Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Plankton Kelompok Setan 3

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

BAB I PENDAHULUAN

Air merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia,Namun dewasa ini penyediaan air menjadi permasalahan yang perlu mendapat perhatian khusus, sebab untuk mendapatkan air dengan kualitas dan kuantitas yang baik sesuai dengan kebutuhan dirasa mulai susah, hal ini terjadi karena penurunan kualitas air sebagai akibat banyaknya bahan pencemar yang tercampur dalam air ( Wijaya, 2009. http://www.fitoplanktonperifiton.com ). Di alam terdapat berbagai komponen hayati dan non hayati yang saling mempengaruhi dan saling tidak tepisahkan satu sama lain.Komponen Komponen tersebut membentuk suatu sistem ekologi atau ekosistem. Dalam sistem ekologi, suatu organisma tidak daat berdiri sendiri. Untuk kelangsungan hidupnya suatu organisma tidak dapat berdiri sendiri (Wardana, 2006. http://www.staffui.ac.id ). Di ekosistem perairan terdapat berbagai jenis biota akuatik .Mereka selalu hidup berkelompok membentuk komunitas yang saling berhubungan secara kompleks dan memiliki respon yang berbeda terhadap lingkungan.Komunitas biota akuatik merupakan salah satu komponen ekosistem perairan yang secara keseluruhan dapat terpengaruh oleh perubahan lingkungan melalui jaring jaring makanan (Wardana, 2006. http://www.staffui.ac.id ).

Plankton Plankton yaiu organisme perairan pada tingkat pertama berfungsi sebagai produsen / penyedia energi disebut sebagai plankton. Defenisi umum menyatakan bahwa yang dimaksud dengan plankton adalah suatu golongan jasad hidup akuatik berukuran mikroskopik , biasanya berenang ataupun tersuspensi dalam air, tidak bergerak atau hanya bergerak atau hanya bergerak sedikit untuk melawan atau mengikuti arus (Wibisono, 2005). Fitoplankton temasuk dalam golongan organisme autotrop. Energi yang dihasilkan tersebut pada dasarnya berasal dari hasil fotosintesis dari gas CO2 terlarut dengan H20 dan zat nutrient yang mendapat sinar matahari sehingga menghasilkan bahan organik yang siap pakai.Bahan organik yang dihasilkan tersebut bisa dalam berbagai bentuk tergantung filum/kelas algae yang bersangkutan, antara lain:tepung amilylopectin,paramilon (Wibisono, 2005). Fitoplankton yang berfungsi sebagai produsen awal ini merupakan umpan (prey) bagi organisme pada tingkat trofik kedua, yakni zooplankton (planton hewani), sehingga keduukan zooplankton bisa disebat sebagai konsumer pertama atau produsen kedua. Zooplankton di

alam cukup banyak jenisnya baik yang bersifat holoplankton ( benar benar sebagai plankton sepanjang hidupnya) maupun termasuk meroplankton (sebagian dari siklus hidupnya termasuk golongan plankton). Yang termasuk golongan meroplankton misalnya larva larva ikan, larva crustacea dan larva molusca (Wibisono, 2005). Fitoplankton dapat dikatakan sebagai pembuka kehidupan di planet bumi ini, karena dengan adanya fitoplankton memungkinkan makhluk hidup yang lebih tinggi tingkatannya ada di muka bumi. Dengan sifatnya yang autotrof mampu merubah hara anorganik menjadi bahan organik dan penghasil oksigen yang sangat mutlak diperlukan bagi kehidupan makhluk yang lebih tinggi tingkatannya. Dilihat dari daya reproduksi dan produktivitasnya, maka fitoplankton mempunyai daya prduktivitas yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan organisme autrotof yang lebih tinggi tingkatannya. Sehubungan dengan penghasil oksigen dan daya reproduksi tersebut, maka lautan yang luasnya mencapai dua pertiga dari seluruh permukaan bumi dan diketahui sebagai tempat hidup sebagian besar fitoplankton dapat dikatakan sebagai hutan lebat karena keberadaan fitoplankton tersebut, lautan dapat dikatakan sebagai paru-paru dunia . Fitoplankton juga berperan sebagai rodusen tingkat pertama yang ada di seluruh badan air di muka bumi ini (Isnansetyo, 1995). http://vaza.blogspot.com/ Zooplankton adalah hewan perairan mikroskopik atau sebagian darinya hewan pemangsa ukuran relatif besar didalam suatu lingkungan ekosistim perairan yang memakan fitoplankton dan bentuk kedua dari link jaring makanan. Hewan zooplankton ini mempunyai sifat berenang pasif, terapung atau menentang aliran air dan sebagian kecil yang mempunyai kemampuan untuk berenang. Didalam sistim perairan, zooplankton berenang atau melakukan pergerakan ke arah konsentrasi populasi fitoplankton untuk melakukan pemangsaan sebagai sumber makanannya. http://ricky-fishery-art.blogspot.com/2011/06/peran-zooplankton.html

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Peranan Plankton pada Ekosistem Perairan

2.1.1 Peranan Positif Fitoplankton di Perairan

Fitoplankton adalah organisme satu sel mikroskopik yang hidup di perairan tawar maupun laut perannya sangat penting sebagai produsen utama pada rantai makanan. Fitoplankton memiliki klorofil yang berperan dalam fotosintesis untuk menghasilkan bahan organik dan oksigen dalam air yang digunakan sebagai dasar mata rantai pada siklus makanan di laut. Namun fitoplankton tertentu mempunyai peran menurunkan kualitas perairan laut apabila jumlahnya berlebih (blooming). (Aunurohim et al, 2006). Sebagai dasar mata rantai pada siklus makanan di laut, fitoplankton menjadi makanan alami bagi zooplankton baik masih kecil maupun yang dewasa. Selain itu juga dapat digunakan sebagai indikator kesuburan suatu perairan.

Menurut Nontji (2008) fitoplankton dalam kedudukannya sebagai pemula mata rantai makanan di perairan, mempunyai fungsi sebagai berikut: Penghasil oksigen di perairan Mengubah zat anorganik menjadi zat organic Jika mati akan tenggelam di dasar sehingga dapat mempertahankan unsure makanan (nutrient) di dalam air.

Peran Positif lankton: a. Bidang perikanan

Sebagai makanan larva ikan, dilakukan melalui isolasi untuk mendapatkan satu spesis tertentu, misalnya Skeletonema. Kemudian dibudidayakan pada bak-bak terkontrol pada usaha pembibitan ikan untuk keperluan makanan larva ikan.

b. Pengolahan limbah logam berat Dalam pengolahan limbah logam berat fitoplankton dapat digunakan untuk mengikat logam dari badan air dan mengendapkannya pada dasar kolam, sehingga logam dalam air menjadi berkurang. http://fajarfajrien.blogspot.com/2012/12/peranan-fitoplankton.html

c. Mengurangi Pemanasan Global Meski laut menjadi korban dari pemanasan global, sebenarnya laut pula yang dapat menyelamatkan bumi karena dengan fitoplankton-nya mampu menyerap emisi karbon. Di perairan laut keberadaan fitoplankton sangat berpengaruh, fitoplankton akan mengekstrak gas karbon dioksida dari atmosfer untuk proses fotosintesa. Fitoplankton merupakan mikroalgae yang melayang di permukaan air dan pergerakannya lebih banyak dibantu oleh arus laut dan merupakan biota yang dapat dimanfaatkan sebagai penyerap gas CO2 secara maksimal. Proses sederhana ini dapat terjadi di permukaan laut dan membutuhkan beberapa syarat seperti cukupnya sinar matahari untuk proses fotosintesa dan nutrisi di permukaan laut untuk mendukung pertumbuhan plankton di permukaan laut. Pergerakan atmosfer yang sangat dinamis mengakibatkan gas CO2 dapat tersebar secara merata di permukaan bumi. Dengan permukaan bumi yang sebagian besar merupakan lautan (sekitar 70%), terjadilah interaksi antara atmosfer dan permukaan laut sehingga melalui cara inilah emisi gas CO2 di atmosfer terdifusi ke dalam laut dan kemudian digunakan oleh fitoplankton untuk proses fotosintesis. Hasil sampingan dari reaksi biokimia ini berupa O2 akan digunakan oleh mahluk hidup di dalam air untuk proses respirasi. Di lautan terdapat ratusan jenis fitoplankton. Akibatnya, potensi lautan mengisap CO2 sangat tinggi. Ketika gas karbon mengendap ke permukaan air, maka akan berubah menjadi dua, yaitu karbon organik partikulat dan karbon organik terurai. Karbon partikulat akan tenggelam ke dasar laut. Sebagian lainnya akan dimakan biota laut. Meskipun demikian, apabila komposisinya di lautan terlalu berlebihan juga akan mengakibatkan dampak negatif terhadap biota laut lainnya seperti Red tide. Keberadaan laut sebagai penyerap emisi gas CO2 di atmosfer masih kurang mendapat perhatian di zaman ini. Padahal menurut peneliti NOAA-AS (National Oceanic and Atmospheric Administion) Christopher Sabine, dalam majalah science, mengatakan bahwa laut mampu menyerap emisi gas CO2 dari atmosfer sebesar 48% atau 39 miliar ton. Dengan

daya serap yang sangat tinggi, peran laut untuk mengurangi laju pemanasan global yang terjadi saat ini tidak terelakkan. Fitoplankton membuat laut bagaikan hutan tropis bawah air. Walaupun memiliki ukuran yang sangat kecil, mulai dari mikro meter (10-6) hingga pico meter (10-12), sehingga membuat tumbuhan air ini tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Dengan jumlah yang tidak terbatas, keberadaan tumbuhan bawah laut ini sangat penting dalam mengatasi pemanasan global. Namun, keberadaan fitoplankton sebagai hutan tropis bawah laut untuk penyerap global emisi gas CO2, sangat tergantung pada daya dukung lingkungan laut tersebut. Fitoplankton dapat tumbuh dan berkembang dengan baik sangat tergantung dari kemampuan sinar matahari menembus lapisan permukaan air sehingga proses konversi CO2 dalam chloroplas dapat terjadi. Jika kandungan CO2 di dalam air laut telah mencapai titik jenuh atau supersaturasi, maka CO2 di atmosfer akan sulit diserap oleh permukaan laut dan bahkan air laut dapat melepaskan (source) CO2 ke atmosfer sebagaimana terjadi di perairan yang sering mengalami penggangakatan massa air laut (up-welling) atau tercemar. Sehingga dengan menjaga perairan laut kita dari polusi merupakan salah satu kontribusi terbesar dalam menjaga perairan laut kita tetap mampu menyerap emisi gas CO2 http://fajarfajrien.blogspot.com/2012/12/peranan-fitoplankton.html http://PLANKTON/EDUCATION PERAN FITOPLANKTON DALAM MENGURANGI PEMANASAN GLOBAL Free Download Ebook Natural Social Science Marine Medical.html di atmosfer.

d. Plankton sebagai bioindikator kualitas perairan Beberapa fitoplankton seperti diatom dan dinoflagellata rentan terhadap polutan mempunyai sifat selalu bergerak dapat juga dijadikan indicator pencemaran perairan. Plankton akan bergerak mencari tempat yang sesuai dengan hidupnya apabila terjadi pencemaran yang mengubah kondisi tempat hidupnya. Dengan demikian terjadi perubahan susunan komunitas organisme di suatu perairan di mana hal ini dapat dijadikan petunjuk terjadinya pencemaran di perairan. Dalam hal ini terdapat jenis-jenis plankton yang dapat digunakan sebagai petunjuk untuk mengetahui hal tersebut sesuai dengan kondisi biologi perairan tersebut (Mulyono,1992). (pdf: KEANEKARAGAMAN AIR SUNGAI BATANG TORU) PLANKTON SEBAGAI BIOINDIKATOR KUALITAS

2.1.2 Peranan Positif Zooplankton pada Ekosistem Perairan

a. Pakan Alami Ikan Sebagai pakan hidup primer bagi kultivan budidaya ikan. Pada beberapa tahun akhirakhir ini, rotifer dan naupli artemia telah dimanfaatkan sebagai pakan awal untuk larva ikan dan crustacea. Pada usaha budidaya komersial untuk pembenihan udang dan ikan sering menggunakan zooplankton seperti copepoda, protozoa dan larva dari oyster dan clam tetapi untuk jenis-jenis rotifer daphnia dan artemia mempunyai efektifitas yang lebih baik. Sebagai contoh, rotifer mempunyai kemampuan pertumbuhan yang lebih baik dan berguna untuk bididaya perikanan karena mempunyai kecepatan reproduksi ukuran kecil, kecepatan berenang lambat, kualitas nutrisi tinggi dan mudah di kutur. Sebagai contoh dari sejumlah ribuan rotifer dengan pemberian pakan yang baik dapat menghsilkan lebih dari jutaaan rotifer dalam waktu 5 7 hari pada kondisi temperatur air 250C.

b. Zooplankton juga merupakan kontrol sumber pakan hidup di dalam hatchery (pembenihan). Secara komposisi biokomia dari rotifer dan artemia terjadi suatu hubungan yang tertutup terhadap material yang dimakanannya. Rotifer dan artemia memakan makanan yang spesifik untuk menghasilkan asam lemak, asam amino, vitamin dan bahkan antibiotik yang dapat ditransfer ke larva ikan dan invertebrata. Sebagai contoh kejadian yang telah dicatat di dalam suatu hatchery ikan clownfish, dimana dimana didalam bak-bak larva terjadi pengurangan vitamin B12 dalam media yang akhirnya untuk beberapa minggu kematian larva ikan tersebut cukup tinggi. Hal ini disebabkan oleh pakan hidup yang diberikan ke ikan itu berupa rotifer yang kekurangan vitamin B12. Kekurangan vitamin B12 pada rotifer ini sebagai akibat dari pakan fitoplankton (Pyramimonas sp.) yang dapat dikultur dan tumbuh baik dengan tanpa trace nutrien vitamin B12. Sebagai akibatnya larva ikan juga mengalami defisiensi vitamin B12 dalam tubuhnya yang pada akhirnya akan mempengaruhi tingkat kelulus hidupan larva. Selain trace nutrien vitamin, juga kandungan lemak esensial (HUFA) dalam pakan larva baik dari jenis fitoplankton maupun zooplankton perlu diperhatikan, karena akan mempengaruhi tingkat kelulushidupan dan daya imun larva ikan. http://ricky-fishery-art.blogspot.com/2011/06/peran-zooplankton.html

2.1.3

Dampak Negatif Plankton

a. Blooming alga, perubahan warna yang terjadi dapat berupa warna merah, coklat, ungu, kuning, hijau dan lain-lainnya. Istilah red tide saat ini populer dikenal dengan istilah Harmful Alga Blooms (HAB), karena tidak semua alga yang blooming menyebabkan kematian dan tidak semunya berwarna merah. Pertumbuhan lebat populasi fitoplaankton jenis-jenis tertentu dapat

menimbulkan Harmful Algae Bloom (HAB) yang merugikan. HAB ditimbulkan oleh fitoplankton yang menghasilkan toksin yang dapat mengakibatkan kematian massal pada ikan. Atau menguras oksigen diperairan setempat hingga banyak pula menyebabkan kematian ikan dan biota lainnya. Bila ini menimpa kawasan perairan budidaya, akan menimbulkan kerugian ekonomi yang sangat besar. HAB juga dapat menimbulkan dampak pada kesehatan manusia bila toksin yang dihasilkan oleh fitoplankton mengkontaminasi bahan makanan laut yang disantap manusia. Efek HAB: - Produksi neurotoksin yang menyebabkan mortalitas massal pada ikan, burung laut, penyu, dan mamalia laut. - Penyakit atau kematian manusia melalui konsumsi makanan laut yang terkontaminasi oleh alga beracun. - Kerusakan mekanik organisme lain, seperti gangguan jaringan epitel insang pada ikan, menyebabkan asfiksia. - Penipisan oksigen kolom air (hipoksia atau anoksia ) dari respirasi selular dan degradasi bakteri

Contoh dari blooming algae : Red tide: Adalah suatu keadaan di mana air, terutama air laut mengalami perubahan warna akibat dari ledakan populasi (blooming) dari fitoplankton. Saat ini jumlah fitopalnkton yang dapat menyebabkan HAB ada sekitar 50 jenis dan hampi semuanya dari kelompok dinoflagelata. Kelompok lain hanya terdiri atas marga diatom sebanyak tiga jenis dari marga Pseudonistzchia (Praseno, 1993). Pasalnya, keberadaan fitoplankton mengurangi jumlah oksigen terlarut.Kemungkinan lain, insang- insang ikan penuh dengan fitoplankton. Akibatnya, lendir pembersihnya menggumpal karena fitoplanktonnya berlebih dan ikan pun sulit bernapas.

b. Masuknya suatu jenis plankton ke suatu lingkungan baru dapat menimbulkan perubahan lingkungan yang dapat mengakibatkan kerugian besar bagi perikanan. Contoh kasusnya yaitu masuknya plankton ktenofor Mnemiopsis leidyi secara tak sengaja ke laut hitam (black sea) sekitar tahun 1890-an misalnya, telah membuat pendatang baru ini tumbuh pesat tanpa pesaing dan akhirnya menumpas semua telur dan larva ikan di perairan setempat. Akibatnya dalam waktu satu dekade saja perikanan di enam negara pantai laut hitam ambruk dibuatnya. c. Dampak ekonomi yang negatif juga dapat ditimbulkan bila ubur-ubur

(megaloplankton) tumbuh dengan sangat lebat, misalnya plankton ubur-ubur Cyanea yang menyumbat dan merusak jaring nelayan. d. Jenis Lyngbia majuscula, Schizothrix calciola, dan Oscillatoria nigroviridis dapat menyebabkan iritasi kulit yang dikenal sebagai gatal perenang (swimmers itch). (http://adios19.wordpress.com/2011/05/12/fitoplankton/) e. Dampak negatif dari Jenis ganggang chlorophyta dalam kehidupan : perubahan

warna air, air menjadi licin karena dapat menghasilkan lendir, dapat menimbulkan bau dan rasa pada air. (http://adios19.wordpress.com/2011/05/12/fitoplankton/ ) f. Organisme yang tidak mengeluarkan zat beracun, namun karena jumlahnya (densitas) yang sangat tinggi telah mengakibatkan terjadinya dampak negatif dan merusak, seperti penurunan kandungan oksigen terlarut karena proses pembusukan, penyumbatan insang oleh sel-sel fitoplankton dan pengeluaran gas/uap yang mematikan. (http://ikazanst.blogspot.com/2012/10/penyebab-blooming-alga.html)

2.2 Peranan Plankton di Bidang Non-Perairan Foraminifera, kerangkanya yang telah kosong mengendap di dasar laut membentuk tanah globigerina, yang berguna sebagai petunjuk adanya minyak bumi. Ordo Radiolaria, kerangkanya dari kersik, jika mengendap di dasar laut menjadi tanah radiolaria yang dapat digunakan sebagai bahan penggosok alat-alat rumah tangga dan bahan peledak. Exp : Acanthometron dan Collosphaera http://sule-gratis.blogspot.com/2012/12/peranan-protozoa-dalam-kehidupan.html Industri farmasi dan makanan suplemen Fitoplankton yang mempunyai kandungan nutrisi yang tinggi digunakan sebagai makanan suplemen bagi penderita gangguan pencernaan dan yang membutuhkan energi tinggi. Contoh produk yang beredar dari jenis Chlorella.

http://fajarfajrien.blogspot.com/2012/12/peranan-fitoplankton.html Beberapa jenis plankton dipercaya dapat merupakan bahan dasar untuk produksi berbagai jenis obat-obatan. Salah satu alasan terjadinya perburuan plankton krill di Samudera Selatan adalah untuk memenuhi permintaan meningkatnya bahan baku untuk obat-obatan. Banyaknya plankton yang mengandung racun merupakan kajian untuk mencari bahan yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan. Plankton ubur-ubur jenis tertentu misalnya, dipercaya dapat menjadi obat untuk arthritis, hipertensi dan nyeri punggung. E book plankton laut by Anugrah Nontji.

Anda mungkin juga menyukai