Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Resume - Stres Kerja

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 5

Tugas Mata Kuliah

Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi Pendidikan

Dosen Pengampu
Dr. Noor Miyono, M.Si.

RESUME

Disusun oleh :

SITI WASIATUN NIKMAH NPM 23510230

MANAJEMEN PENDIDIKAN
PASCASARJANA UPGRIS SEMARANG
2024
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Stres merupakan suatu respon adaptif terhadap suatu situasi yang dirasakan
menantang atau mengancam kesehatan Individu, yang merupakan salah satu dampak dari
kehidupan modern. Individu dapat merasa stress karena terlalu banyak pekerjaan, ketidak
pahaman terhadap pekerjaan, beban kerja yang terlalu berat atau karena terlalu mengikuti
perkembangan zaman. Sasono (2004:5) mengungkapkan bahwa stres mempunyai dampak
Positif dan Negatif. Dampak positif stress pada tingkat rendah bersifat fungsional dalam
arti berperan sebagai pendorong peningkatan kinerja karyawan. Stres tingkat rendah dapat
membuat seseorang stress akan tetapi stress yang dialami ini akan mendorong seseorang
untuk bekerja lebih baik. Sedangkan dampak negative stress tingkat tinggi adalah
penurunan pada kinerja individu. Dengan demikian maka stress kerja perlu kita perhatikan
dalam organisasi, karena akan mempengaruhi kinerja pegawai, dalam hal ini adalah Guru
sebagai pendidik dalam satuan pendidikan.
Stres jika dibiarkan begitu saja tanpa penanganan yang serius dalam jangka pendek
akan mengakibatkan individu menjadi tertekan, tidak termotivasi, dan frustasi sehingga
mengakibatkan individu bekerja tidak optimal, menjadi malas dan terbengkalai
tanggungjawabnya hal ini akan berdampak secara luas pada organisasi dan personal.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Kajian Pustaka
Stres kerja menurut Robbins Judge(2015:429) merupakan suatu proses psikologis
yang tidak menyenangkan yang terjadi sebagai tanggapan terhadap tekanan
lingkungan. Stres kerja merupakan kondisi yang dinamis yaitu individu berkonfrontasi
dengan peluang, tuntutan, atau sumber daya yang terkait dengan apakah yang individu
inginkan dan yang mana hasil yang dipandang menjadi tidak pasti. Munculnya stress
ketegangan yang berpengaruh terhadap emosi, jalan pikiran dan kondisi fisik seseorang
akibat dari Individu yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan. Stres
juga dapat berakibat buruk bagi kesehatan tubuh seperti timbulnya penyakit.
1. Sumber Stres yang Potensial
Robbins Judge (2015 : 431) mengatakan bahwa terdapat tiga kategori dari sumber
stress yang potensial yaitu : lingkungan, organisasional, dan pribadi.
Dari sisi lingkungan, sumber stress meliputi :
a. Faktor lingkungan yang utama adalah ekonomi,politik dan teknologi yang bisa
meningkatkan stres karena ketidakmampuan mengeloa dan menyesuaikan dengan
keadaan.
b. Faktor Organisasional, tuntutan tugas beban peran yang berlebihan terjadi ketika
karyawan diharapkan untuk melakukan lebih banyak dari batas waktu. Ketidak
jelasan tugas secara jelas mengakibatkan seseorang tidak yakin apa yang harus
dilakukan.
c. Faktor Pribadi, sumber stress potensial dapat berupa persepsi (stress yang potensial
terletak pada interpretasi dari karyawan), pengalaman kerja, dukungan social, dan
kepribadian.
2. Mengelola Stres kerja
1. Latihan fisik dan relaksasi, latihan fisik yang dapat dilakukan dengan olahraga.
relaksasi, sebagai pilihan untuk menjaga pikiran agar tidak tegang/rileks.
2. Manjemen waktu, cara awal yang paling baik untuk memperbaiki penggunaan
waktu adalah dengan membuat perencanaan, karena menurut Haynes (1994)
3. Manajemen peran. Dalam hal ini kemampuan mengelola emosi menjadi
keterampilan yang sangat diperlukan, karena ketidakmampuan memainkan peran
akan mengakibatkan sumber stress.
4. Kelompok Pendukung kelompok mempunyai peran yang strategis dalam berbagai
kehidupan manusia. dijadikan sebagai wadah yang tepat untuk mengekspresikan
masalah dan sekaligus mencari alternatif pemecahan masalah.

B. Kajian Kritis
Stres merupakan suatu proses psikologis yang tidak menyenangkan yang terjadi
sebagai tanggapan terhadap tekanan lingkungan. Dalam hal ini Lingkungan pendidikan
yakni Sekolah, menjadi bahan kajian dalam makalah ini. Stres Kerja dilingkungan
Pendidikan bukan hanya bersumber dari organisasi saja, tetapi juga bersumber pada situasi
kerja, dan karakteristik Individu.

Stres kerja dilingkungan Sekolah SDN 1 Bajingjowo


Presiden Joko Widodo menyampaikan hasil riset bahwa guru adalah pekerjaan
yang paling membuat stres dibandingkan pekerjaan lainnya. Pernyataan Jokowi itu
merujuk hasil survei lembaga riset asal Amerika Serikat RAND Corporation pada 2022.
Stres guru di lingkungan SDN 1 Bajingjowo, atau di sekolah dasar pada umumnya, dapat
disebabkan oleh berbagai faktor. Berikut adalah beberapa contoh situasi yang mungkin
menyebabkan stres pada guru di SDN 1 Bajingjowo:

1. Beban Kerja yang Tinggi : banyaknya tugas administratif,dan jumlah siswa yang terlalu
banyak yang membutuhkan tenaga serta fikiran yang lebih.
2. Tuntutan dari Kurikulum : perubahan kurikulum dan tekanan untuk mencapai target.
yang telah ditetapkan oleh sekolah atau pemerintah.
3. Interaksi dengan Orang Tua dan Masyarakat : Ekspektasi orang tua dan hubungan dengan
masyarakat sekitar.
4. Kondisi Fasilitas Sekolah : fasilitas yang terbatas dan kondisi fisik sekolah yang
bangunannya banyak yang mengalami kerusakan..
5. Masalah Pribadi dan Keseimbangan Kerja-Kehidupan : keseimbangan antara pekerjaan
dan kehidupan pribadi serta masalah kesehatan.

Mengelola stres di lingkungan sekolah seperti SDN 1 Bajingjowo memerlukan dukungan


dari berbagai pihak, termasuk manajemen sekolah, rekan kerja, dan komunitas.
Pendekatan yang dapat dilakukan termasuk menyediakan pelatihan manajemen stres,
meningkatkan komunikasi antara guru dan manajemen, serta menciptakan lingkungan
kerja yang mendukung dan kondusif bagi kesejahteraan guru.
BAB III

SIMPULAN DAN SARAN

1. Simpulan
Terdapat tujuh sumber yang dapat memicu munculnya stress kerja guru di
lingkungan sekolah, yakni perilaku buruk siswa, praktik kepemimpinan kepala
sekolah yang tidak sesuai, kurangnya dukungan rekan kerja, tuntutan pekerjaan yang
begitu banyak, kekurangan gaji, kondisi pekerjaan yang kurang baik, dan perubahan
kebijakan pendidikan.

2. Saran
Dengan melihat kenyataan dilapangan menurut kelompok kami sangat
diperlukan pengembangan penelitian tentang stres guru di Indonesia. Misalnya,
sangat direkomendasikan penelitian selanjutnya melakukan pengembangan instrumen
stres guru untuk mendeteksi sumber dan tingkat stres guru dalam konteks
pendidikan Indonesia. Selain itu Kepala Sekolah sebagai pemimpin satuan
pendidikan, diharapkan untuk lebih aktif dalam mengindentifikasi munculnya masalah
di sekolah tentang stres kerja guru dan mengupayakan berbagai strategi untuk
mengatasi dan mengelola stres guru. Hal tersebut bertujuan supaya potensi guru
dapat maksimal dalam mengajar tanpa ada ada stres kerja yang membahayakan.

You might also like