Fistula perianal adalah saluran abnormal yang menghubungkan antara epitel anus atau rektum ke kulit di sekitar anus. Fistula bisa terjadi akibat infeksi pada kelenjar anal yang berlanjut menjadi abses dan kemudian saluran fistula. Penatalaksanaan fistula perianal meliputi pendekatan medikamentosa, bedah seperti fistulotomi, fistulektomi, teknik seton, atau teknik anorectal advancement flap. Pemilihan teknik pengobatan ter
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
149 tayangan28 halaman
Fistula perianal adalah saluran abnormal yang menghubungkan antara epitel anus atau rektum ke kulit di sekitar anus. Fistula bisa terjadi akibat infeksi pada kelenjar anal yang berlanjut menjadi abses dan kemudian saluran fistula. Penatalaksanaan fistula perianal meliputi pendekatan medikamentosa, bedah seperti fistulotomi, fistulektomi, teknik seton, atau teknik anorectal advancement flap. Pemilihan teknik pengobatan ter
Fistula perianal adalah saluran abnormal yang menghubungkan antara epitel anus atau rektum ke kulit di sekitar anus. Fistula bisa terjadi akibat infeksi pada kelenjar anal yang berlanjut menjadi abses dan kemudian saluran fistula. Penatalaksanaan fistula perianal meliputi pendekatan medikamentosa, bedah seperti fistulotomi, fistulektomi, teknik seton, atau teknik anorectal advancement flap. Pemilihan teknik pengobatan ter
Fistula perianal adalah saluran abnormal yang menghubungkan antara epitel anus atau rektum ke kulit di sekitar anus. Fistula bisa terjadi akibat infeksi pada kelenjar anal yang berlanjut menjadi abses dan kemudian saluran fistula. Penatalaksanaan fistula perianal meliputi pendekatan medikamentosa, bedah seperti fistulotomi, fistulektomi, teknik seton, atau teknik anorectal advancement flap. Pemilihan teknik pengobatan ter
Definisi Akumulasi pus/nanah disekitar anus Saluran abnormal yang
berepitel yang menghubungkan antara epitel anus atau rektum ke ruang lain, biasanya menuju ke epidermis kulit di dekat anus, tapi bisa juga ke organ lainnya seperti kemaluan.
Etiologi Infeksi dan obstruksi pada Lanjutan dari abses perianal
cryptoglandular (kelenjar anal) Gejala Abses Fistel Perianal Perianal nyeri + + Tanda inflamasi + + Eksternal - + opening demam + +/- proses Fase Kronik berulang discharge - + inflamasi/prime r Klasifikasi Berdasarkan lokasi internal opening, fistula di bagi menjadi ; Fistula letak rendah dan fistula letak tinggi
Sedangkan menurut PARKS ada 4 tipe
fistula; Interspingterika Transpingterika Supraspingterika ekstraspingterika Fistel dengan lubang kripta di sebelah ANTERIOR umumnya berbentuk lurus. Fistel dengan lubang kripta di sebelah POSTERIOR umumnya tidak lurus tetapi bengkok kedepan karena radang dan pus terdorong ke anterior di sekitar otot puborektalis dan dapat membentuk satu lobang perforasi atau lebih di sebelah anterior sesuai hukum goodsall. Hukum goodsall patofisiologi Pada awalnya infeksi masuk melalui kelenjar anal dan menyebar ke dinding otot sphingter anal menyebabkan abses anorektal, abses yg pecah spontan meninggalkan bekas berupa jaringan granulasi di sepanjang saluran. Abses ini biasanya terbentuk dalam ruang intersphinterika dan dapat menyebar di sepanjang ruang. Abses dan fistel perianal Abses dan fistel perianal Anatomi anorektal Penatalaksanaan Medikamentosa Fistulotomi : tindakan bedah untuk mengobati fistula anal dengan cara membuka saluran yang menghubungkan anal kanal dan kulit kemudian mengalirkan pus keluar dibiarkan terbuka,sembuh per sekundam intentionem Fistulektomi : Jaringan granulasi harus di eksisi keseluruhannya untuk menyembuhkan fistula. Penatalaksanaan Klasifikasi Fistel Perianal Penatalaksanaan Intersfingter Teknik Lay open/ fistulotomi, teknik lem fibrin Transfingter Teknik seton, teknik lem fibrin Suprasfingter Teknnik seton, teknik lem fibrin Ekstrasfingter Teknik seton, teknik lem fibrin Fistula kompleks Teknik anorectal advancement flap Prinsip penatalaksanaan Menghilangkan fistel perianal Mencegah rekuren/kekambuhan Memelihara fungsi sfingter Metode untuk identifikasi Memasukkan probe melalui eksternal opening sampai internal opening Menginjeksikan methilen bleu,susu, atau H2O2 Menikuti jaringan granulasi pada traktus fistula Memperhatikan lipatan kripta anal saat traksi dilakukan pada traktus, namu hal ini tidak efektif untuk varian yang kompleks Identifikasi metode Probe Teknik Lay Open Pembedahan semua jaringan yang berada di distal traktus primer Teknik ini sangat efektif tetapi resiko inkontinensia tinggi Teknik ini juga disebut Fistulotomi Teknik Seton Benda asing yang dapat dimasukkan dalam fistula untuk mengelilingi otot sfingter Biasanya terbuat dari bahan yang tidak dapat diserap seperti sutra, kateter silastik, karet Teknik Seton Memasukkan seton ke dalam traktus fistula setelah identifikasi Seton kemuudian diikat dan diamankan dengan ikatan Seiring berjalannya waktu terbentuk jaringan fibrosis di atas seton Seton dilepas setelah 6-8 minggu Teknik Seton Teknik Anorectal Advancement Flap Setelah identifikasi Internal opening dieksisi Kemudian eksterna opening diperbesar untuk memudahkan drainase. Lipatan tebal dari mukosa rektal, submukosa, dan sebagian sfingter interna diangkat. Internal opening yang tersisa ditutup dengan jahitan mudah serap. Lipatan kemudian ditarik sampai 1 cm dibawah bukaan internal. Ujung bukaan yang mengandung jaringan fistula dieksisi dan lipatan dijahit dengan jahitan mudah serap sambil menjaga garis jahitan otot dan mukosa tidak bertumpang tindih. Dasar dari lipatan harus dua kali lebar bagian atas untuk menjaga aliran darah yang baik Teknik Anorectal Advancement Flap Penggunaan teknik seton sangat berguna untuk: Fistula yang kompleks (transfingterik, suprasfingterik, ekstrasfingterik, ekstrasfingterik atau multiple fistel Fistule recuren setelah fistulotomi Fistula anterior pada wanita Tekanan sfingter yang buruk pada preoperatif Pasien dengan penyakit crohn dengan imunosupresi Teknik Lem Fibrin Teknik ini bisa digunakan tunggal maupun kombinasi dengan advacement flap Tenik lem fibrin ini banyak digemari karena non invasif dan tidak beresiko inkontinensia Teknik Lem Fibrin
1. Identifikasi jalur fistula
2. Internal opening dan eksternal opening dikuret 3. Lem fibrin diinjeksikan dengan konektor Y dalam traktus sampai seluruh traktus terisi lem dan dapat terlihat pada internal opening 4. Secara pelan-pelan kateter injeksi ditarik agar seluruh saluran terisi oleh lem TERIMAKASIH