
aerob dan anaerob yang merugikan bahan baku ikan
tuna
5. PHT. LT02.005.01 Mengambil sampel dan menilai kualitas bahan baku
ikan tuna
6. PHT. LT02.006.01 Menguji organoleptik bahan baku ikan tuna dan hasil
produk pengolahan ikan tuna
7. PHT. LT02.007.01 Menghambat dan dan mengisolasi mikroorganisme
patogen yang merugikan pada hasil produk ikan
tuna segar untuk sashimi
8. PHT. LT02.008.01 Mengambil sampel dan menilai kualitas produk ikan
tuna segar untuk sashimi
9. PHT. LT02.009.01 Menghambat dan mengisolasi mikroorganisme
patogen yang merugikan pada hasil produk ikan
tuna loin segar dan loin beku
10. PHT. LT02.010.01 Mengambil sampel dan menilai kualitas produk ikan
tuna loin segar dan loin beku
1 2 3
1. PHT. PP02.001.01. Menerima produk ikan tuna segar untuk sashimi dari
operator produksi
2. PHT. PP02.002.01. Menyiapkan wadah kemasan dan pengepakan
produk ikan tuna segar untuk sashimi
3. PHT. PP02.003.01. Menimbang dan menysusun ikan tuna segar dalam
wadah/peti ikan (fish boxes)
4. PHT. PP02.004.01. Mengemas dan mengepak hasil produk ikan tuna
segar untuk sashimi
5. PHT. PP02.005.01. Memberi tanda label dan kode produk ikan tuna
segar untuk untuk sashimi
6. PHT. PP02.006.01. Menyimpan hasil produk kemasan ikan tuna segar
untuk sashimi dalam gudang pendingin (cold
storage).
7. PHT. PP02.007.01. Menerima produk ikan tuna loin segar dan loin beku
dari operator produksi
8. PHT. PP02.008.01. Menyiapkan wadah kemasan dan pengepakan
produk ikan tuna loin segar dan loin beku
9. PHT. PP02.009.01. Menimbang dan mengemas ikan tuna loin segar
dan loin beku dalam plastik secara cepat
10. PHT. PP02.010.01. Mengepak loin yang telah dikeluarkan dari alat
Pembeku (freezer) dalam master karton
11. PHT. PP02.011.01. Memberi tanda label dan kode produk ikan tuna loin
segar dan loin beku
12. PHT. PP02.012.01. Menyimpan hasil produk kemasan ikan tuna loin
segar dan loin beku dalam tuna beku (cold
storage)
1 2 3
1. PHT. GT02.001.01
Membersihkan dan merapikan tuna
2. PHT. GT02.002.01
Menata dan menyimpan persediaan bahan baku
tuna (cold storage)
3. PHT. GT02.003.01 Menata dan menyimpan hasil produk pengolahan
tuna dalam gudang (ware housing)
4. PHT. GT02.004.01 Menjaga dan memelihara keamanan tuna
5. PHT. GT02.005.01 Melayani penyimpanan dan pengeluaran bahan
baku dan hasil produk gudang pendingin (cold
storage)
6. PHT. GT02.006.01 Merawat dan memelihara tuna bahan baku dan hasil
produk pengolahan ikan tuna
7. PHT. GT02.007.01 Mengatur suhu dan kelembaban tuna
8. PHT. GT02.008.01 Melakukan pengawasan dan pengecekan tuna
penyimpanan dan pengeluaran bahan baku ikan
tuna persesiaan
9. PHT. GT02.009.01 Melakukan pengawasan dan pengecekan
penyimpanan dan pengeluaran hasil produk
pengolahan ikan tuna
10. PHT. GT02.010.01 Melakukan administrasi dan laporan teknisi tuna
pengolahan ikan tuna
11. PHT. GT02.011.01 Mengontrol dan mengevaluasi keamanan tuna
12. PHT. GT02.012.01 Mengontrol dan mengevaluasi administrasi tuna
penyimpanan dan pengeluaran bahan baku ikan
tuna persediaan
13. PHT. GT02.013.01. Mengontrol dan mengevaluasi administrai tuna
penyimpanan dan pengeluaran hasil produk
pengolahan ikan tuna (outgoing)
14. PHT. GT02.014.01. Mengontrol suhu, cahaya ruang dan kelembaban
dalam tuna
15. PHT. GT02.015.01. Mengawasi dan mengatur alat angkat dan alat
angkut tuna dalam industri pengolahan tuna
1 2 3
1. PHT.MT02.001.01 Membuat pencana produksi pengolahan ikan tuna
2. PHT.MT02.002.01 Merancang dan menghitung biaya operasi produksi industri
pengolahan ikan tuna
3. PHT.MT02.003.01 Merencanakan pemasaran hasil produksi industri
pengolahan ikan tuna
4. PHT.MT02.004.01 Menyusun rencana jangka panjang produksi industri
pengolahan ikan tuna
5. PHT.MT02.005.01 Mengevaluasi hasil laporan supervisor operator dan
pengemas produk pengolahan ikan tuna
6 PHT.MT02.006.01 Mengevaluasi hasil laporan supervisor pertunaan
7. PHT.MT02.007.01 Melakukanpenyelidikan penyebab kesalahan mutu produksi
8. PHT.MT02.008.01 Mengkoordinasikan dan mengendalikan proses produksi
9. PHT.MT02.009.01 Mengevaluasi hasil laporan pengawas mutu (quality control)
pengolahan ikan una
10. PHT.MT02.010.01 Melaksanakan manajemen mutu (quality control
management) industri pengolahan ikan tuna
11. PHT.MT02.011.01 Mengevaluasi statistik produksi industri pengolahan ikan
tuna
12. PHT.MT02.012.01 Melaksanakan manajemen pengelolaan peralatan dan
mesin produksi industri pengolahan ikan tuna
13. PHT.MT02.013.01 Melaksanakan manajemen tuna industri pengolahan ikan
tuna
14. PHT.MT02.014.01 Menetapkan mutu produksi dan kemasan produk
pengolahan ikan tuna
15. PHT.MT02.015.01 Mengorgansir manajemen penanganan limbah industri
pengolahan ikan tuna
16. PHT.MT02.016.01 Mengkoordinasikan dan mengendalikan proses produksi
industri pengolahan ikan tuna
17. PHT.MT02.017.01 Melaksanakan administrasi kebijakan asisten manager
produksi
18. PHT.MT02.018.01 Melaksanakan administrasi kebijakan manager produksi
industri pengolahan ikan tuna
1 2 3
1. PHT. KS03.001.01
Melakukan sanitasi dan higienis bahan baku ikan
tuna
2. PHT. KS03.002.01 Melakukan sanitasi dan higienis operasi praproduksi
dan pengemasan hasil produk pengolahan ikan tina
3. PHT. KS03.003.01 Melakukan sanitasi dan higienis tuna bahan dan
tuna hasil produksi pengolahan ikan tuna
4. PHT. KS03.004.01 Merawat sanitasi dan higienis perlengkapan alat
dan mesin operasi produksi dan pengemasan hasil
pengolahan ikan tuna
5. PHT. KS03.005.01. Melaksanakan pelayanan konsumen untuk produk
pengolahan ikan tuna
6. PHT. KS03.006.01 Menganalisa bahaya dan pegendalian tiik kritis
sesuai prosedur HACCP
7. PHT. KS03.007.01 Mengelola sanitasi dan higienis industri pengolahan
ikan tuna
8. PHT. KS03.008.01 Melakukan pencegahan cemaran limbah operasi
produksi pengolahan ikan tuna
9. PHT. KS03.009.01. Mengkoordinasikan operasi penanganan higienis
dan sanitasi personal industri pengolahan ikan tuna
10. PHT. KS03.010.01 Mengkoordinasikan operasi produksi industri
pengolahan ikan tuna
11. PHT. KS03.011.01 Mengatur sistem pengendalian mutu operasi
produksi industri pengolahan ikan tuna
12. PHT.KS03.012.01 Mengkoordinasikan operasi penanganan limbah
dengan instansi / lembaga terkait
13. PHT.KS03.013.01. Merencanakan pengaturan penempatan tenaga
kompeten unit operasi produksi pengolahan ikan
tuna
14. PHT.KS03.014.01 Melakukan negosiasi industri pengolahan ikan tuna
15. PHT.KS03.015.01 Membuat rencana kelayakan pengolahan ikan tuna
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
2. Kondisi Penilaian :
2.1. Kondisi yang berpengaruh dalam penilaian :
Merupakan aspek penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya
kompetensi tersebut yang terkait dengan pelaksanaan prosedur K3 di tempat
kerja, respon tempat berbahaya, resiko dan rawan kecelakaan kerja ,
prosedur darurat , evaluasi dan laporan akibat penyimpangan dan
pelanggaran K3 di tempat kerja.
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
KOMPETENSI KUNCI.
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
Kontek variabel unit kompetensi ini meliputi : melakukan komunikasi kerja
sesama rekan kerja di tempat kerja, memproses hasil komunikasi kerja,
melakukanpekerjaan dalam satu team kerja, mengevaluasi dan melaporkan
hasil pelaksanaan kerjasama dengan rekan kerja yang digunakan untuk
penyusunan program pelatihan dan penyusunan materi uji kompetensi:
melakukan kerjasama dengan rekan kerja pada industri pengolahan ikan
tuna.
2. Kondisi Penilaian :
2.1. Kondisi yang berpengaruh dalam penilaian :
Merupakan aspek penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya
kompetensi tersebut yang terkait dengan : komunikasi kerja sesama rekan
kerja di tempat kerja, proses hasil komunikasi kerja, dan pekerjaan dalam
satu team kerja, evaluasi dan laporan hasil pelaksanaan kerjasama dengan
rekan kerja.
2.2. Penilaian dapat dilakukan dengan cara :
Tertulis, lisan/wawancara, demonstrasi/praktek, dan simulasi di ruang
simulator/atau ditempat kerja.
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini yang harus diperhatikan sebagai berikut :
5.1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas.
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
Kontek variabel unit kompetensi ini meliputi : menyiapkan komunikasi
ditempat kerja/perusahaan pengolahan ikan tuna, melakukan kontak dengan
komunikasi di tempat kerja, memproses informasi di tempat kerja,
mengevaluasi dan melaporkan hasil pelaksanaan komunikasi di tempat kerja
yang digunakan untuk penyusunan program pelatihan dan penyusunan
materi uji kompetensi melakukankomunikasi di tempat kerja pada industri
pengolahan ikan tuna.
2. Kondisi Penilaian :
2.1. Kondisi yang berpengaruh dalam penilaian :
Merupakan aspek penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya
kompetensi tersebut yang terkait dengan penyiapan komunikasi ditempat
kerja/perusahaan pengolahan ikan tuna, kontak dengan komunikasi di tempat
kerja, memproses informasi di tempat kerja, evaluasi dan laporan hasil
pelaksanaan komunikasi di tempat kerja.
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
KOMPETENSI KUNCI.
1. Kontek Variabel
Kontek variabel unit kompetensi ini meliputi : menetapkan tata tertib kerja
dan kedisiplinan sesuai prinsip K3, mengkoordinir pemeliharaan kebersihan,
kesehatan, ketenangan, kenyamanan dan keamanan kerja, melakukan
evaluasi dan melaporkan hasil pelaksanaan koordinasi lingkungan kerja
bersih, sehat dan aman yang digunakan untuk penyusunan program
pelatihan dan penyusunan materi uji kompetensi mengkoordinir lingkungan
kerja bersih, sehat dan aman sesuai prinsip K3 industri pengolahan ikan tuna.
PANDUAN PENILAIAN
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini yang harus diperhatikan sebagai berikut :
5.1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas.
5.2. Memiliki kemampuan mengkoordinir lingkungan kerja bersih, sehat dan
aman sesuai prinsip K3 industri pengolahan ikan tuna.
5.3. Kemampuan menangani masalah K3 dilingkungan kerja.
5.4. Menunjukkan kepercayaan kepada manajemen perusahaan pengolan
ikan tuna.
2. Kondisi Penilaian :
4.1. Kondisi yang berpengaruh dalam penilaian :
Merupakan aspek penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya
kompetensi tersebut yang terkait dengan: penetapan syarat- syarat kerja
perusahaan, penerapan tata kerja dan organisasi perusahaan, evaluasi dan
laporan hasil pelaksanaan kegiatan pada industri pengolahan ikan tuna.
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini yang harus diperhatikan sebagai berikut :
KOMPETENSI KUNCI
1. Kontek Variabel,
Kontek variabel unit kompetensi ini meliputi : menyusun rencana kegiatan
pekerjaan dan jadwal kerja, mengontrol pelaksanaan rencana kegiatan dan
jadwal kerja, melakukan evaluasi dan melaporkan hasil pelaksanaan
pembuatan rencana dan jadwal kerja yang digunakan untuk penyusunan
program pelatihan dan penyusunan materi uji kompetensi membuat rencana
dan jadwal kerja pada industri pengolahan ikan tuna.
3. Tugas pekerjaan untuk membuat rencana dan jadwal kerja pada industri
pengolahan ikan tuna, meliputi :
3.1. Menyusun rencana kegiatan pekerjaan dan jadwal kerja ,
3.2. mengontrol pelaksanaan rencana kegiatan dan jadwal kerja,
3.3. Melakukanevaluasi dan melaporkan hasil pelaksanaan pembuatan
rencana dan jadwal kerja
PANDUAN PENILAIAN
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini yang harus diperhatikan sebagai berikut :
5.1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas.
5.2. Memiliki kemampuan membuat rencana dan jadwal kerja pada industri
pengolahan ikan tuna,
5.3. Berdisiplin setiap melaksanakan tugas sesuai jadwal kerja.
5.4. Menunjukkan kepercayaan kepada manajemen perusahaan
KOMPETENSI KUNCI
1. Kontek Variabel
Kontek variabel unit kompetensi ini meliputi : menyiapkan peralatan dan
bahan keselamatan, kesehatan dan dampak lingkungan kerja, menerapkan
persyaratan keselamatan, kesehatan dan dampak lingkungan kerja,
mengevaluasi dan melaporkan hasil pelaksanaan persyaratan keselamatan,
kesehatan dan dampak lingkungan kerja yang digunakan untuk penyusunan
program pelatihan dan penyusunan materi uji kompetensi melaksanakan
persyaratan keselamatan, kesehatan dan dampak lingkungan di tempat kerja
pada industri pengolahan ikan tuna.
2. Kondisi Penilaian :
2.1. Kondisi yang berpengaruh dalam penilaian :
Merupakan aspek penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya
kompetensi tersebut yang terkait dengan penyiapan peralatan dan bahan
keselamatan, kesehatan dan dampak lingkungan kerja, penetapan
persyaratan keselamatan, kesehatan dan dampak lingkungan kerja, evaluasi
dan laporan hasil pelaksanaan persyaratan keselamatan, kesehatan dan
dampak lingkungan kerja.
2.2. Penilaian dapat dilakukan dengan cara :
Tertulis, lisan/wawancara, demonstrasi/praktek, dan simulasi di ruang
simulator/atau ditempat kerja.
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
5.1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas.
5.2. Memiliki kemampuan melaksanakan persyaratan keselamatan,
kesehatan dan dampak lingkungan di tempat kerja pada industri
pengolahan ikan tuna.
5.3. Kemampuan menangani masalah resiko bahaya kerja dan dampak
lingkungan kerja perusahaan.
5.4. Menunjukkan tanggung jawab atas keselamatan, kesehatan dan
pencemaran limbah perusahaan.
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel,
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait , yaitu :
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel,
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini, yang harus diperhatikan sebagai berikut :
KOMPETENSI KUNCI
1. Kontek Variabel,
Kontek variabel unit kompetensi ini meliputi : menyiapkan uraian tugas pada
area pekerjaan kelembagaan, mengkoordinir pelaksanaan uraian tugas pada
area pekerjaan, mengontrol, mengevaluasi dan melaporkan hasil
pelaksanaan kegiatan yang digunakan untuk penyusunan program pelatihan
dan penyusunan materi uji kompetensi : mengkoordinasikan tugas-tugas
kelembagaan perusahaan pada industri pengolahan ikan tuna.
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel,
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel,
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
Kontek variabel unit kompetensi ini meliputi : menerima bahan baku kan
tuna, mengelompokkan ikan tuna menurut jenis, asal dan ukuran dan
mutu/kesegaran bahan baku, menimbang dan mencatat bahan baku,
mengevaluasi dan melaporkan hasil pelaksanaan penerimaan bahan baku
yang digunakan untuk penyusunan program pelatihan dan penyusunan
materi uji kompetensi : menerima, menimbang dan mencatat bahan baku
ikan tuna pada industri pengolahan ikan tuna.
4. Peraturan untuk menerima, menimbang dan mencatat bahan baku ikan tuna
pada industri pengolahan ikan tuna. adalah :
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
Kontek variabel unit kompetensi ini meliputi : menyeleksi bahan baku ikan
tuna, mensortasi bahan baku ikan tuna, membebaskan bahan baku ikan tuna
dari mata pancing, mengevaluasi dan melaporkan kegiatan seleksi, sortasi
dan pembebasan mata pancing bahan baku ikan tuna yang digunakan untuk
penyusunan program pelatihan dan penyusunan materi uji kompetensi :
menyeleksi, mensortasi dan membebaskan bahan baku ikan tuna dari mata
pancing pada industri pengolahan ikan tuna .
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini , yang harus diperhatikan, sebagai berikut :
KOMPETENSI KUNCI.
2. Meniriskan bahan 2.1 Bahan baku ikan tuna hasil cucian ditiriskan
baku ikan tuna. sesuai prosedur.
1. Kontek Variabel
Kontek variabel unit kompetensi ini meliputi : mencuci bahan baku ikan tuna
hasil sortiran positif, meniriskan bahan baku ikan tuna, menimbang,
mengevaluasi dan melaporkan bahan baku ikan tuna bersih hasil sortiran
yang digunakan untuk penyusunan program pelatihan dan penyusunan
materi uji kompetensi : mencuci, meniris dan menimbang bahan baku ikan
tuna hasil sortiran pada industri pengolahan ikan tuna.
2. Perlengkapan untuk mencuci, meniris dan menimbang bahan baku ikan tuna
hasil sortiran pada industri pengolahan ikan tuna, mencakup :
3. Tugas pekerjaan untuk mencuci, meniris dan menimbang bahan baku ikan
tuna hasil sortiran pada industri pengolahan ikan tuna, meliputi :
4. Peraturan untuk mencuci, meniris dan menimbang bahan baku ikan tuna hasil
sortiran pada industri pengolahan ikan tuna, adalah :
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
KOMPETENSI KUNCI
1. Kontek Variabel,
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
KOMPETENSI KUNCI.
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
Kontek variabel unit kompetensi ini meliputi : menyusun bahan baku ikan
tuna segar / beku siap diproses, menyimpan persediaan kemasan bahan
baku siap diproses, mengevaluasi dan melaporkan hasil penyimpanan
kemasan bahan baku ikan tuna yang digunakan untuk penyusunan program
pelatihan dan penyusunan materi uji kompetensi : menyimpan bahan baku
ikan tuna segar dan / atau beku pada industri pengolahan ikan tuna.
2. Perlengkapan untuk menyimpan bahan baku ikan tuna segar dan / atau beku
pada industri pengolahan ikan tuna, mencakup :
3. Tugas pekerjaan untuk menyimpan bahan baku ikan tuna segar dan / atau
beku pada industri pengolahan ikan tuna, meliputi :
3.1. Menyusun bahan baku ikan tuna segar / beku siap diproses,
3.2. Menyimpan kemasan bahan baku ikian tuna siap diproses,
3.3. Mengevaluasi hasil penyimpanan bahan baku ikan tuna.
3.4. Melaporkan hasil evaluasi penyimpanan bahan baku ikan tuna.
4. Peraturan untuk menyimpan bahan baku ikan tuna segar dan / atau beku
pada industri pengolahan ikan tuna, adalah :
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
3. Tugas pekerjaan untuk mengawasi penerimaan bahan baku ikan tuna pada
industri pengolahan ikan tuna, meliputi :
4. Peraturan untuk mengawasi penerimaan bahan baku ikan tuna pada industri
pengolahan ikan tuna, adalah :
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait , yaitu :
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai unit
kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling terkait ,
yaitu :
1.2. PHT. BT01.009.01, Mengidentifikasi penyediaan bahan penolong
pengolahan ikan tuna.
1.2. PHT. BT02.002.01, Menerima, menimbang dan mencatat bahan baku
ikan tuna.
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini, yang harus diperhatikan sebagai berikut :
5.1. Bertanggung jawab sesuai dengan beban tugasnya.
5.2. Mengikuti SOP Perusahaan.
5.3. Memiliki kemampuan Mengidentifikasi penyedian jenis-jenis bahan baku
ikan tuna pada industri pengolahan ikan tuna.
5.4. Kemampuan menangani masalah bahaya cemaran bakteri patogen dan
kemunduran mutu pada bahan baku ikan tuna.
KOMPETENSI KUNCI
1. Kontek Variabel
Kontek variabel unit kompetensi ini meliputi menyiapkan bahan penolong
dan perlengkapan peralatan penyediaan bahan penolong, menjaga
kebersihan dan kesehatan bahan penolong dan peralatannya, mengevaluasi
dan melaporkan hasil pelaksanaan identifikasi bahan penolong yang
digunakan untuk penyusunan program pelatihan dan penyusunan materi uji
kompetensi : mengidentifikasi penyediaan bahan penolong pengolahan ikan
tuna pada industri pengolahan ikan tuna.
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
5. Aspek Kritis
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
5.1 Bertanggung jawab sesuai dengan beban tugasnya.
KOMPETENSI KUNCI.
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
2. Perlengkapan untuk mengklasifikasi, jenis, nilai, ukuran / berat ikan tuna pada
industri pengolahan ikan tuna, mencakup :
3. Tugas pekerjaan untuk mengklasifikasi, jenis, nilai, ukuran / berat ikan tuna
pada industri pengolahan ikan tuna, meliputi :
4. Peraturan untuk mengklasifikasi, jenis, nilai, ukuran / berat ikan tuna pada
industri pengolahan ikan tuna, adalah :
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
1.1. PHT. BT02.007.01, Mengawasi penerimaan baahan baku ikan tuna.
1.2. PHT. BT02.008.01, Mengidentifikasi penyediaan jenis-jenis bahan
baku ikan tuna.
2. Kondisi Penilaian
5. Aspek Kritis
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
5.1. Bertanggung jawab sesuai dengan beban tugasnya.
5.2. Mengikuti prosedur K3 dan SOP Perusahaan di tempat kerja.
5.3. Memiliki kemampuan mengklasifikasi, jenis, nilai, ukuran / berat ikan
tuna pada industri pengolahan ikan tuna.
5.4. Cermat, cepat, tepat dan saniter bahan baku ikan tuna.
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
2. Perlengkapan untuk menyusun dan menyimpan bahan baku ikan tuna pada
industri pengolahan ikan tuna, mencakup :
3. Tugas pekerjaan untuk menyusun dan menyimpan bahan baku ikan tuna
pada industri pengolahan ikan tuna, meliputi :
4. Peraturan untuk menyusun dan menyimpan bahan baku ikan tuna pada
industri pengolahan ikan tuna, adalah :
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
1.1. PHT. BT02.006.01, Menyimpan bahan baku ikan tuna segar / atau
beku.
1.2. PHT. BT02. 013.01, Mengorganisir tatalaksana penerimaan bahan
baku dan bahan penolong ikan tuna.
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
KOMPETENSI KUNCI.
2. Menghitung jumlah 2.1 Permintaan jenis ikan tuna dan dicatat dan
kebutuhan jenis-jenis dihitung sesuai pedoman perusahaan.
bahan baku ikan
tuna. 2.2 Permintaan ukuran, berat dan mutu masing-
masing jenis ikan tuna dicatat dan dihitung
sesuai pedoman perusahaan.
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
Kontek variabel unit kompetensi ini meliputi : menerima dan mengidentifikasi
kebutuhan jenis-jenis bahan baku ikan tuna, menghitung jumlah kebutuhan
jenis-jenis bahan baku ikan tuna, mengevaluasi dan melaporkan hasil
kegiatan perhitungan kebutuhan bahan baku ikan tuna yang digunakan untuk
penyusunan program pelatihan dan penyusunan materi uji kompetensi :
menghitung kebutuhan bahan baku ikan tuna pada industri pengolahan ikan
tuna.
3. Tugas pekerjaan untuk menghitung kebutuhan bahan baku ikan tuna pada
industri pengolahan ikan tuna, meliputi :
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini yang harus diperhatikan sebagai berikut :
KOMPETENSI KUNCI.
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
Kontek variabel unit kompetensi ini meliputi : menyiapkan bahan dan alat
penerimaan bahan baku dan bahan penolong ikan tuna, mengorganisir
pencatatan perhitungan penerimaan bahan baku dan bahan penolong ikan
tuna, mengorganisir kebersihan dan kesehatan bahan baku dan bahan
penolong ikan tuna, mengorganisir pengawasan penerimaan bahan baku dan
bahan penolong ikan tuna, mengevaluasi dan melaporkan hasil pelaksanaan
kegiatan yang digunakan untuk penyusunan program pelatihan dan
penyusunan materi uji kompetensi : mengorganisir tatalaksana penerimaan
bahan baku dan bahan penolong ikan tuna pada industri pengolahan ikan
tuna.
3.1. Menyiapkan bahan dan alat penerimaan bahan baku dan bahan
penolong ikan tuna,
3.2. Mengorganisir pencatatan perhitungan penerimaan bahan baku dan
bahan penolong ikan tuna,
3.3. Mengorganisir kebersihan dan kesehatan bahan baku dan bahan
penolong ikan tuna,
3.4. Mengorganisir pengawasan penerimaan bahan baku dan bahan
penolong ikan tuna, mengevaluasi dan melaporkan hasil pelaksanaan
kegiatan.
3.5. Mengevaluasi dan melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan.
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait , yaitu :
2. Kondisi Penilaian
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
5.1. Bertanggung jawab sesuai dengan beban tugasnya.
5.2. Mengikuti prosedur K3 dan SOP Perusahaan di tempat kerja.
5.3. Memiliki kemampun mengorganisir tatalaksana penerimaan bahan baku
dan bahan penolong ikan tuna pada industri pengolahan ikan tuna.
5.3. Kemampuan menangani masalah kerusakan bahan baku ikan tuna
dan kekurang lancaran bahan penolong.
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
4. Peraturan untuk mengklasifikasi, jenis, ukuran dan berat ikan tuna pada
industri pengolahan ikan tuna, adalah :
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait , yaitu :
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
5.1. Bertanggung jawab sesuai dengan beban tugasnya.
5.2. Mengikuti prosedur K3 dan SOP Perusahaan di tempat kerja.
5.3. Memiliki kemampuan menyediakan permintaan kebutuhan bahan baku
dan bahan penolong ikan tuna pada industri pengolahan ikan tuna.
5.3. Kamampuan menangani masalah kekurang-pahaman organisasi
tatalaksana penyediaan kebtuhan bahan baku ikan tuna.
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
4. Peraturan untuk mengawasi penerimaan bahan baku ikan tuna pada industri
pengolahan ikan tuna, adalah :
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
2. Perlengkapan untuk menilai kualitas penanganan bahan baku ikan tuna pada
industri pengolahan ikan tuna, mencakup :
.
2.1. SOP Perusahaan Pengolahan Ikan Tuna
2.2. Bahan baku ikan tuna.
3. Tugas pekerjaan untuk menilai kualitas penanganan bahan baku ikan tuna
pada industri pengolahan ikan tuna, meliputi :
4. Peraturan untuk menilai kualitas penanganan bahan baku ikan tuna pada
industri pengolahan ikan tuna, adalah :
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait , yaitu :
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
5.1. Bertanggung jawab sesuai dengan beban tugasnya.
5.2. Mengikuti prosedur K3 dan SOP Perusahaan di tempat kerja.
5.3. Memiliki kemampuan Menilai kualitas penanganan bahan baku ikan
tuna pada industri pengolahan ikan tuna.
5.4. Kemampuan menangani masalah terjadinya penurunan kualitas
bahan baku saat penganganan bahan menjadi bahan baku ikan
KOMPETENSI KUNCI.
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
3.1. Membuat catatan data klasifikasi jenis dan jumlah berat bahan baku
ikan tuna.
3.2. Membuat cacatan data mutu bahan baku ikan tuna,
3.3. Melakukan komputerisasi administrasi data laporan pelaksanaan
supervisi
3.4. Mengevaluasi dan melaporkan hasil pelaksanaan administrasi dan
laporan supervisi penerimaan bahan baku ikan tuna.
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait , yaitu :
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
5.1. Bertanggung jawab sesuai dengan beban tugasnya.
5.2. Mengikuti prosedur K3 dan SOP Perusahaan di tempat kerja.
5.3. Memiliki kemampuan melaksanakan administrasi dan laporan
supervisor penerimaan bahan baku ikan tuna pada industri
pengolahan ikan tuna.
5.4. Menangani permasalahan komputerisasi data quality control.
KOMPETENSI KUNCI.
3 Mendata klasifikasi 3.1 Jenis produk ikan tuna segar untuk sashimi
. mutu produk didata kualitasnya (baik atau rusak) sesuai
pengolahan ikan standar mutu produk perusahaan.
tuna.
3.2 Jenis produk ikan tuna loin segar dan loin
beku didata kualitasnya (baik atau rusak)
1. Kontek Variabel
Kontek variabel unit kompetensi ini meliputi : mendata asal perairan bahan
baku ikan tuna, mendata klasifikasi mutu bahan baku sesuai jenis ikan tuna,
mendata klasifikasi mutu produk pengolahan ikan tuna. mendata klasifikasi
mutu kemasan produk pengolahan ikan tuna, membuat grafik statitik data,
mengevaluasi dan melaporkan hasil kegiatan quality control yang digunakan
untuk penyusunan program pelatihan dan penyusunan materi uji kompetensi :
membuat statistik data quality control pada industri pengolahan ikan tuna.
3. Tugas pekerjaan untuk membuat statistik data quality control pada industri
pengolahan ikan tuna, meliputi :
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
5.1. Bertanggung jawab sesuai dengan beban tugasnya.
5.2. Mengikuti prosedur K3 dan SOP Perusahaan di tempat kerja.
5.3. Memiliki kemampuan Membuat statistik data quality control pada
industri pengolahan ikan tuna.
5.4. Menangani permasalahan komputerisasi data quality control.
5.5. Melaksanakan tanggung jawab atas penyajian data quality control
pada industri pengolahan ikan tuna.
KOMPETENSI KUNCI
1.4
Adminstrasi data pengawasan mutu
(QC) mutu jenis ikan tuna disiapkan
sesuai pedoman pengawasan bahan
perusahaan.
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian
5. Aspek Kritis
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
5.1. Bertanggung jawab sesuai dengan beban tugasnya.
5.2. Mengikuti prosedur K3 dan SOP Perusahaan di tempat kerja.
5.3. Memiliki kemampuan melaksanakan administrasi dan laporn pengawas
mutu (QC) bahan baku ikan tuna pada industri pengolahan ikan tuna
5.4. Menangani permasalahan komputerisasi data quality control bahan
baku ikan tuna.
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
2. Perlengkapan untuk menerima persediaan bahan baku ikan tuna dari receiver
pada industri pengolahan ikan tuna, mencakup :
2.1. Pisau
2.2. Timbangan.
2.3. Bak penampungan bahan baku ikan tuna.
2.4. Keranjang plastik.
2.5. Meja proses.
2.6. Wadah berinsulasi.
2.7. Air bersih dan es untuk penanganan ikan tuna
2.8. Alat – alat komunikasi ( telepon, faximile, handphone )
2.9. Buku catatan penerimaan bahan baku ikan tuna.
2.10. Buku higienis dan sanitasi Pengolahan ikan tuna.
3. Tugas pekerjaan untuk menerima persediaan bahan baku ikan tuna dari
receiver pada industri pengolahan ikan tuna, meliputi :
4. Peraturan untuk menerima persediaan bahan baku ikan tuna dari receiver
pada industri pengolahan ikan tuna, adalah :
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
1.1. PHT. TS02.002.01, Menyortir mutu (grading), jenis dan ukuran ikan
tuna.
1.3. PHT. TS02.003.01, Mencegah kontaminasi / pencemaran bakteri
patogen
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
5.1. Bertanggung jawab sesuai dengan beban tugasnya.
5.2. Mengikuti prosedur K3 dan SOP perusahaan di tempat kerja.
5.3. Memiliki kemampuan menerima persediaan bahan baku ikan tuna dari
receiver pada industri pengolahan ikan tuna.
5.4. Melaksanakan tanggung jawab atas penjagaan kebersihan dan
kesehatan bahan baku ikan tuna dari cemaran bakteri patogen.
KOMPETENSI KUNCI
1. Kontek Variabel
2. Perlengkapan untuk menyortir mutu (grading), jenis dan ukuran ikan tuna
pada industri pengolahan ikan tuna, mencakup :
2.2. Pisau
2.3. Timbangan.
2.4. Bak penampungan bahan baku ikan tuna.
2.5. Keranjang plastik.
2.6. Meja proses penyortiran.
2.7. Wadah berinsulasi untuk ikan tuna segar hasil sortir.
2.8. Air bersih dan es untuk penanganan ikan tuna
2.9. Alat – alat komunikasi ( telepon, faximile, handphone )
2.10.Buku catatan penerimaan bahan baku ikan tuna.
2.11.Buku higienis dan sanitasi Pengolahan ikan tuna.
3. Tugas pekerjaan untuk menyortir mutu (grading), jenis dan ukuran ikan tuna
pada industri pengolahan ikan tuna, meliputi :
4. Peraturan untuk menyortir mutu (grading), jenis dan ukuran ikan tuna pada
industri pengolahan ikan tuna, adalah :
PANDUAN PENILAIAN
1.1. PHT. TS02.001.01, Menerima persediaan bahan baku ikan tuna dari
receiver
1.2. PHT. TS02.003.01, Mencegah kontaminasi / pencemaran bakteri
patogen
2. Kondisi Penilaian
5. Aspek Kritis
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
5.1. Bertanggung jawab sesuai dengan beban tugasnya.
5.2. Mengikuti prosedur K3 dan SOP Perusahaan di tempat kerja.
5.3. Memiliki kemampuan menyortir mutu (grading), jenis dan ukuran
ikan tuna pada industri pengolahan ikan tuna.
5.4. Melaksanakan dan mematuhi hygienis dan saniter di tempat
proses penyortiran.
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
1.1. PHT. TS02.001.01, Menerima persediaan bahan baku ikan tuna dari
receiver
1.2. PHT. TS02.002.01, Menyortir mutu (grading), jenis dan ukuran ikan
tuna.
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
5.1. Bertanggung jawab sesuai dengan beban tugasnya.
5.2. Mengikuti prosedur K3 dan SOP Perusahaan di tempat kerja.
5.3. Memiliki kemampuan mencegah kontaminasi / pencemaran bakteri
patogen pada industri pengolahan ikan tuna.
5.3. Melaksanakan tanggung jawab atas kesehatan, kebersihan dan mutu
bahan baku ikan tuna dari pencemaran bakteri patogen.
KOMPETENSI KUNCI.
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
3. Tugas pekerjaan untuk membuang isi perut dan insang ikan tuna pada
industri pengolahan ikan tuna, meliputi :
3.1. Mengidentifikasi jenis, bentuk bahan dan ukuran ikan tuna segar,
3.2. Membuang isi perut ikan tuna segar.
3.3. Membuang insang ikan tuna segar.
3.4. Membersihkan mulut ikan tuna segar dari mata pancing.
3.5. Mencuci ikan tuna segar dengan air dingin (air es).
3.6. Mengegah terjadinya kontaminasi dengan bakteri patogen.
3.7. Mengevaluasi dan melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan
pembuangan isi perut dan insang bahan baku ikan tuna segar.
4. Peraturan untuk membuang isi perut dan insang ikan tuna pada industri
pengolahan ikan tuna, adalah :
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
1.1. PHT. UM01.002.01, Melakukankerjasama dengan rekan kerja.
1.2.PHT. TS02.003. 01, Mencegah kontaminasi / pencemaran bakteri
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
2. Perlengkapan untuk memotong sirip ikan tuna pada industri pengolahan ikan
tuna, mencakup :
3. Tugas pekerjaan untuk memotong sirip ikan tuna pada industri pengolahan
ikan tuna, meliputi :
4. Peraturan untuk memotong sirip ikan tuna pada industri pengolahan ikan
tuna, adalah :
4.1. Undang-undang tentang K3.
4.2. Peraturan tentang Sanitasi Industri Pengolahan Hasil Perikanan.
4.3. Peraturan tentang Industri Pengolahan Hasil Perikanan.
4.4. Peraturan Perusahan Industri Pengolahan ikan tuna.
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait , yaitu :
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
5.1. Bertanggung jawab sesuai dengan beban tugasnya.
5.2. Mengikuti prosedur K3 dan SOP Perusahaan di tempat kerja.
5.3. Memiliki kemampun memotong sirip ikan tuna pada industri
pengolahan ikan tuna.
5.3. Melaksanakan dan mematuhi prosedur pemotongan sirip ikan
tuna di tempat kerja, hati-hati, cepat, cermat dan saniter.
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
3. Tugas pekerjaan untuk menjaga kehalusan permukaan kulit ikan tuna segar
pada industri pengolahan ikan tuna, meliputi :
4. Peraturan untuk menjaga kehalusan permukaan kulit ikan tuna segar pada
industri pengolahan ikan tuna, adalah :
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini yang harus diperhatikan sebagai berikut :
5.1. Bertanggung jawab sesuai dengan beban tugasnya.
5.2. Mengikuti prosedur K3 dan SOP Perusahaan di tempat kerja.
5.3. Memiliki kemampuan menjaga kehalusan permukaan kulit ikan tuna
segar pada industri pengolahan ikan tuna.
5.3. Melaksanakan dan mematuhi prosedur penjagaan kehalusan kulit
ikan tuna di tempat kerja, hati-hati, cepat, cermat dan saniter.
KOMPETENSI KUNCI.
2. Meniriskan, sanitasi, 2.1 Bahan baku ikan tuna segar hasil cucian
higienisasi dan ditiriskan dengan alat / mesin peniris ikan
penimbangan bahan tuna segar sesuai prosedur perusahaan.
baku ikan tuna
segar. 2.2 Air bekas cucian dan air tirisan
dilakukanpembuangan ke saluran
pembuangan limbah sesuai standar
perusahaan.
2.3
Penirisan dan penimbangan bahan baku
ikan tuna segar hasil pencucian dilakukan
sesuai pedoman perusahaan.
2.4
Sanitasi dan higienis bahan baku ikan tuna
segar dilakukan sesuai pedoman kesehatan
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
2. Perlengkapan untuk mencuci ikan tuna dengan air dingin pada industri
pengolahan ikan tuna, mencakup :
3. Tugas pekerjaan untuk mencuci ikan tuna dengan air dingin pada industri
pengolahan ikan tuna, meliputi :
3.1. Menyiapkan alat, bahan pencuci dan pencucian bahan baku ikan tuna
segar.
3.2. Meniriskan, sanitasi, higienisasi dan penimbangan bahan baku ikan
tuna segar,
3.3. Mengevaluasi dan melaporkan hasil pelaksanaan pencucian ikan tuna
segar.
4. Peraturan untuk mencuci ikan tuna dengan air dingin pada industri
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian
5. Aspek Kritis
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini yang harus diperhatikan sebagai berikut :
5.1. Bertanggung jawab sesuai dengan beban tugasnya.
5.2. Mengikuti prosedur K3 dan SOP Perusahaan di tempat kerja.
5.3. Memiliki kemampuan mencuci ikan tuna dengan air dingin pada
industri pengolahan ikan tuna.
5.4. Melaksanakan dan mematuhi prosedur pencucian ikan tuna di
tempat kerja, hati-hati, cepat, cermat dan saniter.
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
Kontek variabel unit kompetensi ini meliputi : menyiapkan wadah dan bahan
baku ikan tuna siap proses, menimbang dan menyimpan bahan baku ikan
tuna siap proses, mengevaluasi dan melaporkan hasil pelaksanaan
penimbangan dan penyimpanan ikan tuna segar yang digunakan untuk
penyusunan program pelatihan dan penyusunan materi uji kompetensi :
menimbang dan menyimpan ikan tuna segar pada industri pengolahan ikan
tuna.
3. Tugas pekerjaan untuk menimbang dan menyimpan ikan tuna segar pada
industri pengolahan ikan tuna, meliputi :
3.1. Menyiapkan wadah dan bahan baku ikan tuna siap proses,
3.2. Menimbang dan menyimpan bahan baku ikan tuna siap proses,
3.3. Mengevaluasi dan melaporkan hasil pelaksanaan penimbangan dan
penyimpanan ikan tuna segar
4. Peraturan untuk menimbang dan menyimpan ikan tuna segar pada industri
pengolahan ikan tuna, adalah :
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian
5. Aspek Kritis
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini yang harus diperhatikan sebagai berikut :
5.1. Bertanggung jawab sesuai dengan beban tugasnya.
5.2. Mengikuti prosedur K3 dan SOP Perusahaan di tempat kerja.
5.3. Memiliki kemampuan menimbang dan menyimpan ikan tuna segar
pada industri pengolahan ikan tuna
5.4. Melaksanakan dan mematuhi prosedur penimbangan di tempat
kerja, hati-hati, cepat, cermat dan saniter.
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait , yaitu :
2. Kondisi Penilaian
5. Aspek Kritis
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini yang harus diperhatikan sebagai berikut :
5.1. Bertanggung jawab sesuai dengan beban tugasnya.
5.2. Mengikuti prosedur K3 dan SOP Perusahaan di tempat kerja.
5.3. Memiliki kemampuan melakukan pengusapan (swabbing) ikan tuna
segar pada industri pengolahan ikan tuna.
5.4. Melaksanakan dan mematuhi prosedur pengusapan di tempat
kerja, hati-hati, cepat, cermat dan saniter.
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian
5. Aspek Kritis
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini yang harus diperhatikan sebagai berikut :
5.1. Bertanggung jawab sesuai dengan beban tugasnya.
5.2. Mengikuti SOP Perusahaan.
5.3. Memiliki kemampuan mengidentifikasi dan mengklasifikasi jenis ikan
tuna pada industri pengolahan ikan tuna.
5.4. Melaksanakan dan mematuhi prosedur identifikai dan klasifikasi
ikan tuna di tempat kerja, hati-hati, cepat, cermat , tepat dan saniter.
KOMPETENSI KUNCI
2. Mengambil sampel 2.1 Sampel ikan tuna siap olah diambil secara
pengawasan dan uji random dari sekumpulan bahan baku ikan
organoleptik mutu tuna siap olah.
bahan baku ikan
tuna siap olah. 2.2 Hasil sampel diuji mutu karakteristik
kesegaran melalui uji organoleptik meliputi
kenampakan, tekstur, bau dan rasa ikan
tuna siap olah.
3. Mengawasi mutu 3.1 Uji mutu bahan baku ikan tuna siap olah
bahan baku ikan secara mikrobiologis dilakukan sesuai
tuna siap olah / perintah pengawasan mutu dan standar
proses dengan cara perusahaan.
mikrobiologis, fisika
dan kimia. 3.2 Uji mutu bahan baku ikan tuna siap olah
secara fisika dilakukandan diikuti sesuai
perintah pengawasan mutu dan standar
perusahaan.
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
2. Perlengkapan untuk Melakukan pengawasan mutu bahan baku ikan tuna siap
3. Tugas pekerjaan untuk melakukan pengawasan mutu bahan baku ikan tuna
siap olah pada industri pengolahan ikan tuna, meliputi :
4. Peraturan untuk melakukan pengawasan mutu bahan baku ikan tuna siap
olah pada industri pengolahan ikan tuna, adalah :
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian
5. Aspek Kritis
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini yang harus diperhatikan sebagai berikut :
5.1. Bertanggung jawab sesuai dengan beban tugasnya.
5.2. Mengikuti prosedur K3 dan SOP Perusahaan di tempat kerja.
5.3. Memiliki kemampun melakukan pengawasan mutu bahan baku ikan
tuna olah pada industri pengolahan ikan tuna.
5.4. Melaksanakan dan mematuhi prosedur pengawasan mutu bahan
baku ikan tuna siap olah ditempat kerja, hati-hati, cepat, cermat , tepat
dan saniter.
5.5. Melaksaanakan tanggung jawab atas hasil pengawasan mutu bahan
baku ikan tuna siap olah.
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait , yaitu :
1.1. PHT.TS02.007.01, Mencuci ikan tuna dengan air dingin.
1.2. PHT.TS02.003.01, Mencegah kontaminasi/pencemaran bakteri patogen.
2. Kondisi Penilaian
5. Aspek Kritis
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
5.1. Bertanggung jawab sesuai dengan beban tugasnya.
5.2. Mengikuti prosedur K3 dan SOP Perusahaan di tempat kerja.
5.3. Memiliki kemampuan mengkoordinasikan pelayanan bahan penolong
pengolahan ikan tuna pada industri pengolahan ikan tuna.
5.3. Melaksanakan tanggujng jawab atas pelaksanaan koordinasi
pelayanan di setiap unit inti perusaahaan dengan cepat, cermat dan
saniter serta higienis.
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian
5. Aspek Kritis
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini yang harus diperhatikan sebagai berikut :
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
2. Perlengkapan untuk mengawasi hasil produksi ikan tuna segar untuk sashimi
pada industri pengolahan ikan tuna, mencakup :
3. Tugas pekerjaan untuk mengawasi hasil produksi ikan tuna segar untuk
sashimi pada industri pengolahan ikan tuna, meliputi :
3.1. Melakukan pengawasan visual hasil produksi ikan tuna segar untuk
sashimi,
3.2. Melakukan pengawasan preventif dan motivasi pada operator produksi
ikan tuna segar untuk sashimi,
3.3. Melakukan pengawasan khusus hasil produksi ikan tuna loin
segar/beku, mengevaluasi dan melaporkan hasil pelaksanaan
pengawasan hasil produksi
4. Peraturan untuk mengawasi hasil produksi ikan tuna segar untuk sashimi
pada industri pengolahan ikan tuna, adalah :
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian
5. Aspek Kritis
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
5.1. Bertanggung jawab sesuai dengan beban tugasnya.
5.2. Mengikuti prosedur K3 dan SOP Perusahaan di tempat kerja.
5.3. Memiliki kemampuan mengawasi hasil produksi ikan tuna segar untuk
sashimi pada industri pengolahan ikan tuna.
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
2. Perlengkapan untuk mengawasi hasil pengemas produk ikan tuna segar untuk
sashimi pada industri pengolahan ikan tuna, mencakup :
3. Tugas pekerjaan untuk mengawasi hasil pengemas produk ikan tuna segar
untuk sashimi pada industri pengolahan ikan tuna, meliputi :
4. Peraturan untuk mengawasi hasil pengemas produk ikan tuna segar untuk
sashimi pada industri pengolahan ikan tuna, adalah :
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
2. Kondisi Penilaian
5. Aspek Kritis
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini yang harus diperhatikan sebagai berikut :
KOMPETENSI KUNCI
1. Kontek Variabel
3. Tugas pekerjaan untuk mencatat dan membuat statistik hasil produksi dari
operator dan pengemas produk industri pengolahan ikan tuna, meliputi :
3.1. Mengidentifikasi dan mencacat data hasil produksi dari operator dan
pengemas produk industri pengolahan ikan tuna.
3.2. Mengolah data statistik produk industri pengolahan ikan tuna.
3.3. Membuat grafik statistik data produk industri pengolahan ikan tuna.
3.4. Mengevaluasi dan melaporkan hasil pelaksanaan pencatatan data dan
pembuatan statistik produk industri pengolahan ikan tuna.
4. Peraturan untuk mencatat dan membuat statistik hasil produksi dari operator
dan pengemas produk industri pengolahan ikan tuna, adalah :
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
5. Aspek Kritis
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
5.1. Bertanggung jawab sesuai dengan beban tugasnya.
5.2. Mengikuti prosedur K3 dan SOP Perusahaan di tempat kerja.
5.3. Memiliki kemampuan mencatat dan membuat statistik hasil
produksi dari operator dan pengemas produk industri pengolahan
ikan tuna.
5.4. Melaksanakan tanggung jawab atas penyajian data yang valid
dalam bentuk statistik dan grafik produksi industri pengolahan ikan tuna.
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian
5. Aspek Kritis
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
5.1. Bertanggung jawab sesuai dengan beban tugasnya.
5.2. Mengikuti prosedur K3 dan SOP Perusahaan di tempat kerja.
5.3. Memiliki kemampuan melaksanakan administrasi dan laporan
supervisor operator produksi dan pengemas produk industri
pengolahan ikan tuna.
5.4. Melaksanakan tanggung jawab atas kevalitan administrasi dan
laporan supervisor operator produksi dan pengemas produk.
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
PANDUAN PENILAIAN
2. Kondisi Penilaian
5. Aspek Kritis
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini yang harus diperhatikan sebagai berikut :
5.1. Bertanggung jawab sesuai dengan beban tugasnya.
5.2. Mengikuti prosedur K3 dan SOP Perusahaan di tempat kerja.
5.3. Memiliki kemampuan mengorganisir tatalaksana penanganan
limbah sisa pengolahan ikan tuna pada industri pengolahan ikan tuna.
5.3. Melaksanakan peraturan penanganan limbah industri pengolahan
ikan tuna dengan benar.
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
3. Tugas pekerjaan untuk mengontrol mutu hasil produk dan kemasan produk
pengolahan ikan tuna pada industri pengolahan ikan tuna, meliputi :
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait , yaitu :
2. Kondisi Penilaian
5. Aspek Kritis
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
KOMPETENSI KUNCI
1. Kontek Variabel
2.1. Quality Control produksi akhir hasil industri pengolahan ikan tuna.
2.2. SOP Perusahaan Pengolahan Ikan Tuna.
2.3. Standardisasi mutu berbagai produk akhir pengolahan ikan tuna.
2.4. Produksi akhir ikan tuna segar untuk sashimi.
2.5. Prodyksi akhir ikan tuna loin segar dan loin beku.
2.6. Produksi akhir ikan tuna steak beku.
2.7. Produksi akhir pasteruisasi /pengalengan tuna.
2.8. Peralatan pengawasan mutu (QC) mutu produksi.
2.9. Pakaian kerja
2.10. Format laporan Perusahaan.
2.11. Alat – alat komunikasi ( telepon, faximile, handphone )
2.12. Pedoman pengawasan mutu produksi industri pengolahan ikan
tuna.
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian
5. Aspek Kritis
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini yang harus diperhatikan sebagai berikut :
5.1. Bertanggung jawab sesuai dengan beban tugasnya.
5.2. Mengikuti prosedur K3 dan SOP Perusahaan di tempat kerja.
5.3. Memiliki kemampuan melaksanakan administrasi dan laporan
pengawasan mutu produk pengolahan ikan tuna pada industri
pengolahan ikan tuna.
5.4. Melaksanakan tanggung jawab atas kendali mutu berbagai produksi
akhir industri pengolahan ikan tuna.
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
Kontek variabel unit kompetensi ini meliputi : mendata klasifikasi mutu bahan
baku jenis ikan tuna segar untuk loin segar dan loin beku dari receiver,
menyiapkan jenis peralatan pembuangan kepala , isi perut dan memotong
sirip ikan tuna, membuang kepala, isi perut dan memotong sirip ikan tuna,
mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan pembuanagan kepala, isi perut
dan sirip bahan baku ikan tuna dari receiver yang digunakan untuk
penyusunan program pelatihan dan penyusunan materi uji kompetensi
membuang kepala, isi perut dan memotong sirip ikan tuna pada industri
2.1. Pisau.
2.2. Timbangan.
2.2. Bak penampungan bahan baku ikan tuna.
2.3. Keranjang plastik.
2.4. Meja kerja /proses yang saniter dan higienis.
2.5. Wadah berinsulasi tempat ikan tuna bersih.
2.6. Air bersih dan es untuk penanganan ikan tuna
2.7. Alat komunikasi ( telepon, dan handphone )
2.8. Pedoman pembuangan kepala, isi perut dan sirip ikan tuna.
2.9. Pedoman higienis dan sanitasi pengolahan ikan tuna.
3. Tugas pekerjaan untuk membuang kepala, isi perut dan memotong sirip ikan
tuna pada industri pengolahan ikan tuna, meliputi :
3.1. Mendata klasifikasi mutu bahan baku jenis ikan tuna segar untuk loin
segar dan loin beku dari receiver,
3.2. Menyiapkan jenis peralatan pembuangan kepala , isi perut dan
memotong sirip ikan tuna,
3.3. Membuang kepala, isi perut dan memotong sirip ikan tuna,
3.4. Mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan pembuanagan kepala, isi
perut dan sirip bahan baku ikan tuna dari receiver.
4. Peraturan untuk membuang kepala, isi perut dan memotong sirip ikan tuna
pada industri pengolahan ikan tuna, adalah :
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
1.1. PHT.TS02.002.01, Menyortir mutu (grading) jenis dan ukuran ikan
tuna.
1.2. PHT.LS02.002.01, Menyiangi ikan tuna dengan cepat, cermat dan
saniter.
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
KOMPETENSI KUNCI
2. Menyiangi bahan 2.1 Pembuangan tulang dan duri ikan tuna beku
baku ikan tuna beku dilakukan dengan hati-hati, cepat, cermat
bersih. dan saniter pada suhu pusat ikan maksimal
sesuai dengan persyaratan yang berlaku.
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
2. Perlengkapan untuk menyiangi ikan tuna dengan cepat, cermat dan saniter
pada industri pengolahan ikan tuna, mencakup :
2.1. Pisau.
2.2. Timbangan.
2.3. Bak penampungan bahan baku ikan tuna.
2.4. Keranjang plastik.
2.5. Meja proses.
2.6. Wadah berinsulasi tempat ikan tuna hasil siangan.
2.7. Air bersih dan es untuk penanganan ikan tuna
2.8. Alat komunikasi ( telepon, dan handphone )
3. Tugas pekerjaan untuk menyiangi ikan tuna dengan cepat, cermat dan saniter
pada industri pengolahan ikan tuna, meliputi :
3.1. Menyiapkan jenis peralatan penyiangan bahan baku ikan tuna beku
bersih,
3.2. Menyiangi bahan baku ikan tuna beku bersih,
3.3. Menyortir mutu hasil penyiangan bahan baku ikan tuna,
3.4. Mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan penyiangan bahan baku
ikan tuna.
4. Peraturan untuk menyiangi ikan tuna dengan cepat, cermat dan saniter pada
industri pengolahan ikan tuna, adalah :
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
1.1. PHT. TS02.001.01, Menerima persediaan bahan baku ikan tuna dari
receiver.
1.2. PHT. LS02.001.01, Membuang kepala, isi perut dan memotong
sirip ikan tuna.
2. Kondisi Penilaian
5. Aspek Kritis
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini yang harus diperhatikan sebagai berikut :
2. Membuat ikan tuna 2.1 Daging ikan tuna hasil penyiangan dibelah
loin dari bahan baku menjadi empat bagian membujur sesuai
daging ikan tuna standar mutu ikan loin perusahaan.
hasil penyiangan.
2.2 Penangan pembelahan bahan baku daging
ikan tuna loin segar dilakukan dengan hati-
hati, cepat, cermat dan saniter dengan
pusat suhu produk maksimal 4,4 derajat
celcius,
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
3. Tugas pekerjaan untuk membuat ikan loin dengan membelah ikan menjadi
empat bagian secara membujur pada pengolahan ikan tuna, meliputi :
3.1. Menyiapkan jenis peralatan, bahan baku ikan tuna dan lingkungan kerja,
3.2. Membuat ikan tuna loin dari bahan baku daging ikan tuna hasil
4. Peraturan untuk membuat ikan loin dengan membelah ikan menjadi empat
bagian secara membujur pada industri pengolahan ikan tuna, adalah :
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait , yaitu :
2. Kondisi Penilaian
5. Aspek Kritis
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini yang harus diperhatikan sebagai berikut :
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
3.1. Menyiapkan jenis peralatan pembeku (freezer) dan ikan tuna loin,
3.2. Membekikanbungkusan (wrapping) daging ikan tuna loin dengan alat
pembeku (freezer),
3.3. Mengevaluasi dan melaporkan hasil pelaksanaan pembekuan ikan tuna
loin.
PANDUAN PENILAIAN
1.1. PHT. LS02.005.01, Menimbang ikan tuna loin segar atau loin beku.
1.2. PHT. LS02.006.01, Melakukanpembungkusan (wrapping) ikan tuna
loin segar atau loin beku..
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
KOMPETENSI KUNCI
1. Kontek Variabel
2. Perlengkapan untuk menimbang ikan tuna loin segar atau loin beku pada
industri pengolahan ikan tuna, mencakup :
3. Tugas pekerjaan untuk menimbang ikan tuna loin segar atau loin beku pada
industri pengolahan ikan tuna, meliputi :
3.1. Menyiapkan perlengkapan timbangan, wadah dan ikan tuna loin segar
atau beku terbungkus (wrapping),
3.2. Menimbang dan mencatat daging ikan tuna loin segar / bekuterbungkus
(wrapping),
3.3. Mengevaluasi dan melaporkan hasil pelaksanaan penimbangan daging
ikan tuna loin segar /beku
4. Peraturan untuk menimbang ikan tuna loin segar atau loin beku pada industri
pengolahan ikan tuna, adalah :
PANDUAN PENILAIAN
2. Kondisi Penilaian :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
3.1. Menyiapkan bahan pembungkus dan daging tuna loin segar/ beku,
3.2. Membungkus daging ikan tuna loin segar / beku bermutu,
3.3. Mengevaluasi dan melaporkan hasil pelaksanaan pembungkusan
(wrapping)
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait :
2. Kondisi Penilaian
5. Aspek Kritis
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini yang harus diperhatikan sebagai berikut :
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini, yang harus diperhatikan sebagai berikut :
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
PANDUAN PENILAIAN
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini yang harus diperhatikan sebagai berikut :
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
2. Perlengkapan untuk mengawasi hasil produksi ikan tuna loin segar dan tuna
loin beku pada industri pengolahan ikan tuna, mencakup :
2.1. Standar Opersasional Prosedur Perusahaan Pengolahan Tuna.
2.2. Format laporan pengawasan produk dari perusahaan.
2.3. Pedoman pengawasan hasil produksipengolahan ikan tuna.
2.4. Alat – alat komunikasi ( telepon, faximile, handphone )
2.5. Buku Sanitasi dan higienis Pengolahan Ikan Tuna.
3. Tugas pekerjaan untuk mengawasi hasil produksi ikan tuna loin segar dan
tuna loin beku pada industri pengolahan ikan tuna, meliputi :
4. Peraturan untuk mengawasi hasil produksi ikan tuna loin segar dan tuna loin
beku pada industri pengolahan ikan tuna, adalah :
PANDUAN PENILAIAN
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini yang harus diperhatikan sebagai berikut :
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
3. Tugas pekerjaan untuk mengawasi hasil pengemas produk ikan tuna loin
segar/loin beku pada industri pengolahan ikan tuna, meliputi :
3.1. Melakukan pengawasan visual hasil pengemasan produk ikan tuna loin
segar/beku,
3.2. Melakukan pengawasan preventif dan motivasi pada pengemas produk
ikan tuna loin segar/beku,
3.3. Melakukan pengawasan khusus hasil pengemasan produk ikan tuna
loin segar/beku,
3.4. Mengevaluasi dan melaporkan hasil pelaksanaan pengawasan hasil
pengemasan produk
4. Peraturan untuk mengawasi hasil pengemas produk ikan tuna loin segar/loin
beku pada industri pengolahan ikan tuna, adalah :
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
1.1. PHT.LS02.009.01, Mengawasi hasil produksi ikan tuna loin segar dan
2. Kondisi Penilaian :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini yang harus diperhatikan sebagai berikut :
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
3. Tugas pekerjaan untuk mencatat dan membuat statistik hasil produksi dari
operator dan pengemas produk ikan tuna loin segar dan loin beku pada
industri pengolahan ikan tuna, meliputi :
3.1. Mengidentifikasi dan mencacat data hasil produksi dari operator dan
pengemas produk ikan tuna loin segar dan loin beku,
3.2. Mengolah data statistik produk ikan tuna loin segar dan loin beku,
3.3. Membuat grafik statistik produksi ikan tuna loin segar dan loin beku,
3.4. Mengevaluasi dan melaporkan hasil pelaksanaan pencatatan data dan
pembuatan statistik produk ikan tuna loin segar dan loin beku.
4. Peraturan untuk mencatat dan membuat statistik hasil produksi dari operator
dan pengemas produk ikan tuna loin segar/loin beku pada industri
pengolahan ikan tuna, adalah :
PANDUAN PENILAIAN
1.1. PHT.LS02.009.01, Mengawasi hasil produksi ikan tuna loin segar dan
ikan tuna loin beku.
1.2. PHT.LS02.010.01, Mengawasi hasil pengemas produk ikan tuna loin
segar ikan tuna loin beku.
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini yang harus diperhatikan sebagai berikut :
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
2.1. Pisau.
2.2. Timbangan.
2.3. Wadah untuk ikan tuna loin segar / beku.
2.4. Meja proses.
2.5. Wadah berinsulasi.
2.6. Air bersih dan es untuk penanganan ikan tuna
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
1.1. PHT. SB02.002.01, Memotong loin segar atau beku menjadi steak..
1.2. PHT. SB02.003.01, Membekuan ikan tuna steak pada alat pembeku
(freezer).
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini yang harus diperhatikan sebagai berikut :
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
2. Perlengkapan untuk memotong tuna loin segar/loin beku menjadi tuna steak
pada industri pengolahan ikan tuna, mencakup :
2.1. Pisau.
2.2. Timbangan.
2.3. Wadah untuk tuna loin segar atau loin beku.
2.4. Meja proses.
2.5. Wadah berinsulasi untuk ikan tuna steak.
2.6. Air bersih dan es untuk penanganan ikan tuna
2.7. Buku catatan produk ikan tuna steak.
2.8. Buku higienis dan sanitasi pengolahan ikan tuna.
3. Tugas pekerjaan untuk memotong tuna loin segar/loin beku menjadi tuna
steak pada industri pengolahan ikan tuna, meliputi :
4. Peraturan untuk memotong tuna loin segar/loin beku menjadi tuna steak pada
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait , yaitu :
1.1. PHT. TS02.001.01, Menerima persediaan bahan baku ikan tuna dari
receiver
1.2. PHT. TS02.003.01, Mencegah kontaminasi/pencemaran bakteri patogen
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini yang harus diperhatikan sebagai berikut :
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
3.1. Menyiapkan jenis peralatan pembeku (freezer) dan ikan tuna steak,
3.2. Membekikanbungkusan (wrapping) daging ikan tuna steak rapih
dengan alat pembeku (freeze),
3.3. Mengevaluasi dan melaporkan hasil pelaksanaan pembekuan ikan
tuna steak.
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini yang harus diperhatikan sebagai berikut :
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
3. Tugas pekerjaan untuk menggelas ikan tuna steak beku pada industri
pengolahan ikan tuna, meliputi :
3.1. Menyiapkan peralatan , bahan penggelasan dan ikan tuna steak rapih
beku,
3.2. Melakukanpenggelasan ikan tuna steak yang telah dibekikansebelum
penyimpanan dan dalam penyimpanan produk,
3.3. Mengevaluasi dan melaporkan hasil pelaksanaan penggelasan produk
ikan tuna steak beku
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
3. Tugas pekerjaan untuk menimbang ikan tuna steak beku pada industri
pengolahan ikan tuna, meliputi :
3.1. Menyiapkan perlengkapan timbangan, wadah dan ikan tuna steak rapih
terbungkus (wrapping),
3.2. Menimbang dan mencatat daging ikan tuna steak rapih terbungkus
(wrapping),
3.3. Mengevaluasi dan melaporkan hasil pelaksanaan penimbangan daging
ikan tuna steak rapih terbungkus
4. Peraturan untuk menimbang ikan tuna steak beku pada industri pengolahan
ikan tuna, adalah :
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
4. Peraturan untuk membungkus (wrapping) ikan tuna steak beku pada industri
pengolahan ikan tuna, adalah :
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
1.1. PHT. BS02.002.01, Memotong ikan tuna loin segar atau beku menjadi
steak.
1.2. PHT. TS02.005. 01, Menimbang ikan tuna steak beku.
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini yang harus diperhatikan sebagai berikut :
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini yang harus diperhatikan sebagai berikut :
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini yang harus diperhatikan sebagai berikut :
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
2. Perlengkapan untuk mengawasi hasil produksi ikan tuna steak beku pada
industri pengolahan ikan tuna, mencakup :
3. Tugas pekerjaan untuk mengawasi hasil produksi ikan tuna steak beku pada
industri pengolahan ikan tuna, meliputi :
3.1. Melakukan pengawasan visual hasil produksi ikan tuna steak beku,
3.2. Melakukan pengawasan preventif dan motivasi pada operator produksi
ikan tuna steak beku,
3.3. Melakukan pengawasan khusus hasil produksi ikan tuna steak beku,
3.4. Mengevaluasi dan melaporkan hasil pelaksanaan pengawasan hasil
produksi
4. Peraturan untuk mengawasi hasil produksi ikan tuna steak beku pada industri
pengolahan ikan tuna, adalah :
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini yang harus diperhatikan sebagai berikut :
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
3. Tugas pekerjaan untuk mengawasi hasil kemasan produk ikan tuna steak
beku pada industri pengolahan ikan tuna, meliputi :
4. Peraturan untuk mengawasi hasil kemasan produk ikan tuna steak beku pada
industri pengolahan ikan tuna, adalah :
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
3. Tugas pekerjaan untuk mencatat dan membuat statistik hasil produksi dari
operator dan pengemas produk ikan tuna steak beku pada industri
pengolahan ikan tuna, meliputi :
3.1. Mengidentifikasi dan mencacat data hasil produksi dari operator dan
pengemas produk ikan tuna steak beku,
3.2. Mengolah data statistik produk ikan tuna steak beku,
3.3. Membuat grafik statistik produksi ikan tuna steak beku ,
3.4. Mengevaluasi dan melaporkan hasil pelaksanaan pencatatan data dan
pembuatan statistik produk ikan tuna steak beku
4. Peraturan untuk mencatat dan membuat statistik hasil produksi dari operator
dan pengemas produk ikan tuna steak beku pada industri pengolahan ikan
tuna, adalah :
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini yang harus diperhatikan sebagai berikut :
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali sikap kerja unit kompetensi ini , yang
harus diperhatikan sebagai berikut :
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali sikap kerja unit kompetensi ini , yang
harus diperhatikan sebagai berikut :
5.1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas.
5.2. Memiliki kemampuan mengidentifikasi mikroorganisme patogen bahan
baku ikan tuna pada industri pengolahan ikan tuna.
5.3. Memiliki kemampuan menangani masalah kekurang pahaman tentang
kenampakan, tekstur daging, bau dan kesegaran ikan bahan baku.
5.4. Menunjukkan tanggung jawab atas pelaksanaan identifikasi
mikroorganisme patogen pada bahan baku ikan tuna untuk keperluan
pencegahannya.
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
3.1. Menyiapkan peralatan laboratorium, bahan uji mutu dan hasil produksi
pengolahan ikan tuna,
3.2. Mengidentifikasi mikroorganisme patogen jenis jamur / khapang, kamir,
bakteri , virus dan parasit,
3.3. Mengidentifikasi uji mutu hasil produk pengolahan ikan tuna metode
/cara uji organoleptik pangan,
3.4. Mengevaluasi dan melaporkan hasil identifikasi mikroorganisme patogen
hasil produk pengolahan ikan tuna
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait , yaitu :
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali sikap kerja unit kompetensi ini , yang
KOMPETENSI KUNCI
2. Menilai kualitas 2.1 Uji cara fisika bahan baku dan hasil produk
bahan baku ikan pengolahan ikan tuna (benda kotoran
tuna cara fisika, tanah, pasir, logam, kaca, plastik, mineral
kimia dan dan abu, dan ukuran panjang dan lebar /
mikrobiologi. besar ikan, berat dan bentuk badan ikan,
kadar air ikan tuna) diidentifikasi dan
dilakukan sesuai prosedur penilaian
kualitas bahan baku.
3. Menilai kualitas 3.1 Uji cara organoleptik bahan baku ikan tuna
bahan baku ikan (Sensori kenampakan bahan baku dalam
tuna cara keadaan beku : lapisan es, perubahan
organoleptik. warna/diskolorasi), diidentifikasi dan
dilakukan sesuai prosedur penilaian
kualitas bahan baku.
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
4. Peraturan untuk mengambil sampel dan menilai kualitas bahan baku ikan
tuna pada industri pengolahan ikan tuna, adalah :
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali sikap kerja unit kompetensi ini , yang
harus diperhatikan sebagai berikut :
5.1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas.
5.2. Memiliki kemampuan mengambil sampel dan menilai kualitas bahan
baku ikan tuna pada industri pengolahan ikan tuna.
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali sikap kerja unit kompetensi ini , yang
harus diperhatikan sebagai berikut :
KOMPETENSI KUNCI
2. Melakukan uji mutu 2.1 Uji sensori kenampakan bahan baku ikan
bahan baku ikan tuna dalam keadaan beku : (lapisan es,
tuna secara uji perubahan warna / diskolorasi), dilakukan
organoleptik. sesuai prosedur uji morganoleptik bahan
baku.
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel,
3. Tugas pekerjaan untuk menguji organoleptik bahan baku dan hasil produk
pengolahan ikan tuna pada industri pengolahan ikan tuna, meliputi :
3.1. Menyiapkan peralatan dan bahan uji organoleptik bahan baku ikan tuna
dan hasil produk pengolahan ikan tuna,
3.2. Melakukan uji mutu bahan baku ikan tuna secara uji organoleptik,
3.3. Melakukan uji mutu hasil produk pengolahan ikan tuna secara uji
organoleptik,
3.4. Mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan hasil uji organoleptik
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali sikap kerja unit kompetensi ini , yang
harus diperhatikan sebagai berikut :
1. Kontek Variabel
Kontek variabel unit kompetensi ini meliputi mengidentifikasi
mikroorganisme aerob dan anaerob yang merugikan (patogen) produk ikan
tuna untuk sashimi, melakukanhambatan mikroorganisme aerob dan anaerob
yang merugikan (patogen) produk ikan tuna untuk sashimi, Melakukan isolasi
mikroorganisme aerob dan anaerob yang merugikan (patogen) produk ikan
tuna untuk sashimi, mengevaluasi dan melaporkan hasil pengahambatan
dan isolasi mikroorganisme patogen produk ikan tuna untuk sashimi yang
digunakan untuk penyusunan program pelatihan dan penyusunan materi uji
kompetensi dan menghambat dan mengisolasi mikroorganisme aerob dan
anaerob yang merugikan (patogen) produk ikan tuna untuk sashimi pada
industri pengolahan ikan tuna.
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali sikap kerja unit kompetensi ini , yang
harus diperhatikan sebagai berikut :
2. Menilai kualitas 2.1 Uji cara fisika produk ikan tuna segar untuk
produk ikan tuna sashimi (benda kotoran tanah, pasir, logam,
segar untuk sashimi kaca, plastik, mineral dan abu, dan ukuran
cara uji fisika, kimia panjang dan lebar / besar ikan, berat dan
dan mikrobiologi. bentuk badan ikan, kadar air ikan tuna)
diidentifikasi dan dilakukan sesuai prosedur
penilaian kualitas produk ikan tuna segar
untuk sashimi.
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
4. Peraturan untuk mengambil sampel dan menilai kualitas produk ikan tuna
segar untuk sashimi pada industri pengolahan ikan tuna, adalah :
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali sikap kerja unit kompetensi ini , yang
harus diperhatikan sebagai berikut :
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian :
2.1. Kondisi yang berpengaruh dalam penilaian :
3.1. Identifikasi mikroorganisme patogen produk ikan tuna loin dan oin beku.
3.2. Penghambatan mikroorganisme patogen produk ikan tuna loin segar dan
loin beku.
3.3. Pengisolasian mikroorganisme patogen produk ikan tuna loin segar dan
loin beku.
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali sikap kerja unit kompetensi ini , yang
harus diperhatikan sebagai berikut :
2. Menilai kualitas 2.1 Uji cara fisika produk ikan tuna loin segar
produk ikan tuna loin dan loin beku (benda kotoran tanah, pasir,
segar dan loin beku logam, kaca, plastik, mineral dan abu, dan
cara fisika, kimia dan ukuran, berat dan bentuk produk, kadar air
mikrobiologi. produk) diidentifikasi dan dilakukan sesuai
prosedur penilaian kualitas produk ikan tuna
loin segar dan loin beku.
3. Menilai kualitas 3.1 Uji cara organoleptik produk ikan tuna loin
produk ikan tuna loin segar dan loin beku (Sensori kenampakan
segar dan loin beku produk dalam keadaan beku : lapisan es,
cara organoleptik. perubahan warna / diskolorasi), diidentifikasi
dan dilakukan sesuai prosedur penilaian
kualitas produk ikan tuna loin segar dan loin
beku.
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
3.1. Mengambil dan menyiapkan sampel produk ikan tuna loin segar dan loin
beku,
3.2. Menilai kualitas produk ikan tuna loin segar dan loin beku cara fisika,
kimia dan mikrobiologi,
3.3. Menilai kualitas produk ikan tuna loin segar dan loin beku cara
organoleptik,
3.4. Mengevaluasi dan melaporkan hasil pengambilan sampel dan penilaian
kualitas produk ikan tuna loin segar dan loin beku
4. Peraturan untuk Mengambil sampel dan menilai kualitas produk ikan tuna
loin segar dan loin beku pada industri pengolahan ikan tuna, adalah :
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
2. Kondisi Penilaian :
2.1. Kondisi yang berpengaruh dalam penilaian :
3.1. Pengambilan sampel produk ikan tuna loin segar dan loin beku.
3.2. Penilaian kualitas produk ikan tuna loin segar dan loin beku secara fisika,
3.3. Penilaian kualitas produk ikan tuna loin segar dan loin beku secara kimia,
3.4. Penilaian kualitas produk ikan tuna loin segar dan loin beku segar secara
mikrobiologi.
3.5. Penilaian kualitas produk ikan tuna loin segar dan loin beku secara
organoleptik.
3.6. Evaluasi dan laporan pelaksanaan pengambilan sampel dan penilaian
kualitas produk ikan tuna loin segar dan loin beku.
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali sikap kerja unit kompetensi ini , yang
harus diperhatikan sebagai berikut :
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait , yaitu :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali sikap kerja unit kompetensi ini , yang
harus diperhatikan sebagai berikut :
KOMPETENSI KUNCI
2. Menilai kualitas 2.1 Uji cara fisika produk ikan tuna steak beku
produk ikan tuna (benda kotoran tanah, pasir, logam, kaca,
steak beku cara plastik, mineral dan abu, dan ukuran berat
fisika, kimia dan dan bentuk produk, kadar air produk)
mikrobiologi. diidentifikasi dan dilakukan sesuai prosedur
penilaian kualitas produk ikan tuna steak
beku
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
3.1. Mengambil dan menyiapkan sampel produk ikan tuna steak beku,
3.2. Menilai kualitas produk ikan tuna steak beku cara fisika, kimia dan
mikrobiologi,
3.3. Menilai kualitas produk ikan tuna steak beku cara organoleptik,
3.4. Mengevaluasi dan melaporkan hasil pengambilan sampel dan penilaian
kualitas produk ikan tuna steak beku.
4. Peraturan untuk Mengambil sampel dan menilai kualitas produk ikan tuna
steak beku pada industri pengolahan ikan tuna, adalah :
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian :
2.1. Kondisi yang berpengaruh dalam penilaian :
Merupakan aspek penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya
kompetensi tersebut yang terkait dengan: pengambilan dan penyiapan
sampel produk ikan tuna steak beku, penilaian kualitas produk ikan tuna
steak beku cara fisika, kimia dan mikrobiologi, penilaian kualitas produk
ikan tuna steak beku cara organoleptik, evaluasi dan laporan hasil
pengambilan sampel dan penilaian kualitas produk ikan tuna steak beku.
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali sikap kerja unit kompetensi ini , yang
harus diperhatikan sebagai berikut :
5.1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas.
5.2. Memiliki kemampuan mengambil sampel dan menilai kualitas produk
ikan tuna steak beku pada industri pengolahan ikan tuna.
5.3. Memiliki kemampuan menangani masalah kekeliruan pengambilan
sampel produk ikan tuna steak beku.
5.4. Menunjukkan tanggung jawab atas pengambilan sampel yang benar.
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
PANDUAN PENILAIAN
1. Penjelasan Prosedur Penilaian :
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali sikap kerja unit kompetensi ini , yang
harus diperhatikan sebagai berikut :
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
2. Perlengkapan untuk menerima produk ikan tuna segar untuk sashimi dari
operator produksi pada industri pengolahan ikan tuna, mencakup :
3. Tugas pekerjaan untuk menerima produk ikan tuna segar untuk sashimi dari
operator produksi pada industri pengolahan ikan tuna, meliputi :
3.1. Menyiapkan wadah dan es untuk penerimaan produk ikan tuna segar
hasil pengusapan untuk sashimi.
3.2. Melaksanakan penerimaan produk ikan tuna segar hasil pengusapan
untuk sashimi siap kemas dari operator produksi,
3.3. Mengevaluasi dan melaporkan hasil pelaksanaan penerimaan produk
ikan tuna segar untuk sashimi dari operator.
4. Peraturan untuk menerima produk ikan tuna segar untuk sashimi dari
operator produksi pada industri pengolahan ikan tuna, adalah :
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian :
3.1. Wadah produk ikan tuna segar dan bahan penolong es.
3.2. Prosedur penerimaan produk ikan tuna segar untuk sashimi.
3.3. Higienis dan sanitasi produk ikan tuna segar.
3.4. Metode pengusapan produk ikan tuna segar.
3.5. Persiapan pengemasan produk ikan tuna segar untuk sashimi.
3.6. Laporan dan evaluasi penerimaan produk.
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait :
2. Kondisi Penilaian :
2.1. Kondisi yang berpengaruh dalam penilaian :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada titik kritis pada sikap
kerja unit kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
1. Kontek Variabel
3. Tugas pekerjaan untuk menimbang dan menyusun ikan tuna segar dalam
wadah / peti ikan (fish boxes) pada industri pengolahan ikan tuna, meliputi :
3.1. Menyiapkan perlengkapan timbangan, wadah dan ikan tuna segar untuk
sashimi,
3.2. Melakukanpenimbangan, pencatatan dan penyusunan ikan tuna segar
dalam wadah/peti ikan (fish box),
3.3. Mengevaluasi dan melaporkan hasil pelaksanaan penimbangan dan
penyusunan ikan tuna segar
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada titik kritis pada sikap
kerja unit kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
2. Perlengkapan untuk mengemas dan mengepak hasil produk ikan tuna segar
untuk sashimi pada industri pengolahan ikan tuna, mencakup :
3. Tugas pekerjaan untuk mengemas dan mengepak hasil produk ikan tuna
segar untuk sashimi pada industri pengolahan ikan tuna, meliputi :
4. Peraturan untuk mengemas dan mengepak hasil produk ikan tuna segar untuk
sashimi pada industri pengolahan ikan tuna, adalah :
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai unit
kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling terkait,
yaitu :
2. Kondisi Penilaian :
2.1. Kondisi yang berpengaruh dalam penilaian :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada titik kritis pada sikap
kerja unit kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
KOMPETENSI KUNCI.
1. Kontek Variabel
Kontek variabel unit kompetensi ini meliputi : menyiapkan label , kode dan
bahan disain penandaan hasil produk ikan tuna segar untuk sashimi,
melakukanpelabelan dan penomoran kode hasil packaging produk ikan tuna
segar untuk sashimi, mengecek akhir hasil kemasan dan pengepakan
produk, mengevaluasi dan melaporkan hasil pelaksanaan pelabelan dan
penomoran kode hasil produk yang digunakan untuk: penyusunan program
pelatihan dan penyusunan materi uji kompetensi memberi tanda label dan
kode produk tuna segar untuk sashimi pada industri pengolahan ikan tuna.
2. Perlengkapan untuk memberi tanda label dan kode produk tuna segar untuk
sashimi pada industri pengolahan ikan tuna , mencakup :
3. Tugas pekerjaan untuk memberi tanda label dan kode produk tuna segar
untuk sashimi pada industri pengolahan ikan tuna, meliputi :
3.1. Menyiapkan label, kode dan bahan disain penandaan hasil produk ikan
tuna segar untuk sashimi,
3.2. Melakukanpelabelan dan penomoran kode hasil packaging produk ikan
tuna segar untuk sashimi,
3.3. Mengecek akhir hasil kemasan dan pengepakan produk,
3.4. Mengevaluasi dan melaporkan hasil pelaksanaan pelabelan dan
penomoran kode hasil produk.
4. Peraturan untuk memberi tanda label dan kode produk tuna segar untuk
sashimi pada industri pengolahan ikan tuna , adalah :
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian :
2.1. Kondisi yang berpengaruh dalam penilaian :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini, yang harus diperhatikan sebagai berikut :
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
2. Perlengkapan untuk menyimpan hasil produk kemasan ikan tuna segar untuk
sashimi dalam gudang pendingin (cold storage). pada industri pengolahan
ikan tuna, mencakup :
3. Tugas pekerjaan untuk menyimpan hasil produk kemasan ikan tuna segar
untuk sashimi dalam gudang pendingin (cold storage). pada industri
pengolahan ikan tuna, meliputi :
3.1. Menyiapkan kemasan produk ikan tuna segar untuk sashimi hasil
pengecekan akhir,
3.2. Menata dan menyimpan kemasan produk ikan tuna segar untuk sashimi
dalam ruang penyimpanan dingin (cold storage),
3.3. Mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan penyimpanan hasil produk
ikan tuna segar untuk sashimi.
4. Peraturan untuk menyimpan hasil produk kemasan ikan tuna segar untuk
sashimi dalam gudang pendingin (cold storage). pada industri pengolahan
ikan tuna, adalah :
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dengan unit kompetensi yang paling terkait yaitu :
1.1. PHT.PP02.005.01, Memberi tanda label dan kode produk tuna segar
untuk sashimi pada industri pengolahan ikan tuna.
1.2. PHT.PP02.004.01, Mengemas dan mengepak hasil produk ikan
tuna segar untuk sashimi.
2. Kondisi Penilaian :
2.1. Kondisi yang berpengaruh dalam penilaian:
4.1. Menyiapkan kemasan produk ikan tuna segar untuk sashimi hasil
pengecekan akhir,
4.2. Menata dan menyimpan kemasan produk ikan tuna segar untuk sashimi
dalam ruang dingin atau deengan es kering.
4.3. Menata dan menyimpan kemasan produk ikan tuna segar untuk sashimi
dalam ruang penyimpanan dingin (cold storage),
4.4. Mengevaluasi pelaksanaan penyimpanan hasil produk ikan tuna segar
untuk sashimi.
4.5. Melaporkan hasil evaluasi pelaksanaan penyimpanan hasil produk ikan
tuna segar untuk sashimi.
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
2. Perlengkapan untuk menerima produk ikan tuna loin segar dan loin beku dari
operator produksi pada industri pengolahan ikan tuna, mencakup :
3. Tugas pekerjaan untuk menerima produk ikan tuna loin segar dan loin beku
dari operator produksi pada industri pengolahan ikan tuna, meliputi :
3.1. Menyiapkan wadah dan es untuk penerimaan produk ikan tuna ikan tuna
loin segar dan loin beku,
4. Peraturan untuk menerima produk ikan tuna loin segar dan loin beku dari
operator produksi pada industri pengolahan ikan tuna, adalah :
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian :
2.1. Kondisi yang berpengaruh dalam penilaian :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada titik kritis pada sikap
kerja unit kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
PANDUAN PENILAIAN
1.1. PHT.PP02.007.01, Menerima produk ikan tuna loin segar dan loin
Beku dari operator produksi.
1.2. PHT.PP02.009.01, Menimbang dan mengemas ikan tunaloin segar
dan loin beku dalam plastik secara cepat
2. Kondisi Penilaian :
2.1. Kondisi yang berpengaruh dalam penilaian :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada titik kritis pada sikap
kerja unit kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
5.1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas.
5.2. Menunjukkan kemampuan menyiapkan wadah kemasan dan
pengepakan produk ikan tuna loin segar dan loin beku pada industri
pengolahan ikan tuna.
5.3. Memiliki kemampuan menangani masalah pemilihan bahan kemasan
dan pengepakan yang standar.
5.4. Menunjukkan kepercayaan kepada manajemen perusahaan.
KOMPETENSI KUNCI.
BATASAN VARIABEL
1. Kontek variabel
Kontek variabel unit kompetensi ini meliputi : menyiapkan perlengkapan
timbangan, wadah, es dan ikan tuna loin segar dan loin beku,
melakukanpenimbangan, pencatatan, dan penyusunan ikan tuna loin segar
dan loin beku dalam wadah/peti ikan (fish box), mengevaluasi dan
melaporkan hasil pelaksanaan penimbangan dan penyusunan ikan loin
segar dan loin beku yang digunakan untuk: penyusunan program pelatihan
dan penyusunan materi uji kompetensi menimbang dan mengemas ikan tuna
loin segar dan loin beku dalam plastik secara cepat pada industri pengolahan
ikan tuna.
2. Perlengkapan untuk menimbang dan mengemas ikan tuna loin segar dan loin
beku dalam plastik (wrapping) pada industri pengolahan ikan tuna,
mencakup :
3. Tugas pekerjaan untuk menimbang dan mengemas ikan tuna loin segar dan
loin beku dalam plastik secara cepat pada industri pengolahan ikan tuna.,
meliputi :
5. Peraturan untuk menimbang dan mengemas ikan tuna loin segar dan loin
beku dalam plastik secara cepat pada industri pengolahan ikan tuna,
adalah :
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
1.1. PHT.PP02.007.01, Menerima produk ikan tuna loin segar dan loin
beku dari operatot produksi.
1.2. PHT.PP02.008.01, Menyiapkan wadah kemasan dan pengeakan
produk ikan tuna loin segar dan loin beku.
2. Kondisi Penilaian :
2.1. Kondisi yang berpengaruh dalam penilaian :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada titik kritis pada sikap
kerja unit kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel,
2. Perlengkapan untuk mengepak produk ikan tuna loin yang dikeluarkan dari
alat pembeku (freezer) dalam master karton pada industri pengolahan ikan
tuna, mencakup :
3. Tugas pekerjaan untuk mengepak produk ikan tuna loin yang dikeluarkan
dari alat pembeku (freezer) dalam master karton pada industri pengolahan
4. Peraturan untuk mengepak produk ikan tuna loin yang dikeluarkan dari alat
pembeku (freezer) dalam master karton pada industri pengolahan ikan tuna,
adalah :
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian :
2.1. Kondisi yang berpengaruh dalam penilaian :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
1. Kontek Variabel
Kontek variabel unit kompetensi ini meliputi : menyiapkan label , kode dan
bahan disain penandaan hasil produk ikan tuna loin segar dan loin beku,
melakukanpelabelan dan penomoran kode hasil packaging produk ikan tuna
loin segar dan loin beku, mengecek akhir hasil kemasan dan pengepakan
produk ikan tuna loin segar dan loin beku, mengevaluasi dan melaporkan
hasil pelaksanaan pelabelan dan penomoran kode hasil produk ikan tuna loin
segar dan loin beku yang digunakan untuk: penyusunan program pelatihan
dan penyusunan materi uji kompetensi memberi tanda label dan kode produk
tuna loin segar dan loin beku pada industri pengolahan ikan tuna.
2. Perlengkapan untuk memberi tanda label dan kode produk tuna loin segar dan
loin beku pada industri pengolahan ikan tuna, mencakup :
3. Tugas pekerjaan untuk memberi tanda label dan kode produk tuna loin segar
dan loin beku pada industri pengolahan ikan tuna, meliputi :
aa. Menyiapkan label, kode dan bahan disain penandaan hasil produk
ikan tuna loin segar dan loin beku,
bb. Melakukanpelabelan dan penomoran kode hasil packaging produk
ikan tuna loin segar dan loin beku,
cc. Mengecek akhir hasil kemasan dan pengepakan produk ikan tuna
loin segar dan loin beku,
dd. Mengevaluasi dan melaporkan hasil pelaksanaan pelabelan dan
penomoran kode hasil produk ikan tuna loin segar dan loin beku.
4. Peraturan untuk memberi tanda label dan kode produk tuna loin segar dan
loin beku pada industri pengolahan ikan tuna, adalah :
ee. Undang-undang tentang Perindustrian
ff. Peraturan tentang Sanitasi Industri Pengolahan Hasil Perikanan
gg. Peraturan tentang Industri Pengolahan Hasil Perikanan
ee. Peraturan Perusahaan Industri Pengolahan ikan tuna
PANDUAN PENILAIAN
3. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada titik kritis pada sikap
kerja unit kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
KOMPETENSI KUNCI.
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
2. Perlengkapan untuk menyimpan hasil produk kemasan ikan tuna loin segar
dan loin beku pada industri pengolahan tuna, mencakup :
3. Tugas pekerjaan untuk menyimpan hasil produk kemasan ikan tuna loin
segar dan loin beku pada industri pengolahan tuna, meliputi :
3.1. Menyiapkan kemasan produk ikan tuna loin segar dan beku hasil
pengecekan akhir,
3.2. Menata dan menyimpan kemasan produk ikan tuna loin segar dan beku
dalam ruang penyimpanan dingin (cold storage),
3.3. Mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan penyimpanan hasil produk
ikan tuna loin segar dan beku
4. Peraturan untuk menyimpan hasil produk kemasan ikan tuna loin segar dan
loin beku pada industri pengolahan tuna, adalah :
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai unit
kompetensi ini dengan unit kompetensi yang paling terkait, yaitu :
1.1. PHT.PP02.011.01, Memberi tanda label dan kode produk ikan tuna loin
segar dan loin beku.
1.2. PHT.PP02.010.01, Mengepak loin yang telah dikeluarkan dari alat
pembeku (freezer) dalam mastek karton.
2. Kondisi Penilaian :
2.1. Kondisi yang berpengaruh dalam penilaian :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini yang harus diperhatikan sebagai berikut :
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
2. Perlengkapan untuk menerima produk ikan tuna steak beku dari operator
produksi pada industri pengolahan tuna, mencakup :
3. Tugas pekerjaan untuk menerima produk ikan tuna steak beku dari operator
produksi pada industri pengolahan tuna, meliputi :
3.1. Menyiapkan wadah dan es untuk penerimaan produk ikan tuna steak
beku,
3.2. Melaksanakan penerimaan produk ikan tuna steak beku siap kemas
dari operator produksi,
3.3. Mengevaluasi dan melaporkan hasil pelaksanaan penerimaan produk
ikan tuna steak beku dari operator.
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian
3.1. Penyiapan wadah dan es untuk penerimaan produk ikan tuna steak
beku,
5. Aspek Kritis
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini yang harus diperhatikan sebagai berikut :
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
2. Perlengkapan untuk menimbang dan mengemas ikan tuna steak beku dalam
plastik pada industri pengolahan tuna, mencakup :
3. Tugas pekerjaan untuk menimbang dan mengemas ikan tuna steak beku
dalam plastik pada industri pengolahan tuna, meliputi :
4. Peraturan untuk menimbang dan mengemas ikan tuna steak dalam plastik
pada industri pengolahan tuna, adalah :
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada titik kritis pada sikap
kerja unit kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
KOMPETENSI KUNCI
2. Mengemas, 2.1 Berat dan jenis produk tuna steak beku dari
mengepak dan alat pembeku (freezer) ditimbang sesuai
memberi label standar packing perusahaan.
produk tuna steak
beku dari alat 2.2 Hasil penimbangan berat kemasan produk
pembeku (freezer). tuna steak beku dari alat pembeku (freezer).
dilakukanpengepakan sesuai standar
packaging produk perusahaan dan suhu
pusat produk 4,4 derajat celcius.
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
3. Tugas pekerjaan untuk mengepak produk ikan tuna steak beku yang
dikeluarkan dari alat pembeku (freezer) dalam master karton pada industri
pengolahan tuna, meliputi :
4. Peraturan untuk Mengepak produk ikan tuna steak beku yang dikeluarkan
dari alat pembeku (freezer) dalam master karton pada industri pengolahan
tuna, adalah :
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian :
4.1. Melakukan sanitasi dan higienis produk akhir tuna steak beku.
4.2. Menyiapkan bahan pengemasan, pengepakan dan produk akhir tuna
steak beku,
4.3. Mengemas dan mengepak produk tuna steak beku dari alat pembeku
(freezer),
4.4. Memberi label produk tuna steak beku dari alat pembeku (freezer),
4.5. Mengevaluasi hasil pelaksanaan pengemasan dan pengepakan produk
tuna steak beku dari freezer.
4.6. melaporkan hasil pelaksanaan pengemasan dan pengepakan produk
tuna steak beku dari freezer.
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada titik kritis pada sikap
kerja unit kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
KOMPETENSI KUNCI
1. Kontek Variabel
Kontek variabel unit kompetensi ini meliputi: menyiapkan label , kode dan
bahan disain penandaan hasil produk ikan tuna steak beku,
melakukanpelabelan dan penomoran kode hasil packaging produk ikan tuna
steak beku, mengecek akhir hasil kemasan dan pengepakan produk,
mengevaluasi dan melaporkan hasil pelaksanaan pelabelan dan penomoran
kode hasil produk, yang digunakan untuk: penyusunan program pelatihan dan
penyusunan materi uji kompetensi memberi tanda label dan kode produk tuna
steak beku pada industri pengolahan tuna.
2. Perlengkapan untuk memberi tanda label dan kode produk tuna steak beku
pada industri pengolahan tuna, mencakup :
3. Tugas pekerjaan untuk memberi tanda label dan kode produk tuna steak
beku pada industri pengolahan tuna, meliputi :
3.1. Menyiapkan label , kode dan bahan disain penandaan hasil produk
ikan tuna steak beku,
3.2. Melakukan pelabelan dan penomoran kode hasil packaging produk
ikan tuna steak beku,
3.3. Mengecek akhir hasil kemasan dan pengepakan produk,
3.4. Mengevaluasi dan melaporkan hasil pelaksanaan pelabelan dan
penomoran kode hasil produk.
4. Peraturan untuk memberi tanda label dan kode produk tuna steak beku pada
industri pengolahan tuna , adalah :
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada titik kritis pada sikap
kerja unit kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
2. Perlengkapan untuk menyimpan hasil produk kemasan ikan tuna steak beku
dalam gudang pendingin (cold storage) pada industri pengolahan tuna,
mencakup :
3. Tugas pekerjaan untuk menyimpan hasil produk kemasan ikan tuna steak
beku dalam gudang pendingin (cold storage) pada industri pengolahan tuna,
meliputi :
3.1. Menyiapkan kemasan produk ikan tuna steak beku pengecekan akhir,
3.2. Menata dan menyimpan kemasan produk ikan tuna steak beku dalam
ruang penyimpanan dingin (cold storage),
3.3. Mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan penyimpanan hasil produk
ikan tuna steak beku ,
4. Peraturan untuk menyimpan hasil produk kemasan ikan tuna steak beku
dalam gudang pendingin (cold storage) pada industri pengolahan tuna,
adalah :
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dengan unit kompetensi yang paling terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian :
2.1. Kondisi yang berpengaruh dalam penilaian :
Merupakan aspek penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya
kompetensi tersebut yang terkait dengan: penyiapan kemasan produk
ikan tuna steak beku pengecekan akhir, penataan dan penyimpanan
kemasan produk ikan tuna steak beku dalam ruang penyimpanan
dingin (cold storage), evaluasi dan laporan pelaksanaan penyimpanan
3.1. Teknik sanitasi dan higienis produk ikan tuna steak beku.
3.2. Kemasan produk ikan tuna steak beku.
3.3. Penyiapan kemasan produk ikan tuna steak beku.
3.4. Pengecekan akhir kemasan produk ikan tuna steak beku.
3.5. Penataan dan penyimpanan kemasan produk ikan tuna steak beku
dalam ruang penyimpanan dingin (cold storage),
3.6. Evaluasi dan laporan pelaksanaan penyimpanan hasil produk ikan tuna
steak beku.
4.1. Melakukan sanitasi dan higienis produk ikan tuna steak beku.
4.2. Menyiapan kemasan produk ikan tuna steak beku
4.3. Mengecek akhir kemasan produk ikan tuna steak beku,
4.4. Menata dan menyimpan kemasan produk ikan tuna steak beku dalam
ruang penyimpanan dingin (cold storage),
4.5. Mengevaluasi penyimpanan hasil produk ikan tuna steak beku.
4.6. Melaporkan pelaksanaan penyimpanan hasil produk ikan tuna steak
beku.
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
5.1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas.
5.2. Memiliki kemampuan menyimpan hasil produk kemasan ikan tuna steak
beku dalam gudang pendingin (cold storage) pada industri pengolahan
tuna.
5.3. Memiliki kemampuan menangani masalah penataan produk kemasan
ikan tuna steak beku yang saniter dan higienis dalam gudang pendingin
(cold storage).
5.4. Menunjukkan tanggung jawab atas kemudahan pengeluaran produk
dalam gudang pendingin (cold storage).
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel.
Kontek variabel unit kompetensi ini meliputi : menyiapkan tempat alat / mesin
produksi pengolahan ikan tuna, menyiapkan instalasi Instalasi listrik
alat/mesin produksi pengolahan ikan tuna, memeriksa kondisi peralatan
kerja/mesin produksi pengolahan ikan tuna, mengevaluasi dan melaporkan
hasil pelaksanaan penyiapan alat/mesin dan instalasi Instalasi listrik
pengolahan ikan tuna, yang digunakan untuk: penyusunan program pelatihan
dan penyusunan materi uji kompetensi menyiapkan tempat alat, mesin dan
instalasi Instalasi listrik pengolahan ikan tuna pada industri pengolahan
pengolahan ikan tuna.
2.1. Lay out tempat alat , mesin dan instalasi Instalasi listrik.
2.2. Sarana instalasi alat dan mesin unit bahan baku ikan tuna.
2.3. Sarana instalasi pipa dan mesin unit operasi produksi.
2.4. Sarana instalasi alat dan mesin unit pergudangan.
2.5. Sarana pipa sanitasi / pembuangan air kotor.
2.6. Manual pemeriksaan kondisi alat, mesin dan instalasi Instalasi listrik.
2.7. ATK / adminstrasi penggunaan alat, mesin dan Instalasi listrik.
2.8. Tempat pembuangan limbah.
3. Tugas pekerjaan untuk menyiapkan tempat alat, mesin dan instalasi Instalasi
listrik pengolahan ikan tuna pada industri pengolahan pengolahan ikan tuna,
meliputi :
4. Peraturan untuk menyiapkan tempat alat, mesin dan instalasi Instalasi listrik
pengolahan ikan tuna pada industri pengolahan penhgolahan ikan tuna,
adalah :
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dengan unit kompetensi yang paling terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini yang harus diperhatikan, sebagai berikut :
KOMPETENSI KUNCI
2. Memasang dan 2.1 Kecukupan instalasi dan daya air bersih unit
menata sarana bahan baku dan unit pengolahann ikan tuna
instalasi air bersih dipenuhi sesuai kebutuhan/hemat air bersih
unit bahan baku dan dan standar air bersih perusahaan.
pengolahan ikan
tuna. 2.2 Keteraturan penataan pemasangan pipa
saluran air bersih unit bahan baku dan unit
pengolahan diikuti sesuai standar K3
perusahaan.
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel.
Kontek variabel unit kompetensi ini meliputi: menyiapkan tempat instalasi air
bersih unit bahan baku dan unit pengolahan ikan tuna, memasang dan
menata sarana instalasi air bersih unit bahan baku dan pengolahan ikan
tuna, membuat saluran pembuangan air limbah unit bahan baku dan
pengolahan ikan tuna, mengevaluasi dan melaporkan hasil pelaksanaan
penyiapan sarana instalasi air bersih, yang digunakan untuk: penyusunan
program pelatihan dan penyusunan materi uji kompetensi menyiapkan sarana
instalasi air bersih pengolahan ikan tuna pada industri pengolahan ikan tuna.
3.1. Menyiapkan tempat instalasi air bersih unit bahan baku dan unit
pengolahan ikan tuna,
3.2. Memasang dan menata sarana instalasi air bersih unit bahan baku dan
4. Peraturan untuk menyiapkan sarana instalasi air bersih pengolahan ikan tuna
pada industri pengolahan ikan tuna, adalah :
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dengan unit kompetensi yang paling terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dengan unit kompetensi yang paling terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
5.1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas.
5.2. Memiliki kemampuan menyiapkan perlengkapan peralatan / mesin
pengolahan ikan tuna pada industri pengolahan ikan tuna.
5.3. Memiliki kemampuan menangani masalah penataan perlengakapan
peralatan / mesin pengolahan ikan tuna yang aman, saniter dan higienis.
5.4. Menunjukkan bartanggung jawab atas perlengkapan peralatan /mesin
pengolah ikan tuna yang siap pakai.
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dengan unit kompetensi yang paling terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dengan unit kompetensi yang paling terkait, yaitu :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini yang harus diperhatikan sebagai berikut :
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
1. Batasan Variabel
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dengan unit kompetensi yang paling terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dengan unit kompetensi yang paling terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian :
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dengan unit kompetensi yang paling terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
2. Perlengkapan untuk menerima persediaan bahan baku ikan tuna dan bahan
penolong dari receiver untuk produk pengalengan pada industri pengolahan
ikan tuna, mencakup :
2.1. Pisau.
2.2. Timbangan barang.
2.3. Bak penampungan persediaan bahan baku ikan tuna.
2.4. Keranjang plastik.
2.5. Meja proses.
2.6. Wadah berinsulasi.
2.7. Air bersih dan es untuk penanganan persediaan bahan ikan tuna,
2.8. Persediaan bahan baku ikan tuna untuk produk pengalengan.
2.9. Alat – alat komunikasi ( telepon, faximile, handphone )
2.10.Buku catatan penerimaan bahan baku ikan tuna.
2.11.Buku higienis dan sanitasi Pengalengan ikan tuna.
3. Tugas pekerjaan untuk menerima persediaan bahan baku ikan tuna dan
bahan penolong dari receiver untuk produk pengalengan pada industri
4. Peraturan untuk menerima persediaan bahan baku ikan tuna dan bahan
penolong dari receiver untuk produk pengalengan pada industri
pengolahan ikan tuna, adalah :
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait , yaitu :
1.1. PHT. PT02.002.01, Menyortir (grading), jenis dan ukuran ikan tuna
segar untuk produk pengalengan tuna.
1.2. PHT. PT02.005.01, Mengisi kaleng dengan potongan daging ikan
tuna dan media / bumbu.
2. Kondisi Penilaian :
2.1. Kondisi yang berpengaruh dalam penilaian :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel,
Kontek variabel unit kompetensi ini meliputi : mendata/mencatat klasifikasi
mutu masing-masing jenis ikan tuna untuk produk pengalengan, menyortir
mutu (grading) persediaan ikan tuna sesuai jenisnya, menyiang, memotong
dan mencuci persediaan bahan ikan tuna untuk produk
pengalengan,mengevaluasi pelaksanaan kegiatan menyortir mutu (grading)
ikan tuna untuk produk pengalengan yang digunakan untuk penyusunan
program pelatihan dan penyusunan materi uji kompetensi : menyortir mutu
(grading), jenis dan ukuran ikan tuna segar persediaan untuk produk
pengalengan pada industri pengolahan ikan tuna.
2. Perlengkapan untuk menyortir mutu (grading), jenis dan ukuran ikan tuna
segar persediaan untuk produk pengalengan pada industri pengolahan ikan
tuna, mencakup :
2.1. Pisau.
2.2. Timbangan barang.
2.3. Bak penampungan persediaan bahan baku ikan tuna.
2.4. Keranjang plastik.
2.5. Meja proses.
2.6. Wadah berinsulasi untuk bahan baku hasil sortiran mutu.
2.7. Air bersih dan es untuk penanganan persediaan bahan ikan tuna,
2.8. Persediaan bahan baku ikan tuna untuk produk pengalengan.
2.9. Alat – alat komunikasi ( telepon, faximile, handphone )
2.10.Buku catatan penerimaan bahan baku ikan tuna.
2.11.Buku higienis dan sanitasi pengalengan ikan tuna.
4. Peraturan untuk menyortir mutu (grading), jenis dan ukuran ikan tuna segar
persediaan untuk produk pengalengan pada industri pengolahan ikan tuna,
adalah :
4.1. Undang-undang tentang K3.
4.2. Peraturan tentang Sanitasi Industri Pengolahan Hasil Perikanan.
4.3. Peraturan , tentang Industri Pengolahan Hasil Perikanan.
4.4. Peraturan Perusahan Industri Pengolahan Ikan Tuna.
PANDUAN PENILAIAN
2. Kondisi Penilaian :
2.1. Kondisi yang berpengaruh dalam penilaian :
Merupakan aspek penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya
kompetensi tersebut yang terkait dengan: pendataan / pencatatan
klasifikasi mutu masing-masing jenis ikan tuna untuk produk
pengalengan, penyortiran mutu (grading) persediaan ikan tuna sesuai
jenisnya, penyiangan, pemotongan dan pencucian persediaan bahan
ikan tuna untuk produk pengalengan, evaluasi dan laporan pelaksanaan
kegiatan menyortir mutu (grading) ikan tuna untuk produk pengalengan.
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
5.1. Bertanggung jawab sesuai dengan beban tugasnya.
5.2. Mengikuti prosedur K3 dan SOP Perusahaan di tempat kerja.
5.3. Memiliki kemampuan menyortir mutu (grading) , jenis dan ukuran
ikan tuna segar persediaan untuk produk pengalengan pada
industri pengolahan ikan tuna.
5.4.Menangani masalah pencegahan bakteri patogen persediaan bahan baku
ikan tuna untuk produk pengalengan selam proses penyortiran mutu
(grading).
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
3. Tugas pekerjaan untuk melelehkan, memotong dan mencuci bahan ikan tuna
beku untuk produk pengalengan tuna pada industri pengolahan ikan tuna,
meliputi :
3.1. Melelehkan persediaan bahan baku ikan tuna beku,
3.2. Menyiang, memotong dan mencuci persediaan bahan ikan tuna untuk
produk pengalengan,
3.3. Menjaga kebersihan dan kesehatan persediaan bahan baku ikan tuna,
bahan penolong dan media/bumbu untuk produk pengalengan,
3.4. Mengevaluasi dan melaporkan hasil pelelehan, pemotongan dan
pencucian bahan ikan tuna beku untuk produk pengalengan.
4. Peraturan untuk melelehkan, memotong dan mencuci bahan ikan tuna beku
untuk produk pengalengan tuna pada industri pengolahan ikan tuna,
adalah :
4.1. Undang-undang tentang K3.
4.2. Peraturan tentang Sanitasi Industri Pengolahan Hasil
Perikanan.
4.3. Peraturan , tentang Industri Pengolahan Hasil Perikanan.
4.4. Peraturan Perusahan Industri Pengolahan Ikan Tuna.
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
1.1. PHT. PT02.001.01, Menerima persediaan bahan baku ikan tuna dan
bahan penolong dari receiver untuk produk
pengalengan.
1.2. PHT. PT02.002.01, Menyortir (grading), jenis dan ukuran ikan tuna
segar untuk produk pengalengan tuna.
2. Kondisi Penilaian :
2.1. Kondisi yang berpengaruh dalam penilaian :
Merupakan aspek penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya
kompetensi tersebut yang terkait dengan: pelelehan persediaan bahan
baku ikan tuna beku, penyiangan, pemotongan dan pencucian
persediaan bahan ikan tuna untuk produk pengalengan, kebersihan dan
kesehatan persediaan bahan baku ikan tuna, bahan penolong dan
media/bumbu untuk produk pengalengan, evaluasi dan laporan hasil
pelelehan, pemotongan dan pencucian bahan ikan tuna beku untuk
produk pengalengan,
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini yang harus diperhatikan sebagai berikut :
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
Kontek variabel unit kompetensi ini meliputi : membersihkan bahan ikan tuna
hasil sortiran positif untuk produk pengalengan, menyiang, memotong,
menyeleksi dan menimbang daging ikan tuna untuk produk pengalengan,
mengevaluasi dan melaporkan hasil pembersihan, penyiangan,
pemotongan, seleksi dan penimbangan daging ikan tuna, yang digunakan
untuk penyusunan program pelatihan dan penyusunan materi uji kompetensi :
membersihkan, memotong dan menyeleksi daging ikan tuna segar sesuai
ukuran kaleng pada industri pengolahan ikan tuna.
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
1.1. PHT. PT02.001.01, Menerima persediaan bahan baku ikan tuna dan
bahan penolong dari receiver untuk produk
pengalengan.
1.2. PHT. PT02.005.01, Mengisi kaleng dengan potongan daging ikan
tuna dan media / bumbu.
2. Kondisi Penilaian
2.1. Kondisi yang berpengaruh dalam penilaian :
Merupakan aspek penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya
kompetensi tersebut yang terkait dengan: pembersihan bahan ikan tuna
hasil sortiran positif untuk produk pengalengan, penyiangan,
pemotongan, seleksi dan penimbangan daging ikan tuna untuk produk
pengalengan, evaluasi dan laporan hasil pembersihan, penyiangan,
pemotongan, seleksi dan penimbangan daging ikan tuna,
5. Aspek Kritis
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini yang harus diperhatikan sebagai berikut :
5.1. Bertanggung jawab sesuai dengan beban tugasnya.
5.2. Mengikuti prosedur K3 dan SOP Perusahaan di tempat kerja.
5.3. Memiliki kemampuan membersihkan, memotong dan menyeleksi daging
ikan tuna segar sesuai ukuran kaleng pada industri pengolahan ikan
tuna.
5.4. Kemampuan menangani masalah bahaya pencemaran bakteri patogen
dan kerusakan selama proses pembersihan, penyiangan, pemotongan
dan seleksi daging ikan tuna.
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
Kontek variabel unit kompetensi ini meliputi : menyiapkan perlengkapan
peralatan pengalengan potongan daging ikan tuna dan media, mengisikan
potongan daging ikan tuna dan media/bumbu ke dalam kaleng dan
penimbangan, mengevaluasi dan melaporkan hasil pengisian kaleng untuk
produk pengalengan tuna yang digunakan untuk penyusunan program
pelatihan dan penyusunan materi uji kompetensi : mengisi kaleng, dengan
potongan daging ikan tuna dan media pada industri pengolahan ikan tuna.
2. Perlengkapan mengisi kaleng, dengan potongan daging ikan tuna dan media
pada industri pengolahan ikan tuna, mencakup :
1. SOP Perusahaan Pengolahan Ikan Tuna.
2. Bahan baku potongan daging ikan tuna dan media / bumbu.
3. Bahan penolong air bersih.
4. Timbangan terkalibrasi dan meja kerja.
5. Wadah bahan baku ikan tuna.
6. Peralatan pengalengan ikan tuna.
7. Bentuk dan jenis Kaleng dan tutup kaleng berbagai ukuran.
8. Alat tulis kantor/ catatan penimbangan.
9. Alat komunikasi ( telepon, faximile, handphone )
10. Pedoman manual pengisian kaleng produk pengalengan tuna.
3. Tugas pekerjaan untuk mengisi kaleng, dengan potongan daging ikan tuna
dan media pada industri pengolahan ikan tuna, meliputi :
1. Menyiapkan perlengkapan peralatan pengalengan potongan daging
ikan tuna dan media,
2. Mengisikan potongan daging ikan tuna dan media/bumbu ke dalam kaleng
dan penimbangan,
3. Mengevaluasi dan melaporkan hasil pengisian kaleng untuk produk
pengalengan tuna.
4. Peraturan untuk mengisi kaleng, dengan potongan daging ikan tuna dan
media pada industri pengolahan ikan tuna, adalah :
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
1.1. PHT. PT02.004.01, Membersihkan, memotong dan menyeleksi
daging ikan tuna segar sesuai ukuran kaleng.
1.2. PHT. PT02.003.01, Melelehkan, memotong dan mencuci bahan baku
ikan tuna beku.
2. Kondisi Penilaian :
2.1. Kondisi yang berpengaruh dalam penilaian :
Merupakan aspek penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya
kompetensi tersebut yang terkait dengan: penyiapan perlengkapan
peralatan pengalengan potongan daging ikan tuna dan media, pengisian
potongan daging ikan tuna dan media/bumbu ke dalam kaleng dan
penimbangan, evaluasi dan laporan hasil pengisian kaleng untuk produk
pengalengan tuna.
2.2. Penilaian dapat dilakukan dengan cara :
Tertulis, lisan /wawancara, demonstrasi/praktek, dan simulasi di ruang
simulator/ atau ditempat kerja.
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
5.1. Bertanggung jawab sesuai dengan beban tugasnya.
5.2. Mengikuti prosedur K3 dan SOP Perusahaan di tempat kerja.
5.3. Memiliki kemampuan mengisi kaleng, dengan potongan daging ikan tuna
dan media pada industri pengolahan ikan tuna.
5.4. Kemampuan menangani masalah bahaya pencemaran bakteri patogen
dan kerusakan selama proses pengisian kaleng dengan potongan
daging ikan tuna dan media / bumbu.
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
3. Tugas pekerjaan untuk mengukus dan mendinginkan daging ikan tuna untuk
produk pengalengan tuna pada industri pengolahan ikan tuna, meliputi :
3.1. Menyiapkan perlengkapan alat pengukusan dan pendinginan untuk
produk pengalengan tuna,
3.2. Mengukus dan mendinginkan daging ikan tuna untuk produk
pengalengan tuna,
3.3. Mengevaluasi dan melaporkan hasil pengukusan dan pendinginan
daging ikan tuna untuk produk pengalengan tuna,
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
1.1. PHT. PT02.005.01, Mengisi kaleng dengan potongan daging ikan
tuna dan media/bumbu.
1.2. PHT. PT02.007.01, Memvakum dan menutup kaleng untuk produk
pengalengan tuna.
2. Kondisi Penilaian :
2.1. Kondisi yang berpengaruh dalam penilaian :
Merupakan aspek penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya
kompetensi tersebut yang terkait dengan: penyiapan perlengkapan alat
pengukusan dan pendinginan untuk produk pengalengan tuna,
pengukusan dan pendinginan daging ikan tuna untuk produk
pengalengan tuna, evaluasi dan laporan hasil pengukusan dan
pendinginan daging ikan tuna untuk produk pengalengan tuna.
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
5.1. Bertanggung jawab sesuai dengan beban tugasnya.
5.2. Mengikuti prosedur K3 dan SOP Perusahaan di tempat kerja.
5.3. Memiliki kemampuan mengukus dan mendinginkan daging ikan
tuna untuk produk pengalengan tuna pada industri pengolahan
ikan tuna.
5.4. Kemampuan menangani masalah bahaya pencemaran bakteri
patogen dan kerusakan mutu sesuai spesifikasi untuk produk
pengalengan tuna selama proses pengukusan dan pendinginan.
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
3. Tugas pekerjaan untuk mengukus dan mendinginkan daging ikan tuna untuk
produk pengalengan tuna pada industri pengolahan ikan tuna, meliputi :
3.1. Menyiapkan perlengkapan alat pemvakum dan penutup kaleng
untuk produk pengalengan tuna,
3.2. Menutup kaleng dan memvacuum kaleng berisi daging ikan tuna untuk
produk pengalengan tuna,
3.3. Mengevaluasi dan melaporkan hasil pemvakuman dan penutupan
kaleng untuk produk pengalengan tuna,
PANDUAN PENILAIAN
2. Kondisi Penilaian
2.1. Kondisi yang berpengaruh dalam penilaian :
Merupakan aspek penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya
kompetensi tersebut yang terkait dengan: penyiapan perlengkapan alat
pemvakum dan penutup kaleng untuk produk pengalengan tuna,
penutupan kaleng dan pemvacuuman kaleng berisi daging ikan tuna
untuk produk pengalengan tuna, evaluasi dan laporan hasil
pemvakuman dan penutupan kaleng untuk produk pengalengan tuna,
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
5.1. Bertanggung jawab sesuai dengan beban tugasnya.
5.2. Mengikuti prosedur K3 dan SOP Perusahaan di tempat kerja.
5.3. Memiliki kemampuan memvakum dan menutup kaleng untuk produk
pengalengan tuna pada industri pengolahan ikan tuna.
5.4. Kemampuan menangani masalah bahaya pencemaran bakteri patogen
dan kerusakan mutu daging ikan tuna selama proses penutupan kaleng.
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
Kontek variabel unit kompetensi ini meliputi : menyiapkan perlengkapan alat
sterilisasi dan pedinginan produk pengalengan tuna, Melakukan sterilisasi ,
pendinginan dan pemeraman produk pengalengan tuna, mengevaluasi dan
melaporkan hasil sterilisasi dan pendinginan produk pengalengan tuna, yang
digunakan untuk penyusunan program pelatihan dan penyusunan materi uji
kompetensi : mensterilisasi dan mendinginkan produk pengalengan tuna
pada industri pengolahan ikan tuna.
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
1.1. PHT. PT02.009.01, Mempasteurisasi dan mendinginkan produk
pengalengan tuna.
1.2. PHT. PT02.007.01, Memvakum dan menutup kaleng produk
pengalengan tuna.
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
5.1. Bertanggung jawab sesuai dengan beban tugasnya.
5.2. Mengikuti prosedur K3 dan SOP Perusahaan di tempat kerja.
5.3. Memiliki kemampuan mensterilisasi dan mendinginkan produk
pengalengan tuna pada industri pengolahan ikan tuna.
5.4. Kemampuan menangani masalah bahaya pencemaran bakteri
patogen dan kerusakan mutu produk pengalengan tuna.
KOMPETENSI KUNCI.
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
Kontek variabel unit kompetensi ini meliputi : menyiapkan perlengkapan alat
pasteurisasi dan pedinginan produk pengalengan tuna, Melakukan sterilisasi
/pasteurisasi, pendinginan dan pemeraman produk pengalengan tuna,
mengevaluasi dan melaporkan hasil pasteurisasi dan pendinginan produk
pengalengan tuna, yang digunakan untuk penyusunan program pelatihan dan
penyusunan materi uji kompetensi : pasteurisasi dan mendinginkan produk
pengalengan tuna pada industri pengolahan ikan tuna.
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
1.1. PHT. PT02.006.01, Mensterilisasi dan mendinginkan produk
pengalengan tuna..
1.2. PHT. PT02.007.01, Memvakum dan menutup kaleng produk
pengalengan tuna.
2. Kondisi Penilaian :
2.1. Kondisi yang berpengaruh dalam penilaian :
Merupakan aspek penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya
kompetensi tersebut yang terkait dengan: penyiapan perlengkapan alat
pasteurisasi dan pedinginan produk pengalengan tuna, pasteurisasi,
pendinginan dan pemeraman produk pengalengan tuna, evaluasi dan
laporan hasil pesteurisasi dan pendinginan produk pengalengan tuna.
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
5.1. Bertanggung jawab sesuai dengan beban tugasnya.
5.2. Mengikuti prosedur K3 dan SOP Perusahaan di tempat kerja.
5.3. Memiliki kemampuan mempasteurisasi dan mendinginkan produk
pengalengan tuna pada industri pengolahan ikan tuna.
5.4. Kemampuan menangani masalah bahaya pencemaran bakteri
patogen dan kerusakan mutu produk pengalengan tuna.
KOMPETENSI KUNCI.
1. Kontek Variabel
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
5.1. Bertanggung jawab sesuai dengan beban tugasnya.
5.2. Mengikuti prosedur K3 dan SOP Perusahaan di tempat kerja.
5.3. Memiliki kemampuan menyeleksi produk pengalengan ikan tuna
sebelum dikemas pada industri pengolahan ikan tuna.
5.4. Kemampuan menangani masalah bahaya pencemaran bakteri
patogen dan kerusakan mutu produk selama proses seleksi
produk pengalengan tuna.
KOMPETENSI KUNCI.
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
1.1. PHT.PT02.011.01, Menyiapkan wadah kemasan dan pengepakan
produk pengalengan tuna.
1.2. PHT.PT02.009.01, Menyeleksi produk akhir pengalengan ikan tuna
sebelum dikemas.
2. Kondisi Penilaian :
2.1. Kondisi yang berpengaruh dalam penilaian :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada titik kritis pada sikap
kerja unit kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
KOMPETENSI KUNCI.
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
Kontek variabel unit kompetensi ini meliputi : merencanakan kebutuhan
wadah kemasan dan pengepakan produk akhir pengalengan tuna,
melaksanakan penyiapan master karton dan inner karton kemasan/ packing
produk akhir pengalengan tuna, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan
penyiapan wadah kemasan dan pengepakan produk akhir pengalengan
tuna, yang digunakan untuk: penyusunan program pelatihan dan
penyusunan materi uji kompetensi menyiapkan wadah kemasan dan
pengepakan produk akhir pengalengan tuna pada industri pengolahan ikan
tuna.
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait , yaitu :
1.1. PHT.PT02.010.01, Menerima produk pengalengan tuna dari
operator produksi.
1.2. PHT.PT02.012.01, Mengepak dan menimbang produk akhir
pengalengan tuna dalam master karton.
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada titik kritis pada sikap
kerja unit kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
KOMPETENSI KUNCI.
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
1.1. PHT.PT02.010.01, Menerima produk pengalengan tuna dari operator
produksi.
1.2. PHT.PT02.011.01, Menyiapkan wadah kemasan dan pengepakan
produk akhir pengalengan tuna.
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada titik kritis pada sikap
kerja unit kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
5.1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas.
5.2. Memiliki kemampuan mengepak dan menimbang produk akhir
pengalengan dalam master karton pada industri pengolahan ikan tuna.
5.3. Memiliki kemampuan menangani masalah perlidunga produk akhir
pengalengan tna dari kerusakan kualitas dan kontaminasi bakteri dari
luar.
5.4. Menunjukkan kecepatan, kecermatan dan saniter dalam mengepak dan
menimbang produk akhir pengalengan tuna.
1. Kontek Variabel
Kontek variabel unit kompetensi ini meliputi : menyiapkan label , kode dan
bahan disain penandaan hasil produk akhir pengalengan tuna,
melakukanpelabelan dan penomoran kode hasil packaging produk akhir
pengalengan tuna, mengecek akhir hasil kemasan dan pengepakan produk
akhir pengalengan tuna, mengevaluasi dan melaporkan hasil pelaksanaan
pelabelan dan penomoran kode produk akhir pengalengan tuna, yang
digunakan untuk: penyusunan program pelatihan dan penyusunan materi uji
kompetensi memberi tanda label dan kode produk pengalengan tuna pada
industri pengolahan ikan tuna.
2. Perlengkapan untuk memberi tanda label dan kode produk pengalengan tuna
pada industri pengolahan ikan tuna, mencakup :
2.1. Standar Opersasional Prosedur Perusahaan Pengolahan Tuna.
2.2. Meja kerja / ruang kerja.
2.3. Alat tulis Kantor/ catatan produk akhir.
2.4. Disain Label, kode produk akhir.
2.5. SNI produk akhir pengalengan tuna SNI-01-02712.3-2005.
2.6. Nomor registrasi produk akhir pengalengan tuna.
2.7. Sertifikasi Halal produk akhir pengaengan tuna.
2.8. Buku disain label produk industri pengolahan ikan.
3. Tugas pekerjaan untuk memberi tanda label dan kode produk akhir
pengalengan tuna pada industri pengolahan ikan tuna, meliputi :
3.1. Menyiapkan label, kode dan bahan disain penandaan hasil
produk akhir pengalengan tuna,
3.2. Melakukanpelabelan dan penomoran kode hasil packaging
produk akhir pengalengan tuna,
3.3. Mengecek akhir hasil kemasan dan pengepakan produk akhir
pengalengan tuna,
3.4. Mengevaluasi dan melaporkan hasil pelaksanaan pelabelan dan
penomoran kode produk akhir pengalengan tuna,
4. Peraturan untuk memberi tanda label dan kode produk akhir pengalengan
tuna pada industri pengolahan ikan tuna, adalah :
4.1. Undang-undang tentang Perindustrian.
4.2. Peraturan tentang Sanitasi Industri Pengolahan Hasil Perikanan.
4.3. Peraturan , tentang Industri Pengolahan Hasil Perikanan.
4.4. Peraturan Perusahaan Industri Pengolahan ikan tuna.
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian :
3.1.
Persyaratan dan peraturan pelabelan
3.2.
Merek dagang dan hak paten
3.3.
Tehnik disain label.
3.4.
Bahan dan jenis media label.
3.5.
Pengecekan disain dan contoh cetak label produk
3.6.
Penandaan hasil produk akhir pengalengan tuna,
3.7.
Pelabelan dan penomoran kode packaging produk akhir.
3.8.
Pengecekan akhir hasil kemasan dan pengepakan produk akhir
pengalengan tuna,
3.9. evaluasi dan laporan hasil pelaksanaan pelabelan dan penomoran kode
produk akhir pengalengan tuna,
4. Keterampilan yang dibutuhkan :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada titik kritis pada sikap
kerja unit kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
5.1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas.
5.2. Memiliki kemampuan memberi tanda label dan kode produk akhir
pengalengan tuna pada industri pengolahan ikan tuna.
5.3. Mampu menangani masalah pelaksanaan pelabelan produk akhir
pengalengan tuna dengancepat dan cermat.
5.4. Menunjukkan kerapihan dalam pemberian label produk akhir
pengalengan tuna.
KOMPETENSI KUNCI.
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dengan unit kompetensi yang paling terkait yaitu :
1.1. PHT.PT02.013.01, Memberi tanda label dan kode produk akhir
pengalengan tuna dalam tuna.
1.2. PHT.PT02.012.01, Mengepak dan menimbang produk akhir
pengalengan tuna dalam master karton.
2. Kondisi Penilaian :
2.1. Kondisi yang berpengaruh dalam penilaian :
Merupakan aspek penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya
kompetensi tersebut yang terkait dengan: penyiapan tempat ruangan
tuna penyimpanan produk yang higienis, saniter dan aman, penataan,
pengecekan dan pemeriksaan kemasan produk akhir pengalengan
tuna di dalam tuna penyimpanan, evaluasi dan laporan pelaksanaan
penyimpanan kemasan produk akhir pengalengan tuna dalam tuna.
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
1.1. PHT.TS02.016.01, Membina tehnik pelaksanaan proses produksi
pengalengan tuna.
1.2. PHT.PT02.017.01, Mengawasi hasil produksi akhir pengalengan tuna.
2. Kondisi Penilaian :
KOMPETENSI KUNCI.
BATASAN VARIABEL
4. Kontek Variabel
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
1.1. PHT.PT02.015.01, Mengawasi pekerjaan operator dan pengemas
produk akhir pengalengan tuna.
1.2. PHT.PT02.017.01, Mengawasi hasil produksi pengalengan tuna.
2. Kondisi Penilaian :
2.1. Kondisi yang berpengaruh dalam penilaian :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
KOMPETENSI KUNCI.
BATASAN VARIABEL
6. Kontek Variabel
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait , yaitu :
1.1.PHT.PT02.018.01, Mengawasi hasil kemasan produk akhir
pengalengan tuna.
1.2.PHT.PT02.016.01, Membina teknik pelaksanaan proses produksi
pengalengan tuna.
2. Kondisi Penilaian :
2.1. Kondisi yang berpengaruh dalam penilaian :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
5.1. Bertanggung jawab sesuai dengan beban tugasnya.
5.2. Mengikuti prosedur K3 dan SOP Perusahaan.
5.3. Memiliki kemampuan mengawasi hasil produksi pengalengan tuna
pada industri pengolahan ikan tuna.
9. Melaksanakan tanggung jawab atas kualitas hasil produksi
pengalengan tuna.
KOMPETENSI KUNCI.
BATASAN VARIABEL
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
1.1. PHT.PT02.017.01, Mengawasi hasil produksi pengalengan tuna.
1.2. PHT.PT02.016.01, Membina teknik pelaksanaan proses produksi
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
KOMPETENSI KUNCI.
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
1.1. PHT. PT02.016.01, Membina teknik pelaksanaan proses produksi
pengalengan tuna.
1.2. PHT. BT02. 013.01, Mengorganisir tatalaksana penerimaan bahan
baku dan bahan penolong ikan tuna.
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
KOMPETENSI KUNCI.
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
3. Tugas pekerjaan untuk mencatat dan membuat statistik hasil produksi dari
operator dan pengemas produk akhir pengalengan tuna pada industri
pengolahan ikan tuna, meliputi :
3.1. Mengidentifikasi dan mencacat data hasil produksi dari operator dan
pengemas produk pengalengan tuna,
3.2. Mengolah data statistik produksi pengalengan tuna.,
3.3. Membuat grafik statistik data produksi pengalengan tuna.
3.4. Mengevaluasi dan melaporkan hasil pelaksanaan pencatatan data dan
pembuatan statistik produksi pengalengan tuna.
4. Peraturan untuk mencatat dan membuat statistik hasil produksi dari operator
dan pengemas produk akhir pengalengan tuna pada industri pengolahan
ikan tuna, adalah :
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
KOMPETENSI KUNCI.
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
3. Tugas pekerjaan untuk mengontrol mutu produk akhir dan mutu kemasan
.produksi akhir pengalengan tuna pada industri pengolahan ikan tuna,
meliputi :
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali sikap kerja unit kompetensi ini , yang
harus diperhatikan sebagai berikut :
5.1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas.
5.2. Memiliki kemampuan mengontrol mutu produk akhir dan mutu kemasan
produksi akhir pengalengan tuna pada industri pengolahan ikan tuna.
5.3. Memiliki kemampuan menangani masalah kekeliruan pengambilan
sampel produk pengalengan tuna dan kemasan produk.
5.4. Menunjukkan tanggung jawab atas hasil test kontrol mutu produksi
pengalengan tuna.
KOMPETENSI KUNCI.
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
1.1. PHT. LT02.001.01, Menyiapkan peralatan laboratorium mikrobiologi
pangan.
1.2. PHT. PT02.021.01, Mengontrol mutu produk dan mutu kemasan
produksi pengalengan tuna.
2. Kondisi Penilaian :
2.1. Kondisi yang berpengaruh dalam penilaian :
Merupakan aspek penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya
kompetensi tersebut yang terkait dengan: penyiapan peralatan
laboratorium, bahan uji mutu dan hasil pengalengan tuna, identifikasi
mikroorganisme patogen jenis jamur / khapang, kamir, bakteri , virus dan
parasit, identifikasi uji mutu produk pengalengan tuna dengan metode
organoleptik pangan, evaluasi dan laporan hasil identifikasi
mikroorganisme patogen produk pengalengan tuna.
2.2. Penilaian dapat dilakukan dengan cara :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali sikap kerja unit kompetensi ini , yang
harus diperhatikan sebagai berikut :
Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas.
5.1. Memiliki kemampuan mengidentifikasi mikroorganisme patogen hasil
produksi akhir pengalengan tuna pada industri pengolahan ikan tuna.
5.2. Memiliki kemampuan menangani masalah kekurang pahaman tentang
kenampakan, tekstur daging, bau dan kesegaran ikan hasil produk
pengolahan ikan tuna.
5.3. Menunjukkan tanggung jawab atas hasil identifikasi mikroorganisme
patogen pada produksi pengalengan tuna.
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
2. Perlengkapan untuk menguji organoleptik bahan baku dan hasil produk akhir
pengalengan tuna pada industri pengolahan ikan tuna, mencakup :
3.1. Menyiapkan peralatan dan bahan uji organoleptik bahan baku ikan tuna
dan hasil produk pengalengan tuna,
3.2. Melakukan uji mutu bahan baku ikan tuna secara uji organoleptik,
3.3. Melakukan uji mutu hasil produk akhir pengalengan tuna secara uji
organoleptik,
3.4. Mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan hasil uji organoleptik
4. Peraturan untuk menguji organoleptik bahan baku dan hasil produk akhir
pengalengan tuna pada industri pengolahan ikan tuna, adalah :
4.1. Undang-undang tentang Perindustrian.
4.2. Peraturan tentang Sanitasi Industri Pengolahan Hasil Perikanan.
4.3. Peraturan , tentang Industri Pengolahan Hasil Perikanan.
4.4. Peraturan Perusahan Industri Pengolahan ikan tuna.
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali sikap kerja unit kompetensi ini , yang
harus diperhatikan sebagai berikut :
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
PANDUAN PENILAIAN
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali sikap kerja unit kompetensi ini , yang
harus diperhatikan sebagai berikut :
KOMPETENSI KUNCI.
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
3. Tugas pekerjaan untuk mengambil sampel dan menilai kualitas produk akhir
pengalengan tuna pada industri pengolahan ikan tuna, meliputi :
3.1. Mengambil dan menyiapkan sampel produk pengalengan tuna,
3.2. Menilai kualitas produk pengalengan tuna secara uji fisika, kimia dan
mikrobiologi,
3.3. Menilai kualitas produk pengalengan tuna secara uji organoleptik,
3.4. Mengevaluasi dan melaporkan hasil pengambilan sampel dan penilaian
kualitas produk pengalengan tuna.
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dan kaitannya dengan unit kompetensi lain yang paling
terkait , yaitu :
1.1. PHT.PT02.023.01, Menguji organoleptik bahan baku dan produksi
akhir pengalengan tuna.
1.2. PHT.TT02.024.01, Menghambat dan mengisolasi mikroorganisme
patogen hasil produk akhir pengalengan tuna.
KOMPETENSI KUNCI.
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dengan unit kompetensi yang paling terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
KOMPETENSI KUNCI.
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
3. Tugas pekerjaan untuk menata dan menyimpan persediaan bahan baku ikan
tuna dalam tuna pada industri pengolahan ikan tuna, meliputi :
3.1. Menghitung ulang jumlah kemasan / wadah berisi bahan baku ikan
tuna hasil sortasi mutu bahan baku (grading),
3.2. Menata dengan mengecek ulang kemasan/wadah berisi mahan baku
ikan tuna dalam tuna penyimpanan persediaan bahan baku ikan tuna
4. Peraturan untuk menata dan menyimpan persediaan bahan baku ikan tuna
dalam tuna pada industri pengolahan ikan tuna, adalah :
4.1. Undang-undang tentang Perindustrian.
4.2. Peraturan tentang Sanitasi Industri Pengolahan Hasil Perikanan.
4.3. Peraturan tentang Industri Pengolahan Hasil Perikanan.
4.4. Peraturan Perusahan Industri Pengolahan Ikan Tuna.
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dengan unit kompetensi yang paling terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
3. Tugas pekerjaan untuk menata dan menyimpan hasil produk pengolahan ikan
tuna dalam gudang pendingin (cold storage) pada industri pengolahan ikan
tuna, meliputi :
3.1. Menghitung ulang kemasan/packing produk pengolahan ikan tuna hasil
pengecekan packing akhir,
3.2. Menata dengan mengecek kemasan hasil produk dalam tuna
penyimpanan produksi (cold storage cold storage),
3.3. Melakukan penyimpanan dalam gudang pendingin (cold storage),
3.4. Mengevaluasi dan melaporkan hasil pelaksanaan penataan dan
penyimpanan hasil produk.
4. Peraturan untuk menata dan menyimpan hasil produk pengolahan ikan tuna
dalam gudang pendingin (cold storage) pada industri pengolahan ikan tuna,
adalah :
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dengan unit kompetensi yang paling terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini yang harus diperhatikan sebagai berikut :
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dengan unit kompetensi yang paling terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
KOMPETENSI KUNCI.
1. Kontek Variabel
3.1. Menyiapkan data persediaan bahan baku ikan tuna dan hasil produk
dalam tuna,
3.2. Melakukan pelayanan penyimpanan persediaan bahan baku ikan tuna
dan hasil produk ke gudang pendingin (cold storage),
3.3. Melakukan pelayanan pengeluaran persediaan bahan baku ikan tuna
dan hasil produk dari gudang pendingin (cold storage),
3.4. Mengevaluasi dan melaporkan hasil pelaksanaan pelayanan
penyimpanan dan pengeluaran di gudang pendingin (cold storage).
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dengan unit kompetensi yang paling terkait, yaitu :
1.1. PHT.GT02.002.01, Menata dan menyimpan perseiaan bahan baku
ikan tuna.
1.2. PHT.GT02.003.01, Menata dean menyimpan hasil produk pengolahan
ikan tuna.
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
KOMPETENSI KUNCI.
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
2. Perlengkapan untuk merawat dan memelihara tuna bahan baku dan hasil
produk industri pengolahan ikan tuna, mencakup :
3. Tugas pekerjaan untuk merawat dan memelihara tuna bahan baku dan
hasil produk industri pengolahan ikan tuna, meliputi :
3.1. Mengidentifikasi dan menyiapkan peralatan perawatan dan
4. Peraturan untuk merawat dan memelihara tuna bahan baku dan hasil produk
industri pengolahan ikan tuna, adalah :
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dengan unit kompetensi yang paling terkait, yaitu :
1.1. PHT.GT02.001.01, Membersihkan dan merapihkan tuna.
1.2. PHT.GT02.004.01, Menjaga dan memelihara keamanan tuna.
2. Kondisi Penilaian :
2.1. Kondisi yang berpengaruh dalam penilaian :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
KOMPETENSI KUNCI.
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
Kontek variabel unit kompetensi ini meliputi: mengidentifikasi suhu dan
kelembaban tuna, melakukanpengaturan suhu dan kelembaban tuna
persediaan bahan baku ikan tuna dan hasil produksi, mengevaluasi dan
melaporkan hasil pelaksanaan pengaturan suhu dan kelembaban dalam tuna
yang digunakan untuk: penyusunan program pelatihan dan penyusunan
materi uji kompetensi mengatur suhu dan kelembaban tuna industri
pengolahan ikan tuna.
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dengan unit kompetensi yang paling terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian :
3.1. Standar suhu dan kelembaban tuna persediaan bahan dan produk
pengolahan ikan tuna.
3.2. Identifikasi suhu dan kelembaban tuna,
3.3. Pengaturan suhu dan kelembaban tuna persediaan bahan baku ikan
tuna dan hasil produksi,
3.4. Evaluasi dan laporan hasil pelaksanaan pengaturan suhu dan
kelembaban dalam tuna.
4. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
KOMPETENSI KUNCI.
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dengan unit kompetensi yang paling terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian :
2.1. Kondisi yang berpengaruh dalam penilaian :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
5.1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas.
5.2. Memiliki kemampuan Melakukan pengawasan dan pengecekan tuna
penyimpanan dan pengeluaran bahan baku persediaan ikan tuna (in
coming) pada industri pengolahan pengolahan ikan tuna.
5.3. Memiliki kemampuan menangani masalah pendataan persediaan bahan
baku yang tidak sesuai dengan kondisi riil persediaan bahan baku ikan
tuna dalam tuna.
5.4. Menunjukkan tanggung jawab atas hasil pengawasan dan pengecekan
persediaan bahan baku ikan tuna dalam tuna.
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dengan unit kompetensi yang paling terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian :
2.1. Kondisi yang berpengaruh dalam penilaian :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dengan unit kompetensi yang paling terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian :
2.1. Kondisi yang berpengaruh dalam penilaian :
3.1. Identifikasi dan pengolahan data tuna persediaan bahan baku ikan tuna
siap olah,
3.2. Identifikasi dan pengolahan data tuna persediaan produk pengolahan
ikan tuna,
3.3. Identifikasi dan pengolahan data penjagaan, pemeliharaan, pengaturan
suhu dan kelembaban tuna,
3.4. Administrasi tuna persediaan industri pengolahan tuna.
3.5. Pembuatan laporan teknisi produksi dan pengemas produk,
3.6. Evaluasi dan melaporkan hasil pelaksanaan administrasi laporan teknisi
tuna.
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini , yang harus diperhatikan, sebagai berikut :
KOMPETENSI KUNCI.
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
Kontek variabel unit kompetensi ini meliputi: melakukan kontrol dan evaluasi
visual keamanan tuna persediaan industri pengolahan ikan tuna,
melakukankontrol dan evaluasi preventif dan motivasi keamanan tuna
persediaan industri pengolahan ikan tuna, melakukankontrol dan evaluasi
khusus keamanan tuna persediaan industri pengolahan ikan tuna,
mengevaluasi dan melaporkan hasil pelaksanaan pengontrolan dan evaluasi
keamanan tuna persediaan industri pengolahan ikan tuna, yang digunakan
untuk: penyusunan program pelatihan dan penyusunan materi uji kompetensi
mengontrol dan mengevaluasi keamanan tuna pada industri pengolahan ikan
tuna.
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dengan unit kompetensi yang paling terkait, yaitu :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
KOMPETENSI KUNCI.
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
Kontek variabel unit kompetensi ini meliputi: melakukan kontrol dan evaluasi
visual administrasi laporan tuna persediaan bahan baku ikan tuna siap olah,
melakukankontrol dan evaluasi preventif dan motivasi adminitrasi laporan
tuna persediaan bahan baku ikan tuna siap olah, melakukankontrol khusus
administrasi laporan tuna persediaan bahan baku ikan tuna siap olah,
mengevaluasi dan melaporkan hasil pelaksanaan pengontrolan administrasi
tuna persediaan bahan baku siap olah yang digunakan untuk: penyusunan
program pelatihan dan penyusunan materi uji kompetensi mengontrol dan
mengevaluasi administrasi tuna penyimpanan dan pengeluaran persediaan
bahan baku ikan tuna siap olah (in coming) pada industri pengolahan ikan
tuna.
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dengan unit kompetensi yang paling terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian :
2.1. Kondisi yang berpengaruh dalam penilaian :
3.1. Administrasi tuna persediaan bahan baku ikan tuna dalam tuna.
3.2. Pengontrolan dan evaluasi visual administrasi laporan tuna persediaan
bahan baku ikan tuna siap olah,
3.3. Pengontrolan dan evaluasi preventif dan motivasi adminitrasi laporan
tuna persediaan bahan baku ikan tuna siap olah,
3.4. Pengontrolan khusus administrasi laporan tuna persediaan bahan baku
ikan tuna siap olah,
3.5. Evaluasi dan laporan hasil pelaksanaan pengontrolan administrasi tuna
persediaan bahan baku siap olah.
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
Kontek variabel unit kompetensi ini meliputi: melakukan kontrol dan evaluasi
visual administrasi visual laporan tuna persediaan produk pengolahan ikan
tuna, melakukan kontrol dan evaluasi preventif dan motivasi adminitrasi
laporan tuna persediaan produk pengolahan ikan tuna, melakukankontrol
khusus administrasi laporan tuna persediaan produk pengolahan ikan tuna,
mengevaluasi dan melaporkan hasil pelaksanaan pengontrolan administrasi
tuna persediaan produk pengolahan ikan tuna yang digunakan untuk:
penyusunan program pelatihan dan penyusunan materi uji kompetensi
mengontrol dan mengevaluasi administrasi tuna penyimpanan dan
pengeluaran persediaan hasil produk pengolahan ikan tuna (out going) pada
industri pengolahan ikan tuna.
3.1. Melakukan kontrol dan evaluasi visual administrasi visual laporan tuna
persediaan produk pengolahan ikan tuna,
3.2. Melakukan kontrol dan evaluasi preventif dan motivasi adminitrasi
laporan tuna persediaan produk pengolahan ikan tuna,
3.3. Melakukan kontrol khusus administrasi laporan tuna persediaan produk
pengolahan ikan tuna,
3.4. Mengevaluasi dan melaporkan hasil pelaksanaan pengontrolan
administrasi tuna persediaan produk pengolahan ikan tuna.
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dengan unit kompetensi yang paling terkait, yaitu :
1.1. PHT.GT02.018.01, Membuat statistik data pertunaan.
1.2. PHT.GT02.019.01, Membuat administrasi dan laporan supervisor
pertunaan.
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
5.1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas.
5.2. Memiliki kemampuan Mengontrol dan mengevaluasi administrasi tuna
penyimpanan dan pengeluaran persediaan hasil produk pengolahan
ikan tuna (out going) pada industri pengolahan ikan tuna.
5.3. Memiliki kemampuan menangani masalah arsip administrasi tuna
produk pengolahan ikan tuna yang belum teratur.
5.4. Menunjukkan tanggung jawab atas kerapihan arsip tuna dan
kelancaran pembuatan laporan rutin dan khusus tuna persediaan
produk pengolahan ikan tuna.
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
4. Peraturan untuk mengontrol suhu, cahaya ruang dan kelembaban dalam tuna
pada industri pengolahan ikan tuna, adalah :
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dengan unit kompetensi yang paling terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini yang harus diperhatikan sebagai berikut :
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
2. Perlengkapan untuk mengawasi dan mengatur alat angkat dan alat angkut
dalam tuna pada industri pengolahan ikan tuna, mencakup :
2.1. SOP Perusahaan Pengolahan Tuna
2.2. Organisasi dan tata Kerja tuna
3. Tugas pekerjaan untuk mengawasi dan mengatur alat angkat dan alat angkut
dalam tuna pada industri pengolahan ikan tuna, meliputi :
3.1. Mengidentifikasi dan melakukan pengangkatan dan pengangkutan yang
tepat ke dan dari tuna,
3.2. Melakukan pengawasan dan pengaturan penyimpanan dan pengeluaran
persediaan ke dan dari dalam tuna secara aman, higienis dan saniter,
3.3. Mengevaluasi dan melaporkan hasil pelaksanaan pengawasan dan
pengaturan alat angkat dan alat angkut.
4. Peraturan untuk mengawasi dan mengatur alat angkat dan alat angkut dalam
tuna pada industri pengolahan ikan tuna, adalah :
4.1. Undang-undang tentang Perindustrian.
4.2. Peraturan tentang Sanitasi Industri Pengolahan Hasil Perikanan.
4.3. Peraturan ,tentang Industri Pengolahan Hasil Perikanan.
4.4. Peraturan Perusahan Industri Pengolahan Ikan Tuna.
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dengan unit kompetensi yang paling terkait, yaitu :
3.1. Fungsi dan kegunaan alat angkat dan alat angkut di tuna.
3.2. Identifikasi pengangkatan dan pengangkutan yang tepat ke dan dari
tuna,
3.3. Pengawasan pengaturan penyimpanan dan pengeluaran persediaan ke
dan dari dalam tuna secara aman, higienis dan saniter,
3.4. Evaluasi dan laporan hasil pelaksanaan pengawasan dan pengaturan
alat angkat dan alat angkut.
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
KOMPETENSI KUNCI.
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
Kontek variabel unit kompetensi ini meliputi: menyiapkan desain tata letak
(lay out) barang di dalam tuna persediaan (cold storage), menyimpan dan
menata barang sesuai desain tata letak (lay out) barang dalam gudang
pendingin (cold storage), mengevaluasi dan melaporkan hasil pelaksanaan
penyusunan tata letak (lay out) barang dalam gudang pendingin (cold
storage), yang digunakan untuk: penyusunan program pelatihan dan
penyusunan materi uji kompetensi menyusun tata letak (lay out) barang di
dalam tuna pada industri pengolahan ikan tuna.
2. Perlengkapan untuk menyusun tata letak (lay out) barang di dalam tuna
pada industri pengolahan ikan tuna, mencakup :
2.1. SOP Perusahaan Pengolahan ikan tuna
2.2. Organisasi dan tata Kerja tuna
2.3. Alat tulis Kantor/ adminsitrasi tuna.
2.4. Kemasan perseiaan bahan baku ikan tuna.
3. Tugas pekerjaan untuk menyusun tata letak (lay out) barang di dalam tuna
pada industri pengolahan ikan tuna, meliputi :
3.1. Menyiapkan desain tata letak (lay out) barang di dalam tuna persediaan
(cold storage),
3.2. Menyimpan dan menata barang sesuai desain tata letak (lay out) barang
dalam gudang pendingin (cold storage),
3.3. Mengevaluasi dan melaporkan hasil pelaksanaan penyusunan tata letak
(lay out) barang dalam gudang pendingin (cold storage)
4. Peraturan untuk menyusun tata letak (lay out) barang di dalam tuna pada
industri pengolahan ikan tuna, adalah :
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dengan unit kompetensi yang paling terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini yang harus diperhatikan sebagai berikut :
5.1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas.
5.2. Memiliki kemampuan menyusun tata letak (lay out) barang di dalam tuna
pada industri pengolahan ikan tuna.
5.3. Memiliki kemampuan menangani masalah kesemrawutan tata letak
barang di dalam tuna.
5.4. Menunjukkan tanggung jawab atas kerapihan penataan barang di dalam
tuna.
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
3. Tugas pekerjaan untuk mengatur distribusi barang dari dan ke tuna pada
industri pengolahan ikan tuna, meliputi :
3.1. Menghitung persediaan bahan baku dan produk pengolahan ikan tuna
dan persyaratan HACCP di dalam tuna persediaan,
3.2. Menyiapkan pengangkatan dan pengangkutan yang tepat ke dan dari
tuna,
3.3. Melakukan pengaturan distribusi persediaan bahan baku dan produk
pengolahan ikan tuna ke dan dari tuna sesuai penerimaan dan
permintaan,
3.4. Mengevaluasi dan melaporkan hasil pelaksanaan pengaturan distribusi
barang dari dan ke tuna
4. Peraturan untuk mengatur distribusi barang dari dan ke tuna pada industri
pengolahan ikan tuna, adalah :
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dengan unit kompetensi yang paling terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
5.1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas.
5.2. Memiliki kemampuan Mengatur distribusi barang dari dan ke tuna pada
KOMPETENSI KUNCI.
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
3.1. Mengidentifikasi dan mencacat data tuna persediaan bahan baku dan
hasil produk pengolahan ikan tuna,
3.2. Mengolah data statistik tuna persediaan bahan baku dan hasil produk
pengolahan ikan tuna,
3.3. Membuat grafik statistik tuna persediaan bahan baku dan hasil produk
pengolahan ikan tuna,
3.4. Mengevaluasi dan melaporkan hasil pelaksanaan pembuatan statistik
data pertunaan industri pengolahan ikan tuna.
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dengan unit kompetensi yang paling terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali titik kritis pada sikap kerja unit
kompetensi ini , yang harus diperhatikan sebagai berikut :
5.1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas.
5.2. Memiliki kemampuan Membuat stastistik data pertunaan pada industri
pengolahan ikan tuna.
5.3. Memiliki kemampuan menangani masalah data pertunaan yang kurang
valid.
5.4. Menunjukkan tanggung jawab atas penyajian data tuna yang valid dan
terbarukan.
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dengan unit kompetensi yang paling terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian :
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
2. Perlengkapan untuk melakukan sanitasi dan higienis bahan baku ikan tuna
pada industri pengolahan ikan tuna, mencakup :
3. Tugas pekerjaan untuk melakukan sanitasi dan higienis bahan baku ikan tuna
pada industri pengolahan ikan tuna, meliputi :
3.1. Menyiapkan bahan dan peralatan sanitasi dan higienis bahan baku
ikan tuna,
3.2. Melakukan teknik sanitasi dan higienis wadah dan lokasi / meja kerja
bahan baku ikan tuna,
3.3. Melakukan teknik sanitasi dan higienis bahan baku ikan tuna,
3.4. Melakukan penanganan limbah bekas pembersihan bahan baku ikan
tuna,
3.5. Mengevaluasi dan melaporkan hasil pelaksanaan sanitasi dan higienis
bahan baku ikan tuna,
PANDUAN PENILAIAN
5. Aspek Kritis :
KOMPETENSI KUNCI.
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dengan unit kompetensi yang paling terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian :
3.1. Penyiapan bahan dan peralatan sanitasi dan higienis unit operasi
praproduksi dan kemasan produk pengolahan tuna,
3.2. Teknik sanitasi dan higienis unit operasi praproduksi pengolahan tuna,
3.3. Teknik sanitasi dan higienis unit kemasan produk akhir pengolahan tuna,
3.4. Penanganan limbah bekas pembersihan unit operasi praproduksi dan
kemasan produk akhir pengolahan tuna,
3.5. Evaluasi dan laporan hasil pelaksanaan sanitasi dan higienis unit operasi
praproduksi dan kemasan produk akhir pengolahan tuna.
5. Aspek Kritis :
KOMPETENSI KUNCI
3. Tugas pekerjaan untuk melakukan sanitasi dan higienis tuna bahan dan
tuna hasil praproduksi pengolahan ikan tuna, meliputi :
3.1. Menyiapkan bahan dan peralatan sanitasi dan higienis unit tuna industri
pengolahan tuna,
3.2. Melakukan teknik sanitasi dan higienis unit tuna persediaan bahan baku
ikan tuna,
3.3. Melakukan teknik sanitasi dan higienis unit tuna persediaan praproduksi
pengolahan tuna,
3.4. Melakukan penanganan limbah bekas pembersihan unit tuna industri
pengolahan tuna,
4. Peraturan untuk melakukan sanitasi dan higienis tuna bahan dan tuna hasil
praproduksi pengolahan ikan tuna, adalah :
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dengan unit kompetensi yang paling terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis :
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
Kontek variabel unit kompetensi ini meliputi : menyiapkan bahan dan alat
perawatan sanitasi dan higienis perlengkapan alat dan mesin operasi
praproduksi dan pengemas produk akhir pengolahan ikan tuna,
melakukanperawatan sanitasi dan higienis perlengkapan alat dan mesin
operasi praproduksi, melakukanperawatan sanitasi dan higienis
perlengkapan alat dan mesin pengemas produk akhir pengolahan tuna,
melakukanpenanganan limbah bekas pembersihan perlengkapan alat dan
mesin praproduksi dan pengemas produk akhir pengolahan tuna,
mengevaluasi dan melaporkan hasil pelaksanaan perawatan sanitasi dan
higienis alat dan mesin praproduksi dan pengemas produk akhir, yang
digunakan untuk: penyusunan program pelatihan dan penyusunan materi uji
kompetensi merawat sanitasi dan higienis perlengkapan alat dan mesin
operasi praproduksi dan pengemasan hasil pengolahan ikan tuna.
3. Tugas pekerjaan untuk merawat sanitasi dan higienis perlengkapan alat dan
mesin operasi praproduksi dan pengemasan hasil pengolahan ikan tuna,
meliputi:
4. Peraturan untuk merawat sanitasi dan higienis perlengkapan alat dan mesin
operasi praproduksi dan pengemasan hasil pengolahan ikan tuna, adalah :
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dengan unit kompetensi yang paling terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian :
KOMPETENSI KUNCI.
1. Kontek Variabel
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dengan unit kompetensi yang paling terkait, yaitu :
5. Aspek Kritis :
KOMPETENSI KUNCI.
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
3.1. Mengidentifikasi bahaya dan resiko keamanan bahan baku dan produk
hasil pengolahan ikan tuna,
3.2. Mengidentifikasi pengendalian titik kritis dalam system produk dengan
menggunakan metode HACCP,
3.3. Melaksanakan rencana penggunaan metode HACCP perusahaan
pengolahan ikan tuna,
3.4. Mengevaluasi dan melaporkan hasil pelaksanan diikutinya prosedur
metode HACCP perusahaan pengolahan ikan tuna.
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dengan unit kompetensi yang paling terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis :
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel,
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dengan unit kompetensi yang paling terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis :
KOMPETENSI KUNCI.
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
PANDUAN PENILAIAN
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis :
Merupakan aspek untuk menemukenali pengendalian titik kritis pada sikap
kerja unit kompetensi ini yang harus diperhatikan sebagai berikut :
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dengan unit kompetensi yang paling terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis :
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dengan unit kompetensi yang paling terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis :
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
PANDUAN PENILAIAN
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis :
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dengan unit kompetensi yang paling terkait, yaitu :
1.1. PHT.KS03.010.01, Mengkoordinir pengendalian sisa limbah
lingkungan industri pengolahan ikan tuna.
1.2. PHT.KS03.011.01, Menerapkan sistem pengendalian mutju di
Industri pengolahan ikan tuna.
5. Aspek Kritis :
KOMPETENSI KUNCI
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
3.1. Menyusun rencana kegiatan pekerjaan dan jadwal kerja unit operasi
praproduksi,
3.2. Mengatur kebutuhan tenaga kompeten per-kegiatan unit operasi
praproduksi,
3.3. Mengontrol pelaksanaan rencana kegiatan dan jadwal kerja,
3.4. Mengevaluasi dan melaporkan hasil pelaksanaan rencana pengaturan
tenaga kompeten unit praproduksi.
PANDUAN PENILAIAN
Alat, bahan dan tempat penilaian harus tersedia serta unit kompetensi yang
harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit kompetensi ini dengan unit kompetensi yang paling terkait, yaitu :
2. Kondisi Penilaian :
5. Aspek Kritis :
PENUTUP
DengafdiletapkannyastandarKompeiensiKerlaNasonatIndonesiaseklortndu6vi
PercotahanSubSeklo.IndlstrjMak.nandanMjnuman Bioang
hdustripengotahan
daf Pengawetan tkan sub BidangIndushpengotahan Tuna makasKKNtini
be akuse€B .asionadanmenjadi acuanbaqipenyeienssa€an pendrd|kan
dan
pearhanserlaulikompelensidaamrsngkaFerliikasikompqensr.
EIERI
i:l(rNfNEsta,
/,
Erwat!6ll NO, BA.,tM,Si,