Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Hernia

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 35

Presentasi

Referat Hernia
Oleh
Erie Failenggo S.Ked
Dibimbing oleh
dr. Bernard SpB

HERNIA
Hernia adalah protusi/tonjolan keluar
sebuah rongga dari dinding rongga
yang bersangkutan.

Merupakan penonjolan isi rongga


melalui defek atau bagian lemah
( locus minoris resistensiae ) dari
dinding rongga bersangkutan.

Epidemiologi

Di sekitar lipat paha 75% (direk, indirek,


femoralis)
Hernia Insisionalis 20%
Lain-lain 5%
Perbandingan pria:wanita pada hernia indirect
adalah 7:1

Bagian-bagian hernia

EMBRIOLOGI

ANATOMI

ETIOLOGI

KLASIFIKASI HERNIA

Hernia Reducible

Hernia Irreducible

Penonjolan organ dapat didorong


masuk kembali ke dalam

Penonjolan tidak dapat di


dorong masuk

Isi akan muncul saat diberikan


tekanan pada abdomen ataupun
perubahan gravitasi

Isi yang telah mengalami


perlekatan pada peritonium
kantung hernia

Hernia Inkarserata

Disebut juga hernia obstruksi

Berisi usus

Hernia Strangulata

Terjadi gangguan
vaskularisasi karena adanya
oklusi pada vena dan limfe

Obstruksi terjadi di leher


kantong hernia
Suplai darah masih baik

Sering terjadi pada kantung


hernia yang besar dengan
leher kantung yang kecil

Hernia Ingunalis

Hernia inguinalis medialis/direk


Tidak lewati internal ingunal

ring

Hernia inguinalis lateralis/indirek


Melalui internal inguinal ring
Dapat memasuki skrotum

Tidak sampai skrotum

Pada semua usia

Pada usia tua

Dapat bilateral

Bisa bilateral

Tampilan klinis Hernia Inguinalis Lateralis Dextra


Inkarserata

Paska Pembedahan

2. Hernia Femoralis

Lebih sering pada perempuan ( 4 x lelaki ).

Keluhan : benjolan di lipat paha pada waktu batuk atau


mengangkat barang berat dan hilang waktu berbaring.

Benjolan di bawah ligamentum inguinal di medial vena


femoralis.

Pintu masuk : anulus femoralis kanalis femoralis


keluar di fosa ovalis ( foramen ovale ) lipat paha.

Sering membentuk Richters hernia.

Diagnosa banding : - Hernia inguinalis

- Limfadenopati femoral
- Limfadenitis
- Abses dingin
Gambar :

3. Hernia Lain
1. Hernia Umbilikalis

Merupakan hernia kongenital pada

Letak pada umbilikus yang hanya tertutup

peritonium dan kulit tanpa fasia umbilikalis.


bayi laki-laki = perempuan.
berisi omentum dan usus halus
Cincin < 2 cm akan regresi spontan sebelum 6
bulan.
Untuk pengobatan konservatif, Uang logam
Pada dewasa < perempuan dengan
predisposisi multipara, asites, obesitas.

2. Hernia Insisionalis ( Ventralis, Sikatriks )

Merupakan penonjolan peritonium melalui

bekas luka operasi lama atau baru.


10% luka operasi abdomen menimbulkan hernia
insisionalis.
Faktor predisposisi : infeksi luka operasi,
dehisensi luka, teknik penutupan luka operasi
yang kurang baik, jenis insisi, obesitas dan
peninggian tekanan intraabdominalis.
Terapi konservatif :alat penyangga atau korset
elastik.
Terapi operatif :herniotomi dan hernioplasti
dengan mesh.

3. Hernia Gelincir ( Sliding Hernia )

Isi hernia berupa organ extraperitonial yang

turut membentuk dinding kantong hernia.


Di sebelah kanan sekum, di sebelah kiri
kolom
sigmoid.
Dinding belakang biasanya vesika urinaria.
Mirip dengan hernia inguinalis.
Dicurigai adanya sliding hernia bila hernia
inguinalisnya besar dan tak dapat
dimasukkan sempurna.
Pengobatan berupa herniotomi.

4. Hernia Littre

hernia yang berisi divertikulum Meckel.

Dulunya, = Hernia Richter.

Pada lipat paha lebih sering terjadi pada lakilaki pada sisi kanan.
Distribusi Hernia Littre pada hernia inguinalis
50 %, hernia femoralis 20 %, hernia
umbilikus 20 % dan hernia lain 10 %.
Penatalaksanaan : herniotomi dan
hernioplasti dengan eksisi divertikulum
Meckel.

5. Hernia Spiegheli

menonjol di linea semilunaris melalui fasia Spieghel.

Linea semilunaris pertemuan dari bungkus otot perut


lateral sebelum membentuk bungkus lateral dari muskulus
rektus abdominis.

Ditemukan lebih tinggi dari vasa epigastrika inferior.

Sangat jarang dijumpai biasanya pada usia 40 70 tahun.

Gejala klinis berupa nyeri yang muncul di lokasi hernia dan


bertambah jelas dengan peningkatan tekanan
intraabdominal.

Diagnostik dengan USG dan CT Scan.

Sering mengalami inkarserasi.

Penatalaksaan dengan herniotomi dan hernioplasti.

Diagnosis

Anamnesis

Benjolan hilang timbul, pada keadaan lanjut dapat

menetap
Penonjolan dapat menghilang pada keadaan

tekanan intraabdomen meningkat(batuk,


mengejan dll)
Pada keadaan strangulasi dapat dirasakan nyeri.

Pemeriksaan fisik

Lakukan inspeksi, pasien dalam keadaan berdiri dan berbaring,

untuk melihat apakah hernia tersebut reducible atau irreducible.


Transiluminasi(+)
Palpasi, untuk mengetahui letak dan karakteristiknya.
Auskultasi, BU(+)

Gambar Finger Test

Gambar Ziement Test


Gambar Thumb Test

Pemeriksaan Penunjang

Roentgen
USG
Ct Scan

Diagnosis Banding

Penatalaksanaan

HERNIOTOMI
Operasi terbuka
OPERATIF

Hernioplast
y

Laparotomy
MESH

Jahitan

REFERENSI

Henry MM, Thompson JN, 2005, Principles of Surgery, Second Edition,


Elsevier Saunders, page 431-445

John E., Panajiotis N., Lee John S., 1994, Surgical Anatomy and Technique,
A Pocket Manual, Springer, page 123-203

Latha G., S. Matthew, Matthwe S., 2003, First Aid for the Surgery Clerkship,
McGrawHill, page 307-316

Norton, JA, et al: Surgery. Basic Science and Clinical Evidence. 2000.
Springer.

Sir David C., R.C.G.Russell, Henry A.1996, Atlas of General Surgery, Third
Edition, Vol. 1, Chapman&Hall Medical.

Anda mungkin juga menyukai