Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Hookworm

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 22

1

TINJAUAN
KEPUSTAKAAN
HOOKWORM
Muhammad Abduh
160070201011066
Annisa Tiara Putri
160070201011012
Afiqah Binti Mod Rashid
1621401187

Pembimbing:
dr. Dewi Indiastari, Sp.PD
PENDAHULUAN
3

LATAR BELAKANG
Infeksi cacing  masuknya parasit (cacing) ke
tubuh manusia.
Letak geografis yang beriklim tropis  Angka
kejadian tinggi
Infeksi cacing berhubungan dengan perilaku hidup
sehat dan sanitasi lingkungan. Tersebar tidak
hanya di pedesaan, tetapi juga di wilayah
perkotaan.
Dua golongan besar cacing yang sering
menginfeksi tubuh manusia:
Filum Platyhelmithes
- Kelas Cestoda
- Kelas Trematoda
Filum Nemathelminthes
- Kelas Nematoda (Cacing gelang,
cacing cambuk, cacing tambang).
4

RUMUSAN MASALAH

Apa saja macam-macam infeksi cacing ?

Apa definisi, patofisiologi, diagnosis, tatalaksana, dan


pencegahan dari infeksi cacing hookworm ?
5

TUJUAN

Mengetahui macam-macam infeksi cacing.

Mengetahui definisi, patofisiologi, diagnosis, tatalaksana,


dan pencegahan dari infeksi cacing hookworm.
6

MANFAAT

Menjadi landasan pembelajaran tentang infeksi Hookworm


bagi tenaga kesehatan dokter muda di RSUD Dr. Saiful
Anwar, Malang.
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
• Infeksi cacing adalah masuknya parasit (cacing) ke dalam tubuh manusia.
• Manusia adalah hospes definitif dari parasit cacing tambang. Cacing
tersebut diberi nama “cacing tambang” karena pada zaman dahulu
cacing ini ditemukan menginfeksi pekerja pertambangan di Eropa, yang
dahulu belum mempunyai fasilitas pelindung diri yang memadai.

Margono, 2006
Nemathelminthes
(Kelas Nematoda) Platyhelminthes

Nematoda Nematoda Jaringan


Intestinal dan Limfatik Cestoda Trematoda

Soil Transmitted Non-Soil Transmitted


Helminths Helminths
12

ETIOLOGI INFEKSI HOOKWORM

• “Penyakit cacing tambang tersebar di daerah tropis maupun subtropis.


Di Indonesia, penyakit ini lebih banyak disebabkan oleh cacing
Necator americanus, Ancylostoma duodenale, dan jarang disebabkan
oleh Ancylostoma braziliensis, Ancylostoma caninum, dan Ancylostoma
malayanum. Penyakitnya disebut juga necatoriasis, ankilostomiasis, atau
unseriasis“

• “Ancylostoma duodenale dan Necator americanus dapat dibedakan


dari bentuk dan ukuran cacing dewasanya, buccal cavity, bursa
copulatrix pada yang jantan.”

PAPDI (2014)
13

MORPHOLOGY
bentuk oval

dinding tipis transparan

isi blastomere

TELUR HOOKWORM
MORPHOLOGY
14

ANCYLOSTOMA NECATOR
DUODENALE AMERICANUS

Rhabditiform larva
Bentuk silindris
Buccal capsule memanjang
Genital primordial pendek

Filariform larva
tubuh dibungkus sheath
Infective stage
15

Buccal Cavity
Ancylostoma duodenale Necator americanus
Cutting teeth Cutting plates
16

DAUR HIDUP
17

PATOLOGI DAN GEJALA KLINIS


 Infeksi cacing ringan jarang ditandai gejala.

 Pada infeksi yang berat, kelainan patologi yang terjadi disebabkan


oleh 3 fase :
1. Fase cutaneus (cutaneus larva migrans)
- efek larva menembus kulit  dermatitis (Ground itch), nyeri dan gatal
pada tempat penetrasi
2. Fase pulmonary
- efek migrasi larva dari pembuluh darah kapiler ke alveolus batuk
kering, asma dengan wheezing dan demam
- Loeffler Syndrome
3. Fase intestinal
- efek perlekatan cacing dewasa pada mukosa usus halus dan
pengisapan darah  iritasi usus halus  mual, muntah, nyeri perut,
diare, dan feses berdarah dan berlendir.
- efek hisapan cacing di mukosa usus  Anemia defisiensi Fe akibat
kehilangan darah
18

DIAGNOSIS

Pemeriksaan penunjang pemeriksaan feses untuk menemukan


 telur cacing
 cacing dewasa

Pemeriksaan feses basah dengan fiksasi formalin 10% secara


langsung dilihat dengan mikroskop cahaya.

(Price,et al.2011).
19

PENGOBATAN

Mebendazole dapat bekerja pada semua stadium


nematoda usus. Pemberian mebendazole 500 mg
dosis tunggal menghasilkan angka penyembuhan
93,4%, 77,6%, dan 91,1% untuk A. Lumbricoides, T.
Trichiura dan cacing tambang.

Dapat diberikan 2x 100 mg (pagi dan malam hari)


atau dengan dosis tunggal 500 mg selama 3 hari
berturut-turut.
20

KOMPLIKASI

Komplikasi paling banyak  dermatitis dan anemia berat.

Dermatitis timbul akibat kerusakan pada kulit yang berat


terlebih bila pasien memiliki hipersensitivitas terhadap
antigen dari cacing.

Anemia yang berat dapat terjadi apabila jumlah cacing


yang menginvestasi usus lebih dari 500 cacing. Kondisi
anemia yang berat dapat menyebabkan gangguan pada
pertumbuhan dan perkembangan mental dan payah
jantung

(PAPDI, 2014)
21

PROGNOSIS

Prognosis dari ancylostomiasis baik dengan pengobatan


yang adekuat, walaupun pasien datang dengan komplikasi
yang berat.
Tingkat mortalitas rendah.

Dengan pengobatan antihelmintik, zat besi, dan terapi diet


yang tepat, pasien akan sembuh total dari anemia dan
malnutrisi

Di negara endemis, angka terjadinya reinfeksi cukup tinggi


terutama apabila pasien tidak meningkatkan sanitasi dan
higienitas

(Haburchak, 2016).
22

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai