Perspektif Perawat Terhadap Penilaian Portofolio Dalam Jabatan
Perspektif Perawat Terhadap Penilaian Portofolio Dalam Jabatan
Perspektif Perawat Terhadap Penilaian Portofolio Dalam Jabatan
Alamat: Jl. Medan-Banda Aceh No. 3, Kec. Kota Juang, Kabupaten Bireuen Aceh
Korespondensi penulis : pocutrara@gmail.com
Abstract
Background: Portfolio assessment is one method of testing job competency functional
health. This assessment can provide deep strategy improve knowledge and skills in certain
competencies by create planned development. Objective: This research aims to understand
the implementation of portfolio assessments in the functional position of nurses at universitas
sumatera utara hospital Medan. The type of research used is qualitative study with a
phenomenological approach. Method: There were 14 participants in this research selected
using purposive sampling technique. The instrument used was a Focus Group Discussion
(FGD) guide. Data was analyzed qualitatively using content analysis. Findings: The research
results identified 5 (five) themes, namely: 1) implementation of portfolio assessment, 2)
obstacles in carrying out portfolio assessments in functional positions, 3) facilities supporting
portfolio assessment, 4) benefits of carrying out portfolio assessment in the functional
position of the nurse, and 5) expectations from the portfolio assessment. Implication: This
research can be recommended to parties hospital managers to be able to carry out internal
portfolio assessments The functional position of the nurse is in accordance with the in-service
portfolio assessment draft functional nurse.
LATAR BELAKANG
Perawat merupakan aspek penting dalam pembangunan kesehatan, bahkan dalam
penyelenggaraan pelayanan kesehatan tenaga perawat merupakan tenaga kesehatan terbesar
yang dalam kesehariannya selalu berhubungan langsung dengan pasien dan tenaga kesehatan
lainnya. Berdasarkan Undang-Undang No. 38 Tahun 2014 Tentang Keperawatan menandakan
bahwa para perawat telah mendapatkan jaminan, antara lain dalam hal peningkatan mutu
perawat, peningkatan mutu pelayanan keperawatan, perlindungan dan kepastian hukum serta
peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Upaya penyediaan ketenagaan yang proporsional sesuai dengan kualifikasi dan
kebutuhan akan dapat meningkatkan pencapaian kinerja yang optimal. Kinerja yang optimal
akan dapat diraih jika produktivitas pegawai sebagai aset dalam organisasi mengalami
kemajuan/peningkatan. Kinerja seorang perawat salah satunya dipenuhi oleh reward
(penghargaan). Salah satu bentuk penghargaan yang dapat berhubungan dengan kinerja
perawat adalah kenaikan pangkat. Apabila kenaikan pengkat perawat tepat waktu dan lancar
akan menimbulkan kepuasan pada perawat yang bersangkutan dengan konsekuensi tunjangan
fungsional yang diperoleh juga naik. Kepuasan yang diperoleh perawat akan meningkatkan
kinerja perawat.
Penilaian portofolio termasuk didalamya penilaian diri, memberikan kekuatan pribadi
perawat dan kesempatan untuk pertumbuhan dan perkembangan. Portofolio dapat digunakan
sebagai instrument penilaian untuk menilai kompetensi. Penilaian portofolio merupakan
sebagai suatu usaha untuk memperoleh berbagai informasi secara berkala, berkesinambungan
dan menyeluruh tentang proses, perkembangan wawasan pengetahuan, sikap, dan
keterampilan. Pengembangan portofolio dapat meningkatkan kemampuan perawat untuk
mengintegrasikan teori dengan praktek; meningkatkan pengetahuan dan pemahaman;
meningkatkan kesadaran perawat; serta terlibat dalam refleksi diri dan belajar sepanjang
hayat (Buckley, Coleman, & Khan, 2010).
Pelaksanaan penilaian portofolio di rumah sakit USU Medan hanya berfokus pada
curriculum vitae dan sertifikat pelatihan. Adanya regulasi baru terkait penilaian portofolio
dalam konteks sebagai salah satu metode uji kompetensi jabatan fungsional kesehatan untuk
memperoleh sertifikat lulus uji kompetensi sebagai syarat dalam kenaikan jenjang/level serta
dapat memberi gambaran atas apa yang dilakukan pejabat fungsional kesehatan. Berdasarkan
regulasi baru tersebut yaitu peraturan menteri kesehatan (PERMENKES) No. 18 Tahun 2017
yang menyatakan bahwa penilaian portofolio sebagai salah satu cara penilaian yang mampu
mengungkapkan pencapaian standar kompetensi setiap pejabat fungsional kesehatan.
KAJIAN TEORITIS
Portofolio merupakan wadah untuk suatu informasi bagi perawat. Portofolio dalam
keperawatan menurut Timmins dan Duffy (2011) dalam bukunya mengatakan bahwa
portofolio adalah lebih dari sekedar pengembangan profesional berkelanjutan yang
didalamnya mencakup sertifikat, ijazah dan dokumen lain yang relevan. Penelitian tersebut
sejalan dengan penelitian oleh McMullan et al (2003) di Inggris yang mengatakan bahwa
portofolio lebih banyak dievaluasi pada kompetensi klinis mahasiswa keperawatan, dengan
menunjukkan bukti yang terkait prestasi keterampilan akademik dan klinis.
Cooke, Mitchell, Moyle, Henderson, dan Murfield (2010) dalam sebuah penelitian
kuesioner yang dilakukan di Brisbane, Australia mengevaluasi kegunaan kemajuan klinis.
Portofolio memungkinkan mahasiswa keperawatan untuk belajar bagaimana memulai
keterlibatan dengan perawat yang teregister dan mengembangkan kapasitas mereka sebagai
siswa untuk belajar. Secara keseluruhan, portofolio adalah pembelajaran dan alat komunikasi
yang berguna memberikan mereka arah dalam bagaimana mereka memaksimalkan peluang
untuk memenuhi kebutuhan belajar mereka. Hal ini sejalan dengan penelitian di Amerika
Serikat oleh Hespenheide, Cottingham, dan Mueller (2011) bahwa portofolio digunakan
sebagai alat untuk menunjukkan pengembangan secara profesional dan berkelanjutan.
Rumah sakit universitas sumatera utara (USU) merupakan rumah sakit negeri di
bawah universitas dan kemenristek dikti yang melayani masyarakat umum, karyawan USU,
pasien jaminan kesehatan nasional (JKN), badan penyelenggara jaminan sosial (BPJS)
kesehatan. Rumah sakit USU berfungsi sebagai sebuah institusi yang menghasilkan tenaga
kesehatan yang berkualitas, penyedia jasa pelayanan kesehatan dan sebagai sebuah wahana
penelitian.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah qualitative study dengan pendekatan
fenomenologi. Penelitian dilaksanakan di rumah sakit USU Medan. Proses pemilihan
partisipan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, dimana setiap orang
yang mempunyai pengalaman tentang fenomena yang sedang diteliti berhak menjadi
partisipan atau orang-orang yang terlibat langsung dalam pengembangan penilaian portofolio
dalam jabatan fungsional perawat yaitu bidang keperawatan, komite keperawatan, bidang
SDM, dan kepala ruangan. Partisipan penelitian berjumlah 14 (empat belas) orang, terdiri
atas: 1) bidang keperawatan, 2) komite keperawatan, 3) bidang SDM, dan 4) kepala ruangan.
Pemilihan partisipan dilakukan dengan teknik purposive sampling terhadap manajerial rumah
sakit yang berjumlah 14 orang dengan kriteria inklusi sebagai berikut, yaitu: 1) aparatur sipil
negara (ASN), 2) tidak dalam keadaan cuti tahunan, cuti bersalin, dan mengikuti pelatihan,
dan 3) bersedia berpartisipasi menjadi partisipan dalam penelitian.
Pengumpulan data yang dilakukan menggunakan pendekatan yang menggabungkan
pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Adapun metode pengumpulan data pada tahap ini
dilakukan dengan metode focus group discussion (FGD), self report dan observasi. Alat
pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari; 1) panduan focus group
discussion (FGD), dan 2) kuesioner pengetahuan manajerial rumah sakit terhadap perumusan
penilaian portofolio dalam jabatan fungsional perawat. Alat bantu yang digunakan dalam
wawancara pada FGD yaitu dengan menggunakan voice recorder.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1.Karakteristik Demografi Partisipan
Partisipan yang terlibat dalam penelitian pengembangan penilaian portofolio dalam
jabatan fungsional perawat di rumah sakit USU Medan berjumlah 14 partisipan (terdiri dari 7
orang pihak manajemen dan 7 orang kepala ruangan).
Berdasarkan data demografi partisipan diketahui bahwa seluruh partisipan berjenis
kelamin perempuan 11 orang (79,2%), berusia 30-40 tahun, 12 orang (86,4%), memiliki
pendidikan terakhir Ners sebanyak 7 orang (50,4%), dan seluruhnya telah bekerja selama 5-
10 tahun di rumah sakit USU Medan sebanyak 12 orang (86,4%). Karakteristik demografi
partisipan secara lebih rinci akan dijelaskan dalam tabel I berikut ini:
Tabel 1. Karakteristik Demografi Partisipan
No. Karakteristik Frekuensi Persentase
(orang) (%)
1. Jenis Kelamin
Perempuan 11 79,2
Laki-laki 3 21,6
2. Usia
30-40 tahun 12 86,4
40 tahun 2 14,4
3. Pendidikan Terakhir
D-III Keperawatan 2 14,4
S-1 Keperawatan 1 7,2
Ners 7 50,4
S-2 4 28,8
4. Lama Bekerja
1 s/d <5 tahun 2 14,4
5 s/d <10 tahun 12 86,4
5. Jabatan
Kepala Ruangan 7 50,4
Bidang Keperawatan 1 7,2
Komite Keperawatan 5 36
Bidang SDM 1 7,2
Saran
Bagi rumah sakit
Penelitian ini merekomendasikan kepada pihak manajemen rumah sakit agar
menjalankan/menerapkan draf yang telah disusun serta melakukan koordinasi untuk
monitoring dan evaluasi sejauhmana pelaksanaan penilaian portofolio dalam jabatan
fungsional perawat dilakukan di rumah sakit USU Medan.
Bagi rumah sakit lain
Penelitian ini merekomendasikan kepada pihak manajemen rumah sakit lain untuk
menyusun penilaian kinerja perawatnya berdasarkan dari perkembangan draf yang sudah ada
dan dari penelitian yang sudah ada.
Bagi perawat administrator
Penelitian ini memberikan kontribusi kepada perawat administrator supaya terus
mengembangkan penilaian portofolio dalam jabatan fungsional perawat, dan juga melakukan
perubahan atas penyempurnaan perumusan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi.
Bagi perkembangan riset keperawatan
Penelitian ini merekomendasikan kepada peneliti selanjutnya agar menjadi salah satu
data riset keperawatan (evidence based) sebagai masukan penelitian dengan menggunakan
pendekatan action research pada siklus selanjutnya.
DAFTAR REFERENSI
Alligood, M. R. (2014). Nursing Theorists and Their Work (8th edn). Nursing Theorists and
Their Work (8th edn). https://doi.org/10.5172/ conu.2007.24.1. 106a.
Budiawan. (2015). Hubungan Kompetensi, Motivasi dan Beban Kerja Perawat Pelaksana
dengan Kinerja Perawat di Ruang Rawat Inap RSJ Provinsi Bali. (Tesis Magister
Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat) Denpasar: Universitas Udayana.
Chamblee, T. B., Dale, J. C., Drews, B., Spahis, J., & Hardin, T. (2015). Implementation of a
Professional Portfolio: A Tool to Demonstrate Professional Development for
Advanced Practice. Journal of Pediatric Health Care, 29(1), 113–117.
https://doi.org/10.1016/j.pedhc.2014.06.003.
Depkes RI. (2014). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2014 tentang
Keperawatan.
Fatikhah. (2016). Studi fenomenologi pengalaman komite keperawatan dalam pelaksanaan
kredensial keperawatan di rumah sakit daerah tugurejo semarang. (Tesis Magister
Keperawatan Konsentrasi Manajemen Keperawatan).
Hegney, D.G., & Francis, K. (2015). Action research: changing nursing practice Nursing
Standard. 29. (40). 36-41.
Kemmis, S., McTaggart, R., & Nixon, R. (2014). The Action Research Planner: Doing
Critical Participatory Action Research. Singapore : Springer. Doi 10.1007/978-981-
4560-67-2.
Neuvendorf, KA. (2016). The content analysis guidebook. Sage.
PERMENKES RI. (2014). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 49
Tahun 2014 tentang Komite Keperawatan Rumah Sakit.
PERMENKES RI. (2017). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 18
Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Uji kompetensi Jabatan Fungsional Kesehatan.
PERMENPAN-RB. (2014). Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 25 tahun 2014 tentang Jabatan
Fungsional Perawat dan Angka Kreditnya. Diakses melalui
https://www.scribd.com/doc/214354421.
PERPRES RI. (2012). Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 tahun 2012 tentang
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).
Polit, D.F., & Beck, C. T. (2012). Nursing Research: Generating and Assessing Evidence for
Nursing Practice (9thed). Wolters Kluwer Health: Lippincott Williams & Wilkins.
R.H. Simamora. (2018). Buku Ajar Keselamatan Pasien Melalui Timbang Terima Pasien
Berbasis Komunikasi Efektif: SBAR. USUpress.
Simamora, R. H. (2017). A Strengthening of Role of Health Cadres in BTA-Positive
Tuberculosis (TB) Case Invention through Education with Module Development and
Video Approaches in Medan Padang bulan Comunity Health Center, North Sumatera
Indonesia. International Journal of Applied Engineering Research, 12(20), 10026-
10035.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara:
Jakarta