School Work, infeksi hookworm">
Infeksi Hookworm
Infeksi Hookworm
Infeksi Hookworm
Oleh :
Nama: Ghuiranda Syabannur Ramadhan
NIM : 122010101043
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JEMBER
2015
Infeksi Hookworm
1. Definisi
Infeksi cacing tambang (hookworm) pada manusia yang disebabkan oleh
Necator americanus (nekatoriasis) dan Ancylostoma duodenale (ancylostomiasis),
dimana keduanya merupakan soil transmitted helminth.
2. Epidemiologi
Infeksi cacing tambang merupakan salah satu penyakit yang sering ditemukan
terutama di wilayah Asia dan diikuti oleh Afrika. Necator americanus lebih sering
ditemukan dibangdingkan Ancylostoma duodenale.
Prevalensi cacing tambang akan meningkat pada daerah perkebunan. Menurut
penelitian dan studi epidemilogi menunjukkan angka infeksi pada perkebunan di
Sukabumi Jawa Barat (93,1%) dan Kebun Kopi Jawa Timur (80,69%). Prevalensi
cacing tambang juga akan meningkat sejalan dengan bertambahnya umur.
3. Etiologi
Disebabkan oleh nematoda usus, STH, spesies hookworm yang paling sering
menginfeksi
adalah
Ancylostmia
duodenale
(ancylostomiasis)
dan
Necator
americanus (necatoriasis).
4. Daur hidup
Cacing dewasa hidup di lumen usus halus dengan menempel di dinding usus.
Cacing yang paling dewasa akan mati hingga 1-2 tahun. Cacing dewasa akan bertelur
dan telurnya akan terbawa aliran usus karena terbawa gerak peristaltik usus yang
akhirnya keluar bersama feces. Telur yang ikut keluar bersama feces, jika berada di
lingkungan yang sesuai akan menetas menjadi larva dalam 1-2 hari, yaitu larva
rhabditiform. Kemudian setelah 5-10 hari akan berubah menjadi larva filariform yang
merupakan stadium infektif dari hookworm. Larva infektif ini dapat bertahan 3-4
minggu dalam kondisi lingkungan yang menguhntungkan. Ketika kontak dengan
manusia, larva melakukan penetrasi kulit manusia, biasanya pada kaki manusia yang
tidak menggunakan alas kaki.
Kemudian dibawa melalui pembuluh darah ke jantung dan paru-paru.
Kemudian menembus alveoli paru-paru, naik ke cabang bronchial ke faring, dan
kemudian tertelan. Setelah itu larva akan mencapai usus halus dimana ia tinggal dan
berkembang biak karena mencapai fase dewasa.
5. Patofisiologi
Ketika larva filariform melakukan penetrasi ke kulit kaki manusia akan
menyebabkan timbulnya ruam yang menonjol dan terasa gatal (ground itch). Demam,
batuk, dan bunyi nafas wheezing biasa terjadi ketika perpindahan larva melalui paruparu. Cacing dewasa seringkali menyebabkan nyeri perut bagian atas. Anemia
defisiensi zat besi dan rendahnya kadar protein di dalam darah bisa terjadi akibat
perdarahan usus. Hal ini disebabkan karena cacing menancapkan dirinya dengan kait
di lumen usus halus bagian atas dan menghisap darah.
Iritasi dinding usus menyebabkan gerakan
hiperperistaltik.
Gerakan
Fase pulmonary, berupa efek yang disebabkan oleh migrasi larva dari
pembuluh darah kapiler ke alveolus. Larva ini menyebabkan batuk kering,
7. Diagnosis
Diagnosis dapat di tegakkan melalui anamnesis dengan melihat pekerjaan dan
penyebab. Kemudian dengan melihat gejala klinis yang sesuai dengan infeksi
hookworm. Untuk diagnosis pastinya adalah dengan menemukan telur hookworm
pada feses atau tinja.
8. Pemeriksaan penunjang
Telur/larva dalam tinja melalui pemeriksaan langsung atau biakan Harada
Mori. Identifikasi stadium cacing dewasa dapat melalui endoskopi.
9. Penatalaksanaan
cara terbaik untuk menghindari infeksi cacing tambang adalah dengan tidak
berjalan bertelanjang kaki di daerah di mana cacing tambang umum ditemukan dan di
tempat yang mungkin terdapat kontaminasi tinja manusia di tanah. Selain itu, hindari
kontak kulit lainnya dengan tanah tersebut dan menghindari menelan tanah tersebut.
Infeksi juga dapat dicegah dengan tidak buang air besar di luar ruangan dan dengan
sistem pembuangan limbah yang efektif.