738 2242 1 PB
738 2242 1 PB
738 2242 1 PB
ABSTRACT
Road section in border area of Jambi Province - Peninggalan is Lintas Timur Sumatera street which link between
provinces. So, this road is often crossed by large vehicles with heavy load and increasing traffic volume which affect
on these road. Besides the relatively high volume of traffic, a vehicle load which exceeds the permitted limit causing
damage to this road section.
This is a problem for road user if it isnʼt immediately repaired, therefore itʼs necessary to calculate the planning of
flexible pavement thickness for handling and increasing the road.
This research is conducted by using secondary data from the IRMS survey method. Deflection data which carried by
Falling Weight Deflectomer (FWD) from P2JN in South Sumatera Province. Furthermore, planning of pavement layer
thickness by analyzing the average daily traffic (LHR) to obtain the Cummulative Equivalent Standard Axle Load
(CESA) value, the age of plan is calculated for 20 years by using the road damage factor (VDF) Manual Design,
determining the thickness of the added layer (overlay).
Based on the result of analysis with the 2013 Road Pavement Design Manual method, the CESA4 value of 20 years is
178.213.146,32 and the CESA5 value is 569.466.311,89 , while the planned deflection value is 0,285 mm, thickness of
added layer (Ho) is 5,197 cm, the correction value of thickness added layer (Fo) is 1,01563 , the thickness of corrected
added layer (Ht) is 5 cm. So, the AC-WC overlay is 4 cm. The calculation result of pavement thickness design based on
both design chart 3 and design chart 3A if used HRS or CTB is difficult to implement, so the proposed pavement
thickness is 3A flexible pavement with AC-WC thickness is 4 cm, AC-BC 6 cm, AC base 24,5 cm, LPA Class A 30 cm.
Keywords : 2013 Pavement Design Manual, Flexible Pavement Layer, Thickness of added layer.
ABSTRAK
Ruas jalan Bts. Prov. Jambi – Peninggalan merupakan jalan Lintas Timur Sumatera penghubung antar Provinsi.
Sehingga ruas jalan ini sering dilintasi oleh kendaraan besar bermuatan berat dan meningkatnya volume lalu lintas
yang berpengaruh terhadap penurunan kualitas perkerasan pada ruas jalan tersebut. Selain volume lalu lintas relatif
tinggi, beban kendaraan melebihi batas yang diizinkann sehingga ruas jalan ini sering terjadi kerusakan.
Hal ini menjadi masalah bagi pengguna jalan jika tidak segera diperbaiki, untuk itu perlu dilakukan perhitungan
perencanaan tebal perkerasan lentur untuk penanganan maupun peningkatan jalan pada ruas jalan tersebut.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data sekunder cara survey IRMS, data lendutan dilakukan dengan alat
Falling Weight Deflectomer (FWD) dari P2JN Provinsi Sumatera Selatan. Selanjutnya perencanaan tebal lapisan
perkerasan dengan cara menganalisa lalu lintas harian rata-rata (LHR) untuk mendapatkan nilai Cummulatif
Equivalent Standar Axle Load (CESA), Umur Rencana dihitung setiap tahun selama 20 tahun menggunakan Faktor
Perusak Jalan (VDF) Manual Design, penentuan tebal lapis tambah (Overlay).
Berdasarkan hasil analisis dengan metode Manual Desain Perkerasan jalan tahun 2013 diperoleh nilai CESA 4 20
tahun sebesar 178.213.146,32 dan nilai CESA5 adalah 569.466.311,89, sedangkan nilai lendutan rencana/ijin adalah
0,285 mm, tebal lapis tambah (Ho) 5,197 cm, nilai koreksi tebal lapis tambah (Fo) 1,01563, sehingga tebal lapis
tambah terkoreksi (Ht) 5 cm, jadi nilai lapis tambah (overlay) Ac-Wc sebesar 4 cm. Hasil perhitungan desain tebal
perkerasan berdasarkan kedua bagan desain 3 dan bagan desain 3A menunjukkan bahwa bagan desain 3 jika
digunakan HRS atau CTB sulit untuk diimplementasikan, sehingga tebal perkerasan yang diusulkan adalah
perkerasan lentur bagan 3A dengan tebal Ac-Wc 4 cm, Ac-Bc 6 cm, Ac-Base 24,5 cm, LPA kelas A 30 cm.
Kata kunci : Manual Desain Perkerasan 2013, lapis perkerasan lentur, tebal lapis tambah
22
JURNAL TEKNO GLOBAL VOLUME ISSN PRINT : 2338-6762
ISSN ONLINE : 2477-6955
23
JURNAL TEKNO GLOBAL VOLUME ISSN PRINT : 2338-6762
ISSN ONLINE : 2477-6955
24
JURNAL TEKNO GLOBAL VOLUME ISSN PRINT : 2338-6762
ISSN ONLINE : 2477-6955
3. Umur Rencana (UR) Tingkat pertumbuhan lalu lintas (i) diperoleh nilai
Umur rencana untuk perencanaan lapis permukaan seperti pada Tabel 8.
(aspal) bagian rehabilitasi ditentukan selama 10 tahun, Umur Tahun n i (%) R
umur lapis perkerasan bagian rekonstruksi selama 20 Rencana
tahun, dan umur rencana untuk perencanaan lapis
10 tahun 2017 - 2020 4 5 4,31
pondasi bagian rekonstruksi selama 40 tahun.
4. Tingkat Pertumbuhan Lalu Lintas (i), 2021 - 2026 6 4 6,63
Tingkat pertumbuhan lalu lintas (i) untuk desain 20 tahun 2017 - 2020 4 5 4,31
diambil dari tabel faktor pertumbuhan lalu lintas (i)
minimum untuk jalan Arteri sebesar 5% (tahun 2011 – 2021 - 2036 16 4 21,82
2020) dan 4% (tahun 2021-2030). 40 tahun 2021 - 2056 36 4 77,6
5. Menentukan Faktor Distribusi Lajur (DL)
Faktor distribusi lajur untuk ruas jalan ini ditetapkan
100% untuk 1 lajur setiap arah. 1. Lalu lintas pada lajur Rencana
6. Perkiraan Faktor Ekivalen Beban atau VDF (Vehicle Faktor Distribusi arah (DD) dan Distribusi Lajur
Damage Factor). kendaraan niaga (DL). Untuk jalan dua arah, faktor
Faktor Ekivalen beban didasarkan pada VDF distribusi arah (DD) diambil 0,50, seperti pada Tabel 9.
jalintim tahun 2013 untuk VDF pangkat 4 dan Jumlah lajur DL (%)
pengumupan data beban lalu lintas yang diperoleh dari Setiap arah
ketentuan cara pengumpulan data beban lalu lintas
(MDP 2013) untuk VDF pangkat 5. 1 100
2 80 – 100
2. Pembahasan
34 60
50 – 80
75
A. Analisa lalu lintas harian rata-rata (LHR) Koefisien distribusi arah dan distribusi lajur:
Hasil pengumpulan data Primer dilapangan C = DD x DL
diperoleh data lalu lintas harian rata-rata (LHR) tahun C = 1 * 0,5
2016 dengan pertumbuhan lalu lintas pertahun (i) 5 %. C = 0,5
Perhitungan LHR tahun pertama untuk dua arah seperti 2. Umur Rencana (UR)
pada Tabel 7. Umur rencana untuk perencanaan lapis permukaan
Jenis Uraian LHR Faktor LHR (aspal) bagian rehabilitasi ditentukan selama 10 tahun,
Kendaraan (AADT) (AADT)
Tahun Pertumbuhan tahun awal perhitungan Cesal umur rencana lapis perkerasan bagian
Survey 2016* (i) (%) 2018* rekonstruksi selama 20 tahun, dan menggunakan Faktor
1 Sepeda Motor dan 4.660 5 5.137,65 Perusak Jalan (VDF) Manual Design sampai dengan
Kendaraan Roda Tiga tahun 2020, selanjutnya menggunakan MST (Muatan
2 Sedan, Jeep, St.Wagon 751 5 827,98
Sumbu Terberat) sebesar 10 ton.
3 Oplet, Pick Up, Combi dan 1.141 5 1.257,95
Minubus Hasil perhitungan desain lalu lintas seperti pada
4 Pick-up, micro truck dan 893 5 984,53 Tabel 10.
mobil hantaran Jenis LHR Faktor Ekivalen Beban ESA/day
5a Bus kecil 602 5 663,71
Kendaraan (AADT) Sumbu Kendaraan
5b Bus Besar 524 5 577,71
tahun awal (VDF)
6.2 Truck Ringan 2 sumbu 1.120 5 1.234,80
2018* VDF4 VDF5 VDF4 * VDF5 *
7.2 Trailer 2 sumbu sedang 319 5 351,7
AADT AADT
9.2 Truck 3 sumbu sedang 231 5 254,68
11 Truck 4 sumbu trailer 500 5 551,25
1 5.137,65 - - - -
10.741 11.841,95
2 827,98 - - - -
3 1.257,95 - - - -
B. Tingkat Pertumbuhan Lalu lintas (i)
4 984,53 - - - -
Tingkat pertumbuhan lalu lintas ini diasumsikan
5a 663,71 0,3 0,2 199,112 132,74
Faktor Pertumbuhan lalu lintas sama dengan tingkat
5b 577,71 1 1 577,71 577,71
pertumbuhan penduduk.
6.a.2 1.234,80 0,8 0,8 987,84 987,84
Pertumbuhan lalu lintas selama umur rencana dihitung
6.b.2.2 351,7 4,9 1,7 1.735,63 597,89
menggunakan rumus:
7.a.1 254,68 9,4 64,4 2.404,39 16.401,23
R = (1+0,01 x i)^ur-1)/(0,01 x i)
7.c.1 551,25 14,7 24 8.098,80 13.230,00
11.841,95 14.003,47 31.927,41
25
JURNAL TEKNO GLOBAL VOLUME ISSN PRINT : 2338-6762
ISSN ONLINE : 2477-6955
26
JURNAL TEKNO GLOBAL VOLUME ISSN PRINT : 2338-6762
ISSN ONLINE : 2477-6955
STRUKTUR PERKERASAN
2. Nilai lendutan rencana/ijin adalah 0,285 mm, tebal
F1 F2 F3 F4 F5 F6 F7 F8
lapis tambah (Ho) 5,197 cm, nilai koreksi tebal lapis
Lihat Bagan Desain 5 & 6 Lihat Bagan Desain 4 untuk alternatif > murah3
Pengulangan beban
tambah (Fo) 1,01563.
sumbu desain 20 tahun
terkoreksi di lajur desain
< 0,5 0,5 - 2,0 2,0 - 4,0 4,0 - 30 30 - 50 50 - 100 100 - 200 200 - 500 3. Tebal lapis tambah terkoreksi (Ht) 5 cm, sehingga
(pangkat 5) (106 CESA5) nilai lapis tambah (overlay) Ac-Wc sebesar 4 cm.
Jenis permukaan HRS, SS, ACkasar atau
berpengikat Pen Mac
HRS
AC halus AC kasar 4. Desain susunan lapisan perkerasan lentur diperoleh
Jenis lapis Pondasi dan
lapis Pondasi bawah
Lapis Pondasi Berbutir A Cement Treated Base (CTB) tebal AC-WC 4 cm, AC-BC 6 cm, AC-Base 24,5
HRS WC 30 30
KETEBALAN LAPIS PERKERASAN (mm)
30
cm, LPA kelas A 30 cm.
HRS Base 35 35 35
AC WC 40 40 40 50 50
Lapisan beraspal AC BC5 135 155 185 220 280 Daftar Pustaka
CTB atau CTB4 150 150 150 150 150
LPA Kelas A LPA Kelas A2 150 250 250 150 150 150 150 150
LPA Kelas A, LPA Kelas B atau kerikil alam
150 125 125 Hardiyatmo, H. C. 2015, Perancangan Perkerasan
atau lapis distabilisasi dengan CBR >10%
Jalan dan Penyeledikan Tanah. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Sedangkan alternatif 2 Bagan Desain 3A. Bina Marga, 2013, Manual Desain Perkerasan Jalan
Desain perkerasan Lentur – Aspal dengan Lapis Nomor 02/M/BM/2013.Departemen Pekerjaan
Pondasi Berbutir (solusi untuk reliabilitas 80% tebal Umun, Jakarta
perkerasan seperti pada Tabel 15. Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Bina
Marga. Juli, 2013. Manual Desain Perkerasan
Jalan Nomor 02/M/BM/2013. Jakarta.
Direktorat Jenderal Bina Marga, 2012a, Manual Desain
Perkerasan Jalan, Jakarta: Kementerian Pekerjaan
Umum RI.
Permen PU No. 19/PRT/M/2011, Persyaratan Teknis
Jalan dan Kriteria Perencanaan Teknik Jalan,
Jakarta: Kementerian Pekerjaan Umum RI.
Sukirman Silvia, 2010, Perencanaan Tebal Struktur
Berdasarkan Manual Desain Perkerasan jalan tahun Perkerasan Lentur, Penerbit Nova, Bandung.
2013 diperoleh susunan tebal perkerasan untuk desain 3 Sukirman, S. 1999, Perkerasan Lentur Jalan Raya,
dan Desain 3 A seperti pada Tabel 15. Nova, Bandung.
CESA UR 20 tahun = 178.213.146,32 Sukirman, S., 2003. Perkerasan Jalan Raya, Penerbit
NOVA, Bandung.
Lapis Perkerasan
Desain 3 Desain 3A
AC-WC 5 AC-WC 4
AC-BC 22 AC-BC 6
CTB 15 AC-BASE 24,5
LPA Kelas A 15 LPA Kelas A 30
3. Kesimpulan
27