Laporan Filter Press Frame
Laporan Filter Press Frame
Laporan Filter Press Frame
Oleh :
2B
Kelompok 6
I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Menghitung tahanan spesifik ampas (α)
2. Menghitung tahanan ampas (Rc)
3. Menghitung tahanan filter medium (Rm)
4. Menghitung laju filtrasi (𝑑𝑣⁄𝑑𝑡)
5. Menghitung waktu filtrasi selama satu siklus (t)
Filtrasi adalah suatu operasi pemisahan campuran antara padatan dan cairan
dengan melewatkan umpan (padatan + cairan) melalui medium penyaring. Proses
filtarsi banyak dilakukan di industri, misalnya pada pemurnian air minum, pemisahan
kristal-kristal garam dari cairan induknya, pabrik-kertas dan lain-lain.
Untuk semua proses filtrasi, umpan mengalir disebabkan adanya tenaga dorong
berupa beda tekanan, sebagai contoh adalah akibat gravitasi atau tenaga putar. Secara
umum filtrasi dilakukan bila jumlah padatan dalam suspensi relatif lebih kecil
dibandingkan zat cairnya.Menurut prinsip kerjanya filtrasi dapat dibedakan atas
beberapa cara, yaitu:
a. Pressure Filtration
b. Gravity Filtration
c. Vacum Filtration
Alat ini akan bekerja berdasarkan driving force, yaitu perbedaan, tekan.
Alat ini dilengkapi dengan kain penyaring yang disebut filter cloth, yang terletak
pada tiap sisi platenya. Plate and frame filter digunakan untuk memisahkan
padatan cairan dengan media berpori yang meneruskan cairannya dan menahan
padatannya. Secara umum filtrasi, dilakukan bila jumlah padatan dalam suspensi
relatif kecil dibandingkan zat cairnya.
Saluran untuk slurry dan wash(pencuci) melalui satu saluran masuk dan tiap
plate untuk saluran cairannya.
Memiliki beberapa saluran slurry dan wash water. Umpan slurry masuk melalui
lubang saluran masuk.Filter clothterletak di setiap sisi frame. Tekanan diberikan
terhadap slurry agar melewati filter cloth untuk dapat masuk ke dalam plate and
frame filterkemudian keluar melalui lubang plate sebagai filtrat. Padatan
akanterakumulasi atau tertinggal dan menempel pada cloth. Setelah beberapa
lama maka ruang antara plate akan tertumpuk oleh slurry dan lama kelamaan
umpan akan berhenti mengalir. Jika hal ini terjadi maka cloth harus segera
dicuci.Pencucian ini dilakukan dengan menyalurkan air bersih ke dalam plate
dan keluar melalui frame. Hal ini merupakan kebaikan dari proses filtrasi
(Closed delivery).
1. Compressible cake
Cake akan mengalami perubahan struktur apabila mengalami tekanan
sehingga ruang kosong dalam cake semakin kecil akibatnya proses penahan
semakin besar dan proses filtrasi semakin sulit.
2. Incompressible cake
Cake yang tidak mengalami perubahan jika terjadi perubahan
tekanan.Pada kenyataanya kelompok ini hampir tidak ada.Tetapi tekanan
yang digunakan kecil maka cake dapat dianggap incompressible
cake.Untuk proses filtrasi umumnya terjadi pada beda tekanan tetap. Jika
medium filter primer telah dilapisi cake dan filtrat telah jenuh maka
tekanan akan bertambah sampai maksimum. Diperlukan waktu yang
optimum untuk melakukan satu kali siklus.Waktu filtrasi optimum adalah
waktu filtrasi yang diperlukan agar jumlah volume filtrat per satuan waktu
maksimum, dalam filtrasi yang disebut waktu siklus adalah waktu
keseluruhan yang diperlukan untuk melakukan proses filtrasi.
2.2 Pencucian/Washing
2.3 Dasar Teori Filtrasi Untuk Tekanan Konstan Pada Proses Batch
𝑑𝑡 𝜇𝛼𝑐 𝜇
1) = 𝑉+ 𝑅𝑚 = 𝐾𝑝 + 𝐵 (2-1)
𝑑𝑉 𝐴2 (−𝛥𝑝) 𝐴(−∆𝑝)
Dimana Kp dalam s/m 6 dan B dalam s/m3
𝜇𝛼𝑐
2) 𝐾𝑝 = 𝐴2 (−𝛥𝑝) (2-2)
𝜇
3) 𝐵 = 𝐴(−∆𝑝) 𝑅𝑚 (2-3)
𝑡 𝑉
∫0 𝑑𝑡 = ∫0 (𝐾𝑝𝑉 + 𝐵)𝑑𝑉 (2-4)
𝐾𝑝
𝑡= 𝑉² + 𝐵𝑉 (2-5)
2
𝑡 𝐾𝑝𝑉
= + 𝐵 (2-6)
𝑉 2
𝑑𝑉 𝐴 (−∆𝑃)
= (𝑅𝑐+𝑅𝑚)𝜇 (2-7)
𝑑𝑡
2.4 Persamaan Untuk Pencucian Ampas Filte dan Waktu Total per-Siklus
Untuk menghitung laju pencucian, diasumsikan selama pencucian
sama dengan kondisi pada filtrasi.Untuk filtrasi tekanan konstan dengan
menggunakan tekanan yang sama pada pencucian, maka laju pencucian dapat
dihitung kembali. Laju pencucian dari hasil percobaan kemungkina lebih kecil
dari hasil prediksi, karena terjadi konsolidasi, channeling dan pembentukan
cracks. Laju pencucian untuk plate and frame filter press sekitar 70-92% laju
prediksi.
Setelah pencucian selesai jumlah total waktu per-siklus/ total tome
cycle adalah jumlah dari waktu filtrasi ditambah waktu pencucian dan ditambah
waktu pembersihan.
Deskripsi peralatan :
Peralatan filtrasi Plate and Frame ini terdiri dari dua bagian yaitu:
1. Tangki umpan.
2. Rangkaian pelat dan bingkai (Plate and Frame).
Tangki umpan dilengkapi dengan alat ukur tekanan untuk memastikan tekanan
di dalamnya. Di dalam tangki ini juga dilengkapi dengan pengaduk berbentuk
paddle dengan kemiringan 45o yang bertujuan untuk membantu penyeragaman
konsentrasi padatan di dalam bubur atau larutan umpan.
Gambar 2.Aliran lumpur umpan dan filtrat di dalam pelat dan bingkai
III. ALAT DAN BAHAN
Keterangan gambar :
1. Motor Pengaduk 4. Pompa 8. KatupFiltrat
2. Tangki Slurry 5. Katup Umpan 9. Plate Frame And
3. Katup Isap Pompa 6. Presure gauge Filter Press
7. Pressure gauge 10. Tangkifiltrat
MULAI
Rapatkan susunan plate and frame filter press dengan cara ditekan
Ukur : diameter, tinggi air, dan volume air Isi tangki dengan
air sebanyak 80%
Hidupkan Pompa
1
1
Catat volume, waktu yang dibutuhkan dan tutup kembali semua katup
YA
Bongkar dan bersihkan semua bagian dari plate and frame filter press
SELESAI
IV. DATA PENGAMATAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1 Tabel data pengamatan
t (s)
No Volume (m3)
(-ΔP) = 1,1 Bar (-ΔP) = 0,9 Bar (-ΔP) = 1 Bar
-3
1 9,12 x 10 15 11 12
2 18,24 x 10-3 25 20 23
3 27,36 x 10-3 37 25 33
4 36,48 x 10-3 50 33 49
5 45,60 x 10-3 63 40 67
6 54,72 x 10-3 72 47 86
7 63,84 x 10-3 93 56 110
8 72,96 x 10-3 110 63 134
9 82,08 x 10-3 128 72 164
10 91,20 x 10-3 148 79 235
t/V (s/m3)
No Volume (m3)
(-ΔP) = 1,1 Bar (-ΔP) = 0,9 Bar (-ΔP) = 1 Bar
1 4,56 x 10-3 1644,74 1206,14 1315,79
2 13,68 x 10-3 2741,23 2192,98 2521,93
3 22,89 x 10-3 4057,02 2741,23 3583,06
4 31,92 x 10-3 5482,46 3618,42 5372,81
5 41,04 x 10-3 6907,89 4385,96 7346,49
6 50,16 x 10-3 7894,74 5153,51 9429,82
7 59,28 x 10-3 10197,37 6140,35 12061,40
8 68,4 x 10-3 12061,40 6907,89 14692,98
9 77,52 x 10-3 14035,09 7894,74 17982,46
10 86,64 x 10-3 16228,07 8662,28 25767,54
1000
800 y = 1417.5x + 1391
600 R² = 0.1173
400
200
0
0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1
V (m3)
Slope = Kp/2
Kp = 2835 s/m3
Rm μ
B = A(−∆P)
B A(−∆P)
Rm = μ
800
600
400 y = -3286.9x + 1099
R² = 0.5855
200
0
0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1
V (m3)
Slope = Kp/2
Kp = 6573,8 s/m3
Rm μ
B = A(−∆P)
B A(−∆P)
Rm = μ
2500
2000
t/V (s/m3)
1500
0
0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1
V (m3)
Slope = Kp/2
Kp = 27782 s/m3
Kp A2 (−∆P)
α = μ Cs
Rm μ
B = A(−∆P)
B A(−∆P)
Rm = μ
No (-ΔP) Pa ln (-ΔP) α ln α Rm ln Rm
1 1,1 x 105 11,61 7,86 x 109 22,79 9,63 x 1010 25,29
2 0,9 x 105 11,41 1,49 x 1010 23,42 6,22 x 1010 24,85
3 1 x 105 11,51 7,00 x 1010 24,97 5,87 x 1010 24,80
25
24 R² = 0.0788
23.5
23
22.5
11.4 11.45 11.5 11.55 11.6 11.65
ln α
Kurva ln (-ΔP) terhadap ln Rm
25.4
25.3
25.2
ln (-ΔP)
25.1
25
24.9 y = 2.2x - 0.342
R² = 0.6657
24.8
24.7
11.4 11.45 11.5 11.55 11.6 11.65
ln Rm
Simulasi
t = 1 jam
V = 3000 Liter = 3 m3
Jawab :
ln α0 = intersep
α0 = e59,983
α0 = 1,12 x 1026
α = α0 (-ΔP)a
ln Rm0 = intersep
Rm0 = e-0,342
Rm0 = 0,7103
Rm = Rm0 (-ΔP)b
Rm = 0,7103 (1 x 105)2,2
𝒕 𝝁 𝜶 𝑪𝒔 𝑽 𝝁 𝑹𝒎
= 𝟐
+
𝑽 𝟐 𝐀 (−∆𝑷) 𝐀 (−∆𝐏)
3600 = 8,937 × 10-4 × 1,99 × 1010 × 14,04 × 3 + 8,937 × 10-4 × 7,103 × 1010
A2 A
−𝒃 ± √𝒃𝟐 − 𝟒𝒂𝒄
𝐀 =
𝟐𝒂
A = 634,80 ± √ (634,80)2 – 4 (1200) (-3745,44 )
2 (1200)
A = 634,80 ± 4287,32
2400
A = 2,05 m2
Ʃ frame = 2,05
(0,37) (0,37)
Dari data data yang telah dikumpulkan maka dapat dihitung nilai tahanan
spesifik ampas nya yaitu sebesar 1,99 x 1010,sedangkan nilai tahanan medium
filter nya yaitu sebesar 7,103 x 1010.
Dari hasil percobaan dapat diketahui beberapa point penting yang akan
dibahas yaitu pada pemasangan plate di alat, pengadukan slurry dan tekanan, hal
yang sangat mempengaruhi proses filtrasi pada alat filter proses ini. Secara
teoritis, semakin tinggi tekanan, waktu yang dibutuhkan semakin cepat karena
tekanan gaya dorong larutan kapur untuk melewati plate dan frame lebih besar.
Namun, pada praktikum, waktu yang dibutuhkan untuk filtrasi pada (tekanan di
0,9 bar) lebih lambat dari pada tekanan di awal, semakin besar tekanan maka
semakin cepat waktu yang dibutuhkan untuk memisahkan larutan dengan
padatannya. Karena gaya dorongnya yang tinggi sehingga mempercepat slurry
melewati filter cloth/kain. Dan slurry yang menempel di kain/cloth pun sangat
sedikit dibanding dengan beda tekanan awal dan ketiga yang relatif lebih besar.
Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yaitu pertama pengadukan, pada
percobaan kedua ini slurry tidak teraduk merata dengan benar karena volumenya
yang sudah berkurang, sehingga pengaduk tidak dapat mengaduk secara maksimal
sampai ke bawah tangki slurry, dan membuat padatan yang ada dalam slurry akan
mengendap dan tidak ikut teraduk merata dan tidak ikut terfiltrasi dengan
sempurna.
Yang kedua yaitu pada kain/filter cloth juga mempengaruhi proses filtrasi,
karena jika kain yang digunakan bagus atau memiliki pori sesuai dengan jenis
slurry serta pemasangannya yang benar maka proses filtrasi akan berjalan dengan
baik. Sedangkan jika tidak maka akan terjadi kebocoran pada alat filter press yang
akan berpengaruh pada hasil filtrasi.
Plat frame yang dipasang adalah sebanyak 4 buah dengan luas penampang
masing – masing sebesar 0,56 m2 dan jumlah kain penyaring yang dipasang
sebanyak 4 buah. Sedangakan menurut teori, apabila dilakukan dengan beda
tekanan, maka harga koefisien tahanan cake akan semakin besar. Hal ini
dikarenakan dengan semakin besarnya beda tekan yang terjadi, maka cake yang
terbentuk semakin tebal sehingga memiliki tahanan yang semakin besar dan nilai
koefisien tahanan cake juga akan semakin besar, serta kemiringan grafik juga
semakin besar. Hal ini dapat dilihat dari nilai Kp dan B yang semakin besar bila
tekanannya juga besar. Demikian pula dengan penentuan harga koefisien medium
filter. Berdasarkan pengamatan dan perhitungan dapat diketahui bahwa semakin
besar beda tekanan yang terjadi, maka cake yang terbentuk semakin banyak dan
akan berperan sebagai medium filter selain kertas saring. Kemudian dengan
menebalnya cake tersebut maka tinggi kapiler atau pori-pori medium filter
semakin besar sehingga tahanan medium filter terhadap aliran yang
menembusnya semakin besar dan berpengaruh terhadap harga koefisien medium
filter yang akan semakin besar pula.
Dari data percobaan didapatkan berat basah dari cake tergantung pada
proses pengadukan. Semakin pengadukan berjalan dengan baik maka akan di
dapat berat basah cake/padatan yang banyak.
Pada praktikum kali ini dilakukan pemisahan larutan kapur dari pelarutnya
serta padatan kapurnya dengan menggunakan alat Plate And Frame Filter Press.
Prinsip kerja dari alat ini adanya driving force yaitu adanya beda tekanan umpan
slurry masuk dan tekanan filtrat keluar media. Perbedaan tekanan ini akan
mendorong campuran tersebut melewati lapisan medium filter sehingga
padatannya akan tertahan pada medium filter. Alat filter press ini terdiri dari
seperangkat lempeng (plate) yang disusun silih berganti dan dipasang kain untuk
menutup bingkai sel dengan bantuan ram hidrolik untuk dirapatkan. Slurry yang
mengalir pada alat filter press akan mengalir ke dalam masing-masing bingkai.
Dan disinilah padatan kapur dapat di tahan pada permukaan plate, filtratnya akan
menembus kain filter melalui alur permukaan pada lempengan dan kemudian
keluar dari alat filter press. Untuk mengatur tekanan pada alat filter press ini
digunakan kompresor.
Pada praktikum ini dilakukan 3 (tiga) run dengan tekanan yang berbeda-
beda. Tekanan ini di atur dengan cara memutar keran berbeda-beda pada selang
masukkan slurry ke Plate And Frame Filter Press.
Dari hasil percobaan, tekanan mempengaruhi proses filtrasi pada alat filter
proses ini, semakin besar tekanan maka semakin cepat waktu yang dibutuhkan
untuk memisahkan larutan dengan padatannya. Karena gaya dorongnya yang
tinggi sehingga mempercepat slurry melewati filter cloth/kain. Tetapi, pada
percobaan kedua pada beda tekanan 0,9 bar didapat waktu yang relatif singkat
dibanding beda tekanan lain yang lebih besar. Hal tersebut disebabkan faktor
lainnya yaitu pengadukan, pada percobaan kedua ini slurry tidak teraduk dengan
benar karena volumenya yang sudah berkurang. Pengaduk tidak dapat mengaduk
secara maksimal sampai ke bawah tangki slurry, sehingga padatan yang ada dalam
slurry akan mengendap dan tidak ikut terfiltrasi. Kain/filter cloth juga
mempengaruhi proses filtrasi, karena jika kain yang digunakan bagus memiliki
pori sesuai dengan jenis slurry serta pemasangannya yang benar maka proses
filtrasi akan berjalan dengan baik. Sedangkan jika tidak maka akan terjadi
kebocoran pada alat filter press yang akan berpengaruh pada hasil filtrasi.
Semakin lama waktu penyaringan maka semakin tebal endapan cake dan
filtrat yang dihasilkan semakin jernih. Hal tersebut disebabkan karena tebal cake
yang terbentuk berfungsi sebagai penyaring juga. Filtrasi ini dilakukan dengan
proses batch, karena jika setiap volume filtrat yang sudah terpenuhi maka cake
harus di bersihkan dari filter cloth/kain. Karena cake/padatan yang tertahan di
filter cloth semakin lama semakin menumpuk, jika tidak segera dibersihkan maka
dapat menganggu proses pemisahan slurry yaitu proses filtrasi menjadi lebih lama
serta dikhawatirkan ada cake yang melewati filter cloth dan ikut bersama dengan
filtrat. Dari data percobaan didapatkan berat basah dari cake tergantung pada
proses pengadukan. Semakin pengadukan berjalan dengan baik maka akan di
dapat berat basah cake/padatan yang banyak.
Bahan utama yang digunakan pada praktikum kali ini adalah kapur (
CaCO3 ) yang di campur kedalam air dalam tangki berpengaduk dengan jumlah
komposisi tertentu. Pada proses pemisahan lempeng ( plate ) pada alat filter press
harus di tutup dengan menggunakan kain, hal ini bertujuan sebagai penyaring
pada proses filtrasi. Slurry umpan masuk ke dalam masing-masing bingkai
sehingga zat kapur tertahan pada permukaan plate, filtratnya akan menembus kain
filter kemudian keluar dari alat filter press dan di ukur keluarannya pada setiap
kenaikan 4 cm penampung filtrat ( 0.0912 m3 ).
Percobaan Filter and Frame Filter kali ini dilakukan sebanyak tiga run
dengan menggunakan tiga tekanan yang berbeda antara aliran masuk slurry
dengan aliran keluar filtrat. Pada run pertama dengan bukaan valve sebesar 1/3
maka didapat -∆P nya adalah 1,1 bar dan waktu yang dibutuhkan adalah 148
detik. Kemudiaa run kedua bukaan valve sebesar 2/3 maka didapar -∆P sebesar
0,9 bar dan waktu 79 detik, dan pada run ketiga bukaan valve sebesar 1 (Full)
maka didapat -∆P sebesar 1 bar dan waktu yang dibutuhkan adalah 235 detik.
Secara teori, semakin tinggi -∆P maka akan semakin cepat waktu filtrasi sehingga
laju filtrasi filtrat akan semakin besar. Namun untuk waktu reaksi (t) dan laju
filtrasi (dV/dt) terjadi sebaliknya, semakin tinggi -∆P maka akan semakin lambat
filtrasi yang dilakukan sehingga laju filtrasi semakin kecil. Hal ini disebabkan
karena -∆P dipengaruhi oleh besarnya bukaan. Semakin besar bukaan maka slurry
yang dibawa akan semakin banyak sehingga menyebabkan cake/ampas yang
disaring menjadi lebih banyak sehingga dapat mengakibatkan tumpukan
cake/ampas yang menempel pada media filter semakin tebal dan filtrate yang
dihasilkan semakin jernih. Namu dari hasil yang didapat sangat tidak sesuai
dengan literatur, hal ini diakibat oleh pengadukan pada slurry tidak stabil sehingga
membuat slurry tidak homogen.
VI. KESIMPULAN
McCabe, Warren L dkk. 1999. Operasi Tenik Kimia Jilid 1. Erlangga: Jakarta.
Jobsheet Praktikum Perlakuan Mekanikmodul Plate and Frame Filter Press. Politeknik
Negeri Bandung: Bandung.
Geankoplis, C., C J., “Transport Process and Unit Operation” 3rd., Prentice Hall, Upper
Saddle River New Jersey,1993.
Peters and Timmerhauss, “Plant Design and Economic for Chemical Engineering”
Mc.Graw-Hill Chemical Engineering Series.
Lampiran